• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi - UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE DI KELAS IV SD NEGERI SAMBENG WETAN - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi - UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE DI KELAS IV SD NEGERI SAMBENG WETAN - repository perpustakaan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Motivasi

a. Pengertian motivasi

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Menurut Mc. Donald dalam motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

(2)

memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. (Sardiman, 2011: 73-75). Pengertian-pengertian motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang muncul dari sebuah perasaan atau feeling pada diri seseorang dan dapat di terapkan dalam tingkah laku, sehingga memepengaruhi perubahan sikap dan penampakanya akan menyangkut kegiatan fisik manusia, sehingga dapat memberikan arak pada kegiatan manusia yang akan dicapai. b. Bentuk-bentuk motivasi di sekolah

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, Sardiman (2011:92-95) :

1) Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulang atau nilai-nilai pada raport angkanya baik.

2) Hadiah

(3)

3) Saingan/ kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individu maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

5) Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.

6) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. 7) Pujian

(4)

merupakan motivasi yang baik. 8) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud.

10) Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Propses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.

11) Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting.

c. Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebaga berikut: (Sardiman, 2011: 83-84)

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)

(5)

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainnya).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya)

4) Lebih senang bekerja mandiri

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin . (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif) 6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu)

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

Apabila sesorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri.

2. Prestasi belajar

a. Pengertian prestasi belajar

(6)

melakukan kegiatan. W. J. S Purwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb).

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku, (Slameto, 2010:2). Prestasi belajar dapat disimpulkan yaitu sebagai hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Setelah menelusuri uraian diatas, dapat dipahami mengenai makna kata prestasi dan belajar.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

(7)

1) Faktor internal

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara lain sebagai berikut.

a) Kecerdasan (intelegensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. b) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.

c) Sikap

Sikap, yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh.

d) Minat

Minat menurut para ahli psikologi adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus. Minat ini erat kaitamya dengan perasaan, terutama perasaan senang.

e) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. f) Motivasi

(8)

untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik-tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya.

2) Faktor Eksternal a) Keadaan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.

b) Keadaan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, oleh karena itu, lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat.

c) Lingkungan masyarakat

Disamping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian model pembelajaran kooperatif

(9)

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. (Kodir, 2011:30)

b. Penelitian dalam kelas terhadap pengaruh pencapaian prestasi pembelajaran kooperatif

Terdapat dasar teoritis yang kuat untuk memprediksi bahwa metode-metode pembelajaran kooperatif yang menggunakan tujuan kelompok dan tanggung jawab individual akan meningkatkan pencapaian prestasi siswa. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu dari berbagai inovasi pengajaran yang paling banyak dievaluasi. 1) Metode peninjauan

Peninjauan penelitian ini menggunakan bentuk-bentuk penyingkatan dari sintesis bukti terbaik. kriteria prosedur penelitian literatur, metode statistik, dan studi inklusi adalah sama pentingnya dengan yang digunakan dalam tinjauan sebelumnya mengenai penelitian terhadap penguasaan pembelajaran yang berdasarkan kelompo, kemampuan kelompok, dan pembelajaran kooperatif.

2) Kriteria hubungan yang erat

(10)

mana kelompok-kelompok kecil dari para siswa sekolah dasar dan menengah bekerja bersama untuk belajar. Pengkajian terhadap pengajaran beda umur, di mana yang lebih tua mengajar yang lebih muda, tidak dperbolehkan.

3) Kriteria metodologis

a) Pengkajian harus membandingkan pembelajaran kooperatif dengan kelompok-kelompok kontrol yang mempelajari materi yang sama.

b) Harus ada bukti bahwa kelompok-kelompok eksperimental dan kelompok kontrol sejak semula adalah setara

c) Durasi pengkajian harus memakan waktu setidaknya empat minggu. Ini disebabkan karena banyaknya materi yang tidak diikutsertakan

d) Ukuran pencapaian harus bisa menilai tujuan mengajar baik dalam kelas-kelas eksperimental maupun kontrol. Apabila kelas-kelas eksperimental dan kontrol tidak mempelajari materi yang sama persis, maka standarisasi atau pengujian dasar yang lebih luas haus digunakan untuk menilai pencapaian tujuan oleh seluruh kelas.

c. Menyelesaikan masalah dengan pembelajaran kooperatif

(11)

1) Tidak bisa berteman

Masalah ini sering muncul pada minggu pertama atau kedua pembelajaran kooperatif. Tim-tim biasanya terdiri dari kombinasi yang paling tidak diinginkan. Para siswa dalam satu tim adalah mereka yang berbeda dari segi jenis kelamin, etnik, kinerja akademik.

