• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keberagaman Karakter Morfologi

Keberagaman morfologi bentuk, warna, tipe maupun ukuran, diperoleh berdasarkan hasil pengamatan langsung pada karakter warna bunga, warna daun muda, bentuk buah, warna buah matang, dan warna aril (Gambar 3).

Gambar 3. Hasil pengamatan morfologi karakter warna daun muda (1), warna daun tua (2), warna mahkota bunga (3), warna buah matang (4), warna aril (5), warna kulit biji (6) dan warna getah dibatang (7)

pada G. hombroniana (A), G. malaccensis (B), G. mangostana (C),

G. celebica (D), G. porrecta (E), G. forbesii (F), G. subelliptica (G) dan C. inophyllum (H). A B C D E F G H 5 6 7 4 3 2 1

(2)

termas oleh s dalam seperti akan t dan ba rata se pada G berlek ukuran lebar (1:2), sedang C. ino panjan Pengamata suk ke dalam sejumlah sel m bentuk mau i pada Gam tetapi hanya awah daun. Bentuk sis eperti pada G G. hombron kuk dalam se n stomata te terhadap pa G. malacce g apabila uk ophyllum (1 ng stomata m Gambar 4. A E an stomata m tipe anom l tertentu ya upun ukuran mbar 4. Stom a pada G. fo si sel epiderm G. porrecta d iana, G. ma eperti pada erdiri dari tig anjang stom ensis (1:2), G kuran lebar :1.6). dan ( mencapai 1:1 Bentuk sel daun G G. mang G. forbes pada per digital ca megafixel B F pada permu mositik yaitu ang tidak b n, umumnya mata terdapa rbesii yang mis permuk dan G. sube alaccensis, G G. forbesii ga lokus yai mata mencap G. celebica terhadap p (3) berukura 1 seperti G. s l epidermis d G. hombro gostana (C) sii (F), G. s rbesaran 40 anon power l. Angka 1-6 2 1 6 3 5 4 ukaan bawah dicirikan de erbeda deng a dikelilingi at pada perm memiliki st kaan bawah lliptica, (2) G. mangosta dan C. ino itu : (1) beru ai 1:2-3, se (1:2), G. p panjang stom an kecil apa subelliptica (

dan tipe stom

niana (A) ), G. porre subelliptica 00x dan di shoot A480 6 adalah sel d C G h daun, unt engan sel pe gan sel epid 4-7 sel (Cu mukaan bagi tomata pada daun dibagi sisi berlekuk ana, G. cele ophyllum (G ukuran besa eperti pada orrecta (1:2 mata mencap abila ukuran (1:0.98). mata pada p ), G. ma ecta (D), G (G) dan C. foto mengg 0 pada perbe disekeliling D H tuk ke-19 a enjaga dikeli dermis yang utler et al. 2 ian bawah d a permukaan menjadi (1 k dangkal se bica dan (3 Gambar 4). R ar apabila uk G. hombron 2), (2) beruk pai 1: 2, se n lebar terh ermukaan ba alaccensis G. celebica inophyllum gunakan ka esaran lensa sel stomata. aksesi ilingi g lain 2008) daun, n atas ) sisi eperti ) sisi Rasio kuran niana kuran eperti hadap awah (B), (E), m (H) amera 3.3x

(3)

Analisis Penanda Morfologi

Keragaman morfologi dapat diamati pada (1) tingkat kultivar sesama

G. mangostana, (2) antar species yaitu G. mangostana dengan G. malaccensis, G. hombroniana, G. celebica, G. porrecta, G. forbessi dan G. subelliptica dan (3)

antar genus seperti G. mangostana dengan C. inophyllum. Parameter atau peubah yang diamati pada penanda morfologi sebanyak 29 karakter meliputi bentuk, ukuran, tipe dan warna pada daun, bunga, buah, getah, biji dan stomata. Parameter morfologi yang dapat diamati, diasumsikan setara dengan jenis primer pada penanda molekuler, sedangkan lokus sub karakter setara dengan lokus pita pada penanda molekuler. Hasil pengamatan morfologi pada G. mangostana dan kerabat dekatnya dari 29 peubah yang diamati, diperoleh 83 karakter pembeda. Jumlah karakter polimorfik mencapai 100% yaitu 83 karakter/lokus (Tabel 8).

Tabel 8. Rekapitulasi karakter polimorfik penanda morfologi pada

G. mangostana dan kerabatnya No Parameter Penanda Morfologi Jumlah sub karakter Sub karakter yang berbeda Jumlah karakter polimorfik

1. warna daun muda 3 3 3

2. warna daun tua 2 2 2

3. bentuk daun 2 2 2

4. bentuk ujung daun 4 4 4

5. jumlah bunga per kelompok

3 3 3

6. jumlah mahkota 2 2 2

7. warna mahkota 6 6 6

8. warna kelopak 2 2 2

9. warna tangkai bunga 2 2 2

10. ukuran bunga 2 2 2

11. posisi bunga 3 3 3

12. jumlah kelopak bunga

2 2 2

13. jumlah buah per kelompok

3 3 3

(4)

Tabel 8. Rekapitulasi karakter polimorfik penanda morfologi pada

G. mangostana dan kerabatnya (lanjutan) No Parameter Penanda Morfologi Jumlah sub karakter Sub karakter yang berbeda Jumlah karakter polimorfik 15. bentuk buah 3 3 3 16. warna stigmalobe 3 3 3 17. ketebalan kulit 3 3 3

18. warna buah matang 5 5 5

19. memiliki kelopak buah 2 2 2

20. penonjolan ujung buah 2 2 2

21. warna aril 4 4 4

22. jumlah aril 5 5 5

23. bentuk biji 2 2 2

24. warna kulit biji 3 3 3

25. warna getah pada batang

2 2 2

26. rasio lebar terhadap panjang stomata

3 3 3

27. bentuk sel epidermis di permukaan atas daun

3 3 3

28. bentuk sel epidermis di permukaan bawah daun

3 3 3

29. keberadaan stomata di permukaan atas dan bawah daun

2 2 2

Jumlah 83 83 83 (100%)

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program NTSYS, diperoleh dendrogram pengelompokan aksesi sebanyak 4 kelompok pada koefisien kemiripan 0.67 yaitu (1) kelompok A meliputi G. hombroniana dan

G. celebica, G. malaccensis, G. mangostana, dan G. porrecta, (2) kelompok B meliputi G. forbesii, (3) kelompok C meliputi G. subelliptica, dan (4) kelompok D meliputi, C. inophyllum (Gambar 5). Dendrogram yang dihasilkan memiliki matrik korelasi (r) sebesar 0.96005, artinya pengelompokan tersebut sangat sesuai

(5)

menggambarkan pengelompokan antara (1) species yang termasuk ke dalam sub genus Garcinia, (2) membedakan kelompok sub genus Garcinia dengan sub genus Xanthocymus dan (3) inter genus yaitu membedakan genus Garcinia dan genus Calophyllum.

