• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALI UTAMA PADA PEMODELAN RUMAH PINTAR BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGENDALI UTAMA PADA PEMODELAN RUMAH PINTAR BERBASIS VISUAL BASIC 6.0"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALI UTAMA PADA PEMODELAN

RUMAH PINTAR BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro

Disusun oleh :

Eva Marta Riyana

NIM : 025114009

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

BASED ON VISUAL BASIC 6.0

A FINAL PROJECT

Submitted For The Partial Fulfillment Of The Requirements For The Degree Of Electrical Engineering Of

Electrical Engineering Program Study

By :

Eva Marta Riyana

NIM : 025114009

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF ENGINEERING

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

“ Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa TA yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan di dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah “

Yogyakarta,…. Pebruari 2007 Penulis

(6)
(7)

“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah

bersandar kepada pengertianmu sendiri”

(Amsal 2:5)

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti

untuk TUHAN dan bukan untuk manusia”

(8)

Puji dan syukur penulis hanturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat dan bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan, sehingga laporan ini dapat selesai pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tuaku (Alm) Th. Miniasih, (Alm) Syachril Thalib; ELWI; kakak-kakakku Irwan Subrata, Dewi Ariani; serta Keponakanku Candra dan Karin tersayang yang terus mendukung sampai diselesaikannya Tugas Akhir ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Tjendro atas ide-ide, nasehat dan bimbingannya selama penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Martanto, S.T, M.T atas bimbingannya selama penyusunan Tugas Akhir ini..

3. Pimpinan Fakultas Teknik, Ketua Jurusan Teknik Elektro beserta Staf Dosen dan karyawan.

4. ELWI yang sudah mendukungku dikala aku jatuh dan kasih sayangnya serta perhatian yang tak henti-hentinya.

5. Bapak KETUT sekeluarga, TIKA dan Lina Faniwati (cie Fang-fang), terimakasih atas dukungan moral dan apapun yang diberikan pada saya.

6. Adik ku DINA, makasih buat pinjaman komputer serta dukungan yang tiada henti dan Teman Baik ku yang selalu ada buat aku “BUTET”.

7. Teman-teman seperjuangan “ANDRI, GALUH, NENDI”

8. Staff Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Terutama untuk mbak NING makasih buat dukungan serta nasihatnya.

9. Teman-teman P3W LENTA, ELLEN, TH, DORA, VIA, ARI.

(9)

telah membantu bertukar pikiran juga memberikan dorongan semangat dalam susah dan bahagia.

Tugas Akhir ini baru permulaan dan masih perlu banyak pembenahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak diterima penulis dengan senang hati. Harapan penulis semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Yogyakarta,….. Pebruari 2007

(10)

HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INDONESIA …….……….… i

HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS ….…..…...……….… ii

HALAMAN PERSETUJUAN ………..………...………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….…. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….………..… v

HALAMAN PERSEMBAHAN ………...………...…. vi

MOTTO ………...… vii

KATA PENGANTAR ………..………...…...…...……. viii

DAFTAR ISI ……….………..….…. x

DAFTAR GAMBAR ………..……… xii

DAFTAR TABEL ………...………. xv

INTISARI ………... xvi

ABSTRACT ………..… xvii

BAB I. Pendahuluan 1.1 Judul ………..……….... 1

1.2 Latar Belakang Masalah ………..…….… 1

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..…….….. 2

1.4 Batasan Masalah ………..…….… 2

1.5 Metodologi Penelitian ………..….… 3

BAB II. Dasar Teori 2.1 Visual Basic 6.0 ………...…. 4

2.1.1 Visual Basic 6.0 Enterprise Edition ………...…... 5

2.1.2 Pemrograman Visual Basic 6.0 ………...….. 6

2.1.2.1 Variabel………7

2.1.2.2 Kontrol Program ……….... 8

(11)

2.2.1 Karakteristik Sinyal Port Serial………..………. 17

2.2.2 Konfigurasi Port Serial ………... 18

2.3 RS – 232………..… 20

2.4 Bluetooth ……… 20

2.4.1 Pengertian Bluetooth……… 20

2.4.2 Aplikasi dan Layanan ………. 21

2.4.3 Diskripsi Umum Sistem Bluetooth ………. 22

2.4.4 Spread Spectrum ………. 23

2.4.5 Karakteristik Radio ………. 25

2.4.6 Komunikasi RF Pada Spektrum Frekuensi 2.4 Ghz ………...…… 26

2.4.7 Time Slot ………. 27

2.4.8 Protokol Bluetooth ……….. 28

2.4.9 TM-306 Bluetooth USB Dongel ………. 30

BAB III. Rancangan Penelitian 3.1 Perancangan Layout ……….... 31

3.2 Perancangan Piranti Lunak Pusat Pengendali Pada Pemodelan Rumah Pintar……… 31

3.2.1 Menu Password………...………. 33

3.2.2 Menu Informasi ………... 36

3.2.2.1Informasi Lampu ……….. 36

3.2.3 Pengendali Sistem Keamanan ………...…….. 39

3.2.4 Pengendalian Arah Putaran Rumah ……… 40

3.2.5 Menu “Help” ……….. 41

3.2.6 Bank data Program ……….. 42

(12)

4.2 Program Utama ……….……….. 48

4.3 Menu Informasi ……….…….. 55

BAB V. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan ……….………. 61

5.2 Saran ………...………. 61

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1. Pengiriman huruf ‘A’ tanpa bit paritas ………..………….. 16

Gambar 2-2. Level Tegangan RS232 pada pengiriman huruf ‘A’ tanpa bit paritas …. 17 Gambar 2-3. Konektor serial DB-9 pada bagian belakang CPU ……….. 18

Gambar 2-4. Bentuk Gelombang Logic TTL Atau CMOS …….……….…. 20

Gambar 2-5. Bentuk Gelombang Logic RS-232 ……….……….. 20

Gambar 2-6. Contoh Modul Aplikasi Beberapa Bluetooth ………... 22

Gambar 2.7. Blok Fungsional Sistem Bluetooth ……….. 23

Gambar 2.8. Bentuk Format Data Sistem TDMA ……… 25

Gambar 2.9. Time Slot Pada Bluetooth ……….... 27

Gambar 2.10. Layer-Layer Pada Sistem Bluetooth ……….... 29

Gambar 3-1. Perancangan Peralatan ……….……… 31

Gambar 3-2. Flowchart Program Secara Keseluruhan ………..……… 32

Gambar 3-3. Flowchart “Enter Password” pada menu utama pada keadaan default .... 33

Gambar 3-4. Flowchart Proses Membuka Pintu Utama Melalui Bluetooth ……….…. 34

Gambar 3-5. Flowchart menu “ganti password” ……….………….. 35

Gambar 3-6. Flowchart Menu Informasi secara keseluruhan ………... 36

Gambar 3-7. Flowchart Pengendalian Lampu ……….. 37

Gambar 3-8. Pemasangan bluetooth pada model rumah pintar ……….... 38

Gambar 3-9. Flowchart Informasi Keamanan ……….39-40 Gambar 3-10. Flowchart Pengendali Arah Putaran Model Rumah ……….... 41

Gambar 3-11. Flowchart Fungsi Menu “HELP” ……….… 42

Gambar 3-12. Flowchart Bank data Informasi ………... 43

Gambar 3-13 . Flowchart “LOG OUT” ………... 44

Gambar 4-1. Tampilan “Masukkan Password” ………...……….. 46

Gambar 4-2. Tampilan “Bank Data” ………. 47

Gambar 4-3. Tampilan “Program Utama” ……… 48

Gambar 4-4. Posisi pemodelan rumah saat keadaan default ………. 49

(14)

Gambar 4-8. Data alarm aktif yang dikirim oleh program ... 53

Gambar 4-9. Tampilan bank data saat alarm aktif, dengan jendela tertutup dan pendeteksi asap tidak aktif ... 54

Gambar 4-10. Menu informasi ……… ………... 55

Gambar 4-11. Tampilan hyper terminal saat program meminta status lampu pada pengendali lampu ………. 56

Gambar 4-12. Tampilan “Bank data” saat menerima data dari pengendali lampu otomatis ………56

Gambar 4-13. Tampilan “Menu informasi” menampilkan status lampu yang menyala . 57 Gambar 4-14. Tampilan model rumah saat semua lampu menyala ……….... 57

