KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
ANALISIS DAMP AK KEGIA T AN LITBANG PERT AMBANGAN URANIUM
1995/1996-2005 TERHADAP LINGKUNGAN SEKIT AR KALAN,
KALIMANT AN BARA T (P2BGGN/PGN- TPBGN/P/02/2005)
Oleh: Soeprapto Tjokrokardono, Amir Efendi, Achmad Sorot Sudiro, dan Drajat Eko Priyono
ABSTRAK
ANALISIS DAMPAK KEGIATAN LIT BANG PERT AM BANG AN URANIUM
1995/1996-2005 TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR KALAN, KALIMANTAN.
Daerah Kalan adalah salah satu daerah dimana ditemukan indikasi mineralisasi uranium di
Kalimantan Barat. Penemuan indikasi mineralisasi uranium kemudian ditindak lanjuti
dengan kegiatan litbang pertambangan meliputi: litbang eksplorasi, penambangan dan
pengolahan. Kegiatan litbang pertambangan uranium tersebut mempunyai potensi
mencemari lingkungan sekitamya karena mengubah keadaan morfologi tanah, memindahkan
batuan radioaktif dari dalam bumi ke permukaan, memindahkan bij ih dari daerah
penambangan ke pengolahan, mengolah bijih menjadi yellow cake dan pengelolaan limbah.
Sasaran studi adalah mendapatkan pengetahuan seberapa jauh dampak kegiatan
pertambangan Kalan terhadap lingkungan di sekitarnya menggunakan metode pendekatan
evaluasi ulang kegiatan litbang terkait dengan jenis kegiatan dan intensitasnya kemudian masing masing diberikan nilai bobot. Kegiatan pemantauan dampak lingkungan yang telah dilakukan sejak 1992/1993 menggunakan parameter fisik dan kimia disekitar daerah lokasi litbang yaitu di Kalan Hulu dan di Rirang Hulu dievaluasi sebagai tolok ukur. Parameter fisik yang dipantau adalah kekeruhan air sungai, sedang parameter kimianya adalah kadar logam-logam berat meliputi : Cu, Fe, As, Zn. Mo, Pb, U dan Th, pada contoh air sungai, endapan
sungai dan tanah. Hasil yang diperoleh adalah potensi pencemaran sangat menurun sejak
1999/2000 yaitu sejak kegiatan litbang pertambangan sangat dikurangi intensitasnya.
Kata kunci : Dampak lingkungan, Kalan, Litbang Pertambangan BGN.
ABSTRACT
ANALYSIS ON IMPACT OF URANIUM MINING RESEARCH AND
DEVELOPMENT 1995/1996-2005 TO THE ENVIRONMENTAL SURROUNDING OF
KALAN, KALIMANTAN. Kalan area is one of the area, where uranium occurrences has
been discovered in West Kalimantan. These discovering has been followed up by activities of
mining research and development included exploration, mining, and milling research for
development of uranium mining district of Kalan. The research has a potency to
environmental pollution, because of the soil morphology changing, movement of radioactive ores from the deep to the surface, moves on ores from mining area to milling location , ore processing to become yellow cake and waste processing management. The goal of the study is to obtain knowledge on the enviromental impact of Kalan research and development to
PUS AT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 53
KVMPVLAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHVN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
surroundings. The method used is re-evaluation of research activites, type and their intensity, and add weight to each activity. The environment impact was monitored using physical and
chemical parameters at the surrounding areas where the research done. The physical
parameter was monitored for the muddiness of the river water, while the chemical parameter was monitored for Cu, Fe, As, Zn. Mo, Pb, U and Th within river water, stream sediment, and soil. The result was their polluted potential significantly reduced since 199912000 periode activities, doe to the research reduced and or terminated
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELlT/AN TABUN 2005
PENDAHULUAN
ISBN.978-979-99141-2-5
Di daerah Kalan telah ditemukan mineralisasi uranium oleh BAT AN-CEA dalam
kegiatan eksplorasi uranium bersama yang berlangsung sejak tahun 1970 sid tahun 1976.
Kegiatanfollow up di Kalan berupa prospeksi detil dan rinci, pembuatan kupasan dan paritan,
pemboran eksplorasi dan pemboran evaluasi. Mulai tahun 1980, setelah CEA meninggalkan Indonesia, kegiatan dilanjutkan oleh P2BGN-BA TAN dengan kegiatan litbang pertambangan lanjutan guna menambah, melengkapi, dan konfirmasi data geologi yang sudah ada dengan membuat kupasan dan paritan baru atau membersihkan paritan lama, pemboran eksplorasi
dan evaluasi, serta pembuatan terowongan dan unit pengolahan (Gambar 1). Kegiatan
kegiatan tersebut berpotensi memberikan dampak kepada keselamatan lingkungan antara lain disebabkan oleh :
1. Perubahan topografis dan perubahan vegetatif akibat kegiatan land clearing
untuk pembuatan jalan, basis, platform pemboran, dan lain-lain ..
2. Perpindahan batuan radioaktif dari dalam bumi ke permukaan, sehingga
memberi peluang yang lebih besar pelarutan elemen radioaktif dan logam berat lainnya yaitu kegiatan pemboran dan pembuatan terowongan.
