• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - ANALISIS NILAI TAMBAH EKONOMI PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS BANK SAMPAH CENDEKIA DESA PAPRINGAN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS) - STAIN Kudus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - ANALISIS NILAI TAMBAH EKONOMI PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS BANK SAMPAH CENDEKIA DESA PAPRINGAN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS) - STAIN Kudus Repository"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang

Setiap orang berpotensi menghasilkan sampah, bahkan anak kecil

sekalipun. Jika sampah dibiarkan, sampah akan menjadi masalah. Sampah

merupakan permasalahan yang rumit mulai dari persoalan kesehatan sampai

dalam proses menjaga lingkungan, yang disebabkan kurangnya pemahaman

atau cara pandang masyarakat yang konvensional terhadap sampah. Sebagian

besar masyarakat memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak

berguna, bukan sebagai sumber daya yang bisa dimanfaatkan. Pengelolaan

sampah yang dilakukan masyarakat masih bertumpu pada pendekatan akhir

yaitu pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan sampah ketempat

pembuangan akhir. Hal tersebut dapat memberi beban berat ke TPA.

Pengelolaan sampah, terutama dikawasan perkotaan, dewasa ini

dihadapkan pada berbagai permasalahan yang cukup kompleks.

Permasalahan- permasalahan tersebut meliputi tingginya laju penimbulan

sampah, kepedulian masyarakat yang masih sangat rendah, serta

pembuangan sampah yang selalu menimbulkan permasalahan tersendiri.

Diperkirakan hanya sekitar 60% sampah dikota-kota besar di Indoensia yang

dapat terangkut ke TPA. Sisanya, diperkirakan berasal dari penanganan

sampah oleh masyarakat secara swadaya, tercecer, ataupun yang secara

sistematis dibuang ke air. 1Firman Allah SWT yang menugaskan manusia sebagai

khalifah untuk memakmurkan bumi dan melestarikan lingkungan, berikut ini:

    

 

Artinya: ”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan

menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.(QS.Al-Baqarah

[2]:222)2

1

Sejati,K, Pengolahan Sampah Terpadu Dengan Sistem Node, Sub Point Dan Center

Point, Kanisius, Yogyakarta, 2009, hlm 35-36.

2

(2)

Di dalam ayat tersebut, Allah menugaskan manusia sebagai khalifah

dimuka bumi ini untuk memakmurkan bumi dan melestarikan lingkungan.

Kebersihan merupakan pangkal keimanan seseorang. Menjaga dan

melestarikan lingkungan dari sampah melalui pengelolaan sampah secara

tepat dan kreatif sehingga bisa mendatangkan berkah dan manfaat ekonomi

buat manusia itu sendiri.

Adapula hadis yang meriwayatkanya, Nabi bersabda:

Artinya:”Sesungghnya Allah Ta’ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih

(dan)menyukai kebersihan,mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu”. (HR. At-Tirmidzi)3

Di samping itu kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah pun

masih sangat menyedihkan. Bahkan untuk membuang sampah ditempat yang

disediakan saja, banyak anggota masyarakat yang tidak memenuhinya.

Saluran-saluran air merupakan tempat favorit untuk membuang sampah.

Hukum atau Perda yang memberikan sanksi bagi yang membuang sampah

sembarangan tidak dijalankan dengan tegas. Seharusnya reward dan

punishment dilaksanakan. Ini tampak di daerah dengan identitas penduduk

padat terjadi genangan dimusim hujan karena saluran air yang tersumbat. Dari

kuesioner ternyata hanya 29,31% orang yang memisahkan sampah basah dan

kering, sedangkan 70,69% tidak melakukannya. Dalam kuesioner tentang

perlakuan responden terhadap sampah anorganik menyatakan bahwa 45,76%

langsung membuangnya, 28,81% menjualnya ketukang loak, dan 25,42%

memanfaatkan kembali.4

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang

pengelolaan sampah mengamanatkan pengelolaan sampah bertumpu pada

3

Fatwa MUI, Pengelolaan Sampah Untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan, 2014, http//www.mui.or.id.pengelolaan-sampah-untuk-mencegah-kerusakan-lingkungan-pdf//, hlm 7, (diakses tanggal 20 januari 2016 pukul 20.15 WIB).

