i
KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA
MOTOR
( Studi Kasuspada BMT Amal Mulia )
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
DEWI LESTARI HANDAYANI
NIM : 21310030
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
ii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari:
Nama : Dewi Lestari Handayani
NIM : 21310030
Jurusan : Perbankan Syari’ah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam S1
Judul : ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP
KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN
SEPEDA MOTOR (studi pada BMT Amal Mulia)
Telah disetujui untuk dimunaqosyahkan.
Salatiga, 10 Maret 2015
Pembimbing
Fetria Eka Yudiana,
M.Si
NIP.
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PENGESAHAN
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH ARISAN SEPEDA MOTOR
(Studi Kasus Pada BMT Amal Mulia)
DISUSUN OLEH
DEWI LESTARI HANDAYANI NIM : 21310030
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 27
Maret 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana S1 Ekonomi Syari’ah
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr.Anton Bawono, M.Si
Sekretaris Penguji : Fetria Eka Yudiana, M.Si
Penguji I : Ahmad Mifdol M, Lc. M.Si
Penguji II : M. Taufikur Rahman, S.E,M.Si
Salatiga, 27 Maret 2015
iv
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawahini:
Nama : Dewi Lestari Handayani
NIM : 21310030
Jurusan : Syari’ah dan Ekonomi Islam
Program Studi : Perbankan Syari’ah S1
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga,10 Maret 2015 Yang menyatakan,
v
MOTO
دج و دج نم
“
MANJADDA WAJADA”
“Setiap ada kemauan pasti ada jalan”
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari
sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap”
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah
dan inayah-Nya, serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini saya
persembahkan kepada:
1.
Allah SWT yang telah memberikan kelancaran, dan kemudahan dalam
melakukan penulisan skripsi ini.
2.
Kedua Orang Tuaku, Bapak Mislan dan Alm. Ibu Zuliyati tercinta dan
tersayang, yang selalu dengan tulus menyayangiku, membesarkanku,
mendidikku, dan memberikan semangat untukku serta selalu mendoakan
yang terbaik untukku.
3.
aby, terimakasih atas doa dan semua pengorbanannya demi
keberhasilanku
4.
Teman-teman angkatan 2010 khususnya yang membantu proses
terselesaikannya skripsi ini.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Arisan Sepeda Motor (Studi pada BMT Amal Mulia)” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar sarjana strata satu (S1) dalam Jurusan Perbankan Syari’ah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono M. Si, selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Fetria Eka Yudiana, S.E M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1 dan Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Seluruh karyawan BMT Amal Mulia.
viii
7. Aby yang selalu menemani hingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas semangat, motivasi, perhatian, dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.
8. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.
Salatiga,10 Maret 2015 Penulis
ix
ABSTRAK
Handayani, Dewi Lestari. 2015. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Arisan Sepeda Motor (studi pada BMT Amal Mulia). Skripsi. Jurusan Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institute Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, M.Si
Kata Kunci: Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk sangat dipengaruhi oleh dua faktor tertentu yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Adapun indikator dalam faktor internal adalah indikator pembelajaran, persepsi, keyakinan & sikap, motivasi. dan faktor eksternal adalah indikator kebudayaan, kelas sosial, pribadi dan psikologi. Indikator-indikator tersebut memiliki dimensi yang luas artinya tiap indikator mempunyai pengaruh yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari indikator tersebut terhadap keputusan pembelian nasabah di BMT Amal Mulia, baik secara simultan ataupun parsial, serta untuk mengetahui indikator yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian Nasabah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory
(penelitian penjelasan), yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel persepsi, pembelajaran, keyakinan & sikap dan motivasi terhadap keputusan pembelian nasabah di BMT Amal Mulia. Untuk mengetahui hal tersebut maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan uji F dan uji t untuk menguji sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 responden dengan pengambilan sampel secara stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan dokumentasi. Sedangkan untuk pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator persepsi (X1),pembelajaran (X2), keyakinan & sikap (X3) dan motivasi (X4) berpengaruh secara simultan dan secara parsial yaitu terhadap keputusan pembelian nasabah (Y) di BMT Amal Mulia. Dari perhitungan uji F diperoleh F hitung sebesar 46,212 ≥ F tabel sebesar 2,489 dengan nilai signifikasi p = 0,000 ≤ 0,05. Selain itu nilai Adjusted R Square
yang diketahui 0,703 atau sebesar 70,3%. Dan dari hasil uji t diketahui bahwa secara parsial, variabel persepsi (X1) nilai t hitung sebesar -0,164 ≤ nilai t tabel 1,66 dan nilai p = 0,870 ≥ 0,05 tidak berpengaruh signifikan, variabel
pembelajaran (X2), nilai t hitung sebesar 0,992 ≤ nilai t tabel 1,66 dan nilai p =
0,324 ≥ 0,05 tidak berpengaruh signifikan, variabel keyakinan & sikap (X3), nilai
t hitung sebesar 4,975 ≥ nilai t tabel 1,66 dan nilai p =0,000 ≤ 0,05 berpengaruh
signifikan, variabel motivasi (X4),nilai t hitung sebesar 5,207 ≥ nilai t tabel 1,66
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv
MOTTO... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Kegunaan Penelitian... 8
E. Sistematika Penulisan... 9
BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka ... 11
B. Pengertian Perilaku Konsumen ... 15
xi
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen…..18
E. Tahap-tahap dalam Proses Pembelian………..22
F. Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian……….25
G. Tipe-tipe Keputusan Pembelian………26
H. Pengertian Sistem Arisan………..31
I. Keterkaitan Antar Variabel………...32
J. Kerangka Penelitian………..33
K. Hipotesis Penelitian………..34
