• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegunaan bimbingan dan konseling menurut para siswa kelas II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kegunaan bimbingan dan konseling menurut para siswa kelas II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

KEGUNAAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENURUT PARA SISWA KELAS II SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh: Oka Imakulata 021114057

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

(2)
(3)
(4)

padaku. Setelah menyelesaikannya aku memperoleh kebijaksanaan. Ketika aku meminta kepandaian, Tuhan menyediakan buku-buku dan

teman- teman yang siap mengajariku nntuk memperoleh kepandaian. Ketika aku meminta kesehatan, Tuhan mengizinkan aku sakit. Setelah

mengalahkan penyakit itu aku bersyukur dan rajin memelihara kesehatanku.

Ketika aku meminta persahabatan dengan seseorang, Tuhan mengizinkan konflik terjadi diantara kami. Setelah konflik itu diatasi, aku memperoleh

persahabatan.

Ketika aku meminta kebahagiaan, Tuhan mengizinkan dukacita meliputiku. Setelah berhasil melewati dukacita itu dan menemukan hikmah

di dalamnya, aku memperoleh kebahagiaan.

Ketika aku meminta cinta, Tuhan mengirimkan banyak orang kepadaku dengan pesan:”aku hadir dalam mereka ini. Cintailah mereka.”

Ketika aku meminta kekayaan. Tuhan memberikan otak dan otot kepadaku untuk bekerja.

Ternyata, Engkau selalu mengabulkan doaku. Syukur kepadaMu.

Ketika engkau tak mampu menggapai matahari Jadilah pelangi yang memberi warna di dalam kehidupan Ketika engkau tak bisa tumbuh menjadi pohon yang rindang

Jadilah rumput liar yang subur di setiap taman.

Kadang hidup ini penuh kegagalan tapi jangan pernah untuk menyerah banyak jalan untuk menggapai kesuksesan

(5)

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus” My Lord & My Spirit” buat Cinta dan

kasihNya yang indah dan selalu bersamaku. Semua karenaMu…!! Kedua orang tuaku yang selalu mencurahkan kasih dan cintanya, tiada henti membimbing dan mendukung serta memberikan yang terbaik bagiku.

Adik-adikku yang selalu memberikan kasih sayang untukku”I Love You”

Sahabat, saudara dan seseorang yang pernah menemaniku, memberikan kasih dan berbagi pengalaman

Almamaterku tempat aku belajar & menuju keutuhan diri.

(6)
(7)

ABSTRAK

KEGUNAAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENURUT PARA SISWA KELAS II SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007

Oka Imakulata Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Masalah-masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah kegunaan bimbingan dan konseling di sekolah menurut para siswa kelas II IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007? (2) Bagaimanakah kegunaan bimbingan dan konseling di sekolah menurut para siswa kelas II IPA SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007? (3) Bagaimanakah kegunaan bimbingan dan konseling di sekolah menurut para siswa kelas II BAHASA SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007?. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai kegunaan pelayanan bimbingan dan konseling bagi para siswa kelas II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Sampel penelitian adalah siswa kelas II jurusan IPS, jurusan IPA, dan jurusan BAHASA SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 yang berjumlah 111 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner kegunaan bimbingan dan konseling menurut siswa kelas II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007. Kuesioner ini disusun oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing. Data dianalisis dan diuji secara statistik

Hasil penelitian ini memberikan gambaran umum bahwa: (1) jumlah para siswa jurusan IPS yang rendah dalam kegunaan bimbingan dan konseling lebih banyak daripada jumlah siswa yang tinggi. (2) jumlah para siswa dari jurusan IPA yang rendah dalam kegunaan bimbingan dan konseling adalah sama dengan jumlah siswa yang tinggi. (3) jumlah para siswa dari jurusan BAHASA yang rendah dalam bimbingan dan konseling lebih sedikit daripada jumlah siswa yang tinggi.

(8)

AT BOPKRI 2 HIGH SCHOOL YOGYAKARTA IN THE ACADEMIC YEARS OF 2006 – 2007

Oka Imakulata Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

These research problems were: (1) how was the use of guidance and counseling at school according to students of the second grade in social science class (IPS) at Senior High School of BOPKRI 2 Yogyakarta in the academic years of 2006/2007? (2) How was the use of guidance and counseling at school according to students of the second grade in science class (IPA) at Senior High School of BOPKRI 2 Yogyakarta in the academic years of 2006/2007? (3) How was the use of guidance and counseling at school according to students of the second grade in language class (BAHASA) at Senior High School of BOPKRI 2 Yogyakarta in the academic years of 2006/2007? This research was aimed to obtain the view concerning the use of guidance service and counseling for students of the second grade at the school.

This research belonged to the descriptive and the method of survey. The sample of research was 111 students from the second grade in departments of social, science and language at the school. The tool of data collecting used was the questionnaire of guidance and counseling use according to them. This questionnaire was arranged by the researcher in the assistance of the sponsor. Data was analyzed and tested statistically.

The results of this research provided the general view that: (1) the numbers of students in social science department who got the low grade in the guiding and counseling use was more than the high one. (2) the numbers of students in science department who got the low grade in the guiding and counseling use was equal to the high one. (3) the numbers of students in language department who got the low grade in the guiding and counseling use was less than the high one.

(9)

KATA PENGANTAR

Syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus Kristus atas cinta kasih dan bimbingan-NYA yang selalu ada dan menyertai, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Bimbingan dan Konseling.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat berjalan dengan baik berkat bantuan, dukungan, perhatian dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya, secara khusus ucapan terima kasih ini diberikan kepada:

1. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen Pembimbing yang dengan penuh perhatian, kesabaran mendampingi dan mengarahkan penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

3. Para Dosen program Bimbingan dan Konseling yang memberikan ilmu pengetahuannya, pengalamannya, membimbing dan mengarahkan kami.

4. Guru Pembimbing SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah menerima dan mengijinkan penulis melakukan ujicoba instrument

5. Bapak Kepala Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah menerima dan mengijinkan penulis melakukan penelitian

6. Kedua orangtuaku yang penuh kasih dan cinta merawat, menjaga, melindungi, dan mengantarkanku hingga sekarang. Terima kasih buat kasih sayang yang begitu besar dan kesabaran dalam membimbing dan selalu berusaha memberikan yang terbaik, menemaniku di dalam perjalanan hidup ini.

7. Adik-adikku: Listina Marta, Fransiskus Romario, dan Angeli tersayang yang selalu memberikan keceriaan dan kebahagiaan.

(10)

9. Sahabat-sahabat baikku: Emi, Nana, Uthe, dan Siskul, Nyit-nyit, Murtono, Br Popon, Mandus, Goris, Mbak Bety, Ola dan Ema,

terima kasih buat kebersamaan, dukungaan dan canda tawanya.”ma kasih ya kalian sahabat yang baik”

10. Teman-teman di Prodi BK Angkatan 2002, terima kasih buat kebersamaan, canda tawa selama kita berada di bangku kuliah, buat Sr Franselin, mbak Tina, Tiwi, Br Teguh, Donald, Ari, Ida, Br Toni, Vitalis, Sr Sipayung, Ina, Ima, Mega dan Bangun.

11. Buat seseorang yang selalu ada saat aku membutuhkan, tanpa henti memberiku kasih, perhatian dan selalu hadir menghiburku.

12. Semua pihak yang banyak membantu penulis selama menempuh kuliah dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi orang-orang yang berminat dalam dunia bimbingan.

