KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada ALLAH (Tuhan Yang Maha Esa) yang dengan Rahmat dan Karunia-Nya Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya telah dapat menyusun dokumen Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya yang bermanfaat bagi Rencana pembangunan Kabupaten Pidie Jaya Jangka menengah untuk tahun 2015-2019.
Dasar Hukum penyusunan RPI2-JM berdasarkan Undang-undang, Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan menteri Pekerjaan Umum (Permen PU). RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten dengan memperhatikan dan mempertimbangkan aspek teknis per sektor, aspek lingkungan dan sosial, aspek pembiayaan dan aspek kelembagaan dengan arahan strategis Nasional Bidang Cipta Karya.
Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia usaha.
Penyusunan RPI2-JM dimaksudkan untuk menjadi panduan bagi pelaku pembangunan masing masing sektor untuk melakukan usulan program dan kegiatan baik yang bersumber dari pendanaan APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan sumber pendanaan lainnya (Swasta, CSR, hibah, dana pendamping).
Demikian kata pengantar ini kami sampaikan, semoga dengan selesainya penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya dapat menjadi pedoman dalam investasi pembangunan di Kabupaten Pidie Jaya.
Meureudu, November 2015
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN PIDIE JAYA
MUNAWAR IBRAHIM, S.Kp., M.PH Pembina Tingkat I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….... i
DAFTAR TABEL ……….. xii
DAFTARGAMBAR ……….. xx
DAFTAR GRAFIK ……… xxiii
BAB I PENDAHULUAN ……… I-1
1.1 Latar Belakang ……… I-1
1.2 Pengertian RPI2-JM Bidang Cipta Karya ……….. I-2 1.3 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya………. I-3 1.4 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Dengan RPI2JM Bidang PU... I-3 1.5 Maksud danTujuan ………. I-6
1.5.1 Maksud……… I-6
1.5.2 Tujuan………. I-6 1.6 Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya………. I-6 1.7 Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya………... I-7 Bab 1 :Pendahuluan……… I-7
Bab 2 :Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya………. I-7
Bab 3 :Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya
untuk Kabupaten Pidie Jaya ……… I-8
Bab 4 :Profil Kabupaten Pidie Jaya… … …… …… … … …… … … ….. I-8
Bab 5 :Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Pidie Jaya… I-8
Bab 6 :Aspek Teknis Per Sektor……… I-8
Bab 7 :Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas ……… I-9
Bab 8 :Aspek Lingkungan dan Sosial ……….. I-9
Bab 9 :Aspek Pembiayaan……….. I-9
Bab 11 :Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya 10……… I-9
1.8 Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-10 1.8.1. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya …… I-10 1.8.2. Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya 11 ………… I-11 1.8.3. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-12
BAB II ARAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA II-1 2.1 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya ………. II-1 2.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 …... II-1 2.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010–2014 .. II-3 2.1.3. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia ……… II-4 2.1.4. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengentasan Kemiskinan
Indonesia……… II-5
2.1.5. Kawasan Ekonomi Khusus ……… II-6 2.1.6. Direktif Presiden Program Pembangunan Berkeadilan ………... II-6 2.2. Peraturam Perundangan Bidang PU/Cipta Karya ……… II-6 2.3. Amanat International ……… II-11
2.3.1. Agenda Habitat ………. II-11 2.3.2. Konfrensi Rio +20……… II-12 2.3.3. Milenium Development Goal’s ………. II-12 2.3.4. Agenda Pembangunan Pasca 2015 ……… II-13
BAB III ARAHAN STRATEGI NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA
3.2.2. Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) ………. III-6 3.2.3. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) ……….. III-7
3.2.4. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) ………. III-7 3.2.5. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ………. III-9 3.3 Arahan Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau ………. III-10 3.4 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi………... III-11 3.5 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota ………. III-12 3.6 Prioritas Kabupaten/Kota Bidang Cipta Karya ………. III-13 3.6.1. Kawasan Strategis Nasional (KSN) ……… III-14 3.6.2. Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster B ………….. III-14
3.6.3. Kabupaten/Kota Klaster C dalam Rangka Pemenuhan Standar
Pelayanan Minimal (SPM)……….. III-15 3.6.4. Pemberdayaan Masyarakat (Klaster D)……… III-15 3.6.5. Kabupaten/Kota Klaster E Bagi Daerah Dengan Program dan