3. Kemungkinan terlepasnya unsur radioaktif, logam berat, dan bahan kimia dari limbah pengolahan bahan galian nuklir (BGN).
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 th 1990, tentang
pengendalian Pencemaran air[1J; Keputusan Menteri Negara KLH No. No:
Kep-02/MenKLH/I/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan[2J; dan Keputusan
Kepala BAPETEN no. 02/Ka/Bapeten/V/1999[3J, maka perlu dilakukan kaji ulang dan
evaluasi dampak kegiatan litbang eksplorasi, penambangan, dan pengolahan BGN di Kalan
terhadap keselamatan lingkungan disekitarnya. Daerah cakupan litbang pertambangan
meliputi: sektor potensial Amir-Engkala, Dendang Arai, Eko-Remaja, Jeronang Hulu,
Jumbang 1 sid 4, Lembah Hitam, Lemajung, Rabau Hulu, Rirang Hulu, Sarana, Semut,
Tanah Merah, dan Tiga Dara. Kegiatan pemantauan dilakukan pada sektor -sektor dimana
kegiatan litbang terkonsentrasi yaitu di daerah Kalan Hulu (Eko-Remaja, Lemajung, dan
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELlTlAN TABUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
daerah Rirang). Lokasi pengambilan contoh air sungai, endapan sungai, dan tanah seperti yang tercantum pada peta Oambar 2 berikut:
1't:f,\hOI:\ N
."~
=-u1
o 0,5 1 km I I I \('\
\
~--,. ~ )'~ f ~ I Keteranaan:•• =Lekasi Pengambilan Air
.•. =Lekasi Pengambilan Tanah
rf1
=Terowengan Remaja- =Base Camp
I!RI =Tanah Kalan
~ =Tanah Rirang
ASK =Air Sungai Kalan
ASR =Air Sungai Rirang
ESK =Endapan Sungai Kalan
ESR =Endapan Sungai Rirang
Gambar 1. Peta lokasi kerja pemantauan lingkungan
Tujuan pengkajian ini adalah untuk mendapatkan gambaran seberapa besar dampak terhadap keselamatan lingkungan dari kegiatan litbang pertambangan BON di Kalan dengan
mengedepankan hasil-hasil pemantauan terhadap parameter fisik dan kimia komponen
lingkungan terutama air, endapan sungai, dan tanah.
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELlTlAN TABUN 2005
T AHAP AN DAN METODE KERJA
ISBN.978-979-99141-2-5
Secara garis besar kegiatan yang dilakukan dalam rangka studi ini adalah :
Mengkaji ulang data intensitas kegiatan litbang pertambangan dengan membuat
rincian kegiatan dan menetapkan nilai bobot terhadap intensitas kegiatan
(berdasarkan jumlah personil);
Membuat klasifikasi tingkat potensi pencemaran dan memberikan nilai bobot; Mengkaji ulang data kadar logam berat pada contoh air sungai, endapan sungai, dan tanah dari sektor yang di pantau.
Membandingkan antara data kadar logam berat dalam contoh lingkungan dan
intensitas kegiatan yang dilakukan.
Menentukan hasil analisis dan menetapkan status daerah Kalan.
I)~'I,\hll~,''I: N
-<>-=-Iii==Lokasi / u1
o 0,5 1 km I I I• =Lokasi Pengambilan Air
..•• =Lokasi Pengambilan Tanah
rf1
=Terowongan Remaja- =Base Camp
ffRI =Tanah Kalan
ITill =Tanah Rirang
ASK =Air Sungai Kalan
ASR =Air Sungal Rirang
ESK =Endapan Sungai Kalan
ESR =Endapan Sungai Rirang
Gambar 2. Lokasi pengambilan contoh lingkungan guna pemantauan dampak lingkungan litbang pertambangan U di Kalan Hulu (kid bawah) dan Rirang Hulu (kanan atasp] .
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTIAN TAHUN 2005
HASIL DAN PEMBAHASAN
HasH
ISBN.978-979-99141-2-5
Jenis kegiatan litbang pertambangan
Kegiatan litbang pertambangan BGN di Kalan dibedakan menjadi 3 kegiatan pokok dan satu kegiatan pendukung. Kegiatan pokok antara lain: litbang eksplorasi BGN, litbang
penambangan, dan litbang pengolahan, sedangkan kegiatan pendukung antara lain kegiatan
basis Efka, Remaja, dan Lemajung, kegiatan perbaikan jalan, transportasi logistik dan
personil, dan kegiatan perbengkelan elektro-mekanik.
1. Litbang eksplorasi
Kegiatan litbang eksplorasi dilakukan di berbagai sektor di Kalan antara lain: di Eko-Remaja, Lemajung, Rirang, Jeronang, dan Jumbang. Kegiatan eksplorasi di Kalan antara lain meliputi :
• Pemetaan detil dan sistematik termasuk pemetaan geologi, geofisika
(radiometri, geolistrik, dan geomagnet) dan geokimia. Pada umumnya kegiatan
litbang eksplorasi berdampak sangat kecil terhadap lingkungan, karena tidak
merubah morfologi tanah.