2) Perilaku yang salah

Salah satu cara untuk mendorong siswa supaya berperilaku sesuai adalah dengan memberikan kepada tiap tim maksimal tiga poin tambahan tiap harinya yang didasarkan pada perilaku tim, kooperatiffnya, dan usahanya 3) Kebisingan

Kebisingan merupakan masalah yang cenderung terjadi pada sekolah-sekolah tertentu, tergantung pada kekedapan suara bangunan sekolah, pengajaran, konstruksi bangunan yang tradisional atau sebaliknya terbuka, dan sikap sekolah terhadap kebisingan.

4) Siswa tidak hadir

Ketidak hadiran siswa bisa menjadi masalah dalam kelas pembelajaran kooperatif, karena para siswa saling tergantung antara satu sama lain untuk belajar bersama dan untuk memeberi kontribusi poin kepada timnya.

5) Penggunaan waktu latihan tim yang tidak efektif

(12)

tertentu dalam sesi-sesi latihan tim untuk memastikan bahwa mereka menggunakan waktunya dengan efektif. 6) Tingkat kinerja yang terlalu jauh rentangnya

Jika Anda mengalam masalah seperti ini, pertama pikirkanlah tentang apa yang akan Anda lakukan sebelum mulai menggunakan pembelajaran kooperatif. Apabila Anda biasanya melakukan hal yang sama dengan pembelajaran kooperatif, tetapi anda perlu meluangkan waktu untuk bekerja sama siswa dengan kinerja rendah untuk membantu mereka mencapai tingkat seluruh siswa dalam kelas. (Slavin, 2010:274-278)

4. Model pembelajaran kooperatif tipe Think –Pair – Square

(13)

Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square adalah sebagai berikut:

a. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberika tugas kepada semua kelompok.

b. Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri c. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan

berdiskusi dengan pasangannya

d. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat.

Guru memilih menggunakan TPS untuk membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan. Guru menggunakan langkah-langkah berikut

a. Langkah 1: Berpikir

Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berpikir

b. Langkah 2: Berpasangan

(14)

masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan

c. Langkah 3: Berbagi

Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan Arends dalam Trianto (2010 :81-82) Keuntungan model diskusi

1) Diskusi melibatkan semua benda

2) Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan pelajarannya masing-masing.

3) Diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah

4) Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan para sisiwa akan dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri.

5) Diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa

e. Kelemahan model diskusi

1) Suatu diskusi dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasilnya sebab tergantung kepada kepemimpinan dan partisipasi anggota-anggotanya.

(15)

yang belum pernah dipelajari sebelumnya

3) Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, tetapi hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan 4) Jumlah siswa yang terlalu besar di dalam kelas akan

mempengaruhi kesempatan setiap siswa untuk mengemukakan pendapatnya

5. Pengertian IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Aalam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahaun Alam (IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical science dan life science, yang termasuk physical science adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika; sedangkan life science meliputi biologi (anatomi, fisiologi, zoologi, dan seterusnya). James Conant (dalam Samatowa, 2010:1)

(16)

Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu per satu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun demikian dari segi waktu, jarak semakin lama semakin sempit. IPA di Sekolah Dasar hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Fokus program pengajaran IPA di SD hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan pengembangkan anak didik terhadap dunia mereka dimana mereka hidup.

b. Hakikat IPA

Secara khusus fungsi dan tujuan IPA berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi Depdiknas (2003: 2) adalah sebagai berikut : 1) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2) Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah

3) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melek sains dan teknologi.

4) Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

(17)

dimana dengan memperhatikan keteraturan di alam semesta akan semakin meningkatkan keyakinan akan adanya sebuah kekuatan yang mahadahsyat yang tidak dapat dibantah lagi, yaitu Allah SWT. Sekalipun sebagian besar ilmuan mengatakan bahwa IPA tidak menjangkau nilai moral atau etika, juga tidak membahas nilai-nilai keindahan (estitika), tetapi IPA mengandung nilai-nilai-nilai-nilai tertentu yang berguna bagi masyarakat. Yang dimaksud nilai disini adalah sesuatu yang dianggap berharga yang terdapat dalam IPA dan menjadi tujuan yang akan dicapai.

c. Materi Gaya

Gaya merupakan materi yang diajarkan pada kelas IV Sekolah Dasar Dalam BSE gaya dapat merubah gerak dan bentuk benda.

Tabel 2.1 Perincian indikator materi gaya Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator 7.1 Memahami o Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi gerak benda, misalnya jatuh bebas akibat gravitasi, gerak di lantai yang datar karena dorongan.