Inovasi Yang Kreatif ……….. III-15
4.4. Gambaran Geohidrologi ……… IV-16 4.5. Gambaran Geologi ………. IV-23 4.6. Gambaran Klimatologi ……….. IV-23 4.7. Kondisi Sosial dan Ekonomi ……… IV-27 4.8. Fokus Layanan Urusan Wajib………. IV-36 4.8.1 Pendidikan ………. IV-36 4.8.2 Kesehatan ………. IV-37 4.8.3. Infrastruktur ……….. IV-40 4.9. Fokus Layanan Urusan Pilihan ……….. IV-42 4.9.1 Pertanian ……… IV-42 4.9.2. Peternakan ………. IV-42 4.9.3. Perkebunan ………. IV-48 4.9.4. Kelautan dan Perikanan ……….. IV-49 4.9.5. Perdagangan, Industri dan UMKM ……… IV-52 4.9.6. Pariwisata ……… IV-52 4.9.7. Potensi Tambang dan Mineral ……… IV-54 4.10. Aspek Daya Saing Daerah ………. IV-55 4.11. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ……… IV-55 4.12. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur ……… IV-57 4.13. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)………. IV-57 4.14. Fokus Iklim Berinvestasi ……… IV-58 4.15. Fokus Sumber Daya Manusia ……… IV-58 4.16. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPK Pidie Jaya
Sampai Tahun 2014 dan Realisasi RPJMK. ……… IV-59 4.17. Isu–Isu Strategis Kabupaten Pidie Jaya ………. IV-94
BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN
PIDIE JAYA ………. V-1
5.2. Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Pidie Jaya Tahun 2014 -2019 ……… V-22 5.3. Arahan Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung ……….. V-107
5.3.1 Asas Kemanfaatan ……… V-111 5.3.2 Asas Keselamatan ……….. V-113 5.3.3 Asas Keseimbangan ……….. V-114 5.3.4 Asas Keserasian ………. V-115 5.4. Arahan Rencana Induk Sistem PAM Kabupaten (RISPAM) ………. V-124 5.5. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ……… V-124 5.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) ………….. V-131 5.7 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman
(RP2KP) ……… V-132
5.8 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten (RTBL KSK) ……….. V-132 5.9 Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten dan Sektor ……….. V-133 5.9.1. Strategi Pembangunan Kawasan ……….. V-133
BAB VI ASPEK TEKNIS PERSEKTOR ……….. VI-1 6.1. Pengembangan Permukiman ……… VI-1 6.1.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ………. VI-2 6.1.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan
Tantangan ……… VI-4
6.1.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman ……… VI-12 6.1.4 Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman …….. VI-15 6.1.5 Usulan Program dan Kegiatan ………. VI- 19 6.2. Penataan Bangunan dan Lingkungan ……… VI-29
6.2.3. Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan VI-41 6.2.4. Program-Program dan Kriteria Kesiapan Sektor Penataan
Bangunan dan Lingkungan ………. VI-45 6.2.5. Usulan Program dan Kegiatan PBL ………. VI-49 6.3. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) ………. VI-52 6.3.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ………. VI-52 6.3.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan VI-54 6.3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum …………. VI-67 6.3.4. Program-Program dan Kriteria Penyiapan, serta Skema
Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM ………. VI-70 6.3.4.1. Program-Program Pengembangan SPAM …………. VI-70 6.3.4.2. Kriteria Penyiapan (Readiness Criteria) ……… VI-72 6.3.4.3 Skema Kebijakan Pendanaaan ……….. VI-73 6.3.5. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM …….. VI-76 6.4. Penyehatan Lingkungan Permukiman ……… VI-79 6.4.1. Air Limbah ……….. VI-80
6.4.1.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Pengelolaan Air Limbah ……….. VI-80 6.4.1.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan,
dan Tantangan Air Limbah Permukiman ………….. VI-82 6.4.1.3. Analisis Kebutuhan Air Limbah ……… VI-94 6.4.2. Persampahan ……… VI-101
6.4.2.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Pengelolaan Persampahan ……….. VI-101 6.4.2.2 . Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan
Tantangan Persampahan ………. VI-104 6.4.2.3. Analisis Kebutuhan Pengembangan Persampahan … VI-115 6.4.2.4. Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan
6.4.3. Drainase ……….. VI-123 6.4.3.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan … … . V I - 123 6.4.3.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan
Tantangan Drainase ……….. VI-125 6.4.3.3. Analisis Kebutuhan Drainase ……… VI-148 6.4.3.4. Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan
Sistem Drainase ………. VI-151 6.4.4 Usulan Program Dan Kegiatan ………. VI-152
6.4.4.1. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan
Sanitasi ……… VI-152 6.4.4.2. Pembiayaan Proyek Pengembangan Sanitasi ……. VI-153
BAB VII KETERPADUAN PROGRAM BERDASARKAN ENTITAS ……….. VII-1 7.1. Entitas Regional ………. VII-1 7.2. Entitas Kabupaten Pidie Jaya ………... VII-2