Gambar 4-15. Menu “Ganti Password” ………... 59

Gambar 4-16. Tampilan “Akses” ……… 59

(15)

Tabel 2-1. Tipe data pada Visual Basic 6.0 ……….…... 7

Tabel 2-2. Deklarasi implisit ………... 8

Tabel 2-3. Fungsi-fungsi Manipulasi String ……….… 12

Tabel 2-4. Fungsi-fungsi Konversi Data ………... 13

Tabel 2-5. Operator Matematik ………. 14

Tabel 2-6. Operator Perbandingan ………...……..14

Tabel 2-7. Operator Logika ………... 15

Tabel 2-8. Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB-9 ……….. 18

Tabel 2-9. Nama register yang digunakan beserta alamatnya ………... 19

Tabel 2-10. Karakteristik Radio Bluetooth Sesuai Dengan Dokumen Bluetooth SIG 26 Tabel 2-11. Batas Frekuensi Serta Kanal RF Yang Digunakan Oleh Beberapa Negara ……….……. 27

Tabel 2-12. Protokol-Protokol Dan Layer-Layer pada Stack Protokol Bluetooth …. .28 Tabel 3-1. Tabel data yang dikirim/diterima serial pada pengendalian lampu ……. 38

Tabel 3-2. Data yang dikomunikasikan secara serial ………...………. 39

Tabel 3-2. Tabel data yang dikirim untuk menentukan arah mata angin ………….. 41

Tabel 4-1. Tabel posisi pemodelan rumah pintar dan tampilan program ……… 49-51 Tabel 4-2. Kondisi keamanan rumah yang mungkin terjadi pada model rumah ….. 54

(16)

Intisari

Home Sweet Home” dari peribahasa ini dapat diketahui bahwa rumah merupakan pusat kegiatan, tempat berkumpul, dan tempat untuk saling berbagi dengan seluruh anggota keluarga. Dengan demikian kenyamanan, keamanan, merupakan faktor penting yang harus ada di dalam rumah. Bahkan di jaman yang semakin modern ini, gaya hidup, keefisienan menjadi salah faktor yang di perhitungkan oleh pemilik rumah. Oleh karena, dalam penelitian ini dibuat sebuah pemodelan rumah otomatis, yang diharapkan bisa memenuhi faktor-faktor di atas. Dalam pengoperasian rumah ini di butuhkan piranti lunak yang mendukung dalam penggunaannya, yaitu dengan membuat piranti lunak yang “user friendly”. Pembuatan piranti lunak ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.

Fakor keamanan pada program ini didukung dengan adanya password pada program, maupun password yang di kirim melalui bluetooth.Dalam program pengendali rumah pintar ini, yang dapat dikendalikan antara lain adalah perputaran rumah, alarm (aktif atau tidak). Selain itu program ini juga menampilkan informasi keadaan rumah pintar, informasi yang ditampilkan berupa satus pintu, satus alarm, status arah putaran rumah. Informasi yang didapatkan merupakan proses komunikasi serial dengan mikrokontroler pada rumah pintar.

Pengendalian Password melalui bluetooth akan membuka pintu secara otomatis. Dengan pemilihan menu pada program utama dapat mengendalikan arah putaran rumah dan otomatisasi alarm. Pada menu tambahan ditampilkan status informasi keadaan rumah pintar.

Kata Kunci:

(17)

Abstract

“Home Sweet home” from this proverb we know that home is a center of activity, a place to share with our family. So, pleasant and secure is an important factor in every home. Even in this modern period, life style and efficiency are important factor too. Because of that, are needed a home which have a factor like on top. From the research, can make a modeling from that home. To operate this home needed a “user friendly” software. The making of this software using Visual basic 6.0 language.

A security factor in this program are support password in a program, although password are sending from bluetooth. All information constitute serial comminucation with microcontroler at smart home modeling.

Password control from bluetooth it will open the door automatically. Home direction and alarm can be control in main menu. Information menu show every change in smart home modeling.

Keyword:

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Judul

PENGENDALI UTAMA PADA PEMODELAN RUMAH PINTAR BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

1.2

Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan dunia teknologi yang semakin modern, pengaturan secara manual telah digantikan dengan sistem otomatis yang terbukti dapat meningkatkan efisiensi kerja dan waktu. Sistem otomatis ini pun dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dapat pula diaplikasikan dengan bidang ilmu yang lain.

Home Sweet Home” dari peribahasa ini dapat diketahui bahwa rumah merupakan pusat kegiatan, tempat berkumpul, dan tempat untuk saling berbagi dengan seluruh anggota keluarga. Dengan demikian kenyamanan, keamanan, merupakan faktor penting yang harus ada di dalam rumah. Bahkan di jaman yang semakin modern ini, gaya hidup, keefisienan menjadi salah faktor yang di perhitungkan oleh pemilik rumah. Oleh karena, dalam penelitian ini dibuat sebuah pemodelan rumah otomatis, yang diharapkan bisa memenuhi faktor-faktor di atas. Dalam pengoperasian rumah ini di butuhkan piranti lunak yang mendukung dalam penggunaannya, yaitu dengan membuat piranti lunak yang “user friendly”. Pembuatan piranti lunak ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.

Piranti lunak pada model rumah pintar akan mengatur sistem keamanan, sistem penerangan, dan sistem rotasi rumah. Selain sistem-sistem tersebut, pada piranti model rumah pintar terdapat sistem pembuka kunci otomatis dengan sistem bluetooth. Solenoid

pada pemodelan rumah pintar akan terbuka (terjadi pemutusan arus) apabila password

(19)

ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk setiap masalah yang terjadi di dalam rumah, dan menjadikan rumah menjadi benar-benar “Home Sweet Home

1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah piranti lunak yang gampang digunakan pada model rumah pintar dan piranti lunak yang mengendalikan kunci otomatis dengan menggunakan bluetooth.

Beberapa manfaat yang diharapkan bisa didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah pengaturan model rumah pintar dengan piranti lunak yang user friendly.

2. Memperketat keamanan pada model rumah pintar dengan menggunakan kunci

bluetooth.

3. Bagi masyarakat diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi acuan untuk menerapkan sistem model rumah pintar ini dalam rumah yang sesungguhnya, sehingga dapat membantu penghuni rumah untuk menciptakan kemanan, kenyamanan bahkan tuntutan gaya hidup pada jaman modern ini.

1.4

Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah pada penelitian “Pengendali utama pada Pemodelan Rumah Pintar Berbasis Visual Basic 6.0”, maka perlu diketahui spesifikasi piranti lunak ini terlebih dahulu. Program ini digunakan untuk pengaturan putaran rumah, menampilkan informasi keadaan lampu, dan menampilkan informasi keamanan rumah (kondisi jendela, pintu dan kondisi detektor asap). Basis dari piranti lunak ini adalah bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Dikomunikasikan secara serial dengan pemodelan rumah pintar. Pada pengiriman kode kunci rumah menggunakan bluetooth (bluetooth

yang dipakai adalah bluetooth dari TEKRAM TM – 306 Bluetooth USB Dongel).

Pengiriman kode menggunakan tipe telefon genggam tertentu yang mempunyai fasilitas

(20)

1.5

Metodologi Penelitian

Laporan tugas akhir ini ditulis berdasarkan hasil perancangan, pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan. Metodologi penulisan ini terdiri dari:

- Perumusan masalah.

- Pengumpulan dokumen pendukung.

- Perancangan untuk menyelesaikan masalah.

- Pengambilan data melalui percobaan dan pengamatan.

(21)

BAB II

DASAR TEORI

2.1.

Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 (atau yang sering di singkat VB 6.0) adalah perangkat lunak untuk menyusun program aplikasi yang bekerja dalam lingkungan sistem operasi

Windows [1]. Visual Basic 6.0 menggunakan bahasa pemrograman even drive, program menunggu sampai adanya respon dari pemakai yang berupa kejadian tertentu, misal tombol diklik, objek mendapatkan fokus, kehilangan fokus, dan lain sebagainya. Dengan kecanggihan yang ditawarkan oleh Visual Basic 6.0 kita akan merasakan begitu mudahnya menyusun program aplikasi dengan tampilan grafis yang menawan. Tiga edisi

Visual Basic 6.0 yang dikeluarkan oleh Microsoft ialah Standard Edition, Profesional Edition dan Enterprise Edition. Berikut ini adalah penjelasan tentang ketiga edisi tersebut.