Menurut Jones (1980) genus Garcinia diklasifikasikan menjadi 14 sub genus yaitu Garcinia, Rheediopsis, Teracentrum, Rheedia, Macrostigma, Tetraphalangium, Tripetalum, Brindonia, Mungotia, Hebradendron,

Xanthocymus, Paragarcinia, Discostigma dan Tagmanthera. Berdasarkan

klasifikasi dari Jones (1980), G. subelliptica masuk ke dalam sub genus ke XI yaitu Xanthocymus, sehingga hasil dendrogram tepat membentuk kelompok yang memisahkan antara kelompok sub genus Garcinia dengan kelompok sub genus

Xanthocymus.

Gambar 5. Dendrogram analisis karakter morfologi G. mangostana dan kerabat dekatnya membentuk 4 kelompok pada koefisien kemiripan 0.67

Berdasarkan pengelompokan tersebut G. mangostana mengelompok dengan G. malaccensis pada koefisien kemiripan 0.88. Hal tersebut sejalan dengan hipotesa Richards (1990b) yang menyatakan tetua G. mangostana adalah

G. malaccensis, tetapi pada kelompok A terdapat aksesi lainnya yaitu G. celebica,

A

B C D

0.67

Koefisen kemiripan Coefficient

0.45 0.59 0.73 0.86 1.00 hombroniana1 hombroniana2 celebicaTajurAJ celebicaKRB celebicaAD celebicaTWM17 celebicaTWM18 malaccensis1 malaccensis2 malaccensis3 mangostana1 mangostana2 mangostana3 mangostana7 mangostana10 porectaTajur forbesii subelliptica inophylum

(6)

tampak lebih dekat mengelompok pada koefisien kemiripan sebesar 0.75 (Tabel 9) dibandingkan dengan letak kelompok G. hombroniana terhadap G. mangostana.

Tabel 9. Koefisien kemiripan G. mangostana dengan kerabat dekatnya pada penanda morfologi

Aksesi Nilai koefisien kemiripan G. malaccensis vs G. mangostana 0.88 G. celebica vs G. mangostana 0.75 G. hombroniana vs G. mangostana 0.72 G. porrecta vs G. mangostana 0.68 G. forbesii vs G. mangostana 0.64 G. subelliptica vs G. mangostana 0.59 C. inophyllum vs G. mangostana 0.45

Karakter yang menentukan terbentuknya pengelompokan dapat dianalisis pada nilai Analisis Komponen Utama. Analisis Komponen Utama (AKU/Principal Component Analysis) digunakan untuk (1) identifikasi peubah baru yang mendasari data peubah ganda, (2) mengurangi banyaknya dimensi peubah yang banyak dan berkorelasi menjadi peubah baru yang tidak berkorelasi dengan mempertahankan keragaman pada himpunan data dan (3) menghilangkan peubah asal yang mempunyai sumbangan informasi yang relatif kecil. Banyaknya komponen utama yang dipilih yaitu apabila persentase keragaman kumulatif minimum 70% (Supranto 2004). Hasil analisis komponen utama pada penanda morfologi dapat dijelaskan oleh 3 komponen utama yang mencakup hanya 72% data dari total keseluruhan data (Tabel 10).

Tabel 10. Nilai analisis komponen utama pada karakter morfologi

PC1 PC2 PC3 Eigenvalue/akar ciri 3.6310 2.3908 1.2541

Proportion 0.360 0.237 0.124

Cumulative 0.36 0.59 0.72

(7)

Jumlah karakter penentu pembentuk pengelompokan terpilih adalah selaras dengan nilai akar ciri yaitu 4 karakter pada komponen utama/PC1, 2 karakter pada PC3 dan 1 karakter pada PC3 (Tabel 11).

Tabel 11. Karakter morfologi pembentuk komponen utama

Komponen utama

Jumlah

karakter Jenis karakter Nilai

PC1 4 warna aril putih 0.251

ketebalan kulit buah sedang 0.246

ukuran bunga sedang -0.246

warna mahkota bunga kuning kehijauan -0.240 PC2 2 warna daun muda hijau muda 0.230

posisi buah dibuku 0.230

PC3 1 bentuk buah lonjong 0240

Karakter pembentuk komponen utama yaitu warna aril putih, ketebalan kulit buah sedang, ukuran buah sedang, warna mahkota bunga kuning kehijauan, warna daun muda hijau muda, posisi buah di buku dan bentuk buah lonjong. Karakter warna aril putih pada G. mangostana, G. malaccensis dan G. forbesii, ukuran bunga sedang yaitu G. celebica, G. porrecta dan C. inophyllum, warna

mahkota bunga kuning kehijauan pada G. hombroniana, G. celebica dan

G. porrecta, warna daun hijau pada G. subelliptica dan C. inophyllum, posisi buah di buku/disamping seperti G. forbesii dan G. subelliptica, bentuk buah lonjong pada G. malaccensis dan G. porrecta.

Berdasarkan hasil analisis komponen utama terbentuk 6 kelompok yaitu (1) kelompok A meliputi G. hombroniana dan G. celebica, (2) kelompok B

meliputi G. malaccensis dan G. mangostana, (3) kelompok C meliputi

G. porrecta, (4) kelompok D meliputi G. forbesii, (5) kelompok E meliputi

G. subelliptica dan (6) kelompok F meliputi C. inophyllum (Gambar 6).

Pengelompokan tersebut mencerminkan 72% dari keseluruhan data hasil pengamatan, sedangkan pengelompokan berdasarkan 100% data dapat ditunjukan oleh dendrogram, tetapi jumlah kelompok dendrogram pada koefisien kemiripan 0.86, menghasilkan 6 kelompok yang sama dengan hasil analisis komponen utama

(8)

yaitu kelompok A meliputi G. hombroniana dan G. celebica, kelompok B meliputi G. malaccensis dan G. mangostana, kelompok C meliputi G. porrecta,

kelompok D meliputi G. forbesii, kelompok E meliputi G. subelliptica dan kelompok F meliputi C. inophyllum.

