JASA KONSULTANSI BADAN USAHA
PENYUSUNAN MASTERPLAN
INFRASTRUKTUR JALAN RAYA DAN JALAN REL SEBAGAI PENDUKUNG INTEGRASI INTERMODA PADA PELABUHAN
PATIMBAN
Diskusi Kelompok Terfokus ke-2 (2nd FGD –
Focussed Group Discussion)
Subang, 2 November 2017
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
Agenda
Time Agenda
10:00 – 10:30 Registration 10:30– 11:30 Presentasi dan
STATUS PENYUSUNAN MASTERPLAN
INFRASTRUKTUR JALAN RAYA DAN JALAN REL SEBAGAI
PENDUKUNG INTEGRASI INTERMODA PADA
PERKEMBANGAN HASIL KERJA YANG DICAPAI SAMPAI SAAT INI
Pekerjaan yang telah dilakukan sampai saat ini:
-‐ Studi Pendahuluan
-‐ Rapat Koordinasi Awal
-‐ Penyelidikan/Survei Primer
-‐ Analisa Teknis dan Ekonomi Rapat saat ini :
Diskusi Kelompok Terfokus ke-2 (2nd FGD - Focus Group Discussion)
Tahapan pekerjaan yang akan dicapai sampai dengan selesainya studi pada bulan Desember 2017:
-‐ Pemilihan jalur/trase terbaik untuk disertakan dalam Masterplan (Akhir November)
Diskusi Kelompok Terfokus ke-2
(2nd Focussed Group Discussion –
FGD)
TUJUAN DARI FGD ke-2
• Untuk menyajikan hasil analisa teknis terhadap
kebutuhan infrastruktur transportasi.
• Untuk menyajikan metode yang digunakan
dalam melakukan analisa ekonomi untuk setiap pilihan akses transportasi.
• Untuk mendapatkan masukan yang relevan dari
pemangku kepentingan terkait terhadap
OBYEK ANALISA TEKNIS DAN EKONOMI
• Perkiraan kebutuhan transportasi
• Perhitungan kebutuhan infrastruktur lalu-lintas
• Trase dari beberapa pilihan akses transportasi
• Distribusi lalu-lintas berdasarkan rencana
tahapan pembangunan infrastruktur terkait
• Metodologi yang diambil dalam melakukan
PERKIRAAN KEBUTUHAN TRANSPORTASI
• Sumber data primer: JICA Study Report for the
Preparatory Survey of New Port Development
• Keadaan lalu-lintas terkini dari area industri di
timur Jakarta menuju Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah sangat padat
RENCANA TAHAPAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
• Jalan Akses Pelabuhan (2019)
• Jalan Tol (2025)
• Jalan Rel (perkiraan saat ini oleh DJKA 2026 –
JARINGAN JALAN YANG SUDAH ADA
Jaringan jalan yang beroperasi saat ini di sekitar lokasi Pelabuhan Patimban:
• Jalan Tol Cipali (Cikopo – Palimanan)
• Jalan Provinsi (Subang – Pamanukan)
• Jalan Nasional Pantura (Cikampek – Cirebon)
KAPASITAS JARINGAN JALAN YANG SUDAH ADA
Berdasarkan data yang sudah diolah dari survei lalu-lintas yang dilakukan oleh JICA, tim studi masterplan menemukan beberapa hal sebagai berikut:
• Derajat kejenuhan pada Simpang Jomin dan
Simpang Pamanukan menunjukkan bahwa kedua simpang tersebut sudah mengalami kepadatan.
