• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian - BAB 4 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian - BAB 4 METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian semu (Quasy Experiment). Desain Quasy Experiment ini berupaya untuk menjelaskan adanya hubungan sebab-akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol selain kelompok eksperimental (Nursalam, 2013).

Desain penelitian ini memperlihatkan bahwa kelompok eksperimental akan diberikan perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak. Pertama-tama kedua kelompok diawali dengan diberikan pre test (tes sebelum perlakuan) dan setelah diberikan perlakuan pada kelompok eksperimental kemudian dilakukan

(2)

Tabel 4.1. Desain penelitian Pengaruh Gabungan Sugesti dan Musik Instrumentalia terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia di Griya Lansia Santo Yosef Surabaya

Sampel Pre Test Perlakuan Post Test

KL-A X T+ XT+A

KL-B X T- XT-B

Keterangan:

KL-A : Kelompok lansia perlakuan KL-B : Kelompok lansia kontrol

X : Pengukuran kualitas tidur lansia sebelum intervensi

T+ : Tindakan pemberian gabungan sugesti dan musik instrumentalia T- : Tidak dilakukan pemberian gabungan sugesti dan musik instrumentalia

XT+A : Pengukuran kualitas tidur lansia kelompok perlakuan XT-B : Pengukuran kualitas tidur lansia kelompok control

4.2 Populasi, Sampel, Sampling

4.2.1 Populasi

(3)

Populasi umum dalam penelitian ini adalah semua lansia yang mengalami gangguan kualitas tidur yang ada di seluruh dunia. Kemudian populasi target penelitian ini adalah seluruh lansia yang tinggal di Griya Lansia Santo Yosef Surabaya yang mengalami gangguan tidur yaitu berjumlah 60 orang, sedangkan untuk mendapatkan populasi terjangkau yang akan dijadikan sampel penelitian, maka populasi target diberlakukan filter menggunakan kriteria inklusi yaitu

1. Lansia wanita

2. Lansia usia 60-74 tahun

3. Lansia yang tidak mengalami gangguan pendengaran serius 4. Lansia yang tidak mengalami gangguan jiwa

5. Lansia yang melakukan teknik nafas dalam, mendengarkan musik klasik rohani,melakukan gerakan melemaskan otot-otot saat sore hari.

6. Bersedia menjadi responden

Berdasarkan kriteria inklusi diatas, maka jumlah populasi terjangkau dalam penelitian ini berjumlah 22 lansia yang mengalami gangguan tidur di Griya Lansia Santo Yosef Surabaya.

4.2.2 Sampel

(4)

4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Sampling atau teknik pengambilan sampel merupakan sebuah proses penyeleksian jumlah dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel adalah berbagai cara yang ditempuh untuk pengambilan sampel agar mendapatkan sampel yang benar-benar sesuai dengan seluruh subjek penelitian tersebut (Nursalam, 2013).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2011). Alasan mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2011) jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2012). Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.

4.3.1 Variabel independen (bebas)

(5)

4.3.2 Variabel dependen (terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas), menurut Sugiyono (2012). Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas tidur.

4.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah bagian yang digunakan untuk memberikan batasan ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang akan diamati/diteliti. Selain itu dapat bermanfaat untuk memberikan arahan dalam pengukuran atau pengamatan terhadap beberapa variabel yang bersangkutan dan untuk pengembangan alat ukur (instrumen) penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 4.2. Definisi Operasional Pengaruh Gabungan Sugesti dan Musik Instrumentalia terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia di Griya Lansia Santo Yosef Surabaya tanggal 15 sampai 22 November 2014

Variabel Definisi

Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor

Independen 3. Dilakukan selama

20-30 menit

4. Dilakukan selama 7 kali terapi dalam 7 hari

5. Dilakukan setiap

(6)

Dependen:

4.5 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) dari pemberian Gabungan sugesti dan musik instrumentalia yang meliputi:

1. Player

2. CD yang berisi rekaman Gabungan sugesti dan musik instrumentalia 3. Speaker sentral

4. Jam tangan

4.6 Instrumen Penelitian

(7)

kuesioner/angket dari PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) yang terdiri dari 7 komponen dan telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia serta diuji validitas realibilitas dengan hasil Alpha Cronbachs 0,753 oleh Maulida tahun 2011. Kuesioner PSQI yang menggunakan bahasa Indonesia telah diakukan uji validitas oleh Arifin (2011) terhadap 30 responden dengan hasil r tabel 0.361 (Arifin 2011).

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.7.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Griya Lansia Santo Yosef Kota Surabaya, Jawa Timur.

