Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 1
4.1. Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah
Berdasarkan letak geografis Kota Bengkulu terletak ditepi pantai Barat Sumatera dengan
posisi 102012”-102022” Bujur Timur dan 3045” - 3059” Lintang Selatan. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1986 luas Kota Bengkulu adalah 14.452 Ha.
Secara administratif Kota Bengkulu dibatasi oleh (lihat gambar6.1 Peta Orientasi) :
Sebelah Utara : Kabupaten Bengkulu Utara
Sebelah Selatan : Kabupaten Seluma
Sebelah Barat : Samudra Hindia
Sebelah Timur : Kabupaten Bengkulu Utara
Kota Bengkulu terbagi menjadi 9 Kecamatan dan 67 Kelurahan, yang pembagian
wilayahnya adalah sebagai berikut (lihat gambar 4.1 dan Tabel 4.1) :
Kecamatan Gading Cempaka, terdiri dari 5 Kelurahan yaitu : Kelurahan Padang
Harapan, Kelurahan Jalan Gedang, Kelurahan Lingkar Barat, Kelurahan Cempaka
Permai dan Kelurahan Sidomulyo.
Kecamatan Singaran Pati, terdiri dari 6 Kelurahan yaitu : Kelurahan Jembatan Kecik,
Kelurahan Panorama, Kelurahan Lingkar Timur, Kelurahan Timur Indah, Kelurahan
Padang Nangka dan Kelurahan Dusun Beso.
Kecamatan Ratu Agung, terdiri dari 8 Kelurahan yaitu : Kelurahan Tanah Patah.
Kelurahan Kebun Tebeng, Kelurahan Sawah Lebar, Kelurahan Sawah Lebar Baru,
Kelurahan Nusa Indah, Kelurahan Kebun Beler, Kelurahan Kebun Kenanga dan
Kelurahan Lempuing.
Kecamatan Ratu Samban, terdiri dari 9 Kelurahan yaitu : Kelurahan Anggut Atas,
Kelurahan Anggut Bawah, Kelurahan Anggut Dalam, Kelurahan Kebun Geran,
Kelurahan Kebun Dahri, Kelurahan Belakang Pondok, Kelurahan Pengantungan,
Kelurahan Penurunan dan Kelurahan Padang Jati.
Bab
4
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 2
Kecamatan Teluk Segara, terdiri dari 13 Kelurahan yaitu : Kelurahan Malabero,
Kelurahan Berkas, Kelurahan Sumur Meleleh, Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Jitra,
Kelurahan Pasar Melintang, Kelurahan Kebun Keling, Kelurahan Kebun Ros,
Kelurahan Pondok Besi, Kelurahan Pintu Batu, Kelurahan Tengah Padang, Kelurahan
Bajak / Kampung Teleng dan Kelurahan Kampung Bali.
Kecamatan Sungai Serut, terdiri dari 7 Kelurahan yaitu : Kelurahan Kampung Kelawi,
Kelurahan Sukamerindu, Kelurahan Pasar Bengkulu, Kelurahan Tanjung Agung,
Kelurahan Tanjung Jaya, Kelurahan Semarang dan Kelurahan Surabaya.
Kecamatan Muara Bangkahulu, terdiri dari 7 Kelurahan yaitu : Kelurahan Rawa
Makmur, Kelurahan Rawa Makmur Permai, Kelurahan Bentiring, Kelurahan Bentiring
Permai, Kelurahan Pematang Gubernur, Kelurahan Beringin Raya dan Kelurahan
Kandang Limun.
Kecamatan Selebar, terdiri dari 6 Kelurahan yaitu: Kelurahan Pagar Dewa, Kelurahan
Bumi Ayu, Kelurahan Betungan, Kelurahan Sukarami, Kelurahan Pekan Sabtu dan
Kelurahan Sumur Dewa.
