WORKSHOP PENINGKATAN KAPASITAS POKJA PUG BIDANG PENDIDIKAN KOTA
BANJARMASIN
Banjarmasin, 28 s.d 29 September 2014
DI HOTEL ROYAL JELITA BANJARMASIN
Oleh: Subi Sudarto
ARTIKEL 26
A. Latar Belakang
Keadilan dan kesetaraan gender saat ini telah menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional Indonesia. Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden Republik Indonesia melalui Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang PUG Dalam Pembangunan Nasional yang telah menginstruksikan agar setiap institusi pemerintah melaksanakan pengarusutamaan gender yang dilakukan
dengan cara memasukkan dimensi kesetaraan dan keadilan gender dalam seluruh tahapan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan program pembangunan.
Pengarusutaman Gender (PUG) Bidang Pendidikan merupakan strategi untuk mendorong terwujudnya pendidikan yang adil dan setara dengan memperhatikan masalah, kebutuhan, dan aspirasi perempuan dan laki-laki, baik secara sosiokultural, geografis dan kondisi-kondisi lainnya.
Komitmen pemerintah untuk mengimplementasikan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam seluruh bidang pembangunan, termasuk dalam bidang pendidikan terus ditingkatkan, bahkan mulai tahun 2014 PUG dalam pembangunan diarahkan pada suatu aktivitas yang lebih terukur dari kegiatan pembangunan yaitu melalui Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan Kementerian yang memiliki komitmen untuk mengintegrasikan dimensi keadilan dan kesetaraan gender pada seluruh tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi pembangunan pendidikan. Di samping melakukan penguatan internal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga memfasilitasi Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam melakukan kegiatan serupa melalui program penguatan kapasitas kelembagaan PUG. Sampai dengan tahun 2013, seluruh Dinas Pendidikan Provinsi di Indonesia telah mendapatkan advokasi pengarusutamaan gender dalam bidang pendidikan melalui fasilitasi pendanaan dan pelatihan/pendampingan. Beberapa provinsi menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, di mana pemerintah daerah secara terus menerus memberikan perhatian khusus tentang implementasi PUG tersebut.
B. Dasar Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Peningkatan Kapasitas POKJA di Kabupaten/Kota Tahun 2014 ini dilaksanakan berdasarkan kerangka hukum sebagai berikut:
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah.
3. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 112/PMK.02/2012 Tahun 2012 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga.
4. Permendiknas No. 84 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Pendidikan.
5. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Tentang Pembentukan Sekretariat Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di Provinsi.
6. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014, Nomor: SP DIPA-023.05.1.666866, Revisi ke 03 Tanggal 13 Juni 2014.
C. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pokja di kabupaten/kota Tahun 2014 ini dilaksanakan dengan tujuan: 1. Membangun pengetahuan tentang pentingnya pengarusutamaan gender (PUG) dalam pembangunan pendidikan. 2. Meningkatkan kesadaran para pengambil kebijakan akan pentingnya PUG.
3. Merumuskan berbagai bentuk kebijakan yang resfonsif gender.
4. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan para kelompok kerja (Pokja) PUG bidang pendidikan dalam menyusun profil gender bidang pendidikan sehingga dapat dijadikan bahan acuan perencanaan dalam menyusun rencana pendidikan dan evaluasi pencapaian kinerja pendidikan berbasis gender.
5. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan para perencana pendidikan dalam menyusun perencanaan dan penganggran yang resfonsif gender.
D. Hasil yang Diharapkan
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pokja di kabupaten/kota Tahun 2014 ini dilaksanakan dengan harapan: 1. Tersusunnya draf payung hukum PUG bidang pendidikan.
2. Terbentuknya Pokja PUG bidang pendidikan.
3. Tersusunya data terpilah bidang pendidikan dan profil gender bidang pendidikan.
4. Tersusunya gender analysis pathways (GAP), anggaran responsif gender (ARG), dan TOR resfonsif gender pada semua bidang pendidikan.