4.7.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 2 Oktober sampai dengan 2 Desember 2014. Penelitian dimulai ketika peneliti mulai menyusun proposal, mengadakan ujian proposal pada tanggal 31 Oktober 2014, kemudian melakukan penelitian mulai tanggal 17 November sampai 2 Desember 2014.

4.8 Prosedur Pengambilan Data

(8)

Pada hari Sabtu, 20 September 2014, peneliti memberikan tembusan surat izin kepada Kepala Griya Lansia Santo Yosef untuk meminta data jumlah lansia. Kemudian pada hari Sabtu, 4 Oktober 2014, peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui jumlah lansia yang mengalami gangguan tidur dan karakteristik lansia yang dapat dijadikan responden. Lalu pada hari Sabtu, 25 Oktober 2014, peneliti berdiskusi dengan suster kepala griya mengenai kelengkapan peralatan dan kesiapan pihak griya untuk penelitian yang akan dilakukan.

Tabel 4.3 Rincian Waktu dan Kegiatan Penelitian Pengaruh Gabungan Sugesti dan Musik Instrumentalia di Griya Lansia Santo Yosef Surabaya

Responden Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan

Seluruh

November 2014 Pemberian intervensi gabungan sugesti dan musik instrumentalia

Desember 2014 Pemberian intervensi gabungan sugesti dan musik instrumentalia

2 Desember 2014 Perpisahan dengan Griya Lansia Santo Yosef karena penelitian telah selesai.

(9)

jenis kelamin dan usia. Kemudian, selain melakukan pre test, peneliti juga membentuk tim dan membagi ruangan. Tim terdiri dari 3 orang perawat pelaksana yang masing-masing bertugas mengawasi satu ruangan.

Lansia terbagi dalam 3 ruangan dengan enam hingga tujuh tempat tidur tiap ruangan. Hari berikutnya kelompok perlakuan diberikan intervensi gabungan sugesti dan musik instrumentalia, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan intervensi. Peneliti melakukan intervensi sesuai dengan SPO yang telah ada.

Dimulai dengan melakukan persiapan alat dan bahan seperti player, CD yang berisi rekaman sugesti dan musik instrumentalia, speaker, dan jam tangan. Kemudian peneliti mendatangi lansia mulai jam 18.30. Responden kemudian diminta untuk berbaring dengan rileks dan nyaman diatas tempat tidur. Setelah itu meminta responden untuk mulai memejamkan matanya.

Peneliti mulai memutarkan rekaman tersebut sebagai alunan penghantar tidur. Pemutaran rekaman ini dilakukan selama 20 - 30 menit sampai lansia terlelap tidur. Setelah selesai, kemudian peneliti mematikan player dan speaker. Pemberian Gabungan sugesti dan musik instrumentalia ini dilakukan sebanyak 7 kali dalam 7 hari setiap jam 19.00-20.00. Setelah intervensi dilakukan selama 7 kali, pada hari berikutnya peneliti melakukan post test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol untuk mengetahui perkembangan dan perubahan kualitas tidur responden. Kemudian data yang dikumpulkan akan dianalisis.

(10)

November 2014, setelah semua proses penelitian selesai, peneliti melakukan perpisahan dengan para lansia dan pihak Griya Lansia Santo Yosef Surabaya.

4.9 Cara Analisis Data

Tahapan analisis data antara lain :

4.9.1 Editing yaitu melihat apakah data sudah terisi lengkap atau tidak lengkap 4.9.2 Koding yaitu mengklarifikasi jawaban dari responden menurut macamnya

dengan member kode pada masing-masing jawaban sesuai dengan item pada kuisioner

4.9.3 Analisis statistik hasil jawaban atas pertanyaan kuisioner diskoring kemudian dilakukan perbandingan nilai antara sebelum dan setelah perlakuan dengan menggunakan uji “Chi-square Test” . Uji ini dilakukan

(11)

1) Hipotesis Ha dan Ho

Ho : χ = 0, Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian gabungan sugesti dan musik instrumentalia terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia.

Ha : χ ≠ 0, Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian gabungan sugesti dan musik instrumentalia terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia.

2) Nilai Frekuensi yang Diharapkan (fe)

Fe untuk setiap sel = (Total Baris)( Total Kolom)

Total Keseluruhan

3) Isikan Nilai fe ke dalam Tabel Kontingensi

4) Hitung nilai Chi‐Square

X2=[ ( ) ] 5) Tentukan kriteria pengujian

Jika χ2 hitung ≤ χ2 tabel, maka Ho diterima. Jika χ2 hitung > χ2 tabel, maka Ho ditolak. Atau jika Sig. χ2 hitung > alpha, maka Ho diterima ; jika Sig. χ2 hitung < alpha, maka Ho ditolak.

