• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Indah Mahlita Maelani Bab I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Indah Mahlita Maelani Bab I"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perdagangan merupakan proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak dan orang yang pekerjaannya memperjual belikan barang atas prakarsa dan resiko dinamakan pedagang. Dalam perdagangan, masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung-rugi pertukaran tersebut, dari sudut kepentingan masing-masing, dan kemudian menentukan apakah ia mau melakukan pertukaran atau tidak. Di sini didasarkan atas kehendak sukarela, karena perdagangan hanya akan terjadi apabila paling tidak ada satu pihak yang memperoleh keuntungan atau manfaat dan tidak ada pihak lain yang merasa dirugikan. Jadi motif atau dorongan adanya pertukaran atau perdagangan itu karena salah satu atau kedua belah pihak melihat adanya manfaat atau keuntungan tambahan yang bisa diperoleh dari pertukaran tersebut (Boediono, 2012 : 10).

Kegiatan usaha tersebut teryata juga dilakukan oleh masyarakat Desa Wanatirta yang terletak di Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, tepatnya di Desa Wanatirta. Kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat Desa Wanatirta dalam hal ini, mereka berdagang kayu ke berbagai kota-kota besar yang ada di Jawa Tengah seperti di kota Tegal, Cilacap, Wonosobo dan sebagainya sesuai permintaan para pelanggan.

(2)

melakukan usaha kayu tersebut dan bisa dikatakan bahwa kegiatan berdagang kayu yang dilakukan oleh Kamali terus berkembang dan sampai tahun 2014 pekerjaan menjadi usaha kayu masih sangat diminati.

Adanya perubahan profesi pada masyarakat Desa Wanatirta, cukup membuktikan bahwa masyarakat pedesaan mampu berpikir kreatif, karena aktivitas perdagangan merupakan sumber yang penting dari kekuatan persaingan di dalam lingkungan yang cepat sekali berubah. Perilaku kreatif masyarakat Desa Wanatirta tersebut, ternyata berawal dari perasaan jenuh ketika mereka harus menunggu panen tiba dengan menganggur serta adanya pemikiran bahwa apabila masyarakat hanya mengandalkan alam yang mendukung dalam bidang pertanian saja, itu tidak akan pernah ada perubahan dalam kehidupannya, karena usaha dalam bidang pertanian tersebut ternyata sangat kurang sekali untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

(3)

Dalam hal ini di Desa Wanatirta perubahan yang terjadi yaitu dari dahulunya mereka hidup dengan ala kadarnya atau sederhana sekarang berubah menjadi pola yang konsumtif dan dari ekonomi yang lemah menjadi ekonomi yang tinggi atau mapan.

Pembangunan penggergajian kayu UD.Sami Jaya merupakan salah satu alternatif kesempatan kerja yang mampu menampung tenaga kerja tanpa persyaratan tertentu seperti tingkat pendidikan dan keterampilan kerja. Penggergajian ini sengaja dibangun oleh penanaman modal yang dengan ini menjadi landasan pacu bagi masyarakatDesa Wanatirta, khususnya guna mengubah ketertinggalan dari masyarakat lain. Keadaan ini dalam jangka pendek akan dapat membantu mengurangi angka pengangguran (Wawancara, Kamali 20 Oktober 2014).

Secara umum, kegiatan sektor industri memberikan pendapatan yang rendah. Namun, bagi golongan masyarakat kelas bawah, sebenarnya penghasilan mereka cukup tinggi meskipun didapatkan dengan penuh kerja keras.Hal inimerupakan daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang mencari pekerjaan ini. Adanya sifat alamiah dan sifat manusia menyebabkan timbulnya perpindahan penduduk dari daerah yang kurang menguntungkan, seperti daerah pedesaan ke daerah yang lebih menjanjikan, seperti daerah perkotaan atau pusat pertumbuhan baru sebagai tempat bermukim, bekerja, berusaha dan bermasyarakat.

(4)

Untuk penelitian pengusaha penggergajian kayu ini, penulis mengambil tahun 2004 karena penggergajian kayu di bangun dan mengalami perkembangan tahun 2004. Saat berkembang pesat, produk kayu dikirim keberbagai kota-kota seperti di kota Tegal,Cilacap, Wonosobo. Penggergajian kayu ini juga masih mengirim kayu-kayu tersebut ke beberapa kota lainnya tergantung pemesanan para pelanggan.Selain itu, dengan jarak antara tahun 2004-2014 itu 10 tahun, penulis bisa mengkaji bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat Desa Wanatirta, terutama bidang sosial dan ekonominya.