Unsur Peserta: Peserta kegiatan Peningkatan Pokja di kabupaten/kota Tahun 2014 ini terdiri dari unsur:
No. Unsur
1. Pejabat daerah yang terdiri dari unsur: Ketua Bappeda, Kepala BPS Kota Banjarmasin, Kepala Kemenag Kota Banjarmasin, Kepala BKBPMP Kota Banjarmasin, Praktisi/Dosen UNLAM Banjarmasin, Kepala DInas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kabid PTK, DIKDAS, DIKMEN, PTK dan PAUDNI Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, (10 orang)
2. Gender focal point/calon Pokja yang terdiri dari: Kasubdin Dikdas, Kasubdin Dikmen, Kasubdin PAUDNI, Kasubdin PTKNK, Kasubag Kum Ortala Bag.Tata Usaha, Bagian Perencanaan Disdik, Kasie Dikmas, Kasi Kependudukan dan PP Bappeda, Kasi Kelembagaan PUG Biro PP Setda, Dosen/PSG/PSG, LSM (15 orang)
3. Unsur dinas yang terdiri dari: kasi/staf seksi Litbang Subdin Renbang, kasi/staf seksi PAUDNI, kasi/staf Subdin Dikdas, kasi/staf Dikmen dan beberapa staf perencanaan di beberapa subdin (10 orang)
HASIL KEGIATAN
ALUR ANALISIS GENDER (GENDER ANALYSIS PATHWAY - GAP)
Bidang : Sekretariat (program Pendidikan Non Formal)
TAHUN : 2015
LANGKAH-1 LANGKAH-2 LANGKAH-3 LANGKAH-4 LANGKAH-5 LANGKAH-6 LANGKAH-7 LANGKAH-8 LANGKAH-9
Nama Kebijakan /Program Kegiatan
Data Pembuka
Wawasan Isu Kebijakan dan Rencana ke depan Pengukuran Hasil Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi
Tujuan Rencana Aksi Basis Data (Base line) Indikator Gender
Program : Pendidikan Non Formal Kegiatan : Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup Tujuan : Jumlah Peserta yang mengikuti Pelatihan Kecakapan Hidup sebanyak 70 org yang terbanyak adalah perempuan Dari 7 Kegiatan Pelatihan yang ada 5 pelatihan peserta yang ikut rata-rata perempuan Maka perlu adanya kegiatan pelatihan yang menyentuh Tidak memiliki keahlian bagi kaum laki-laki yang bisa menunjang pekerjaan sebagai pencari nafkah keluarga. Jumlah lapangan pekerjaan yang sedikit dan menuntut pendidikan yang tinggi. Akses untuk mendapatkan informasi pelatihan masih Perlu adanya Pelatihan Keahlian yang bisa langsung menyentuh Kaum laki-laki (Tujuan Kegiatan Pelatihan Lkh 1) Pelatihan Servis HP Pelatihan Servis Motor Keterampilan Membuat Sasirangan Keterampilan Membuat Kue diprioritas untuk laki-laki Diharapkan hasil akhir dari
kegiatan tersebut bisa mengurangi jumlah penganguran di kota Banjarmasin 100 orang /tahun Menurunnya jumlah penganggur an laki-laki setelah mengikuti Kegiatan pelatihan Keterampila n Dengan
Mengurangi Pengangguran terbuka usia 18 tahun keatas Outcome : Meningkatnya Mutu 7 Program PLSP Sangar Kegiatan Belajar 40 org Sedangkan jumlah pengangguran yang terbanyak adalah laki-laki 5,88% (36.750 org) sedangkan perempuan 4.06% (25.375 org) langsung bagi pengangguran laki-laki kurang
(8 Kegiatan) keahlian. memiliki (Data Real)
Evaluasi secara berkesinamb
ALUR ANALISIS GENDER (GENDER ANALYSIS PATHWAY - GAP)
Bidang : Bidang Pendidikan Dasar
TAHUN : 2015
Matrik
Gender Analysis Pathway
(GAP)
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langka
h 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9 Nama Kebijaka n/ Program / Kegiatan
Isu Gender Kebijakan dan Rencana Kedepan Pengukuran Hasil Data Pembuka Wawasan Faktor Kesenjan gan Sebab Kesenjan gan Internal Sebab Kesenjan gan Eksterna l Reformu lasi Tujuan