• Pembuatan paritan dan kupasan, potensi perannya terhadap lingkungan lebih
besar, karena memunculkan batuan radioaktif ke permukaan.
• Kegiatan pemboran baik eksplorasi maupun evaluasi termasuk kegiatan
penunjang, mempunyai potensi merubah morfologi tanah cukup besar pada
pembuatan platform dan penggusuran jalan, sedang pemboran menyebabkan
terangkatnya batuanJpotongan batuan radioaktif ke permukaan, sehingga potensi pencemaran cukup besar.
2.
Litbang penambangan
Kegiatan litbang penambangan dilakukan di sektor Eko-Remaja, yaitu kegiatan
pembuatan paritan, terowongan eksplorasi, pembuangan limbah penambangan (batuan
steril), pengumpulan dan pengangkutan bijih ke unit Pengolahan Lemajung, serta
KUMPULAN LAPORAN HASTL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
perawatan terowongan (penggantian penyangga). Pembuatan terowongan Eko-Remaja
dimulai dari 1981 sampai 1997 [4] , sedang kegiatan di Rirang gagal karena longsor,
kemudian diganti dengan kegiatan pembuatan paritan-dalam (open pit skala kecil), dan pemboran dangkal maupun dalam.
Sejak tahun 1993/1994 kegiatan litbang penambangan menurun drastis, sejalan
dengan penurunan intensitas eksplorasi uranium dunia pada umumnya. Pada 1995/1996
kegiatan pembuatan paritan-dalam selesai, sedang kegiatan selanjutnya hanya berupa
pemboran dengan total kedalaman kecil dan penggantian penyangga di terowongan Eko-Remaja.
3. Litbang pengolahan BGN
Kegiatan litbang pengolahan yang berlangsung dari 1980/1981 sid 1996/199i5]
berupa kegiatan pengolahan BGN yaitu meliputi: kegiatan preparasi fisik, proses kimia
pengolahan bijih, dan penetralan limbah serta pembuanganlpenumpukan limbah
pengolahan.
Dalam proses kimia pengolahan bijih uranium digunakan bahan kimia antara lain
H2S04 yang mampu mendekomposisi bijih, oleh karena itu, maka bahan kimia dan
logam berat yang terurai dari mineral bijih dapat terlepas ke lingkungan. Untuk
memperkecil potensi pencemaran pada litbang pengolahan, maka dilakukan pengolahan
limbah berupa pengendapan logam berat dengan menambahkan CaOH
+
NaOH , danpenetralan air limbah terhadap bahan kimia, (mencapai pH 7 atau sarna dengan air
lingkungan). Air dan limbah yang sudah netral dan bersih dari logam berat dibuang ke lingkungan.
4. Kegiatan pendukung
Kegiatan pendukung meliputi kegiatan basis berupa kegiatan, administrasi, pengadaan (transportasi) logistik, BBM, suku cadang, pergudangan, bengkel elektro dan mekanik.
Kegiatan ini terus berlangsung selama kegiatan litbang berlangsung dan dilanjutkan
dengan kegiatan perawatan selama stagnasi (tidak ada kegiatan litbang).
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2fJ05
Intensitas kegiatan
ISBN.978-979-99141-2-5
lntensitas kegiatan dalam rangka litbang pertambangan U di Kalan tidak kontinu
Itidak stabil, pada tahun awal kegiatan intensitas sangat tinggi, sedang pada beberapa tahun
terakhir intensitas kegiatannya menjadi rendah, khususnya litbang penambangan dan
pengolahan menjadi sangat rendah. lntensitas kegiatan baik litbang eksplorasi, penambangan maupun pengolahan secara akurat sulit diketahui, karena tolok ukur yang tepat tidak ada.
Pendekatan yang dapat dilakukan adalah hanya dari jumlah biaya terpakai; jumlah
produk pemetaan km2/tahun; meter bor/tahun, meter terowongan/tahun; dan ton bijih
terolah/tahun serta jumlah personil yang menangani kegiatan. Untuk alasan kemudahan akses data dan tingkat akurasinya, maka dalam studi ini untuk menggambarkan intensitas kegiatan disajikan data jumlah personil yang menangani kegiatan tersebut. Tim pelaksana per shift kegiatan, berdasarkan pengalaman berbagai kegiatan di Kalan, minimal terdiri dari 3-4 orang.
Sebagai contoh pemboran pershiftnya minimal terdiri dari: 1 (satu) juru bor, l(satu)
mekanik, dan 1 (satu) kontrol geologi dan bila perlu l(satu) pengawas lingkungan (KKL). Oleh karena itu 3 (tiga) orang personil dianggap sebagai tim terkecil per 1 shif.
Pembobotan Jenis dan [ntensitas kegiatan
Untuk memperjelas perhitungan potensi dampak kegiatan litbang pertambangan
terhadap lingkungan, maka setiap jenis dan intensitas kegiatan kemudian diberi nilai bobot kegiatan. Berdasarkan potensi dampaknya, jenis kegiatan dalam litbang pertambangan diberi nilai bobot dengan angka 1sid 10. Nilai satu adalah kegiatan yang hampir tidak memberikan dampak lingkungan/ dampak sang at kecil, contohnya kegiatan pemetaan eksplorasi. Nilai 10 diberikan pada kegiatan yang berpotensi dampak lingkungan paling besar yaitu : litbang pengolahan. Pembobotan terhadap jenis kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005
Tabel 1. Nilai bobot jenis-jenis kegiatan berdasarkan potensi peneemaran kegiatan.
