• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI OPTIMALISASI PEMBERIAN AIR IRIGASI DENGAN POLA TANAM YANG BERBEDA DAERAH IRIGASI BENDUNG JABAN DESA WADUNG GETAS KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN - UNWIDHA Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI OPTIMALISASI PEMBERIAN AIR IRIGASI DENGAN POLA TANAM YANG BERBEDA DAERAH IRIGASI BENDUNG JABAN DESA WADUNG GETAS KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN - UNWIDHA Repository"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

i

STUDI OPTIMALISASI PEMBERIAN AIR IRIGASI DENGAN POLA TANAM YANG BERBEDA DAERAH IRIGASI BENDUNG JABAN DESA WADUNG GETAS KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Derajat Sarjana

Strata S-1 Program Studi Teknik Sipil

Disusun Oleh :

NANDA SYEH ABRAHAM 1343100289

FAKULTAS TEKNIK

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

STUDI OPTIMALISASI PEMBERIAN AIR IRIGASI DENGAN POLA TANAM YANG BERBEDA DAERAH IRIGASI BENDUNG JABAN DESA WADUNG GETAS KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN

Dipersiapkan dan disusun oleh :

NANDA SYEH ABRAHAM NIM. 1343100289

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma Dharma Klaten

Pada Tanggal 24 Agustus 2018

Pembimbing I Pembimbing II

Ratnanik, S.T., M.Eng. Syarifah Aini, ST., M.Eng.

NIK. 690 815 355 NIK. 690 815 350

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Sipil

H. Moch. Suranto, S.T, M.T NIK. 690 117 381

Dekan Fakultas Teknik

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

STUDI OPTIMALISASI PEMBERIAN AIR IRIGASI DENGAN POLA TANAM YANG BERBEDA DAERAH IRIGASI BENDUNG JABAN DESA WADUNG GETAS KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN

Dipersiapkan dan disusun oleh :

NANDA SYEH ABRAHAM NIM. 1343100289

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Widya Dharma Dharma Klaten

Pada Tanggal 24 Agustus 2018

Susunan Dewan Penguji

Ketua Sekertaris

Harri Purnomo, S.T, M.T Ir. Supratikno, M.T

NIK. 690 499 196 NIK. 690 515 347

Penguji I Penguji II

Ratnanik, S.T., M.Eng. Syarifah Aini, ST., M.Eng.

(4)

iv

(5)

v

MOTTO

1. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. ( QS. Arra’d :

11 )

2. Barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang lain yang sedang

mengalami kesulitan maka Allah akan memudahkan kepadanya di dunia

dan di akhirat. ( H.R Ibnu dari Abu Hurairah ).

3. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila

engkau telah selesai ( dari sesuatu urusan ), tetaplah bekerja keras ( untuk

urusan yang lain ). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. ( QS.

Al-Insyirah : 6-8 )

4. Berdoa dan berusaha adalah kunci mencapai segala impian dan cita-cita,

dan percayalah usaha tak pernah menghianati hasil. ( Nanda Syeh

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan segala puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkat

dukungan dari do’a dari orang orang yang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa

bahagia saya haturkan rasa syukur dan terima kasih, skripsi ini saya

persembahkan kepada :

1. Alloh S.W.T, karena hanya atas izin dan karuniaNya-lah maka skripsi ini

dapat dibuat dan diselesaikan pada waktunya. Puji syukur kepada Alloh

S.W.T yang telah meridhoi dan mengabulkan segala do’a dan harapan

saya.

2. Nabi Muhammad S.A.W sebagai suri tauladan saya dalam menjalankan

kehidupan.

3. Bapak dan Ibu saya, Triyanto dan Sri Mulyati/Tri Maryati, terima kasih

banyak atas segala lelah dan kerja kerasmu untuk menyekolahkanku

sampai kejenjang sarjana karena tanpa restu dan do’a dari kalian saya

bukan apa apa.

4. Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang selama ini

telah sangat tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktunya untuk

membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan karya ilmiah

ini.