BAB VIII ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN
BIDANG CIPTA KARYA DI KABUPATEN PIDIE JAYA ……….. VIII-1 8.1. Aspek Lingkungan ………. VIII-1 8.1.1. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ………. VIII-4 8.1.2. Amdal, UKL-UPL, dan SPPLH ……… VIII-16 8.2. Aspek Sosial ……… VIII-28
8.2.1. Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang
Cipta Karya Kemiskinan ……….. VIII-31 8.2.2. Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang
Cipta Karya ……… VIII-47 8.2.3. Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan
BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA
KARYA DI KABUPATEN PIDIE JAYA ……… IX-1 9.1. Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya ……… IX-2 9.2. Profil APBD Kabupaten Pidie Jaya ……… IX-6 9.3. Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya ……… IX-10
9.3.1. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumber dari APBN dalam 5 Tahun ………. IX-10 9.3.2. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumber dari APBD dalam 5 Tahun Terakhir ……….. IX-11 9.3.3. Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta
Karya dalam 5 Tahun Terakhir ……… IX-13 9.3.4. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumber dari Swasta dalam 5 Tahun Terakhir ……….. IX-14 9.4. Proyeksi dan Rencana Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya .. IX-15 9.4.1. Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah 5 Tahun ke depan ... IX-17 9.2.1. Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta
Karya 5 Tahun ke depan ……….. IX-17 9.2.2. Analisis Kemampuan Keuangan Daerah ……… IX-18 9.2.3. Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya …………. IX-19
10.3.3. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya X-24 10.3.4. Analisis SWOT Kelembagaan ……… X-26 10.4. Rencana Pengembangan Kelembagaan ……… X-27 10.4.1. Rencana Pengembangan Keorganisasian ……… X-27 10.4.2. Rencana Pengembangan Tata Laksana ……… X-28 10.4.3. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) …… X-28
BAB XI MATRIK RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya………. I-14 Tabel 3.1 Penetapan Lokasi Pusat kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN di Provinsi Aceh……… III-4 Tabel 3.2 Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Berdasarkan
PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN……… III-5 Tabel 3.3 Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Berdasarkan PP Nomor 26
Tahun 2008 tentang RTRWN ……… III-5 Tabel 3.4. Penetapan Lokasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI) Berdasarkan
Arahan Perpres Nomor 32 Tahun 2011 ……… III-8 Tabel 3.5. Matriks Isian Lokasi KSN, PKSN, PKN, PKI MP3EI, dan KEK di
Kabupaten Pidie Jaya ……… III-10 Tabel 3.6. Daftar Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster A untuk
Provinsi Aceh ……… III-14 Tabel 3.7. Daftar Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster B untuk
Provinsi Aceh ……… III-15 Tabel 4.1 Luas Wilayah Darat Kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya ……….. IV-2 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013………. IV-5 Tabel 4.3 Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2013 ... IV-6 Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Kabupaten Pidie Jaya 2009–2013 ……… IV-7 Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Pidie Jaya Sampai Tahun 2031
Dengan Menggunakan Metoda Proyeksi Polinomial (Jiwa) ... IV-8 Tabel 4.5 Kondisi Kelerengan Kabupaten Pidie Jaya……….. IV-13 Tabel 4.6 Kondisi Ketinggian Kabupaten Pidie Jaya……….. IV-16 Tabel 4.7 Potensi Cekungan Air Tanah di Kabupaten Pidie Jaya………... IV-18 Tabel 4.8 Jumlah Curah Hujan dan Bulan Hujan di Stasiun SMPK BPM
Tabel 4.9 Data Curah Hujan dan Hari Hujan Station SMPK BPN Meureudu Selama
Kurun Waktu 10 Tahun ……… IV-26 Tabel 4.10 PDRB Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2010 s.d 2013 Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha ……… IV-27 Tabel 4.11 PDRB Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2010 s.d 2013 Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha……….. IV-28 Tabel 4.12 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2013
Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kabupaten
Pidie Jaya ……… IV-30
Tabel 4.13 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pidie Jaya Atas Dasar Harga
Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2013 ……… IV-30 Tabel 4.14 Nilai Inflasi Rata-rata Tahun 2010 s.d 2014 Kota Lhokseumawe, Kota
Banda Aceh dan Kabupaten Pidie Jaya ……… IV-32 Tabel 4.15 Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2009
s.d 2013……… IV-34
Tabel 4.16 Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten Pidie Jaya … IV-35 Tabel 4.17 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2010 s.d 2014