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO HIDUP... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional ... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS... 5

A. Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas... 5

1. Kurikulum Sekolah Menengah Atas ... 5

2. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas... 6

3. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas .. 9

a. Kegiatan Bimbingan Kelas ... 11

b. Bimbingan Individual... 14

4. Pelaksanaan Layanan Pada Setiap Jurusan di Sekolah Menengah Atas ... 15

(12)

B. Alat Pengumpul Data ... 19

1. Kuesioner ... 19

2. Skala dan Skor ... 21

3. Reliabilitas dan Validitas ... 21

a. Reliabilitas ... 21

b. Validitas ... 21

c. Koefisien Reliabilitas dan Koefisien Validitas ... 22

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

1. Populasi Penelitian ... 23

2. Sampel Penelitian... 23

D. Pengumpulan Data ... 24

1. Uji Coba Kuesioner Kegunaan Bimbingan dan Konseling ... 24

2. Penelitian... 24

E. Analisis Data ... 25

1. Mencari Koefisien Reliabilitas dan Koefisien Validitas... 25

2. Mencari Mean ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Hasil Penelitian ... 27

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 29

BAB V PENUTUP... 32

A. Kesimpulan ... 32

B. Saran... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

LAMPIRAN... 36

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penggolongan Kegunaan Bimbingan dan Konseling

Berdasarkan Bidang Akademik, Pribadi, Sosial, dan Karir ... 20 Tabel 2. Koefisien Reliabilitas dan Koefisien Validitas Kuesioner

Kegiatan Bimbingan dan Konseling Menurut Siswa Kelas

II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007... 22 Tabel 3. Klasifikasi Koefisisen Korelasi... 22 Tabel 4. Rincian Populasi dan Sampel Penelitian Para Siswa Kelas

II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007... 23 Tabel 5. Rincian Sampel Penelitian Sampel Kelas II SMA BOPKRI 2

Yogyakarta Tahun 2006/2007... 24 Tabel 6. Jumlah Siswa Kelas II Jurusan IPS untuk Kategori Tinggi dan

Kategori Rendah dalam Kegunaan Bimbingan dan Konseling.... 27 Tabel 7. Jumlah Siswa Kelas II Jurusan IPA untuk Kategori Tinggi dan

Kategori Rendah dalam Kegunaan Bimbingan dan Konseling.... 28 Tabel 8. Jumlah Siswa Kelas II Jurusan BAHASA untuk Kategori

Tinggi dan Kategori Rendah dalam Kegunaan

Bimbingan dan Konseling... 29 Tabel 9. Skor Item Ganjil dan Item Genap Ujicoba Kuesioner Kegunaan

Bimbingan dan Konseling... 48-49 Tabel 10. Skor Item Ganjil dan Item Genap Penelitian Kegunaan Bimbingan

dan Konseling ... 50-53 Tabel 11. Skor-skor Para Siswa Tiap Jurusan dalam Kategori

Rendah-Tinggi ... 54-56

(14)

Konseling dan Surat Ijin Keterangan dari Pihak Sekolah... 45-47 Lampiran 3. Skor Item Ganjil dan Item Genap Ujicoba Kuesioner Kegunaan

Bimbingan dan Konseling ... 48-49 Lampiran 4. Skor Item Ganjil dan Item Genap Penelitian Kegunaan

Bimbingan dan Konseling ... 50-53 Lampiran 5. Skor-skor Para Siswa Tiap Jurusan dalam Kategori

Rendah-Tinggi.... ... 54-56

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini semakin banyak tenaga bimbingan dan konseling diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Keadaan ini menandakan bahwa Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas sangat membutuhkan pelayanan bimbingan di sekolah.

Pelayanan pendidikan meliputi tiga hal pokok yaitu pengajaran, pelatihan, dan pembimbingan. Kegiatan bidang bimbingan membantu siswa mengatur penyesuaian diri, baik penyesuaian diri terhadap sekolah, keluarga, masyarakat, terhadap teman sebaya, maupun terhadap diri sendiri.

Guru pembimbing adalah seorang tenaga profesional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada layanan bimbingan. Winkel, 1997, mengelompokkan jajaran tenaga bimbingan berdasarkan tanggung jawabnya dalam pelayanan bimbingan kedalam tiga kelompok tenaga bimbingan yaitu:

“Tenaga bimbingan utama yaitu konselor sekolah, tenaga paraprofesional, dan guru. Konselor sekolah adalah seorang tenaga profesional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan. Tenaga paraprofesional adalah orang yang memperoleh pendidikan formal kurang dari konselor sekolah dan bekerja dibawah supervisi seorang konselor sekolah yang kompeten. Guru adalah tenaga pengajar dan memikul tanggung jawab utama dalam pengelolaan pengajaran, sesuai dengan bidang studi keahliannya” (Winkel, 1997: 183)

(16)

Ada 4 bidang bimbingan yang terkait dengan perkembangan diri siswa yaitu bidang pribadi, bidang sosial, bidang akademik, dan bidang karier. Pada dasarnya bidang-bidang bimbingan tersebut dilaksanakan secara terpadu dengan tujuan adanya keseimbangan dalam perkembangan diri siswa. Tetapi pada praktek kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah dewasa ini ada yang hanya memperhatikan bidang bimbingan tertentu saja seperti bidang akademik dan bidang sosial.

Ada sekolah yang hanya memperhatikan bidang bimbingan akademik melalui bimbingan kelas mengenai belajar siswa, peraturan tata tertib, dan kegiatan sekolah selama satu semester, sehingga bidang bimbingan yang lain mengenai pemahaman diri siswa mengenai bakat, minat, dan potensi siswa terkait dengan bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, dan bimbingan karier kurang berkembang..

(17)

3

kelas II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta 2006/ 2007 mengenai kegunaan pelayanan bimbingan dan konseling.

B. Rumusan Masalah

Masalah pokok di atas dirinci menjadi:

1. Bagaimanakah kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah menurut para siswa kelas II IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/ 2007 ?

2. Bagaimanakah kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah menurut para siswa kelas II IPA SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/ 2007 ?

3. Bagaimanakah kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah menurut para siswa kelas II Bahasa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/ 2007?

C. Tujuan Penelitian

(18)

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah secara terpadu agar pelayanan bidang- bidang bimbingan dan konseling menjadi seimbang demi perkembangan siswa.

E. Definisi Operasional

Berikut ini dijelaskan definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling adalah manfaat yang dialami siswa dari kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan, baik kelompok maupun perorangan oleh guru pembimbing dan siswa yang mencakup perolehan informasi, pengolahan informasi, dan pengambilan kesimpulan, baik pada bidang bimbingan dan konseling pribadi, sosial, akademik, maupun karier, yang diukur dengan Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling serta ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh siswa. Ada dua kategori yaitu kategori rendah dan kategori

tinggi. 2. Kelompok jurusan siswa adalah jurusan IPS, jurusan IPA, dan jurusan

(19)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

Bab ini memuat uraian mengenai Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas meliputi Kurikulum Sekolah Menengah Atas, Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas, Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas, Pelaksanaan Layanan Pada Setiap Jurusan di Sekolah Menengah Atas, dan Hasil Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling.

A. Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas 1. Kurikulum Sekolah Menengah Atas

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai tiga bidang pelayanan pendidikan yang saling mendukung. Tiga bidang pendidikan tersebut adalah bidang pengajaran, bidang pelatihan, dan bidang pembimbingan dan termuat dalam kurikulum sekolah. Kurikulum sekolah dalam arti sesungguhnya menunjuk pada semua pengalaman pendidikan yang dialami siswa dalam bimbingan sekolah (Winkel, 1997). Pengalaman-pengalaman pendidikan tersebut merupakan satu kesatuan dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yaitu:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

(20)

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan secara formal itu harus dikelola secara terencana dan sistematis. Program bimbingan dan konseling yang ada di Sekolah Menengah Atas sudah sepantasnya dilaksanakan mengingat kegiatan pembimbingan sebagai bagian dari pendidikan yang termasuk dalam kurikulum sekolah.

2. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas

Kegiatan pembimbingan perlu dimasukkan dalam program bimbingan dan konseling yang dilakukan secara terencana, terorganisir dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu. Pembimbingan sebagai bagian dari kegiatan pendidikan berfungsi membantu siswa dalam menghadapi tugas-tugas hidupnya dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswa. Khususnya kegiatan bimbingan berfungsi sebagai bantuan yang diberikan oleh seseorang ahli bidang bimbingan kepada siswa dalam menetapkan pilihan dan penyesuaian diri, serta di dalam memecahkan masalah-masalah (Sukardi, 1988). Proses bimbingan menurut pendapat Rachman Natawidjaja, 1997, adalah:

(21)

7

dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat dengan demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti”(Winkel, 1997: 67).

Proses konseling berfungsi sebagai bantuan yang diberikan oleh ahli bimbingan kepada siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dialami dengan wawancara yang dilakukan secara tatap muka. Konseling sendiri dipandang oleh banyak ahli sebagai alat pelayanan bimbingan karena sifatnya teknis dan memusatkan perhatian siswa yang bermasalah pada keadaan dirinya sendiri serta disesuaikan dengan kebutuhannya.

Schmuller and Mortensen (1976), mengemukakan bahwa ada enam bidang layanan yang termasuk dalam program layanan bimbingan dan konseling yaitu: layanan yang berpusat pada pencatatan perkembangan individu, layanan konseling yang berpusat pada individu, layanan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan dan program-program latihan serta lembaga kemasyarakatan, layanan informasi yang berkaitan dengan program-program pendidikan, layanan penempatan individu, dan layanan penelitian dan tindak lanjut. Di Sekolah Menengah Atas juga diterapkan enam bidang layanan tersebut.

(22)

b. Layanan konseling yang berpusat pada individu maksudnya guru pembimbing membantu siswa menyelesaikan masalah dengan cara siswa mengambil pilihan dan keputusan sendiri untuk mengatasi masalahnya itu, misalnya guru pembimbing memberikan informasi mengenai perkembangan siswa dan apabila siswa mengalami masalah maka siswa datang pada guru pembimbing untuk mengatasi masalahnya tersebut.

c. Layanan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan dan program-program latihan serta lembaga kemasyarakatan yang terkait, yang dapat dimasuki siswa sesudah menamatkan Sekolah Menengah Atas. Misalnya guru pembimbing memberikan informasi mengenai jenis pekerjaan dan cara-cara pelatihan yang ada di lembaga tersebut.

d. Layanan informasi yang berkaitan dengan program-program pendidikan maksudnya pemberian informasi yang diberikan oleh guru pembimbing kepada siswa mengenai lembaga-lembaga pendidikan sesudah Sekolah Menengah Atas yang ada disekitar siswa dan bisa dimasuki siswa, misalnya pemberian informasi yang diberikan guru pembimbing mengenai suatu lembaga pendidikan perguruan tinggi beserta penjelasan jurusan yang ada dilembaga pendidikan tersebut. e. Layanan penempatan membantu siswa untuk mengembangkan

(23)

9

bakat, minat, dan cita-cita siswa serta penempatan di dalam kelas, kelompok belajar, pengarahan jurusan, program latihan, kegiatan ekstrakurikuler.

f. Layanan penelitian dan tindak lanjut maksudnya guru pembimbing mengadakan penelitian mengenai perkembangan siswa, berdasarkan hasil penelitian guru pembimbing mengadakan upaya tindak lanjut, misalnya dengan menyusun program-program bimbingan yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan siswa (Schmuller and Mortensen, 1976).

(24)

maupun masalah siswa yang berkaitan dengan pengambilan keputusan mengenai suatu pilihan pekerjaan (karier).

Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai bagian dari kegiatan pendidikan, di sekolah diharapkan membantu siswa agar mampu melakukan penyesuaian diri secara efektif, baik terhadap dirinya sendiri maupun dengan orang lain atau masyarakat lingkungan sekitar tempat mereka berada (Nawawi, 1982). Kegiatan bimbingan dan konseling diberikan kepada setiap siswa yang membutuhkan bantuan pelayanan bimbingan dan konseling yang terdiri dari 4 bidang bimbingan dan konseling yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan akademik, dan bimbingan karier.

(25)

11

yang berkaitan dengan bimbingan akademik antara lain informasi mengenai belajar siswa selama satu semester, peraturan tata tertib/norma, dan siswa menerima informasi tersebut.

Kegiatan bimbingan perlu di sertai dengan kegiatan layanan konseling yang diberikan guru pembimbing terhadap siswa yang mengalami masalah dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan hidupnya. Siswa mengalami layanan bimbingan dan konseling dan memperoleh manfaatnya bagi perkembangan dirinya. Tujuan akhir pelayanan bimbingan dan konseling yaitu siswa mampu mengatur kehidupannya sendiri, mengambil sikap sendiri, mempunyai pandangannya sendiri, dan menanggung sendiri resiko dari tindakan-tindakannya (Winkel, 1987).

Kegiatan yang dilakukan guru pembimbing bersama siswa di sekolah yaitu:

a. Kegiatan Bimbingan Kelas

(26)

informasi tersebut, mengolah informasi tersebut bersama guru pembimbing dan siswa membuat kesimpulan sendiri atas seputar permasalahan yang dialaminya. Guru pembimbing dan para siswa melaksanakan pelayanan bimbingan yang sudah ditentukan dalam jadwal akademik.

Pertemuan guru pembimbing dan para siswa di kelas membahas hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas yang akan dihadapi siswa di dalam hidupnya. Kegiatan guru pembimbing yaitu:

1) menjelaskan mengenai belajar siswa selama satu semester dan menjelaskan peraturan tata tertib terhadap siswa, kemudian para siswa menerima dan mengolah informasi tersebut supaya siswa bisa membuat kesimpulan sendiri atas hal-hal yang akan dilakukannya secara akademik di sekolah (akademik).

2) menyajikan topik bahasan mengenai pemahaman diri siswa dengan cara guru pembimbing menjelaskan mengenai ciri-ciri tubuh manusia kemudian para siswa menerima informasi dan mengolah informasi tersebut. Setelah itu siswa melihat dirinya sendiri dan membuat keputusan sendiri mengenai pemahaman diri.

(27)

13

informasi tersebut setelah itu siswa membuat kesimpulan atas apa yang terjadi di lingkungan dan di dalam pergaulan siswa (sosial) sehingga siswa memahami cara bergaul dengan teman sebaya dan orang lain.

4) menyajikan topik bahasan yang berkaitan dengan perencanaan masa depan dan cara guru pembimbing menjelaskan berbagai macam program studi yang ada di suatu universitas dan penjelasan yang berkaitan dengan studi lanjut. Misalnya guru pembimbing memberikan informasi mengenai jurusan-jurusan yang ada di universitas dan syarat-syarat apa saja yang perlu dimiliki siswa untuk memasuki jurusan tersebut. Kemudian para siswa menerima dan mengolah informasi tersebut setelah itu siswa membuat keputusan sendiri sesuai dengan keadaan diri siswa dengan cara melihat bakat dan minat siswa sendiri (karier).

(28)

b. Bimbingan individual

Guru pembimbing selain melaksanakan pelayanan bimbingan di kelas bersama para siswa, guru pembimbing juga melaksanakan bimbingan individual. Bimbingan individual dilakukan bersama satu orang siswa saja lewat wawancara tatap muka antara guru pembimbing dan siswa. Di dalam kegiatan bimbingan individual, siswa bertanya secara pribadi kepada guru pembimbing berkaitan dengan permasalahan yang dihadapinya. Kemudian guru pembimbing memberikan informasi yang berkenaan dengan masalah yang dihadapi siswa tersebut dan bersama-sama siswa mengolah informasi tersebut sehingga siswa dapat mengatasi masalahnya dan akhirnya siswa dapat mengambil keputusan sendiri atas masalah yang dihadapinya.

