• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN IPA SDN 06 JIRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN IPA SDN 06 JIRAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE

DALAM PEMBELAJARAN IPA SDN 06 JIRAK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:

LEONARDUS

NIM. F1082151138

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PONTIANAK

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE

DALAM PEMBELAJARAN IPA SDN 06 JIRAK

ARTIKEL PENELITIAN

LEONARDUS

NIM F1082151138

Disetujui,

Pembimbing I

Dr. Endang Uliyanti, M.Pd.

NIP. 195408051979032002

Pembimbing II

Dra. K. Y. Margiati M.Si.

NIP. 195312161980032001

Mengetahui,

Dekan FKIP

Ketua Jurusan PGSD

Dr. H. Martono, M.Pd.

Dr. Tahmid Sabri, M.Pd.

(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE

DALAM PEMBELAJARAN IPA SDN 06 JIRAK

Leonardus, Endang Uliyanti, K.Y. Margiati

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email: leonardussdn06jirak@gmail.com

Abstract

The problem in this study is whether the use of the picture and picture model can improve the learning outcomes of students in the science learning 5th of Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak, Kabupaten Bengkayang? This study was to describe the use of the model of picture and picture in the learning of natural sciences that could improve the learning outcomes of 5th grade students of Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak, Kabupaten Bengkayang. The method used is descriptive method with the form of classroom action research. The study was carried out in 2 cycles. The assessment of the results of the learning plan from the first cycle is 3.37, and in the second cycle increased to 3.92. Assessment of the results of the implementation of learning from the first cycle is 3.38, and in the second cycle is 3. Assessment of the average student learning outcomes in the first cycle is 57.06, and in the second cycle is 78.24. Thus, research using the picture and picture model can improve learning outcomes in science learning of 5th grade students of Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak, Kabupaten Bangkayang.

Keywords: use, picture and picture, learning outcomes

PENDAHULUAN

Pendidikan di sekolah dasar menerapkan kurikulum yang telah disepakati oleh masing-masing sekolah. Kurikulum yang masih digunakan sekarang ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah dasar, diharapkan mampu mencapai tujuan yang terkandung dalam Sistem Pendidikan Nasional, yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dengan kata lain bahwa tujuan KTSP di sekolah dasar adalah untuk mengembangkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri.

Untuk mencapai itu semua, didalam BSNP (2006:484) mengungkapkan bahwa

“Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh

peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan

pendidikan.” Dalam pelaksanaannya,

pengembangan kurikulum di sekolah dasar khususnya untuk mata pelajaran Ilmu Pengeatahuan Alam dilakukan dalam rangka untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah dan rasa cinta serta menghargai kebesaran Sang Pencipta. Hal ini di pertegas oleh H.W. Fewler et-al, 1951 (dalam

Abdullah Aly, 2013: 18) bahwa “IPA

merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan

terutama atas pengamatan dan induksi.”

Pendidikan IPA di harapkan dapat menjadi wadah bagi peserta didik untuk mempelajari diri sindiri dan alam sekitar, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mampu memecahkan masalah-masalah dalam

(4)

kehidupan sehari-hari. Peran guru dalam proses mengajar, tidak hanya mentransfer ilmu, melainkan berperan juga dalam membimbing, menfasilitasi, bahkan memotivasi peserta didik. Hal ini di pertegas oleh pendapat Ki Hajar Dewantara (Darsiti

Soeratman, 1983:91) bahwa “dalam

melaksanakan tugasnya, mengajar dan mendidik, guru atau pamong harus memberi tuntunan dan menyokong pada anak-anak agar dapat tumbuh dan berkembang berdasarkan kekuatan sendiri.” Dengan demikian didalam mengajar IPA, guru harus menentukan model yang cocok untuk digunakan.

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam menilai proses pembelajaran terhadap peserta didik di kelas V Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak Kabupaten Bengkayang, bahwa hasil awal pesera didik menunjukkan hasil belajar IPA yang masih rendah, yaitu tidak mencapai KKM dengan nilai 65, selain itu proses pembelajaran yang dilaksanakan masih kurang aktif serta peserta didik kurang percaya diri dalam mengungkapkan pendapat. Hal demikian disebabkan oleh guru dalam menyampaikan materi masih menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media pembelajaran. Guru hanya mentransfer ilmu saja, tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga pembelajaran menjadi membosankan yang berakibat pada rendahnya hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA di kelas V.