PROGRA M : Peningkat an Mutu Pendidika n dan Tenaga Kependidi kan KEGIATA N : Peningkat an kualifikasi guru SD ke jenjang S-1 PGSD TUJUAN : untuk meningka tkan mutu Pendidik di Tingkat SD 1. Jumlah SD Kota Banjarma sin sebanyak 248 sekolah terdiri dari 202 SD Negeri dan 46 SD Swasta. 2. Jumlah Guru SD 1.905 org terdiri dari 1.733 org wanita dan 528 guru laki-laki. Dari jumlah tersebut 411 orang masih belum memenuh i kualifikasi minimal S-1/D-4. 1. Masih ada guru SD yang belum memiliki kualifikas i minimal S1/D-IV (411 orang). 2. Guru Wanita yang belum Kualifikas i S1 lebih banyak daripada guru laki-laki Anggaran Dinas Pendidika n Kota Banjarma sin untuk meningka tkan kualifikasi guru masih sangat terbatas sehingga jumlah guru yang diberi bantuan belajar masih minim 1. Guru Wanita masih disibukka n oleh kegiatan lingkunga n sosial seperti arisan, Yasinan, kegiatan PKK, dll. 2. Anggapan bahwa wanita tidak perlu memiliki pendidika n tinggi Semua Guru SD se-kota Banjarma sin harus memiliki kualifikas i S1 tahun 2018 mendata ng Peningkatan Mutu pendidikan yang difokuskan pada mutu Pendidik melalui Pemberian bantuan perkuliahan Kualifikasi S1 kepada 33 orang guru SD yang terdiri dari : 28 orang guru Wanita dan 5 orang Guru laki-laki/
Laporan Bulanan Tenaga Pendidik dan
Kependidikan yang masuk ke Bidang PTK Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin. Outcome : Penuntasan kualifikasi S1 bagi Pendidik. Output : Biaya peningkata n kualifikasi pendidikan S1
Kebanyak an adalah guru perempua n. 3. UU Nomor 14 Tahun 2004 tentang Guru dan Dosen mensyara tkan bahwa guru minimal memiliki kualifikasi S-1 atau D-IV
Matrik Gender Analysis Pathway (GAP) BIDANG : PENDIDIKAN MENENGAH
TAHUN : 2015 Langkah
1
Langkah 2
Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9 Nama Kebijakan / Program/ Kegiatan
Isu Gender Kebijakan dan
Rencana Kedepan Pengukuran Hasil Data Pembuka Wawasan Faktor Kesenjang an Sebab Kesenjang an Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformula si Tujuan Rencana Aksi Basis Data (Base-line) Indikator Kinerja
Peningkat an Sosialisasi Jurusan-jurusan di SMK bagi Siswa SMP/MTs Kota Banjarmas in Siswa yang terdaftar di SMKN 5 Banjarmas in 75 % laki-laki dan 25 % Perempua n. Di SMKN 4 Banjarmas in 30% laki-laki dan 70% perempua n Wawasan Siswa terhadap Jurusan di SMKN 5: Listrik, Las, Perkapalan hanya tepat untuk anak Putera. Sedangkan wawasan terhadap Jurusan di SMKN 4 : Tata Boga, Tata Busana, Tata rias, Perhotelan, Pariwisata hanya tepat untuk anak Puteri Kurangnya sosialisasi dari Dinas Pendidikan dan pihak Sekolah ke Masyarakat Budaya sebagian Orang Banjar, bahwa Perempuan itu identik dengan kelembutan, memasak, merias wajah dan mendidik anak-anak. Sedangkan Laki-laki identik dengan Pekerja yang menggunaka n otak dan otot Adanya Peningkata n Kesetaraan siswa laki-laki dan perempuan di SMKN 4 dan SMKN 5 Sosialisasi kepada Siswa SMP/MTs baik negeri atau swasta di Kota Banjarmas in secara langsung tentang pentingny a memilih jurusan sesuai dengan minat, bakat dan kemampu an siswa. Di SMKN 5 diharapkan 60% laki-laki dan 40% Perempua n. Di SMKN 4 diharapkan 45% laki-laki dan 55% perempua n Di SMKN 5 : Jumlah siswa laki-laki turun 15% dan Perempu an naik 15%. Sebalikny a di SMKN 4 : Jumlah siswa laki-laki naik 15% dan perempu an turun 15%
Matrik Gender Analysis Pathway (GAP) BIDANG PAUD DAN PNFI
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Nama Kebijakan/
Program/ Kegiatan
Isu Gender Kebijakan dan Rencana Kedepan Pengukuran Hasil Data Pembuka Wawasan Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformula si Tujuan
