• Tidak ada hasil yang ditemukan

Key words : strategy, ESOA program, retain listeners.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Key words : strategy, ESOA program, retain listeners."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PROGRAM RADIO SIARAN ESOA DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN PENDENGAR DI ELSHADDAI FM

Oleh:

Jessyca Sarah Ferginia1

Buddy Riyanto2 ; Maya Sekar Wangi3

Abstrack

This research is a qualitative descriptive study that describes the strategy of Programmer, Producer, Broadcaster at ESOA program to keep listeners on Elshaddai FM. Using interactive data analysis techniques of Miles and Huberman. These results indicate that efforts intend for listeners to continue listening stable ESOA program. Efforts made is adapt the program to the needs of listeners in terms of concept, content, placement of airtime equal to the criteria of Susan Tyler Eastman and Douglas A. Ferguson. Besides the use of the rundown, program appeal, and the delivery style broadcasters can attract listeners to continue listening ESOA program, so ESOA can still take place until today.

Key words : strategy, ESOA program, retain listeners.

Pendahuluan

Radio merupakan salah satu media komunikasi yang efektif bagi masyarakat karena jangkauannya yang luas dan dapat menembus berbagai lapisan masyarakat. Di kota Solo sendiri perkembangan stasiun radio membuat persaingan antar radio semakin ketat. Industri penyiaran radio harus kreatif dalam menggarap program-program acaranya, jika program-program yang disuguhkan tidak menarik sebuah stasiun radio pasti akan kehilangan pendengar dan ujungnya tidak mendatangkan iklan hingga akhirnya radio itu tidak akan bisa melanjutkan kegiatan penyiaran lagi.

Salah satu radio yang ada di Solo ialah Elshaddai FM. Merupakan salah satu radio rohani yang berdiri dibawah naungan Gereja Bethel Indonesia Keluarga Allah (GBIKA). Mengusung Praise and Worship Music Station dan mengudara selama 24 jam penuh setiap hari. Memiliki konten informasi dan hiburan dengan nuansa rohani yang terasa melalui pesan yang disampaikan lewat kotbah-kotbah dan lagu-lagu yang diputar.

Elshaddai FM sudah mengudara selama 12 tahun dan mampu bersaing dengan radio-radio lain di kota Solo. Keberhasilan radio Elshaddai terlihat dari masuknya radio Elshaddai dalam kategori radio unggulan dengan program-programnya yang menarik. Salah satu program yang menjadi unggulan yaitu

program Elshaddai On Air atau lebih sering disebut dengan ESOA.

ESOA adalah program yang dikemas untuk anak muda. Mengudara setiap hari Senin-Jumat pukul 16.00-18.00 WIB. Bertujuan untuk memberikan informasi anak muda yang menarik dan hiburan pada pendengar dengan lagu-lagu yang diputar. Program ini melibatkan pendengar untuk dapat langsung me-request lagu, saling berbagi informasi, dan kirim salam melalui via telepon, via sms, dan media social. Selain itu keunggulan lainnya ialah program ini tayang di jam unggulan (prime time), maka tema yang diangkat itu menarik, fun, dan up to date.

Seiring berjalannya waktu makin banyak pendengar yang membuat permintaan lagu yang sama ketika program ESOA. Dengan konten siaran yang memang memutarkan lagu-lagu yang di request oleh pendengar, membuat penyiar memutarkan lagu yang sama setiap harinya sesuai dengan permintaan pendengar. Hal ini dapat membuat kebosanan bahkan dapat mengurangi minat pendengar terhadap program ESOA. Oleh karena itu

Programmer dan Produser mencoba membuat pembatasan lagu yang bisa di

request agar dapat mempertahankan pendengar. Namun upaya ini tidak memberikan peningkatan pendengar aktif seperti yang diharapkan.

Persaingan radio yang ada berarti Elshaddai FM harus memiliki strategi yang tepat dalam membuat program acaranya

(2)

supaya tidak kalah saing dengan radio lainnya. Program acara menjadi salah satu aspek yang dapat menentukan keberhasilan sebuah radio untuk mendatangkan banyak pendengar.