Kecamatan Kampung Melayu, terdiri dari 6 Kelurahan yaitu: Kelurahan Kandang,
Kelurahan Kandang Mas, Kelurahan Teluk Sepang, Kelurahan Sumber Jaya,
Kelurahan Padang Serai dan Kelurahan Muara Dua.
4.2 Gambaran Demografi
Faktor utama yang sangat menentukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan kota
adalah faktor manusia dan kegiatannya serta pola pergerakan manusia. Ketiga faktor
tersebut secara fisik termanifestasikan kepada perubahan akan tuntutan kebutuhan ruang.
Pertumbuhan dan perkembangan kota dipenggaruhi oleh faktor manusia yang menyangkut
kelahiran, kematian, adanya migrasi, perkembangan tenaga kerja dan lain sebagainya.
Pembahasan aspek manusia dalam rencana tata ruang akan dibahas didalam sub bab
berikut ini.
4.2.1. Jumlah Penduduk dan Laju Pertambahan Penduduk
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Tahun 2012 jumlah
penduduk Kota Bengkulu sebesar 412.467 jiwa terdiri dari 150.685 jiwa laki-laki dan 142.716 jiwa
perempuan dengan tingkat kepadatan 27 orang/Ha, dengan jumlah KK sebanyak 100.094 rumah
tangga. Penduduk Tahun 2012 naik sebesar 1,55 persen dibandingkan jumlah penduduk Tahun
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 3
Sumber : Peta Dasar Kota Bengkulu, 2002
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 4
Sumber : Peta Dasar Kota Bengkulu, 2002
LEGENDA:
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 5 Tabel 4.1 Pembagian Wilayah Di Kota Bengkulu Tahun 2013
No Kecamatan Kelurahan Rukun
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 6
No Kecamatan Kelurahan Rukun
Warga Rukun Tetangga
8 Muara Bangkahulu 55. Bentiring
RW 01 RT 01 - RT 04 dan RT 13
RW 02 RT 05 - RT 07
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 7
No Kecamatan Kelurahan Rukun
Warga Rukun Tetangga
56. Bentiring Permai
RW 01 RT 01 - RT 04
RW 02 RT 05 - RT 08
RW 03 RT 09 - RT 12
RW 04 RT 13 - RT 17
57. Rawa Makmur RW 13 RT
58. Rawa Makmur Permai RW 16 RT
59. Beringin Raya RW 01 RT 01 - RT 04
RW 02 RT 05 - RT 07
60. Pematang Gubernur
RW 01 RT 01 - RT 03 dan RT 19, RT 20
RW 02 RT 17, RT 18, RT 21
RW 03 RT 11 - RT 15
RW 04 RT 04, RT 06, RT 07 dan RT 16
RW 05 RT 05, RT 08, RT 09 dan RT 10
61. Bentiring Permai RW RT
62. Kandang Limun RW RT
9 Singaran Pati
63. Timur Indah 4 RW 13 RT
64. Padang Nangka
RW.01 RT.01, 02, 17
RW.02 RT.02, 04, 05
RW.03 RT.06, 07, 09, 16
RW.04 RT.10, 11, 14, 15
RW.05 RT.08, 12, 13
65. Jembatan Kecik 8 RW 28 RT
66. Dusun Beso RW 18 RT
67. Lingkar Timur 8 RW 24 RT
Sumber : Survey Primer
Rasio jenis kelamin sebagai suatu perbandingan antara penduduk laki-laki dengan penduduk
perempuan merupakan salah satu indikator keseimbangan jender dalam kuantitasnya. Dilihat dari
rasio jenis kelamin maka penduduk Kota Bengkulu menunjukkan lebih bnyak penduduk laki-laki
dari penduduk perempuan. Jumlah dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel 4.2.
TABEL 4.2
LUAS DAN JUMLAH PENDUDUK KOTA BENGKULU TAHUN 2012
NO KECAMATAN LUAS
(Ha)
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH KEPADATAN
1 Selebar 4.636 34.401 31.997 66.398 14
2 Kampung Melayu 2.314 22.017 20.284 42.301 18
3 Gading Cempaka 1.444 25.700 24.594 50.294 35
4 Ratu Agung 1.102 31.756 30.282 62.038 56
5 Ratu Samban 284 16.207 15.601 31.808 112
6 Singgaran pati 1.442 27.791 25.801 53.592 37
7 Teluk Segara 276 14.858 14.564 29.422 107
8 Sungai Serut 1.353 14.992 14.322 29.314 22
9 Muara Bangkahulu 2.318 24.666 22.634 47.300 20
Jumlah Total 15.169 212.388 200.079 412.467 27
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 8 Dilihat dari penyebaran penduduk per kecamatan maka penduduk di Kota Bengkulu
tertinggi di Kecamatan Ratu Agung sebesar 22% dan Kecamatan Gading Cempaka sebesar
17 % hal ini disebabkan karena wilayah ini merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi
sedangkan Kecamatan Ratu Samban dan Kecamatan Sungai Serut merupakan wilayah
dengan penduduk terendah hanya 5 %. Penyebaran penduduk dapat dilihat pada Gambar
4.3
6.2.2. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kota yang maju sangat ditunjang oleh kualitas sumberdaya manusianya. Kualitas sumberdaya
manusia Kota Bengkulu cukup tinggi hal ini terlihat sebagian besar penduduk yang bekerja
berpendidikan tamat SMU mencapai 37,81 %. Jumlah ini lebih banyak dari tamatan SD seperti
terlihat pada Tabel 4.3.
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 9
Tabel 4.3
Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2012
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 Tidak/Belum Tamat SD 44.921 13,09
2 Tamat Sekolah Dasar 48.633 15,04
3 Tamat SLTP/Sederajat 56.694 17,53
4 Tamat SLTA/Sederajat 122.238 37,81
5 Tamat Diploma III 13.680 4,23
6 Tamat Perguruan Tinggi 34.200 10,58
7 Tamat Pasca Sarjana 2.964 0,92
Jumlah 323.330 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bengkulu 2012
6.2.4.Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Kegiatan penduduk Kota Bengkulu telah mencirikan kehidupan wilayah perkotaan. Hal tersebut
dilihat dari sebagian besar bekerja pada sektor perdagangan, jasa, industri dan hanya sebagian kecil
yang bekerja pada sektor pertanian. Berdasarkan Tabeljumlah penduduk yang bekerja pada sektor
jasa mencapai 81.256 jiwa (37,15%) dan sektor perdagangan 58,662 (26,82%).Untuk lebih jelasnya
lihat Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian Di Kota Bengkulu Tahun 2012
No Pekerjaan Utama Jumlah (%)
1 Konstruksi 20.735 9.48
2 Pertambangan 1.05 0.48
3 Transportasi & Ekonomi 9.449 4.32
4 Bank & Lembaga Keuangan 1.05 0.5
5 Pertanian 18.854 8.62
6 Perdagangan 58.662 26.82
7 Listrik, Gas & Air Minum 19.532 8.93
8 Industri 6.562 3
9 Jasa-jasa 81.256 37.15
10 Lainnya 1.575 0.72
Jumlah 218.725 100
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 10
4.2.4 Struktur Penduduk Berdasarkan Migrasi
Kota Bengkulu merupakan ibukota propinsi memiliki daya tarik yang cukup kuat karena faktor
kelengkapan sarana dan prasarana serta aksesibilitas yang tinggi menyebabkan banyak penduduk
yang datang ke Kota Bengkulu. Selain migrasi faktor kelahiran dan kematian juga berperan dalam
perkembangan jumlah penduduk.
4.3 TOPOGRAFI
Wilayah Kota Bengkulu memiliki bentuk permukaan wilayah yang cukup relatif datar,
sebagian besar wilayah berada pada kemiringan/kelerengan 0 - 15% yaitu seluas 14.224 Ha
(98,42%) dan sebagian kecil 1,58% dari wilayah Kota Bengkulu yang memiliki kelerengan
15 - 40% seluas 228 Ha.