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37
C. Populasi dan Sampel ... 37
D. Teknik Pengumpulan Data ... 39
E. Jenis dan Sumber Data ... 40
F. Skala Pengukuran ... 41
G. Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Bebas (Independent Variables) ... 42
2. Variabel Terikat (Dependent Variables) ... 43
H. Instrumen Penelitian……….47
I. Uji Instrumen Penelitian………50
J. Model Analisis Data 1. Analisis Regresi Berganda ... 52
2. Uji Asumsi Klasik ... 53
K. Uji Hipotesis ... 55
BAB IV : ANALISA PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian ... 57
1. Profil BMT Amal Mulia... 57
2. Sejarah Singkat Pendirian BMT Amal Mulia ... 58
3. Visi dan Misi BMT Amal Mulia ... 60
4. Aturan Arisan ... 60
xii
6. Gambaran Umum Responden……….68
B. Analisis Data ... 73
1. Hasil Uji Reabilitas dan Validitas ... 73
a. Uji Reabilitas ... 73
b. Uji Validitas ... 74
2. Uji Asumsi Klasik ... 75
a. Uji Multikolinearitas ... 75
b. Uji Heteroscedasticity ... 76
c. Uji Normalitas ... 78
d. Uji Linearitas ... 79
3. Uji Statistik... 80
a. Uji t... 81
b. Uji F ... 84
c. Uji Determinan R2 ... 85
C. Hasil Analisis Data ... 87
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 92 DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan
Sekarang ... 12
Tabel 3.1 : Variabel, Konsep Variabel, Sub Variabel dan Indikator ... 44
Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 68
Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 69
Tabel 4.3 : Deskripsi Responden Menurut Pendidikan ... 70
Tabel 4.4 : Deskripsi Responden Menurut Pekerjaan ... 70
Tabel 4.5 : Deskripsi Responden Menurut Pendapatan ... 71
Tabel 4.6 : Deskripsi Responden Menurut Pengeluaran ... 72
Tabel 4.7 : Hasil Uji Reabilitas Data ... 73
Tabel 4.8 : Hasil Uji Validitas Data ... 74
Tabel 4.9 : Hasil Uji Multikolonieritas ... 76
Tabel 4.10: Hasil Uji Linieritas Regresi Persamaan Linier ... 79
Tabel 4.11: Hasil Uji Linieritas Regresi Persamaan Kuadrat ... 80
Tabel 4.12: Hasil Uji ttest ... 82
Tabel 4.13: Hasil Uji F ... 85
Tabel 4.14: Koefisien Determinasi ... 86
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Model Perilaku Konsumen ... 17
Gambar 2.2 : Tahap-tahap dalam Proses Pembelian ... 25
Gambar 2.3 : Tahap antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian. ... 26
Gambar 2.4 : Empat Jenis Pengambilan Keputusan Beli………..27
Gambar 2.5 : Kerangka Penelitian……….34
Gambar 3.1 : Indikator Persepsi………47
Gambar 3.2 : Indikator Pembelajaran………48
Gambar 3.3 : Indikator Kepercayaan dan Sikap………48
Gambar 3.4 : Indikator Motivasi……… ………49
Gambar 3.5 : Indikator Keputusan Pembelian………...………50
Gambar 4.1 : Uji Heterokendastisitas………77
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisis ekonomi dan moneter yang terjadi pada periode lalu, merupakan
suatu pukulan yang sangat berat bagi sistem perekonomian Indonesia. Dalam
periode tersebut, berbagai lembaga keuangan, termasuk perbankan, mengalami
kesulitan keuangan. Tingginya tingkat suku bunga telah mengakibatkan tingginya
biaya modal bagi sektor usaha yang pada akhirnya mengakibatkan merosotnya
kemampuan usaha sektor produksi. Sebagai akibatnya kualitas aset perbankan
turun secara drastis sementara sistem perbankan diwajibkan untuk terus
memberikan imbalan kepada depositor sesuai dengan tingkat suku bunga pasar.
Rendahnya kemampuan daya saing pada usaha sektor produksi telah pula
menyebabkan berkurangnya peran system perbankan secara umum untuk
menjalankan fungsinya sebagai intermediator kegiatan investasi.
Namun dalam kondisi yang demikian perbankan syariah masih dapat
menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan dengan lembaga
perbankan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari relatif lebih rendahnya
penyaluran pembiayaan yang bermasalah (non perfoming Loans) pada bank
syariah dan tidak terjadinya negatif spread dalam kegiatan operasionalnya. Hal
tersebut dapat dipahami mengingat tingkat pengembalian pada bank syariah tidak
investasi dengan biaya modal yang relatif lebih rendah kepada masyarakat.
Pengalaman historis itu telah memberikan harapan baru kepada masyarakat akan
hadirnya sistem perbankan syariah sebagai alternatif yang selain dapat memenuhi
harapan masyarakat dalam aspek syariah, juga dapat memberikan manfaat yang
luas dalam kegiatan perekonomian (Susanto, 2008:64).
Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan
yang dikembangkan berdasarkan syariah atau hukum Islam. Pada umumnya yang
dimaksud dengan bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah
(Sudarsono, 2004 : 27).
Selain bank syariah yang akhir-akhir ini banyak bermunculan di
Indonesia, banyak pula bermunculan lembaga keuangan Mikro swasta yang
berprinsip syariah. Diantaranya adalah Baitul Maal wat Tamwil (BMT).
Keberadaan BMT ini merupakan usaha untuk memenuhi keinginan khususnya
sebagian umat islam yang menginginkan jasa layanan bank syari’ah untuk mengelola perekonomiannya. Kemunculan BMT sebagai lembaga keuangan
mikro Islam yang bergerak pada sektor riil masyarakat bawah dan menengah
sejalan dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Karena BMI sendiri
secara operasional tidak dapat menyentuh masyarakat kecil ini, maka BMT
menjadi salah satu lembaga keuangan mikro Islam yang dapat memenuhi
BMT merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang
bergerak dalam skala mikro sebagaimana koperasi simpan pinjam (KSP). Adapun
bank umum merupakan lembaga keuangan makro sedangkan bank perkreditan
rakyat merupakan lembaga keuangan menengah. Dari sekian banyak lembaga
keuangan mikro seperti koperasi, BKD dan lainnya, BMT merupakan lembaga
keuangan mikro yang berlandaskan syariah. Selain itu BMT juga dapat dikatakan
sebagai suatu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dibidang
keuangan. Ini disebabkan karena BMT tidak hanya bergerak dalam pengelolaan
modal (uang) saja, tetapi BMT juga bergerak dalam pengumpulan zakat, infaq,
dan shadaqah (ZIS). Ini merupakan sebuah konsekwensi dari namanya itu sendiri
yaitu bait al-mal wat tamwil yang merupakan gabungan dari kata baitul maal dan
bait at-tamwil. Secara singkat, bait al-mal merupakan lembaga pengumpulan
dana masyarakat yang disalurkan tanpa tujuan profit. Sedangkan bait at-tamwil
merupakan lembaga pengumpulan dana (uang) guna disalurkan dengan orientasi
profit dan komersial (Sumiyanto, 2008 : 15).