Radio Elshaddai FM harus terus melakukan upaya dalam persiapan dan perencanaan yang matang agar dapat menghasilkan program yang berkualitas agar dapat mempertahankan pendengar program siaran ESOA.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi program ESOA dalam upaya mempertahankan pendengar di Elshaddai FM. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai siaran radio dalam pembuatan program yang menarik minat mendengarkan masyarakat.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, merupakan prosedur penelitian yang hasilnya berupa data deskriptif berbentuk kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku orang-orang yang diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistic atau utuh menurut Bogdan dan Taylor dalam (Gunawan 2014:82). Penelitian ini menghasilkan gambaran dari suatu gejala berdasarkan fakta yang ada. Data yang diwujudkan bukan menggunakan ukuran angka namun berbentuk uraian yang menjelaskan dan menggambarkan keadaan dan proses.

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan bersumber dari informan. Teknik penentuan informan disini menggunakan metode purposive sampling

yaitu pengambilan sampel secara sengaja. Peneliti menentukan sendiri informan yang memang mengetahui dan memahami mengenai masalah yang diteliti. Adapun kriteria informan yang dipilih oleh peneliti yaitu Programmer, Produser, Penyiar, juga pendengar yang diwawancarai dalam suasana yang akrab.

Selain wawancara juga dilakukan observasi terhadap situasi obyek dari kegiatan yang dilakukan di lokasi penelitian dan dokumen dari arsip-arsip sesuai dengan masalah yang diteliti.

Validan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Menggali kebenaran informasi melalui berbagai sumber yang digunakan dalam memperoleh

data, baik data primer melalui wawancara serta data sekunder berupa dokumen dan arsip. Artinya teknik ini membandingkan (mengecek ulang) informasi yang diperoleh melalui kedua sumber yang berbeda (Gunawan 2014:219).

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model interaktif. Dalam model ini terdapat kegiatan pengumpulan data, reduksi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi yang merupakan proses siklus dan interaktif, Miles dan Huberman dalam (Gunawan 2014:211).

Hasil dan Pembahasan

1. Elshaddai On Air (ESOA)

Program entertainment yang berisi lagu-lagu pop Mancanegara maupun Indonesia berdasarkan permintaan dari pendengar. Program ini bertujuan untuk memberi hiburan para pendengarnya yaitu anak muda dengan jiwa yang penuh semangat dan memiliki kerinduan untuk bertumbuh secara rohani. Lagu-lagu yang dipilih adalah lagu yang sedang hits di kalangan anak muda seperti Hillsong, Planetshakers, dan True Worshippers. Selain itu ada informasi ringan seperti info lalu lintas yang disampaikan dan bermanfaat bagi anak muda. Penyiarnya pun dipilih yang memang masih muda untuk mendukung konsep dari program ini dengan gaya dan suara yang penuh semangat dan menarik pendengar muda.

2. Konse Segmentasi

Dilihat dari segi konsep, program ESOA sudah sesuai dengan segmentasinya yaitu anak muda. Dengan lagu yang penuh semangat (up beat) dan sukacita sesuai dengan jiwa anak muda. Namun ada beberapa pendengar yang sudah tidak muda lagi masih ikut bergabung dalam program ini. Untuk itu karena konsepnya untuk anak muda, cara mengatasi hal tersebut penyiar tetap menerima atensinya tapi diarahkan dan disesuaikan dengan lagu pujian yang ada di

playlist ESOA, sehingga konsep program ini tetap pada segmentasinya.

3. Konten Kebutuhan Pendengar

Dalam hal ini Programmer harus mempertimbangkan untuk memilih materi program yang disukai dan disesuaikan dengan kebutuhan anak muda. Seperti yang dijabarkan oleh Susan Tyler Eastman dan

(3)

Douglas A. Ferguson dalam bukunya Media Programming: Strategies and Practice bahwa sebuah radio harus memahami sasarannya yaitu pendengar yang dituju sehingga dapat menyesuaikan dengan program acara yang ditayangkan. Konten pada program ESOA ada 3 hal yaitu lagu, informasi, dan sapaan. Untuk itu ketiga hal tersebut harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan anak muda. Presentase isi siaran dalam program ini 60% music dan 40% materi yang terdiri dari informasi dan sapaan. Jadi program ESOA lebih banyak mengedepankan music untuk menghibur para pendengarnya dan memang inilah yang dibutuhkan anak muda.

4. Penempatan Jam Unggulan

Penempatan ESOA diwaktu siar yang tepat dapat menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan pendengar. Hal ini akan mempengaruhi keberhasilan program yang bersangkutan, tentu saja hal ini telah melalui pertimbangan yang matang yaitu dari segi segmentasi target pendengar yang anak muda, konsep siaran yang berbeda dari progam lainnya yang ada di ElShaddai FM, konten siaran dengan lagu-lagu rancak dan bersemangat cocok disore hari sehingga Program ESOA berada diwaktu siar yang tepat.