5. Saudara – saudara saya, kakak saya Alfa Dimas Saputra dan Beta Dian

Mulyasari, adik-adik saya, Anang Rama Andanu, Mutira Shinta Khusnul

(7)

vii

semangat dan do’a kalian semua menjadikan ku lebih giat untuk

menyelesaikan karya ilmiah ini.

6. Indah Yunitha Noor Cahyani, wanita yang selalu menemaniku,

memberikanku semangat dan do’a yang tiada hentinya, terima kasih atas

segala motivasi dan cinta kasihmu untuk menjadikanku pribadi yang lebih

baik lagi.

7. Teman-temanku semua, terima kasih telah banyak membantu dan

mengarahkanku dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur Alhamdulillah kehadirat Alloh SWT

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyusun dan menyelesaikan Skripsi dengan judul “STUDI OPTIMALISASI

PEMBERIAN AIR IRIGASI DENGAN POLA TANAM YANG BERBEDA DAERAH IRIGASI BENDUNG JABAN DESA WADUNG GETAS

KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN” ini dengan selamat

dan lancar tanpa halangan suatu apapun. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis

banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd., selaku Rektor Universitas Widya

Dharma Klaten.

2. Bapak Harri Purnomo, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Widya Dharma Klaten.

3. Bapak H. Moch Suranto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik

Sipil Universitas Widya Dharma Klaten.

4. Ibu Ratnanik, S.T., M.Eng., selaku Dosen Pembimbing I yang penuh

kesabaran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi

ini bisa selesai.

5. Ibu Syarifah Aini, S.T., M.Eng., selaku Dosen Pembimbing II yang penuh

kesabaran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi

(9)

ix

6. Segenap dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Widya Dharma Klaten

yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan sehingga dapat

memperlancar penulisan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu yang telah memberikan semangat secara moral dan

materiil.

8. Rekan-rekan Teknik Sipil Universitas Widya Dharma Klaten dan semua

pihak yang telah membantu, sehingga dapat terselesainya penyusunan

skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa

ke arah perbaikan dan bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Klaten, 24 agustus 2018

(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR NOTASI ... xvii

INTISARI ... xx

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar belakang ... 1

1.2. Rumusan masalah ... 2

1.3. Tujuan penelitian ... 2

1.4. Manfaat penelitian ... 2

1.5. Batasan masalah ... 3

1.6. Keaslian Penelitian ... 3

(11)

xi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6

2.1. Tinjauan Pustaka ... 6

2.1.1 Hidrologi ... 6

2.1.2 Curah Hujan Efektif ... 9

2.1.3 Evapotranspirasi ... 9

2.1.4 Pola Tanam Dan Rencana Tata Tanam ... 9

2.1.5 Irigasi ... 10

2.2. Landasan Teori ... 11

2.2.1 Pemilihan Stasiun Hujan ... 11

2.2.2 Analisis Hidrologi ... 11

2.2.3 Evaporasi Potensial ... 19

2.2.4 Pola Tanam ... 21

2.2.5 Irigasi ... 25

BAB III. METODOLOGI ... 26

3.1. Waktu Dan Lokasi Penelitian ... 26

3.2. Langkah Penelitian ... 27

3.3.Bagan Alir Penelitian ... 28

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1. Analisis Curah Hujan ... 29

4.2. Analisis Hidrologi ... 29

4.2.1. Uji Konsistensi Data ... 29

4.2.2. Penyiapan Data ... 31

(12)

xii

4.2.4. Analisis Pemilihan Agihan ... 33

4.2.5 Uji Kecocokan ... 35

4.2.6. Distribusi Curah Hujan Rancangan ... 41

4.3. Analisis Evapotranspirasi ... 43

4.4. Koefisien Tanaman ... 53

4.4.1. Menghitung Hujan Efektif Untuk Padi ... 53

4.4.2. Menghitung Hujan Efektif Untuk Palawija ... 56

4.4.3. Menghitung Kebutuhan Air Di Sawah ... 57

4.4.4. Perhitungan Masa Tanam ... 62

4.5. Perhitungan Kapasitas Debit Saluran Sekunder Lumbung Kerep ... 69

4.5.1. Perhitungan kapasitas debit saluran sekunder untuk pola tanam Padi I, Padi II, Padi III Dan Palawija ... 69

4.5.2. Perhitungan Pola Tanam ... 69

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1. Kesimpulan ... 73

5.2.Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Nilai Q/√𝑛 dan R/√𝑛 ... 13