Gambar 6. Analisis komponen utama dalam dua dimensi pada karakter morfologi G. mangostana dan kerabatnya dengan

membentuk 6 kelompok yaitu kelompok A meliputi

G. hombroniana dan G. celebica, kelompok B meliputi

G. malaccensis dan G. mangostana, kelompok C meliputi

G. porrecta, kelompok D meliputi G. forbesii, kelompok E

meliputi G. subelliptica dan kelompok F meliputi

C. inophyllum.

Analisis Penanda Molekuler

Primer yang digunakan untuk analisis hubungan kekerabatan

G. mangostana adalah sebanyak 12 primer, tetapi primer yang mampu

menunjukan pola polimorfik adalah sebanyak 11 primer yaitu PKBT2, PKBT3, PKBT4, PKBT8, PKBT9, PKBT 11, ISSRED 12, ISSRED 17, ISSRED 18,

ISSRED 20, dan ISSRED 23. Amplifikasi primer terhadap 19 aksesi

G. mangostana dan kerabat dekatnya menghasilkan 130 pita yang terdiri dari pola pita polimorfik sebanyak 129 pita atau sebesar 99.23% dan pita monomorfik sebanyak 1 pita atau sebesar 0.77% (Tabel 12). Keberagaman pola pita dari 11 primer menunjukan keberagaman yang tinggi hingga mencapai 99.23% yang terlihat dari nilai pola pita polimorfik yang dihasilkan, sedangkan pola pita

2 1 0 -1 -2 3 2 1 0 -1 -2 -3 Firs t Compone nt Se co n d C o m p on e n t 19 18 17 16 1514 1312 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 E D F C B A

(9)

monomorfik hanya terbentuk 1 pita mencapai 0.77% (Tabel 12) yaitu PKBT2 pada ukuran 400 bp. Primer ISSRED12 dengan susunan basa (AGAC)4 mampu menghasilkan jumlah pita terbanyak yaitu 15 pita polimorfik, sedangkan primer yang menghasilkan pola pita polimorfik sedikit adalah primer PKBT3 dengan susunan basa (AG)8T dan ISSRED 20 dengan susunan basa (TCC)5A, masing-masing terbentuk 9 pita.

Tabel 12. Rekapitulasi jumlah amplifikasi pita DNA G. mangostana dan kerabat dekatnya pada 11 primer ISSR

No Primer Jumlah pita Jumlah pita polimorfik Jumlah pita monorfik 1 PKBT2 13 12 1 2 PKBT3 9 9 0 3 PKBT4 11 11 0 4 PKBT8 10 10 0 5 PKBT9 12 12 0 6 PKBT11 10 10 0 7 ISSRED12 15 15 0 8 ISSRED17 14 14 0 9 ISSRED18 13 13 0 10 ISSRED20 9 9 0 11 ISSRED23 14 14 0 Total 130 129 (99.23%) 1 (0.77%)

Analisis penanda molekuler DNA diperlukan untuk mengevaluasi/ menganalisis keragaman genetik dan hubungan kekerabatan antara populasi, spesies maupun individu yang berbeda, karena marka molekuler lebih menunjukan pola perubahan evolusi jika dibandingkan dengan karakter morfologi atau fisiologi. Berdasarkan hasil analisis data biner skor pita DNA dengan menggunakan program NTSYS, diperoleh 3 kelompok pada koefisien kemiripan 0.47 yaitu (1) kelompok A meliputi G. hombroniana, G. celebica, G. malaccensis,

G. mangostana, G. porrecta, (2) kelompok B meliputi G. forbesii, dan

(10)

Matrik korelasi (r) pada penanda molekuler sebesar 0.98602 artinya pengelompokan tersebut sangat sesuai menggambarkan pengelompokan (1) species yang termasuk ke dalam sub genus Garcinia, (2) memisahkan kelompok species yang termasuk ke dalam sub genus Garcinia dengan sub genus

Xanthocymus dan (3) memisahkan kelompok genus Garcinia dengan genus

Calophyllum. Kesesuaian pengelompokan dapat diartikan bahwa setiap species

tepat mengelompok misalnya G. mangostana tepat mengelompok dengan

G. mangostana, tidak ada yang mengelompok dengan C. inophyllum.

Gambar 7. Dendrogram analisis karakter molekuler (DNA) pada

G. mangostana dan kerabat dekatnya. Terbentuk 3

kelompok pada nilai koefisien kemiripan 0.47.

Kelompok (1) species yang termasuk ke dalam sub genus Garcinia yaitu

G. mangostana, G. malaccensis, G. hombroniana, G. celebica, dan G. porrecta,

(2) species yang termasuk ke dalam sub genus Xanthocymus yaitu G. subelliptica

dan (3) kelompok out group yaitu genus Calophyllum yaitu C. inophyllum.

Berdasarkan dendrogram apabila dilihat dari nilai koefisien kemiripan 0.40, maka pengelompokan akan terbagi menjadi dua kelompok besar yang memisahkan antara genus Garcinia dengan genus Calophyllum.

A

B C 0.47

Koefisen kemiripan Coefficient

0.40 0.55 0.70 0.85 1.00 hombroniana1 hombroniana2 celebicaTajurAJ celebicaKRB celebicaAD celebicaTWM17 celebicaTWM18 malaccensis1 malaccensis2 malaccensis3 mangostana1 mangostana3 mangostana7 mangostana10 mangostana2 porectaTajur forbesii subelliptica inophylum

(11)

G. mangostana mengelompok lebih dekat dengan G. malaccensis dengan

koefisien kemiripan sebesar 0.72. Kedekatan kelompok G. mangostana dengan

G. celebica terjadi pada koefisien kemiripan 0.55 (Tabel 13). Hal tersebut berbeda dengan hipotesa Richards (1990b) yang menyatakan bahwa G. mangostana

merupakan hibrid dari G. hombroniana dan G. malaccensis. Kedekatan kelompok

G. celebica tampak lebih dekat dengan G. malaccensis dan G. mangostana.

Tabel 13. Koefisien kemiripan G. mangostana dengan kerabat dekatnya menggunakan penanda molekuler

Aksesi Koefisien kemiripan

G. malaccensis vs G. mangostana 0.72

G. celebica vs G. mangostana 0.55

G. hombroniana vs G. mangostana 0.54

G. porrecta vs G. mangostana 0.54

G. forbesii vs G. mangostana 0.39

G. sub elliptica vs G. mangostana 0.46

C. inophyllum vs G. mangostana 0.34

Karakter yang menentukan terbentuknya pengelompokan dapat dianalisis pada nilai Analisis Komponen Utama (AKU/PCA). Pengelompokan aksesi yang memiliki kemiripan karakter dapat dituangkan ke dalam gambar 3 dimensi melalui pengukuran analisis komponen utama. Data karakter yang dapat digambarkan melalui 3 komponen utama hanya sebesar 70% dari keseluruhan data, sedangkan pengelompokan berdasarkan 100% data, tampak pada hasil analisis pengelompokan menggunakan program NTSYS. Adapun nilai masing-masing komponen utama terdapat pada Tabel 14.

Tabel 14. Nilai komponen utama pada karakter molekuler PC1 PC2 PC3 Eigenvalue/akar ciri 7.7235 3.9778 2.8385

Proportion 0.372 0.191 0.137

Cumulative 0.37 0.56 0.70

(12)

Karakter-karakter yang mempengaruhi pembentukan pengelompokan pada

analisis komponen utama adalah 8 karakter pada komponen utama ke-1, 4 karakter pada komponen utama ke-2 dan 3 karakter pada komponen utama ke-3

(Tabel 15). Primer PKBT 8 memiliki nilai komponen utama yang tertinggi 0.229, dimana aksesi G. malaccensis, G. Subelliptica dan C. inophyllum tidak memiliki pita pada 750 bp, sedangkan pada G. hombroniana, G. mangostana, G. porrecta G. celebica dan G. forbesii tampak memiliki pita pada 750 bp (Gambar 8). Nilai komponen utama terendah ditunjukan oleh primer PKBT9 pada komponen utama ke-1.