Wilayah yang relatif datar terutama diwilayah pantai dengan ketinggian berkisar antara 0 -
10 m dpl, sedangkan dibagian timur ketinggiannya berkisar 25 - 50 m dpl. Penyebaran dan
luasan wilayah berdasarkan kondisi ketinggian dan kemiringan dapat dilihat pada Tabel
4.5 berikut ini.
Tabel 4.5
Luas Kota Bengkulu Berdasarkan Ketinggian Tanah
N
o Kecamatan
Ketinggian Jumlah (Ha)
0-10 M 10-15
M 25-50 M 50-100 M
1. Gading Cempaka 1.468 1.180 207 - 2.855
2. Ratu Samban - - - - -
3. Ratu Agung - - - - -
4. Teluk Segara 1.360 308 - - 1.668
5. Sungai Serut - - - - -
6. Muara Bangkahulu 1.746 650 - - 2.396
7. Selebar 5.674 1.548 214 97 7.533
8. Kampung Melayu - - - - -
Kota Bengkulu 10.248 3.686 421 - 14.452
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 11 Tabel 4.8
Luas Kota Bengkulu Berdasarkan Kemiringan Tanah
No Kecamatan Kemiringan
Jumlah (Ha)
0-3% 3-8% 8-15% 15-40%
1. Gading Cempaka 1.443 882 830 - 2.855
2. Ratu Samban - - - -
3. Ratu Agung - - - - -
4. Teluk Segara 1.408 243 17 - 1.668
5. Singaran Pati - - - - -
5. Sungai Serut - - - - -
6. Muara Bangkahulu 1.858 406 132 - 2.396
7. Selebar 5.141 1.593 571 228 7.533
8. Kampung Melayu - - - - -
Kota Bengkulu 9.830 3.124 1.250 228 14.452
Sumber RTRW Kota Bengkulu
4.4 Gambaran Geohidrologi
Kondisi hidrologi di wilayah Kota Bengkulu meliputi perairan darat dan perairan laut,
perairan darat antara lain sungai, rawa, danau dan sumur gali. Perairan dapat dimanfaatkan
untuk sumber air bersih, irigasi, perikanan dsb.
Sedangkan perairan laut dimanfaatkan untuk transportasi dan penangkapan ikan. Sungai -
sungai di Kota Bengkulu antara lain :
Air Bengkulu
Air Jenggalu
Air Hitam
Air Babatan
Air Betungan
Air Muara
Air Riak
Air Lempuing
Air Sepan
Air Serut
Pada musim hujan terdapat beberapa daerah yang rawan tergenang air karena wilayahnya
yang relatif sama tinggi dengan permukaan sungai. Daerah - daerah yang rawan dan sering
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 12 1. Kecamatan Sungai Serut di Kelurahan Tanjung Agung seluas 100 ha dan Tanjung
Jaya seluas 50 Ha.
2. Kecamatan gading Cempaka di Kelurahan Kebun Tebeng seluas 50 ha dan
Kelurahan Sawah Lebar Baru seluas 20 Ha.
3. Kecamatan Ratu Samban di Kelurahan Penurunan seluas 20 Ha.
4. Kecamatan Muara Bangkahulu di Kelurahan Rawa Makmur seluas 150 Ha.
4.5 Gambaran Geologi
Formasi batuan di wilayah Kota Bengkulu berdasarkan peta “Geologi Of Indonesia” yang
diterbitkan U.S.Geological Survey Tahun 1965 dari :
Sedimen Kuartier / Resen berupa terumbu koral
Batuan Tertier Neogen yang umumnya berupa berbagai sedimen.
Formasi andesit tua menembus batuan - batuan bagian asam yang membawa mineral -
mineral, emas, perak, seng, tembaga dan timah hitam.
Batuan Vulkanik muda / kuarter dari jenis masam menengah dan masam berupa lava
dan tufa bersama dengan batuan ini membentuk andesit, batuan ini membentuk
pegunungan Bukit Barisan.
