A. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di Negara-negara maju. Namun seiring dengan transisi demografi di negara-negara berkembang mengakibatkan terjadinya perubahan pola hidup pada masyarakat, sehingga PTM mengalami peningkatan secara pesat. Saat ini PTM sudah menjadi penyebab kematian yang lebih umum dibandingkan dengan penyakit akibat infeksi di beberapa negara berkembang (WHO, 2011).
Sebanyak 57 juta kematian akibat PTM terjadi di dunia selama tahun 2008. Hampir 29 juta (80%) kematian terjadi di negara-negara berkembang, diantaranya dibeberapa negara Amerika, Mediterania Timur, Eropa, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat. Secara keseluruhan angka kematian PTM dinegara berkembang adalah 756 per 100.000 penduduk pria dan 565 per 100.000 penduduk wanita (WHO, 2013).
Salah satu PTM yang menjadi penyebab kematian paling umum adalah hiprtensi. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg (Wijayaningsih, 2013). Peningkatan tekanan darah dapat mengakibatkan perubahan struktur pembuluh darah, sehingga memperbesar resiko terkena penyakit stroke, jantung, dan gagal ginjal.
Proporsi hipertensi di seluruh dunia tahun 2008 pada laki-laki sebesar 29,2% dan pada wanita sebesar 24,8%. Negara Afrika merupakan salah satu negara di dunia dengan proporsi hipertensi tertinggi baik pada laki-laki (38,1%) maupun perempuan (35,5%). Sedangkan negara dengan proporsi hipertensi terendah pada laki-laki terdapat di Asia Tenggara sebesar 25,4% dan pada wanita terdapat di sebagian wilayah Amerika Serikat sebesar 19,7% (WHO, 2013).
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalinga menyatakan bahwa jumlah kasus hipertensi tahun 2016 yang ditemukan sebanyak 11.908 kasus (9,2%) dari 132.027 orang yang dilakukan pengukuran tekanan darah tinggi di puskesmas dan jaringannya. Sedangkan khususnya untuk angka kejadian hipertensi di desa Kutawis Kecamatan Bukateja tercatat sejumlah 127 (7,47%) pada laki-laki dan 255 (7,72%) pada perempuan, dengen prevalensi laki-laki dan perempuan sebanyak 382 (7,64%) kasus selama tahun 2016.
Angka kejadian hipertensi ini menunjukan bahwa penyakit hipertensi juga masih menjadi prioritas utama masalah kesehatan yang terjadi di kecamatan Bukateja khususnya di desa Kutawis. Penyakit hipertensi ini sangat penting untuk dicegah dan diobati. Hal ini dikarenakan dapat menjadi pencetus terjadinya stroke yaitu kerusakan pembuluh darah di otak. Perawatan hipertensi di rumah menjadi bagian yang sangat penting. maka dari itu dapat disimpulkan bahwa penderita hipertensi perlu mendapat perhatian yang serius, karena hipertensi merupakan suatu gejala penyakit yag juga banyak di jumpai di tatanan keluarga.
kesehatan. Hal ini dimulai dengan pengenalan masalah kesehatan, penentuan tindakan kesehatan yang tepat, merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan, modifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Suprajitno, 2009).
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum
Melaporkan penerapan/aplikasi asuhan keperawatan pada keluarga dengan Hipertensi secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan data pengkajian asuhan keperawatan keluarga dengan
masalah Hipertensi.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Ibu. S dengan hipertensi pada keluarga Bp. N di Desa Kutawis Rt 03 Rw 01 Kecamatan Bukateja.
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ibu. S dengan hipertensi pada keluarga Bp. N di Desa Kutawis Rt 03 Rw 01 Kecamatan Bukateja.
d. Melakukan implementasi pada Ibu. S dengan hipertensi pada keluarga Bp. N di Desa Kutawis Rt 03 Rw 01 Kecamatan Bukateja.
e. Melakukan evaluasi pada Ibu. S dengan hipertensi pada keluarga Bp. N di Desa Kutawis Rt 03 Rw 01 Kecamatan Bukateja.
C. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data untuk menyusun laporan kasus ini digunakan tehnik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
1. Observasi Partisipasif
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap klien dan keluarga mengenai pola hidup serta lingkungan dengan asuhan keperawatan pada keluarga.
2. Wawancara
Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara Tanya jawab atau analisa pada klien dan keluarga mengenai masalah kesehatan pada keluarga. 3. Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan data dilakukan dengan memeriksa keadaan fisik klien dan
keluarga dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
4. Studi Literatur
Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil sumber pengetahuan melalui buku-buku, jurnal, serta mencari materi dari internet.
5. Studi Dokumentasi
D. Tempat dan Waktu
Asuhan keperawatan keluarga ini dilakukan pada Ibu. S dengan Hipertensi pada keluarga Bp. N di Desa Kutawis RT 03 RW 01, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga pada tanggal 28 dan 29 Maret 2017.
E. Manfaat Penulisan. 1. Bagi keluarga
Laporan ini diharapkan bermanfaat bagi keluarga terutama dalam pemahaman tentang penyakit hipertensi.
2. Bagi institusi pendidikan
Sebagai sumber referensi dalam pemberian asuhan keperawatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan. Dan dapat dijadikan sebagai bacaan untuk menambah wawasan ilmu.
3. Bagi puskesmas
Sebagai bahan untuk penambahan pengetahuan, dan masukan dalam meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan klien dengan masalah hipertensi.
4. Tenaga Kesehatan
F. Sistematika penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu, manfaat penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan pustaka, membahas tentang konsep keluarga, konsep hipertensi, dan konsep asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.
BAB III : Tinjauan kasus, meliputi tentang pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. BAB IV : Pembahasan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa