KONSEP GENDER DAN
PENGARUSUTAMAAN
GENDER
“Setelah mengikuti pembelajaran ini
peserta mampu menjelaskan pengertian
dasar gender dan gender role;
pengertian , dasar hukum dan
komponen-komponen pengarusutamaan gender”
SESI 2
KONSEP GENDER dan PENGARUSUTUMAAN GENDER (PUG)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi dasar
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
menjelaskan dan melaksanakan Pengarusutamaan gender dalam program
dan kegiatan pembangunan di tempat kerjanya masing-masing.
Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian konsep Gender dan Gender role;
2. Menjelaskan kesetaraan dan keadilan gender serta isu-isu gender dalam
pembangunan;
04/12/2019
1
Pokok Bahasan
Pokok bahasan dalam mata pembelajaran ini
meliputi:
1. Pengertian konsep Gender dan Gender role;
2. Kesetaraan dan keadilan gender serta isu-isu
gender dalam pembangunan;
SESI 1:
KONSEP GENDER DAN GENDER ROLE
“
Setelah mengikuti pembelajaran ini
peserta mampu menjelaskan pengertian
gender, perbedaan gender dan sex, serta
peran-peran gender dalam masyarakat”
KONSEP
GENDER
Mengacu kepada perbedan peran,status,tanggung
jawab, fungsi perilaku laki-laki dan perempuan
yang merupakan
konstruksi (rekayasa) sosial
Culturally learned behavior
Culturally assigned roles
Dapat berubah/diubah
Tidak universal
SEKS
(JENIS
KELAMIN
)
konstruksi biologis,
universal,
tidak bisa dipertukarkan;
berlaku sepanjang masa
berlaku dimana saja
berlaku bagi siapa saja
tidak dapat diubah, dan
merupakan kodrat
YUSUF, 14 Maret 2011
PERAN GENDER (GENDER
ROLE)
Peran
produktif
(menghasilkan
sesuatu yang
memiliki nilai
ekonomi)
Aspek ekonomi
Peran
reprodukt
if
(berhubungan
dengan per
kembangan
generasi)
Aspek SDM
Peran
sosial
(memiliki nilai
kemasyatakatan
dan sosial)
Aspek
penyediaan dan
pemeliharaan
sumber daya/
Citrabaku Gender: Suatu
pertanyaan atas Pembagian
Pekerjaan?
•
Dalam masyarakat di manapun, laki-laki sebagai pencari
nafkah utama merupakan sebuah citrabaku walaupun dalam
kenyataannya tidak selalu demikian
•
Ada hubungan langsung antara laki-laki dan pekerja produktif
yang dibayar di mana perempuan dianggap sebagai pencari
nafkah tambahan
•
Sebaliknya, laki-laki memiliki peran reproduktif yang tidak jelas
dibandingkan perempuan dan oleh karena itu kaitan utama
antara pekerjaan produktif tidak dibayar di rumah dan di
masyarakat dihubungkan dengan perempuan.
•
Akibatnya, hubungan kekuasaan Gender cenderung
menguntungkan laki-laki baik di tempat kerja, di rumah dan di
masyarakat
a. Pekerjaan Produktif
Beban ganda perempuan
•
Pekerjaan produktif termasuk
memproduksi barang dan jasa untuk
memperoleh pendapatan atau
dikonsumsi sendiri.
•
Pekerjaan ini diakui dan dinilai
sebagai pekerjaan perorangan dan
masyarakat, dan dimasukkan dalam
statistik ekonomi nasional.
•
Laki-laki dan perempuan
menjalankan pekerjaan produktif,
tetapi tidak semuanya dihargai atau
dinilai dengan cara yang sama.
b. Pekerjaan Reproduksi
•
Pekerjaan Reproduksi
menyangkut menjaga dan
merawat rumah tangga
berikut anggotanya.
•
Pekerjaan ini dibutuhkan,
namun jarang dianggap
memiliki nilai yang sama
seperti pekerjaan produktif.
•
Umumnya tidak dibayar dan
tidak diperhitungkan dalam
statistik ekonomi
konvensional. Umumnya
dikerjakan perempuan
.
81% perempuan (dan 15% laki-laki) memasak 78% perempuan (dan 7% laki-laki) membersihkan rumah 87% perempuan (dan 18% laki-laki) berbelanja
c.
Pekerjaan Kemasyarakatan
•
Pekerjaan kemasyarakatan
seringkali muncul sebagai
kelanjutan dari pekerjaan rumah
dan melibatkan berbagai kegiatan
yang berhubungan dengan
konsumsi kolektif
•
Termasuk di dalamnya menolong
diri sendiri dan kerja sama,
pengelolaan komunitas, penyediaan
barang-barang dan jasa
masyarakat. Kegiatan ini biasanya
tidak dibayar dan dilakukan secara
sukarela oleh perempuan.
•
Bila laki-laki terlibat di dalamnya,
mereka umumnya menjalankan
peran pimpinan yang biasanya
menerima pembayaran.
SESI 2.
Kesetaraan dan Keadilan Gender, Isu-isu
Gender dalam Pembangunan
“Setelah mengikuti pembelajaran ini
peserta mampu menjelaskan
pengertian, Kesetaraan dan
keadiloan gender dan Isu-isu gender
dalam Pembangunan”
Pengertian dan Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender
adalah satu kondisi dimana
perempuan dan laki-laki menikmati status yang
setara dan memiliki kondisi yang sama untuk
mewujudkan secara penuh hak-hak asasi dan
potensinya bagi pembangunan di segala bidang
kehidupan
.
Sedangkan Keadilan
gender adalah suatu
upaya untuk membuat kondisi adil untuk
perempuan dan laki-laki melalui kebijakan dan
kegiatan serta proses budaya yang
menghilangkan hambatan-hambatan terhadap
akses, peran, kontrol dan manfaat bagi
WUJUD KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER
a. Akses: Kesempatan yang sama yangb diberikanm kepada perempuan dan laki-laki pada sumber daya pembangunan. Contoh: memberikan akses yang sama bagi anak perempuan dan anak laki-laki untuk dapat mengikuti pendidikan sesuai dengan
jenjang usianya, tana ada penegecualian
b. Partisipasi: Perempuan dan laki-laki dapat berpartisipasi dalam seluruh proses pembangunan melaui darap persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pembangunan.
c. Kontrol: perempuan dan laki-laki diikutkan dalam proses pengambilan keputusan untuk penguasaan sumber daya pembangunan. Contoh: memberikan kesempatan yang sama peserta perempuan dan laki-laki untuk mengemukakan pendapatnya dan membnerikan kesempatan yang sama untuk duduk dalam posisi pimpinan organisasi.
YUSUF, 14 Maret 2011 9
BENTUK-BENTUK
KETIDAKADILAN
GENDER
STEREOTIPI
BEBAN GANDA
VIOLENCE
SESI 3:
PENGERTIAN,DASAR HUKUM DAN KOMPONEN
AWAL PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG)
“
Setelah mengikuti pembelajaran ini
peserta mampu menjelaskan
pengertian, dasar hukumdan
komponen2 awal pengarusutamaan
gender ”.
Pengarusutamaan Gender
•
Apa itu
PENGARUSUTAMAAN
GENDER?
•
Dasar hukum
PENGARUSUTAMAAN
GENDER (PUG)
GENDER MAINSTREAMING
“
…
pemerintah dan aktor lain
harus mempromosikan suatu
kebijakan yang aktif dan jelas
untuk
mengarusutamakan
suatu perspektif jender dalam
seluruh
kebijakan
dan
program, sehingga sebelum
keputusan diambil, terlebih
dahulu dibuat suatu analisis
dampak
kebijakan
dan
19
PENGARUSUTAMAAN GENDER
STRATEGI
PEMBANGUNAN
INTEGRASI
:
-
Permasalahan
-
Kebutuhan
-
Pengalaman
-
Aspirasi
Perempuan dan
Laki-laki
Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan dan Evaluasi
seluruh kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
20
MANFAAT
MENYELENGGARAKAN PUG
Dapat diidentifikasi apakah laki-laki & perempuan
Dapat diidentifikasi apakah laki-laki & perempuan
•
Memperoleh
akses
yang sama kepada sumberdaya
pembangunan ;
•
Ber
partisipasi
yang sama dalam proses pembangunan,
termasuk proses pengambilan keputusan
;
•
Memiliki
kontrol
yang sama atas sumber daya
pembangunan; dan
21
3. Millinium Devt Goals (MDG’S)
•
Kemiskinan dan kelaparan,
•
Pendidikan yang universal,
•
Kesetaraan gender &
pemberdayaan perempuan,
•
Angka kematian balita,
•
Kualitas kesehatan Ibu Melahirkan,
•
Memerangi HIV/Aids,Malaria dllnya
•
Kelestarian fungsi Lingkungan
hidup,
•
Kemitraan Global utk
22
1. U U NO 7 Tahun 1984 tentang
Ratifikasi Konvensi PBB tentang
Penghapusan segala bentuk Diskriminasi terhadap Wanita (CEDAW).
2.