Berdasarkan struktur geologi dan morfologinya wilayah Kota Bengkulu terdiri dari batuan
neogen yang terlipat dan tertutup oleh endapan teresrial berumur plio pleistosen yang
merupakan batuan hasil endapan laut taufan.
Jenis tanah di Wilayah Kota bengkulu berdasarkan daerah endapan dibedakan dalam 3
(tiga) daerah yaitu :
1. Daerah endapan tinggi yang terdapat disekitar pantai.
2. Daerah endapan rendah yang terdapat ditepi Air Bengkulu.
3. Daerah endapan rendah sekali yang berada di daerah genangan rawa.
Jika berdasarkan Peta Tanah Explorasi Sumatera selatan tahun 1964, terdapat 2 (dua) jenis
tanah yaitu :
1. Organosol yang berasosiasi dengan gleihumus yang terdapat didaerah rawa, sebelah
Timur Wilayah Kota Bengkulu.
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 13
4.6 Gambaran Klimatologi
Iklim di Wilayah Kota Bengkulu adalah iklim tropis, dengan temperatur udara rata-rata
220C - 320C. Lama penyinaran matahari rata-rata berkisar antara 40 - 80 5 dengan
kelembaban udara 80% - 87%. Curah hujan rata - rata 268,17 MM/Bulan dengan jumlah
rata - rata hari hujan setiap bulannya pada tahun 2003 adalah sejumlah 18 hari hujan.
Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Bengkulu dalam buku
“Laporan Pemetaan Daerah Rawan Gempa Daerah Sukaraja dan Sekitarnyak, Kabupaten
Bengkulu Selatan serta Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu”. Kota Bengkulu termasuk
kedalam daerah rawan gempa berdasarkan beberapa parameter yaitu : batuan / tanah, sesar
/ patahan / pelulukan, keairan, morfologi, sudut lereng yang mengakibatkan longsoran
batuan / tanah dan kerusakan bangunan serta korban jiwa di daerah bencana. Atas dasar
struktur batuan maka dibagi 3 (tiga) zona daerah rawan gempa di Kota Bengkulu yaitu :
1. Zona A (Zona Lemah) atau daerah yang lemah diterpa gempa bumi karena struktur
batuan dizona ini sangat rentan terhadap gempa, sehingga jika terjadi gempa
goncangannya cukup kuat dan dampak kerusakan yang ditimbulkan sangat besar.
Lokasi ini meliputi endapan pantai dan rawa, serta endapan tepi pantai.
Penyebarannya diwilayah Berkas, Penurunan, Padang Harapan, Pagar Dewa dan
Lempuing. Secara geomorfologis merupakan daerah satuan daratan alluvial / rawa
dengan sudut lereng berkisar antara 0 - 10%. Konsolidasi tanah ini tidak akan
mendukung kekompakan dan batuan mudah terlepas disepanjang zona ini, sifat
endapan ini mudah sekali mengalami perubahan volume akibat goncangan gempa
bumi. Sesar - sesar kecil di daerah ini turut mengontrol keadaan tersebut, seperti
kelompok sesar Tanah Patah dan Pekan Sabtu.
2. Zona B (Zona sedang) yaitu daerah yang termasuk kategori sedang diterpa gempa
bumi, struktur batuan pada zona ini cukup kuat menahan goncangan gempa, sehingga
waktu terjadi gempa goncangannya tidak terlalu kuat dan dampak kerusakannya
cukup besar. Zona ini meliputi daerah Kandang Limun, Kampung Bali,
Sukamerindu, Sawah Lebar, Surabaya, Tanjung Agung, Air Sebakul dan Betungan.
Secara geomorfologi termasuk sebagian daerah satuan dataran aluvialnya dibangun
oleh pasir, lanau, lempung dan kerikil. Sifat endapan ini hampir serupa dengan sifat
endapan pasir pantai pada Zona A yang rentan terhadap pelulukan yang
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 14 sesar kecil yang turut mengontrol didaerah ini seperti di Tanjung Agung - Kandang
Limun yang bersamaan dengan bahaya banjir.