Tabel 2.2 Syarat Penentuan Agihan ... 15

Tabel 2.3 Nilai kritis Do untuk uji Smirnov-Kolmogorov ... 17

Tabel 2.4 Kebutuhan air selama penyiapan lahan ... 21

Tabel 2.5 Harga Koefisien Tanaman Padi ... 23

Tabel 2.6 Harga Koefisien Tanaman Palawija ... 23

Tabel 4.1 Uji RAPS Stasiun Gedaren ... 30

Tabel 4.2 Hasil Uji RAPS Semua Stasiun ... 31

Tabel 4.3 Penyiapan Data Hujan Harian Maksimum... 32

Tabel 4.4 Luas Pengaruh masing-masing Kelompok Stasiun ... 32

Tabel 4.5 Rerata Curah Hujan Harian Maksimum Tahun 2010 ... 32

Tabel 4.6 Parameter Pemilihan Distribusi Curah Hujan ... 33

Tabel 4.7 Parameter Statistik Dari Ketiga Stasiun ... 35

Tabel 4.8 Uji Smirnov-Kolmogorov ... 38

Tabel 4.9 Perhitungan Uji Chi-Kuadrat Data Curah Hujan ... 40

Tabel 4.10 Nilai Chi-Kwadrat Kritik ... 41

Tabel 4.11 Distibusi Log Pearson Tipe III ... 42

Tabel 4.12 Perhitungan Evapotranspirasi (Eto) Dengan Cara Penman ... 48

Tabel 4.13 Data Hujan Rerata Harian ... 49

Tabel 4.14 Data Rerata Hujan Efektif Tahun 2016... 50

Tabel 4.15 Jadwal Pola Tanam Padi I-Padi II-Padi III ... 51

Tabel 4.16 Jadwal Pola Tanam Padi I-Padi II-Palawija ... 52

Tabel 4.17 Hujan Efektif Tahun 2016... 55

Tabel 4.18 Hitungan Hujan Efektif Untuk Tanaman Padi ... 55

Tabel 4.19 Hitungan Hujan Efektif Untuk Tanaman Palawija (Kedelai) ... 56

Tabel 4.20 Kebutuhan Air Di Sawah (Padi I-Padi II-Padi III) ... 67

Tabel 4.21 Kebutuhan Air Di Sawah (Padi I-Padi II-Palawija) ... 68

(14)

xiv

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Siklus Hidrologi ... 8

Gambar 3.1 Daerah Irigasi Jaban ... 6

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4

Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8

Uji Konsistensi Data Curah Hujan. Penyiapan Data Curah Hujan.

Rerata Curah Hujan Harian Maksimum. Gambar Luasan Daerah Poligon

Nilai K Log Pearson Tipe III

Gambar Skema Jaringan Irigasi Jaban Saluran Sekunder Lumbung Kerep Data Curah Hujan Maksimum

Data Curah Hujan Wilayah Kabupaten Klaten Data Klimatologi

(17)

xvii

Luas daerah hujan pos penakar (mm)

Koefisien Kurtosis

Koefisien Kepencengan

Koefesien Variasi

Selisih terbesar antara peluang pengamatan dengan peluang

empiris

Nilai Kritis untuk Uji Smirnov-Kolmogorov

Nilai Statistik

Efisiensi Irigasi

Tekanan Uap Jenuh

Tekanan Uap Air dan Udara pada ketinggian tertentu

Jumlah Nilai Teoritis pada sub bab kelompok-1

Evaporasi air terbuka selama penyiapan lahan

Evapotranspirasi Crop

Evapotranspirasi Potensial

Fungsi Kecepatan Angin

Kebutuhan air di sawah selama penyiapan lahan

Faktor Frekuensi

Koefisien Tanaman

(18)

xviii

Kebutuhan air untuk menggantikan air yang hilang akibat

evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan

Lamanya kecurahan sinar matahari yang kemungkinan

secara maksimal yang dinyatakan dalam jam

Lamanya kecurahan sinar matahari tidak terhalang dalam

suatu hari yang dinyatakan dalam jam

Kebutuhan air di sawah

Jumlah nilai pengamatan sub kelompok ke-1

Peluang empiris

Perkolasi

Peluang data teoritis

Peluang data pengamatan

Nilai statistik uji Q

Debit rencana

Nilai statistik uji R

Curah hujan rata-rata DAS

Tinggi curah hujan

(19)

xix

Jangka waktu Penyiapan Lahan

Pergantian Lapisan air ( Water Level Replacement )

Nilai rerata curah hujan

Parameter Chi-Kuadrat terhitung

Data curah hujan

Rerata curah hujan

(20)

xx INTISARI

Jaringan Irigasi Bendung Jaban khususnya pada saluran sekunder Lumbung Kerep sering terjadi kekurangan air pada penerapan pola tata tanam. Penyebab utama terjadinya kekurangan air tersebut karena adanya penyimpangan dalam pelaksanaan pola tata tanam yang telah ditetapkan, misalnya pada saat musim kemarau yang seharusnya diperuntukkan untuk tanaman padi oleh petani diganti menjadi tanaman palawija. Pola tanam yang tersedia pada saluran irigasi Lumbung Kerep pada saat ini adalah musim tanam I (padi dengan luas 98 ha), musim tanam II (padi dengan luas 92 ha dan palawija dengan luas 6 ha), musim tanam III (padi dengan luas 53 ha dan palawija dengan luas 45 ha). Dengan luas daerah irigasi pada saluran Lumbung kerep yaitu 98 ha, dengan debit sungai sebesar 140 l/dtk.

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pola tanam dan jadwal tanam yang sesuai dengan memanfaatkan debit yang ada pada saluran sekunder Lumbung Kerep guna meningkatkan hasil pertanian yang lebih maksimal dan menguntungkan dengan menggunakan metode optimalisasi pola tata tanam. Langkah yang pertama yaitu dengan cara pengumpulan data curah hujan, data klimatologi, peta lokasi dan skema jaringan irigasi, langkah selanjutnya yaitu dengan menganalisa uji konsistensi data, menghitung curah hujan efektif, menghitung evapotranspirasi dan menghitung kebutuhan air sesuai pola tanam yang ditetapkan. Langkah selanjutnya yaitu dengan cara mengevaluasi dan optimalisasi pola tanam yang berbeda dengan memanfaatkan debit yang ada.

Hasil optimalisasi dan analisis pola tanam, didapatkan dua pola tanam yaitu : pola tanam ke I, musim tanam I (padi dengan luas 98 ha), musim tanam II (padi dengan luas 92 ha dan palawija dengan luas 6 ha), musim tanam III (padi dengan luas 53 ha dan palawija dengan luas 45 ha) dengan total kebutuhan air dalam 1 tahunnya adalah 143,707 l/dtk. Alternatif ke II, musim tanam I (padi dengan luas 98 ha), musim tanam II (padi dengan luas 51 dan palawija dengan luas 47 ha), musim tanam III (padi dengan luas 8 ha dan palawija dengan luas 90 ha) dengan total kebutuhan air dalam 1 tahunnya adalah 133,577 l/dtk. Pola Tanam yang paling sesuai untuk saluran sekunder Lumbung Kerep dipilih pola tanam yang kedua, karena di anggap lebih efisien dan efektif dengan debit (Q) air yang tersedia dan bisa menghemat air irigasi sebesar 6,423 l/dtk.

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyimpangan dalam pelaksanaan pola tanam yang diterapkan seringkali

tidak sesuai dengan pola tanam rencana atau rencana tanam detail yang diusulkan.

