• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

| Monika Khairunnisa Suwita

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH (Studi Kasus pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu)

Monika Khairunnisa Sendi Gusnandar Arnan

Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Widyatama

ABSTRAK

Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip

yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Hal ini bersifat wajib baik untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam peningkatan kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara penerapan standar akuntansi pemerintahan (PSAP No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan perhitungan korelasi

diperoleh r sebesar 0,584 dan koefisien determinasi sebesar 34,1%. Dari statistik uji t dapat dilihat bahwa

sehingga t ≥ t yang berarti bahwa

artinya penerapan standar akuntansi pemerintahan be terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Kata Kunci : Standar Akuntansi Pemerintahan, Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Pendahuluan

Tata kelola pemerintahan yang baik

merupakan isu aktual dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Praktik kepemerintahan yang baik dapat meningkatkan iklim keterbukaan, partisipasi, dan akuntabilitas sesuai dengan prinsip

governance pada sektor publik (Sari, 2013).

Perkembangan akuntans

semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintahan, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada pemerintah daerah. Selain itu, maraknya globalisasi yang menuntut daya saing di setiap pemerintah daerah, dimana daya saing pemerintah daerah ini diharapkan akan mampu tercapai melalui peningkatan kemandirian pemerintahan. Dengan bergulirnya Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang

Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan

289

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH

(Studi Kasus pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu) Monika Khairunnisa Suwita

Sendi Gusnandar Arnan

Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Widyatama

Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan t wajib baik untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam peningkatan kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan standar akuntansi pemerintahan (PSAP No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan perhitungan korelasi pearson product moment sebesar 0,584 dan koefisien determinasi sebesar 34,1%. Dari statistik uji t dapat dilihat bahwat = 3,806 dan t = 2,048, yang berarti bahwa H ditolak dan H diterima, artinya penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

: Standar Akuntansi Pemerintahan, Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance) am pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Praktik kepemerintahan yang baik dapat meningkatkan iklim keterbukaan, partisipasi, dan akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good

pada sektor publik (Sari, 2013).

Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintahan, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada pemerintah daerah. Selain itu, maraknya t daya saing di setiap pemerintah daerah, dimana daya saing pemerintah daerah ini diharapkan akan mampu tercapai melalui peningkatan kemandirian pemerintahan. Dengan undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan

(2)

290

Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah merupakan payung hukum pemerintah daerah yang antara lain adalah mengenai pola aplikasi pertanggungjawaban keuangan daerah, yang sangat terkait dengan reformasi regulasi keuangan daerah (Juwita, 2013).

Pola-pola lama penyelenggaraan pemerintahan tidak sesuai lagi dengan tatanan masyarakat saat ini, di masa lalu negara ataupun pemerintah sangat dominan, menjadikan masyarakat menjadi pihak yang sangat diabaikan dalam setiap proses pembangunan. Tuntutan masyarakat kepada pemerintah untuk mengelenggarakan pemerintahan yang baik merupakan hal yang wajar. Saat ini tuntutan masyarakat kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik, direspon dengan melakukan perubahan

pelaksanaannya masih membutuhkan pembenahan (Sari, 2013).

Beberapa Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) juga sedang disiapkan. Semuanya dimaksudkan untuk memperjelas bahwa kita menginginkan pemerintah daerah yang efisien, efek

transparan, dan responsif secara berkesinambungan. Arahan seperti itu adalah keharusan, karena dengan model pemerintah tersebut pembangunan bagi seluruh rakyat dapat terlaksanakan. Implementasi berbagai program pemerintah akan berjalan deng

2002).

Undang-undang No. 17 tahun 2003 mengisyaratkan bahwa laporan pertanggungjawaban pemerintah atau laporan keuangan pemerintah pada gilirannya harus diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelum disampaikan kepada pihak legis

dengan kewenangannya. Pemeriksaan BPK yang di maksud adalah dalam rangka pemberian pendapat (opini) sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang No. 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara. Dalam rangka menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas laporan keuangan harus memenuhi kriteria yang memadai yaitu memiliki relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Keempat kriteria tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi terciptanya kualitas

keuangan yang baik sebagai bukti pertanggungjawaban penggunaan anggaran dari pemerintah (Juwita, 2013).

Permasalahan mengenai kualitas laporan keuangan kini semakin hangat untuk diperbincangkan, banyaknya kasus

laporan keuangan pemerintah daerah masih menjadi isu hangat yang perlu dikaji lebih dalam. Hal ini merupakan bukti dari kurangnya pemahaman standar akuntansi pemerintahan. Permasalahan ini dibuktikan dengan diperolehnya opini

pemerintah daerah. Opini disclaimer

diberikan terhadap laporan keuangan karena BPK mengalami kesulitan dalam menerapkan prosedur audit pada beberapa pos yang disajikan. Rendahnya kualitas laporan keuangan secara umum disebabkan

dan Sendi Gusnandar Arnan|

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah merupakan payung hukum pemerintah daerah yang antara lain adalah mengenai pola-pola aplikasi pertanggungjawaban keuangan daerah, yang sangat terkait

si keuangan daerah (Juwita, 2013).

pola lama penyelenggaraan pemerintahan tidak sesuai lagi dengan tatanan masyarakat saat ini, di masa lalu negara ataupun pemerintah sangat dominan, menjadikan masyarakat menjadi pihak yang iap proses pembangunan. Tuntutan masyarakat kepada pemerintah untuk mengelenggarakan pemerintahan yang baik merupakan hal yang wajar. Saat ini tuntutan masyarakat kepada pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik, rubahan-perubahan yang dalam pelaksanaannya masih membutuhkan pembenahan (Sari, 2013).

Beberapa Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) juga sedang disiapkan. Semuanya dimaksudkan untuk memperjelas bahwa kita menginginkan pemerintah daerah yang efisien, efektif, akuntabel, transparan, dan responsif secara berkesinambungan. Arahan seperti itu adalah keharusan, karena dengan model pemerintah tersebut pembangunan bagi seluruh rakyat dapat terlaksanakan. Implementasi berbagai program pemerintah akan berjalan dengan baik (Mardiasmo, undang No. 17 tahun 2003 mengisyaratkan bahwa laporan pertanggungjawaban pemerintah atau laporan keuangan pemerintah pada gilirannya harus diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelum disampaikan kepada pihak legislatif sesuai dengan kewenangannya. Pemeriksaan BPK yang di maksud adalah dalam rangka pemberian pendapat (opini) sebagaimana diamanatkan undang No. 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara. Dalam rangka nghasilkan laporan keuangan yang berkualitas laporan keuangan harus memenuhi kriteria yang memadai yaitu memiliki relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Keempat kriteria tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi terciptanya kualitas laporan keuangan yang baik sebagai bukti pertanggungjawaban penggunaan anggaran dari pemerintah (Juwita, 2013).

Permasalahan mengenai kualitas laporan keuangan kini semakin hangat untuk diperbincangkan, banyaknya kasus-kasus buruknya kualitas angan pemerintah daerah masih menjadi isu hangat yang perlu dikaji lebih dalam. Hal ini merupakan bukti dari kurangnya pemahaman standar akuntansi pemerintahan. Permasalahan ini dibuktikan dengan diperolehnya opini disclaimer dibeberapa instansi

disclaimer (tanpa memberikan pendapat)

diberikan terhadap laporan keuangan karena BPK mengalami kesulitan dalam menerapkan prosedur audit pada beberapa pos yang disajikan. Rendahnya kualitas laporan keuangan secara umum disebabkan

(3)

| Monika Khairunnisa Suwita

penyusunan laporan keuangan yang belum memenuhi standar akuntansi pemerintahan (Udiyanti dkk, 2014).