(29)

15

4. Pelaksanaan Layanan Pada Setiap Jurusan di Sekolah Menengah Atas Pelaksanaan program bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Atas perlu memperhatikan alokasi waktu pemberian layanan bimbingan dan konseling yang diatur dalam jadwal agar terlaksana secara efektif dan tidak mengganggu kegiatan pengajaran dan pelatihan. Alokasi waktu tersebut meliputi program tahunan (2 semester), program bulanan, dan program mingguan ataupun harian. Pertemuan kelas antara guru pembimbing dan para siswa menurut jadwal yang direncanakan untuk memberikan kegiatan bimbingan yaitu satu kali pertemuan atau satu kali tatap muka yaitu 1 x 45 menit setiap minggu untuk masing-masing kelas di setiap jurusan yang ada di sekolah.

Pelayanan bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan dalam beberapa cara bergantung pada sifat permasalahan, jumlah siswa, kesiapan tenaga bimbingan dan tersedia waktu serta tempat pelaksanaan. Berdasarkan hal-hal tersebut cara-cara yang ditempuh dalam melaksanakan pelayanan bimbingan antara lain:

a. dengan cara klasikal: yaitu untuk melayani peserta didik yang memiliki kebutuhan yang sama

b. dengan cara individual: yaitu pelayanan yang ditujukan kepada masing-masing pribadi sesuai dengan kebutuhannya.

(30)

seperti dokter, psikolog, guru mata pelajaran, dan tokoh agama (Depdikbud, 1994).

Cara-cara tersebut dilaksanakan dengan menggunakan teknik-teknik tertentu sesuai dengan kebutuhan yang ada. Beberapa tehnik yang digunakan misalnya wawancara, diskusi kelompok, simulasi, permainan, bermain peran, kunjungan rumah, kegiatan individual atau kelompok, ceramah, demonstrasi, karya wisata atau memanggil nara sumber. Syarat atau ketentuan umum jurusan:

a Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34 minggu dan jam sekolah efektif perminggu minimal 30 jam (1800 menit)

b alokasi waktu yang disediakan adalah 36 jam pelajaran perminggu c satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 45 menit.

5. Hasil Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling

(31)

17

Paling tidak ada lima hal yang perlu dicapai siswa dalam proses layanan bimbingan dan konseling di sekolah yaitu:

Pertama, siswa mengenal diri sendiri dan lingkungannya. Siswa mengenal segala kelemahan dan kelebihan diri sendiri dan mengenal lingkungan tempat siswa berada seperti keluarga, sekolah, pekerjaan, lingkungan masyarakat dan sebagainya.

Kedua, siswa menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan dinamis. Siswa menerima segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri mereka secara apa adanya.

Ketiga, siswa berani mengambil keputusan sendiri mengenai berbagai hal. Siswa berani menentukan dan memutuskan sendiri sesuatu yang akan mereka lakukan sesuai dengan keadaan yang ada pada diri mereka dan lingkungan tempat mereka berada.

Keempat, siswa mengarahkan diri mereka sendiri berdasarkan keputusan yang mereka ambil sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan mereka.

(32)

Menurut Sukardi, 1983, setelah para siswa menerima layanan bimbingan di sekolah akan memperoleh tujuan khusus yang dicapai siswa di antaranya:

a. Siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri

b. Siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan di dalam memahami lingkungannya, termasuk lingkungan sekolah, keluarga, dan kehidupan masyarakat yang lebih luas.

c. Siswa memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasikan dan memecahkan masalah yang dihadapinya.

d. Siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi dan menyalurkan potensi-potensi yang dimilikinya dalam pendidikan dan dalam lapangan kerja secara nyata. (Sukardi, 1983: 173)

(33)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi penelitian yaitu Jenis Penelitian, Alat Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel Penelitian, Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini di bidang pendidikan, khususnya bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Menurut Furchan (1982) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mencoba mengungkap keadaan gejala apa adanya. Penelitian ini di maksudkan untuk memperolah gambaran mengenai kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling menurut siswa kelas II Sekolah Menengah Atas BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007. Metode yang digunakan adalah metode survei. “Tujuan survei adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang individu” (Furchan, 1982: 418).

B. Alat Pengumpul Data 1. Kuesioner

Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner itu memuat pertanyaan-pertanyaan mengenai kegunaan bimbingan dan konseling dan pengalaman siswa dalam kegiatan

(34)

layanan bimbingan dan kegiatan layanan konseling selama di sekolah.

Kuesioner yang digunakan peneliti yaitu kuesioner tertutup yang sudah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih alternatif yang ada

(Arikunto, 2002). Item kuesioner berjumlah 80 buah yang terdiri dari 40 buah

item mengenai variabel kegiatan layanan bimbingan siswa dan 40 buah item

mengenai variabel kegiatan layanan konseling siswa. Secara rinci pada tabel

berikut ini:

Tabel 1. Penggolongan Kegiatan Bimbingan dan Konseling berdasarkan bidang Akademik, Pribadi, Sosial, Karier.

Kegiatan Bimbingan Kegiatan Konseling

Bidang Bimbingan dan

Konseling Item Item

Akademik

1. Informasi tentang

belajar siswa selama satu semester

2. Peraturan tata tertib

1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7

8, 9, dan 10

41, 42, 43, 44, dan 45

46, 47, 48, 49, dan 50

Pribadi

1. Pemahaman diri 11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, dan 20

51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59,dan 60 Sosial

1. Pergaulan dengan

teman sebaya

2. Informasi tentang

lingkungan

masyarakat sekitar

21, 22, 23, 24, dan 25

26, 27, 28, 29, dan 30

61, 62, 63, 64, dan 65

66, 67, 68, 69,dan 70

Karier

1. Informasi tentang

program studi

2. Perencanaan masa

depan

31, 32, 37, 38, dan 39

33, 34, 35, 36, dan 40

71, 72, 73, 78,dan 80

74, 75, 76, 77,dan 79

(35)

21

2. Skala dan Skor

Skala item adalah Selalu, Banyak Kali, Kadang-Kadang, dan Tidak

Pernah dan skor untuk jawaban Selalu = 4, Banyak Kali = 3,

Kadang-Kadang = 2, dan Tidak Pernah = 1.

3. Reliabilitas dan Validitas Kuesioner a. Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila menunjukkan ketepatan,

ketelitian dan keterpercayaan hasil dalam berbagai ukuran (Azwar, 1997:

4). Reliabilitas suatu alat pengukur adalah derajat keajegan alat tersebut

dapat mengukur apa saja yang diukurnya (Furchan, 1982: 295)

b. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti

sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan

mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan

fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran tersebut. Suatu alat ukur yang valid, tidak

sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga

harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut

(36)

c. Koefisien reliabilitas dan koefisien validitas

Koefisien reliabilitas dan validitas uji coba dan penelitian

kuesioner Kegunaan bimbingan dan konseling menurut para siswa kelas

II SMA disajikan sebagai berikut:

Tabel 2. Koefisien reliabilitas dan koefisien validitas kuesioner kegunaan bimbingan dan konseling menurut para siswa kelas II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007.

Uji Coba Penelitian

tt

r 0,98 0,97

oo

t

r 0,99 0,99

Penafsiran terhadap koefisien reliabilitas dan validitas dengan

menggunakan klasifikasi berikut. Garrett, (1967) mengemukakan suatu

deskripsi tentang penafsiran koefisien korelasi.

Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi Klasifikasi

± 0,70 - ± 1,00 Tinggi – Sangat Tinggi

± 0,40 - ± 0,70 Cukup

± 0,20 - ± 0,40 Rendah

0,00 - ± 0,20 Tidak ada atau – Sangat

rendah

Berdasarkan klasifikasi ini disimpulkan bahwa reliabilitas dan

validitas Kuesioner Kegunaan Bimbingan dan Konseling menurut para

(37)

23

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas II Sekolah

Menegah Atas BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/ 2007. Populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 108). Berdasarkan

data yang diperoleh jumlah siswa kelas II Sekolah Menengah Atas BOPKRI

2 secara keseluruhan adalah 242 siswa. Perincian jumlah siswa kelas II

Sekolah Menengah Atas BOPKRI 2 Yogyakarta disajikan pada tabel 4.