Tabel 15. Karakter pita DNA pembentuk komponen utama

Komponen utama

Jumlah

karakter Jenis karakter Nilai

PC1 8 PKBT9_11 0.175 ISSRED17 0.175 ISSRED12_9 0.175 PKBT2_10 0.171 ISSRED18_8 0.171 PKBT11_10 0.171 ISSRED23_17 0.171 PKBT9_1 0.167 PC2 4 PKBT8_8 -0.229 PKBT3_6 -0.219 PKBT3_1 0.199 PKBT2_7 0.170 PC3 3 PKBT4_6 0.198 PKBT8_1 -0.185 ISSRED12_4 0.184

Nilai komponen utama tertinggi ke-2 yaitu amplifikasi primer PKBT3 dengan nilai 2.19 pada 600 bp dimana G. malaccensis, G. forbesii, G. subelliptica

dan C. inophyllum tidak memiliki pita DNA. Pita DNA terbentuk pada

G. hombroniana, G. mangostana dan G. celebica. Nilai komponen utama

tertinggi terdapat pula pada primer PKBT4 600c bp yaitu 0.198 dimana

G. malaccensis, G. porrecta, G. forbesii dan G. subelliptica tidak memiliki pita, sedangkan G. hombroniana, G. mangostana dan G. celebica memiliki pita.

(13)

k ( t t 9 p G Gam Anal kelompok y (2) kelompo tediri dari G terdiri dari G 9). Pengelo pengamatan Gambar 9. Kb H 750bp mbar 8. Kara pad M3 P1, For C. i lisis kompo yaitu (1) kel ok B terdiri d G. porrecta, G. subelliptic ompokan ter . Hasil anali dua dimen dan keraba terdiri dari dari G. m G. porrecta dari G. sub -6 3 2 1 0 -1 -2 Se co n d C o m p o n e n t 1 6 H1 H2 M1 M2 L1 akter pola pi da primer PK = G. malac AB = G. po r = G. fo inophyllum. onen utama ompok A te dari G. mala (4) kelomp ca dan (6) k rsebut menc sis kompone si, menggun atnya dekatn i G. celebi malaccensis a, kelompok belliptica dan -4 -5 10 9 8 7 6 5 4 3 L2 L3 L7 L10 B ita DNA G. KBT8. H1, ccensis, L1, L orrecta, AJ, rbesii, Fu a pada pen erdiri dari accensis dan ok D terdiri kelompok F t cerminkan 7 en utama ya nakan penand nya membent ica dan G. h dan G. man k D terdiri d n kelompok -2 -3 First Component P1 AB AJ C2 Fo C mangostana H2 = G. ho L2, L3, L7, C2, AD, C = G. sub nanda mole G. celebica n G. mangos i dari G. for terdiri dari C 70% dari k ang digamba da molekule tuk 6 kelom hombronian ngostana, k dari G. forbes F terdiri dar 0 -1 19 18 17 11 or Fu Ny kb M3 A C E D F a dan keraba ombroniana L10 = G. m 17, C18 = G belliptica d ekuler mem dan G. hom stana, (3) ke rbesii, (5) ke C. inophyllum keseluruhan arkan ke dala er pada G. m mpok yaitu ke a, kelompok elompok C sii, kelompo ri C. inophyl 1 161514 13 12 2 1 P2 AD C17 C18 C2 at dekatnya a, M1, M2, angostana, G. celebica, dan Ny = mbentuk 6 mbroniana, elompok C elompok E m (Gambar data hasil am gambar mangostana elompok A k B terdiri tediri dari ok E terdiri llum. 2 Ak Al

(14)

Analisis Gabungan Penanda Morfologi dan Molekuler

Penggabungan data penanda morfologi dan molekuler, dapat memberikan informasi baik secara fenotipik maupun genetik. Analisis kekerabatan di perlukan penanda morfologi dan molekuler dengan tujuan untuk saling melengkapi data. Karakter yang dapat digunakan adalah gabungan dari data 29 karakter morfologi dan 11 primer. Lokus yang diamati sebanyak 213 karakter (Tabel 16).

Tabel 16. Rekapitulasi jumlah karakter dan lokus hasil analisis gabungan Karakter/lokus Data gabungan

Karakter 213

Jumlah pita/lokus 212

Jumlah pita/lokus polimorfik 211 (99.53%) Jumlah pita/lokus monomorfik 1 (0.47%)

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program NTSYS pada koefisien kemiripan 0.52, diperoleh dendrogram membentuk 3 kelompok, yaitu

(1) kelompok A meliputi G. hombroniana, G. celebica, G. malaccensis,

G. mangostana, dan G. porrecta, (2) kelompok B meliputi G. forbesii dan

G. subelliptica, dan (3) kelompok C meliputi C. inophyllum (Gambar 10).

Hasil dendrogram dapat membedakan kelompok (1) species yang termasuk

ke dalam sub genus Garcinia yaitu G. mangostana dengan species

G. malaccensis, G. hombroniana, G. celebica, dan G. porrecta, (2) memisahkan kelompok species yang termasuk ke dalam sub genus Garcinia dengan kelompok sub genus Xanthocymus seperti G. subelliptica dan (3) inter genus yaitu memisahkan kelompok genus Garcinia dengan genus Calophyllum. Pada koefisen kemiripan 0.40 pengelompokan aksesi dapat dibedakan antara kelompok genus

Garcinia dengan kelompok genus Calophyllum. Dendrogram yang dihasilkan

memiliki matrik korelasi (r) sebesar 0.99340, artinya pengelompokan tersebut sangat sesuai dalam mengelompokan species yang termasuk ke dalam genus

Garcinia menjadi 1 kelompok dan tidak ada anggota dari genus Garcinia

(15)

(Tabel 17).

Gambar 10. Dendrogram analisis gabungan antara karakter morfologi dan molekuler G. mangostana dan kerabat dekatnya membentuk 3 kelompok pada koefisien kemiripan 0.52. Analisis gabungan penanda morfologi dan molekuler membentuk kelompok G. mangostana dengan G. malaccensis pada koefisien kemiripan 0.78. Koefisien kemiripan G. mangostana dengan G. celebica pada nilai 0.63.

Kelompok inter genus ditunjukan oleh nilai koefisien kemiripan antara

G. mangostana sebagai aksesi dari genus Garcinia dan C. inophyllum sebagai aksesi dari genus Calophyllum pada nilai koefisien kemiripan 0.39 (Tabel 17).