Laporan keuangan yang berkualitas menununjukkan bahwa kepala daerah bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan kepadanya dalam pelaksanaan tanggung

organisasi. Kepala daerah dipercayakan untuk mengelola sumber sumber daya publik yang bersangkutan dengannya, untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya (Nurlaila, 2014).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penu

Penelitian : “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (studi kasus pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu)”

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Standar Akuntansi Pemerintahan

Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerin yang telah diterima secara umum (Nugraha, 2009).

Standar akuntansi merupakan pedoman umum atau prinsip prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktek khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar. Standar akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan. Apabila tidak ada standar akuntansi yang memadai akan menimbulkan implikasi negatif berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan pengauditan (Sari, 2013).

2.2 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Dengan diterapkannya standar akuntansi p

diharapkan akan adanya transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah guna mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance)

strategis yang perlu segera diupayakan dan diwu

rangka implementasi standar akuntansi pemerintahan. Sistem akuntansi pemerintahan pada pemerintah daerah diatur dengan peraturan gubernur/bupati/walikota, mengacu pada peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan daerah yang berpedoma

Pemerintah (Nugraha, 2009).

2.3 Laporan Keuangan Pemerintah

Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan

291

laporan keuangan yang belum memenuhi standar akuntansi pemerintahan (Udiyanti dkk, 2014).

Laporan keuangan yang berkualitas menununjukkan bahwa kepala daerah bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan kepadanya dalam pelaksanaan tanggung jawab mengelola organisasi. Kepala daerah dipercayakan untuk mengelola sumber-sumber daya publik yang bersangkutan dengannya, untuk dapat

hal yang menyangkut pertanggungjawabannya (Nurlaila, Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (studi kasus pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu)”.

2.1 Standar Akuntansi Pemerintahan

Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum (Nugraha, 2009).

Standar akuntansi merupakan pedoman umum atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pengguna laporan n prosedur akuntansi merupakan praktek khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar. Standar akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan. Apabila tidak ada standar akuntansi yang memadai akan kasi negatif berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan pengauditan (Sari, 2013).

2.2 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Dengan diterapkannya standar akuntansi pemerintahan diharapkan akan adanya transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah guna mewujudkan pemerintahan

(good governance). Sehingga diperlukan langkah-langkah

strategis yang perlu segera diupayakan dan diwujudkan bersama dalam rangka implementasi standar akuntansi pemerintahan. Sistem akuntansi pemerintahan pada pemerintah daerah diatur dengan peraturan gubernur/bupati/walikota, mengacu pada peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan daerah yang berpedoman pada Peraturan

(4)

292

Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan

Laporan keuangan merupakan suatu pernyataan entitas pelaporan yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan, merupakan bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara/daerah selama suatu periode. Pernyataan dalam laporan keuangan daerah dapat bersifat implisit dan eksplisit mengenai: keberadaan, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian dan alokasi, penyajian dan pengungkapan dan ketaatan dan kepatuhan (Silviana, 2013).

Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan.

Berdasarkan PP No. 71 tahun 2010komponen

terdapat dalam satu set laporan keuangan berbasis akrual terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports)

terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih 3. Neraca

4. Laporan Operasional 5. Laporan Arus Kas

6. Laporan Perubahan Ekuitas 7. Catatan atas Laporan Keuangan

2.4 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki: 1. Relevan 2. Andal 3. Dapat Dibandingkan 4. Dapat Dipahami 2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya dengan melihat hasil analisis penelitian. Adapun hipotesis sementara yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H : Penerapan Standar Akuntansi Pemerinta

terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

H : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

3. Metode Penelitian

dan Sendi Gusnandar Arnan|

Laporan keuangan merupakan suatu pernyataan entitas pelaporan yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan, merupakan bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara/daerah selama suatu periode. Pernyataan dalam laporan keuangan daerah dapat bersifat implisit dan eksplisit mengenai: keberadaan, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian dan alokasi, penyajian dan pengungkapan dan ketaatan dan kepatuhan (Silviana, Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan.