Kabupaten Pidie Jaya ……….. IV-36 Tabel 4.18 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2010 s.d 2014
Kabupaten Pidie Jaya ……… IV-37 Tabel 4.19 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2010 s.d 2014
Kabupaten Pidie Jaya ………. IV-38 Tabel 4.20 Indikator Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 …… IV-39 Tabel 4.21 Indikator Kesehatan Masyarakat Tahun 2011 s.d 2014 Kabupaten
Pidie Jaya ……… IV-39
Tabel 4.22 Indikator Infrastruktur Tahun 2013 Kabupaten Pidie Jaya ……… IV-41 Tabel 4.23 Luas Baku Sawah Yang Diairi dengan Sistem Irigasi Menurut
Tabel 4.24 Indikator Penting Bidang Pertanian Tahun 2009 s.d 2013 Kabupaten
Pidie Jaya ……… IV-43
Tabel 4.25 Jumlah Populasi Ternak Ruminasia Besar Kabupaten Pidie Jaya Tahun
2013 ……… IV-44
Tabel 4.26 Jumlah Populasi Ternak Ruminansia Kecil Kabupaten Pidie Jaya tahun
2013 ……… IV-45
Tabel 4.27 Hewan Ternak Unggulan Tiap Kecamatan Di Kabupaten Pidie Jaya …………
IV-45
Tabel 4.28 Potensi Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) dan Padang
Pengembalaan Kabupaten Pidie Jaya tahun 2013 ……… IV-46 Tabel 4.29 Jumlah Populasi Ternak Unggas Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 …… IV-46 Tabel 4.29 Perkembangan Luas Komoditas Perkebunan 2009–2013 ……… IV-46 Tabel 4.30 Jumlah Nelayan di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2009-2013 ……… IV-50 Tabel 4.31 Produksi Perikanan Tangkap di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2009-2013 . IV-51 Tabel 4.32 Data Sektor Perdagangan Per Kecamatan dalam Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2013 ………. IV-52 Tabel 4.33 Potensi Obyek Wisata Kabupaten Pidie Jaya ……… IV-54 Tabel 4.34 Tambang dan Mineral yang Berada Di Pidie Jaya ……… IV-55 Tabel 4.35 Pendapatan Regional Per Kapita Tahun 2010 s.d 2013 Kabupaten
Pidie Jaya………. IV-56 Tabel 4.36 Perbandingan Luas Kawasan Lindung dan Budidaya Sesuai Qanun
RTRW 2014 s.d 2034 Kabupaten Pidie Jaya ………. IV-57 Tabel 4.37 Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Perencanaan Daerah Sampai dengan
Tahun 2013 Kabupaten Pidie Jaya ……… IV-60 Tabel 5.1. Arahan RTRW Kabupaten Pidie Jaya Bidang Cipta Karya 4
Tabel 5.2. Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Pidie Jaya (KSK) berdasarkan
RTRW ………. V-15
Tabel 5.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Pidie Jaya terkait
Tabel 5.4 Realisasi dan Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Pidie Jaya Tahun 2009-2013 ………. V-54 Tabel 5.5 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Pidie Jaya Tahun
Anggaran 2009–2013 ……….. V-55 Tabel 5.6 Rasio Kemandirian Daerah ………. V-33 Tabel 5.7 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2010 s.d 2013……… V-57 Tabel 5.8 Prediksi Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Pidie Jaya Tahun Anggaran
2010-2014 ……….. V-38
Tabel 5.9 Antar Hirarki Kota Dengan Klasifikasi Jalan ……… V-50 Tabel 5.10 Visi Misi Sanitasi Kabupaten Pidie Jaya ……….. V-125 Tabel 5.11 Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik ……… V-128 Tabel 5.12 Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan ……… V-129 Tabel 5.13 Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase Lingkungan ………. V-130 Tabel 5.14 Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga ……….. V-131 Tabel 5.15 Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas ……… V-133 Tabel 6.1 Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Skala Kabupaten
Pidie Jaya ……….. VI-5
Tabel 6.2. Peraturan Daerah /Peraturan Gubernur/Peraturan Bupati/ peraturan/
lainnya terkait Pengembangan Permukiman ………. VI-6 Tabel 6.3 Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 …………. VI-7 Tabel 6.4 Data Kondisi RSH di Kabupaten Pidie Jaya ……… VI-9 Tabel 6.5 Data Kondisi Rusunawa di Kabupaten Pidie Jaya ……… VI-9 Tabel 6.6 Data Program Perdesaan Di Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2014 ……….. VI-9 Tabel 6.7 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman
Kabupaten Pidie Jaya ……….. VI-11 Tabel 6.8. Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perkotaan
Tabel 6.9. Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Perdesaan
yang Membutuhkan Penanganan Untuk 5 Tahun ………. VI-14 Tabel 6.10. Usulan dan Prioritas Program Infrastruktur Permukiman Kabupaten
Pidie Jaya ……… VI- 21
Tabel 6.11. Usulan Biaya Program Pengembangan Permukiman Kabupaten
Pidie Jaya ………. VI-23
Tabel 6.12. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman Kabupaten
Pidie Jaya ……… VI-26
Tabel 6.13. Isu Strategis Sektor PBL di Kabupaten Pidie Jaya ……… VI-35 Tabel 6.14. Peraturan Daerah/Peraturan Bupati terkait Penataan Bangunan dan
Lingkungan ……….. VI-36