6) Tentukan nilai χ2 Tabel Taraf signifikansi (α) = 0,05. Df = (Baris‐1)(Kolom‐1)

7) Bandingkan χ2 Hitung dengan χ2 tabel

(12)
(13)

4.10 Kerangka Operasional Kerja

Kerangka kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1. Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Gabungan Sugesti dan Musik Instrumentalia terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia di Griya Lansia Santo Yosef Surabaya tanggal 17 November – 2 Desember 2014

4.11 Etik Penelitian

Sebuah penelitian memiliki beberapa etika, yaitu : (1) prinsip manfaat, (2) prinsip menghargai hak-hak subyek, (3) prinsip keadilan. Penelitian akan dilaksanakan setelah ujian proposal dan mendapatkan izin dari pihak Griya Lansia Santo Yosef Surabaya. Penelitian yang subjek penelitiannya menggunakan

Populasi terjangkau lansia yang mengalami gangguan tidur di Griya Lansia Santo Yosef sebanyak 22 orang

Total sampling

Sampel penelitian berjumlah 22 orang

Pre intervensi: kuesioner kualitas tidur

Kelompok kontrol 11 orang Kelompok perlakuan 11 orang

Pemberian gabungan sugesti dan musik instrumentalia

Post intervensi Kuesioner kualitas tidur

Post intervensi Kuesioner kualitas tidur

Tabulasi data

Analisis statistik

(14)

manusia harus sesuai dan tidak bertentangan dengan etika penelitian yang meliputi:

4.11.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan untuk Menjadi Responden)

Lembar persetujuan tersebut diberikan kepada setiap Lansia yang mengalami gangguan tidur dengan memberikan penjelasana terlebih dahulu tentang maksud dan tujuan penelitian, serta dampak yang terjadi bila menjadi responden. Lembar persetujuan itu diisi secara suka rela oleh responden. Apabila Lansia tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak-hak klien tersebut.

4.11.2 Anonimity (tanpa nama)

Nama respon tidak boleh dicantumkan pada lembar pengumpulan data untuk menjaga kerahasiaan responden. Hal ini berguna untuk mengetahui keikutsertaan responden dengan menggunakan kode pada masing-masing lembar pengumpulan data.

4.11.3 Confidentialy (kerahasiaan)

(15)

4.12 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan merupakan hambatan atau kelemahan yang dijumpai dalam penelitian :

1. Penilaian kualitas tidur berdasarkan kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang sudah baku, tidak melakukan observasi tidur responden secara langsung

2. Sampel yang digunakan sebagai sampel penelitian terbatas hanya lansia yang berada pada Griya Usila Santo Yosef Surabaya sehingga generalisasi hanya berlaku di Griya Usila Santo Yosef Surabaya.

Gambar

Tabel 4.1. Desain penelitian Pengaruh Gabungan Sugesti dan Musik Instrumentalia   terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia di Griya Lansia Santo Yosef Surabaya
Tabel 4.2. Definisi Operasional Pengaruh Gabungan Sugesti dan Musik
Tabel 4.3 Rincian Waktu dan Kegiatan Penelitian Pengaruh Gabungan Sugesti dan Musik Instrumentalia di Griya Lansia Santo Yosef Surabaya
Gambar 4.1. Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Gabungan Sugesti dan Musik Instrumentalia terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia di Griya Lansia Santo Yosef Surabaya tanggal 17 November – 2 Desember 2014

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas tidur pada lansia yang mengalami gangguan tidur sebelum diberikan terapi rendam kaki air hangat di Rumah Usiawan Panti Surya Surabaya tergolong dalam

tidur dengan memori jangka pendek pada Lansia di Panti Werdha Griya St.. Populasi penelitian

Target populasi dalam penelitian ini adalah orang yang memainkan dan membeli Cardfight Vanguard di Surabaya. Karakteristik populasi yang diharapkan adalah responden

17 BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian 3.1.1.1 Populasi Target Populasi target pada subjek penelitian pada penelitian ini

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Target Penderita talasemia beta mayor di Kabupaten Majalengka yang berjumlah 140 orang

Instrumen penelitian dalam pengambilan data ini yaitu daftar lansia di Panti Griya Kasih Siloam Malang, kuisioner/wawancara yang tujuannya untuk mengetahui apa saja yang dilakukan

Kerangka Kerja Populasi: rata-rata pasien post operasi laparatomi dalam 1 bulan yang berjumlah 34 orang Sampling: Purposive Sampling Sampel: 28 responden Mengobsevasi pelaksanaan

Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada lansia dengan inkontinuitas urine stres di Panti Griya Kasih