• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Kadar Kolesterol Total Daging Kambing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Kadar Kolesterol Total Daging Kambing"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Agustus 2007, Hal 1- 5 Vol. 2, No. 2 ISSN : 1978 - 0303

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK BAWANG PUTIH TERHADAP KADAR KOLESTROL DAGING KAMBING PERANAKAN BOER KASTRASI

The Effect of Garlic Extract Addition on The Cholesterol Content of Male Castrated Crossbred Boer Meat

Imam Thohari1, Susrini1, Balqis Yuniar2.

1Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

2Alumni Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

diterima 5 Februari 2007; diterima pasca revisi 15 Juli 2007 Layak diterbitkan 8 Agustus 2007

ABSTRACT

The objective of this research was to find out the effect of garlic extract addition on the content of male castrated Crossbred Boer meat cholesterol. Materials of this research were loin (Latissimus dorsi), leg (Bicep femoris), and shoulder (Triceps) of four male castrated Crossbred Boer goats. The meat part was ground together and 25 gram was taken for sample preparation. The garlic extract levels were 0% (E0), 1% (E1), 2% (E2), and 3% (E3). The results showed that garlic extract did not give a significant effect on the total cholesterol, LDL, and HDL of Crossbred Boer meat. It seemed that garlic extract could decrease the cholesterol and phospholipids content of the blood but the use of extract up to 2% could not decrease the cholesterol in meat significantly. However, the use of 3% garlic extract showed an unpredictable result i.e.: the chromatograms did not show any cholesterol content in meat. It was recommended to conduct a further research by applying garlic extract between 2% up to 3%.

Key words: cholesterol, garlic extract, male castrated Crossbred Boer meat

PENDAHULUAN

Kebutuhan pangan dan gizi manusia salah satunya dapat dipenuhi dengan daging. Daging merupakan produk hasil ternak yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Sumber protein hewani lengkap yang terdapat pada daging digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh. Konsumsi daging dapat berupa daging sapi, kerbau, kambing, domba, babi, unggas, serta dari organisme yang hidup di air. Kandungan lemak dan kolesterol daging yang relatif tinggi, maka perlu kewaspadaan untuk mengkonsumsi dalam jumlah banyak pada jangka waktu yang relatif lama.

Daging kambing mempunyai nilai kalori sebesar 154 kkal, protein 16.6% dan lemak 9.2% (Anonymous, 2005). Potongan daging kambing yang mempunyai perlemakan paling sedikit (lean) memiliki rata-rata kandungan kolesterol 70-80mg/100g (Anonymous, 2004). Lemak dan kolesterol merupakan kandungan gizi dari daging kambing disamping protein, air, karbohidrat dan substansi anorganik. Komposisi lemak dan kolesterol dalam daging berbeda berdasarkan jenis ternak, umur pemotongan, pakan yang diberikan.

(2)

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Agustus 2007, Hal 1- 5 Vol. 2, No. 2 ISSN : 1978 - 0303

lemak dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu: jumlah, jenis, dan kondisi lemaknya. Lemak jenuh dan kolesterol dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan LDL (Low Density Lipoprotein) dan kolesterol darah, sehingga mengakibatkan penyakit aterosklerosis dan gangguan jantung. Sebaliknya beberapa lemak tidak jenuh justru dapat mengurangi resiko gangguan kesehatan (Legowo, 2004).

Bawang putih memiliki efek antioksidan sehingga fungsi ini dapat mencegah terjadinya oksidasi LDL yang merupakan cara pembentukan kolesterol. Dengan cara ini bawang putih dapat menurunkan kadar kolesterol (Anonymous, 2003a). Pengaruh penurunan kolesterol oleh bawang putih melalui metabolisme dalam tubuh telah banyak dibahas dalam dunia kesehatan. Berdasarkan kenyataan tersebut perlu diketahui pengaruh bawang putih terhadap kandungan kolesterol pada daging, khususnya daging kambing Peranakan Boer.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh tingkat penambahan ekstrak bawang putih terhadap kandungan kolesterol total, LDL, dan HDL daging kambing Peranakan Boer jantan kastrasi.

