• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN KINERJA PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN KINERJA PERUSAHAAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol.1, No.1, Juni 2016 : 23-30 ISSN 2527 - 7502

________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _________________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ ____ ____________ ____________ ____________ ___________ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ _ si gnificantl y i nfluence on t he company’s perfor mance.

Tujuan peneliti an ini adal ah unt uk menguji pengar uh manajemen r antai pasokan pada kiner ja per usahaan. Peneli tian ini menggunakan dat a 165 per usahaan di Indonesia melalui www.googl edocs.com. Analisis dat a menggunakan Str uctur al Equation Modeling (SEM) dengan bantuan pr ogr am Lisr el 8.7. Hasil penelitian menunjukkan bahw a infor mation shari ng, cooper at ion dan integr ati on pr ocess secar a positif dan signi fikan ber pengar uh ter hadap kiner ja per usahaan. Namun l ong ter m r el ations ter bukti ti dak ber pengar uh signi fikan ter hadap ki ner ja per usahaan.

Kata Kunci:

Per kembangan pesat dar i teknologi i nfor masi, maupun pr oses pabr ikan mengakibat kan pendeknya siklus hi dup pr oduk. Set iap per usahaan akan ber upaya semaksimal mungkin untuk meningkat kan pr oduktivit as, efisiensi, pelayanan yang cepat, mudah, dan ter us menciptakan ber bagai i novasi – inovasi bar u untuk t etap dapat unggul dan ber t ahan di pasar . Selain pr oduktivit as dan efi siensi yang per lu ditingkat kan, per usahaan juga har us memahami dan mengetahui apa saja yang di butuhkan oleh konsumen.

Pujaw an dan Mahendr awati (2010) menj el askan bahwa pentingnya per an semua pihak mulai dar i suppl ier, manufact ur er , distr ibut or , r et ail er, dan cust omer dalam menciptakan pr oduk yang integr asi akti vi tas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi bar ang setengah jadi dan pr oduk akhir , ser t a pengir iman ke pelanggan (Hei zer dan Render , 2004).

(2)

r etailer , dan customer . Ar tinya bar ang dipr oduksi dalam jumlah yang tepat , pada saat yang t epat dan pada t empat yang tepat dengan tujuan mencapai cost dar i system secar a keselur uhan yang minimum dan juga mencapai ser vice level yang diinginkan (Levi et al, 2000).

Menur ut Rahadi (2012), per usahaan dalam mengi mplement a-sikan Supply Chain Management (SCM), ber tujuan unt uk meningkat kan daya saing yang diwujudkan dalam peningkatan kiner j a oper asional. Pembagi an i nfor masi (Information shar ing) mer upakan elemen penting dalam suppl y chain management, kar ena dengan adanya pembagian infor masi yang t r anspar an dan akur at dapat memper cepat pr oses r ant ai pasokan mulai dar i supplier sampai ke pasar atau ke tangan konsumen. Hubungan jangka panjang (Long t er m r elationshi p) bisa ter cipta dengan adanya hubungan yang ber kesinambungan antar a semua pihak yang ter libat dalam supply chain management, dan dengan ker j asama (Cooper at ion) yang baik dan saling meguntungkan hal ter sebut dapat di lakukan. Sel anjutnya yang ti dak kalah penting adalah pr oses yang t er integr asi (Pr ocess Int egr at ion) dar i penggabungan kesel ur uhan semua kegi at an yang ada di manajemen r antai pasokan agar semua kegiatan ber jalan dengan l ancar .

Informat ion sharing, long t erm r el at ionship, cooper at ion, dan pr ocess int egr ation mer upakan bagian dar i faktor -faktor yang mempengar uhi kiner ja supply chain management pada per usahaan. Tetapi peneli tian ter dahulu bel um ada kekonsistenan tentang pengar uh antar a var iabel infor mat ion shar ing, long t er m r elationshi p, cooper ati on, pr ocess int egr ation dan kiner ja per usahaan. Hasil peneliti an Kumalasari Rena, dkk, (2013) menjelaskan bahw a Informat ion Shari ng tidak ber pengar uh ter hadap perfor mance, tetapi Relat ionshi p ber pengar uh posi tif ter hadap per for mance. Menur ut Soepiadhy S, dkk (2011), al ir an i nfor masi ti dak ber pengar uh t er hadap ki ner ja. Menur ut Suhar to R dan Devie (2013), Suppl y Chai n Management ber pengar uh posi tif ter hadap kiner j a per usahaan.

Dengan semakin pentingnya pener apan SCM pada per usahaan, maka i ngin digali l ebih dal am mengenai Suppl y Chain Management yang mempengar uhi peningkatan kiner ja per usahaan. Tujuan peneliti an ini adalah untuk mengetahui pengar uh i nfor mation shar ing, long t erm r el at ionship, cooper at i on,pr ocess int egr ati on t er hadap kiner ja per usahaan.