ISBN.978-979-99141-2-5
No. Uraian jenis kegiatan
Nilai Pengaruh
bobot
thd lin2kungan
1
Pemetaan detil dan sistimatikSangat kecil 1
2
Perawatan Terowongan/penyanggaanSangat keeil 1
3
Kegiatan penunjang lainnyaSangat keeil 1
4
Pembuatan paritanKeeil 2
6
Pembuatan paritan-dalamSedang 6
7
Pembongkaran, pengangkutan dan penimbunan bijih 8Besar 8
Pengolahan bijih dan Pengelolaan limbahCukup besar 10
Bobot intensitas kegiatan diberi nilai dari 1 sid 5. Nilai bobot terkeeil (nilai 1)
berdasarkan pada jumlah terkeeil shif pelaksana seperti dibahas pada subbab intensitas
kegiatan Hal 6. Berdasarkan jumlah personil pelaksana seperti tersebut diatas, maka
intensitas kegiatan kemudian diberi nilai bobot sebagai termuat dalam Tabel 2.
Tabel 2. Nilai bobot intensitas kegiatan berdasarkan jumlah personal pelaksana per shift (3 orang).
No. Uraian Nilai bobot
1
Jumlah personil ~ 3 orang 1
2
Jumlah personil 3 - 8 orang 2
3
Jumlah personil 9 - 14 orang 3
4
Jumlah personil 15 - 20 orang 4
5
Jumlah personil 2: 21 orang 5
Potensi dampak kegiatan terhadap keselamatan lingkungan
Data dampak kegiatan litbang pertambngan terhadap lingkungan disekitar Kalan
diuraikan sebagai berikut :
1. Data logam berat di lingkungan Kalan (rona awal).
Kegiatan litbang pertambangan uranium di Kalan mulai dilakukan 1980/1981,
jauh sebelum Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 tentang AMDAL diterbitkan, oleh
karena itu, pengumpulan data lingkungan berupa data komponen fisik dan kimia
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 20115 ISBN.978-979-99141-2-5
lingkungan sebelum kegiatan litbang pertambangan uranium Kalan belum dilakukan.
Guna memenuhi ketentuan PP No. 20 tahun 1990 tersebut diatas maka kegiatan
pemantauan lingkungan kegiatan Litbang pertambangan Kalan, menggunakan Studi
Evaluasi Lingkungan (SEL) yang didalamnya terdapat Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)[I,6]. Komponen fisik-kimia yang
dipantau adalah kekeruhan air, konsentrasi logam berat pada air sungai, endapan sungai
dan tanah. Logam berat yang dipantau pada air sungai elemen Mg, Fe, Ni, Zn, Pb, Mn,
Mo, Cu, dan As dalam mg/l, sedang U dan Th dalam Bq/gr. Pada endapan sungai dan
tanah yang dipantau adalah elemen Ni, Zn, Cu, Pb, Mn, Mo, dan Fe serta U dan Th[6] . Sebagai gambaran konsentrasi logam berat daerah Kalan diberikan data kadar logam berat pada contoh air yang diambil dari daerah yang tidak terdapat mineralisasi yaitu contoh no. ASK 1 dan ASR2 ( Gambar 4 dan 5).
1.2 ---.--.---.--- --.---.---.--- .---.---
...
-C) E-
•..-
nI 0.8 Q) .Q E nI 0.6 -C) ..2 UI 0.4 nI •.. I ••-
UI ~Q)0
c:c: M0.2O·r-...., t-en en '--...• •...CD en'-- ~ en-+-
Ca(mg/l) -I>- Mg (mgll) ---+- Fe (mg/l) Ni(mgll) --- Zn ( mg/l) Pb (mgll) ---t.-M n(mg/l) • 1--- Mo (mg/l)or--,~::
....
,~....,..---<l: ...,....-,-.~-,ft...••~,~~.~.J
l~_~~(~:!~
co enC> ~ ...• M..•. ont-en~MoncoC>...•..•. CD ~ !!!~ C> C>C> C> 9' ~~ !!!C>C>C>C>C>C> co ;;; co "-t- t- enen CD en 9'en en enen en en "-~ 62Gambar: 4. Data konsentrasi logam berat dalam air sungai dari lokasi ASK-1 dan ASR-2 di Eko-Remaja dan Rirang Kalan Kalimantan Barat [78] .
M •••••• 00 en 0 en en en m 0 ~ :0 ~ ~ a ~ en en en en [ ._. ._n_ rr
-+-
U(x10-2BqIl) II) < --"'-Th(x10-2BqJl)Lokasi dan Tahun pengambiJan contoh L_. __ .. _
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTIAN TAHUN 2005
o .•..N M "'It It) 000000 "-en en ISBN.978-979-99141-2-S .., ••• It> '" '" '"
Gambar 5: Data aktivitas U dan Th pad a air sungai dari lokasi ASK 1 dan ASR-2 di Eko Remaja dan Rirang Kalan Kalimantan Barat [7,8].