4

(3)

konsep 3R yaitu reduce, reuse dan recycle. Paradigma pengelolaan sampah

yang bertumpu pada pendekatan akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti

dengan paradigma baru pengelolaan sampah.

Paradigma baru memandang sampah sebagai sumber daya yang

mempunyai Nilai tambah ekonomis yang dapat dimanfaatkan, misalnya untuk

kompos ataupun untuk bahan baku industri kerajinan. Melalui pengelolaan,

sampah yang dapat didaur ulang dan dikreasikan dengan menggunakan

inovasi dan kreativitas akan menghasilkan nilai tambah (nilai jual) yang lebih

tinggi dari pada hanya dijual ketukang loak. Inovasi merupakan alat spesifik

kewirausahaan serta tindakan yang memberikan sumber daya dan

kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan. Tidak ada satupun yang

menjadi sumber daya hingga orang menemukan manfaat dari sesuatu yang

terdapat di alam sehingga memberikan Nilai tambah ekonomis.5

Penanganan sampah berhubungan dengan perilaku masyarakat yang

memproduksi sampah. Menangani sampah mulai dari hulu akan membuat

permasalahan sampah menjadi sederhana. Menyadarkan masyarakat sebagai

produsen sampah untuk tidak memproduksi sampah dalam jumlah banyak

dan juga dengan tidak membuangnya secara sembarangan, akan dapat

mengurangi permasalahan sampah. Belakangan ini ramai dengan gerakan

bank sampah6, yaitu suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif

yang akan menampung, memilah dan meyalurkan sampah yang masih

berNilai tambah ekonomis, sehingga masyarakat yang menabung di Bank

Sampah akan mendapat keuntungan.

Kebanyakan orang mempresepsikan sampah, identik dengan efek

negatif yang ditimbulkannya. Padahal ada kalanya, sebenarnya sampah tidak

selalu berujung dengan bau, kotor, sumber masalah, penyakit, banjir dan

dampak negatif lainnya. Seperti halnya pada program Bank Sampah. Disini,

5

Yuyus Suryana, Kartib Banyu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik

Wirausahawan Sukses, Kencana, Jakarta, 2010, hlm 219.

6

(4)

sampah (khususnya anorganik) dikelola sedemikian rupa dengan cara yang

dinamakan sistem bank sampah. Sampah diperlakukan layaknya barang

berharga yanng bernilai jual.7

Bank sampah ini didirikan secara swadaya dan bekerja sama dengan

masyarakat setempat. Tujuannya tentu saja untuk menjaga lingkungan,

sisanya agar masyarakat mampu membudayakan barang bekas menjadi

sesuatu yang bisa dijadikan uang. Kinerjanya lebih pada sampah disekitar

masyarakat dipilah-pilah, lalu ditimbang. Dari hasil timbangan tersebut, pihak

bank baru menentukan berapa uang yang bisa diberikan. Kinerjannya mirip

dengan bank umumnya. Masyarakat dibuatkan buku tabungan, uang tidak

langsung diberikan pada si penabung, tapi lebih dulu dimasukan ke dalam

tabungan. Jumlahnya pun tidak langsung besar, dari mulai rupiah yang

kecil-kecil dulu.8

Semua pengelolaan sampah diserahkan pada masyarakat setempat. Dari

masyarakat dan kembali ke masyarakat. Ide tentang Bank Sampah sungguh

unik. Ternyata, bank bukan hanya bergerak dalam hal keuangan, tapi juga

terhadap benda yang sudah dibuang. Ide untuk menanamkan bank sampah

membuat image tentang pengumpulan barang bekas menjadi berbeda. Oleh

karena itu bank sampah justru bisa mendatangkan uang dari barang bekas

bernama sampah, ditambah lagi memberikan tambahan ekonomi bagi

masyarakat sekitar.9

Bank sampah Cendekia merupakan Lembaga Swasta dibawah naungan

LPSDM Cendekia dimana bank sampah sendiri tempat yang digunakan untuk

mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan

sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan

dari sampah atau ketempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola

menggunakan sistem seperti perbankan yang dilakukan oleh petugas

sukarelawan. Penyetor/nasabah adalah warga yang tinggal disekitar lokasi

7

Bambang Wintoko, Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah Keuntungan Ganda

Lingkungan Bersih Dan Kemampuan Finansial, Pustaka Baru Press, Yogyakarta, t.th., Hlm 57.