Kasus ini umumnya sering terjadi disaat musim kemarau petani lebih banyak

menanam padi daripada tanaman palawija, sehingga tanaman padi yang ditanam

melebihi dari luas yang direncanakan. Kondisi semacam ini tentunya akan

berpengaruh terhadap pertumbuhan dari tanaman padi itu sendiri yang pada

akhirnya akan menyebabkan hasil produksi yang kurang maksimal. Hal ini akan

menyebabkan debit air yang tersedia tidak dapat mencukupi kebutuhan air irigasi

dan berakibat pemberian air tidak merata. Indonesia merupakan negara agraris

sehingga sangat wajar dilakukan pembangunan di bidang pertanian yang menjadi

prioritas utama. Untuk meningkatkan produksi hasil pertanian yang baik, maka

pemerintah harus selalu mengupayakan penanganan daerah irigasi yang

berpotensial guna menunjang peningkatan produksi pangan. Maka dari itu daerah

yang berpotensial untuk irigasi harus dijaga dan dipantau dengan baik, dan salah

satu daerah yang berpotensial dalam irigasi adalah bendung Jaban. Lokasi

bendung Jaban berada di Dukuh Tegal Duwur, Desa Wadung Getas, Kecamatan

Wonosari, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Luas Daerah irigasinya

adalah 1191 ha. Bendung Jaban fungsi utamanya adalah untuk jaringan irigasi,

(22)

2

Wonosari Kabupaten Klaten. Dari uraian diatas yang pada intinya penulis tertarik

untuk menganalisis pola tanam yang sesuai dengan debit yang ada dengan

pemberian air yang lebih efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Secara umum masalah yang timbul yaitu :

1. Apakah pola tanam yang tersedia pada saluran irigasi lumbung kerep sudah

efisien sesuai dengan ketersediaan air yang ada ?

2. Bagaimana tingkat efisiensi penggunaan air irigasi dalam usaha peningkatan

produksi pertanian di wilayah saluran sekunder Lumbung Kerep ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat didefinisikan tujuan penelitian

sebagai berikut :

1. Mengetahui dan meningkatkan efisiensi pola tanam yang sesuai dengan

ketersediaan air yang ada.

2. Mengetahui sistem pemberian air yang efektif dan efisien guna meningkatkan

produksi pertanian di wilayah saluran sekunder Lumbung Kerep.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari beberapa tujuan yang telah dikemukakan di atas maka penulis

berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Memberikan sebuah wawasan bagaimana mengelola sumber daya air

termasuk di dalamnya dalam hal merencanakan suatu model optimalisasi pola

(23)

3

2. Mendapatkan sistem pemberian air yang efektif dan efisien yang bermanfaat

bagi petani dan bagi kepentingan stake holder.

1.5 Batasan Masalah

Berdasarkan dari uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa pokok

permasalahan yang dianalisis dibatasi pada :

1. Analisis pemberian air irigasi dengan menggunakan metode pola tanam.

2. Wilayah pengoperasian daerah irigasi Jaban pada Saluran Sekunder Lumbung

Kerep.

3. Pola tanam pada area saluran sekunder Lumbung kerep.

4. Penelitian dilakukan pada bulan Maret tahun 2018 sampai bulan Juni tahun

2018.

1.6 Keaslian Penelitian

1. Sugiyanto (2010) mengkaji tentang Studi Optimasi Pengelolaan Bendung

Talang Guna Meningkatkan Intensitas Tanam Daerah Irigasi Talang Desa

Talang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten. Dalam melakukan simulasi pada

penelitian ini menggunakan metode pemberian air dengan cara terus menerus

dan stagnasi, penelitian tersebut menunjukkan bahwa pola tanam yang sesuai

untuk bendung talang adalah Padi I – Padi II – Palawija I – Palawija II,

Metode yang dipilih adalah pemberian air dengan cara terus menerus karena

dapat menaikkan intesitas tanam sebesar 74,02%.