Tabel 6.15. Penataan Lingkungan Permukiman ……….. VI-37 Tabel 6.16. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara ………. VI-38 Tabel 6.17. Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan ………. VI- 38 Tabel 6.18. Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan
Lingkungan ………. VI-40
Tabel 6.19. SPM Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan ……… VI-43 Tabel 6.20. Kebutuhan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan ……….. VI-44 Tabel 6.21. Usulan Program dan Kegiatan Penataan Bangungan dan Lingkungan
Kabupaten Pidie Jaya ……….. VI-50 Tabel 6.22. Eksisting Pelayanan SPAM Kabupaten Pidie Jaya ………. VI-57 Tabel 6.23. Kondisi dan Pemanfaatan Kapasitas Instalasi PDAM Tirta Krueng
Meureudu ……… VI-58
Tabel 6.24. Data Kebocoran, Produksi dan Distribusi PDAM Tirta Krueng Meureudu VI-60 Tabel 6.25. Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana ………. VI-61 Tabel 6.26. Identifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM ………. VI-64 Tabel 6.27. Analisis Permasalahan melalui Perbandingan Alternatif Pemecahan
Masalah ……… VI-65
Tabel 6.29. Analisis Kebutuhan Program Pengembangan SPAM ……… VI-69 Tabel 6.30. Lingkup Penyusunan RISPAM ……….. VI-72 Tabel 6.31. Skema Kebijakan Pendananaan Pengembangan SPAM ……… VI-74 Tabel 6.32. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM ……… VI-78 Tabel 6.33. Kapasitas Pelayanan Eksisting Skala Kabupaten Pidie Jaya ………….. VI-85 Tabel 6.34. Cakupan Pelayanan Sistem On Site ……… VI-85 Tabel 6.35. Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat ……… VI-86 Tabel 6.36. Parameter Teknis Wilayah ………. VI- 87 Tabel 6.37. Pengelolaan Sarana Jamban Keluarga dan MCK Oleh Masyarakat ……….
VI-88
Tabel 6.38 Permasalahan Utama Air Limbah Permukiman Kabupaten Pidie Jaya ….. VI- 92 Tabel 6.39. Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya berdasarkan Permen PU
No.14/PRT/M/2010 ………. VI-94 Tabel 6.40. Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah ……….. VI-95
Tabel 6.40. Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah ………. VI-95 Tabel 6.41. Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik Kabupaten Pidie Jaya VI-100 Tabel 6.42. Sistem Pengelolaan Air Limbah yang Ada di Kabupaten Pidie Jaya …… VI-101 Tabel 6.42. Teknis Operasional Pelayanan Persampahan Saat Ini ……….. VI-107 Tabel 6.43. Kondisi Eksisting Pengelolaan Sampah ……… VI-108 Tabel 6.44. Permasalahan Pengelolaan Sampah Yang Dihadapi ………. VI-112 Tabel 6.45 Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya berdasarkan Permen PU
No.14/PRT/M/2010 ……… VI-115 Tabel 6.46. Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah Persampahan …… VI-116 Tabel 6.47 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Pidie Jaya ……… VI-128 Tabel 6.48 Identifikasi Permasalahan Pengelolaan Drainase ……… VI143 Tabel 6.49. Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya berdasarkan Permen PU
Tabel 6.51. Usulan Program dan Kegiatan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Kabupaten Pidie Jaya ………. VI-154 Tabel 7.1. Desain Program Keterpaduan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Berdasarkan Entitas ……… VII-3 Tabel 8.1. Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya …….. VIII-6 Tabel 8.2 Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat dalam
penyusunan KLHS Bidang Cipta Karya ……….. VIII-8 Tabel 8.3. Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Karya VIII-9 Tabel 8.4. Identifikasi Kebijakan Rencana Program ………. VIII-10 Tabel 8.5. Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu
Wilayah ……… VIII-12
Tabel 8.6. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP ………. VIII-13 Tabel 8.7. Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS ………. VIII-13 Tabel 8.8. Perbedaan Instrumen KLHS dan AMDAL ………... VIII-17 Tabel 8.9. Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL ……….. VIII-22 Tabel 8.10. Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapi Wajib
UKL-UPL ………. VIII-23
Tabel 8.11. Checklist Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan Pada
Program Cipta Karya ……….. VIII-27 Tabel 8.12. Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin Kabupaten
Pidie Jaya ………. VIII-32 Tabel 8.13 Alokasi Anggaran terkait Bidang Infrastruktur Dasa ……….. VIII-44 Tabel 8.14. Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya Bagi
Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Pidie Jaya ……….. VIII-46 Tabel 8.15. Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang membutuhkan Konsultasi,
Pemindahan Penduduk dan Pemberian Kompensasi serta Permukiman
Kembali ……… VIII-48
Tabel 8.16. Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan
Tabel 9.1. Realisasi dan Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pidie