8Ibid,

Hlm 59.

9Ibid

(5)

bank serta mendapat buku tabungan layaknya seperti menabunng di bank.

Pengelolaan Bank sampah lebih menekankan pada prinsip kebersamaan

“Kooperasi”, yakni sampah berasal dari masyarakat dikelola bersama oleh

masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat dengan nilai lebih

yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Nasabah penerima fasilitas dari Bank sampah adalah seluruh lapisan

masyarakat, serta berbagai elemen Organisasi yang ada (antara lain: Karang

taruna, PKK, LSM, Organisasi NU dan Organisasi Muhammadiyah dan

sebagainya). Sehingga untuk saat ini data terbaru yang telah terdaftar sebagai

nasabah bank sampah cendekia sebanyak 516 orang, dan pengelolanya

sebanyak 20 orang.

Adapun jenis tabungan dari bank sampah cendekia sebagai berikut:

1. Tabungan Sedekah (setor sampah dapat manfaat dan berkah )

Adalah tabungan yang berasal dari semua jenis sampah baik sampah

Organik Maupun Non- Organik yang dikirim secara periodik ke kantor

pelayanan Bank Sampah ataupun dijemput oleh Tim Silaturahmi.

2. Tabungan Taplus ( setor sampah dapat pulsa / bayar listrik pakai

sampah )

Program ini harapannya kedepan adalah hasil kerja sama Bank

Sampah Cendekia dengan Kios Pembayaran Online (KIPO) dari lembaga

ataupun perusahaan yang terkait (semisal: PLN, Bank BRI, Telkom,

Indosat, XL, Smartfren, Three, dan lain sebagainya). Pembayaran listrik

dilakukan setelah jumlah tabungan sampah nasabah mencapai 70% dari

tagihan listrik bulan berjalan. Sisanya bisa diangsur menggunakan sampah

pada bulan berikutnya.

3. Tabungan Idul Qurban (Setor sampah untuk investasi Qurban )

Adalah tabungan yang berasal dari jenis sampah Non-organik10.

Berikut ini adalah data hasil penjualan sampah di Bank Sampah

Cendekia tahun 2015 yang ditunjukan pada Tabel 1:

10

(6)

Tabel 1.1

Data Hasil Penjualan Sampah

Bulan Jumlah penjualan

Januari Rp 4.996.950

Februari Rp 5.196.950

Maret Rp 5.116.950

April Rp 5.551.950

Mei Rp 4.906.950

Juni Rp 4.706.950

Juli Rp 4.806.950

Agustus Rp 4.995.950

September Rp 5.196.950

Oktober Rp 5.381.950

Novemer Rp 5.551.950

Desember Rp 5.615.400

Sumber: Hasil analisi laporan keuangan bank sampah cendekia tahun 2015.

Nilai tambah ekonomi sampah berbeda-beda sesuai dengan komposis

sampah masing-masing dan perlakuan sebelum penjualan, selengkapnya akan

ditunjukan pada Tabel 2.1

Tabel 1.2

Nilai tambah ekonomi Tiap Komposisi Sampah

No Nama barang Harga/kg

1. Kertas semen Rp 2500

2. Nasi aking Rp 2600

3. Kertas Rp 1500

4. Kardus Rp 1700

5. Atom Rp 2000

6. Plastik bening Rp 1300

(7)

8. Besi Rp 1500

9. Duplek (kertas

rokok, snack, berkat)

Rp 800

10. Botol Sirup Marjan Rp 100/biji

11. Botol Anggur Rp 700/biji

12. Botol Bekas Oli Rp1700/biji

Sumber: Hasil Observasi harga pada bulan Juni Tahun 2016

Harga sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan harga pasaran

umum. Sehingga tidak bisa dijadikan patokan.

Bank sampah cendekia ini tidak hanya mengelola sampah saja namun

menjadikan inovasi daur ulang sampah menjadi upah. Sehingga dapat

mengurangi jumlah timbunan sampah dikota Kudus khususnya di desa

Papringan, dan mengubah sampah menjadi produk bernilai tambah ekonomis.