Rencana Aksi Basis Data (Base-line)
Indikator Kinerja
PROGRAM : Program Pendidikan Anak Usia Dini KEGIATAN : Pemberian Bantuan Pendidik PAUD kualifikasi S1 khususnya guru TK sebanyak 40 orang. TUJUAN : untuk meningkatka n mutu Pendidik di lembaga PAUD Jumlah guru PAUD se-kota Banjarmasi n berjumlah 1.189 Org. Terdiri dari Guru Perempuan : 1.120 Org, Guru laki-laki : 69 Orang. Lulusan SMA , Perempuan berjumlah 714 Org, guru laki-laki berjumlah 48 Org. Lulusan S1 untuk guru perempuan Masih ada guru PAUD yang belum memiliki kualifikasi S1, sedangkan pemerintah menuntut semua Pendidik PAUD khususnya TK harus S1. Guru PAUD Perempuan lebih banyak dibandingka n guru PAUD laki-laki. Guru PAUD Perempuan yang belum Minimnya anggaran bantuan perkuliahan gratis bagi guru PAUD dan Kurangnya sosialisasi Peningkatan Kualitas 1. Masih minimnya bantuan perkuliaha n gratis dari Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasi n, 2. Perubahan Paradigma tentang guru Perempuan lebih sabar dan telaten dalam menghadap i siswa Peningkat an Mutu Pendidik PAUD di lingkunga n Dinas Pendidika n Kota Banjarma sin 1. Pemberian Bantuan Beasiswa secara Gratis kepada 40 orang guru TK, Guru Perempuan 35 orang dan Guru Laki-laki 5 orang. 2. Sosialisasi peningkatan kualitas pendidik ke lembaga-lembaga PAUD di kota Banjarmasin 3. Kurangnya kuota pengangkata n guru PNS PAUD di tingkat guru PAUD setiap Terdapat 273 orang Pendidik PAUD perempua n yang belum memiliki kualifikas i S1 dan Pendidik PAUD laki-laki berjumla h 43 orang Outcome : Kualitas Pendidika n Anak meningkat yang dibuktikan dengan tercipta tambahan guru pendidik TK yang sudah S1. Output : Biaya peningkata n kualifikasi pendidikan S1
berjumlah 406 Org, Guru laki-laki 21 org, Jumlah lembaga PAUD di Kota Banjarmasi n berjumlah 516 buah Kualifikasi S1 lebih banyak daripada guru laki-laki tahunnya
PERNYATAAN ANGGARAN GENDER
(GENDER BUDGET STATEMENT)
SKPD
: DINAS PENDIDIKAN KOTA BANJARMASIN
TAHUN ANGGARAN
: 2015
PROGRAM
PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KODE PROGRAM
1.01.1.01.01.04.15
ANALISIS SITUASI
Jumlah guru PAUD se-kota Banjarmasin berjumlah 1.189 Org. Terdiri dari Guru Perempuan : 1.120 Org, Guru laki-laki : 69 Orang. Lulusan S1 untuk guru perempuan berjumlah 406 Org, Guru laki-laki 21 org, Lulusan SMA berjumlah 714 orang guru PAUD perempuan dan guru PAUD Laki-laki
berjumlah 48 org
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa jumlah pendidik PAUD wanita di kota Banjarmasin lebih banyak dibandingkan Pendidik PAUD Laki-laki. Jumlah lembaga PAUD di kota Banjarmasin 516 buah
Pemerintah menuntut semua Pendidik harus memiliki kualifikasi S1 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Realitanya di lapangan ternyata masih banyak Pendidik khususnya guru PAUD yang belum memiliki kualifikasi S1 dengan rincian, Guru Wanita yang belum Kualifikasi S1 lebih banyak daripada guru laki-laki. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah masalah waktu dan anggaran biaya perkuliahan, kurangnya kesadaran pentingnya mutu pembelajaran, kesibukan rumah tangga, dan kesibukan di lingkungan sosial budaya
CAPAIAN PROGRAM
Dengan adanya Bantuan Perkuliahan Kualifikasi S1 bagi guru PAUD diharapkan adanya peningkatan Mutu pendidik dalam proses pembelajaran sehingga tujuan Pendidikan untuk mencerdaskan anak Indonesia bisa tercapai.