• Kejenuhan tersebut perlu diatasi (dengan
perbaikan/penambahan infrastruktur) untuk mendukung rencana pengoperasian
KAPASITAS JARINGAN JALAN YANG SUDAH ADA (Tabel)
Location Direction
La n e w id th Nu m b e
r
o
f
L
a
n
e
s
Ba si c C a p a c it y ( P C U /h r/ l a n e )
K
F
a
c
to
r
Ca p a c it y / la n e (P C U / d a y ) Ca p a c it y / d ir e c ti o n ( P C U / da y ) Vo lu m e / d ir e ct io n ( P C U / d a y ) De g re e o
f
S a tu ra ti o n
Jomin Intersection (East) National
Road 1
To port 3.5 1 1,900 0.1 19,000 19,000 16,957 0.89
To port 3.5 2 1,900 0.1 19,000 38,000 31,940 0.84
From port 3.5 2 1,900 0.1 19,000 38,000 31,914 0.84
Kandanghaur (West) National
Road 1
To port 3.5 2 1,900 0.1 19,000 38,000 18,796 0.49
From port 3.5 2 1,900 0.1 19,000 38,000 17,136 0.45
Pamanukan (South), Provincial Road
To port 3.5 1 1,900 0.1 19,000 19,000 16,288 0.86
KEBUTUHAN TRANSPORTASI KE/DARI PELABUHAN PATIMBAN
Sesuai dengan rencana induk Pelabuhan Patimban, tiga jenis kargo berikut ini akan mendominasi kebutuhan transportasi:
• Pengiriman Mobil Baru (impor dan ekspor)
dalam keadaan utuh (CBU)
• Pengiriman Steel Coils (impor)
• Pengiriman barang dalam Kontainer (impor dan
LALU-LINTAS YANG DITIMBULKAN OLEH KEGIATAN PENGIRIMAN MOBIL BARU
Year Annual C arg o D aily Trucks Total
C ar International C ar D omestic
C ar International C ar D omestic
C BU C BU C BU C BU
Export Import -‐ Export Import -‐
2019 45,112 34,628 115,773 134 The import vehicles do not g enerate any additional truck movements
LALU-LINTAS YANG DITIMBULKAN OLEH
KEGIATAN PENGIRIMAN STEEL COILS
Year Annual Steel Coil Import (MT) Daily Traffic (PCU)
2019 138,512 149
2020 145,077 157
2021 151,641 164
2022 158,665 171
2023 376,300 406
2024 393,730 425
2025 411,970 445
2026 428,992 463
2027 446,718 482
2028 465,178 502
2029 484,401 523
2030 504,414 544
2031 522,736 564
2032 541,722 585
2033 561,398 606
2034 581,790 628
2035 602,922 651
2036 621,807 671
LALU-LINTAS YANG DITIMBULKAN OLEH KEGIATAN PENGIRIMAN BARANG DALAM KONTAINER
Year
Container International
Container
Domestic Peak Day
Handled Containers Handled Containers Laden International Domestic PCU TOTAL PCU / Peak day Export Laden Import Laden Export PCU Import PCU
2019 74,139 75,985 33,595 1,168 1,197 529 2,894 2020 79,322 81,027 35,894 1,250 1,276 565 3,091 2021 84,432 86,068 38,179 1,330 1,356 601 3,287 2022 87,895 91,110 40,454 1,385 1,435 637 3,457 2023 91,314 96,151 42,752 1,439 1,515 673 3,627 2024 374,473 400,247 66,354 5,899 6,305 1,045 13,250 2025 738,450 800,494 132,954 11,633 12,611 2,094 26,338 2026 772,230 847,733 353,000 12,165 13,355 5,561 31,081 2027 808,200 897,750 374,750 12,732 14,143 5,904 32,778 2028 845,810 950,119 397,750 13,324 14,968 6,266 34,558 2029 885,825 1,005,694 422,125 13,955 15,843 6,650 36,448 2030 927,900 1,064,261 447,875 14,618 16,766 7,056 38,439 2031 968,360 1,120,478 472,750 15,255 17,651 7,447 40,354 2032 1,010,700 1,179,473 498,875 15,922 18,581 7,859 42,362 2033 1,055,025 1,241,246 526,500 16,620 19,554 8,294 44,468 2034 1,102,005 1,306,440 555,625 17,360 20,581 8,753 46,694