2. Data logam berat di lingkungan selama kegiatan berlangsung
Data kadar logam be rat dalam lingkungan selama kegiatan litbang pert ambang an
berlangsung dip antau sejak tahun 1992/1993 sid tahun 2005 seperti disajikan dalam
Gambar 6, 7 , 8,9,10,11 dan 12. 3---·--· - ..---....-... -- ..
---·-·-1
I I I .. ..L
,---.---~ , u" Pb (mgll)~ f ~
\'! -- Zn ( mgIl) ~ ~ ~ Fe (mgll) ~ --+-Cu ( mgll~ _.•__~_m~~!JI _n ••• ••._•• •__~. __ • ••__._.__Gambar 6 : Data konsentrasi logam berat (Pb,Zn, Fe, Cu ,As) mgr/l pada air sungai di Remaja -Lemajung (ASK-1s/d ASK-6) Kalan Kalimantan Barat[7,8].
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 20fJ5 "" E, ISBN.978-979-99141-2-S .• .• .au E .• "" o =u "' .• c
~Ulk'
.
o \, • "" " ' / ...•. ; " .'" '-'. ~_!.~-. , '\"..,,;"",",""
~~~;~---_ .....
~4, .•
~~€;~ •.. _ ....,.~,-C"'~~'
~~~=~
....
o.,;" ~~~~~ •••••• _ •• ~~~~; ••••••••.• •.. •.. •.. •.. •.. s ~ ~ ; sLoklli dan lahunpeng.1mbbn c:ontoh
Gambar 7 : Data konsentrasi logam berat (As,Cu,Fe,Zn,Pb) mgr/l pada air sungai di Rirang (ASR-l sId ASR-5) Kalimantan Barat[7,8].
---_.~--_._-_._._---_
..__.. _._-250~
J~
-.1...1...1...1.. •.• ~ .§.200 I-
ra•.. CII .c 150-E ra 01 .E 11/ 100 f!-
s::: CII 11/ s::: o ~---""---1
I I I I '" ~.,
'"~ 9' coco9'co ;:: 0> ;:: 0> ~ N ~ ~ ~W ~W ~o
~~
~0 0~ ~~ ~0 0~ ~~ 0-
0~ ~~ 0-
~0 ~ ~ ~ ~---~.
:... :... :... :... ---.- Cu( rrglkg) M ~ ~ ~ ~ :.:: ~ ~ -A-Fe (rrgJkg) ~ ~ ~ ~ w w W W --II--Zn (rrg/kg)Lokasi dan tahun pengambilan contoh Ij
A>(rrgJkg) _.-.---_.~---~----,_.-.._.__._-_._---.---.---.- .'.-...--..--- --- ---- ---=-=--=-=-=
=-Gambar 8 :Data konsentrasi logam berat ( Cu,Fe,Zn,Pb) mgr/l pada endapan sungai di Eko-Remaja dan Lemajung (ESK-ls/d ESK-6) Kalan, Kalimantan Barat[7,8].
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 200 C> ~160 C> E -140 ~ 0>120 .c ISBN.978-979-99141-2-5 "
Gambar 9: Data konsentrasi logam berat ( Cu,Pb,Zn,Fe) mgr/l pada endapan sungai di Rirang (ESR-l sid ESR-5) Kalan Kalimantan Barat[ 7,8].
--- --- ---l I I
.
" '" " -1,\~
'--...--,_ ...•--..-.-..--,_.-.---~~-~~~~~~~~~----~._~-,.- ..•.-.._-~~---~--~~~~EEEE~~EEE§EE ~;;~~EE~ ~;;EEEEE ~~;~EEEE ~~~EEEEE~;EEEEEE ~EEEEEEE
• - I
~ ~ [r::;.:-c·-;;'~1 !
,.(-t'rl I
lokasi dan tahun pengambilan contoh ~~I",*!ij
--- - --1
Gambar 10 : Data konsentrasi logam berat (Cu"Pb,Zn) mgr/l pada tanah di Eko-Remaja
dan Lemajung (TK-l sid TK-6)dan (TK-9dan TK-I0) Kalan Kalimantan
Barat[7,8].
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 20fJ5 120 Ci ~ C, 100 E
-f! 80 Q) ..0 E C1I 60 CI o 'iijI
40mF"-r.::
A.~
ISBN.978-979-99141-2-5 ., 8.. ... t-., ~ ... t-.,...~ t-;;...,... ., .,8.,.,0'"00'"'"00 000 ;. ••0;.00••;.0;.000 ••00 '" '"N'"'"NN'"N'"'"NNNNNN N ., 'f ;;;J
0:: 0:: <i: •... •... •...Lokasi dan tahun pengambilan contoh
Gambar 11 : Data konsentrasi logam berat ( Cu"Pb,Zn) mfr/l pada tanah di Rirang
TR-l sid TR-5) Kalan Kalimantan Barat[7,8.