2.

Kajian Pustaka

Var i abel pada penelit ian i ni t er dir i dar i var iabel bebas yaitu var iabel i nformation shar i ng, long t erm r elat ionship, coor per at ion, dan pr ocess int egr at i on. Sedangkan var iabel t idak bebas adalah kiner ja per usahaan. Faw cett (2007) mengat akan ber bagi infor masi it u penting kar ena setiap pr oses penti ng di dalam suppl y chai ninformati on ber per an besar . Segala infor masi di dal am pr oses supply chai n har us didstr ibusi kan kar ena dar i konsep per usahaan ke konsumen. Jar ingan suppl y chain yang sukses di lakukan ber sama dan kegiat annya di sinkr onisasi oleh arus i nfor masi. Ber bagi infor masi adalah kunci untuk menghasi lkan hubungan yang sukses. Infor masi juga dapat di gunakan ol eh per usahaan sebagai dasar dal am mengambil keputusan pada saat yang tepat, cepat, dan memi liki kualitas yang baik. Keber hasi lan supply chai n sangat ter gantung kepada si stem infor masi nya, dengan adanya infor masi par t ner bisnis dalam r ant ai pasok dapat diper hitungkan (Pujaw an dan Mahendr awathi, 2010). Infor mat ion shar ing juga memungkinkan anggota r ant ai pasok untuk mendapat kan, menjaga, dan menyampaikan i nfor masi yang di butuhkan untu k memasti kan pengambil an keputusan menjadi efekti f, dan mer upakan faktor yang mampu memper er at el emen-elemen kol abor asi secar a keselur uhan. Kemacetan i ndust r i dapat dikur angi dengan adanya infor mation shari ng (Si mat upang & Sr idhar an, 2004).

(3)

atau bahan input yang di gunakan oleh per usahaan. Kualit as mater ial dan kemampuan dal am pendi str ibusi an mat er ial ter sebut ter gantung pada ki ner ja pemasok yang selanjutnya ber pengar uh pada ki ner ja per usahaan secar a keselur uhan. Pada pr i nsipnya tujuan akhir yang ingi n di capai dalam pengelolaan hubungan jangka panjang adalah pr ofit abil itas per usahaaan yang di per oleh melalui hubungan ter us mener us ser t a sal ing mengunt ungkan sehingga ter cipt anya hubungan jangka panj ang yang konsi sten dan ber kesinambungan (Tr i ast ity R, 2010).

Indr aji t dan Djokopr anoto (2002) mengat akan ker jasama (cooper at ion) mer upakan salah satu alt er natif yang t er bai k dal am melakukan manajemen supply chain yang optimal. Al asannya, di antar a or ganisasi atau per usahaan yang ber ada pada jar ingan suppl y chain management, sudah pasti memer l ukan sistem infor masi yang akur at, dan l ancar ser ta memer l ukan keper cayaan antar a peser ta pengadaan bar ang dan jasa. Semua i tu tidak akan bisa ter capai tanpa adanya ker jasama yang baik. Ker jasama mer upakan sebuah si tuasi yang ditandai keti ka beber apa pihak beker ja untuk mer ai h tujuan yang menguntungkan ber sama. Ker jasama yang efektif adal ah suatu kei nginan untu k mengembangkan hubungan yang akan menghasil kan keper cayaan dan komit men. Par a pemasok dan per usahaan per lu menget ahui bagaimana ker jasama di kembangkan dan memper t ahankannya untuk menjal ani hubungan kolabor atif jangka panjang yang memuaskan. Aktivitas yang kooper atif mer upakan alat utama bagi seti ap per usahaan unt uk memper t ahankan dan meni ngkat kan out comes. Untuk mendapat kan kiner ja yang bai k melalui sebuah ker jasama yang bai k antar a kedua bel ah pi hak mutl ak diper l ukan. Kualitas hubungan dapat diukur dengan mengadopsi di mensi-di mensi pengukur an yang mensi-digunakan yai tu keper cayaan (t r ust) dan kejujur an (fair ness) sebagai di mensi-dimensi penyusun kuali tas suat u hubungan ker jasama (Bujang, 2007). Ket ika sebuah per usahaan per caya dengan mitr a ker jasamanya dan benar-benar memper lakukan mit r a tersebut dengan adil, per usahaan ter sebut akan memandang lebih hubungan ter sebut sebagai asset st r at egik dan alat str at egi k yang akan memper kuat kemampuan ber saing per usahaan. Adanya ker jasama dengan supplier yang dapat di andal kan di har apkan akan menghasilkan penger tian dan pemahaman yang bai k tentang kebut uhan dan keper l uan masing-masing pihak (Cempakasar i dan Yoestini, 2003) .