1. Standard Edition

Standard Edition sangat tepat bagi pemula yang ingin mempelajari Visual Basic 6.0.

Program ini memiliki fasilitas sebagai berikut:

- Kemampuan aplikasi 32 bit yang berjalan pada Microsoft Windows 9x dan Windows NT untuk pemula.

- Terdiri atas kontrol – kontrol, seperti grid, tab dan data bound. - Termasuk Learn Visual Basic Now dan Online Help.

- Microsoft Developer Network CD yang berisi dokumentasi. 2. Profesional Edition

Digunakan oleh profesional canggih yang sudah cukup mendalami Visual Basic 6.0.

Tidak terdapat banyak perbedaan dengan Standard Edition, hanya ada beberapa tambahan yaitu:

a. ActiveX Control, termasuk Internet Control. b. IIS (Internet Information Server).

(22)

3. Enterprise Edition

Untuk membuat aplikasi yang bersifat server based. Program – program aplikasi standard dapat berjalan baik jika menggunakan versi ini. Fasilitas tambahannya yaitu:

a. Aplikasi Performance Explorer.

b. Pendukung Microsoft Transaction Server 2.0. c. Visual Component Manager.

d. SQL (Structured Query Language) Debugging. e. Visual Database Tool.

2.1.1 Visual Basic 6.0 Enterprise Edition

Ada 13 jenis proyek yang bisa dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0

Enterprise Edition, yaitu: 1. Standard EXE

Proyek Standard EXE merupakan proyek yang paling umum digunakan. Proyek ini manghasilkan file EXE yang dapat eksekusi secara langsung. Proyek jenis ini langsung dilengkapi dengan form.

2. ActiveX EXE

Proyek ActiveX EXE digunakan untuk membuat komponen ActiveX yang bisa dieksekusi secara langsung.

3. ActiveX DLL

Proyek ActiveX DLL digunakan untuk membuat komponen ActiveX yang berupa DLL (Dynamic Link Library).

4. ActiveX Control

Proyek ActiveX Control digunakan untuk membuat kontrol ActiveX, yaitu komponen yang dapat disisipkan dari suatu program aplikasi.

5. VB Application Wizard

(23)

6. VB Wizard Manager

Proyek VB Wizard Manager digunakan untuk membangun sebuah wizard, yakni kumpulan informasi dari pengguna yang akan dikumpulkan untuk membangun sebuah aplikasi.

7. Data Project

Proyek ini identik dengan jenis proyek STANDARD EXE, namun disini kontrol untuk akses database langsung ditambahkan secara otomatis.

8. IIS Aplication

Proyek ini digunakan untuk membangun sebuah aplikasi yang akan dijalankan pada web server IIS (Internet Information Server).

9. Addin

Dengan proyek Addin, anda dapat membuat add-ins baru. Add-ins merupakn perintah yang dapat ditambahkan pada menu Visual Basic.

10.ActiveX Document DLL

Proyek ini akan menghasilkan sebuah dokumen ActiveX, dalam format DLL. 11.ActiveX Document EXE

Proyek ini akan menghasilkan sebuah dokumen ActiveX, dalam format EXE 12.DHTML Application

DHTML ( Dynamic Hypertext Markup Language) Application merupakan jenis proyek yang memudahkan untuk membuat satu halam DHTML.

13.VB Enterprise Edition Control

Proyek ini pada dasarnya sejenis dengan proyek STANDARD EXE, hanya disini semua tool untuk Visual Basic 6.0 Enterprise Edition akan diaktifkan.

2.1.2

Pemrograman Visual Basic 6.0

(24)

sendiri, Visual Basic 6.0 juga telah menyediakan banyak sekali fungsi – fungsi yang siap pakai. Fungsi ini dapat dipakai hanya dengan memanggil nama fungsi tersebut beserta argumennya yang harus dilewatkan. Print dan InputBox merupakan salah satu contoh fungsi yang disediakan oleh Visual Basic 6.0 yang sering dipakai. Pada pemrograman

Visual Basic 6.0 terdapat kontrol seperti If….Then….Else, Select….Case, Do….Loop, For….Next, GoTo dan Exit yang memudahkan dalam membuat suatu program. Selain itu pada pemrograman Visual Basic 6.0 juga telah tersedia beberapa operator yang dapat digunakan yaitu operator matematik, operator perbandingan dan operator logika.

2.1.2.1 Variabel

Dalam melakukan pemrograman akan selalu memerlukan tempat penyimpanan data, misalnya untuk menampung data hasil perhitungan, menampung data hasil pembacaan register, atau lainnya. Tempat penyimpanan itu dinamakan Variabel yang merupakan pointer yang menunjuk pada alamat memori fisik tertentu di komputer.

a. Tipe Data dan Deklarasi Variabel

Tabel 2-1. Tipe data pada Visual Basic 6.0 [2] Tipe Data Ukuran Byte Range

Integer 2 byte -32.768 sampai 32.767

Long Integer 4 byte -2.147.483.648 sampai 2.147.483.647 Single-precision

floating point

4 byte -3,402823 E38 sampai 3,402823 E38 Double-precision

floating point

8 byte -1,79769313486232 D308 sampai 1,79769313486232 D308

Currency 8 byte -922337203685477,5808 sampai

922337203685477,5807 String 1 byte per karakter 0 sampai 65.535

Boolean 2 byte True atau False

Date 8 byte 1 januari 100 sampai 31 Desember 9999

Byte 1 byte 0 sampai 255

Variant 16 byte untuk angka, 22 byte + 1 byte per karakter untuk string

Semua tipe data

(25)

Berkut ini adalah tipe data pada Visual Basic 6.0 beserta ukuran byte dan range

tipe data tersebut. Tipe data ditunjukkan pada tabel 2-1.

Pada Visual Basic 6.0 terdapat dua cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel, yaitu dengan cara deklarasi eksplisit dan deklarasi implisit. Deklarasi eksplisit menggunakan pernyataan “DIM” diikuti nama dan tipe datanya, sedanglan deklarasi implisit menggunakan simbol di belakang nama variabel yang merepresentasikan tipe data yang digunakan.

Contoh penggunaan deklarasi eksplisit:

Dim Nama As String

Dim Angka As Integer

Pada Deklarasi implisit digunakan simbol yang merepresentasikan tipe data yang digunakan. Tabel 2-2 adalah tabel simbol yang digunakan dan contoh pemakaiannya.

Tabel 2-2. Deklarasi implisit [2]

Tipe Data Simbol karakter Contoh pemakaian

Integer % Angka%=100

Long Integer & Angka&=2147483647

Single ! Angka!= 2147483647000

Double # Konstanta_Pi#=3.1415926535

Currency @ Saldo@=1000.50

String $ Nama$=”pipit”

2.1.2.2 Kontrol Program

Kontrol program pada Visual Basic 6.0 meliputi kontrol pertimbangan kondisi dan keputusan , kontrol pengulangan serta kontrol penyaluran alternatif. Dan kontrol-kontrol nya adalah sebagai berikut:

a. If……Then

Pernyataan ini adalah untuk mentes suatu kondisi tertentu dan kemudian menentukan suatu tindakan jika kondisi tersebut di penuhi. Sentak penulisan:

If <syarat kondisi> Then <Pernyataan>

Bisa juga, jika menggunakan multiple-line, sebagai berikut:

If <syarat kondisi> Then

(26)

<pernyataan kedua>

<pernyataan ke-n>

End If

b. If…..Then…..Else

Pernyataan ini hampir sama dengan pernyataan If…Then, yaitu digunakan untuk mentes kondisi tertentu. Hanya saja, jika suatu kondisi tidak terpenuhi, maka alur program akan mengeksekusi pernyataan yang lain. Berikut sentak

penggunaanya:

If <syarat kondisi 1> Then

<blok Pernyataan pertama>

ElseIf <syarat kondisi 2> Then

<blok Pernyataan kedua>

ElseIf <syarat kondisi n> Then

<blok Pernyataan ke-n>

Else

<blok Pernyataan >

End If

c. Select …. Case

Pada dasarnya perintah ini sama dengan perintah If …. Then …. Else, yaitu akan mengeksekusi satu blok pernyataan dari beberapa pilihan blok pernyataan. Hanya saja penulisannya lebih ringkas dan lebih mudah dimengerti. Sentak penulisannya adalah sebagai berikut:

Select Case <kondisi yang diuji>

Case <syarat kondisi 1>

<blok pernyataan pertama>

Case <syarat kondisi 2>

(27)

Case Else

<blok pernyataan ke-n>

End Select

d. Do …. Loop

Perintah Do …. Loop digunakan untuk perulangan suatu blok pernyataan sampai dipenuhi syarat kondisi yang ditetapkannya. Sentak penulisannya adalah sebagai berikut:

Do While <syarat kondisi> <blok pernyataan>

Loop

e. For …. Next

Perintah ini sama dengan melakukan perulangan seperti perintah Do …. Loop, tetapi dengan For …. Next bisa ditentukan nilai awal dan nilai akhir perulangan serta nilai kenaikannya. Sentak penggunaanya adalah sebagai berikut:

For <nama_variabel> = <nilai_awal> To

<nilai akhir> [Step <nilai_kenaikan>]

<blok pernyataan>

Next [<nama_variabel>]

f. GoTo

Perintah GoTo digunakan untuk melakukan percabangan ke suatu baris label tertentu. Dengan perintah GoTo, program dapat langsung melompat ke baris tertentu sehingga kode-kode program yang dilewatinya tidak akan dieksekusi. Sentak penulisannya adalah sebagai berikut:

GoTo <nama_label>

<blok pernyataan>

<nama_label>:

(28)

tertentu jika ditemui error. Error dapat terjadi karena kesalahan logika program kita, kesalahan perhitungan (misal pembagian dengan nol), kesalahan yang disebabkan oleh perangkat keras, maupun kesalahan lainnya. Penanganan error dalam programan adalah sangat penting karena error dapat menyebabkan program berhenti dan dapat menyebabkan komputer menjadi hang. Sentak penulisannya adalah sebagai berikut:

On Error GoTo <nama_label> <blok pernyataan>

<nama_label>:

g. Exit

Perintah exit digunakan untuk keluar secara langsung dari blok program For …. Next, Do …. Loop, Sub Procedure, atau Function Procedure. Sentak

penulisannya adalah sebagi berikut:

f. Exit Do, digunakan untuk keluar dari blok program Do …. Loop g. Exit For, digunakan untuk keluar dari blok program For …. Next h. Exit Sub, digunakan untuk keluar dari sub procedure

i. Exit Function, digunakan untuk keluar dari Function Procedure 2.1.2.3 Prosedur

Blok-blok komponen yang lebih kecil dari pecahan program disebut prosedur. Prosedur sangat berguna dalam penggunaan tugas yang sama secara berulang-ulang. Dengan prosedur akan lebih mudah men-debug program karena dapat melakukan pengujian per prosedur.

a. Sub Procedure

Sub Procedure adalah blok kode yang dijalankan sebagai tanggapan atas terbentuknya even, baik even itu merupakan even pemanggilan dari prosedur lain maupun even yang yang terjadi dari pemakaian program, misal even penekanan tombol kiri mouse. Sentak penulisannya adalah sebagai berikut:

[private/public] [Static] Sub

<nama_prosedur> (argumen)

<blok pernyataan>

(29)

b. Function Procedure

Function Procedure sebenarnya hampir sama dengan sub procedure, tetapi Function Procedure ini akan mengembalikan nilai tertentu setelah pemanggilannya. Sentak penilisannya adalah sebagai berikut:

[private/Public] [Static] Function

<nama_prosedur> (argumen) [As tipe data]

<blok pernyataan>

End sub

Ada beberapa fungsi disediakan oleh Visual Basic 6.0 yang sering digunakan dalam pemrograman, antara lain:

1. Fungsi-fungsi Manipulasi String

Tabel 2-3. Fungsi-fungsi Manipulasi String [2]

Nama fungsi Keterangan Contoh penggunaan

Len Menentukan panjang sebuah string Len (“Pipit”) Menghasilkan 5 Ucase Mengubah huruf string menjadi huruf

besar.

Ucase (“Pipit”)

Menghasilkan “PIPIT” Lcase Mengubah huruf string menjadi huruf

kecil.

Len (“PIPIT”)

Menghasilkan “pipit” Right Menghasilkan karakter yang dihitung

dari sisi kanan string.

Right (“abcdefg”,3) Menghasilkan “efg” Left Menghasilkan karakter yang dihitung

dari sisi kiri string.

Left (“abcdefg”,3) Menghasilkan “abc” Mid

Menghasilkan karakter yang dihitung dari tengah-tengah string dimulai dari titik awal tertentu.

Mid (“abcdefg”,3,3) Menghasilkan “cde” String Mengulangi karakter string String (3,”a”)

Menghasilkan “aaa” Asc Menghasilkan kode ASCII tertentu. Asd (“A”)

Menghasilkan 65 Chr Menghasilkan karakter untuk kode

ASCII.

Chr $ (65) Menghasilkan “A” Trim Menghasilkan karakter dengan

menghilangkan karakter space-nya.

Trim$(“ <a> ”) Menghasilkan “<a>” Str Menghasilkan karakter yang

mempresentasikan angka numerik.

Str$(-12.34)

Menghasilkan “-12.34” InStr Mencari titik awal dari sebuah string

dalam string besar.

InStr (“abcdf”, “cd”) Menghasilkan 3 Val Menghasilkan angka numerik yang

terkandung dalam string.

(30)

Fungsi-fungsi dalam kelompok menipulasi string ini biasa digunakan untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan string. Pada tabel 2-3 merupakan fungsi-fungsi tersebut dan contoh penggunaannya. 2. Fungsi-Fungsi Konversi Data

Fungsi-fungsi dalam kelompok konversi data ini biasa digunakan untuk konversi data.

Tabel 2-4. Fungsi-fungsi Konversi Data [2] Nama

fungsi Keterangan Contoh Penggunaan

CInt

Mengembalikan nilai integer dan membulatkan pecahan ke integer tertinggi.

Cint (“12.34”) ‘Menghasilkan 12 CStr Mengembalikan nilai string. CStr (12.34)

‘Menghasilkan “12,34” Cbyte Mengembalikan nilai byte, nilai

maksimumnya adalan 255.

Cbyte (“12.5”) ‘Menghasilkan 13

Fix

Memotong bagian fraksial, tetapi untuk bilangan negatif akan mengembalikan nilai yang lebih besar atau sama dengan bilangan tersebut. Fix (1.23) ‘Menghasilkan 1 Fix (-1.23) ‘Menghasilkan –1 Int

Memotong bagian fraksial, tetapi untuk bilangan negatif akan mengembalikan nilai yang lebih kecil atau sama dengan bilangan tersebut. Int (1.23) ‘Menghasilkan 1 Int (-1.23) ‘Menghasilkan –2 Hex

Mengembalikan nilai heksa-desimal dari nilai numerik yang dilewatkan.

Hex (10) ‘Menghasilkan “A”

2.1.2.4 Operator

(31)

a. Operator Matematik

Operator matematik digunakan untuk meakukan operasi perhitungan matematik. Dalam Visual Basic 6.0, jika suatu ekspresi mempunyai operator lebih dari satu kategori, maka operator matematik yang akan dievaluasi lebih dahulu dilanjutkan dengan operator perbandingan, dan yang terakhir operator logika. Tabel 2-5 adalah operator matematik dimulai dari hirarki paling tinggi ke paling rendah.

Tabel 2-5. Operator Matematik [2]

Operator Operasi Contoh Pemakaian ^ Pemangkatan Nilai%=2^2 ‘Menghasilkan 4

- Tanda Negatif Nilai%=-5

‘Menghasilkan angka –5

*,/ Perkalian dan pembagian Nilai%=(2*6)/4 ‘Menghasilkan 3 \ Pembagian integer Nilai%=10\3 ‘Menghasilkan 3 Mod Modulus (sisa pembagian) Nilai%=10 mod 3

‘Menghasilkan 1 +,- Penambahan dan pengu

rangan

Nilai%=10+3-2 ‘Menghasilkan 11 & Penggabungan string Teks$=”ab”&”cd”

‘Menghasilkan “abcd” b. Operator Perbandingan

Operator perbandingan digunakan untuk membandingkan suatu ekspresi dengan ekspresi lain yang mengasilkan nilai boolean (False atau True). Tabel 2-6 adalah operator perbandingan pada Visual Basic 6.0.