-I
U
1.6-
1.4 <T 1.2 III -.J:: •... ~ ."::> 0.8 .. :!"> 0.6 ~ 'ij0 0.4 .• 0:: 0.2Lokasl dan tahun pengarmllan tontah
l
Gambar 12 : Radioaktivitas uranium dan thorium di Air sun~ai Eko Remaja-Lemajung
(ASK-l sid ASK-6) Kalan Kalimantan Barat[7, .
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2005
---
..-.-.-.---.-.-.-.. ---0.25 --- .-.- 0-m 0.2 ..r::: 0-c:: 0.15 '" -c ~ 0.1 en ~>Lokasi dan tahun pengambilan contoh
ISBN.978-979-99141-2-5
Gambar 13: Radioaktivitas uranium dan torium pada Air sungai di Rirang (ASR-l sId ASR-5) Kalan Kalimantan Barat[7,8],
Pembahasan
1. Evaluasi Kandungan logam berat dalam berbagai contoh lingkungan
a. Contoh Tanah (TK;TR)
Berdasarkan data dalam bentuk tabel yang kemudian diolah menjadi grafik
perkembangan konsentrasi masing-masing logam berat pada contoh tanah baik dari
Kalan (TK) maupun Rirang (TR) hasil pantauan 1992/1993 sId 2005 setiap unsur masing-masing menunjukkan gambaran fluktuasi kadar relatif sama (Gambar 10 dan 11), yang dapat diartikan bahwa contoh tanah tidak terpengaruh oleh kegiatan litbang.
b. Contoh Air (ASK; ASR)
Dari 11 contoh air yang dipantau, 6 contoh asal Kalan Hulu (ASK) ( Gambar 6) dan 5 contoh air asal Rirang (ASR), (Gambar 7) memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan pada tahun awal (saat ada kegiatan) terhadap pantauan pada tahun terakhir pantauan ( saat kegiatan sudah menurunltidak ada kegiatan litbang). Pola konsentrasi elemen berat pada tahun pantauan 1992/1993 sId 2005 di jelaskan sebagai berikut :
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN .978-979-99141-2-5
68
•
Elemen timbal (Pb)
Secara umum kadar logarn timbal (Pb) dalam contoh air yang berasal dari Kalan Hulu dan Rirang adalah relatif kecil sekitar 0,1 mg/l dengan distribusi yang merata (
semua contoh mempunyai kadar/pola kadar sama). Bila kadar tersebut dikaitkan
dengan tahun pantauan 1998/1999 sid 2005, maka kadar Pb 5 tahun terakhir berubah stabil mendekati 0,01 mg/i.
Contoh dari Rirang umumnya kadar relatif rendah, kecuali ASR-l dan ASR-3
dengan kadar tinggi (sekitar 0,8-1,3 mg/l). Pola kadar Pb di Rirang setelah 2001 sid 2005 menjadi satbil dan rendah < 0,2 mg/I.
•
Elemen besi (Fe)
Secara umum kadar besi pada contoh air Kalan Hulu (Eko-Remaja-Efka)
mempunyai pola fluktuatif rendah,kadar maksimum sekitar 0,1 mg/i. Pada pantauan
2002 dan 2003 stabil dan turun menjadi di bawah 0,05 mg/l .
Contoh dari Rirang mempunyai kadar besi fluktuatif, relatif sama dengan contoh
asal Lemajung pada tahun awal pantauan , namun semua contoh asal Rirang
mempunyai pola kadar yang relatif sarna, yaitu pada 2002, 2003, 2004, dan 2005 menunjukkan kecenderungan turun dan stabii.
•
Elemen tembaga (Cu)
Pola kadar tembaga pada contoh air baik dari Kalan Hulu maupun Rirang
mempunyai kecenderungan yang sarna dengan pola kadar logam Zn, Pb, Cu, dan Fe. Pada pantauan 2001 sid 2005 turun dan stabil mendekati kadar O,Olmg/i.
•
Elemen seng (Zn)
Pola konsentrasi seng pada contoh air dari Kalan Hulu maupun Rirang sangat
mirip tidak berbeda dengan logam Pb, Cu, dan Fe, sekitar 0,1 mg/l, kecuali timbal
pada contoh ASR-l dan ASR-3 (0,75-1,1 mg/l) pada 1996/1997. dan selanjutnya
pantauan 2003 sid 2005 kembali stabil dan rendah.
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTIAN TAHUN 2005 ISBN .978-979-99141-2-5
•
Elemen arsen (As)
Konsentrasi arsen pada contoh air Kalan Rulu jauh lebih besar dibandingkan
dengan dari Rirang. Kadar arsen maksimal di Kalan Rulu sebesar 1 mg/l, sedang di Rirang sebesar 0,01 mgll, Pantauan 1992/1993 sid 1997/1998. Pada Contoh ASK-4, ASK-5 dan ASK-6 kadar arsen mencolok sekitar 1,5-2,7 mg/, namun pada pantauan selanjutnya kadar arsen kembali stabildan sangat rendah .
•
Elemen Radioaktif (U dan Th)
Konsentrasi Th di Kalan Rulu sangat rendah, sedang uranium memperlihatkan konsentrasi sedikit lebih tinggi sekitar 0,05 Bq/l (ASK-1 dan ASK-2), sedang contoh
dari lokasi TRK-7, dan dari Lemajung,( ASK-3 sid ASK-6 pada pantauan awal
(1992/1993 ) menunjukkan kadar (sekitar 0,2-1,6 Bq/l) jauh lebih tinggi daripada
contoh dari Kalan Ru1u ASK-l dan ASK-2. Rasil pantauan 2001 sid 2005 kembali
menunjukkan nilai yang rendah sekitar 0,1 Bq/l hampir sarna dengan nilai contoh
ASK-1 dan ASK-2.
Konsentrasi Th dan U pada air sungai Rirang ASR-l dan ASR-2 fluktuatifrendah, yaitu pada 1996/1997 sid 1999/2000 sekitar 0,01 Bq/l-0,05 Bqll dan pantauan 2001
sid 2005 sangat rendah < 0,05 Bq/l dan stabil. Masalah terdapat pada contoh ASR-3 dan ASR-4, dimana Th dan U fluktuatif konsentrasi tinggi (sekitar 0,1 -0,23 Bq/l)
bahkan konsentrasi Th lebih tinggi daripada konsentrasi U, saat mana kegiatan
pembuatan paritan-dalam dan pengolahan masih berlangsung. Secara umum
konsentrasi thorium dalam air sungai baik sungai Kalan maupun S. Rirang kecil jauh lebih daripada kadar uranium.
c. Contoh Endapan Sungai (ESK;ESR)
Contoh endapan sungai (ESK) dan (ESR) diambil pada lokasi sarna dengan lokasi
pengambilan contoh air Kalan Rulu maupun Rirang. Umumnya mempunyai
kandungan logam berat Fe cukup tinggi dengan nilai maksimum 204,036 mg/kg pada contoh ESK-1 pantauan 1999/2000 dan sebelumnya. Nilai kadar logam berat lainnya
kurang dari 50 mg/kg (Gambar 8 dan 9). Khusus pada contoh ESK-5 pantauan 2000
sid 2005 konsentrasi logam Fe sangat rendah
<
0,01 mg/kg,KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 20fJ5 ISBN.978-979-99141-2-5
Konsentrasi Fe pada endapan sungai Rirang sangat fluktuatif, dari nilai tak
terdeteksi sampai 180 mg/l sedangkan konsentrasi logam berat lainnya di Rirang
relatif lebih rendah tetapi tetap fluktuatif.
2. Evaluasi lingkungan sekitar Kalan
Potensi pencemaran lingkungan ditentukan dengan memberikan nilai bobot. Untuk
menentukan bobot potensi suatu kegiatan, seperti tercantum dalam Tabel 3. menggunakan
formula sebagai berikut : Nilai potensi kegiatan terhadap pencemaran = nilai bobot jenis x nilai bobto intensitas. Berdasarkan nilai bobot tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan
litbang pertambangan Kalan menurun drastis sejak 1996/1997. Untuk selanjutnya kegiatan
bersifat sporadis, waktu singkat dan dari jenis kegiatan yang potensi pencemarannya relatif kecil. Dari Oambar 6 sid 13 dapat terlihat bahwa kadar logam berat pada contoh air sungai maupun endapan sungai mulai rendah dan stabil pada 2000 sampai dengan pantauan terakhir 2005.
Masa reformasi dan diberl~ukannya Undang-undang Otonomi Daerah, berdampak
sangat luas terhadap daerah Kalan, (daerah kegiatan litbang Pertambangan BON). Dampak
tersebut muncul akibat berubahnya fungsi daerah Kalan yang semula merupakan hutan
lindung menjadi daerah hutan produksi. Sejak 2002, banyak perusahaan/perorangan
melakukan penebangan liar di daerah Kalan. Kegiatan terse but menggunakan alat berat
seperti buldozer, dan scraper, telah berhasil membuka isolasi daerah sekitar Kalan. Pada 2005 intensitas kegiatan penebangan liar menurun karena kayu yang bemilai ekonomis sudah habis. Diharapkan menurunnya kegiatan penebangan liar dan kegiatan litbang pertambangan BON, kemampuan alam untuk me recover lingkungan dapat meningkat dan kualitas Ikondisi fisik dan kimia lingkungan akan menjadi semakin baik.
3. Usaha-usaha Penanggulangan
Seperti diuraikan di depan, bahwa unit kegiatan pengolahan BGN merupakan unit yang
berpotensi paling besar dalam menciptakan dampak terhadap keselamatan lingkungan di
sekitar Kalan, maka berbagai usaha yang telah dilakukan guna meminimalkan dampak
berkaitan dengan proses pengolahan BON. Antara lain adalah pengolahan limbah meliputi
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENEL/TlAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5
proses penetralan air limbah dan pengendapan logam berat. Dampak dari kegiatan lain
misalnya litbang eksplorasi maupun penambangan, diantisipasi/ diperkecil potensinya dengan cara mengefisienkan kegiatan / kegiatan yang mempunyai dampak lingkungan dilaksanakan
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan :
1. Konsentrasi logam radioaktif (Th dan U) dalam air Kalan Hulu relatip stabil dan rendah, sedang di Rirang konsentrasinya relatif lebih tinggi dan fluktuatif. Selanjutnya mulai 2001 sampai dengan pantauan terakhir (2005) konsentrasinya stabil dan rendah.