Berkenaan dengan hal tersebut, dalam rangka melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik dan tepat sasaran, maka pembelajaran IPA memerlukan model pembelajaran yang menekankan pada proses

pembelajar yang berpusat pada peserta didik, dengan melibatkan aktivitas belajar yang maksimal, sehingga dalam pembelajaran IPA ini peserta didik akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran untuk dapat memahami pembelajaran IPA melalui penyampaian pesan pengetahuan dengan gambar.

Satu diantara model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran untuk dapat memahami pembelajaran IPA melalui penyampaian pesan pengetahuan dengan gambar yaitu model pembelajaran picture and picture. “Model pembelajaran ini mengandalkan gambar yang menjadi faktor utama dalam proses

pembelajaran” (Aris Shoimin, 2014:122).

Berdasarkan uraian tersebut, maka upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA kelas V Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak Kabupaten Bengkayang adalah dengan menggunkankan model pembelajaran picture and picture, sehingga penelitian ini berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model

Picture And Picture pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V Sekolah Dasar

Negeri 06 Jirak Kabupaten Bengkayang.”

METODE PENELITIAN

Bentuk penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau (Classroom Action Research). Penelitian ini bersifat kolaboratif. Menurut Suharsimi Arikunto,dkk (2014:16) bahwa secara garis besar terdapat 4 (empat) tahapan yang lazim dilalui dalam PTK yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi

(5)

Tahap Perencanaan

Melakukan pertemuan dengan guru kolaborator dan observer bersama guru kolaborator. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Menyediakan perangkat pendukung penelitian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah peneliti dan guru kolaborator sepakati dan pembelajaran menggunakan gambar. Menyiapkan materi yang digunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan gambar yaitu materi siklus air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Menyusun rancangan tindakan secara garis besar untuk 2 siklus. Menyiapkan IPKG 1 dan IPKG 2 dengan menggunakan model picture and picture yaitu gambar siklus air.

Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan fokus materi siklus air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya didalam kelas dengan menerapkan model picture and picture.

Tahap Pengamatan

Meggunakan lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran. Selain itu, peneliti juga menggunakan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan mengguanakan media gambar. Apabila ditahap awal keberhasilan tidak sesuai maka akan dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus II.

Tahap Refleksi

Tahap refleksi ini ditunjukan untuk mengkaji kekurangan dan kelebihan dari tindakan yang sudah dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan.

Subjek penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan seluruh peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak Kabupaten Bangayang. Berjumlah 17 orang, terdiri dari 8 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Pada penelitian ini yang menjadi kolaborator adalah Bapak Drs. Dahlan, M.Si., selaku guru kelas VI yang berfungsi mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

tampilan pada saat melaksanakan pembelajaran serta satu orang tim

dokumentasi yang berfungsi

mendokumentasikan hal dalam penelitian berupa foto atau video. Teknik pengumpulan data menggnakan teknik pengamatan berupa IPKG 1 dan IPKG 2 serta pencermatan dokumen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

1.

Paparan Data Siklus 1

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14 Mei 2018, beberapa temuan dan cacatan yang berkaitan dengan penelitian menggunakan model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPA di kelas V Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak Kabupaten Bengkayang adalah sebagai berikut.

Tahap Perencanaan Siklus I

Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan dapat dipaparkan sebagai berikut. 1) Refleksi awal dimulai dengan mengadakan perbincangan dengan kepala sekolah dan kolaborator dalam menentukan waktu serta peralatan yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan penelitian. Berdasarkan perbincangan tersebut diputuskan bahwa pelaksanaan penelitian akan dimulai pada hari Senin tanggal 14 Mei 2018. 2) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran, serta menetapkan dan menyamakan persepsi tentang model picture and picture yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. 3) Menetapkan dan menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP yang telah dibuat kemudian dinilai olah kolaborator. Hal ini dilakukan agar ada perbaikan-perbaikan dalam menetapkan dan menyusun RPP yang baik untuk siklus berikutnya dan berdampak pada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model

picture and picture yang dilaksanakan.