3. Zona C (Zona Kuat) yaitu daerah yang mempunyai struktur batuan yang sangat kuat,
sehingga jika terjadi gempa getaran pada zona tersebut relatif rendah dan dampak
kerusakan relatif kecil. Zona ini meliputi Daerah Pematang Gubernur, Bentiring dan
Nakau. Secara geomorfologi merupakan daerah pada satuan dataran aluvial serta
endapan aluvium hampir menempati tiga perempat daerah Zona C dan sisanya satuan
bergelombang sedang, dengan sudut lereng berkisar antara 10 - 200. Kondisi tanah /
batuan didominasi oleh endapan aluvial yang terdiri dari bongkah kerikil, pasir,
lonan, lumpur dan lempung.
4.7 Kondisi Perekonomian
4.7.1 Struktur Perekonomian Kota Bengkulu
Pertumbuhan ekonomi yang di tunjukkan oleh laju Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar
harga konstan 2012 sebesar 37 % jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011,
laju pertumbuhan ekonomi meningkat.
Dalam struktur perekonomian Kota Bengkulu, peranan sektor perdagangan, hotel, dan restoran
sangat dominan. Fenomena itu terlihat dari relatif besarnya kontribusi sektor perdagangan, hotel,
dan restoran dalam PDRB Kota Bengkulu atas dasar harga berlaku dibandingkan sektor2 lainnya.
Dimana sektor perdagangan, hotel, dan restoran menempati urutan teratas dalam struktur
perekonomian Kota bengkulu.
Nilai nominal PDRB sektor perdagangan, hotel dan restoran pada Tahun 2012 sebesar 1.810,4
milyar, sedangkan kontribusinya dalam PDRB Kota Bengkulu sebesar 36 %. Setelah sektor
perdagangan, hotel dan restoran struktur perekonomian Kota bengkulu di dominasi oleh sektor
jasa-jasa. Pada tahun 2012 kontribusi sektor jasa dalam PDRB Kota Bengkulu sebesar 22,54 %.
Posisi berikutnya adalah sektor pengangkutan dan komunikasi yang memberikan kontribusi 16,39
% (814,42cMilyar). Sektor lainnya yang kontribusinyan cukup besar dalam perekonomian Kota
Bengkulu adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 8,48 %. . Sedangkan sektor
pertanian, sektor industri pengolahan, sektor bangunan, sektor listrik, gas dan air minum serta
pertambangan dan penggalian kontribusinya masih rendah antara 0,61 % - 7 %.
4.7.2 Pertumbuhan Ekonomi
Kinerja perekonimian Kota bengkulu kurun waktu 2008 – 2012 semakin membaik. Pada tahun
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 15
Sedangkan PDRB Atas dasar harga konstan 2000 sebesar 2,27 triliun. Apabila dibandingkan
dengan tahun 2011, PDRB Kota Bengkulu tahun 2012 atas harga berlaku telah mengalami
perkembangan sebesar 9,25 % sedangkan untuk harga konstan sebesar 6,76 %.
Semakin membaikknya kinerja perekonomian Kota bengkulu secara riil tergambar dari angka
pertumbuhan PDRB Kota bengkulu atas dasar harga konstan dimana kurun waktu 2008 – 2012
pertumbuhan ekonomi Kota Bengkulu rata-rata tumbuh lebih dari 5 % per tahun.
4.7.3 Pendapatan Perkapita
Seiring dengan meningkatnya kinerja PDRB Kota Bengkulu pada kurun waktu 2008 – 2012,
tingkat kesejahteraan penduduk di Kota bengkulu pada kurun waktu yang sama juga relatif
meningkat. Kondisi ini terlihat dari peningkatan nilai nominal pendapatan perkapita maupun nilai
riil pendapatan perkapita penduduk di Kota Bengkulu.