2035 1,150,875 1,374,626 586,125 18,130 21,655 9,233 49,019 2036 1,197,403 1,439,179 615,250 18,863 22,672 9,692 51,227
LALU-LINTAS KENDARAAN LOGISTIK DARI/ KE PELABUHAN PATIMBAN
Year
Peak Day Traffic PCU New Cars (PCU)
Steel Coil (PCU)
Convention al Trucks
(PCU)
Container Truck (PCU) Port Related Vehicles TOTAL Traffic PCU International Domesti c Trade International Laden Containers Domestic Laden Container s Total Truck Nos. per day Export Import
Export Import 10%
2019 134 T h e i mp o rt ve h icl e s d o n o t g e n e ra te a n y a d d it io n a l tra ff
JALAN AKSES PELABUHAN
• Rencana Trase disiapkan oleh Bina Marga
• Konstruksi didesain sebagai pile on slab untuk
meminimalisir hadirnya hambatan samping di sepanjang jalur
• Diperlukan harmonisasi dengan Rencana Induk
Pelabuhan agar arus logistik bisa difasilitasi
untuk keluar/masuk Jalan Akses Pelabuhan ini
JALAN AKSES PELABUHAN (Desain
Persimpangan sebelum dan sesudah hadirnya akses Tol)
Desain persimpangan sebelum hadirnya akses Tol (2019)
JALAN TOL
• Trase Pilihan – 1 (dari gerbang tol Subang
menuju Pelabuhan Patimban)
• Trase Pilihan – 2 (dari km 88 di area sekitar
Cipeundey, Kalijati menuju Pelabuhan Patimban)
• Trase Pilihan – 3 (5 km sisi timur gerbang tol
JALAN TOL – Desain Simpang Susun untuk Trase Pilihan 3, di sekitar 5km sisi timur
DISTRIBUSI LALU-LINTAS BERDASARKAN RENCANA TAHAPAN PEMBANGUNAN
DISTRIBUSI LALU-LINTAS
• Tahap Awal Pengoperasian Pelabuhan (2019)
• Pengoperasian Jangka Menengah (2025)
DISTRIBUSI LALU-LINTAS PADA TAHAP AWAL PENGOPERASIAN PELABUHAN (2019)
• Infrastruktur transportasi yang tersedia adalah
Jalan Akses Pelabuhan sepanjang 8 km yang akan dibangun oleh Bina Marga
• Jalan Akses Pelabuhan didesain untuk
meminimalisir hambatan samping agar arus lalu-lintas logistik berjalan lancar
• Berdasarkan hasil studi lalu-lintas, Simpang
Jomin dan Simpang Pamanukan akan menjadi cukup padat (belum ada rencana untuk
DISTRIBUSI LALU-LINTAS KETIKA PELABUHAN BEROPERASI JANGKA MENENGAH (2025)
• Selain Jalan Akses Pelabuhan sepanjang 8 km,
akan hadir Jalan Tol sebagai penunjang
infrastruktur transportasi pada pengoperasian pelabuhan, efektif paling lambat 2025
• Saat ini trase Jalan Tol masih dalam tahap studi,
namun yang pasti akan merupakan
percabangan dari Tol Cipali menuju Jalan Akses Pelabuhan.
• Jalan Tol akan langsung terhubung dengan
DISTRIBUSI LALU-LINTAS KETIKA PELABUHAN BEROPERASI JANGKA PANJANG (sesudah 2025)
• Selain Jalan Akses Pelabuhan dan Jalan Tol,
diharapkan Jalan Rel dapat terealisasi
secepatnya sesudah tol beroperasi untuk
mendukung pengoperasian pelabuhan dalam
kapasitas ultimate dengan memberikan alternatif
akses transportasi logistik yang bersifat multi-moda.