MATERI DAN METODE

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging bagian loin, leg, dan shoulder dari karkas kambing peranakan boer jantan kastrasi yang dipotong pada umur sekitar 8 bulan. Pelakuan ekstrak bawang putih menggunakan ekstrak bawang putih penurun kolesterol Garlicia yang diproduksi oleh PT. Jamu Iboe Jaya.

Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian kimia adalah Khloroform, Metanol, Petroleum benzene, gas N2, KOH,

aquades.

Peralatan yang digunakan dalam pengujian adalah meat grinder, Erlenmeyer,

spektrofotometrer MIKROLAB,

kromatografi gas HITACHI 163 GC dengan Flame Ionizing Detector (FID)dan interator SHIMADZU C-R Gas kromatografi.

Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) (Sastrosupadi, 2000).

Pada penelitian ini, yang diuji adalah kandungan kolesterol dengan prosedur percobaan sebagai berikut: Daging diperoleh dari empat ekor kambing Peranakan Boer (A, B, C, D) digunakan sebagai kelompok yang diberi perlakuan penambahan ekstrak bawang putih dengan persentase sebagai berikut: 0% (E0), 1% (E1), 2% (E2), dan 3% (E3) dari berat daging. Kemudian diuji pengaruhnya terhadap kandungan total kolesterol daging dengan metode Gas Chromatography dan kadar HDL dan LDL dengan menggunakan metode spektrofotometri (Helrich, 1990). Prosedur kerja penelitian adalah:

1. Dipersiapkan 4 ekor kambing Peranakan Boer jantan berumur 8 bulan telah dikembangkan dan dipelihara di Laboratorium Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang.

2. Selama 2 bulan diberi perlakuan dengan pemberian pakan dan lingkungan yang sama.

3. Dilakukan penyembelihan kambing, dilanjutkan dengan deboning untuk mendapatkan bagian-bagian karkas yang dipergunakan dalam penelitian. Proses penyembelihan ini dilakukan dalam waktu beberapa hari secara berturut-turut dari kelompok A, B, C, dan D.

(3)

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Agustus 2007, Hal 1- 5 Vol. 2, No. 2 ISSN : 1978 - 0303

6. Ditambahkan ekstrak bawang putih sesuai dengan tingkat perlakuannya. 7. Disimpan selama satu jam sebelum

dilakukan pengujian

8. Analisis kadar kolesterol dengan gas chromatogaphy

9. Analisis kadar HDL dan LDL menggunakan spektrofotometri

Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan sidik ragam dan apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (Yitnosumarto, 1993).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Kadar Kolesterol Total Daging Kambing

Kadar kolesterol total daging kambing Peranakan Boer dengan perlakuan penambahan ekstrak bawang putih yang diukur menggunakan kromatografi gas disajikan pada Tabel 1. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa tingkat penambahan ekstrak bawang putih tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar kolesterol total kambing Peranakan Boer. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih dapat menurunkan kadar kolesterol di dalam darah dalam metabolisme tubuh akan tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar kolesterol daging.

Tabel 1. Rata-rata kadar kolesterol total daging kambing dengan perlakuan ekstrak bawang putih.

Perlakuan Kolesterol (mg/100gr) E0

E1 E2 E3

63.34 51.99 42.41 Tidak Terdeteksi

Kandungan kolesterol awal pada daging kambing Peranakan Boer yaitu pada perlakuan ekstrak bawang putih 0% (E0) menunjukkan nilai sebesar 81,94 mg/100g, 53,61 mg/100g, 45,82 mg/100g, 72,00 mg/100g dengan rata-rata sebesar 63,4

mg/100g, menunjukkan adanya perbedaan kandungan kolesterol dari berbagai spesies ternak antara lain kambing 63.8 mg/100g, ayam 76 mg/100g, sapi 73.1 mg/100g, babi 73.1 mg/100g, dan domba 78.2 mg/100g (Anonim, 2001). Hasil uji kandungan kolesterol awal daging kambing Peranakan Boer ini sesuai dengan standard tersebut.