Output : Biaya peningkatan kualifikasi pendidikan S1. Outcome : Kualitas pendidikan anak meningkat yang dibuktikan dengan terciptanya tambahan Pendidik TK yang sudah S1
JUMLAH ANGGARAN
PROGRAM
Rp 2,674,200,000.00RENCANA AKSI
Ke gi atan 1Peningkatan Mutu pendidikan yang difokuskan pada mutu Pendidik melalui program bantuan perkuliahan kepada semua Guru PAUD yang ada di Banjarmasin.
Masukan Rp 320,000,000.00
Keluaran Biaya Peningkatan kualifikasi Pendidikan S1
Hasil Penuntasan kualifikasi S1 bagi Pendidik
K e gi atan 2 Tujuan
Peningkatan Mutu pendidikan yang difokuskan pada mutu Pendidik melalui program bantuan perkuliahan kepada semua Guru PAUD yang ada di Banjarmasin.
Aktifitas Sosialisasi peningkatan kualitas pendidik ke lembaga-lembaga
Sumber daya (Input)
Dana : Rp. 100.000.000,-
Panitia : Bidang PAUD (Ketua, Sekretaris, dan anggota 6 orang) Narasumber/Fasilitator : Non PNS
Sarana dan Prasarana : Belanja Jasa dan Modal
Output Biaya Peningkatan kualifikasi Pendidikan S1
PERNYATAAN ANGGARAN GENDER
(GENDER BUDGET STATEMENT)
SKPD
: DINAS PENDIDIKAN KOTA BANJARMASIN (BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH)
TAHUN
ANGGARAN
: 2015
PROGRAM
Peningkatan Sosialisasi SMK bagi Siswa SMP/MTs di Kota Banjarmasin
KODE
PROGRAM
1.01.1.01.01.05.20
ANALISIS
SITUASI
1. Data Pembuka Wawasan :Siswa yang terdaftar di SMKN 5 Banjarmasin 75 % laki-laki dan 25 % Perempuan. Di SMKN
4 Banjarmasin 30% laki-laki dan 70% perempuan. 2. Isu dan Faktor Kesenjangan gender a. Faktor kesenjangan : Wawasan Siswa terhadap jurusan di SMKN 5 Listrik, las, perkapalan hanya tepat untuk anak
putera sedangkan wawasan siswa terhadap jurusan di SMKN 4 : Tata boga, Tata Busana, Tata rias hanya tepat untuk anak Puteri
2. Isu dan Faktor Kesenjangan gender
a. Faktor kesenjangan: Wawasan Siswa terhadap jurusan di SMKN 5 Listrik, las, perkapalan hanya tepat untuk anak putera sedangkan wawasan siswa terhadap jurusan di SMKN 4 : Tata boga, Tata Busana, Tata rias hanya tepat untuk anak Puteri
b. Penyebab Internal : Kurangnya Sosialisasi SMK dari Dinas Pendidikan dan pihak sekolah kepada siswa SMP/MTs Negeri dan Swasta di Kota Banjarmasin
c. Penyebab Eksternal : Sosial Budaya Banjar yang beranggapan bahwa Laki-laki identik dengan pekerja otak dan otot sedang perempuan identik dengan kelembutan, memasak, dan berhias
CAPAIAN
PROGRAM
Adanya Peningkatan Kesetaraan siswa laki-laki dan perempuan di SMKN 4 dan SMKN 5
Di SMKN 5 : Jumlah siswa laki-laki turun 15% dan Perempuan naik 15%. Sebaliknya di SMKN 4 : Jumlah siswa laki-laki naik 15% dan perempuan turun 15%
JUMLAH
ANGGARAN
PROGRAM
Rp. 100.000.000,-RENCANA
AKSI
K eg ia ta n 1Sosialisasi kepada Siswa SMP/MTs baik negeri atau swasta di Kota Banjarmasin secara langsung tentang pentingnya memilih jurusan sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan siswa.