Berdasarkan PP No. 71 tahun 2010komponen-komponen yang t dalam satu set laporan keuangan berbasis akrual terdiri dari

(budgetary reports) dan laporan finansial

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

2.4 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 karakteristik kualitatif laporan ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya dengan melihat hasil analisis penelitian. Adapun hipotesis sementara yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan tidak berpengaruh Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

erintahan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

(5)

| Monika Khairunnisa Suwita

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu.

Metode pengambilan sampel yang diambil dari populasi menggunakan sampel Jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi d

(Sugiyono, 2012). Berdasarkan pernyataan tersebut maka penulis menetapkan jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan bagian Akuntansi dan Aset pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu dengan 30 a

3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010) PSAP No. 01 Penyajian Laporan Keuangan Kualitas Laporan Keuangan (Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010) Relevan Andal Dapat Dibandingkan Dapat Dipahami 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian

Setelah dilakukan uji validitas hasil pengujian atas item kuisioner menunjukkan nilai terendah adalah 0,462 dan nilai tertinggi 0,829, dengan demikian hasil perngujian lebih besar dari 0,30 maka item dari kuisioner tersebut dapat dikatakan valid. Sedangkan

yang dilakukan terhadap semua item pernyataan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini dapat dikatakan reliabel (nilai koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,60 yaitu 0,837 dan 0,901), dengan

Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan

293

digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu.

Metode pengambilan sampel yang diambil dari populasi menggunakan sampel Jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012). Berdasarkan pernyataan tersebut maka penulis menetapkan jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan bagian Akuntansi dan Aset pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu dengan 30 anggota sampel.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Dimensi Indikator Skala

PSAP No. 01 Penyajian Laporan

Keuangan

Tujuan Laporan Keuangan

Interval Tanggungjawab Laporan Keuangan Komponen Laporan Keuangan Identifikasi Laporan Keuangan Periode Laporan Keuangan Relevan

Memiliki Manfaat Umpan Balik

Interval Memiliki Manfaat Prediktif

Tepat Waktu Lengkap Andal Penyajian Jujur Interval Dapat Diverifikasi Netralitas

Dapat Dibandingkan Dapat Dibandingkan Interval Dapat Dipahami Dapat Dipahami Interval 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Setelah dilakukan uji validitas hasil pengujian atas item kuisioner menunjukkan nilai terendah adalah 0,462 dan nilai tertinggi 0,829, dengan demikian hasil perngujian lebih besar dari 0,30 maka item dari kuisioner tersebut dapat dikatakan valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas yang dilakukan terhadap semua item pernyataan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini dapat dikatakan reliabel (nilai koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,60 yaitu 0,837 dan 0,901), dengan

(6)

294

Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan

demikian kuisioner yang digunakan sebagai instrumen dalam mengukur variabel sudah memberikan hasil yang konsisten.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai dari pengujian regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y = 2,067 + 0,552X. Berdasarkan korelasi koefisien pearson product moment

maka korelasi antara penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dapat dikatakan cukup. Berdasarkan koefisien determinasi diperoleh nilai R

sebesar 34,1%.

Dari pengujian hipotesis menggunakan model statistik uji t, yaitu dengan membandingkan nilait dengan

pengujian hipotesis diatas taraf nyata yang digunakan adalah Menunjukkan nilai t sebesar 3,806 sedan

2,048. Hal ini mengandung arti bahwa H 4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penerapan standar akuntansi pemerintahan (PSAP No. 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan) di Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu termasuk dalam kategori baik. Hal itu terlihat dari tanggapan responden mengenai PSAP No. 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu telah menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dengan sangat baik

standar akuntansi pemerintahandalam rangka menin

keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas.Hal ini tercermin dari rata

responden sebesar 4,31 yang berada pada interval 4,20 dikategorikan dalam kategori sangat baik.