Tabel 17. Nilai koefisien kemiripan G. mangostana dengan kerabat dekatnya pada analisis gabungan kedua penanda

Aksesi Koefisien kemiripan

G. malaccensis vs G. mangostana 0.78 G. celebica vs G. mangostana 0.63 G. hombroniana vs G. mangostana 0.61 G. porrecta vs G. mangostana 0.59 G. forbesii vs G. mangostana 0.50 G. subelliptica vs G. mangostana 0.51 C. inophyllum vs G. mangostana 0.39 A B 0.52 C

Koefisen kemiripan Coefficient

0.40 0.55 0.70 0.85 1.00 hombroniana1 hombroniana2 celebicaTajurAJ celebicaKRB celebicaAD celebicaTWM17 celebicaTWM18 malaccensis1 malaccensis2 malaccensis3 mangostana1 mangostana3 mangostana7 mangostana10 mangostana2 porectaTajur forbesii subelliptica inophylum

(16)

Keberagaman dan Keragaman Garcinia mangostana dan Kerabatnya

Keberagaman genus Garcinia dapat terukur berdasarkan hasil pengamatan berbagai karakter, seperti karakter morfologi dan molekuler. Keberagaman karakter morfologi dapat dibedakan berdasarkan bentuk, warna, tipe, dan ukuran, sedangkan pada molekuler, dibedakan pada kemunculan pita yang terbentuk. Karakter morfologi yang dapat diamati sebanyak 83 karakter dengan menghasilkan pola pita polimorfik sebesar 100%, sedangkan pada analisis molekuler sebanyak 130 pita yang dapat teramplifikasi dari 11 primer dengan menghasilkan pola pita polimorfik sebesar 99.23%. Analisis gabungan menghasilkan 99.53% pola lokus polimorfik (Tabel 18).

Tabel 18. Perbandingan pola pita/karakter G. mangostana dan kerabat dekatnya pada penanda morfologi, penanda molekuler dan gabungan kedua penanda

Penanda Morfologi Molekuler Gabungan

Primer 29 11 40

Jumlah pita 83 130 213

Jumlah pita/karakter polimorfik 83 129 212 (99.53%) Jumlah pita/karakter monomorfik 0 1 1 (0.47%)

Identifikasi tingkat kemiripan secara morfologi dapat dibedakan diantara aksesi, tetapi pada karakter tertentu terdapat kemiripan yang sulit dibedakan,

misalnya pada karakter warna mahkota bunga antara G. celebica dan

G. hombroniana, serta bentuk buah dan warna buah antara G. malaccensis dan

G. porrecta. Mahkota bunga pada G. celebica dan G. hombroniana berwarna kuning kehijauan, sehingga ketika pengamatan karakter warna mahkota dilakukan pada saat musim yang bersamaan, maka akan sulit untuk membedakan antara

pohon G. celebica dan G. hombroniana. Sama halnya dengan G. malaccensis dan

G. porrecta pada kondisi tertentu ditemukan warna buah matang dan bentuk buah

G. malaccensis mirip dengan G. porrecta. Berbeda dengan analisis molekuler,

G. celebica dapat dibedakan dengan G. hombroniana pada primer ISSRED20

(17)

d s d p I t m c y m G P D p Kera ditemukan p sama dalam dan ke-2, tet pita baik pa ISSRED23 d tampak pad motif prime coding yang yang terben morfologi G. mangosta Gam Kem PKBT 9 pad DNA antara 1300 bp.Per primer PKB Kb H1 H 750bp 400bp agaman di perbedaanny 1 species, s tapi dengan ada pohon k dapat memb da Gambar 1 er ISSR me g dapat men ntuk akan m yang men ana. mbar 11. Po Ta G ak G AB Fo C. miripan G. m da 250 bp, a G. mangost rbedaan pita T9 berukura H2 M1 M2 L1 L dalam spec ya. Secara k seperti pada menggunaka ke-1, ke-2, k bedakan pola 11. Perbeda engamplifika ngekpresikan menunjukan nunjukan k

ola pita pem anda panah . mangostan ksesi yaitu : . malaccens B = G. porr or = G. fo . inophyllum alaccensis d 600 bp, 80 tana, G. mal a G. mangos an 500 dan 6 L2 L3 L7 L10 P1 cies G. ma keseluruhan a G. mangos an penanda ke-3, ke-7 da a pita dalam aan pita yan asi pada are n suatu kara keragaman, esamaan k mbeda G. ma h menunju na pohon k H1, H2 = is, L1, L2, L recta, AJ, C forbesii, Fu m dengan G. m 00 bp, 1000 laccensis dan stana dengan 600 bp (Gam 1 AB AJ C2 For F angostana s fenotipe m stana pohon molekuler te an ke-10. Pr m kelompok ng terbentuk ea non cod akter atau f berbeda ha karakter da angostana pa ukan tidak ke-2 ukuran G. hombron L3, L7, L10 C2, AD, C1 u = G. sub mangostana d bp, dan 130 n G. celebic n C. inophyl mbar 12). Fu Ny kb M3 P2 A ecara morf memiliki kar ke-1, ke-2, erdapat perb rimer ISSRE G. mangosta k dapat terja ding, bukan fenotipe, seh alnya denga alam satu ada primer I adanya p n 400 bp. K niana, M1, = G. mango 17, C18 = G belliptica d ditunjukan o 00 bp. Persa a terdapat p lum terdapat AD C17 C18 C2 Ak fologi sulit akter yang ke-3, ke-7 bedaan pola ED18 dan ana seperti adi, karena pada area hingga pita an karakter kelompok ISSRED18. pita pada Keterangan M2, M3 = ostana, P1, G. celebica, dan Ny = oleh primer amaan pita ada ukuran t pula pada k AL

(18)

dipero bahwa penand gabun dengan terting diband 10 13 80 25 60 Gambar 12 Hasil anali oleh perbeda a variasi pe da morfolog gan sebesar Tabel 19 Koefisien Nilai terend Nilai terting Korelasi ko Kedekatan n G. malac

ggi dari hasil dingkan deng Kb H1 H2 M 000bp 300bp 00bp 50bp 00bp 2. Kemi PKB Keter M1, G. m C17, G. su

isis pada pen aan nilai koe enanda mol gi. Nilai kore

99%. 9. Perband MxCom gabunga kemiripan dah ggi ofenetik (r) n tingkat ko ccensis dan l ketiga anal gan analisis M1 M2 L1 L2 L ripan pola p T9 dengan u rangan akse M2, M3 = mangostana, C18 = G ubelliptica da nanda morfo efisien kemi lekuler dan elasi kofenet dingan koefi mp (r) pada an Morfol 0.45 100 0.9600 oefisien kem G. celebica lisis ditunjuk molekuler d L3 L7 L10 P1 AB pita DNA G ukuran 250, esi yaitu : H G. malaccen P1, AB = G. celebica, an Ny = C. i ologi, moleku iripan (Tabe n gabungan tik tertinggi isien kemiri a penanda logi Mo 5 0 05 0 miripan G. m a (Tabel 20)

kan oleh has dan gabungan AJ C2 For Fu N G. malaccen 600, 800, 10 H1, H2 = G nsis, L1, L2 G. porrecta For = G. inophyllum

uler dan gab l 19), yang lebih tingg diperoleh pa ipan dan ko morfologi, olekuler 0.40 100 0.98602 mangostana ). Nilai koe sil analisis m n. Ny kb M3 P2 AD C nsis pada pr 000 dan 130 G. hombron 2, L3, L7, L a, AJ, C2, forbesii, F ungan kedua menggamba gi dibandin ada hasil an orelasi kofe molekuler Gabunga 0.40 100 0.9934 tertinggi ad efisien kemir morfologi ap C17 C18 C2 Ak AL rimer 0 bp. iana, L10 = AD, Fu = anya, arkan ngkan alisis enetik dan an dalah ripan pabila L