Tabel 4. Rincian Populasi dan Sampel Penelitian Para Siswa Kelas II Sekolah Menengah Atas BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007

Kelas II Jumlah populasi

IPS 1 40

IPS 2 40

IPS 3 40

IPS 4 40

IPA 1 28

IPA 2 28

BAHASA 26

Total 242

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian merupakan kelompok kecil yang diamati atau

dengan kata lain sampel merupakan sebagian dari populasi” (Furchan,

1982). Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas II Sekolah

Menengah Atas BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 yang terdiri

(38)

Tabel 5. Rincian Sampel Penelitian Para Siswa Kelas II Sekolah Menengah Atas BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007.

Kelas II Jumlah Sampel

IPS 2 34

IPS 3 37

IPA 1 16

BAHASA 24

Total 111

D. Pengumpulan Data

1. Uji Coba Kuesioner Kegunaan Bimbingan dan Konseling

Kuesioner kegunaan bimbingan dan konseling diuji cobakan terlebih dahulu.

Hasil uji coba diolah untuk mengetahui reliabilitas dan validitas kuesioner

kegunaan bimbingan dan konseling. Uji coba ini dilakukan pada siswa kelas

II jurusan IPS, IPA, dan BAHASA SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2006/2007 yang berjumlah 48 orang siswa pada tanggal 30 April s/d

2 Mei 2007.

2. Penelitian

Pengumpulan data penelitian dilakukan pada siswa kelas II SMA BOPKRI 2

(39)

25

E. Analisis Data.

1. Mencari Koefisien Reliabilitas dan Koefisien Validitas

Metode yang digunakan untuk mengukur koefisien reliabilitas alat ukur

adalah metode belah dua, karena hanya memerlukan satu kali pengukuran

saja terhadap kelompok siswa.

Langkah yang dilakukan peneliti dalam menghitung taraf reliabilitas

kuesioner yang menggunakan metode belah dua yaitu:

a). Mengelompokan skor untuk setiap item-item belahan pertama untuk

item yang ganjil dan belahan kedua untuk item yang genap.

b). Mencari korelasi antara skor-skor belahan pertama (X) dengan belahan

kedua (Y) yang dimiliki oleh setiap individu dengan korelasi Pearson.

(

)( )

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

X -XY N

− − = Y Y N X X N Y rxy Keterangan Rumus: xy

r : Koefisien ganjil genap

N : Jumlah subjek

X : Skor Belahan Ganjil

Y : Skor Belahan Genap

Mencari Koefisien Reliabilitas dengan rumus Spearman-Brown yaitu:

(40)

Keterangan rumus :

tt

r = koefisien reliabilitas

xy

r = koefisien korelasi skor-skor ganjil genap

Mencari Koefisien Validitas dengan menggunakan rumus:

oo

t

r = rtt

Keterangan Rumus:

oo

t

r : Koefisien Validitas

rtt: Koefisien reliabilitas

2. Mencari Mean

Perhitungan Mean skor total menggunakan:

M =

N X

Keterangan Rumus:

M: Mean (skor rata-rata)

: Jumlah Skor kegunaan bimbingan dan konseling

X

: Jumlah Siswa

N

Mean digunakan sebagai batas kategori tinggi dan rendah. Skor ≥

Mean termasuk dalam kategori tinggi dan skor < Mean termasuk dalam

(41)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil dari penelitian tentang kegunaan bimbingan dan konseling menurut para siswa kelas II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 dan pembahasannya.

A. Hasil Penelitian

1. Manfaat kegiatan bimbingan dan konseling menurut kelompok siswa kelas II Jurusan IPS.

Kelompok siswa kelas II jurusan IPS berjumlah 71 orang. Siswa yang memperoleh skor diatas mean berarti merasakan kegunaan bimbingan dan konseling adalah tinggi sedangkan siswa yang memperoleh skor dibawah mean berarti dalam merasakan kegunaan bimbingan dan konseling adalah rendah. Secara lengkap di sajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 6. Jumlah siswa kelas II jurusan IPS untuk kategori tinggi dan kategori rendah dalam kegunaan bimbingan dan konseling Kegunaan Bimbingan dan Konseling Jumlah Presentase

Tinggi 32 45 %

Rendah 39 55 %

Jumlah 71 100 %

Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah para siswa dari jurusan IPS yang rendah dalam merasakan kegunaan bimbingan dan konseling lebih banyak daripada jumlah siswa yang tinggi.

(42)

2. Manfaat kegiatan bimbingan dan konseling menurut kelompok siswa kelas II Jurusan IPA.

Kelompok siswa kelas II jurusan IPA berjumlah 16 orang. Siswa yang memperoleh skor diatas mean berarti merasakan kegunaan bimbingan dan konseling adalah tinggi sedangkan siswa yang memperoleh skor dibawah mean berarti dalam merasakan kegunaan bimbingan dan konseling adalah rendah. Secara lengkap disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 7. Jumlah siswa kelas II jurusan IPA untuk kategori tinggi dan kategori rendah dalam kegunaan bimbingan dan konseling

Kegunaan Bimbingan dan Konseling Jumlah Presentase

Tinggi 8 50 %

Rendah 8 50 %

Jumlah 16 100 %

Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah para siswa dari jurusan IPA yang rendah dalam merasakan kegunaan bimbingan dan konseling adalah sama dengan jumlah siswa yang tinggi

3. Manfaat kegiatan bimbingan dan konseling menurut kelompok siswa kelas II Jurusan BAHASA.

(43)

29

Tabel 8. Jumlah siswa kelas II jurusan BAHASA untuk kategori tinggi dan kategori rendah dalam kegunaan bimbingan dan konseling

Kegunaan Bimbingan dan Konseling Jumlah Presentase

Tinggi 13 55 %

Rendah 11 45 %

Jumlah 24 100 %

Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah para siswa dari jurusan BAHASA yang rendah dalam merasakan kegunaan bimbingan dan konseling lebih sedikit daripada jumlah siswa yang tinggi.

B. Pembahasan hasil Penelitian

1. Kelompok siswa kelas II Jurusan IPS berjumlah 71 orang. Hasil penelitian adalah jumlah para siswa dari jurusan IPS yang rendah dalam merasakan kegunaan bimbingan dan konseling lebih banyak daripada jumlah siswa yang tinggi. Hal ini berarti banyak dari para siswa kelas II jurusan IPS belum mengalami manfaat kegiatan bimbingan dan konseling bagi perkembangan diri mereka. Hal ini mungkin terjadi sebab mereka memandang bahwa kegiatan bimbingan dan konseling sama dengan kegiatan pengajaran mata pelajaran lain.

(44)

memandang kegiatan bimbingan dan konseling sama dengan kegiatan pengajaran mata pelajaran lain yang hanya memberi nilai terhadap para siswa.

3. Kelompok siswa kelas II jurusan BAHASA berjumlah 24 orang. Hasil penelitian adalah jumlah para siswa dari jurusan BAHASA yang rendah dalam kegunaan bimbingan dan konseling lebih sedikit daripada jumlah siswa yang tinggi. Hal ini berarti para siswa kelas II jurusan BAHASA sudah mengalami manfaat kegiatan bimbingan dan konseling bagi perkembangan diri mereka. Hal ini terjadi sebab mereka memandang bahwa kegiatan bimbingan dan konseling sama pentingnya dengan kegiatan pengajaran mata pelajaran lain.

(45)

31

(46)

Bab ini memuat kesimpulan, dan saran. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari masalah yang diteliti, dan bagian saran memuat dua buah usul dari beberapa pihak.

A. Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah:

1. Jumlah para siswa dari jurusan IPS yang rendah dalam kegunaan bimbingan dan konseling lebih banyak daripada jumlah siswa yang tinggi. Hal ini berarti banyak dari para siswa kelas II jurusan IPS belum mengalami manfaat kegiatan bimbingan dan konseling bagi perkembangan diri mereka. Hal ini mungkin terjadi sebab mereka memandang bahwa kegiatan bimbingan dan konseling sama artinya dengan kegiatan pengajaran mata pelajaran lain yaitu mendukung perkembangan siswa. 2. Jumlah para siswa dari jurusan IPA yang rendah dalam kegunaan

bimbingan dan konseling adalah sama dengan jumlah siswa yang tinggi. Hal ini berarti sebagian dari para siswa kelas II jurusan IPA sudah mengalami manfaat kegiatan bimbingan dan konseling bagi perkembangan diri mereka. Hal ini mungkin terjadi sebab sebagian dari mereka memandang kegiatan bimbingan dan konseling sama dengan kegiatan pengajaran mata pelajaran lain yang

(47)

33

tidak mendukung perkembangan siswa dan hanya memberikan nilai terhadap para siswa.

3. Jumlah para siswa dari jurusan BAHASA yang rendah dalam kegunaan bimbingan dan konseling lebih sedikit daripada jumlah siswa yang tinggi. Hal ini berarti para siswa kelas II jurusan BAHASA sudah mengalami manfaat kegiatan bimbingan dan konseling bagi perkembangan diri mereka. Hal ini terjadi sebab mereka memandang bahwa kegiatan bimbingan dan konseling sama pentingnya dengan kegiatan pengajaran mata pelajaran lain yaitu mendukung perkembangan siswa.

B. Saran

Ada dua saran yang dikemukakan berdasarkan hasil penelitian: berdasarkan pada hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa saran yaitu:

1. Perlu adanya kerjasama antara guru pembimbing dan siswa di sekolah dalam pembuatan program bimbingan dan konseling supaya guru pembimbing lebih mengetahui kebutuhan siswa, dan siswa dapat menggunakan pelayanan bimbingan dan konseling untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya berkaitan dengan menjalankan tugas-tugas perkembangannya.

(48)

Angkasa Raya.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifudian. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Depdikbud. (1994). Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Jakarta Furchan, Arief. (1982). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional.

Garrett, Henry E. (1967). Statistics In psychology and Education. London: Longmans, Green dan Co.

Nawawi, Hadari. (1982). Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Schmuller, and Mortensen. (1976). Guidance In Today’s Schools. New York London Sydney Toronto: John Wiley and Sons, Inc

Sukardi, Dewa Ketut. (1983). Organisasi Administrasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional

Sukardi, Dewa Ketut. (1988). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.

Winkel, W.S. (1987). Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta: PT Gramedia

(49)

35

(50)
(51)

36

Kuesioner Kegunaan Bimbingan dan Konseling Menurut Para Siswa Kelas II SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .

Lampiran 1

1. Kata Pengantar

Para siswa yang terkasih, saya minta kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner tentang Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling yang Anda alami di sekolah. Harap Anda mengisi dengan teliti dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Kuesioner ini bersifat rahasia, jawaban Anda tidak mempengaruhi nilai raport. Anda tidak perlu menuliskan nama pada kuesioner ini.

2. Petunjuk Kerja

Pada halaman berikut ini terdapat 80 Pernyataan mengenai diri Anda dan Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling. Pernyataan dengan Skala bertingkat Selalu (S), Banyak Kali (BK), Kadang-Kadang (KK), dan Tidak Pernah (TP). Anda silahkan memilih satu kemungkinan yang paling cocok dengan keadaan Anda.

Secara praktis langkah-langkah menjawab kuesioner ini!

a. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama dan jawablah sesuai dengan pilihan Anda!

b. Berilah tanda centang (V) pada salah satu kolom yang disediakan sesuai dengan pengalaman Anda!

(52)

A. Identitas

1. Jenis Kelamin :………..

2. Kelas :………..

No Pertanyaan Selalu Banyak

Kali

Kadang-kadang

Tidak Pernah

A. Kegiatan Bimbingan

1 Saya mengikuti bimbingan kelas tentang kegiatan belajar selama semester

2 Saya semakin mengetahui cara-cara menghadapi ujian

3 Saya semakin mengetahui kemampuan diri saya di setiap mata pelajaran

4 Saya semakin memiliki semangat dalam belajar di kelas 5 Saya senang mengetahui

berbagai cara persiapan menghadapi ujian semester

6 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan belajar

7 Saya semakin mengetahui berbagai cara belajar

8 Saya semakin mengetahui tentang peraturan tata tertib/norma di sekolah

9 Saya senang mengikuti bimbingan tentang peraturan tata tertib/norma di sekolah

(53)

38

cara bertingkah laku yang baik di dalam sekolah

11 Saya mengikuti bimbingan kelas tentang pemahaman diri

12 Saya senang mengetahui cita-cita saya

13 Saya semakin memahami keadaan diri saya sendiri

14 Saya semakin menerima keadaan diri saya dengan apa adanya 15 Saya menerima keadaan fisik

saya dengan apa adanya

16 Saya semakin mengetahui kekurangan yang ada pada diri saya

17 Saya senang menerima tubuh saya dengan apa adanya

18 Saya semakin mengetahui bakat yang ada pada diri saya

19 Saya senang mengetahui minat saya sendiri

20 Saya semakin tahu cara meraih cita-cita saya

21 Saya mengetahui bimbingan kelas tentang pergaulan dengan lawan jenis

22 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan kelas tentang pergaulan teman sebaya

(54)

bergaul dengan lawan jenis

24 Saya semakin mengetahui bergaul dengan teman sesama jenis

25 Saya semakin mengetahui cara menyelesaikan persoalan dengan orang lain

26 Saya mengikuti bimbingan kelas tentang lingkungan masyarakat sekitar saya

27 Saya semakin memahami orang-orang yang ada di sekitar saya 28 Saya menerima orang-orang

yang ada di sekitar saya

29 Saya semakin mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam lingkungan sekitar saya

30 Saya semakin mengetahui peluang untuk bekerjasama dalam lingkungan, misalnya sekolah

31 Saya mengikuti bimbingan kelas tentang program studi

32 Saya semakin mengetahui tentang jurusan-jurusan yang akan saya masuki kelak

(55)

40

34 Saya senang mengetahui berbagai cara merencanakan masa depan

35 Saya semakin mengenal berbagai jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar saya 36 Saya senang mengikuti

bimbingan kelas tentang perencanaan masa depan

37 Saya mengikuti bimbingan kelas tentang macam-macam jenis pendidikan lanjutan yang sesuai dengan cita-cita dan kemampuan saya

38 Saya semakin mengetahui pekerjaan yang cocok kelak dengan keadaan diri saya

39 Saya senang mengikuti kegiatan bimbingan mengenai macam-macam jurusan yang ada di suatu universitas

40 Saya semakin mengetahui hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk memasuki sekolah lanjutan yang sesuai dengan bakat, minat, dan cita-cita saya B. Kegiatan Konseling

(56)

42 Saya senang mengikuti konseling tentang cara belajar yang tepat dan benar

43 Saya semakin memahami cara-cara belajar

44 Saya semakin mengetahui kebiasaan belajar yang baik

45 Saya semakin memahami diri saya dalam setiap mata pelaran 46 Saya mengetahui konseling

mengenai peraturan tata tertib yang ada di sekolah

47 Saya semakin mengetahui peraturan tata tertib/norma yang ada di sekolah

48 Saya senang mengetahui cara-cara bertingkah laku di sekolah 49 Saya senang mengikuti kegiatan

konseling tentang peraturan tata tertib yang ada di sekolah

50 Saya semakin mengetahui aturan/norma yang baik dalam bertingkah laku di sekolah

51 Saya mengikuti konseling tentang pemahaman diri

52 Saya senang mengikuti konseling untuk memahami diri saya

(57)