Dengan demikian, penulis jadi merasa tertarik untuk membahas permasalahan

tersebut dari uraian diatas untuk pembahasan yang lebih jelas akan dibahas

dalam uraian berikutnya dan hasil dari penelitian ini akan penulis susun

dalam bentuk skripsi yang berjudul ANALISIS NILAI TAMBAH

EKONOMI PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PERSPEKTIF

EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Bank Sampah Cendekia Desa Papringan

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus)”.

B. Fokus Penelitian

Agar permasalahan tidak melebar ke mana-mana, maka penelitian ini

difokuskan pada nilai tambah ekonomi pengelolaan sampah dalam

perspektif ekonomi syariah di Bank Sampah Cendekia Kudus, dengan

mewawancarai manajer, karyawan serta nasabah/masyarakat sekitar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan merumuskan

masalah dan untuk selanjutnya di jadikan pijakan dalam pembahasan ini.

(8)

1. Bagaimana pengelolaan sampah di Bank Sampah Cendekia Desa

Papringan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus?

2. Bagaimana potensi nilai tambah ekonomi dalam pengelolaan sampah

di Bank Sampah Cendekia Desa Papringan Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kudus?

3. Bagaimana nilai tambah ekonomi pengelolaan sampah dalam

perspektif ekonomi syariah?

D. Tujuan Penelitian

Dalam suatu kegiatan penelitian selalu mempunyai tujuan tertentu,

Berdasarkan hal tersebut maka penelitian mempunyai tujuan untuk

menjawab masalah yang telah dirumuskan secara tegas dalam rumusan

masalah, agar dapat tercapai tujuan dari penelitian. Begitu juga penelitian

ini mempunyai tujuan, yaitu :

1. Untuk mengetahui proses pengelolaan sampah Di Bank Sampah

Cendekia Desa Papringan Kecamatan Kaliwungu.

2. Untuk mengetahui potensi nilai tambah ekonomis pengelolaan sampah

Di Bank Sampah Cendekia Desa Papringan Kecamatan Kaliwungu

Kabupaten Kudus.

3. Untuk mengetahui nilai tambah ekonomi pengelolaan sampah dalam

perspektif ekonomi syariah.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang baik secara

teoritis maupun praktis yaitu sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

a. Bagi akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam menambah

wawasan dan referensi keilmuan ekonomi dan mengenai

(9)

b. Bagi bank sampah cendekia

Bagi bank sampah cendekia untuk menambah ilmu pengetahuan

dan inovasi mengenai pengelolaan sampah yang dapat menjadi

peluang bisnis. Selain itu juga sebagai upaya menjaga lingkungan.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat

Sebagai inspirasi dan inovasi usaha kerajinan sampah yang ingin

menekuninya dan alternative sebagai pengelolaan sampah.

b. Bagi manajemen bank sampah cendekia

Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan arah kepada pihak

pimpinan bank sampah cendekia dalam manajemen pengelolaan

sampah. Selain itu juga sebagai tambahan informasi untuk bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan pengembangan usaha

Gambar

Tabel 1.2  Nilai tambah ekonomi Tiap Komposisi Sampah

Referensi

Dokumen terkait

teknik seperti shot peening atau surface rolling. Dengan proses shot peening, lapisan permukaan bahan akan mengalami deformasi plastis sampai kedalaman tertentu

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 19.0 didapatkan bahwa pengaruh tingkat pendidikan terhadap pertumbuhan

5FMBIEJMBLVLBOQFOFMJUJBOUFOUBOHQFOHHVOBBO NFEJB QFSNBJOBO NPOPQPMJ NFMBMVJ QFNCFMBKBSBO LPPQFSBUJG QBEB NBIBTJTXB GJTJLB 'BLVMUBT 5BSCJZBI EFOHBO LPOTFQ UBUB TVSZB 1FOFMJUJBO

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan terhadap bantuan modal untuk menunjang biaya anggaran pendidikan yang

Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan

Dari hasil perhitungan secara manual dibandingkan dengan menggunakan program QM for windows, terhadap prediksi penerimaan siswa SMK swasta modern tahun ajaran 2011/2012 sebesar

Mereka yang menerima seni dan sastra akan menunjukkan dengan penuh semangat berbagai dalil baik aqliyah: bahwa al-Quran sendiri mengandung nilai artistik yang sangat tinggi,