(18)

1) Pengaruh Gaya terhadap Bentuk Benda

Sekarang kita akan belajar tentang hal yang baru yaitu gaya. Dalam sains gaya dapat juga disebut sebagai tarikan dan dorongan. Semua bentuk tarikan dan dorongan adalah gaya. Contoh tarikan adalah gerakan menarik gerobag, menarik pintu, menarik tali timba dan menarik benang layang-layang. Contoh dorongan adalah gerakan mendorong meja, menutup pintu, menekan tombol, menginjak pedal speda dan menendang bola.

Perubahan bentuk yang terjadi pada tanah liat, telur,

batu, dan mobil disebabkan oleh gaya yang bekerja pada

benda-benda tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa: Gaya kadang-kadang dapat mengubah bentuk suatu

benda. Benda-benda dapat bergerak tidak hanya mendapat gaya

dari tubuh, tetapi bisa juga dari gaya mesin atau gaya pegas.

Dari kegiatan-kegiatan dan penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa:

a) gaya dapat berupa dorongan dan tarikan.

b) gaya dapat menyebabkan benda bergerak.

c) gaya dapat mengubah arah atau kecepatan gerakan benda.

d) gaya dapat mengubah bentuk suatu benda.

2) Gaya dapat Mengubah Gerak Benda

Pada saat tukang bakso mendorong gerobag baksonya

(19)

pula pada saat seorang ibu menarik tali di sumur yang dikaitkan

dengan ember maka ember yang berisi air akan bergerak ke atas.

Berdasarkan dua contoh tersebut dapat ditunjukkan bahwa pada

saat bergerak benda memerlukan gaya. Menunjukkan bahwa

gaya dapat mengubah gerak suatu benda

Gambar 2.1 Gaya berupa tarikan dan dorongan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda

Beberapa faktor yang mempengaruhi gerak suatu benda adalah adanya gaya gravitasi bumi dan tarikan atau dorongan yang terjadi pada benda.

a) Adanya Gravitasi Bumi

(20)

Gambar 2.2 Gaya gravitasi menyebabkan benda jatuh ke bawah.

b) Dorongan atau Tarikan

Pada bagian sebelumnya telah dibahas bahwa benda

dapat bergerak karena adanya gaya yang berupa tarikan atau

dorongan. Ember yang terikat dengan tali yang ada di sumur

tidak dapat bergerak ke atas apabila tidak ditarik. Begitu

pula mobil yang mogok akan bergerak apabila ada orang

yang mendorongnya. Hal ini menunjukkan bahwa tarikan

dan dorongan mempengaruhi gerak benda.

Gambar 2.3 Dorongan mengakibatkan mobil bergerak

3) Besar Gaya

Besar gaya yang dimiliki sumber gaya tidak sama.

Misalnya, besar gaya yang diberikan kuda berbeda dengan besar

(21)

Begitu pun manusia. Gaya yang dihasil kan setiap orang

mungkin beda. Gaya yang diberikan seseorang

berbeda-beda berdasarkan gaya yang dikeluarkan oleh seseorang. Ada

yang kuat, ada yang lemah, dan ada yang sedang. Jadi, besar

gaya berbeda-beda. Alat khusus yang digunakan untuk

mengukur gaya disebut dinamometer. Besar dan kecilnya gaya

menentukan pengaruh gaya pada benda. Hal ini menunjukkan

bahwa gaya memiliki keterbatasan dalam memengaruhi gerak

benda. Demikian juga, ketika gaya harus mengubah bentuk

benda. Hanya gaya-gaya yang mencukupi yang dapat

memengaruhi benda. Dinamometer merupakan alat untuk

mengukur gaya.

Gambar 2.4 Dinamometer merupakan alat untuk mengukur

gaya.

Oleh karena itu, untuk mengubah suatu benda harus

menggunakan sumber gaya yang sesuai. Misalnya, untuk

(22)

4) Gaya-gaya yang ada di Alam a) Gaya Gravitasi Bumi

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kamu temukan

jenis gaya. Gaya-gaya tersebut banyak sekali manfaatnya.

Jika kamu pikirkan, mengapa kita dapat berjalan tegak?

Berbeda jika kamu melihat orang yang berjalan di luar

angkasa. Mereka memerlukan alat pendorong agar

berpindah tempat. Mereka menemui kesulitan untuk

berjalan secara normal. Kamu dapat berjalan tegak karena

ada gaya gravitasi. Gaya gravitasi membuat kamu kokoh

menempel pada tanah.

Gambar 2.5 Jika kamu melempar bola ke atas, bola akan kembali.

Setiap benda yang dilempar ke atas akan kembali.