5. Membentuk Kebiasaan Pendengar

Susan Tyler Eastman mengatakan dalam bukunya mengenai strategi program, dimana kebiasaan mendengarkan pendengar dapat dibentuk dari adanya penjadwalan program acara melalui prediksi yang seksama karena pendengar pasti tidak akan mau ketinggalan program favoritnya. Kebiasaan pendengar mendengarkan Program ESOA dapat dipengaruhi oleh penjadwalan yang dilakukan rutin oleh programmer yaitu 5 kali seminggu di hari Senin – Jumat di jam yang sama yaitu jam 16.00-18.00 WIB.

6. Pentingnya Rencana Siar

Di ElShaddai FM rencana siar sangat penting digunakan dalam pelaksanaan Program ESOA. Rencana siar merupakan sebuah perencanaan yang akan dilakukan dalam proses siaran demi kelancaran proses pelaksanaan penyiaran. Rencana siar membuat penyiar teratur dalam hal durasi, konten, pembagian iklan, pemutaran lagu, mengarahkan pembahasan,

bahkan menghindarkan penyiar dari mood

yang buruk. Rencana siar terbukti membuat Program ESOA berjalan sesuai dengan yang diharapkan seperti dalam bukunya Susan Tyler Eastman hal ini dapat membentuk kebiasaan pendengar karena terbiasa dengan alur program yang disajikan.

7. Pengaruh Adlibs Dalam Program ESOA Adlibs adalah informasi berupa iklan berbayar yang disampaikan langsung oleh penyiar ditengah proses kegiatan penyiaran. Adlibs memiliki pengaruh terhadap pemasukan yang didapatkan radio. Dimana pemasukan itu berpengaruh pada biaya operasional untuk kelangsungan Program ESOA. Hal tersebut berpengaruh juga pada keefektifan penggunaan Adlibs pada Program ESOA melalui cara penyampaian tiap-tiap penyiarnya.

8. Kesinambungan Antar Program

Di Elshaddai FM terdapat kesinambungan dari program satu ke program berikutnya sebagai upaya agar pendengar dapat terus mendengarkan program-program yang ada di Elshaddai FM. Dengan penggunaan Radio Ekspos (RE) atau semacam iklan dari program-program yang ada di Elsaddai FM, selain usaha penyiar yang terus menginfokan program-program acara ketika onair. Ini seperti yang ada dibuku Media Programming: Strategies and Practices

bahwa hal itu dilakukan untuk memaksimalkan pendengar yang mendengarkan dari satu program ke program berikutnya, dan meminimalkan pendengar mengalihkan ke saluran radio lain.

9. Kualitas Siaran Penyiar.

Selain mempertahankan ESOA pada jam-jam unggulan dengan konten siaran yang berkualitas dari segi lagu dan info yang disampaikan, Elshaddai FM juga memperhatikan kuallitas dari penyiar-penyiarnya. Kualitas penyiar dapat dilihat dari caranya berbicara, kapasitas suara yang baik dan memadai, warna suara yang menyenangkan, tegas dan meyakinkan. Selain itu perlu juga diperhatikan volume, tempo, artikulasi, dan nada suara bahkan pernafasan juga merupakan aspek yang penting untuk penyiar karena dapat mempengaruhi suara. Maka dari itu pihak

(4)

radio mengusahakan dengan adanya pelatihan kepenyiaran.

10.Pengawasan dan Evaluasi

Menurut Susan Tyler pengawasan diperlukan untuk menunjukkan sudah sesuaikah program acara yang disiarkan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. Begitu juga pada Program ESOA, untuk menjaga baik mutu Program ESOA pihak radio terus melakukan pengawasan jika terdapat sesuatu yang menyimpang dari yang seharusya. Selanjutnya akan dievaluasi untuk diperbaiki.