(19)

Tabel 20. Perbandingan koefisien kemiripan G. mangostana dengan kerabat dekatnya pada penanda morfologi, molekuler DNA dan gabungan kedua penanda

Aksesi

Nilai koefisien kemiripan morfologi molekuler gabungan

G. malaccensis vs G. mangostana 0.88 0.720 0.78 G. celebica vs G. mangostana 0.75 0.550 0.63 G. hombroniana vs G. mangostana 0.72 0.537 0.61 G. porrecta vs G. mangostana 0.68 0.539 0.59 G. forbesii vs G. mangostana 0.64 0.392 0.50 G. subelliptica vs G. mangostana 0.59 0.457 0.51 C. inophyllum vs G. mangostana 0.45 0.343 0.39

(20)
(21)

PEMBAHASAN UMUM

Hubungan kekerabatan G. mangostana dengan kerabat dekatnya, dapat ditunjukan oleh hasil analisis menggunakan penanda morfologi dan molekuler. Hasil analisis dendrogram dan analisis komponen utama pada penanda morfologi,

molekuler dan gabungan, menunjukan hasil pengelompokan antara lain (1) species yang termasuk ke dalam sub genus Garcinia, (2) membedakan

kelompok species yang termasuk ke dalam sub genus Garcinia dengan sub genus

Xanthocymus dan (3) membedakan kelompok genus Garcinia dengan kelompok

out group yaitu genus Calophyllum. Kelompok species yang termasuk ke dalam

sub genus Garcinia yaitu G. mangostana, G. malaccensis, G. celebica dan

G. hombroniana. Kelompok sub genus Xanthocymus yaitu G. subelliptica,

sedangkankelompok outgroup yaitu C. inophyllum.

Karakter morfologi hasil pengamatan pada 29 karakter antara lain karakter daun muda meliputi warna hijau muda, hijau muda kecoklatan, dan coklat merah. Karakter daun muda berwarna hijau muda kecoklatan merupakan karakter warna

daun muda pada G. hombroniana, G. malaccensis, G. mangostana, dan

G. celebica. Warna daun muda G. porecta dan G. forbesii adalah coklat

kemerahan, sedangkan G. subelliptica dan G. inophyllum berwarna hijau muda. Karakter warna mahkota bunga beragam yaitu putih, kuning, merah, hijau, hijau kekuningan merah muda dan ungu. Mahkota bunga berwarna (1) kuning kehijauan pada G. celebica, G. porrecta, dan G. hombroniana, (2) merah muda

atau pink pada G. malaccensis, (3) kuning dengan tepi merah pada

G. mangostana, (4) kuning pada G. forbesii, (5) hijau kekuningan pada

G. subelliptica dan (6) putih pada C. inophyllum. Keberagaman pada ukuran bunga terdiri dari (1) bunga berukuran besar yaitu diameter mahkota pada bunga

mekar saat antesis berukuran > 3 cm. Bunga ukuran besar antara lain pada

G. mangostana dan G. malaccensis, (2) berukuran sedang yaitu diameter mahkota pada bunga mekar saat antesis berukuran 3 cm. Bunga berukuran sedang terdapat pada G. celebica, G. porrecta, G. hombroniana dan C. inophyllum dan (3) berukuran kecil yaitu diameter mahkota pada bunga mekar saat antesis berukuran < 3 cm pada bunga G. subelliptica dan G. forbesii.

(22)

Karakter warna buah matang meliputi merah kekuningan, ungu, merah, kuning dan hijau, sedangkan untuk karakter bentuk buah meliputi gepeng,

lonjong, dan bulat. Karakter warna buah (1) ungu pada G. malaccensis, G. mangostana dan G. porrecta, (2) merah kekuningan pada G. celebica dan

G. hombroniana, (3) merah pada G. forbesii (4)hijau pada C. inophyllum serta (5)

kuning pada G. subelliptica. Bentuk ukuran buah bulat dimiliki oleh

G. mangostana, G. subelliptica dan C. inophyllum. Karakter bentuk buah terdiri

dari (1) bulat seperti pada G. mangostana G. subelliptica, G. forbesii dan C. inophyllum, (2) gepeng pada G. hombroniana, G. celebica, dan (3) lonjong

pada G. malaccensis dan G. porrecta (Gambar 3).Karakter ukuran buah termasuk buah kecil karena berat buah < 90 g/buah. Karakter ketebalan kulit buah terdiri dari (1) berkulit tipis (tebal kulit berukuran 0.3 mm) seperti pada G. porrecta, G. celebica, C. inophyllum, (2) berkulit sedang (tebal kulit berukuran > 0.5 mm) pada G. mangostana, G. malaccensis, G. forbesii dan G. subelliptica.

Karakter warna aril buah dibedakan menjadi warna (1) putih seperti

G. mangostana, G. malaccensis dan G. forbesii, (2) putih kekuningan seperti

G. celebica, G. porrecta, (3) kuning seperti G. subeliptica dan (4) tidak memiliki aril seperti buah C. inophyllum (Gambar 3). Sama halnya dengan karakter jumlah aril umumnya G. mangostana, G. malaccensis, G. forbesii dan G. celebica

memiliki jumlah aril 6, 7 bahkan 8, sedangkan G. porrecta selalu memiliki 4 aril, meskipun beberapa buah ditemukan memiliki aril 5 dan 6. Buah yang tidak memiliki aril adalah C. inophyllum dan G. subelliptica. Karakter kulit biji terdiri dari (1) coklat muda pada G. hombroniana, G. mangostana, G. malaccensis, G. celebica, dan G. forbesii, C. inophyllum dan (2) coklat tua pada G. porrecta

dan G. subelliptica (Gambar 3). Karakter warna getah terdiri dari dua warna yaitu

warna kuning dan putih. Karakter getah berwarna kuning antara lain

G. malaccensis, G. mangostana, G. porrecta, G. forbesii, C. inophyllum

sedangkan getah berwarna putih terdapat pada G. hombroniana, G. celebica, dan

G. subelliptica (Gambar 3).

Jones (1980) mengelompokan sistematika infragenerik genus Garcinia

berdasarkan karakter polen. Aksesi yang diamati diperoleh bunga yang memiliki putik dan benangsari antara lain G. mangostana, G. malaccensis, G. subelliptica