Tujuan Aktivitas Sumber daya K e gi ata n 2
PERNYATAAN ANGGARAN GENDER
(GENDER BUDGET STATEMENT) SKPD : DINAS PENDIDIKAN KOTA BANJARMASIN
TAHUN ANGGARAN
: 2015
PROGRAM Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan KODE PROGRAM 1.01.1.01.01.05.20
ANALISIS SITUASI 1.Data Pembuka Wawasan (Data Pilah Gender). (Diambil dari GAP langkah 2)
1. Jumlah SD Kota Banjarmasin sebanyak 248 sekolah terdiri dari 202 SD Negeri dan 46 SD Swasta.
2. Jumlah Guru SD 1.905 org terdiri dari 1.733 org wanita dan 528 guru laki-laki. Dari jumlah tersebut 411 orang masih belum memenuhi kualifikasi minimal S-1/D-4.
Kebanyakan adalah guru perempuan.
3. UU Nomor 14 Tahun 2004 tentang Guru dan Dosen mensyaratkan bahwa guru minimal memiliki kualifikasi S-1 atau D-IV
a.Faktor Kesenjangan (Diambil dari GAP langkah 3)
1. Masih ada guru SD yang belum memiliki kualifikasi minimal S1/D-IV (411 orang). 2. Guru Wanita yang belum Kualifikasi S1 lebih banyak daripada guru laki-laki
b.Penyebab Internal (Diambil dari GAP langkah 4)
Anggaran Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin untuk meningkatkan kualifikasi guru masih sangat terbatas sehingga jumlah guru yang diberi bantuan belajar masih minim c.Penyebab Eksternal (Diambil dari GAP langkah 5)
1. Guru Wanita masih disibukkan oleh kegiatan lingkungan sosial seperti arisan, Yasinan, kegiatan PKK, dll. 2. Anggapan bahwa wanita tidak perlu
memiliki pendidikan tinggi CAPAIAN
PROGRAM
1.Tolok Ukur ; Tujuan Program yang telah diformulasi (Diambil dari GAP langkah 6)
Semua Guru SD se-kota Banjarmasin harus memiliki kualifikasi S1 tahun 2018 mendatang
2. Indikator dan Target Kinerja; (Diambil dari GAP langkah 9)
Outcome : Penuntasan kualifikasi S1 bagi Pendidik. Output : Biaya peningkatan kualifikasi pendidikan S1
JUMLAH ANGGARAN PROGRAM Rp. 520.000.000,- RENCANA AKSI Kegiat an 1
Peningkatan Mutu pendidikan yang difokuskan pada mutu Pendidik melalui Pemberian bantuan perkuliahan Kualifikasi S1 kepada 33 orang guru SD yang terdiri
dari : 28 orang guru Wanita dan 5 orang Guru laki-laki/
Masukan Rp. 99.000.000,-
Keluaran Biaya Peningkatan kualifikasi Pendidikan S1 Hasil Penuntasan kualifikasi S1 bagi Pendidik
Kegiat
an
2
(Diambil dari GAP langkah 7) Informasinya sama dengan yang ada dalam Form RKA 2.2.1
Masukan Rp.
Keluaran