11.Sumber-Sumber Program

Materi siar yang disajikan radio Elshaddai FM 80% merupakan hasil produksi sendiri selebihnya radio Elshaddai FM mendapatkan materi siar dari rumah produksi lokal dan nasional serta internet seperti Google,Sosial media, juga info dari gereja, dan bahkan info dari hasil kerjasama dengan instansi lain seperti Dishub, VOA, TATV. Seperti yang dijelaskan Susan Tyler dalam bukunya mengenai strategi penyimpanan sumber yang dimaksutkan agar suatu saat bisa dipakai kembali, dari hasil pengamatan peneliti juga arsip yang didapat untuk penympanan di Elshaddai FM ada berupa file dalam bentuk file mp3 yang disimpan dalam harddisk komputer siar. Selain itu masing-masing crew mempuyai folder sendiri-sendiri yang berisi tentang materi siaran. Sehingga pertukaran materi dapat dilakukan untuk mempermudah dalam pencarian materi karena padatnya jam siaran yang rutin dilakukan terus menerus. Namun tentu saja dengan gaya dan cara penyajian yang berbeda.

12.Daya Tarik Program

Daya tarik sangat penting untuk diperhatikan karena stasiun penyiaran mendapat keuntungan maksimal untuk menarik minat pendengar dengan cara radio harus bisa mengemas program siaran semenarik mungkin dan sesuai dengan kebutuhan pendengar seperti yang diungkapkan oleh Susan Tyler Eastman mengenai strategi daya penarik massa. Hal-hal yang menjadi daya tarik program ESOA yaitu lagu-lagu pujian yang up beat dan penuh semangat yang sesuai dengan anak

muda. Penyiar yang memang masih muda yang memiliki tune suara yang ceria, bersemangat dan menghibur. Hal itu sangat berpengaruh dan menjadi daya tarik tersendiri untuk pendengar. konten siaran yang berisi info-info ringan yang disampaikan dengan gaya penyiar yang energic dan kreatif.

Hal-hal yang sudah dijabarkan diatas merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk tetap mempertahankan pendengar supaya terus mendengarkan program ESOA. Perombakan yang dilakukan selama kurang lebih 3 tahun terakhir ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas program ESOA sendiri juga mempertegas isi siarannya.

Selain itu di program ESOA terdapat aturan bahwa khusus hari Senin dan Jumat pendengar bebas memilih dan request lagu pujian sesuai dengan yang diinginkan. Tapi, pada hari Selasa-Kamis pendengar hanya bisa request dari daftar lagu-lagu yang sudah disiapkan oleh penyiar. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar pendengar tidak bosan ketika program ESOA hanya mendengarkan lagu yang itu-itu saja setiap harinya, dan menimbulkan berkurangnya minat pendengar terhadap program ESOA. Terkadang penyiar takut akan kehilangan pendengar dengan tetap mengikuti yang menjadi permintaan pendengar. Tapi triknya bisa diakali, tetap dengan penyanyi yang pendengar minta tapi judul lagu yang lain atau sebaliknya lagu yang pendengar minta tapi dengan penyanyi yang lain. Pendengar mulai terbiasa untuk beradaptasi dan menerima aturan dari radio yang sudah ada sehingga pendengar pun mengikuti apa saja yang ditetapkan di ESOA bahkan atensinya makin lama mulai stabil kembali.

Penutup

Program ESOA adalah suatu program hiburan yang ditujukan untuk anak muda. Konten dari program ESOA yang meliputi lagu-lagu dan informasi sangat menarik untuk anak muda dan sudah dapat diterima dengan baik oleh pendengar. Selain itu penempatan program ESOA pada jam siar saat ini sudah tepat karena kebutuhan hiburan bagi anak muda di jam siar tersebut dapat terpenuhi. Pada program ESOA penyiar juga berpengaruh besar terhadap minat mendengarkan anak muda. Penyiar-penyiar muda yang berpotensi dan bersemangat saat siaran mendukung sekali program sehingga menjadi daya tarik

(5)

tersendiri pada program ESOA. Pendengar juga sudah terbiasa dengan alur dan konsep acara program ESOA yang berjalan setiap harinya. Selain itu pentingnya pengawasan dan evaluasi pada program juga terus dilakukan, sehingga program ESOA masih terus berjalan sampai sekarang dan mempertahankan minat pendengar.

Daftar Pustaka

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, Ardiansyah. 2010. Strategi Radio Prambors Dalam Upaya Mempertahankan Pendengar Siaran Putuss Sama Nataya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambar 2 menunjukan tingkat penilaian siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor pada siklus II. Hal ini menunjukan target keberhasilan yang sudah

Proses steganografi sendiri secara garis besar akan dimulai dengan penyisipan data ke dalam media pembawa, yang dalam hal ini adalah file image dengan format JPEG ( Joint

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program tahfidzul Qur’an di Jaisyu Qur’any Indonesia di kota Malang masih belum efektif dalam segi proses maupun target hafalan, hal ini

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,