Ini menandkan adanya gaya gravitasi. Gaya gravitasi

merupakan gaya yang timbul dari Bumi. Bumi menarik

(23)

b) Gaya Apung

Cobalah kamu angkat sebuah batu yang cukup besar.

Kalau pun dapat kamu angkat, tentu terasa sangat berat.

Sekarang, coba masukkan batu tersebut ke dalam air

Gambar 2.6 Batu akan terasa ringan jika di dalam air

Kemudian, coba kamu angkat lagi. Pasti kamu akan

merasakan batu itu sekarang lebih ringan. Apakah

sebenarnya yang menyebabkan batu itu lebih ringan? Batu

tersebut terasa ringan karena ada bantuan gaya. Gaya

tersebut muncul dari dalam air. Gaya tersebut dinamakan

dengan gaya apung.

c) Gaya Gesek

Sewaktu kecil, mungkin kamu pernah main

kelereng. Apakah ada perbedaan antara main di lantai

keramik di tanah? Apakah yang menyebabkan perbedaan

(24)

lamban di tanah. Itu terjadi karena pengaruh hambatan

lintasan geraknya. Hambatan gerak dari lantai keramik lebih

kecil dibandingkan dengan hambatan gerak tanah.

Hambatan gerak dari lantai disebut gaya gesek.

Bantalan diletakkan di bawah benda yang akan

dipindahkan seperti pada Gambar 7. 8. Dengan demikian,

benda tidak kontak langsung dengan lantai.

Gambar 7.7 Bantalan dapat memperkecil gesekan dengan lantai.

B. Penelitian yang Relevan

(25)

73 % , dan pada siklus II di peroleh nilai rata- rata 86, 36 dengan ketuntasan belajar 100 %.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah diuaraikan di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Dalam pembelajaran IPA materi gaya kiranya perlu mendapatkan perhatian yang khusus dari guru, agar siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar IPA. Salah satunya dengan menggunakan satu pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam materi gaya.

Salah satu pendekatan yang kiranya dapat meningkatkan pembelajaran IPA materi gaya adalah pendekatan TPS. Dalam pendekatan TPS adalah strategi pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain.

Pendekatan TPS memiliki keunggulan dan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa, yaitu memberi kesempatan delapan kali lebih banyak kepada setiap sisiwa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Dengan demikian penerapan pendekatan TPS dalam pembelajaran IPA materi gaya, maka motivasi dan presasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Sambeng Wetan akan meningkat.

(26)

Masalah Tindakan Hasil

Guru melakukan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe TPS. Penerapan model pembelajaran ini menuntut siswa untuk aktif dan berani berpendapat serta dapat memecahkan masalah dalam kegiatan belajar dan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran akan diadakan evaluasi dalam bentuk tes. Selain itu juga disebarkan angket motivasi untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa. Dari hasil tersebut akan terlihat peningkatan motivasi dan prestasi belajar sisiwa.

D. Hipotesis

1. Melalui pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran IPA materi gaya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Sambeng Wetan kecamatan Kembaran, kabupaten Banyumas. 2. Melalui pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran IPA

Gambar

Tabel 2.1 Perincian indikator materi gaya
Gambar 2.1 Gaya berupa tarikan dan dorongan
Gambar 2.2 Gaya gravitasi menyebabkan benda jatuh ke bawah.
Gambar 2.4  Dinamometer merupakan alat untuk mengukur gaya.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan; (1) secara parsial valire for money (ekonomis, efisiensi dan efektivitas) berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik

Islam sebagai agama yang hadir ditengah-tengah kondisi sosial ma- syarakat arab yang memandang remeh perempuan, Islam tidak melaku- kan perubuhan secara menyeluruh terhadap tradisi

Dari uraian diatas, maka penulis bermaksud untuk membuat suatu Sistem Informasi Wisma dan Reservasi Kamar berbasis web yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Departemen Pendidikan Kimia.

Pada reaktor dengan durasi pengolahan aerobik selama 31,5 jam- anoksik 31,5 jam dapat dilihat bahwa nilai pH selalu mengalami kenaikan pada fase aerobik dan nilai DO

memiiki nilai α pada frekuensi 4000 Hz dibandingkan dengan spesimen lainnya dikarenakan spesimen ini memiliki rongga yang mungkin terisi udara dimungkinkan porositas

Ruang pembakaran cyclone burner berbentuk silinder dengan pipa saluran udara diletakkan pada posisi arah tangensial, sedangkan pipa feeding bahan bakar diletakkan

e-Learning merupakan konsep pengajaran dan pembelajaran yang mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi menggunakan internet, e- learning juga harus