Tabel 2-6. Operator Perbandingan [2]

Operator Operasi Contoh Pemakaian

= Sama dengan Nilai = (2+1) = 3 ‘Menghasilkan True <> Tidak sama dengan Nilai = (2+1) <> 3‘Menghasilkan False

< Lebih kecil Nilai = 1 < 2 ‘Menghasilkan True > Lebih besar Nilai = 1 > 2 ‘Menghasilkan False <= Lebih kecil atau sama dengan Nilai = 1 <= 2 ‘Menghasilkan True >= Lebih besar atau sama dengan Nilai = 1 >= 2 ‘Menghasilkan False Like Mempunyai ciri yang sama

(32)

Sentak penggunaannya adalah sebagai berikut.

result = <ekspresi1> operator_perbandingan

<ekspresi2>

result = <objek1> Is <objek2> result = <string> Like <pattern> c. Operator Logika

Operator logika digunakan untuk mengekspresikan satu atau lebih ekspresi logika yang akan menghasilkan nilai boolean. Tabel 2-7 adalah operator logika dimulai dari hirarki paling tinggi ke paling rendah beserta tabel kebenarannya.

Tabel 2-7. Operator Logika [2]

Tabel Kebenaran Operasi Operator Keterangan

Operan Hasil Not True False Not

Akan menghasilkan nilai kebalikan dari nilai ekspresi

operan. Not False True

True And True True True And False False False And True False And

Akan menghasilkan nilai True hanya jika ekspresi operan keduanya bernilai

logika True. False And False False True Or True True True Or False True False Or True True Or

Akan menghasilkan nilai True jika salah satu ekspresi operannya bernilai logika

True. False Or False False

True Xor True False True Xor False True False Xor True True Xor

Akan menghasilkan nilai True jika ekspresi operannya bernilai logika berbeda.

False Xor False False True Eqv True True True Eqv False False False Eqv True False Eqv

Akan menghasilkan nilai True jika ekspresi operannya bernilai logika sama.

False Eqv False True True Imp True True True Imp False False False Imp True True Imp

Akan menghasilkan nilai False jika ekspresi operan sebelah kiri operator bernilai logika True dan sebelah

(33)

2.2

Port Serial

Dikenal dua cara komunikasi data secara serial, yaitu komunikasi data serial secara sinkron dan komunikasi data serial secara asinkron [2]. Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirimkan bersama-sama dengan data serial, sedangkan komunikasi data serial secara asinkron, clock tidak dikirimkan bersama data serial, tetapi dibangkitkan secara sendiri-sendiri baik pada sisi pengirim (transmitter) maupun pada sisi penerima (receiver). Pada IBM PC kompatibel port serialnya termasuk jenis asinkron. Komunikasi data serial ini dikerjakan oleh UART (Universal Asynchronous Reciver/Transmitter). IC UART dibuat khusus untuk mengubah data paralel menjadi data serial dan menerima data serial yang kemudian diubah kembali menjadi data paralel. IC UART 8250 dari Intel merupakan salah satunya. Selain berbentuk IC mandiri, berbagai maecam mikrokontroler ada yang dilengkapi UART, misalnya keluarga mikrokontroler MCS51 (termasuk AT89C2051).

Pada UART, kecepatan pengiriman data (baud rate) dan fase clock pada sisi Tx dan pada sisi Rx harus sinkron. Untuk itu diperlukan sinkronisasi antara Tx dan Rx. Hal ini dilakukan oleh bit ‘Start’ dan bit ‘Stop’. Ketika saluran pengirim dalam keadaan kondisi nol, keluaran UART adalah dalam keadaan logika ‘1’. Ketika Tx ingin mengirimkan data, output UART akan diset lebih dahulu ke logika ‘0’ untuk waktu satu bit. Sinyal ini pada Rx akan dikenali sebagai sinyal ‘Start’ yang digunakan untuk mensinkronkan fase clocknya sehingga sesuai dengan fase clock Tx. Selanjutnya, data akan dikirimkan secara serial dari bit paling rendah (bit0) sampai bit tertinggi (bit7). Selanjutnya, akan dikirim sinyal ‘Stop’ sebagai akhir dari pengiriman data serial. Cara pemberian kode data yang disalurkan tidak ditetapkan secara pasti. Berikut adalah contoh pengiriman huruf ‘A’ dalam format ASCII (41 heksa/1000001 biner) tanpa bit paritas.

5V

0V S

T

A

R

T

1 0 0 0 0 0 1 0

S

T

O

P

(34)

Kecepatan transmisi (baud rate) dapat dipilih bebas dalam rentang tertentu. Baud

rate yang umumnya dipakai adalah 110, 135, 150, 300, 600, 1200, 2400, dan 9600

(bit/detik). Dalam komunikasi data serial, baud rate dari kedua alat yang berhubungan

harus diatur pada kecepatan yang sama. Selanjutnya harus ditentukan panjang data (6, 7

atau 8 bit), paritas (genap, ganjil atau tanpa paritas), dan jumlah bit ‘Stop’ (1, 1½ , atau 2

bit).

2.2.1

Karakteristik Sinyal Port Serial

Standar sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan adalah standar RS232.

Standar ini hanya menyangkut komunikasi data antara komputer (Data Terminal

Equipment – DTE) dengan alat-alat pelengkap komputer (Data Circiut Terminating

Equipment – DCE).

Standar sinyal RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagi berikut:

1. Logika ‘1’ disebut ‘Mark’ terletak antara –3 Volt hingga –25 Volt.

2. Logika ‘0’ disebut ‘Space’ terletak antara +3 Volt hingga +25 Volt.

3. Daerah tegangan antara –3 Volt hingga +3 Volt adalah invalid level, yaitu

daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus

dihindari. Demikian juga, level tegangan lebih negatif dari –25 Volt atau lebih

positif dari +25 Volt juga harus dihindari karena tegangan tersebut dapat

merusak line driver pada saluran RS232.

Gambar 2.2 berikut adalah conto level tegangan RS232 pada pengiriman

huruf ‘A’ dalam format ASCII tanpa bit paritas.

S T A R T S T O P 1 0 0 0 0 0 1 0 +25V 0V -25V

(35)

2.2.2

Konfigurasi Port Serial

Gambar 2.3 adalah gambar konektor port serial DB-9 pada bagian belakan CPU.

Pada komputer IBM PC kompatibel biasanya terdapat dua konektor DB-9 yang dinamai

COM1 dan COM2.

Gambar 2-3. Konektor serial DB-9 pada bagian belakang CPU [2]

Tabel 2-8. Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB-9 [2]

Nomor Pin Nama Sinyal Direction Keterangan

1 DCD In Data Carrier Detect/

Received Line Signal Detect

2 RxD In Receive Data

3 TxD Out Transmit Data

4 DTR Out Data Terminal Ready

5 GND - Ground

6 DSR In Data Set Ready

7 RST Out Request to Send

8 CTS In Clear to Send

9 RI In Ring Indicator

Keterangan mengenai fungsi saluran RS232 pada konektor DB-9 adalah sebagai berikut:

1. Received Line Signal Detect, dengan saluran ini DCE memberitahukan ke DTE

bahwa pada terminal masukan ada data masuk.

2. Receive Data, digunakan DTE menerima data dari DCE.

3. Transmit Data, digunakan DTE mengirimkan data dari DCE.

4. Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan

terminalnya.

(36)

6. Ring Indicator, pada saluran ini DCE memberitahu ke DTE bahwa sebuah

stasiun menghendaki hubungan dengannya.

7. Clear To Send, dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa DTE boleh

mengirimkan data.

8. Reques To Send, dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE.

9. DCE Ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah siap.

Untuk dapat menggunakan port serial kita perlu mengetahui alamatnya. Biasanya

tersedia dua port serial pada CPU, yaitu COM1 dan COM2. Base address COM1

biasanya adalah 1016 (3F8h) dan COM2 biasanya 760 (2F8h). Alamat tersebut adalah

alamat yang biasa digunakan, tergantung dari komputer yang digunakan. Tepatnya kita

bisa melihat pada peta memori tempat menyimpan alamat tersebut, yaitu memori

0000.0400h untuk base address COM1 dan memori 0000.0402h untuk base address

COM2.