42

54 Saya semakin mengetahui bakat, minat, dan cita-cita saya

55 Saya semakin mengetahui cara menerima keadaan diri dengan apa adanya

56 Saya senang dengan keadaan fisik saya

57 Saya senang mengikuti konseling tentang keadaan diri saya

58 Saya semakin mengetahui cara mengatasi kesulitan untuk menerima diri

59 Saya semakin memahami setiap permasalahan yang ada pada diri saya

60 Saya semakin mengetahui cara menyalurkan bakat dan minat saya

61 Saya mengikuti konseling tentang pergaulan dengan teman sebaya

62 Saya senang mengikuti konseling untuk mengetahui cara menyelesaikan masalah dengan orang lain

63 Saya semakin mengetahui cara membuka diri terhadap teman sebaya dan orang lain

(58)

bergaul dengan teman sesama jenis

65 Saya semakin memahami cara bergaul dengan lawan jenis

66 Saya mengikuti konseling tentang lingkungan yang ada di sekitar saya misalnya sekolah 67 Saya semakin memahami

keadaan lingkungan yang ada di sekitar saya

68 Saya semakin mengetahui cara menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekitar saya misalnya sekolah

69 Saya senang mengikuti konseling tentang cara menerima lingkungan yang ada di sekitar saya secara positif

70 Saya semakin mengetahui cara bergaul di lingkungan sekitar saya misalnya di sekolah

71 Saya mengikuti konseling tentang program studi yang cocok dengan diri saya

72 Saya senang mengikuti kegiatan konseling untuk mengetahui cara

mengambil keputusan melanjutkan studi

(59)

44

dengan bakat, minat, dan cita-cita saya

74 Saya semakin memahami peluang yang sesuai dengan keadaan diri saya

75 Saya semakin mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam diri saya untuk memasuki dunia kerja kelak

76 Saya semakin memahami cara untuk merencanakan masa depan dengan baik

77 Saya senang mengikuti konseling tentang rencana masa depan saya

78 Saya semakin mengetahui jurusan yang cocok dan akan saya masuki kelak

79 Saya semakin memahami cara membuat keputusan untuk sebuah rencana masa depan

80 Saya semakin mengetahui macam-macam jurusan yang ada di suatu universitas sekitar saya

SELAMAT MENGERJAKAN

(60)
(61)
(62)
(63)

48

Tabel 9. Skor Item Ganjil dan Item Genap Ujicoba Kegunaan Bimbingan dan Konseling

Subjek x y

(Belahan Ganjil)

(Belahan

Genap) x2 y2 xy

1 134 140 17956 19600 18760 2 125 118 15625 13924 14750 3 96 92 9216 8464 8832 4 128 134 16384 17956 17152 5 126 134 15876 17956 16884 6 105 108 11025 11664 11340 7 96 91 9216 8281 8736 8 119 109 14161 11881 12971 9 109 110 11881 12100 11990 10 122 122 14884 14884 14884 11 128 130 16384 16900 16640 12 133 132 17689 17424 17556 13 107 106 11449 11236 11342 14 115 123 13225 15129 14145 15 118 116 13924 13456 13688 16 113 113 12769 12769 12769 17 127 129 16129 16641 16383

18 86 89 7396 7921 7654

19 77 81 5929 6561 6237

20 100 90 10000 8100 9000

21 102 112 10404 12544 11424

22 74 73 5476 5329 5402

23 95 94 9025 8836 8930

24 105 108 11025 11664 11340

25 89 86 7921 7396 7654

26 142 148 20164 21904 21016 27 115 114 13225 12996 13110 28 123 115 15129 13225 14145 29 148 138 21904 19044 20424 30 159 158 25281 24964 25122 31 111 117 12321 13689 12987 32 160 160 25600 25600 25600

33 88 86 7744 7396 7568

34 130 129 16900 16641 16770 35 110 110 12100 12100 12100 36 160 160 25600 25600 25600 37 128 130 16384 16900 16640 38 123 122 15129 14884 15006 39 115 115 13225 13225 13225 40 160 160 25600 25600 25600 41 118 93 13924 8649 10974

42 75 57 5625 3249 4275

(64)

43 160 160 25600 25600 25600 44 110 114 12100 12996 12540 45 112 114 12544 12996 12768

46 93 98 8649 9604 9114

47 115 112 13225 12544 12880 48 109 110 11881 12100 11990

Total ∑= 5593 ∑= 5560 ∑= 674823 ∑= 670122 ∑= 671517

(

)( )

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

X -XY N

− − = Y Y N X X N Y rxy xy

r =

(

)(

)

(

)

{

2

}

{

(

)

2

}

5560 670122 48 5593 674823 48 5560 5593 671517 48 − − − X X X xy r =

{

32391504 31281649

}{

32165856 30913600

}

31097080 32232816 − − − xy

r = 0,96

tt r = xy xy r r + 1 2 tt

r =

(

(

)

)

963380186 , 0 1 963380186 , 0 2 + tt

r = 0,98

oo

t

r = rtt

oo

t

r = 0,981348587

oo

t

(65)

50

Tabel 10. Skor Item Ganjil dan Item Genap

No x y

(Belahan Ganjil)

(Belahan

Genap) x2 y2 xy

1 96 108 9216 11664 10368

2 98 91 9604 8281 8918

3 109 101 11881 10201 11009

4 116 130 13456 16900 15080

5 116 117 13456 13689 13572

6 83 86 6889 7396 7138

7 92 106 8464 11236 9752

8 103 101 10609 10201 10403

9 99 95 9801 9025 9405

10 87 89 7569 7921 7743

11 89 100 7921 10000 8900

12 120 119 14400 14161 14280

13 116 117 13456 13689 13572

14 138 149 19044 22201 20562

15 145 144 21025 20736 20880

16 134 141 17956 19881 18894

17 133 129 17689 16641 17157

18 119 117 14161 13689 13923

19 112 114 12544 12996 12768

20 150 149 22500 22201 22350

21 100 99 10000 9801 9900

22 115 130 13225 16900 14950

23 95 100 9025 10000 9500

24 109 113 11881 12769 12317

25 102 95 10404 9025 9690

26 95 85 9025 7225 8075

27 160 157 25600 24649 25120

28 94 96 8836 9216 9024

29 97 102 9409 10404 9894

30 85 88 7225 7744 7480

31 100 94 10000 8836 9400

32 62 72 3844 5184 4464

33 145 141 21025 19881 20445

34 93 95 8649 9025 8835

35 117 117 13689 13689 13689

36 129 131 16641 17161 16899

37 100 104 10000 10816 10400

38 115 113 13225 12769 12995

39 139 149 19321 22201 20711

40 121 121 14641 14641 14641

41 92 98 8464 9604 9016

42 102 104 10404 10816 10608

43 94 102 8836 10404 9588

(66)

44 89 100 7921 10000 8900

45 112 116 12544 13456 12992

46 102 96 10404 9216 9792

47 114 123 12996 15129 14022

48 131 127 17161 16129 16637

49 112 119 12544 14161 13328

50 96 104 9216 10816 9984

51 83 82 6889 6724 6806

52 102 101 10404 10201 10302

53 97 95 9409 9025 9215

54 93 104 8649 10816 9672

55 113 114 12769 12996 12882

56 106 102 11236 10404 10812

57 111 109 12321 11881 12099

58 145 139 21025 19321 20155

59 99 95 9801 9025 9405

60 120 125 14400 15625 15000

61 120 127 14400 16129 15240

62 87 88 7569 7744 7656

63 159 160 25281 25600 25440

64 157 158 24649 24964 24806

65 160 160 25600 25600 25600

66 131 115 17161 13225 15065

67 100 107 10000 11449 10700

68 103 107 10609 11449 11021

69 130 125 16900 15625 16250

70 107 107 11449 11449 11449

71 110 108 12100 11664 11880

72 140 134 19600 17956 18760

73 144 139 20736 19321 20016

74 109 115 11881 13225 12535

75 92 95 8464 9025 8740

76 111 124 12321 15376 13764

77 120 121 14400 14641 14520

78 95 116 9025 13456 11020

79 154 153 23716 23409 23562

80 94 99 8836 9801 9306

81 105 100 11025 10000 10500

82 100 101 10000 10201 10100

83 99 101 9801 10201 9999

84 85 86 7225 7396 7310

85 124 118 15376 13924 14632

86 134 143 17956 20449 19162

87 155 153 24025 23409 23715

88 124 118 15376 13924 14632

89 128 127 16384 16129 16256

90 112 114 12544 12996 12768

(67)