Hasil uji kandungan kolesterol total dengan perlakuan 1% dan 2% sebesar 51.99 mg/100g dan 41.42 mg/100g menunjukkan adanya penurunan, akan tetapi hasil uji sidik ragam menunjukkan perbedaan yang tidak nyata sampai perlakuan 2%. Penurunan yang signifikan ditunjukkan pada perlakuan 3% sehingga kadar kolesterol daging tidak dapat terdeteksi.

Salah satu zat antikolesterol paling kuat pada bawang putih adalah ajoene. Senyawa ini juga dapat mencegah penggumpalan darah. Ajoene merupakan disulfida tak jenuh yang terbentuk dari 3 molekul allicin yang berikatan, allicin merupakan senyawa sulfinil yang memberikan aroma kuat pada bawang putih. Ajoene dapat ditemukan pada ekstrak bawang putih (Anonim, 2006). Penurunan kandungan kolesterol daging kambing Peranakan Boer yang terjadi dapat disebabkan adanya zat atif yang terkandung dalam bawang putih seperti allicin dan ajoene.

Hasil Uji Kadar LDL dan HDL Daging Kambing

Rata-rata kadar LDL dan HDL daging kambing disajikan pada Tabel 2. Hasil sidik ragam menunjukkan perlakuan penambahan ekstrak bawang putih tidak berpengaruh nyata (P> 0.05) terhadap kadar kolesterol total kambing Peranakan Boer.

(4)

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Agustus 2007, Hal 1- 5 Vol. 2, No. 2 ISSN : 1978 - 0303

perlakuan E2 yaitu dengan kadar LDL yang rendah sebesar 55.07 dan kadar HDL tinggi sebesar 31.7 (mg/dl). Perlakuan terakhir menunjukkan kadar keduanya juga tinggi yaitu sebesar 63.33 dan 31.43 (mg/dl).

Tabel 2. Rata-rata kadar LDL dan HDL daging kambing dengan perlakuan ekstrak bawang putih.

Kolesterol diangkut dalam darah oleh disebut lipoprotein, 80% kolesterol di dalam darah dibawa oleh lipoprotein LDL yang merupakan jenis kolesterol yang tidak diinginkan dan harus diturunkan. 20% kolesterol dibawa darah dalam wujud lipoprotein yang disebut HDL merupakan jenis kolesterol yang bermanfaat, berguna untuk membantu membersihkan kolesterol dari jaringan. HDL diinginkan dengan kadar yang lebih tinggi Anonymous (2003b).

Kadar kolesterol yang tinggi biasanya menjadi pertanda proses penuaan. Bawang putih yang dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Zat anti-kolesterol dalam bawang putih yang bernama ajoene menolong mencegah penggumpalan darah (Anonymous, 2004). Menurut Sugihartuti dan Maslachah (2003), beberapa penelitian melaporkan bahwa bawang putih mengandung bahan aktif yang mempunyai efek anti oksidan. Penelitian yang dilakukan telah berhasil mengisolasi dan mengidentifikasi diallyl polysulfide yang mempunyai khasiat sebagai antioksidan. Ardiansyah (2007) menambahkan Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi

antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid.

Jenis kolesterol yang paling berbahaya adalah LDL. Studi, yang paling rendah timbulnya penyakit hati telah ditemukan pada orang dengan tingkat LDL paling rendah. LDL mengangkut sekitar 75 % kolesterol darah menuju sel-sel tubuh. Secara normal LDL membahayakan, bagaimanapun LDL membuka proses yang dinamakan oksidasi, proses tersebut dapat berinteraksi dengan dinding arteri dan mengikisnya, menyebabkan peradangan yang berbahaya. Sedangkan HDL menguntungkan tubuh dalam 2 langkah yaitu memindahkan kolesterol dari dinding arteri kemudian mengembalikannya ke hati dan mencegah oksidasi LDL, pada intinya HDL mempunyai sifat antioksidan (King, 2006). Hasil penelitian menunjukkan angka penurunan kadar LDL dan HDL dari kadar LDL dan HDL tanpa perlakuan (E0). Berbeda dengan hasil analisa sidik ragam, hasil analisis kadar LDL dan HDL tampak bahwa pemberian ekstrak bawang putih belum dapat menurunkan kadar kadar LDL dan HDL. Ada beberapa faktor terkait yang mungkin mempengaruhinya antara lain: lama pemberian bawang putih dan jumlah sampel.