Suatu integr asi har us dapat dicapai bagi or ganisasi at au per usahaan yang ber ada pada jar ingan suppl y chain management dan selur uh mata r antai pengadaan bar ang. Tujuan dar i suppl y chain management adal ah untuk mengintegr asi kan pr oses bisni s utama per usahaan mulai dar i hubungan ke hul u (upst r eams) dan ke hil ir (downst r eams) bahkan sampai ke pengguna akhir , melalui penyedi aan pr oduk, jasa dan infor masi yang member ikan ni lai tambah bagi konsumen dan st akeholder lainnya (Setiawan dan Rahar dian, 2005). I ntegr asi mer upakan penggabungan bagian-bagian at au aktivitas-aktivitas hi ngga membentuk kesel ur uhan. Integr asi dapat meningkat kan hubungan disetiap r antai nilai, memfasilit asi pengambilan keputusan, memungki nkan t er jadinya penciptaan ni lai dan pr oses tr ansfer dar i suppli er sampai ke pel anggan akhir untuk mengoper asikan ali r an i nfor masi, pengetahuan, per alatan, dan asset fi si k (Hamidin dan Sur endr o, 2010). Integr asi dal am supply chai n menunjukkan sebuah pr oses ker jasama yang kompl eks antar a per usahaan dengan pemasok dan pembeli yang mana bil a dikelola akan dapat meningkat kan efisiensi dal am oper asi per usahaan dan lebih jauh dapat meningkat kan pr ofit per usahaan ser t a member ikan kepuasaan bagi semua pihak (Setiawan dan Rahar di an, 2005). Standar isasi yang ter jadi pada integr asi menjadikan integr asi har us dapat dikar akter ist ikan sebagai ker jasama, kolabor asi , ber bagi i nfor masi (infor mation shari ng), keper cayaan (t r ust), kemi tr aan (par t ner ship), ber bagi teknologi (shar ed t echnology), kompatibil itas, ber bagi r i siko dan manfaat, komit men dan visi yang sama, keber gantungan dan ber bagi pr oses utama (Hamidin dan Sur endr o, 2010).

(4)

bi aya pr oduksi dan pemel ihar aan yang r endah, peningkatan kualit as pr oduk, mengur angi per sediaan bar ang dalam proses, penur unan biaya penanganan mater ial dan bat as waktu penyer ahan.

Var iabel dependen (var iabel ter ikat) mer upakan var i abel yang dipengar uhi atau yang menjadi akibat, kar ena adanya var iabel bebas Sugiyono (2012). Var iabel dependen dalam peneliti an ini adal ah kiner ja Suppl y Chai n Management industr i kecil dan menengah makanan. Sedangkan var iabel i ndependen (var iabel bebas) dapat diar ti kan sebagai var iabel yang mempengar uhi atau yang menjadi sebab per ubahannya atau ti mbulnya var iabel dependen (ter ikat), Sugiyono (2012). Informasi shar i ng (pembagian infor masi), long t erm r elationshi p (hubungan jangka panjang), cooper at ion (ker jasama), dan pr ocess int egr ati on (integr asi pr oses) mer upakan var iabel independen dalam peneli tian ini.

3.

Metode Penelitian

Pengumpul an dat a pada peneliti an ini menggunakan instr ument ber upa kuesioner . Populasi pada peneliti an ini adal ah kar yawan pada per usahaan manufakt ur di Indonesi a. Tehni k pengambilan sampel/ r esponden secar a purposive. Sampel di ambil mel al ui www .googledocs.com. Responden memi lih satu jawaban pada per nyat aan-per nyat aan kuesi oner dengan menggunakan skala 1 s/ d 5 yai tu sangat ti dak setuju, tidak setuju, net r al , setuju dan sangat setuju.

Untuk menentukan kategor i per sepsi r esponden di gunakan inter val kelas yai tu (5-1)/ 5=0.8. Sehingga kat egor i per sepsi r esponden t er hadap var iabel peneliti an sebagai ber i kut: Jawaban 1,00 – 1,80 ter masuk kat egor i penilai an sangat r endah at au sangat ti dak set uju; Jaw aban 1,81 – 2,60 ter masuk kategor i penilaian r endah at au tidak setuju; Jawaban 2,61 – 3,40 ter masuk kat egor i penilaian sedang atau net r al ; Jawaban 3,41 – 4,20 t er masuk kat egor i penilaian bai k at au set uju; Jawaban 4,21 – 5,00 ter masuk kat egor i penil ai an sangat baik atau sangat setuju. Ker agaman dar i per sepsi r esponden menggunakan st andar d deviasi 5%.