52

92 100 95 10000 9025 9500

93 92 84 8464 7056 7728

94 113 106 12769 11236 11978

95 112 116 12544 13456 12992

96 136 129 18496 16641 17544

97 133 135 17689 18225 17955

98 129 131 16641 17161 16899

99 121 125 14641 15625 15125

100 99 106 9801 11236 10494

101 108 98 11664 9604 10584

102 129 133 16641 17689 17157

103 113 113 12769 12769 12769

104 101 104 10201 10816 10504

105 107 111 11449 12321 11877

106 83 74 6889 5476 6142

107 111 109 12321 11881 12099

108 119 119 14161 14161 14161

109 128 129 16384 16641 16512

110 104 100 10816 10000 10400

111 97 100 9409 10000 9700

Total ∑=12485 ∑=12620 ∑=1447257 ∑=1476526 ∑=1459722

(

)( )

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

X -XY N

− − = Y Y N X X N Y rxy xy

r =

(

)(

)

(

)

{

2

}

{

(

)

2

}

12620 1476526 111 12485 1447257 111 12620 12485 1459722 111 − − − x x x xy r =

{

160645527 155875225

}{

163894386 159264400

}

157560700 162029142 − − − xy

r = 0,95

tt r = xy xy r r + 1 2 tt

r =

(

(

)

)

950809142 , 0 1 950809142 , 0 2 + tt

(68)

oo

t

r = rtt

oo

t

r = 0,974784382

oo

t

r = 0,99

Total

M =

N X

Total

M =

111 25105

Total

(69)

54

Tabel 11. Skor-skor Para Siswa Tiap Jurusan dalam Kategori Rendah-Tinggi

No Siswa Jurusan Skor Siswa Kategori

1 Jurusan IPS 204 R

2 Jurusan IPS 189 R

3 Jurusan IPS 210 R

4 Jurusan IPS 246 T

5 Jurusan IPS 233 T

6 Jurusan IPS 169 R

7 Jurusan IPS 198 R

8 Jurusan IPS 204 R

9 Jurusan IPS 194 R

10 Jurusan IPS 176 R

11 Jurusan IPS 189 R

12 Jurusan IPS 239 T

13 Jurusan IPS 233 T

14 Jurusan IPS 287 T

15 Jurusan IPS 289 T

16 Jurusan IPS 275 T

17 Jurusan IPS 262 T

18 Jurusan IPS 236 T

19 Jurusan IPS 226 T

20 Jurusan IPS 299 T

21 Jurusan IPS 199 R

22 Jurusan IPS 245 T

23 Jurusan IPS 195 R

24 Jurusan IPS 222 R

25 Jurusan IPS 197 R

26 Jurusan IPS 180 R

27 Jurusan IPS 317 T

28 Jurusan IPS 190 R

29 Jurusan IPS 199 R

30 Jurusan IPS 173 R

31 Jurusan IPS 194 R

32 Jurusan IPS 134 R

33 Jurusan IPS 286 T

34 Jurusan IPS 188 R

35 Jurusan IPS 234 T

36 Jurusan IPS 260 T

37 Jurusan IPS 204 R

38 Jurusan IPS 228 T

39 Jurusan IPS 288 T

40 Jurusan IPS 242 T

41 Jurusan IPS 190 R

42 Jurusan IPS 206 R

43 Jurusan IPS 196 R

44 Jurusan IPS 189 R

45 Jurusan IPS 228 T

46 Jurusan IPS 198 R

(70)

47 Jurusan IPS 237 T

48 Jurusan IPS 258 T

49 Jurusan IPS 231 T

50 Jurusan IPS 200 R

51 Jurusan IPS 165 R

52 Jurusan IPS 203 R

53 Jurusan IPS 192 R

54 Jurusan IPS 197 R

55 Jurusan IPS 227 T

56 Jurusan IPS 208 R

57 Jurusan IPS 220 R

58 Jurusan IPS 284 T

59 Jurusan IPS 194 R

60 Jurusan IPS 245 T

61 Jurusan IPS 247 T

62 Jurusan IPS 175 R

63 Jurusan IPS 319 T

64 Jurusan IPS 315 T

65 Jurusan IPS 320 T

66 Jurusan IPS 246 T

67 Jurusan IPS 207 R

68 Jurusan IPS 210 R

69 Jurusan IPS 255 T

70 Jurusan IPS 214 R

71 Jurusan IPS 218 R

72 Jurusan IPA 274 T

73 Jurusan IPA 283 T

74 Jurusan IPA 224 R

75 Jurusan IPA 187 R

76 Jurusan IPA 235 T

77 Jurusan IPA 241 T

78 Jurusan IPA 211 R

79 Jurusan IPA 307 T

80 Jurusan IPA 193 R

81 Jurusan IPA 205 R

82 Jurusan IPA 201 R

83 Jurusan IPA 200 R

84 Jurusan IPA 171 R

85 Jurusan IPA 242 T

86 Jurusan IPA 277 T

87 Jurusan IPA 308 T

88 Jurusan BAHASA 242 T

89 Jurusan BAHASA 255 T

90 Jurusan BAHASA 226 T

91 Jurusan BAHASA 244 T

92 Jurusan BAHASA 195 R

93 Jurusan BAHASA 176 R

(71)

56

95 Jurusan BAHASA 228 T

96 Jurusan BAHASA 265 T

97 Jurusan BAHASA 268 T

98 Jurusan BAHASA 260 T

99 Jurusan BAHASA 246 T

100 Jurusan BAHASA 205 R

101 Jurusan BAHASA 206 R

102 Jurusan BAHASA 262 T

103 Jurusan BAHASA 226 T

104 Jurusan BAHASA 205 R

105 Jurusan BAHASA 218 R

106 Jurusan BAHASA 157 R

107 Jurusan BAHASA 220 R

108 Jurusan BAHASA 238 T

109 Jurusan BAHASA 257 T

110 Jurusan BAHASA 204 R

Gambar

Tabel 1. Penggolongan Kegiatan Bimbingan dan Konseling berdasarkan bidang Akademik,  Pribadi, Sosial, Karier
Tabel 2. Koefisien reliabilitas dan koefisien validitas kuesioner
Tabel 4. Rincian Populasi dan Sampel Penelitian Para Siswa Kelas II         Sekolah Menengah Atas BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007
Tabel 5. Rincian Sampel Penelitian Para Siswa Kelas II
+5

Referensi

Dokumen terkait

Diklat Fungsional Penjenjangan Pranata Komputer adalah diklat yang diwajibkan bagi PNS yang akan memangku Jabatan Fungsional Pranata Komputer pada jenjang tertentu, kecuali

(ii) Jangan menggunakan tarikh lahir, nombor kad pengenalan atau nombor telefon sebagai PIN atau kata laluan. c) Anda hendaklah sentiasa mengambil langkah berjaga-jaga bagi

Bismillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta rahmatannya kepada saya untuk dapat menyeslesaikan tugas akhir skripsi

unit
 20
 1.100.000.000
 APBD
Kabupaten
 Dinas
PU
 Kabupaten
 Gorontalo
.

Fungsi ini akan mengubah string yang diinputkan menjadi Proper Case (huruf besar untuk huruf awal setiap kata)... Lihatlah tampilan pada layar

Penggunaan teknik layer masking pada Adobe Photoshop 7 dalam pembuatan suatu ilustrasi dapat menghemat waktu kita karena cara pengejaannya tidak terlalu sulit, sederhana, lebih

Keseimbangan Lintasan Produksi didefinisikan sebagai metode untuk mempertahankan keseimbangan lintasan produksi dari produk yang dihasilkan sesuai dengan sistem yang telah

[r]