Produk-produk BMT yang bermacam-macam disediakan untuk
masyarakat, misalnya kredit atau pembiayaan yang diberikan kepada sektor
pertanian, industri, perdagangan barang dan jasa, koperasi, pedagang kecil dan
lainnya. Kredit yang diberikan untuk mengembangkan dan meningkatkan
produktivitas usahanya. Produktivitas perlu ditingkatkan karena merupakan faktor
terpenting dalam suatu usaha yang dijalankan agar tetap dapat tumbuh dan
Memahami kebutuhan nasabah merupakan salah satu prioritas BMT Amal
Mulia. BMT Amal Mulia merupakan lembaga keuangan syariah yang bergerak
secara khusus melayani jasa perbankan yang berdasarkan prinsip syari'ah
menyediakan berbagai poduk antara lain produk pelayanan, produk pendanaan,
produk pembiayaan. Selain itu BMT Amal Mulia berusaha mengembangkan
produk sampingan di luar produk utamanya yaitu arisan sepeda motor. Arisan
dimasa sekarang dimodifikasi sedemikian rupa dengan berbagai barang yang
digunakan sebagai arisan. Arisan itu sendiri dahulunya adalah sekedar acara
silaturahmi antar tetangga atau pun keluarga. Arisan sepeda motor ini dipandang
perlu karena memiliki kendaraan pribadi menjadi harapan setiap orang untuk
mendukung aktivitasnya.
Arisan ini menjadi lebih menarik karena biasanya yang dijadikan bahan
untuk arisan adalah uang, namun di BMT Amal Mulia ini adalah sepeda motor.
Arisan ini merujuk pada fungsi lembaga keuangan yaitu sektor rill atau usaha
milik BMT karena sebagai ajang promosi dengan biaya yang sedikit. Alasan
dilakukan penelitian di BMT Amal Mulia karena adanya persaingan yang sangat
ketat dikarenakan semakin banyaknya lembaga keuangan syariah saat ini. Agar
mampu mensosialkan ke masyarakat luas, maka perusahaan harus mengetahui
perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan untuk memilih produk
pelayanan yaitu pembelian sepeda motor dengan sistem arisan yang berhubungan
Keputusan dalam melakukan pembelian merupakan hal yang sangat
komplek terjadi melalui proses yang sangat panjang. Pada dasarnya keputusan
untuk melakukan selalu muncul dan diawali oleh adanya rasa ingin tahu akan
kebutuhan terhadap suatu produk, baik berupa barang atau jasa. Beberapa dari
faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian dapat dikendalikan oleh
penjual, tetapi beberapa faktor lain tidak dapat dikendalikan. Jika dilihat dari
kebutuhan konsumen dapat timbul dengan sendirinya karena faktor psikologis,
dan juga disebabkan karena adanya kebutuhan lain yang bersifat tersembunyi
yang akan muncul apabila didorong oleh faktor budaya, kelas sosial, pribadi dan
psikologis (kotler,2002:183). Dengan kata lain keputusan pembelian suatu produk
baik barang maupun jasa disebabkan karena pengaruh faktor-faktor eksternal dan
internal.
Karakteristik konsumen terdiri dari profesi, jenis kelamin dan umur.
Profesi perlu diketahui karena profesi orang berbeda-beda dan mempunyai tingkat
upah atau gaji yang berbeda pula. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap
kemampuan nasabah dalam mengikuti system arisan sepeda motor. Jenis kelamin
perlu diketahui karena sekarang lebih banyak wanita dari pada pria dan wanita
cenderung memiliki sifat hemat selain itu dalam dunia pekerjaan kebanyakan
wanita berpenghasilan lebih kecil dari pada pria hal tersebut juga berpengaruh
pada kemampuan konsumen dalam mengikuti system arisan sepeda motor.
kedewasaan pola pikir seorang konsumen. Sebab semakin tinggi umur konsumen
maka akan mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor.
Faktor internal sangat berpengaruh terhadap perilaku pembelian
konsumen. Faktor ini merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri individu
(konsumen), dimana akan dapat berubah bila ada pengaruh dari faktor luar
(eksternal) (Amirullah, 2002:45). Selain dipengaruhi oleh faktor internal, individu
masih dipengaruhi adanya faktor eksternal dalam melakukan suatu keputusan
pembelian. Menurut kotler (2002:183), faktor lingkungan eksternal yang
mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu : (1) kebudayaan, (2) kelas sosial, (3)
pribadi, (4) psikologi.
Salah satu cara dalam memahami kebutuhan dan keinginan konsumen
adalah dengan menganalisis faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal dipilih
karena dalam proses keputusan pembelian, konsumen seringkali dipengaruhi
faktor kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga dan keputusan
pembelian juga dapat dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu keadaan ekonomi,
motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap. Akhirnya tercipta suatu
keputusan untuk mengadakan pembelian.
Berdasarkan uraian diatas dan melihat betapa pentingnya memahami
perilaku konsumen, maka peneliti ingin mengkaji tentang:” Analisis Perilaku
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah variabel persepsi, pembelajaran, keyakinan & sikap dan motivasi
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah
arisan sepeda motor di BMT Amal Mulia?
2. Diantara variabel persepsi, pembelajaran, keyakinan & sikap dan motivasi,
manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan menjadi
nasabah arisan sepeda motor di BMT Amal Mulia?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah persepsi, pembelajaran, keyakinan & sikap dan
motivasi berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah arisan sepeda
motor di BMT Amal Mulia.
2. Untuk mengetahui faktor apakah yang paling dominan antara persepsi,
pembelajaran, keyakinan & sikap dan motivasi terhadap keputusan
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi BMT Amal Mulia
a) Dengan adanya penelitian ini BMT Amal Mulia dapat mengambil
manfaat dan dapat dijadikan pertimbangan untuk menetapkan
kebijakan strategi pemasaran yang tepat.
b) Sebagai wacana pada BMT Amal Mulia.
2. Bagi Peneliti
Mendapatkan gambaran tentang perilaku konsumen di BMT Amal Mulia
dan mengimplementasikannya dengan teori-teori ilmiah yang sudah
didapat dalam perkuliahan ke dunia usaha yang sebenarnya.
3. Bagi Lembaga
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan
referensi yang kelak dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
b) Dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya
wacana tentang analisis perilaku konsumen terhadap system arisan
sepeda motor .
E. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi penulis akan membahas kedalam enam bab
dapat diperincikan sebagai berikut:
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan telaah pustaka, pengertian perilaku konsumen,
model perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen, tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian,
evaluasi alternatif dan keputusan pembelian, tipe-tipe keputusan
pembelian, pengertian sistem arisan, keterkaitan antar variabel,
kerangka penelitian dan hipotesis penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala
pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian,
uji instrumen penelitian, dan alat analisis.
BAB IV ANALISIS DATA
Dalam bab ini memuat tentang deskripsi obyek penelitian dan hasil
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan dan saran-saran yang nantinya akan berguna bagi ilmu
pengetahuan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Khoirul dalam skripsi (2005) dengan judul “Analisa faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan sepeda
Motor Merk Honda” (Studi kasus Di kotamadya Malang). Variabel-variabel yang
diteliti antara lain yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Dari analisis data
yang dilakukan, secara simultan (bersama-sama) diketahui bahwa semua
variabel-variabel di atas, berpengaruh terhadap keputusan Pembelian, sedangkan secara
parsial di ketahui bahwa variabel produk, harga, dan promosi berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan variabel distribusi tidak
berpengaruh secara signifikan. Dari ke empat variabel tersebut, variabel produk
merupakan faktor yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap
pengambilan keputusan pembelian.
Penelitian Napian dalam skripsi (2013) dengan judul analisis pengaruh
kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, dan kepuasan konsumen terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha mio soul (Studi kasus pada pengguna
Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat). Variabel-variabel yang diteliti antara lain
yaitu kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen. Dari
semua variabel independen berpengaruh terhadap pembelian. Sedangkan dari
hasil uji variabel secara parsial diketahui bahwa kepercayaan merek berpengaruh
signifikan dan dominan terhadap keputusan pembelian.
Penelitian Melati dalam TA (2012) dengan judul “Preferensi Masyarakat Mengikuti Arisan Sepeda Motor di BMT Amal Mulia Suruh” ( study kasus pada masyarakat di wilayah suruh). Variabel-variabel yang diteliti antara lain yaitu
keamanan, angsuran, menabung dan pembiayaan. Dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa sistem arisan dengan metode lelang mudah untuk
diterapkan/dijalankan. Walaupun terdapat sedikit kendala namun dapat ditangani
dengan baik. Arisan tersebut mempunyai banyak manfaat pula dan preferensi
masyarakat mengikuti arisan tersebut adalah karena angsuran arisan ringan,
sistem pembayaran arisan termasuk mudah, dan keamanannya terjamin.
Table 2.1
Perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan sekarang
No. Peneliti Judul Variabel Analisis Hasil penelitian
konsumen
Dalam penelitian ini, penulis tertarik dengan pembahasan mengenai
& sikap dan motivasi memiliki pengaruh secara simultan atau parsial terhadap
keputusan nasabah arisan sepeda motor di BMT Amal Mulia Suruh. Selain itu,
penulis juga ingin mengetahui variabel perilaku konsumen yang terdiri dari
persepsi, pembelajaran, keyakinan & sikap dan motivasi yang paling dominan
berpengaruh terhadap keputusan nasabah arisan sepeda motor di BMT Amal
Mulia tahun 2014.
B. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami “Mengapa
konsumen melakukan dan apa yang mereka lakukan”. Schiffman (2008:6)
mengemukakan bahwa studi perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai
bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber
daya yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi). Nasabah memiliki
keragaman yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari
berbagai usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi
lainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana nasabah
berperilaku dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku tersebut.
Definisi perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2008:214):
Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau
Definisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6):
Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan
untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang,
usaha) guna membeli barang- barang yang berhubungan dengan konsumsi.
Dari dua pengertian tentang perilaku konsumen di atas dapat diperoleh
dua hal yang penting, yaitu: (1) sebagai kegiatan fisik dan (2) sebagai proses
pengambilan keputusan. Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di
atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan,
tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat
sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa
setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
C. Model perilaku konsumen
Pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah suatu hal yang mudah
untuk dilakukan, karena terdapat banyak faktor yang berpengaruh dan saling
interaksi satu sama lainnya, sehingga pendekatan pemasaran yang dilakukan oleh
suatu perusahaan harus benar-benar dirancang sebaik mungkin dengan
memperhatikan faktor-faktor tersebut. Selain itu, para pemasar harus mampu
memahami konsumen, dan berusaha mempelajari bagaimana mereka berperilaku,
bertindak dan berpikir. Walaupun konsumen memiliki berbagai macam perbedaan
Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau
perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik.
Para pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil
keputusan konsumsi, sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran
dengan lebih baik. Pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu
memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap
informasi yang diterimanya, sehingga pemasar dapat menyusun strategi
pemasaran yang sesuai. Tidak dapat diragukan lagi bahwa pemasar yang
memahami konsumen akan memiliki kemampuan bersaing yang lebih baik.
Dalam sub bab berikut akan dijelaskan mengenai perilaku pembelian
konsumen. Kotler (2002:183) menggambarkan model perilaku konsumen sebagai
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi lapisan
masyarakat dimana ia dilahirkan dan berkembang. Ini berarti konsumen berasal
dari lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai
penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap, dan selera yang berbeda-beda, sehingga
pengambilan keputusan dalam tahap pembelian akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler (2002:183)
terdiri dari:
1. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan
mendalam terhadap perilaku konsumen. Di dalam faktor budaya terdapat
peranan penting dalam perilaku pembelian yaitu:
a. Budaya
Merupakan penentu keinginan dan perilaku yang mendasar pada diri
seseorang. Perilaku manusia sebagian besar diperoleh melalui suatu proses
sosialisasi baik itu kumpulan nilai, persepsi, preferensi.
b. Sub-budaya
Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik.
Sub-budaya mencakup kebangsaan,agama, kelompok ras, dan daerah
geografis.
Pada dasarnya semua masyarakat memiliki bentuk srata sosial.Srata social
dalam suatu masyarakat ditentukan oleh suatu kombinasi pekerjaan,
pengeluaran, pendidikan, kekayaan dan variable lain termasuk didalamnya
adalah strategi pembelian. Definisi kelas social menurut Philip Kotler
adalah :
Kelas social adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan
permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya
menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial seperti :
a. kelompok acuan : kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang,
contoh : keluarga, sahabat, tetangga dan lain-lain.
b. keluarga : organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas.
c. Peran dan status sosial : kebudanyaan seseorang dalam setiap kelompok
dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan
membawa status yang mencerminkan penghargaan umum yang sesuai
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik kepribadiannya
termasuk usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi gaya
hidup, kepribadian dan konsep diri.