B. Pokok Masalah

Berdasarkan Latar belakang permasalahan seperti yang telah diuraikan di atas, maka pokok permasalahannya sebagai berikut :

1. Kondisi Desa Wanatirta yang berkaitan dengan sejarah desa, geografis, demografis dan sosial ekonomi masyarakat Desa Wanatirta.

2. Perkembangan penggergajian kayu UD.Sami JayaDesa Wanatirta dari tahun 2004-2014.

3. Kehidupan sosial-ekonomi pengusaha kayu UD. Sami Jaya Desa Wanatirta. C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengungkapkan :

1. Kondisi geografis, demografis serta sosial ekonomi Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.

2. Perkembangan penggergajian kayu UD.Sami Jaya Desa Wanatirta.

(5)

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan atau manfaat untuk : 1. Manfaat Teoritis

a. Manfaat teorotis dari penelitian ini yaitu sebagai awal penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penggergajian kayu UD. Sami Jaya. b. Dapat dijadikan sebagai sarana referensi bagi pemilik penggergajian kayu

UD. Sami Jaya, masyarakat serta mahawiswa.

c. Serta dapat memberikan sumbangan referensi bagi perkembangan ilmu-ilmu sosial, khususnya sejarah sosial.

2. Manfaat Praktis

a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi bekal bagi penduduk di Desa untuk meningkatkan ekonomi di Desa Wanatirta.

b. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi masukan kepada pemerintah Desa agar dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam menentukan kemajuan di Desa.

c. Dapat diketahui peranan masyarakat dalam keikutsertaan membangun sektor ekonomi di Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan.

(6)

E. Tinjauan Pustaka

Sejarah sosial sebenarnya mempunyai bahan garapan yang sangat luas dan beraneka ragam.Kebanyakan sejarah sosial juga mempunyai hubungan erat dengan sejarah ekonomi.Penelitian ini bukan semata-mata membicarakan sejarah buruh dan petani saja tetapi juga masyarakat Desa dalam arti aspek sosial ekonominya. Dalam hal ini penulis berusaha mengungkap perubahan kehidupan apa yang sudah terjadi dengan addanya penggergajian pengolahan kayu, oleh karena itu permasalahan ini memberikan peluang besar bagi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap perubahan masyarakat di bidang sosial ekonomi. Peneliti mengambil judul Penggergajian Kayu UD. Sami Jaya Dan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Tahun 2004 – 2014.

(7)

masyarakat modern atau kota, maka pola kehidupan masyarakatnya merupakan pola kehidupan campuran. Mereka yang bermata pencaharian kelompok tradisional akan mempertahankan keberadaannya sebagai salah satu ciri masyarakat pedesaan, disisi lain terjadi perubahan pola kehidupan dari masyarakat pedesaan kedalam ciri masyarakat modern setelahnya akan mempertahankan guna pengakuan keberadaanya. Di samping dapat dilihat dari jenis mata pencahariannya, juga dapat dilihat dari pola perilaku masyarakat yang sebagian masih cenderung pada pola perilaku masyarakat tradisional yang mengunggulkan adat kebiasaan (turun-temurun) walaupun dipandang secara modern adalah tindakan non rasional. Pada kelompok lain juga terdapat pola perilaku masyarakat yang sudah modern, yaitu pola perilaku yang dibentuk oleh tindakan sosial yang bersifat rasional masyarakat.

(8)

bertanggung jawab dalam pekerjaannya demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan ekonomi yang dialami masyarakat desa Mruyung adalah terlihat dari adanya keingintahuan atau rasa untuk maju dalam pola berpikir masyarakat yang mengarah pada kemajuan ekonomi.

(9)

adalah menghilangkan bagian-bagian bukan gula dari tanaman tebu yang dilakukan dalam beberapa tahapan.