2. Ardiyansyah (2017) mengkaji tentang Pengelolaan Bendung Plosowareng

Guna Meningkatkan Intensitas Tanam Daerah Irigasi Plosowareng Desa

(24)

4

pada penelitian ini menggunakan metode pemberian air dengan cara terus

menerus dan stagnasi, penelitian tersebut menunjukkan bahwa pola tanam

yang sesuai untuk bendung Plosowareng adalah padi I – padi II – jagung I,

Metode yang dipilih adalah pemberian air dengan cara stagnasi karena dapat

menaikkan intesitas tanam sebesar 40,46%.

3. Mulyanto (2004) mengkaji tentang Studi Optimasi Pemberian Air Irigasi

Dalam Pengoperasian Waduk Rowo Jombor Di Kabupaten Klaten. Dalam

melakukan simulasi pada penelitian ini dititik beratkan pada dua masalah

yaitu evaluasi pola tanam yang diusulkan dan cara pemberian air irigasi. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa Pemberian air dengan cara

penggenangan terus menerus setinggi 2,5 cm menghasilkan pola tanam padi

seluas 1033 ha dan Palawija seluas 502 ha dengan umur 3 bulan sudah dapat

dipanen dan terdapat kenaikan intensitas tanam dari 125,34% menjadi

199,99%.

Perbedaan Penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah Penelitian

terdahulu mengkaji tentang sistem pemberian air dengan cara stagnasi dan

penggenangan terus menerus, sedangkan penelitian ini mengkaji tentang sistem

optimalisasi pemberian air irigasi sesuai dengan debit yang tersedia dengan pola

tanam yang berbeda.

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera

pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan

(25)

5

1. BAB I PEDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, batasan masalah, kajian pustaka, dan sistematika penulisan skripsi.

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tinjauan pustaka dan teori yang berupa pengertian dan

definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan

laporan skripsi serta data-data yang berhubungan dengan penelitian.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang Lokasi Penelitian, langkah Penelitian dan Bagan Alir Penelitian.

4. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang analisis data Curah Hujan, perhitungan data Evapotranspirasi

(Eto), sistem optimalisasi jaringan irigasi dengan pola tanam yang berbeda dan

Kapasitas Debit Saluran Sekunder Lumbung Kerep.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan evaluasi dan

optimalisasi pola tanam berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya.

6. DAFTAR PUSTAKA

(26)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan kajian yang telah diuraikan pada bab IV

yang berisi tentang “Studi Optimalisasi Pemberian Air Irigasi Dengan Pola Tanam

Yang Berbeda Daerah Irigasi Bendung Jaban Desa Wadung Getas, Kecamatan

Wonosari, Kabupaten Klaten” dilanjutkan dengan perhitungan pola tanam yang

paling sesuai dengan debit yang ada pada saluran sekunder Lumbung Kerep yaitu

140 l/dtk dengan luas wilayah areal 98 ha. Maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Pada Perhitungan Pola Tanam didapatkan dua perhitungan, yaitu :

a. Pola tanam sebelum optimalisasi :

Musim tanam I = Padi I = 98 ha

Musim tanam II = Padi II = 92 ha dan Palawija = 6 ha

Musim tanam III = Padi III = 53 ha dan Palawija = 45 ha

Pola tanam setelah optimalisasi :

Musim tanam I = Padi I = 98 ha

Musim tanam II = Padi II = 51 ha dan Palawija = 47 ha

Musim tanam III = Padi III = 8 ha dan Palawija = 90 ha

b. Total kebutuhan air dalam 1 tahun sebelum optimalisasi = 48,216 + 54,566 +

40,925 = 143,707 l/dtk.

140 l/dtk ( debit yang tersedia ) – 143,707 l/dtk ( debit yang dibutuhkan untuk

(27)

74

Total kebutuhan air dalam 1 tahun setelah optimalisasi = 48,216 + 47,063 +

38,298 = 133,577 l/dtk.

140 l/dtk ( debit yang tersedia ) – 133,577 l/dtk ( debit yang dibutuhkan untuk

pola tanam II ) = 6,423 l/dtk ( debit yang dapat dihemat pada saluran sekunder Lumbung Kerep ).