2. Konsentrasi logam berat pada endapan sungai di Kalan Hulu dan Rirang Hulu rendah,
bervariasi di sekitar nilai 25 mg/It, kecuali besi sampai dengan 200 mg/lt, contoh tanah di Kalan Hulu dan Rirang Hulu juga rendah dengan nilai konsentrasi sekitar 15-30 mg/l, kecuali logam seng pada TK-2 yang relatif tinggi (sekitar 55 mg/l) dan logam Pb (TR-3 dan TR-4) (sekitar 90 mg/l).
3. Logam-Iogam berat terse but menunjukkan konsentrasi beragam dan cenderung tinggi
pada saat kegiatan berlangsung dan beberapa tahun sesudahnya dan kemudian mulai
menurun dan stabil pada 5-6 tahun setelah kegiatan selesai, menunjukkan bahwa
kemampuan alam di Kalan dapat me recover penurunan kualitas akibat litbang
pertambangan uranium Kalan, dalam jangka waktu sekitar 5-6 tahun.
4. Disarankan kegiatan pemantauan lingkungan Kalan dapat dipertimbangkan untuk
dihentikan, apabila kegiatan tidak bertambah secara signifikan.
UCAP AN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bp. Dr. Ir. A. Sarwiyana Kepala Pusat
PPGN yang telah memberikan dorongan dalam penelitian ini. Ucapan yang sarna juga kami
sampaikan kepada semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu per satu di Bidang
Eksplorasi, Bidang Geologi dan Pertambangan Bahan Galian Nuklir dan Bidang KKL yang telah membantu pembuatan makalah ini.
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TAHUN 2005
DAFTARPUSTAKA
ISBN.978-979-99141-2-5
1. PERA TURAN PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA, No. 20 th 1990, " Tentang Pengendalian Pencemaran Air", Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Jakarta, 1991.
2. KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KLH No: Kep-02/MenKLH/I/1988, "Tentang
Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan'. Sekretariat Menteri Negara KLH, Jakarta,
1988.
3. KEPUTUSAN KEPALA BAPETEN No. 02/Ka/BapetenIV/1999. "Tentang Pedoman
Baku Tingkat Radioaktivitas Lingkungan"
4. TAUFIK BEY dkk., "Terowongan Eksplorasi Eko Remaja Kalan, Kalbar. Lap Teknis
internal P2BGGN-BA TAN 2002".
5. Kosim Affandi dkk. Status Pengolahan Bijih Uranium Eko-Remaja Kalan. Laporan
Internal Bid. PTPBGN, P2BGGN-BA TAN 2000.
6. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN GALIAN NUKLIR - BATAN, "Laporan Akhir
Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) Proyek Penelitian Tehnik Eksplorasi Dan
Penambangan Bahan Nuklir, Jakarta, 1993"
7. AKHMAD SOROT SOEDIRO, "Studi Evaluasi Hasil Pemantauan Komponen
Lingkungan air Sungai di daerah Penelitian Pertambanganm U Kalan Kalimantan Barat tahun 1997/1998 sid 2002". Pro siding Seminar Geologi nuklir dan Sumberdaya tambang tahun 2004.
8. AKHMAD SOROT SOEDIRO, "Pengukuran Komponen Lingkungan Fisik-Kimia Kalan Kalimantan Barat Tahun 2003, 2004, dan 2005 ". (data belum dipublikaskan).
"C c:::: 00
>
>-i "C ~ 2: Cl ~ 3:=
>
2: Cl>
Z
Cl t'jo
t""o
Cl-
Z c::::p
;;
=
>
>-i>
Z
...:Jw
Tabel 3. Bobot Kegiatan Litbang Pertambangan Uranium Terhadap Potensi Pencemaran Lingkungan di Kalan, Kalimantan Barat tahun 19921993 sid 2005. 92/93 93/9494/9595/96 96/9797/9898/9999/0000 0102 0304 05 1 Pernetaan detil dan sistematik 1 -2 4-2-21 3 1 1 -2 Control geologi I 2 2 2 1111 -1 11 ! -3 Pernboran dan I I 4 4 4 4 44 I diagrafi 4 I i 2 4 4 1 1 1 -I 1 1 11 4 Pernbuatan I 6 -I paritan dalarn I 12 I 5 Percobaan 8 -penambangan 8 6. Pengolahan bijih dan pengelolaan 10 2020 20 limbah 7 K dan L 1 11112 111 1 1 1 1 1 1 8 Kegiatan penunJang 1 21 11 2111 1 1 1 11 1 lainnva Jurnlah bobot Kegiatan Litbang terhadap potensi pcncemaran 23 32131144 5 56 77 2 8 88 pada tahun pantauan Catatan : Bobot kegiatan = nilai bobotjenis kegiatan (Tabell) Bobot intensitas = nilai bobot berdasarkanjumlah orang (Tabel 2) Nilai Potensi pencemaran = Nilai bobot j enis kegiatan x nilai bobot intensitas Bobot Kegiatan terhadap potensi pencemaran lingkungan (bobot jenis kegiatan x bobot intensitas)>: ~ ~ ~ ~