Penelitian Darmanto (2006) dengan judul Peranan Industri Logam dalam Peningkatan Perubahan Sosial di Desa Pasir Wetan Kecamatan Karang Lewas Kabupaten Banyumas, menyimpulkan bahwa keberadaan industri kerajinan logam dapat memperbaiki kehidupan ekonomi masyarakat. Industri kerajinan logam dapat memperbaiki kehidupan ekonomi setelah terorganisasi yaitu dengan menggunakan manajemen yang baik disertai dengan penerapan tekhnologi tepat guna. Membaiknya perekonomian berdampak pada peningkatan kehidupan sosial mereka antara lain dengan menurunnya angka pengangguran dan semakin tingginya kesadaran akan pentingnya pendidikan serta kesehatan. Dengan adanya peningkatan penghasilan, maka terjadi perubahan struktur sosial sebagai akibat dari keinginan akan adanya perubahan keinginan manusia akan hidup dalam keadaan baru tentang kerajinan logam ternyata mampu mengubah masyarakat desa Pasir Wetan Kecamatan Karang Lewas.

(10)

Desa Gentasari sebagai sistem mata pencaharian masyarakat pada tahun 1990-2002, telah memberikan sumbangan yang bersifat positif bagi kehidupan sosial, sumbangan positif tersebut berdampak pada bidang pendidikan.Sebelum industri jamu tumbuh sebagai mata pencaharian masyarakat para orang tua di desa Gentasari sangat pasif dalam mendorong anak-anaknya dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

(11)

Sura masyarakat desa Siwarak tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan penting umpamanya pelaksanaan perkawinan, memulai menanam/ bertani, memulai mendirikan bangunan baik bangunan rumah maupun bangunan-bangunan lainnya.

Penelitian-penelitian di atas dapat diambil simpulan bahwa perubahan sosial maupun ekonomi dapat dirasakan oleh hampir semua kalangan masyarakat. Perubahan itu setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu yang lalu dengan keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, kemasyarakatan dan sistem pengetahuan.

F. Landasan Teori dan Pendekatan 1. Landasan Teori

Struktur sosial adalah suatu tatanan dari hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang menempatkan pihak-pihak tertentu (individu, keluarga, kelompok, kelas) didalam posisi sosial tertentu berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang berlaku pada suatu masyarakat pada waktu tertentu(Salim, 2002 : 30).

(12)

Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri, namun harus dapat hidup bermasyarakat. Karena manusia tidak akan dapat bertahan hidup tanpa bantuan manusia lainnya. Apabila manusia hidup sendirian, maka akan terjadi gangguan dalam perkembangan jiwanya. Setiap manusia memiliki naluri untuk selalu hidup dengan orang lain atau yang biasa disebut sosial animal (=hman sosial); hewan yang memiliki naluri untuk senantiasa hidup bersama. Karena seperti itulah maka manusia harus hidup bermasyarakat (Soekanto, 1990: 123-124).

Dalam hubungan antara manusia dengan manusia lain, yang paling penting adalah reaksi yang timbul sebagai akibat dari hubungan-hubungan tadi. Reaksi tersebutlah yang menyebabkan tindakan seseorang menjadi bertambah luas dan memiliki kecenderungan untuk memberikan keserasian dengan tindakan-tindakan orang lain. Sebab sejak awal, manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu masyarakat)Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam di sekelilingnya (Soekanto, 1990: 125).

(13)

Dalam kaitannya dengan ekonomi, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa faktor ekonomi memegang peranan penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Salah satu peran pentingnya adalah menentukan tingkat status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lingkungan masyarakat sekitar. Dengan demikian, status sosial cenderung memperhatikan tingkat kedudukan seseorang dalam hubungannya dengan status orang lain berdasarkan ukuran tertentu.

Dalam kehidupan sosial manusia itu harus dilihat dalam pertaliannya dengan orang lain, dan bahwa cara hidup dan cara berpikirnya dipengaruhi dan diarahkan oleh adanya golongan yang beradat dan berkebudayaan, di mana ia hidup sebagai anggotanya. Sesungguhnya memang manusia bergolongan inilah yang menjadi pokok kehidupan sosial bukan perseorangan (Shadily, 1983:6).Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain (Shadily, 1983:47).

(14)

manusia untuk memenuhi kabutuhan materialnya dari bahan-bahan yang terbatas tersedianya (Soekanto, 1982).

Sosial budaya merupakan struktur dan proses dalam suatu wadah tertentu, kepercayaan yang merupakan pemahaman terhadap aspek alam semesta yang dianggap sebagai suatu kebenaran yang mutlak (Soekanto, 1990: 482).

Dampak pada sistem sosial budaya, secara etimologis dampak berarti pelanggaran, tubrukan atau benturan. Oleh karena itu, dampak pada sistem sosial budaya dapat diartikan sebagai pelanggaran terhadap sistem sosial budaya, tubrukan terhadapnya ataupun benturan. Hal itu berarti, bahwa dalam keadaan-keadaan tertentu terjadi masalah-masalah yang mengganggu berfungsinya sistem sosial budaya tersebut (Soekanto, 1990: 478).