(23)

d G K b ( G b m t p m dan C. ino G. porrecta Kebun Taju betina, telah (memiliki p G. porrecta betina G. po mM CaCl2, tetapi setela polen tube. membentuk Gam ophyllum, s tidak ditem ur, ditemuka h ditemukan putik dan b a, ditemukan orrecta dikec 0.05% KH2P ah 16 jam d Berbeda ha polen tube s mbar 13. P d G p p d A d sedangkan mukan benang an kelainan/a beberapa b benang sari) n 2 bunga y cambahkan d PO4 dan 4% dikecambahk alnya dengan setelah 5 dan Pertumbuhan dikecambahk G. celebica panah menu pada bunga difoto meng A480 perbe dan 4.6 meg 1 pada bung gsari atau po anomali pert bunga jantan ). Hasil pe yang memil dalam media PEG 6000 ( kan, tidak m n bunga jan n 16 jam dik n polen se kan pada b jantan (B) d unjukan ben G. porrecta ggunakan ka saran lensa gafixel (A2, 2 ga betina G olen. Tetapi tumbuhan y n dan bebera engamatan d liki benangs a 10% sukro (Schreiber d menunjukan ntan G. cele kecambahkan etelah 5 (2 bunga G. dan G. porre nang sari/st a betina pada amera digita 3.3x megaf A3 dan C2) G. hombron pada tanam yaitu pada G apa bunga h dari 20 bun sari. Polen d osa, 0.005% dan Dresselh n adanya pe ebica dan G n (Gambar 1 2) dan 16 porrecta b ecta jantan tamen yang a perbesaran al canon po fixel (B2, B . 3 niana dan man koleksi G. porrecta hermaprodit nga betina dari bunga H3BO3, 10 aus, 2003), ertumbuhan G. porrecta, 3). jam (3) betina (A), (C). Tanda terbentuk n 400x dan ower shoot B3 dan C2) A B C

(24)

ditemu dari be 14.5. B bunga ditemu perkem Kelain Kebun kelain keturu G hibrid jantan yang Berdas G. ma 1 Pada bung ukan adanya eberapa calo Bunga janta jantan pad ukan adany mbangan m nan/anomali n Tajur PKB an tersebut unanya untuk Gambar 14. Hipotesa R dari G. hom , tetapi berd memiliki h sarkan hasil laccensis da 2 a G. hombro a bakal buah on biji (tand n terdapat p da G. celebic ya bakal bij membentuk b ditemukan BT IPB yaitu diduga seba k menjadi pe Hasil peng G. homb C. inophy bakal bua (7). Bung melintang biji pada Richards (19 mbroniana s dasarkan ha hubungan k pengamatan an G. celebic 3 2 oniana, G. c , tanpa ada b da panah) se pada tanaman ca dan G. p ji dan (2) bakal biji pada tanam u ditemukan agai upaya p enerus tanam gamatan say broniana (1 yllum (4), ah pada bun ga untuk pe g bakal bua bunga betina 990b) meny ebagai tetua asil pengama kekerabatan n diperoleh k ca (Tabel 21 4 3 celebica, G. p benang sari d eperti pada G n G. celebic porrecta yait bakal buah seperti pad man G. celeb n buah, seba pertahanan t man jantan. yatan melint ), G. celeb G. subellipt nga jantan G engamatan b ah (B). Tand a. yatakan bahw a betina dan atan diperol lebih deka kedekatan an 1). 5 4 porrecta, da dan polen. B Gambar 14.1 ca dan G. p tu (1) pada h tersebut t da Gambar bica jantan y anyak dua bu tanaman jan tang bakal b bica (2), G tica (5). Sa G. celebica bakal buah da panah m wa G. man G. malaccen eh perbedaa at dengan ntara G. man 5 an G. subellip Bakal buah te 1, 14.2, 14.3 porrecta. Cir bakal buah tidak menga 14.6 dan yang berloka uah. Pemunc ntan melestar buah pada b G. porrecta ayatan melin (6), G. por

(A) dan say menunjukan c ngostana ad nsis sebagai an aksesi/ke G. mangos ngostana de 6 iptica erdiri 3 dan ri-ciri tidak alami 14.7. asi di culan rikan bunga (3), ntang recta yatan calon dalah tetua erabat tana. engan A B 7

(25)

Tabel 21. Perbedaan kedekatan kekerabatan antara hasil pengamatan dan hipotesa Richards (1990b)

Kedekatan kekerabatan Richards (1990b) Hasil Pengamatan Aksesi G. mangostana G. malaccensis G. hombroniana G. mangostana G. malaccensis G. celebica

Perbedaan kedekatan kekerabatan disebabkan adanya perbedaan dalam bahan tanaman, alat ukur dan alat analisis yang digunakan. Richards (1990b) dalam menganalisis hipotesisnya menggunakan : (1) bahan tanaman yang diamati terdiri dari 3 species yaitu G. hombroniana, G. malaccensis dan G. mangostana,

(2) karakter yang diamati terdiri dari 13 karakter yaitu waktu berbunga, warna getah, warna mahkota bunga, kedudukan stigma, tekstur permukaan stigma, rasio

stigma lobes, diameter stigma, susunan benang sari, ada tidaknya benang sari pada bunga betina, bentuk buah, tekstur permukaan kulit buah, warna buah matang dan aroma aril serta (3) alat yang digunakan adalah penanda morfologi. Pada pengamatan digunakan (1) bahan tanaman terdiri dari 2 genus yaitu genus

Garcinia dan Calophyllum. Species yang diamati sebanyak 8 species, meliputi

G. mangsotana, G. malaccensis, G. hombroniana, G. celebica, G. porrecta, G. forbesii, G. subelliptica dan C. inophyllum, (2) karakter yang diamati yaitu 29

karakter morfologi dan 12 primer ISSR, (3) alat yang digunakan yaitu penanda morfologi dan molekuler (Tabel 22).

Tabel 22. Perbedaan metodologi hasil pengamatan dan hipotesa Richards (1990b)

Metodologi Richards (1990b) Hasil Pengamatan

Jumlah bahan tanaman 3 19

Jumlah karakter yang diamati 13 29 karakter morfologi 12 primer ISSR

Penanda morfologi morfologi, molekuler ISSR

(26)

Berdasarkan hasil pengamatan G. mangostana membentuk kelompok terdekat dengan G. malaccensis dan G. celebica, baik pada hasil analisis penanda morfologi, molekuler maupun gabungan. G. celebica memiliki kemiripan karakter morfologi dengan G. mangostana dan G. malaccensis terutama pada ujung buah, warna mahkota bunga dan bentuk sel epidermis seperti pada Tabel 23. Perbedaan ujung buah pada G. celebica tidak memanjang, sedangkan pada G. hombroniana

pada ujung buah tampak memanjang (Gambar 15). Rata-rata ukuran panjang ujung buah G. hombroniana mencapai 0.5 cm.