Tahap Pelaksanaan Siklus I

Adapun pelaksanaan tindakan penelitian dalam kegiatan pembelajaran adalah kegiatan

(6)

pendahuluan dimulai dengan menyampaikan salam dan berdoa, kemudian mengecek kehadiran siswa dan pengkondisian kelas, melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal siswa mengenai materi yang berkaitan dengan siklus air. Kemudian menampilkan gambar untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan gambaran secara umum proses pembelajaran yang akan dilakukan yaitu siswa akan mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis.

Kegiatan inti dimulai dengan penjelasan tentang pengertian siklus air. Kemudian siswa memperhatikan gambar yang telah ditampilkan. Selanjutnya pembagian kelompok belajar dan pemebagian gambar pada masing-masing kelompok. Kemudian siswa menyusun gambar secara berkelompok. Setelah itu, melakukan undian untuk memanggil atau menunjuk siswa mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis, kemudian siswa menjelaskan alasan pemikiran urutan gambar tersebut . Setelah selesai, selanjutnya memberikan penguatan materi agar materi yang akan dicapai tidak menyimpang. Kemudian siswa melakukan penggulangan materi yang telah disampaikan.

Pada kegiatan akhir, siswa bersama guru merangkum dan membuat kesimpulan pembelajaran, lalu merefleksi hasil pekerjaan siswa yang berupa urutan gambar yang logis, dan menyampaikan tindak lanjut kemudian diakhiri dengan doa dan salam.

Tahap Pengamatan Siklus I

Saat pembelajaran berlangsung, kolaborator memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru. Penilaian ini bertujuan untuk melihat apakah pembelajaran yang dilakukan guru sudah sesuai dengan RPP yang telah disusun dan telah optimal dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penilaian ini berdasarkan lembar observasi guru yang telah dibuat sebelumnya.

Tahap Rafleksi Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan dalam pelaksanaan siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar yang dilihat dari persentase pencapaian. Ini menunjukkan bahwa dengan

menggunakan model picture and picture yang dilakukan cukup berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak Kabupaten Bengkayang, walaupun belum mencapai target yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu memperhatikan beberapa hal penting yang akan menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan siklus II. Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah sebagai berikut. 1) Memperhatikan kondisi kelas dengan baik, sehingga siswa dapat fokus dan aktif pada pembelajaran yang sedang berlangsung. 2) Pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan RPP. 3) Memperbaiki rumusan tujuan dan media pembelajaran dalam rancangan pembelajaran.

2.

Paparan Data Siklus 2

Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 Mei 2018. Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan model

picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak Kabupaten Bengkayang adalah sebagai berikut.

Tahap Perencanaan Siklus II

Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan dapat dipaparkan sebagai berikut. 1) Refleksi awal, berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I, ada beberapa kelemahan khususnya dalam pegkondisian kelas sehingga ketika guru menjelaskan ada beberapa siswa yang kurang merespon atau tidak aktif dan menyebabkan nilai siswa tersebut rendah. 2) Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran untuk siklus II. RPP yang dibuat berdasarkan pada evaluasi penyusunan RPP siklus I yaitu memperbaiki aspek rumusan tujuan dan media pembelajaran. Hal ini dilakukan agar ada perbaikan-perbaikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA dengan menggunakan model picture and picture.

Tahapan Pelaksanaan Tindakan

Adapun pelaksanaan tindakan penelitian dalam kegiatan pembelajaran adalah kegiatan pendahuluan, siswa menjawab salam yang disampaikan oleh guru, dilanjutkan dengan berdoa, setelah itu menyayikan lagu

“Indonesia Raya”, kemudian mengecek

(7)

kehadiran siswa dan pengkondisian kelas, melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal siswa mengenai materi yang berkaitan dengan kegiatan manusia yang mempengaruhi siklus air. Kemudian menampilkan gambar untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan gambaran secara umum proses pembelajaran yang akan dilakukan yaitu siswa akan mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis.