2. Pendekatan

(15)

penggergajian kayu dengan karyawan, sedangkan pendekatan ekonomi akan menekankan perhatiannya pada pendapatan, produksi dan pemasaran kayu. G. Metode Penelitian

Pada bagian ini merupakan penguraian mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang berjudul Penggergajian Kayu Ud. Sami Jaya dan Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Tahun 2004 – 2014. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode sejarah yaitu menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lalu untuk memahami peristiwa yang terjadi dan untuk merekonstruksi peristiwa masa lampau secara imajinatif.

Adapun tahapan-tahapan metode sejarah adalah sebagai berikut : 1. Heurisitik

(16)

juga menjadi pelakunya secara langsung, sehingga data yang didapat oleh penulis dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Wawancara dimulai dari mewawancarai Kamali selaku pemilik penggergajian kayu, Rinarso, Slamet, Dodo selaku karyawan. Peneliti mengumpulkan data bersumber dari hasil wawancara, yang berada ditempat penelitian, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut, seperti memperoleh data tentang profil DesaWanatirta(Priyadi, 2011: 45).

2. Kritik Sumber

Untuk mendapatkan sumber yang lebih akurat diperlukan suatu kritik untuk menyeleksi sumber-sumber yang dapat dipercaya keasliannya. Kritik sumber yang ditempuh dengan menggunakan kritik ekstern dan intern.

a. Kritik Ekstern

Kritik Ekstern yaitu kritik yang bertujuan untuk meneliti otentik atau tidaknya dan asli tidaknya bahan sumber yang akan digunakan. Kritik Ekstern dilakukan dengan cara memperhatikan keadaan sumber yang akan digunakan.

b. Kritik Intern

Kritik intern dilakukan untuk mendapatkan kredibilitas sumber untuk mengungkapkan apakah isi sumber dapat dipercaya atau tidak. Kritik intrn dilakukan dengan cara membandingkan kesaksian-kesaksian yang disampaikan.

(17)

Dalam penulisan sejarah diperlukan dua komponen, yaitu fakta sejarah dan intepretasi. Pada intepretasi peneliti menguraikan data-data dari berbagai sumber sehingga unsur-unsur terkecil dalam data tersebut menampakan koherensinya. Penafsiran dalam metode sejarah menimbulkan subjektifitas sejarah karena ditafsirkan oleh sejarawan. Penafsiran tersebut sangat sulit dihindari (Priyadi, 2011 : 88).

4. Historiografi

Historiografi merupakan hasil dari penelitian sejarah, dimana pada tahap ini peneliti menyajikan laporan hasil penelitian dari awal hingga akhir, yang meliputi masalah-masalah yang harus dijawab menjadi suatu kisah yang selaras, dan pada hakekatnya penyajian historiografi meliputi pengantar, hasil penelitian dan simpulan (Priyadi, 2011 : 92).

H. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian yang berjudul Penggergajian Kayu UD.Sami Jaya dan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Tahun 2004 -2014 terdiri dari lima bab yaitu bab I, bab II, bab III, bab IV, dan bab V. Hal itu untuk mempermudah pembahasan dan membantu pembaca memahami maksud peneliti ini.

(18)

Bab Kedua berisi kondisi Desa yang berkaitan dengan sejarah desa, kondisi geografis, demografis dan kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes.

Bab Ketiga berisi perkembangan Penggergajian Kayu UD. Sami Jaya tahun 2004-2014 yang meliputi berdirinya penggergajian kayu serta perkembangan penggergajian kayu UD. Sami Jaya Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes.

Bab Keempat kehidupan Sosial-Ekonomi masyarakat Desa Wanatirta yang meliputi keadaan sosial pengusaha kayu UD. Sami Jaya dan keadaan ekonomi pengusaha kayu serta kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes.

Referensi

Dokumen terkait

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Variabel reliability (X 2 ), yang meliputi indikator petugas memberikan pelayanan yang tepat, petugas memberikan pelayanan yang cepat, petugas memberikan pelayanan

[r]

Latar Belakang: Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat

Tujuan dari isi paper ini adalah untuk menganalisa unjuk kerja sistem kompresi citra grayscale asli, apakah informasi data citra hasil rekonstruksi benar-benar dapat