2. Pola Tanam yang paling sesuai untuk saluran sekunder Lumbung Kerep

dipilih pola tanam yang sudah dilakukan optimalisasi, karena di anggap lebih

efisien dan efektif dengan debit (Q) air yang tersedia dan bisa menghemat air

irigasi sebesar 6,423 l/dtk.

5.2. Saran

Saran yang diberikan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya

adalah sebagai berikut :

1.

Jika pola tanam hasil optimalisasi ini ingin diterapkan oleh pihak terkait,

dalam hal ini adalah Balai PSDA TARU (Pengelolaan Sumber Daya Air Dan

Tata Ruang) Bengawan Solo, sebaiknya melakukan pendekatan terlebih

dahulu kepada petani untuk mendapat persetujuan petani terkait perubahan

pola tanam tersebut.

2. Pada saat bendung Jaban debitnya meningkat untuk tanaman sebaiknya

disesuaikan dengan situasi atau keadaan areal sekitarnya sehingga tanaman

yang dikelola tidak mengalami hambatan akan kebutuhan air irigasinya.

3. Sesuai dengan tujuan pengoperasian atau pengelolaan air irigasi adalah untuk

meningkatkan intensitas tanam yang berarti hasil bahan pangan meningkat

maka segala sesuatu sarana dan prasarana jaringan irigasi perlu ditingkatkan

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Triatmodjo, B., 2008, Hidrologi Terapan, Beta Offset, Yogyakarta. Harto, S., Br., 1993, Analisis Hidrologi, PT Gramedika Pustaka, Jakarta.

Soewarno, 1995, Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data Jilid I, Nova, Bandung.

Soedarsono dan Takeda, 1983, Hidrologi Untuk Pengairan, Cetakan ke delapan, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Sugiyanto, C., 2010, Studi Optimasi Pengelolaan Bendung Talang Guna Meningkatkan Intensitas Tanam Daerah Irigasi Talang Desa Talang

Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten, Skripsi Universitas Widya Dharma

Klaten.

Ardiyansyah, S., 2017, Studi Optimasi Pengelolaan Bendung Plosowareng Guna Meningkatkan Intensitas Tanam Daerah Irigasi Plosowareng Desa Ploso

Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten, Skripsi Universitas Widya

Dharma Klaten.

Mulyanto, S., 2004, Studi Optimasi Pemberian Air Irigasi Dalam Pengoperasian

Waduk Rowo Jombor Di Kabupaten Klaten, Skripsi Universitas Widya

Dharma Klaten.

Imam Subarkah, 1978, Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea

Dharma, Bandung.

Linsley.Ray K., Franzini, dan Joseph B, 1991, Teknik Sumber Daya Air, Idea Dharma, Bandung.

Soemarto CD, BIE. Dipl H, 1987, Hidrologi Teknik, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.

Nugroho, A., 2017, Analisis Stasiun Hujan Terhadap Kapasitas Waduk Rowo

Referensi

Dokumen terkait

aegypti di Kelurahan Jatiasih belum mengalami status penurunan kerentanan (resisten) terhadap larvasida yang digunakan yakni temephos 1% (Abate 1 SG) atau

Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia

Warga Negara Indonesia, pemegang paspor diplomatik dan dinas yang sah, wajib tidak dipersyaratkan untuk memperoleh visa untuk masuk, transit dan tinggal di

Seorang anak raja, harus belajar mengasihi seperti ayahnya (yang adil terhadap rakyatnya), jadi kalau kita adalah anak-anak Raja, kita juga tidak boleh melihat kaya atau miskin,

Data kemudian dianalisis berdasarkan: pelanggaran prinsip kerjasama, yang meliputi maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, maksim pelaksanaan; pelanggaran

Wawancara atau kuesioner ditujuan kepada pelaku usaha pengguna HCFC mengenai konsumsi HCFC di industri manufaktur, alih teknologi yang sudah dilakukan, jumlah

Seiring dengan makin berkembangnya industri rumah tangga di Kecamatan Moti, pemerintah daerah terus memberikan perhatian yang besar terhadap perkembangannya baik dari