Kegiatan inti dimulai dengan penjelasan tentang kegiatan manusia yang mempegnaruhi siklus air. Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dan meminta siswa mengidentifikasi kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. Kemudian siswa memperhatikan gambar yang telah ditampilkan. Selanjutnya pembagian kelompok belajar dan pemebagian gambar pada masing-masing kelompok. Kemudian siswa menyusun gambar secara berkelompok. Setelah itu, melakukan undian untuk memanggil atau menunjuk siswa mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis, kemudian siswa menjelaskan alasan pemikiran urutan gambar tersebut. Setelah selesai, selanjutnya memberikan penguatan materi agar materi yang akan dicapai tidak menyimpang. Kemudian siswa melakukan penggulangan materi yang telah disampaikan.

Pada kegiatan akhir, siswa bersama guru merangkum dan membuat kesimpulan pembelajaran, lalu merefleksi hasil pekerjaan siswa yang berupa urutan gambar yang logis, dan menyampaikan tindak lanjut kemudian diakhiri dengan doa dan salam.

Tahap Pengamatan Siklus II

Kolaborator mengamati dan memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru. Penilaian memiliki tujuan agar mengetahui apakah pembelajaran yang dilakukan guru sudah sesuai dengan RPP yang telah disusun.

Tahap Refleksi Siklus II

Refleksi terhadap pelaksanaan penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut. 1) Pada pelaksanaan penelitian siklus II, nilai rata-rata kemampuan guru merancang RPP sebesar

3,92 dengan kategori “baik sekali”.

Sedangkan hasil nilai rata-rata kemampuan guru melaksanakan pembelajaran sebesar 3,92

dengan kategori “baik sekali”. 2) Perolehan hasil evaluasi siswa pada siklus II sudah berada diatas kriteria yang diharapkan. Artinya, jumlah siswa yang memperoleh ketuntasan nilai dalam pembelajaran IPA sudah mencapai 17 orang. Adapun nilai rata-rata hasil evaluasi siswa pada siklus II yaitu 78,24.

Berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan, pelaksanaan penelitian ini berhenti pada siklus II. Hal ini dikarenakan nilai rata-rata siswa sudah mencapai target.

Pembahasan dan Hasil Penelitian

1.

Kemampuan Guru Merancang

Pembelajaran

Rekapitulasi hasil penelitian terhadap

kemampuan

guru

merancang

pembelajaran (RPP) pembelajaran IPA

dengan menggunakan model

picture and

picture

adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Rekapitulasi Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran IPA

Menggunakan Model Picture and Picture

No.

Komponen RPP yang Dinilai

Siklus I

Siklus II

1.

Perumusan tujuan pembelajaran

3

4

2.

Pemilihan dan pengorganisasian

materi ajar

3,5

4

3.

Pemilihan sumber belajar/media

pembelajaran

3,3

3,67

4.

Penilaian hasil belajar

3,67

4

Total

13,47

15,67

Rata-rata

3,37

3,92

Kategori

Baik

Baik Sekali

(8)

Hasil penilaian kemampuan guru merancang pembelajaran pada siklus I

sebesar 3,37 dengan kategori “baik”. Hal ini

dikarenakan pada aspek perumusan pembelajaran memperoleh skor sebesar 3, dan aspek pemilihan media pembelajaran memperoleh skor 3,3, sedangkan pada siklus

II sebesar 3,92 dengan kategori “baik sekali”,

pada aspek perumusan tujuan pembelajaran

ada peningkatan menjadi 4 dan aspek media pembelajaran meningkat menjadi 3,67 karena ada perbaikan berdasarkan evaluasi dan saran yang diberikan kolaborator untuk memperbaiki aspek media pembelajaran khususnya pada gambar yang digunakan.

Untuk melihat peningkatan kemampuan guru merancang pembelajaran dipaparkan ke dalam grafik sebagai berikut.

Grafik 1. Rata-rata Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran IPA

Berdasarkan grafik di atas maka dapat dlihat telah terjadi peningkatan kemampuan guru merancang Rencana Penalksanaan Pembelajaran (RPP) dari siklus I yaitu 3,37 meningkat pada siklus II menjadi 3,92 dengan perbedaan 0,55.

2. Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran

Rekapitulasi penilaian kolaborator terhadap kemampuan guru melaksanakan pembelajaran IPA menggunakan model

picture and picture dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Penilaian Kemampuan Guru Melaksankan Pembelajaran IPA

Menggunakan Model Picture and Picture

No.

Komponen yang dinilai

Siklus I Siklus II

1.

Pra pembelajaran IPA menggunakan

model

picture and picture

3,5

4

2.

Membuka IPA menggunakan model

picture and picture

3,5

4

3.

Kegiatan inti pembelajaran IPA

menggunakan model

picture and picture

3,25

3,67

4.

Penutup

3,3

4

Total

13,55

15,67

Rata-rata

3,38

3,92

Kategori

Baik

Baik Sekali

Tabel di atas pada siklus I kegiatan penutup hanya memperoleh skor 3,3 dikarenakan pada saat penelitian berlangsung guru tidak membimbing siswa menyimpulkan pelajaran, dan pada kegiatan inti memperoleh skor 3,25 dikarenakan

langkah pembelajaran guru masih belum sesuai dengan RPP dan langkah model

picture and picture. Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 4 karena adanya evaluasi dari siklus sebelumnya serta adanya saran dari kolaborator untuk melaksanakan 3,37

3,92

3 3,5 4

Siklus I Siklus II

Rata-rata

(9)

57,06

78,24

0 20 40 60 80 100

Siklus I Siklus II

Nilai Rata-rata Hasil Belajar IPA pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah

dibuat, sehingga ada perbaikan pada aspek kegiatan penutup dan pada kegiatan inti sehingga memperoleh skor 4. Sedangkan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada siklus I sebesar 3,38

dengan kategori “baik”, lalu pada siklus II

kemampuan guru melaksanakan pembelajaran sebesar 3,92 dengan ketegori

“baik sekali”.

Untuk melihat peningkatan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Grafik 2. Rata-rata Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran IPA

Berdasarkan grafik di atas kemampuan

guru melaksanakan pembelajaran pada siklus I sebesar 3,38 mengalami peningkatan di siklus II menjadi 3,92 dengan perbedaan 0,54.

3.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Berikut akan dipaparkan hasil analisis hasil belajar siswa menggunakan model

picture and picture. Hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 06 Jirak Kabupaten Bengkayang mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata siswa yaitu 57,06 sedangkan siswa yang behasil mencapai

KKM yaitu 65 sebanyak 4 dari 17 siswa atau 23,53%. Pada siklus ini masih terdapat 13 orang yang belum mencapai KKM. Hal ini disebabkan karena pada saat pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang kurang fokus pada saat guru menjelaskan. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,24 dan semua siswa pada siklus II ini sudah berhasil mencapai KKM.

Untuk melihat peningkatan hasil belajar IPA menggunakan model picture and picture

dapat dilihat pada grafik

berikut ini.

Grafik 3. Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan

Model Picture and Picture

Berdasarkan grafik di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar IPA mengalami peningkatan setiap siklusnya.

Dapat dilihat bahwa pada siklus I nilai rata-rata siswa yang diperoleh adalah 57,06. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa 3,38

3,92

3 3,5 4

Siklus I Siklus II

Rata-rata

(10)

yang diperoleh menjadi 78,24, dengan demikian nilai rata-rata siswa dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 21,18.

Hal ini menunjukkan bahwa menggunakan model picture and picture

dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak Kabupaten Bengkayang.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan mode

picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V D Sekolah Dasar Negeri 06 Jirak Kabupaten Bengkayang.

Berdasarkan uraian submasalah penelitian, maka secara rinci simpulan penelitian adalah sebagai berikut. (1)Rencana pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), kemudian mengkaji standar kompetensi dasar kurikulum, serta membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran pada tiap siklus juga didasarkan pada hasil refleksi pada siklus sebelumnya sehingga diharapkan rencana pembelajaran IPA mengalami perbaikan. Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh kolaborator, terlihat peningkatan pada tiap siklusnya. Rata-rata skor yang dipeoleh mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,55 dengan skor rata-rata siklus I sebesar 3,37 dan skor rata-rata siklus II 3,92, dengan

demikian maka di kategorikan “baik sekali”.