Tabel 2-9. Nama register yang digunakan beserta alamatnya [2]

Nama Register COM1 COM2

TX Buffer 3F8h 2F8h

RX Buffer 3F8h 2F8h

Baud rate Divisor Latch LSB 3F8h 2F8h Baud rate Divisor Latch MSB 3F9h 2F9h Interrupt Enable Register 3F9h 2F9h Interrupt Identification Register 3FAh 2FAh Line Control Register 3FBh 2FBh Modem Control Register 3FCh 2FCh Line Status Register 3FDh 2FDh Modem Status Register 3FEh 2FEh

Setelah mengetahui base address-nya, maka dapat menentukan alamat

register-register yang digunakan untuk komunikasi port serial ini. Tabel register-register-register-register beserta

alamatnya dapat dilihat pada tabel 2-9.

Keterangan mengenai fungsi register-register tersebut adalah sebagai berikut:

• RX Buffer, digunakan untuk menampung dan menyimpan data dari DCE.

• TX Buffer, digunakan untuk menampung dan menyimpan data yang akan

dikirim ke port serial.

• Baud rate Divisor Latch LSB, digunakan untuk menampung byte bobot

(37)

• Baud rate Divisor Latch MSB, digunakan untuk menampung byte bobot

rendah untuk pembagi clock pada IC UART sehingga tootal angka pembagi

adalah 4 byte yang dapat dipilih dari 0001h sampai FFFFh.

2.3

RS – 232

RS-232 digunakan untuk mengkonversi data, data dalam bentuk level tegangan

232 ke data level tegangan TTL [3]. Pengiriman diubah kedalam level tegangan

RS-232. Data dalam tegangan TTL ditunjukkan di gambar 2-4 dan data dalam level tegangan

RS-232 ditunjukkan pada gambar 2-5.

1

2

3

4

5

6

0

7

S T A R T

Logic ‘1’

Logic ‘2’ S

T

O

P +5V

0V

Gambar 2-4. Bentuk Gelombang Logic TTL Atau CMOS [3]

1

2

3

4

5

6

0

7

S T A R T Mark Space S T O P -10V 10V

Gambar 2-5. Bentuk Gelombang Logic RS-232 [3]

0 sampai 7 merupakan data (isi data) yang akan dikirim.

Pada komunikasi RS-232 memiliki logika high ‘1’ dengan range tegangan antara

–5V s/d –10V dan untuk logika low ‘0’ dengan range tegangan antara +5V s/d +10V.

Panjang kabel yang dapat digunakan dalam komunikasi RS-232 sekitar 15m, dengan

kecepatan data maksimal 200kbits/s. RS-232 merupakan komunikasi serial “point to

point”

2.4

Bluetooth

2.4.1 Pengertian Bluetooth

Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang

beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and

(38)

menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host

bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas [4]. Bluetooth sendiri dapat

berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk

wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE

802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih

pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.

Pada beberapa negara terdapat perbedaan penggunaan frekuensi dan channel

untuk Bluetooth ini. Seperti di Amerika dan Eropa, frekuensi yang digunakan adalah dari

2400–2483,5 yang berarti menggunakan 79 channel. Cara perhitungannya sebagai

berikut : untuk RF Channel yang bekerja frekuensi f = 2402+k MHz, di mana k adalah

jumlah channel yang digunakan yaitu : 0 sampai dengan 78 = 2402+79 = 2481 MHz.

Kemudian ditambah dengan pengawal frekuensi yang diset pada 2 MHz sampai dengan

3,5 MHz untuk lebar pita gelombang 1 MHz, sehingga totalnya menjadi 2481+2,5 =

2483,5 MHz.

Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau

menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga

mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang

relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah

dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Untuk

memberi gambaran yang lebih jelas mengenai teknologi bluetooth yang relatif baru ini,

berikut diuraikan tentang sejarah munculnya bluetooth dan perkembangannya, teknologi

yang digunakan pada sistem bluetooth dan aspek layanan yang mampu disediakan, uraian

tentang perbandingan metode modulasi spread spectrum FHSS (Frequency Hopping

Spread Spectrum) yang digunakan oleh bluetooth dibandingkan dengan metode spread

spectrum DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) serta interferensi bluetooth dengan

ponsel.

2.4.2 Aplikasi dan Layanan

Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan

(39)

data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara

sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s

asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6

kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9

kb/s.

Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai

kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai

dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter.

Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi

point to multipoint. Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang

dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan

teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital

Assistant), headset, kamera digital, printer, router dan masih banyak peralatan lainnya.

Aplikasiaplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC

file transfer, PC to PC file synch (notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA,

wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya. Contoh

modul aplikasi beberapa peralatan yang kemungkinan dapat menggunakan teknologi

bluetooth dapat dilihat seperti Gambar 2-6 dibawah ini.

(40)

2.4.3 Diskripsi Umum Sistem Bluetooth

Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management

dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan

voice code. sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat

keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan

aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan

konfigurasi. Secara umum blok fungsional pada sistem bluetooth secara umum dapat

dilihat pada Gambar 2-7 dibawah ini.

Gambar 2.7 Blok Fungsional Sistem Bluetooth [4]

2.4.4

Spread Spectrum

Bagaimana data bisa bergerak di udara? Wireless LAN mentransfer data melalui

udara dengan menggunakan gelombang elektromagnetik dengan teknologi yang dipakai

adalah Spread-Sprectum Technology (SST). Dengan teknologi ini memungkinkan

beberapa user menggunakan pita frekuensi yang sama secara bersamaan. SST ini

merupakan salah satu pengembangan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA).

Dengan urutan kode (code sequence) yang unik data ditransfer ke udara dan diterima oleh

tujuan yang berhak dengan kode tersebut. Dengan teknologi Time Division Multiple

Access (TDMA) juga bisa diaplikasikan (data ditransfer karena perbedaan urutan

(41)

a. Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), sinyal ditranfer dalam pita frekuensi tertentu yang tetap sebesar 17 MHz. Prinsip dari metoda direct

sequence adalah memancarkan sinyal dalam pita yang lebar (17 MHz) dengan

pemakaian pelapisan (multiplex) kode/signature untuk mengurangi interferensi

dan noise. Untuk perangkat wireless yang bisa bekerja sampai 11M bps

membutuhkan pita frekuensi yang lebih lebar sampai 22 MHz. Pada saat sinyal

dipancarkan setiap paket data diberi kode yang unik dan berurut untuk sampai

di tujuan, di perangkat

tujuan semua sinyal terpancar yang diterima diproses dan difilter sesuai dengan

urutan kode yang masuk. Kode yang tidak sesuai akan diabaikan dan kode yang

sesuai akan diproses lebih lanjut.

b. Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS), sinyal ditransfer secara

bergantian dengan menggunakan 1MHz atau lebih dalam rentang sebuah pita

frekuensi tertentu yang tetap. Prinsip dari metoda frequency hopping adalah

menggunakan pita yang sempit yang bergantian dalam memancarkan sinyal

radio. Secara periodik antara 20 sampai dengan 400ms (milidetik) sinyal

berpindah dari kanal frekuensi satu ke kanal frekuensi lainnya.

Pita 2.4GHz dibagi-bagi kedalam beberapa sub bagian yang disebut channel/kanal.

Salah satu standar pembagian kanal ini adalah sistem ETSI (European

Telecommunication Standard Institute) dengan membagi kanal dimulai dengan kanal 1

pada frekuensi 2.412MHz, kanal 2 2.417MHz, kanal 3 2.422MHz dan seterusnya setiap

5MHz bertambah sampai kanal 13.

Dengan teknologi DSSS maka untuk satu perangkat akan bekerja menggunakan 4

kanal (menghabiskan 20MHz, tepatnya 17MHz). Dalam implementasinya secara normal

pada lokasi dan arah yang sama hanya 3 dari 13 kanal DSSS yang bisa dipakai. Parameter

lain yang memungkinkan penggunaan lebih dari 3 kanal ini adalah penggunaan antena

(directional antenna) dan polarisasi antena itu sendiri (horisontal/vertikal). Penggunaan

antena Omni-directional akan membuat sinyal ditransfer ke seluruh arah (360 derajat).

Teknologi FHSS ditujukan untuk menghindari noise/gangguan sinyal pada saat

(42)

lebih baik untuk transfer data. Kondisi ini menjadikan satu keuntungan dibandingkan

dengan DSSS.