Jaya Tahun 2009–2013 ……… IX-7 Tabel 9.2 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten Pidie Jaya Tahun
Anggaran 2009–2013 ……… IX-8 Tabel 9.3 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2009 s.d Tahun 2013 ……… IX-9 Tabel 9.4. Tabel APBN Cipta Karya di Kabupaten Pidie Jaya dalam 5 Tahun
Terakhir ……… IX-10
Tabel 9.5. Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kabupaten Pidie Jaya
Dalam 5 Tahun Terakhir ……….. IX-11 Tabel 9.6. Perkembangan Alokasi APBD untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya
Dalam 5 Tahun Terakhir ……….. IX-12 Tabel 9.7. Perkembangan DDUB dalam 5 Tahun Terakhir ……….. IX-13 Tabel 9.8. Perkembangan KPS Bidang Cipta Karya dalam 5 Tahun Terakhir ……. IX-14 Tabel 9.9 Proyek Potensial yang Dapat Dibiayai dengan KPS dalam 5 Tahun
ke Depan ……….. IX-18
Tabel 10.1. Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya ……… X- 10 Tabel 10.2. Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya ……… X-21 Tabel 10.3. Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya …………. X-23 Tabel 10.4. Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia ………. X-25 Tabel 10.5. Matriks Analisis SWOT Kelembagaan ………. X-27 Tabel 10.6. Pelatihan Bidang Cipta Karya ……… X-29 Tabel 10.7. Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan ….. X-29 Tabel 11.1. Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... I-4 Gambar 1.2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang
Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah…. I-5 Gambar 1.3 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ……… I-11 Gambar 1.4 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ……… I-12 Gambar 2.1 Peta Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia ……… II-5
Gambar 4.1 Peta Orientasi Kabupaten Pidie Jaya ……… IV-3 Gambar 4.2 Peta Administrasi Kabupaten Pidie Jaya ……… IV-4 Gambar 4.3 Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya terhadap
Propinsi dan Nasional Tahun 2013 ……… IV-9 Gambar 4.4 Perkembangan Antar Waktu Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2007-2013 ……… IV-9
Gambar 4.5 Efektivitas Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya ……… IV-10 Gambar 4.6 Relevansi Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya terhadap Propinsi
dan Nasional Tahun 2007-2013 ………. IV-11 Gambar 4.7 Posisi Relatif Jumlah Penduduk Miskin (000) Kabupaten Pidie Jaya
terhadap Provinsi dan Nasional Tahun 2013 ………. IV-11 Gambar 4.8 Perkembangan Antar Waktu Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten
Gambar 4.15 Peta Geologi Kabupaten Pidie Jaya ……….. IV-24 Gambar 4.16 Peta Curah Hujan Kabupaten ………. IV-25 Gambar 4.17 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten
Pidie Jaya Tahun 2013 ……… IV-29 Gambar 4.18 Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000,
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2009- 2013 (%) ……… IV-31 Gambar 4.21 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 2009 s.d 2013Kabupaten
Pidie Jaya ……… IV-35
Gambar 4.23 Gambar Lokasi Perikanan Kabupaten Pidie Jaya……… IV-52 Gambar 4.24 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2014 IV-59 Gambar 4.19 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pidie Jaya terhadap Propinsi
dan Nasional ……….. IV-33 Gambar 4.20 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2009 s.d 2013
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1 Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Menurut Subsektor Tahun 2013…… V-59 Grafik 5.2 Laju Pertumbuhan Subsektor Penggalian, Tahun 2009-2013 ……… V- 60 Grafik 5.3 Laju Pertumbuhan Subsektor Industri Bukan Migas, Tahun 2009-2013… V-61 Grafik 5.4 Laju Pertumbuhan Subsektor Listrik, Tahun 2009-2013 ……… V-62 Grafik 5.5 Laju Pertumbuhan sektor Konstruksi, Tahun 2009-2013 ……… V-62 Grafik 5.6 Laju Pertumbuhan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Tahun
2013 ……… V-63
I -1
1.1 Latar Belakang
Untuk mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur seperti yang dicita-citakandalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, salah satu caranya adalah dengan mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan melalui penyelenggaraan pembangunan Bidang Cipta Karya/Permukiman. Untuk menunjang lingkungan permukiman di tanah air, perlu dibangun prasarana dan sarana permukiman yang mencukupi dan berkualitas yang dikelola secara profesional,kredibel, mandiri, dan efisien.Peran pembangunan Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, (ii) mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii) pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
diharapkan 3 (tiga)strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas lingkungan.