(2) Pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan model picture and picture pada siswa kelas V SD Negeri 06 Jirak Kabupaten Bengkayang didasarkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat lembar penngamatan yang dinilai oleh kolaborator sehingga pelaksanaan siklus menjadi lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Rata-rata skor yang didapatkan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,54 dengan skor rata-rata siklus I sebesar 3,38 dan skor rata-rata siklus II 3,92

sehingga yang dikategorikan “baiksekali”. (3)

Peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model picture and picture dapat dilihat berdasarkan hasil pada tiap pelaksanaan siklus. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 57,06. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 78,24 meningkat sebesar 21,18.

Hal ini menunjukkan bahwa model

picture and picture sudah baik digunakan untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas V SD Negeri 06 Jirak Kabupaten Bengkayang.

Saran

(1) Pemilihan model pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan karakter siswa di dalam kelas, model picture and picture dapat dijadikan pilihan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. (2) Kompetensi harus senantiasa ditingkatkan mutu pembelajaran dan kompetensi dalam penyusunan strategi pembelajaran. (3) Pemberian penguatan yang bervariasi dan lebih memotivasi siswa disetiap pembelajaran, sehingga siswa tidak mudah jenuh di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung. (4) Pemilihan media gambar disesuaikan dengan keseharian siswa agar siswa lebih mudah memahami materi.

DAFTAR RUJUKAN

Abdullah Aly. (2013). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Anas Sudijono. (2013). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Grafindo Persada Aris Shoimin. (2014). 68 Model

Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Asep Jihad dan Abdul Haris. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Darsiti Soeratman. (1983). Ki Hajar Dewantara. Jakarta: Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

(11)

Hadari Nawawi. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakata: Gadjah mada university press.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Imas Kurniasih dan Berlin Sani. (2014).

Teknik dan Cara Mudah Membuat Penelitian Tindakan Kelas untuk Mengembangkan Profesi Guru. Jakarta: Kata Pena.

Joseph Abruscato. (1996). Teaching Childrens Science. America: Allyn & Bacon

Leo Sutrisno, dkk. (2008). Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Maya Putri. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Terhadapa Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016. Retrieved April 2018, from jurnal.fkip.unila.ac.id.

Mulyani Sumantri dan Johar Permana. (1998).

Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nuraini Saleh. Penerapan Pembelajaran Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV SDN 27. Retrieved April 2018, from

https://media.neliti.com/media/publicatio ns/215419-none.pdf.

Ridwan Abdullah Sani. (2014).

Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Srini. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Dikti. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Tim FKIP Untan. (2017). Buku Ajar

Program Pengalaman Lapangan 1 (Micro Teaching). Pontianak: Edukasi Press FKIP Untan.

Trianto. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Kencana.

Wina Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Grup.

Gambar

Tabel 1. Rekapitulasi Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran IPA
Grafik 1. Rata-rata Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran IPA
Grafik 3. Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak : Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah pengaruh dari Kualitas Peyanan, produk, serta harga terhadap Kepuasan Konsumen.Pendekatan dalam penelitian

Dari 26 skema bantuan zakat yang dilaksanakan oleh Baitulmal MAIWP, ada 15 jenis skema distribusi langsung. Skema bantuan langsung ini adalah bantuan dibagi dalam bentuk wang

bidadari Surga karya Tere Liye adalah perjodohan dan pernikahan dan di dalam film Bidadari-bidadari Surga yang disutradarai Sony Gaokasak juga terdapat

bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang merupakan salah satu sumber Pendapatan Daerah yang penting guna

[r]

Benih dengan perlakuan pelapisan rizobakteri ST116B, CM8 dan ST116B + CM8 sebelum benih ditanam terbukti mampu meningkatkan pertambahan jumlah daun yang sangat nyata

Hasil penelitian menunjukkan kesimpulan bahwa (1) Kepemimpinan secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan hukum prajurit TNI AU, hal

Mengenai gambaran teknik menyikat gigi terhadap terbentuknya karang gigi supra gingival pada Masyarakat Desa Botto Kecamatan Takkalalla Kabupaten Wajo dengan tujuan