Pada Tahun 2012 nilai nominal PDRB perkapita pertahun penduduk Kota bengkulu diperkirakan
sebesar 15.875 juta rupiah. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 maka nilai nominal PDRB
perkapita pertahun penduduk di Kota Bengkulu mengalami peningkatan sebesar 7,49 %.
Sementara itu nilai riil PDRB perkapita pertahun penduduk di Kota Bengkulu pada tahun 2012
diperkirakan sebesar 7,24 juta. Jika dibandingkan dengan Tahun 2011 maka nilai riil PDRB
perkapita per tahun di Kota Bengkulu meningkat sebesar 5,03 %.
4.7.4 Bidang Pendapatan Asli Daerah
Keuangan daerah merupakan objek penentu keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah daerah dalam era otonomi. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintah Daerah, bahwasanya hak dan kewajiban pemerintah
daerah diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintah daerah dan dijabarkan dalam bentuk
pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan
daerah. Adapun pengelolaan etrsebut dilakukan secara efektif, efisien, transparan, akuntabel, tertib,
adil, patut, dan taat pada peraturan perundang-undangan.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bengkulu Tahun 2012 mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan Tahun 2011. Peningkatan terbesar ada pada hasil pajak daerah dan lain-lain
PAD yang sah lainnya. Akan tetapi peningkatan PAD ini belum signifikan dan sampai tahun 2012
pendapatan terbesar di Kota Bengkulu masih pada dana perimbangan, hal ini dapat dilihat pada
Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 4 - 16
TABEL 4.9
DATA PDRB KOTA BENGKULU TAHUN 2011 DAN 2012
NO NAMA NILAI SATUAN 2011 2012
1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 4.492.541,01 4.969.048,95 Rp (Juta) a. Pertanian 318.652,41 350.722,61 Rp (Juta) b. Pertambangan dan Penggalian 28.739,22 30.440,59 Rp (Juta) c. Industri Pengolahan 197.407,30 207.334,18 Rp (Juta) d. Listrik, Gas dan Air Bersih 32.683,61 39.290,45 Rp (Juta) e. Bangunan 146.518,27 175.536,44 Rp (Juta) f. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.665.458,57 1.810.418,13 Rp (Juta) g. Pengangkutan dan komunikasi 730.211,99 814.420,60 Rp (Juta) h. Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan 355.750,57 421.171,34 Rp (Juta) i. Jasa-jasa 1.017.119,07 1.119.714,61 Rp (Juta)
2 PDRB Tanpa Mogas Atas Dasar Berlaku 4.551.971,93 4.968.598,96 Rp (Juta) 3 PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku 14.753.072,00 15.857.703,00 Rp (Juta) 4 PDRB Per kapita Tanpa Migas Atas dasar Berlaku 5 Laju Pertumbuhan PDRB Atas dasar Konstan 6,25 % 6 PDRB per Sektor Atas dasar Harga Konstan 2.129.065,25 2.270.872,47 Rp (Juta) a. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan 117.159,60 118.859,59 Rp (Juta) b. Pertambangan dan Penggalian 12.162,17 12.428,25 Rp (Juta) c. Industri Pengolahan 94.785,96 99.200,83 Rp (Juta) d. Listrik, gas, dan Air Bersih 19.517,82 21.246,33 Rp (Juta) e. Bangunan 82.379,36 86.973,61 Rp (Juta) f. Perdagangan, Hotel dan Restoran 748.254,72 796.923,80 Rp (Juta) g. Pengangkutan dan Komunikasi 363.043,24 385.554,68 Rp (Juta) h. Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan 193.217,89 204.169,23 Rp (Juta) i. Jasa-jasa 498.544,49 545.516,15 Rp (Juta)
7 PDRB Atas Dasar Harga Konstan
a. PDRB Atas Dasar Harga Konstan th. 2000 2.129.066,00 2.270.873,00 Rp (Juta)