Keterpaduan program, kegiatan dan anggaran diharapkan dapat mewujudkan pembangunan Bidang PU/Cipta Karya di daerah yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas melalui bentuk kerjasama antara pusat dan daerah yang berbasis pada prinsip pengembangan wilayah dan keberlanjutan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam proses perencanaan program pembangunan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi/berdampak terhadap perkembangan wilayah secara terpadu diantaranya faktor politik, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.
Dalam rangka pengembangan permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni, berkeadilan sosial, berbudaya, produktif, dan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitas Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.
1.2. Pengertian RPI2-JM Bidang Cipta Karya
I -3
dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah.
1.3. Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Pada Gambar 1-1 dapat dilihat bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan
Gambar 1-1 memaparkan kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada system perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
1.4. Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Dengan RPI2JM Bidang PU
pembangunan di daerah.
Gambar 1.1. Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang PU
untuk Pulau
Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang PU untuk Kawasan Strategis Nasional
Nasional/ Pusat
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
UU 17/2007
Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2015
Perpres 5/2010 Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN) PP 26/2008
Provinsi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP)
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Pu untuk Provinsi
Kabupaten/ Kota
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten/Kota
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten/Kota
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Pu untuk Kabupaten/Kota
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRWK)
Arahan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) BIDANG
CIPTA KARYA
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)
I -5
Gambar 1.2. Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah
Pada gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.
Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Rencana Pembangunan Pengembangan Kawasan
Permukiman (RP2KP)
PERDA BG
RPJMD
RTRWK RISPAM RPI2-JM PU
RTBL SSK
RTBL KSK
RPIJM CK
MP & Penganggaran
strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten.
Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPI2-JM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.
1.5. Maksud dan Tujuan
1.5.1 Maksud
Maksud disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2015-2019 adalah untuk mewujudkan kemandirian kabupaten Pidie Jaya dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan
1.5.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya adalah sebagai upaya menyukseskan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dan menjadi panduan bagi para pelaku pembangunan sehingga dapat memahami kedudukan, peran, dan fungsi masing-masing sektor usulan sesuai program dan kegiatan baik yang berasal dari sumber pendanaan APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten maupun sumber pendanaan lainnya (Swasta,CSR).
1.6. Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Prinsip dasar RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:
a. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun.
I -7
pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota / drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.
c. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.
d. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya maupun pada saat pelaksanaan program.
e. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (Kabupaten/Kota dan Provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).
Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji. yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.
1.7. Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Bab 1 :Pendahuluan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Bab 2 :Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pidie Jaya
Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008), RTRW Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta Karya pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupun RTRW KSN yang terkait dengan kabupaten/ kota setempat dipaparkan pada bagian ini. Tidak hanya memaparkan arahan kebijakan spasial, bagian ini juga memaparkan kedudukan kota pada rencana pengembangan kawasan khusus, antara lain dalam rangka pengembangan MP3EI dan KEK (jika kabupaten/kota tersebut termasuk dalam KPI MP3EI dan/atau kawasan pengembangan KEK).
Bab 4 :Profil Kabupaten Pidie Jaya
Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten Pidie Jaya seperti batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.
Bab 5 :Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Pidie Jaya
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten Pidie Jaya (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten Pidie Jaya maupun kawasan.
Bab 6 :Aspek Teknis Per Sektor
I -9
Bab 7 :Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas
Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, Kabupaten Pidie Jaya, kawasan, dan lingkungan. Khusus untuk entitas kawasan, pemilihan kawasan harus pada Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) sesuai dengan amanat RTRW Kabupaten Pidie Jaya.
Bab 8 :Aspek Lingkungan dan Sosial
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL-UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.
Bab 9 :Aspek Pembiayaan
Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten Pidie Jaya, profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab 10 :Aspek Kelembagaan Kabupaten Pidie Jaya
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.
Bab 11: Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Mekanisme penyusunan dan penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya dipaparkan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu hubungan kerja penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
1.8.1. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya kabupaten/kota pada dasarnya melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2-JM/Randal, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua-Maluku.
Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPI2-JM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.
I -11
diharapkan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dapat berjalan dengan efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
1.8.2 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial. Gambar 1-4 memaparkan langkah-langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014
Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014
Gambar 1-4 : Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Dari Gambar 1-4 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Prinsipbottom up planning cukup kental pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ini, agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah, dengan tetap mengacu pada kebijakan nasional
1.8.3. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
I -13 kriteria yaitu:
a. Kelengkapan Dokumen
Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM oleh Bupati/Walikota, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPI2-JM.