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Inpres No 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan gender dalam
Pembangunan Nasional;
4. PP No. 2Tahun 2015 tentang RPJMN (2015-2019) Bab II. tentang
Pengarusutamaan gender;
5. Permendagri No 67 Tahun 2011 tentang
Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender di Daerah;
6. Surat Edaran Bersama (SEB) 4 Menteri: Menteri PPN/Ketua
Bappenas, Menkeu, Mendagri dan Menteri PPPA tentang
Percepatan pelaksnaan PUG melalui Perencanaan dan
Pengenggaran Responsif gender (PPRG)
UU NO 25/2004 TTG SPPN
Pasal 1 (6); SPPN adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan
rencana2 pembangunan dalam jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat
dan Daerah;
Pasaal 2 (4) SPPN bertujuan untuk:
mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;
menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antarDaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah
maupun antara Pusat dan Daerah;
menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
mengoptimalkan
partisipasi masyarakat
; dan menjamin
tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif,
berkeadilan
,
dan berkelanjutan
YUSUF S November 2014
24
INPRES NO.9/2000
INPRES NO.9/2000
•
Menteri;
•
Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen;
•
Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara;
•Panglima Tentara Nasional Indonesia;
•
Kepala Kepolisian Republik Indonesia;
•Jaksa Agung Republik Indonesia;
•
Gubernur;
•
Bupati/Walikota
Instruksi Presiden kepada :
Perpres 2/15: RPJMN 2015-2019
RPJMN: ada tiga cross cutting issues:
1. Pembangunana berkelanjutan ( sustainability development)
2. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik ( Good Governance)
3. Pengarusutamaan Gender ( Gender Mainstreaming)
RPJMN: BUKU II BAB 1:
Kebijakan Pengarusutamaan dan linrtas bidang.
Prinsip: “Pengarusutamaan ini akan
menjadi jiwa dan semangat
yang
mewarnai berbagai kebijakan pembangunan di setiap bidang pembangunan”.
Pengarusutamaan dgn cara terstruktur dan kreteria sbb:
1. Pengarusutamaan bukan merupakan upaya yang terpisah dari kegiatan
pemb. Sektoral.
2. Pengarusutamaan tidak mengimplikasikan adanya penambahan dana .
3. Pengarusutamaan dilakukan pada semua sektor prioritas masing2.
YUSUF S November 2014
1.
Komitmen;
2.
Kebijakan dan program;
3.
Kelembagaan PUG termasuk unit-unit
kerja struktural/fungsional
4.
Sumber daya manusia, pendanaan dan
prasaran yang memadai
5.
Ketersediaan data terpilah berdasarkan
jenis kelamin
6.
Instrumen analisis gender.
7.
Dukungan masyarakat (civil society)
PUG ( INPRES 9/2000)
04/12/2019 27
NO KOMPONEN KELUARAN Tool Kegiatan
1 Komitmen
2 Kebijakan
3 Kelembagaan
4. Sumber Daya
5. Data & Sis Informasi
6 Instrumen/Tool
PUG ( INPRES 9/2000)
3 Kelembagaan 1. POKJA
2. Fokal Point,
3. Unit org di daerah 4. Sumber Daya 1. Personil
2. Dana & Fasilitas 5. Data & Sis
Informasi 1. Buku statistik yang terpilah 2. Profil gender 3. Tersedianya SIM 6 Instrumen/Tool 1. Alat anlysis
PUG ( INPRES 9/2000)
Manual sun Per
UU yg RG;
2 Kebijakan 1. Program /keg RG
2. ARG
Manual Ren yg
RG;
Manual ARG.
Modul
3 Kelembagaan 1. POKJA
2. Fokal Point,
3. Unit org di daerah
Manual POKJa &
Fokal Point,
4. Sumber Daya 1. Personil
2. Dana & Fasilitas
Manual/ Modul
CB
5. Data & SisInformasi 1. Buku statistik yang terpilah 2. Tersedianya SIM
Manual Sun
statistik Gender;
Manual sun &
Guna data
terpilah;
6. Instrumen/Tool 1. Alat anlysis;
2. Panduan
Panduan, Modul,
dll
7. Civil society 1. Jejaring
PUG ( INPRES 9/2000)
Manual sun Per
UU yg RG;
Sun Naskah
akdemis;
Workshop, dll
3 Kelembagaan 1. POKJA
2. Fokal Point,
3. Unit org di daerah
Manual POKJa &
Fokal Point,
CB;
Adv/Sos
4. Sumber Daya 1. Personil
2. Dana & Fasilitas
Manual/ Modul
CB
Pelatihan
Sos/Adv
5. Data & SisInformasi 1. Buku statistik yang terpilah 2. Tersedianya SIM
Manual Sun
statistik Gender;
Manual sun &
Guna data
terpilah;
Kajian;
Workshop;
6. Instrumen/Tool 1. Alat analysis
Panduan, Modul
dll
Kajian, CB,
Workshop dll
6. Civil society 1. Jejaring
31