4. Faktor Psikologis
Menurut Kotler (2002:183) pilihan pembelian seseorang dipengaruhi
oleh empat faktor psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran,
serta keyakinan dan sikap.
a. Motivasi
Motivasi atau dorongan adalah suatu kebutuhan yang kuat untuk
mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap
kebutuhan. Para ahli psikologi telah mengembangkan teori motivasi pada
manusia yaitu :
1) Teori Motivasi Freud : kekuatan psikologi yang sebenarnya
membentuk perilaku pembeli sebagian dari bawah sadar, seseorang
akan menekan berbagai keinginan dan dorongan kebagian bawah sadar
dalam proses menjadi dewasa dan menerima aturan sekitarnya.
2) Teori Motivasi Maslow : Maslow berusaha menjelaskan motivasi
seseorang didorong oleh kebutuhan tertentu. Tingkat kebutuhan
menurut Maslow adalah sebagai berikut :
b) Kebutuhan keamanan
c) Kebutuhan sosial
d) Kebutuhan penghargaan diri
e) Kebutuhan aktualisasi diri
3) Teori Motivasi Herzberg : Teori ini lebih dikenal dengan teori dua
factor yaitu motivasi dibedakan antara faktor-faktor yang
menyebabkan kepuasan dan faktor-faktor yang menyebabkan
ketidakpuasan. Teori ini mengandung dua implikasi yaitu mencegah
hal-hal yang tidak memuaskan konsumen dan mengenal secara cermat
factor-faktor utama yang memuaskan konsumen.
b. Persepsi
Persepsi merupakan proses seseorang sebagai individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan menafsirkan masukan-masukan informasi untuk
menciptakan sebuah gambar yang bermakna tentang dunia. Persepsi
tergantung bukan hanya pada sifat-sifat rangsangan dengan medan
sekelilingnya dan kondisi dalam diri individu. Definisi persepsi menurut
William J. Stanton adalah sebagai berikut :
Persepsi adalah makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman
masa lalu dan rangsangan yang kita terima melalui panca indra.
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu :
1) Karakteristik fisik dan rangsangan
3) Kondisi dalam diri kita sendiri
c. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. Perubahan perilaku seseorang terjadi melalui keadaan saling
mempengaruhi antara dorongan (drive), petunjuk bertindak (clues),
tanggapan (respon) dan penguat (reinforcement). Sedang menurut Willian
J. Stanton definisi pembelajaran adalah :
pembelajaran adalah perubahan-perubahan perilaku yang disebabkan
oleh pengalaman-pengalaman masa lalu.
Tanggapan konsumen sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu.
Apabila konsumen merasa puas maka tanggapan akan diperkuat dan
kecenderungan bahwa tanggapan yang sama akan terulang kembali.
d. Keyakinan dan Sikap
Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang
tentang sesuatu hal, sedangkan sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan
emosioal, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek
atau gagasan tertentu.
E. Tahap-Tahap dalam Proses Keputusan Pembelian
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan
sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap yaitu
sebagai berikut: (Kotler, 2002:205)
1. Pengenalan Masalah. Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan
terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum
terpenuhi dan belum terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka
konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera
terpenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama
harus dipenuhi. Jadi dari tahap ini proses pembelian itu mulai dilakukan,
kemudian pemasar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu
minat konsumen.
2. Pencarian Informasi. Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong
untuk mencari informasi yang lebih banyak mengenai produk atau jasa yang
ia butuhkan. Pencarian informasi dapat bersifat aktif maupun pasif. Informasi
yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk
membuat perbandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian
informasi pasif, dengan membaca suatu pengiklanan di majalah atau surat
kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam perkiraanya tentang gambaran
produk yang diinginkan.
3. Evaluasi Alternatif. Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu menetapkan tujuan
pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif
pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. Tujuan pembelian bagi
kebutuhannya. Ada konsumen yang mempunyai tujuan pembelian untuk
meningkatkan prestasi, ada yang sekedar ingin memenuhi kebutuhan jangka
pendeknya dan sebagainya.
4. Keputusan Pembelian. Keputusan untuk membeli disini merupakan proses
pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan maka
konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila
konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai
serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek,
penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya. Perusahaan
perlu mengetahui beberapa jawaban atas pertanyaan–pertanyaan yang menyangkut perilaku konsumen dalam keputuan pembeliannya.
5. Perilaku Pasca pembelian. Setelah membeli produk, konsumen akan
mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas pemasar tidak berakhir
saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian.
Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca
pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
Tahap-tahap pada proses kegiatan dalam suatu pembelian digambarkan
Sumber : Kotler (2002)
Gambar 2.2
Tahap-Tahap Dalam Proses Pembelian
Gambar proses tersebut didasarkan pada anggapan bahwa konsumen akan
melakukan keseluruhan lima tahap untuk setiap pembelian yang mereka lakukan
pada situasi tertentu saja.
F. Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek
dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk
membeli produk yang paling disukai. Menurut Kotler (2002:208) ada dua faktor yang berada di antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Dua faktor
tersebut digambarkan sebagai berikut:
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Sumber : Kotler (2002)
Gambar 2.3
Tahap Antara Evaluasi Alternatif Dan Keputusan Pembelian
Faktor pertama adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain
mengurangi alternatif yang disukai oleh seseorang akan bergantung pada dua hal:
1. Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai
konsumen dan
2. Motivasi konsumen untuk menuruti orang lain. Faktor kedua adalah factor
situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat
pembeliannya.
G. Tipe-Tipe Keputusan Pembelian
Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang
pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk, dan merek pada setiap
periode tertentu. Berbagai macam aktivitas kehidupan seringkali harus dilakukan
Evaluasi alternatif
Niat pembelian
Sikap orang lain
Factor situasi yang tidak terantisipasi
oleh setiap konsumen pada setiap hari. Konsumen melakukan keputusan setiap
hari atau setiap periode tanpa menyadari bahwa mereka telah mengambil
keputusan.
Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda tergantung pada jenis
keputusan pembelian. Kotler (2000:246) membedakan empat jenis perilaku
pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat
perbedaan merek-merek. Berikut merupakan gambar jenis pengambilan
keputusan pembeli:
Sumber : henry assail dalam bukunya kotler & susanto
Gambar 2.4
1. Perilaku Pembelian Kompleks
Para konsumen mempunyai perilaku pembelian komplek ketika
mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya
perbedaan nyata antara berbagai merek. Para konsumen sangat terlibat bila
suatu produk mahal, jarang dibeli, berisiko, dan mempunyai ekspresi pribadi
yang tinggi. Biasanya konsumen tidak mengetahui banyak mengenai kategori
produk dan harus banyak belajar.
Pembeli ini akan melalui suatu proses belajar yang pertama ditandai
dengan mengembangkan kepercayaan mengenai produk tersebut, kemudian
pendirian dan membuat pilihan pembelian dengan bijaksana. Pemasar perlu
mengembangkan strategi-strategi yang membantu pembeli dalam mempelajari
atribut-atribut dari kelas produk tersebut, kepentingan relatifnya, dan
kedudukan merek perusahaan yang tinggi pada atribut yang paling penting.
Sebagai contoh, seseorang yang akan membeli sebuah komputer pribadi
mungkin tidak mengetahui atribut-atribut apa yang harus dicari.
2. Perilaku Pembelian Mengurangi Disonansi
Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam sebuah pembelian
namun melihat sedikit perbedaan di antara berbagai merek. Keterlibatan yang
tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan
dan berisiko. Dalam kasus ini, pembeli akan berkeliling untuk mempelajari
apa yang tersedia namun akan membeli dengan cukup cepat, barangkali
Konsumen pada tipe ini, urutan hirarki pengaruhnya adalah perilaku.
Perilaku konsumen tipe ini adalah melakukan pembelian terhadap satu merek
tertentu secara berulang-ulang dan konsumen mempunyai keterlibatan yang
tinggi dalam proses pembeliannya. Perilaku pembelian seperti ini
menghasilkan tipe perilaku konsumen yang loyal terhadap merek (Brand
Loyalty). Sebagai contoh, seseorang yang berbelanja untuk membeli
permadani (Karpet). Pembelian permadani merupakan suatu keputusan
keterlibatan karena harganya mahal dan berkaitan dengan identifikasi diri,
namun pembeli kemungkinan besar berpendapat bahwa permadani dengan
harga yang hampir sama, memiliki kualitas yang sama. Sebagai contoh,
seseorang yang akan membeli sebuah komputer pribadi mungkin tidak
mengetahui atribut-atribut apa yang harus dicari.
3. Perilaku Pembelian Mencari Variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang
rendah namun perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi itu, konsumen
sering melakukan peralihan merek. Konsumen pada tipe ini, urutan hirarki
pengaruhnya adalah: kepercayaan kemudian perilaku. Konsumen ini tidak
melakukan evaluasi sehingga dalam melakukan pembelian suatu merek
produk hanya berdasarkan kebiasaan dan pada saat pembelian konsumen ini
kurang terlibat. Perilaku seperti ini menghasilkan perilaku konsumen tipe
limited decision making. Sebagai contoh, pembelian garam. Para konsumen
toko dan langsung memilih satu merek. Bila mereka mengambil merek yang
sama, katakanlah, garam Morton, hal ini karena kebiasaan, bukan karena
loyalitas merek. Tetapi cukup bukti bahwa para konsumen tidak terlibat dalam
pembuatan keputusan yang mendalam bila membeli sesuatu yang harganya
murah, atau produk yang sudah sering mereka beli.
4. Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan
Banyak produk dibeli dengan kondisi rendahnya keterlibatan
konsumen dan tidak adanya perbedaan merek yang signifikan. Mereka pergi
ke toko dan mengambil merek tertentu. Jika mereka tetap mengambil merek
yang sama, hal itu karena kebiasaan, bukan karena kesetiaan terhadap merek
yang kuat. Terdapat bukti yang cukup bahwa konsumen memiliki keterlibatan
yang rendah dalam pembelian sebagian besar produk yang murah dan sering
dibeli.
Konsumen pada tipe ini, hirarki pengaruhnya adalah kepercayaan,
perilaku dan evaluasi. Tipe ini adalah perilaku konsumen yang melakukan
pembeliannya dengan pembuatan keputusan, dan pada proses pembeliannya
konsumen merasa kurang terlibat. Perilaku pembelian seperti ini
menghasilkan tipe perilaku konsumen inertia. Konsumen dalam tipe ini akan
mencari suatu toko yang menawarkan produk berharga murah, jumlahnya
banyak, kupon, contoh cuma-cuma, dan mengiklankan ciri-ciri suatu produk
H. Pengertian Sistem Arisan
Sistem adalah “ Kesatuan dari unit-unit yang berkaitan secara fungsional
yang mepunyai tujuan bersama.”( Placidus Sudibyo, 1985:1) sedangkan menurut Mulyadi (1997:2) sistem adalah “ Sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.” Setelah dijelaskan dari pengertian kedua diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah sekelompok unsur atau unit yang saling berkaitan dan berfungsi untuk
mencapai suatu tujuan.
Arisan dalam Kamus Besar Indonesia diterangkan merupakan
pengumpulan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian
diundi diantara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian
dilaksanakan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya.(Tim
Penyusun, 1990:48)
Arisan menurut Basith (2008:132) adalah anggota menyerahkan sejumlah
uang tertentu kemudian diundi untuk memutuskan siapa yang dapat menarik dana
sejumlah itu yang selanjutnya ia dapat menerimanya. Pada waktu berikutnya yang
telah disepakati, mekanisme itu diulang lagi dan yang telah memperoleh pada
kesempatan sebelumnya tetap harus menyetorkan sejumlah uang dan ia tidak
dapat lagi menarik dana.
Dari pengertian yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa
lainnya dengan maksud agar pada suatu saat dapat mengumpulkan uang dalam
jumlah besar untuk keperluan yang besar pula.
I. Keterkaitan Antar Variabel
Istilah keterkaitan dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan saling
berhubungan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Keterkaitan
nasabah dalam melakukan keputusan pembelian mencakup variabel persepsi,
pembelajaran, keyakinan & sikap, dan motivasi.