Secara keseluruhan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu termasuk dalam kategori sangat baik. Hal itu terlihat dari tanggapan responden mengenai kualitas laporan keuangan pemerintah daerah yang terbagi dalam 4 dimensi berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dari hasil penyebaran kuisioner kepada responden, penerapan atas standar akuntansi pemerintahan didapatkan melalui kegiatan sosialisasi, pendidikan, pelatihan, ataupun kegiata

berkaitan dengan materi standar akuntansi pemerintahan seperti seminar mengenai buletin teknis yang digelar oleh komite standar akuntansi pemerintahan. Pemahaman yang dimiliki oleh karyawan Bagian Akuntansi dan Aset pada Dinas Keuangan Daera

diterapkan dalam pengelolaan keuangan sehari akuntansi pemerintahan yang berlaku umum.

dan Sendi Gusnandar Arnan|

ng digunakan sebagai instrumen dalam mengukur variabel sudah memberikan hasil yang konsisten.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai dari pengujian regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y = 2,067 + 0,552X. Berdasarkan

on product moment diperoleh nilai sebesar 0,584,

maka korelasi antara penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dapat dikatakan cukup. Berdasarkan koefisien determinasi diperoleh nilai R square Dari pengujian hipotesis menggunakan model statistik uji t, yaitu dengan t . Dapat dilihat pada pengujian hipotesis diatas taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05. sebesar 3,806 sedangkan untuk t sebesar

H ditolak dan H diterima.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu, dapat disimpulkan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan (PSAP No. 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan) di Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu termasuk dalam kategori baik. Hal itu terlihat dari tanggapan responden mengenai PSAP No. 01 tentang Penyajian uangan berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu telah menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dengan sangat baik sesuai dengan dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar Hal ini tercermin dari rata-rata jawaban responden sebesar 4,31 yang berada pada interval 4,20 – 5,00 maka dikategorikan dalam kategori sangat baik.

keseluruhan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu termasuk dalam kategori sangat baik. Hal itu terlihat dari tanggapan responden mengenai kualitas laporan keuangan pemerintah daerah yang terbagi imensi berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Dari hasil penyebaran kuisioner kepada responden, penerapan atas standar akuntansi pemerintahan didapatkan melalui kegiatan sosialisasi, pendidikan, pelatihan, ataupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan materi standar akuntansi pemerintahan seperti seminar mengenai buletin teknis yang digelar oleh komite standar akuntansi pemerintahan. Pemahaman yang dimiliki oleh karyawan Bagian Akuntansi dan Aset pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu diterapkan dalam pengelolaan keuangan sehari-hari berdasarkan standar akuntansi pemerintahan yang berlaku umum.

(7)

| Monika Khairunnisa Suwita

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Penerapan Standar Akuntansi Pemerinthan berhubungan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemer

hasil pengujian menyimpulkan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan yang baik akan meningkatkan kualitas laporan keuangan pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu. Standar akuntansi pemerintahan memiliki kontribusi y

keuangan pemerintah daerah, terutama dalam proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dihasilkan.

SARAN

Kepada peneliti selanjutnya diharapkan judul tidak hanya fokus pada penerapan standar akuntansi pemerint

laporan keuangan pemerintah daerah, karena masih banyak faktor lain yang ternyata mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Kepada peneliti selanjutnya diharapkan objek tidak terfokus hanya satu dinas dengan maksud a

pemerintahan sudah secara merata diterapkan di seluruh SKPD atau hanya di SKPD-SKPD tertentu saja.

DAFTAR PUSTAKA

Juwita, Rukmi. 2013. Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi

Pemerintahan dan Sistem Informasi

Laporan Keuangan.Jurnal. Bandung: Politeknik Pos Indonesia.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah Yogyakarta: Andi.