• Hambatan nyata yang perlu disingkirkan agar
moda kereta api menjadi pilihan adalah
ketersediaan infrastruktur yang memadai untuk
METODOLOGI ANALISA FINANSIAL TERHADAP PILIHAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
METODE ANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL
• Perhitungan Net Present Value (NPV) dari
belanja modal dan biaya operasi aset dari masing-masing pilihan akses transportasi.
• Estimasi belanja modal (nilai proyek) akan
berada dalam kisaran akurasi +/- 50%
• Jalan Akses Pelabuhan dan Jalan Rel akan
dibangun dan dipelihara oleh Pemerintah sedangkan Jalan Tol akan dibangun,
dioperasikan dan dipelihara oleh pihak swasta
UJI KELAYAKAN FINANSIAL
• Tingkat Pengembalian Modal (Return on Equity
– ROE)
• Imbal hasil investasi (Internal Rate of Return -
IRR)
• Penyajian indikasi dukungan minimum yang
dibutuhkan dari Pemerintah ketika baik ROE
maupun IRR tidak berada dalam tingkat yang
UJI KERENTANAN (SENSITIFITY TEST)
• Variasi belanja modal
• Keterlambatan penyediaan Jalan Tol
• Variasi terhadap asumsi tingkat inflasi
• Variasi terhadap IRR
• Variasi terhadap estimasi volume lalu-lintas
• Variasi terhadap tarif Jalan Tol
REKOMENDASI DAN PERTANYAAN DISKUSI
1. Penyediaan infrastruktur transportasi
sebaiknya didasarkan pada tahapan pembangunan pelabuhan
2. Optimasi arus logistik melalui jalan raya
3. Dukungan akses intermodal
4. Stimulus pengguna jasa logistik melalui jalan
rel
5. Persimpangan tidak sebidang antara Jalan Tol
1. PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI berdasarkan TAHAPAN PEMBANGUNAN PELABUHAN
• Kebutuhan transportasi meningkat seiring
dengan meningkatnya intensitas aktivitas bongkar-muat di pelabuhan
• Prediksi peningkatan aktivitas pelabuhan
diakomodir melalui penyediaan fasilitas pelabuhan secara bertahap
• Phase I – 1 (2019 – 2022)
• Phase I – 2 (2023 – 2026)
• Phase II – 1 (setelah 2026)
1. PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI berdasarkan TAHAPAN PEMBANGUNAN PELABUHAN
• Akselerasi tertinggi terhadap kebutuhan transportasi terjadi pada
1. PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI berdasarkan TAHAPAN PEMBANGUNAN PELABUHAN
2. OPTIMASI ARUS LOGISTIK
MENGGUNAKAN ANGKUTAN JALAN RAYA & TOL
• Lebar lajur Jalan Akses Pelabuhan (lebar desain 3.5m vs 3.7m
3. DUKUNGAN AKSES INTERMODA
• Permasalahan utama dalam mengintregasikan
layanan logistik intermodal antara jalan raya/tol dan jalan rel adalah terbatasnya ketersediaan fasilitas bongkar-muat barang ke/dari kereta api di sekitar pengguna jasa.
• Penambahan Dry Port atau setidaknya depot
container di sekitar lokasi bisnis pengguna jasa logistik dapat meningkatkan peluang
3. DUKUNGAN AKSES INTERMODA –
PENAMBAHAN DRY PORTS
4. STIMULUS UNTUK JALAN REL
• Saat ini terjadi perlakuan yang kurang setara
antara pengguna jalan raya dan pengguna jalan rel.
• Pengguna jalan rel dibebani komponen biaya
Track Access Charge (TAC) sedangkan
komponen serupa tidak dibebankan pada pengguna jalan raya.
• Perhitungan TAC sebaiknya dilakukan
sedemikian rupa agar tercapai kesetaraan sehingga bisa menjadi stimulus untuk