Dalam keputusan pembelian sepeda motor dengan sistem arisan, setiap
nasabah dapat terlibat dalam tahap proses keputusan pembelian. Seorang nasabah
mungkin terlibat dalam kesadaran akan adanya suatu masalah sehingga timbul ide
pembelian, dalam pencarian informasi tentang produk yang akan dibeli, maupun
dalam mengevaluasi produk yang telah dibeli. Dalam pengambilan keputusan
pembelian nasabah tidak hanya terlibat pada tahap pembelian, tetapi juga
dimungkinkan bagi mereka untuk membuat sub keputusan dari keseluruhan
pengaruh dalam mengambil suatu keputusan. Dalam melakukan pembelian
dengan sistem arisan mungkin seorang nasabah mendapat pengaruh dari pihak
lain, sebagai misal dari teman, tetangga, relasi atau rekan kerja. Pengaruh tersebut
mengakibatkan seseorang termotivasi berbuat sesuatu karena dipengaruhi oleh
persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. Sewaktu seseorang berbuat,
mereka belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu
memperoleh kepercayaan dan sikap. Hal ini selanjutnya mempengaruhi tingkah
laku mereka untuk mengikuti arisan karena suatu kebutuhan yang cukup kuat
mendesak untuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap
kebutuhan itu.
J. Kerangka Penelitian
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dapat dirumuskan
secara sederhana bahwa kekuatan yang mempengaruhi keputusan membeli sepeda
motor dengan sistem arisan dapat dibagi dalam dua kekuatan, yaitu: kekuatan
internal; kepribadian dan psikologi, kekuatan eksternal; sosial masyarakat,
dimana masing-masing aspek memiliki komponen dan unsur yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumen anggota arisan sepeda motor. Aspek-aspek itu
sangat menentukan sekali, seperti aspek kejiwaan, yaitu motivasi, karena sistem
arisan sepeda motor merupakan penyerang utama khususnya di BMT Amal
Mulia. Aspek kepribadian ; keadaan ekonomi, karena sistem arisan sepeda
Gambar 2.5 Kerangka penelitian
K. Hipotesis Penelitian
Menurut Muh Pabundu (2006:29) dalam bukunya metodologi riset bisnis
menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari sebuah rumusan
masalah penelitian, karena sifatnya masih sementara maka harus di buktikan
secara empiris dengan berbagai metodologi untuk menjawab suatu hipotesis.
Dengan demikian peneliti mengajukan beberapa hipotesis yang diuji
dalam penelitian ini, yaitu :
H1 : Menyatakan bahwa persepsi (X1) mempunyai pengaruh yang
signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian
sepeda motor (Y)
Persepsi (X1)
Motivasi (X4)
Pembelajaran (X2)
Keputusan nasabah (Y)
H0 : Menyatakan bahwa persepsi (X1) tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian
sepeda motor (Y)
H2 : Menyatakan bahwa pembelajaran (X1) mempunyai pengaruh yang
signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian
sepeda motor (Y)
H0 : Menyatakan bahwa pembelajaran (X2) tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan
pembelian sepeda motor (Y)
H3 : Meyatakan bahwa keyakinan & sikap (X3) mempunyai pengaruh yang
signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian
sepeda motor (Y)
H0 : Meyatakan bahwa keyakinan & sikap (X3) tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan
pembelian sepeda motor (Y)
H4: Menyatakan bahwa Motivasi (X4) mempunyai pengaruh yang
signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian
sepeda motor (Y)
H0 : Menyatakan bahwa Motivasi (X4) tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Adapun penyusunan penelitian ini menggunakan penelitian Explanatory
(penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang menyoroti hubungan kausal antara
variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.(Singarimbun,1995 : 4).
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Prosesnya diawali
dengan teori dan selanjutnya dengan menggunakan logika deduktif diturunkan
hipotesis penelitian yang disertai pengukuran dan operasionalisasi konsep,
kemudian generalisasi empiris yang berdasarkan pada statistik, sehingga dapat
disimpulkan sebagai temuan penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
(Arikunto, 2006 : 12) bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian
yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya.
Dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu diawali
dengan pengumpulan data dengan cara wawancara, menyebar kuisioner kepada
sejumlah responden yang menjadi sampel penelitian, melakukan pengamatan
metode yang digunakan, serta menganalisis data yang sudah dikumpulkan
kemudian disajikan penemuan penelitian dalam bentuk skripsi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya semua
kegiatan penelitian. Lokasi penelitan mengambil lokasi di Jl. Raya Suruh – Salatiga, Kec.suruh, Kab. Semarang, Prop. Jawa Tengah Telp. (0298) 317100
Kode Pos : 50776.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakasanakan dalam waktu satu bulan yaitu tanggal 8
sampai dengan 15 Desember tahun 2014.
C. Populasi & Sampel
1. Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (2002:108) Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan konsumen, dimana responden yang diteliti adalah semua nasabah yang mengikuti system arisan
sepeda motor di BMT Amal Mulia.
2. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2002:108) Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti, untuk mendapatkan sampel yang reprensif. Sedangkan
Menurut Bawono ( 2006:28-29) sampel adalah objek atau subjek penelitian
menghemat waktu dan biaya. Sehingga didalam menentukan sampel harus
hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan
dari populasi.
Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus
sebagai berikut:
S = P
(P .e2) + 1
dimana :
S = sampel
P = populasi
e2 = eror atau tingkat kesalahan yang
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak
83 nasabah untuk mewakili populasi nasabah BMT Amal Mulia sebanyak 480
nasabah per bulan april 2014, dengan tingkat kesalahan 10%. Dalam
pertimbangan 10% , maka perolehan sampel (s) minimum sebesar 83 orang,
dengan pertimbangan sebagai berikut:
S = P
(P.e2) + 1
= 480
= 480 = 480 = 82,76 = 83orang.
4,8 + 1 5,8
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan
sampel Stratified random sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel
penelitian dengan menetapkan pengelompokan anggota populasi dalam
kelompok-kelompok tingkatan (Supardi,2005:110).
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Bawono dalam bukunya, multivariate Analysis dengan SPSS
(2006) metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara adalah metode atau cara mengumpulkan data serta
berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada seseorang
yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga berwenang dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam penelitian ini wawancara
dilakukan dengan sebagian konsumen yang mengikuti arisan sepeda motor.
Wawancara ini dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh
melalui observasi.
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.
Metode ini dilakukan dengan memberi sejumlah pertanyaan yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian kepada para nasabah yang mengikuti system
arisan sepeda motor.
c. Pengamatan (observation)
Pengamatan adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung di objek penelitian. Jadi dalam penelitian ini
peneliti datang sendiri dan memahami secara detail di objek penelitian.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari BMT Amal Mulia
dalam bentuk daftar anggota nasabah yang mengikuti system arisan
dan data lainnya yang menunjang dalam penelitian ini.
b. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari BMT Amal Mulia dalam
bentuk informasi baik lisan maupun tulisan, yang merupakan data
pendukung dalam penelitian ini.
2. Sumber Data
Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data primer dan
a. Data Primer adalah data dan informasi yang diperoleh secara langsung
oleh peniliti dari narasumber atau responden yang ada dilapangan.
Data primer biasanya disebut dengan data asli / data baru yang
mempunyai sifat up to date.
b. Data Sekunder adalah informasi dan data dari sumber arsip berupa
buku-buku yang relevan, jurnal, majalah, internet dan sumber lain
yang mengupas tentang penelitian ini (Bawono,2006:30).
F. Skala pengukuran
Skala pengukuran adalah seperangkat aturan yang diperlukan untuk
mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Skala pengukuran ada 4
macam, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala
interval. Menurut Bawono (2006:31) skala interval adalah nama lain dari skala
likert yang artinya memberikan rangking terhadap responden. Bentuk asal dari
skala likert memiliki lima kategori. Apabila diranking, maka susunannya akan
dimulai dari sangat tidak setuju (strongly disagree) sampai kepada sangat setuju
(strongly agree).
Lima kategori penilaian dimana masing-masing pernyataan diberi skor 1
sampai 5, dapat dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jawaban sangat tidak setuju dengan skor 1
3. Jawaban cukup setuju dengan skor 3
4. Jawaban setuju dengan skor 4
5. Jawaban sangat setuju dengan skor 5
G. Definisi Operasional Penelitian
Menurut Bawono (2006:27) definisi operasional adalah definisi tentang
variabel-variabel yang akan digunakan, baik variable dependen maupun variabel
independen.sehingga nantinya tidak menghasilkan data yang bias yang bisa
membuat interprestasi data yang bias. Sesuai dengan perumusan masalah yang
ada maka dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat.
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Varibel bebas merupakan suatu variabel yang dapat mempengaruhi
variabel lainnya (Pabundu Tika, 2006:19). Adapun variabel bebas (X)
Perilaku Konsumen dalampenelitian ini dengan indikator sebagai berikut :
a. persepsi (X1) indikatornya dibagi menjadi 3, meliputi :
1) perhatian selektif
2) interprestasi informasi
3) produk
b. Pembelajaran (X2) indikatornya meliputi :
1) Dorongan bertindak
3) penyesuaian
c. Kepercayaan & sikap (X3) indikatornya meliputi :
1) Mengetahui sistem arisan yang di adakan di BMT Amal Mulia.
2) Memberikan respon yang positif terhadap sistem arisan
3) Percaya jika mengikuti sistem arisan hasilnya tidak akan
mengecewakan
d. Motivasi (X4) indikatornya meliputi :
1) Jarak tempat tinggal meyakinkan untuk mengikuti sistem arisan
sepeda motor.
2) Merasa aman jika mengikuti sistem arisan
3) Percaya bisa diterima sebagai anggota arisan sepeda motor.
4) Kebutuhan akan penghargaan diri.
5) Status keluarga yang baik sehingga mendorong kemampuan untuk
mengikuti sistem arisan
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Pabundu Tika, 2006:19). Dalam
penelitian ini variabel terikat adalah keputusan pembelian konsumen (Y).
indikatornya meliputi :
1) Pemilihan produk
3) Pemilihan saluran pembelian
4) Penentuan waktu pembelian
5) Jumlah pembelian
Selanjutnya konsep, variabel serta item-item ditunjukkan pada tabel
berikut:
Table 3.1
Variable , Konsep Variabel, Sub Variabel dan Indikator
Variable Konsep Variabel Sub Variabel Indikator
Persepsi
Distorsi selektif Interprestasi
informasi
Ingatan selektif Produk
Pembelaja
berkembang dari
kebutuhan fisik tempat tinggal
kebutuhan akan
fisik, kebutuhan akan rasa
puas atau tidak puas atas
H. Instrument Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa
angket kuesioner dengan penilaian skala likert. Kuisioner tersebut terdiri dari
enam bagian, yaitu :
1. Bagian pertama berisi tentang data responden yang meliputi : jenis kelamin,
usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran tiap bulan.
2. Bagian kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam berisi tentang
pertanyaan-pertanyaan dengan kerangka sebagai berikut :
a. Analisis perilaku konsumen
Indikator yang digunakan dalam penelitian variabel persepsi,
pembelajaran, kepercayaan & sikap, motivasi adalah
Gambar 3.1 Indikator persepsi Persepsi (X1)
Perhatian selektif
Interprestasi informasi
Gambar 3.2 Indikator pembelajaran
Gambar 3.3 Indikator kepercayaan & sikap Pembelajaran (X2)
Dorongan untuk bertindak
Tanggapan
Penyesuaian
Kepercayaan&sikap (X3)
Pengetahuan
Pendapat
Gambar 3.4 Indikator motivasi
b. Keputusan nasabah
Indikator yang digunakan dalam penelitian variabel keputusan
nasabah adalah:
Motivasi (X4)
Tempat tinggal
Rasa aman
Interaksi
Kebutuhan akan penghargaan diri
Gambar 3.5 Indikator keputusan pembelian
I. Uji Instrument Penelitian
a. Uji reliabilitas
Menurut Bawono (2006:63), pada prinsipnya uji reliabilitas adalah
menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari kuisioner yang kita
bagikan, jika kuisioner tersebut itu handal atau reliable, maka jawaban
responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu.Teknik yang digunakan
dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu
instrument adalah reliabel sebagai alat pengumpul data apabila
memberikan hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala pada waktu
yang berlainan.
Keputusan pembelian (Y)
Kebutuhan
Informasi
Manfaat
Ketertarikan
Untuk menguji reliabilitas, menurut Arikunto (2006:196) dapat
menggunakan rumus Alpha Cornbach sebagai berikut:
r11 = k
1- b2
( k - 1 )
12
Dengan keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b2 = jumlah varians butir
12 = varians total
b. Uji validitas
Menurut Arikunto (2002:144), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
Sesuatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Dimana menurut Arikunto (2002:146) r hitung dapat ditentukan
dengan rumus:
RXY = NXY – ( X ) ( Y )