Nugraha, Wisnu. 2009. Pengaruh Pemahaman Atas Standar Akuntansi

Pemerintahan terhadap

Keefektifan Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi Sebagai Variabel Mediasi. Skripsi. Bandung: Universitas Padjajaran.

Nurlaila. 2014. Pengaruh Efektivitas Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan

Daerah. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanudin.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Sari, Diana., 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,

Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan, Penyelsaian Temuan Audit Terhadap Penerapan Prinsip

Pemerintahan yang Baik

Manado: Universitas Nam Ratulangi.

Silviana. 2013. Hubungan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan

295

Penerapan Standar Akuntansi Pemerinthan berhubungan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Berdasarkan hasil pengujian menyimpulkan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan yang baik akan meningkatkan kualitas laporan keuangan pada Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu. Standar akuntansi pemerintahan memiliki kontribusi yang kuat terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, terutama dalam proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dihasilkan.

Kepada peneliti selanjutnya diharapkan judul tidak hanya fokus pada penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, karena masih banyak faktor lain yang ternyata mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah Kepada peneliti selanjutnya diharapkan objek tidak terfokus hanya satu dinas dengan maksud agar terlihat penerapan standar akuntansi pemerintahan sudah secara merata diterapkan di seluruh SKPD atau

SKPD tertentu saja.

Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas

Jurnal. Bandung: Politeknik Pos Indonesia.

Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Edisi 1. Pengaruh Pemahaman Atas Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Melalui Keefektifan Pelaksanaan Sistem Akuntansi Instansi Sebagai

. Skripsi. Bandung: Universitas Padjajaran.

Pengaruh Efektivitas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanudin.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, r Akuntansi Pemerintahan, Penyelsaian Temuan Audit Terhadap Penerapan Prinsip-prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Simposium Nasional Akuntansi XVI.

Manado: Universitas Nam Ratulangi.

Hubungan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi hadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

(8)

296

Monika Khairunnisa Suwita dan Sendi Gusnandar Arnan

Procceding Call for Papers dan Seminar Nasional. Solo: Fakultas

Ekonomi UNS.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis Bandung: Alfabeta.

Udiyanti, Atmadja, dan Darmawan. 2014.

Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompentensi Staf Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. E-Journal S1 Ak, Vol. 2. No. 1. Universitas

Pendidikan Ganesha.

dan Sendi Gusnandar Arnan|

dan Seminar Nasional. Solo: Fakultas

Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kelima belas.

Udiyanti, Atmadja, dan Darmawan. 2014. Pengaruh Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompentensi Staf Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara Resiliensi dengan Ideal self Pemilihan Karir pada Pencari Kerja fresh graduate universitas brawijaya malang.. Malang: Universitas

telah memperingatkan dengan keras terhadap akibat merokok ini, mereka berkata, “Rokok tersebut mengandung beberapa unsur racun, di antaranya adalah racun nikotin, dan

transmisi atau integrasi sensori (penyakit neurologis! tidak mampu  berkomunika si! gangguan tidur! nyeri) ditandai dengan cemas! apatis! gelisah! halusinasi. Setelah

Bagi Jemaat yang ingin memberikan Persembahan Ibadah Hari Minggu, Ibadah Keluarga, Ibadah Pelkat, Persembahan Persepuluhan, Persembahan Syukur, Persembahan Khusus

[r]

Besarnya potensi kesehatan dan kimia/gizi yang terkandung dalam jahe dapat dimanfaatkan untuk membuat produk baru yaitu minuman kesehatan berbentuk serbuk/instan

10 aspirasi kualiti yang menyatakan: ― Negara dalam kelompok sepertiga teratas dalam pentaksiran antarabangsa seperti TIMSS dan PISA dalam tempoh 15 tahun ‖ (KPM, 2013). Komitmen

Pada tuturan di atas mengalami campur kode berbentuk baster yang dilakukan penyiar radio musik Radio Most FM Malang. Hal tersebut dikarenakan serpihan yang disisipkan merupakan