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan
Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kabupaten/Kota), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).
b. Kelayakan Program
Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.
c. Kelayakan Lingkungan dan Sosial
Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.
d. Kelayakan Pendanaan
Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program /kegiatan RPI2-JM serta pemanfaatan multi sumber pendanaan.
e. Kelayakan Kelembagaan
Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan mengelola implementasi RPI2- JM di daerah.
f. Matriks Program
Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks program berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX
KELENGKAPAN DOKUMEN (9,5)
A LEGALISASI
1 Persetujuan Bupati/Walikota 2,0 2 Persetujuan dari Kadis PU Provinsi 2,0
B OUTLINE DOKUMEN
1 Pendahuluan 0,5
2
Arahan Perencanaan Pembangunan
Bidang Cipta Karya 0,5 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta
Karya 0,5
4 Profil Kabupaten/Kota 0,5 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan
Kab./Kota 0,5
6 Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL) 0,5 7 Keterpaduan Program Berdasarkan
Entitas 0,5
8 Aspek Perlindungan Lingkungan dan
Sosial 0,5
9 Aspek Pembiayaan 0,5 10 Aspek Kelembagaan 0,5
11
Matriks Rencana Program dan Investasi
Jangka Menengah Bidang Cipta Karya 0,5
C
1 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya
0,5 2 Amanat Peraturan Perundangan Pembangunan Terkait Bidang Cipta
Karya
0,5
D NASIONAL
BIDANG CIPTA KARYA UNTUK KABUPATEN/
2 Arahan RTRW Pulau 0,5
3 Arahan RTRW Provinsi 0,5
4 Arahan RTR Kawasan Strategis Nasional 0,5
5 Arahan MP3EI/KEK 0,5
PROFIL KABUPATEN/KOTA (2)
E
PROFIL KABUPATEN/ KOTA
1 Geografi dan Administratif Wilayah 0,3
2 Demografi 0,2
3 Topografi 0,3
4 Geohidrologi 0,3
5 Geologi 0,3
6 Klimatologi 0,3
7 Sosial dan Ekonomi 0,3
KELAYAKAN RENCANA (14,5)
1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota 3,0
2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) 2,0
3 Perda Bangunan Gedung (BG) 2,0
5 Rencana Tata Bangunan danLingkungan (RTBL) 1,0
6 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
1,0
7 Strategi Sanitasi Kota (SSK) 1,0
8
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota 1,0
9
Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTBL KSK)
1,0
MAX
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan
Tantangan 1,0
2 Analisis Kebutuhan Pengembangan
Permukiman 2,0
3
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor
Pengembangan Permukiman 2,0
4 Usulan Kebutuhan Program dan
Kegiatan 2,0
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting,
Permasalahan, dan Tantangan 1,0
2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL 2,0
3
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Penataan Bangunan dan
Lingkungan 2,0
4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,0
I RENCANA PROGRAM
INVESTASI SEKTOR PPLP
1
Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
3,0
2
Analisis Kebutuhan Sektor
Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan,
Drainase) 6,0
3
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
6,0
4
Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan,
Drainase) 6,0
J RENCANA
PROGRAM
INVESTASI SEKTOR AIR MINUM
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan
1.0
2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum 2.0
3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Air Minum
2.0
4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2.0
K KETERPADUAN
PROGRAM 1
Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Regional, Kab/Kota, Kawasan, dan Lingkungan/Komunitas
Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014.
L
LINGKUNGAN DAN SOSIAL
1 3,0
2 Analisis Perlindungan Sosial 3,0
KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6)
M ASPEK PEMBIAYAAN
1 Profil Perkembangan APBD Kabupaten/Kota 1,0
2
Profil Perkembangan Investasi Bidang Cipta Karya (APBN, APBD Prov, APBD Kab./Kota, Swasta,
Masyarakat) 1,0
3
Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang Cipta
Karya 2,0
4
Strategi peningkatan Investasi bidang Cipta Karya 2,0
KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6)
N
ASPEK
KELEMBAGAAN
1
Kondisi Eksisting (organisasi, tata- laksana, dan
SDM) 2,0
2 Analisis Permasalahan (orga-nisasi, tatalaksana,
dan SDM) 2,0
3 Rencana Pengembangan Kelembagaan 2,0
MATRIKS PROGRAM (6)
Telah memuat Rencana Terpadu dan Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya untuk Jangka Menengah (lima tahun)
3,0
3,0
2
Telah memuat informasi keterpaduan
pembangunan berdasarkan entitas wilayah dan