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak bawang putih tidak menunjukkan perbedaan pengaruh yang nyata terhadap kadar kolesterol total, LDL, dan HDL daging kambing Peranakan Boer jantan kastrasi.

Pada perlakuan 3% kadar kolesterol total daging tidak dapat terdeteksi, meskipun kadar LDL dan HDL terdeteksi.

(5)

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Agustus 2007, Hal 1- 5 Vol. 2, No. 2 ISSN : 1978 - 0303

dapat terdeteksi walaupun kadar LDL dan HDL terukur.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2001. Nutrition Value of Goat.http://www.kompas.com/health/ news/0203/12/013320.htm

Anonymous. 2003a. Garlic and Cholesterol. http://www.garlic-central.com/LDL-HDL.html

Anonymousb. 2003. Cholesterol. www.lowfatlifestyle.com/cholesterol. htm

Anonymous. 2004. Lamb Nutritional Facts. http://www.hormel.com/templates/ knowledge/knowledge.asp?catitemid =29&id=516

Anonymous. 2005. Lamb Information Center.

http://www.victoria_packing.com /lamb information center.htm

Anonim. 2006. Tanaman Obat Indonesia: Bawang Putih.http://www.iptek.net.id /ind/pd_tanobat/view.php?id=130 Ardiansyah, 2007. Antioksidan dan

Peranannya Bagi Kesehatan. http://www.beritaiptek.com/zberita- beritaiptek-2007-01-23-Antioksidan-

dan-Peranannya-Bagi-Kesehatan.shtml

Helrich, K. 1990. Official Methods of Analysis of The Assosiation of

Analytical Chemist, Fifteenth Edition. AOAC Inc. USA

Kardong, K.V. 2002. Vertebrates: Comparative Anatomy, Function, Evolution. McGraw Hill.Washington State University

King, M.W. 2006. Introduction to Cholesterol Metabolism. IU School of Medicine. miking at iupui.edu.

Legowo, A.M., 2004. Kajian Tentang Pengembangan Produk Ternak Rendah Lemak Dan Tinggi Lemak Tidak Jenuh. J. Indon. Trop. Anim. Agrig, 29(4): 225-233

Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian Edisi Revisi. Kanisius. Jakarta

Sugihartuti, R. dan L. Maslachah. 2003. Efek Perlindungan Sel Endothel oleh Ekstrak Air Bawang Putih (Allium sativum linn.) pada Hyperkolesterolemia. Jurnal Penelitian Medika Eksakta Vol. 4 No. 1 April 2003: 44 50

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian : Mengetahui efek ekstrak etanol 70% daging buah asam jawa (Tamarindus indica L) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida tikus yang diinduksi Triton

Penurunan Kadar Kolesterol Daging Broiler dengan Penambahan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza. Roxb) dalam Ransum

Penurunan Kadar Kolesterol Daging Broiler dengan Penambahan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza. Roxb) dalam Ransum

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian umbi kimpul dapat meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL mencit hiperkolesterolemia dengan perbedaan yang

Skripsi dengan judul : Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sambiloto terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah Tikus Putih (

Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa penggunaan tepung bawang putih dalam ransum memberikan kadar kolesterol daging yang rendah serta kualitas karkas yang baik

Setelah itu dilakukan penetapan kadar kolesterol total, kolesterol-HDL, kolesterol-LDL dan trigliserida pada serum darah menggunakan pereaksi kit dengan metode enzimatik–kalorimetri

Kesimpulan: Pemberian ekstrak bawang merah dosis bertingkat yaitu 750 mg/1 ml dan 1500 mg/2 ml tidak memberikan perbedaan kadar kolesterol HDL serum yang bermakna