Gambar 2.8 Bentuk Format Data Sistem TDMA [5]

2.4.5 Karakteristik Radio

Bluetooth mempunyai beberapa karakteristik yang akan memberikan ciri-ciri

dibandingkan dengan teknologi lainnya. Pada tabel 2.10 dibawah ini dituliskan beberapa

karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG (Special Interest

(43)

Tabel 2.10 Karakteristik Radio Bluetooth Sesuai Dengan Dokumen Bluetooth SIG [4]

2.4.6 Komunikasi RF Pada Spektrum Frekuensi 2.4 Ghz

Sistem Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402GHz sampai 2.480GHz, dengan 79

kanal RF yang masing-masing mempunyai spasi kanal selebar 1 MHz, menggunakan

sistem TDD (Time-Division Duplex). Secara global alokasi frekuensi bluetooth telah

tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi secara tepat dan lebar

pita frekuensi yang digunakan berbeda. Penggunaan spektrum frekuensi 2.4 GHz secara

global belum diatur. Namun ada beberapa persyaratan yang harus diikuti dalam

penggunaannya. Hal ini meliputi :

a. Spektrum dibagi menjadi 79 kanal frekuensi (walaupun beberapa negara seperti

Perancis dan Spanyol hanya menyediakan 23 kanal frekuensi saja).

b. Bandwidth dibatasi sampai 1 MHz per kanal.

c. Penggunaan frekuensi hopping dalam metode pengiriman datanya

d. Interferensi harus dapat diatasi dan ditangani dengan baik.

Komunikasi RF banyak menggunakan spektrum frekuensi ini, seperti

HomeRFTM(sebuah spesifikasi untuk komunikasi RF dalam lingkungan perumahan); dan

juga IEEE 802.11 menggunakan spektrum ini untuk spesifikasi dari teknologi Wireless

LAN. Oven microwave juga beroperasi dalam range frekuensi ini, karena spektrum

frekuensi ini belum dilisensikan, maka banyak teknologi yang menggunakannya,

(44)

persyaratan dan pengalamatan mutlak diperlukan bagi teknologi yang menggunakan

spektrum 2.4 GHz ini. Komunikasi bluetooth didesain untuk memberikan keuntungan

yang optimal dari tersedianya spektrum ini dan mengurangi interferensi RF. Semuanya

itu akan terjadi karena bluetooth beroperasi menggunakan level energi yang rendah.

Batas frekuensi serta kanal RF yang digunakan oleh beberapa negara dapat dilihat pada

Tabel 2.11 dibawah ini.

Tabel 2.11 Batas Frekuensi Serta Kanal RF Yang Digunakan Oleh Beberapa Negara [4]

2.4.7 Time Slot

Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625

µs. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master

piconet (Beberapa slave yang terhubung dengan sebuah master dinamakan piconet).

Batas penomoran slot dari 0 sampai dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam

time slot, master dan slave dapat mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan

skema TDD (Time-Division Duplex), seperti pada Gambar 2.9 dibawah ini. Master hanya

memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave

(45)

2.4.8 Protokol Bluetooth

Protokol-protokol bluetooth dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan

aplikasi-aplikasi dengan menggunakan teknologi bluetooth. Layer-layer bawah pada

stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk

pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM

diambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan protokol ini hanya dimodifikasi

sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Pada protokolprotokol layer atas

digunakan tanpa melakukan modifikasi. Dengan demikian, aplikasi-aplikasi yang sudah

ada dapat digunakan dengan teknologi bluetooth sehingga interoperability akan lebih

terjamin.

Bluetooth Special Interest Group (SIG) telah mengembangkan spesifikasi bluetooth yang

berisi tentang protokol yang akan digunakan dalam teknologi bluetooth ini. Protokol

dasar bluetooth adalah Bluetooth Radio, Baseband dan Link Manager Protocol (LMP)

yang disebut protokol inti. Sedangkan protokol yang ada di atasnya adalah

protokol-protokol terapan yang dapat diadaptasikan pada arsitektur protokol-protokol bluetooth dan telah

dikembangkan oleh organisasi lain seperti ETSI. Radio, baseband dan LMP ekivalen

dengan lapis fisik dan data link pada lapis protokol OSI. Stack protokol bluetooth dapat

dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan tujuannya. Berikut protokol-protokol dalam

layer-layer di dalam stack protokol bluetooth yang tertera pada Tabel 2.12 dan Gambar

2.10 dibawah ini.

(46)

Gambar 2.10 Layer-Layer Pada Sistem Bluetooth [4]

Protokol inti bluetooth berisi protokol yang secara spesifik dikembangkan oleh

bluetooth SIG. RFCOMM dan TCS Binary juga dikembangkan oleh Bluetooth SIG

namun berdasarkan spesifikasi dari ETSI 07.10 dan rekomendasi ITU-T nomor Q.931.

Protokol inti bluetooth adalah persyaratan yang mutlak ada di semua perangkat teknologi

Bluetooth sedangkan protokol lainnya digunakan sesuai keperluan. Layer-layer pada

sistem bluetooth dapat dilihat seperti Gambar 2.4 diatas.

Tiga buah lapisan fisik yang sangat penting dalam protokol arsitektur Bluetooth ini

adalah [4]:

a. Bluetooth radio, adalah lapis terendah dari spesifikasi Bluetooth. Lapis ini

mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perangkat tranceiver yang

beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz ISM.

b. Baseband, lapis yang memungkinkan hubungan RF terjadi antara beberapa unit

Bluetooth membentuk piconet. Sistem RF dari bluetooth ini menggunakan

frekuensi-hopping-spread spectrum yang mengirimkan data dalam bentuk paket

pada time slot dan frekuensi yang telah ditentukan, lapis ini melakukan prosedur

pemeriksaan dan paging untuk sinkronisasi transmisi frekuensi hopping dan clock

(47)

c. LMP, Link Manager Protocol, bertanggung jawab terhadap link set-up antar perangkat Bluetooth. Hal ini termasuk aspek securiti seperti autentifikasi dan

enkripsi dengan pembangkitan, penukaran dan pemeriksaan ukuran paket dari

lapis baseband.

2.4.9

TM-306

Bluetooth

USB

Dongel

Bluetooth dari TEKRAM ini mempunyai spesifikasi teknis sebagai berikut[6]:

- Bluetooth v1.2 compliant

- USB v1.1 compliant

- Date Rate sampai 723 Kbps

- Jangkauan operasi sampai 100 meter (kelas1)

- Lebar frekuensi 2.400 ∼ 2.4385 GHz (lebar frekuensi ISM)

(48)

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

Perancangan program pusat pengendali pada pemodelan rumah pintar dibagi secara umum menjadi beberapa menu program, antara lain: menu password, menu informasi, pengendali putaran model rumah, menu “HELP” dan bank data sebagai pendukung penyimpanan data program sementara.

3.1

Perancangan Layout

Perancangan layout meliputi perancangan piranti lunak pengendali pemodelan rumah pintar yang merupakan program utama dari keseluruahn rangkaian pemodelan rumah pintar. Piranti lunak pengendali pemodelan rumah pintar ini, akan mengatur bagian yang akan diproses. Bluetooth (bluetooth yang dipakai adalah bluetooth dari TEKRAM TM – 306 Bluetooth USB Dongel)yang di hubungkan dengan program utama akan mengendalikan solenoid pada pintu utama.

Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi serial antara komputer dengan pemodelan rumah pintar.

Komputer

Pemodelan Rumeh Pintar

Gambar 3-1. Perancangan Peralatan

3.2

Perancangan Piranti Lunak Pusat Pengendali Pada Pemodelan Rumah

Pintar

(49)

pengendali sistem keamanan jendela. Sedangkan yang bersifat informatif adalah menu informasi yang menyajikan perubahan pada model rumah serta memiliki bank data sebagai pendukung untuk penyimpanan data sementara.

Menu password terdiri dari beberapa fungsi, antara lain adalah password untuk masuk kedalam program, password untuk membuka pintu utama, dan menu penggatian password itu sendiri. Menu informasi merupakan pusat informasi dari keadaan model rumah pintar, antara lain menampilkan informasi lampu mana yang mati/menyala, informasi keamanan rumah (jendela ada yang terbuka atau tidak,pintu sedang terbuka atau tertutup, dan kondisi detektor asap menyala atau mati) dan juga menampilkan informasi perputaran model rumah. Dan bank data merupakan tempat penyimpanan informasi yang nantinya akan di tampilkan ke dalam “form” informasi.