Tabel 23. Kemiripan karakter morfologi pada G. celebica, G. malaccensis

dan G. mangostana

Aksesi

Karakter

Ujung buah Warna mahkota bunga Bentuk sel epidermis

G. celebica tidak memanjang kuning berlekuk dangkal

G. malaccensis tidak memanjang merah muda/pink berlekuk dangkal

G. mangostana tidak memanjang kuning dengan tepi merah berlekuk dangkal

G. celebica membentuk satu kelompok dengan G. mangostana pada

koefisien kemiripan sebesar 0.75, yang ditunjukan oleh karakter pada pola susunan sel epidermis permukaan bawah daun. Bentuk dan pola sel epidermis yang mengelilingi stomata pada G. celebica mirip dengan G. mangostana dan

G. malaccensis (Gambar 15). Apabila dibandingkan dengan G. hombroniana, pola dinding sel epidermisnya berbeda dengan G. mangostana, dimana bentuk sel epidermis G. hombroniana tampak lebih teratur. Bentuk sel epidermis yang mengelilingi stomata G. mangostana merupakan intermediat dari G. celebica dan

G. malaccensis. Selain pola sel epidermis, pada ujung buah G. hombroniana

tampak memanjang, sehingga karakter ujung buah G. hombroniana tampak jelas berbeda dengan G. celebica, G. malaccensis dan G. mangostana. Cupat atau

stigmalobe G. celebica, G. malaccensis dan G. mangostana menempel. Warna mahkota bunga G. mangostana merupakan intermediat antara G. celebica dan

G. malaccensis dengan asumsi pembawa warna kuning adalah G. celebica dan pembawa warna merah adalah G. malaccensis.

(27)

d t p p G d d d 5 Gam Berd dapat disimp tetua betina pada hasil pita lebih G. hombron dengan men dengan G. h dengan G. 5.7%. mbar 15. dasarkan has pulkan bahw dan G. mala penelitian S banyak s niana pada p nggunakan p hombroniana celebica, se Karakter m epidermis G. malacce stomata pa kamera dig lensa 3.3x m il pengamat wa kandidat accensis seb Sinaga (200 ama denga penanda isoe penanda RAP a dengan jar edangkan G 1 morfologi pa (3) G. hom ensis (C)dan ada perbesar gital canon p megafixel. an pola dind t G. mangos bagai tetua j 8) yang me an G. ma enzim dan A PD, diperole rak genetik 2 G. hombronia 2 ada bunga ( mbroniana ( n G. mangos ran 400x dan power shoot

ding sel epid

stana adalah antan. Hal t enyatakan G angostana d AFLP. Hasil eh pengelom 2%, keduan ana dengan 3 (1), buah (2 (A), G. cel stana (D). P n difoto me A480 pada dermis dan u h G. celebic ersebut diku G. celebica m dibandingka penelitian S mpokan G. m nya mengelo G. porrect 2) dan sel lebica (B), Pengamatan nggunakan perbesaran ujung buah, ca sebagai uatkan pula mempunyai an dengan Sari (2000) mangostana ompok pula ta berjarak A B C D

(28)

Matra DD (2010) telah diperoleh kedekatan ukuran alel melalui amplifikasi primer SSR IGMB001 (Ibaraki/IPB Garcinia Manggostana Bogor) antara G. celebica, G. malaccensis dan G. mangostana. Hasil amplifikasi primer SSR IGMB001 pada G. celebica menghasilkan ukuran alel 252 dan 254, sedangkan pada G. malaccensis menghasilkan berukuran alel 233, 275 dan 273 dan G. mangostana menghasilkan ukuran alel 233 dan 252. Kesamaan ukuran alel

dari ketiga aksesi tersebut adalah (1) ukuran alel 233 yang dimiliki oleh

G. mangostana dengan G. malaccensis, dan (2) ukuran alel 252 yang dimiliki oleh

G. celebica dan G. mangostana. Ukuran alel pada G. mangostana memiliki ukuran alel yang sama dengan G. malaccensis dan G. celebica.

Penelitian Yapwattanaphun et al. (2004) mengenai penelusuran tetua dengan menggunakan ITS (Internal Transcribed Spacer) yaitu penanda ribosomal

DNA (rDNA), diperoleh jauhnya kelompok G. hombroniana dari kelompok

G. malaccensis dan G. mangostana, sehingga dengan menggunakan penanda ITS dapat dinyatakan bahwa G. hombroniana bukan sebagai progenitor persilangan

G. mangostana. Kedekatan hubungan kekerabatan antara G. mangostana dan

G. celebica didukung pula oleh hasil penelitian Tirtawinata (2003) pada

kombinasi bibit sambung asuh G. mangostana dengan G. celebica menunjukan kompatibilitas sambungan setelah diuji dengan perunutan isotop 32P dan 14C.

Gambar

Gambar 3. Hasil pengamatan morfologi karakter warna daun muda (1), warna  daun tua (2), warna mahkota bunga (3), warna buah matang (4),  warna aril (5), warna kulit biji (6) dan warna getah dibatang (7)
Tabel  8.  Rekapitulasi  karakter  polimorfik  penanda  morfologi  pada
Tabel  8.  Rekapitulasi  karakter  polimorfik  penanda  morfologi  pada
Gambar 5.   Dendrogram  analisis  karakter  morfologi  G. mangostana dan  kerabat dekatnya membentuk 4 kelompok pada koefisien  kemiripan 0.67
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa ektrak jamur kuping hitam memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah, terutama ekstrak dosis 60 mg/20g BB mencit ditinjau

Pada tipe ini, geometri dari model harus mirip (similar) dengan geometri dari struktur aslinya (prototype) , namun bahan yang dipakai untuk membuat model tidak

Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Hasil perhitungan uji t didapatkan nilai t hitung sebesar 4,36. nilai tersebut kemudian dibandingkan

Proses pra produksi digunakan untuk mengumpulkan segala tawaran yang ada dan mempersiapkan segala hal, dalam pra produksi semua kebutuhan yang dibutuhkan selama produksi

Iklan dapat diartikan sebagai berbagai bentuk presenteasi nonpersonal atas ide, produk atau jasa yang dibiayai oleh pihak sponsor (perusahaan), sedangkan word of mouth

Renstra ini merupakan rencana dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan untuk lima tahun ke depan yang disusun dengan mengacu pada berbagai dokumen, yakni

Untuk lapangan Hot dry fields yang sumber energinya masih berupa panas yang tidak berbetuk air panas maupun uap, harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam

Nilai alpha ditetapkan sama dengan - ∞ (kondisi lawan memenangkan permainan) sedangkan nilai beta sama dengan +∞ (kondisi kita memenangkan permainan). Jika alpha &lt; beta,