Selain itu program ini dilengkapi menu “HELP”, sehingga apabila pengguna memiliki masalah dalam penggunaan program maka dengan menu “HELP” ini dapat menemukan solusinya. Setiap perubahan yang terjadi akan selalu tersimpan dalam bank data, sehingga apabila pengguna sudah merasa cukup menggunakan program pengendali ini, pengguna dapat langsung menekan tombol “Log Out” dan keluar dari program.

START

Menu Password

END Menu Informasi

Pengendali putaran arah mata angin model rumah

Menu “HELP”

Log Out

Pengendali sistem keamanan

1

1

(50)

3.2.1 Menu Password

Saat program di jalankan, tampilan yang pertama kali muncul adalah tampilan “Enter Password”. Ketika password yang dimasukkan pada program sama dengan

password yang default maka akan muncul tampilan program utama untuk pengendalian pemodelan rumah pintar ini. default Password pada program ini dapat diganti oleh pengguna setelah masuk kedalam program utama. default Password pertama kali di set 0000.

START

Membaca Tombol Pada Tampilan Form

Enter ditekan

?

Kode =0000

?

A Ya

Tidak

Ya

Tidak Masukkan Kode Program

Kode =2103

?

Tidak

Ya

(51)

Password 2103 merupakan master password yang ada pada program ini, sehingga apabila pengguna program lupa dengan password yang dibuatnya, program ini akan tetap dapat dibuka menggunakan master password ini. Password rahasia masuk ke program utama dan password rahasia pintu otomatis sama, sehingga pengguna akan lebih mudah mengingat karena hanya satu password rahasia saja. Selain itu pengguna dapat menekan “help” apabila kurang paham pada penggunaan program ini.

Pada pemodelan rumah pintar ini menggunakan bluetooth untuk membuka kunci rumah otomatis. Apabila pengguna akan masuk kedalam rumah maka pengguna hanya tinggal mengirimkan password yang terakhir tersimpan atau default Password melalui

bluetooth yang ada pada telepon seluler. Password yang dikirim akan dicocokkan dengan

password yang terakhir tersimpan pada program / master password, apabila cocok maka program utama akan mengirim data untuk membuka pintu utama.. Data yang dikirm ke pengatur saklar untuk membuka solenoid adalah 41h (ASCII “A”/solenoid off).

Password sama

?

Membaca password yang dikirim melalui telepon selular

START

Membandingkan password yang dikirim dengan password yang terakhir tersimpan/master password

Mengirim data 41h ke pengatur saklar pintu utama

Pintu utama secara otomatis membuka

END

Ya

Tidak

A

A

Mengirim data 4h ke bank data

.

(52)

Pada saat pintu terbuka, maka dari pengendali pintu akan mengirimkan data 21h, yang akan memberikan informasi pada pengguna bahwa pintu dalam sedang terbuka.

Saat tombol “ganti password” ditekan, maka akan ditampilkan form “ganti password”. Dalam form ini terdapat 2 (dua) TextBox dan tombol “ok”. TextBox pada form ini digunakan untuk menuliskan password lama dan password baru, sehingga bila tombol “ok” ditekan, maka secara otomatis password varu akan tersimpan dalam database. Dan password yang baru ini lah yang digunakan untuk membuka program maupun membuka pintu otomatis. Tapi apabila password lama yang dimasukkan oleh pengguna salah, maka akan ada peringatan yang ditampilkan.

Membaca TextBox Password lama

Membaca TextBox Password baru

Membaca tombol ”ok”

Tombol “ok” ditekan?

Pass lama = 0000/2103

?

Menyimpan password yang baru dalam bank data

END

Mengeluarkan perintah ulang tulis password lama

Ya

Tidak Tidak

Ya START

(53)

3.2.2

Menu Informasi

Fungsi yang bersifat informatif ini digunakan untuk memantau setiap perubahan yang terjadi pada pemodelan rumah pintar. Setiap perubahan akan selalu dikomunikasikan secara serial. Sehingga dengan adanya fungsi informasi pengguna akan lebih mudah memantau kondisi rumahnya.

START

Memeriksa perubahan yang terjadi pada pemodelan rumah pintar

Ada perubahan

?

Memperbaharui informasi yang terdapat pada form “informasi”

Tidak Ya

Gambar 3-6. Flowchart Menu Informasi secara keseluruhan

Informasi yang yang akan ditampilkan pada menu ini antara lain: lampu diruangan mana yang sedang nyala/mati, kondisi jendela (terbuka/tertutup), arah mata angin rumah. Untuk informasi. Informasi putaran arah model rumah dan sistem keamanan akan di jelaskan pada sub bab pengendalian putaran dan sistem keamanan.

3.2.2.1

Informasi Lampu

(54)

hidup. Dan setiap ada perubahan maka akan disimpan ke dalam bank data dan menampilkannya pada “form” informasi.

Mengirim perintah untuk mengotomatisasi lampu

Ada perubahan

?

END

Menerima informasi dari pengendali lampu

Menyimpan informasi dan perubahannya ke bank data

Cek informasi dari pengendali lampu Ya

Tidak START

Gambar 3-7. Flowchart Pengendalian Lampu

(55)

Tabel 3-1. Tabel data yang dikirim/diterima serial pada pengendalian lampu Data Dikirim Data Diterima Lampu Keterangan ASCII

4Eh Meminta status lampu N

61h - a

62h 1 b

63h 2 c

64h 1,2 d

65h 3 e

66h 1,3 f

67h 2,3 g

68h 1,2,3 h

69h 4 i

6Ah 1,4 j

6Bh 2,4 k

6Ch 1,2,4 l

6Dh 4,3 m

6Eh 1,3,4 n

6Fh 2,3,4 o

70h 1,2,3,4 p

Pemasangan bluetooth untuk mendukung sistem keamanan pada model rumah pintar dapat dilihat pada gambar 3-8 di bawah ini:

Komputer

Pemodelan Rumeh Pintar

Bluetooth

Telefon genggam

(56)

3.2.3

Pengendali Sistem Keamanan

Pengendali sistem keamanan terdiri dari pengendali jendela yang dapat diatur secara aktif dan tidak aktif. Secara aktif berarti sistem keamanan jendela dan detektor asap aktif, sehingga apabila jendela terbuka maka tanda peringatan akan berbunyi, begitu juga apabila detektor asap mendeteksi adanya asap dalam rumah tersebut. Secara tidak aktif berarti sistem kemanan jendela tidak aktif tetapi detektor asap tetap aktif. Sehingga apabila jendela dibuka maka tanda peringatan tidak akan berbunyi. Setiap waktu program akan memeriksa ada perubahan atau tidak dengan mengirimkan informasi untuk meminta keadaan jendela dan detektor asap. Setiap perubahan akan disimpan di bank data program, setelah itu baru di tampilkan ke dalam “form” informasi.

Tabel 3-2. Data yang dikomunikasikan secara serial

Data Dikirim Data Diterima Keterangan ASCII

42h Alarm jendela tidak aktif B

43h Alarm jendela aktif C

31h Tidak ada asap 1

32h Ada asap 2

33h Tidak ada asap, jendela terbuka 3 34h Tidak ada asap, jendela tertutup 4 35h Ada asap, jendela terbuka 5 36h Ada asap, jendela tertutup 6

Membaca CheckBox START

Mengirim data meminta informasi keadaan jendela

Menerima data informasi keadaan jendela

Jendela aktif

? Ya

Tidak

3 2

Mengirim data meminta informasi keadaan jendela

(57)

A

Gambar

Tabel 2-1. Tipe data pada Visual Basic 6.0 [2]
Gambar 2.8 Bentuk Format Data Sistem TDMA [5]
Gambar 3-2. Flowchart Program Secara Keseluruhan
Gambar 3-3. Flowchart “Enter Password”
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar di atas ini menampilkan daftar menu kopi dan daftar menu makanan serta masing-masing harganya, jika customer sudah memilih atau menentukan pesanannya

Pengendali PID yang telah disimulasikan di Simulink Matlab dengan plant pemodelan sistem Pressure Process Rig di awal digunakan pada blok diagram yang langsung