Analisis penel itian dilakukan dengan menggunakan model per samaan st r uktur al (SEM) dan di ol ah dengan menggunakan Li sr el 8.7. Penguji an per samaan pengukur an pada peneli tian i ni menggunakan kr iter ia Wi jant o (2008), ji ka fact or loading ber ada diat as 0,6 atau koefisien deter minasi R2 > 0,36 maka instr ument pengukur an dapat dikatakan ber makna/ vali d. Jika tidak memenuhi kr iter ia t er sebut, i nstr ument di katakan tidak val id secar a konst r uk, sehi ngga dapat di el iminasi. Sel anjutnya dievaluasi r eliabili tas model pengukur an, bil a ni lai CR > 0,70 dan VE > 0,5 maka var i abel peneliti an ter sebut di kat akan r eliabel. Selanjutnya dibuat model St r uktur al dan Hybr i d (St andar dized) ser ta analisis Goodness of Fit ( GoF).

4.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Data yang di ol ah sebanyak 165 r esponden. Kar akter i stik r esponden pada penelit ian i ni sebagai ber i kut : ada 51% r esponden wani ta dan 49% r esponden pr i a. Usi a r esponden >35 t ahun (56%)

dan ≥ 35 tahun (44%). Kebanyakan responden (79%) sudah bekerja di perusahaan kurang dari 10

tahun. Semua r esponden ber pendidikan per gur uan t inggi (100%). Kebanyakan r esponden (64%) adalah staf. Semua r esponden beker ja pada per usahaan yang mener apkan metode Suppl y Chain Management ( SCM).

(5)

3.28. Responden menilai kiner ja supply chain management per usahaannyadengan kategor i sedang atau netr al.

Var iabel i nformat ion sharing (INFOSHAR), l ong t erm r elations (LTRELAT), cooper at ion (COOPERAT), pr ocess int egr ation (INTEGRAT), dan ki ner ja per usahaan (PERFORMA) masing-masi ng memiliki 4 indi kator . Semua indikat or nya memili ki nil ai loading factor diatas 0,6 atau koefi si en det er minasi R2 > 0,36. Kar ena i tu semua indikat or pada penel itian ini adalah valid. Var iabel INFOSHAR, memil iki CR = 0,79 dan VE = 0,69. Var iabel LTRELAT memiliki CR = 0,78 dan VE = 0,68. Var iabel COOPERAT memil iki CR = 0,80 dan VE = 0,70. Var i abel INTEGRATmemil iki CR = 0,80 dan VE = 0,71. Var iabel PERFORMAmemil iki CR = 0,86 dan VE = 0,71. Semua var iabel pada peneliti an ini memil iki CR > 0,70 dan VE > 0,5 kar ena i tu semua var iabel yang digunakan pada peneliti an i ni adal ah r el iabel.

Model str uktur al hanya menampil kan var i abel-var iabel laten ser ta koefisien-koefisien yang menunjukkan besar nya pengar uh satu var i abel t er hadap var iabel lain yang dijabar kan pada model per samaan str uctur al pada tabel 1. Dar i t abel 1 dapat di katakan bahwa var iabel INFOSHAR, LTRELAT, COOPERATdan INTEGRATdapat menjelaskan var i abel PERFORMA (R2) sebesar 0,53 atau 53%. Var iabl e l ai n yang ti dak di masukkan dalam model peneliti an ini dapat menjel askan var i abel PERFORMA sebesar 47%.

Tabel 1. Model Per samaan St r ukt ur al

No Per samaan R2

1 PERFORMA = 0.22 INFOSHAR + 0.17 LT RELAT +0.33

COOPERAT+0.30 I NTEGRAT 0.53

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Ber dasar kan hasil per samaan pengukur an dan str uktur al di atas maka di buat model keselur uhan (hybr id) yang dapat dili hat pada gambar di baw ah ini.

(6)

Tabel 2. Analisis G o F

12. PNFI DAN PGFI Semakin kecil semakin baik model secar a subst ansil

Hasil analisis GoF (Goodness of Fit) dapat diket ahui bahwa NCP, RMSEA, NFI dan NNFI, CFI, IFI dan RFI, CN, GFI, AGFI, PNFI dan PGFI adalah baik, maka model dapat di katakan memili ki kecocokan yang bai k li hat tabel 2.

(7)

panjang dengan pemasok/ mitr a ker ja tidak member i kan pengaruh ter hadap peni ngkat an kiner j a per usahaan.

Indikator -indi kator pada var iabel cooper at ion ter hadap ki ner ja per usahaan member i kan pengar uh (3.39) t er hadap kiner ja per usahaan, ar tinya kegi at an ker jasama dengan pihak luar per usahaan member i kan pengar uh untuk peni ngkat an kiner ja per usahaan. Sement ar a i tu indi kator -indikat or pada var i abel pr ocess int egr at ion ter hadap kiner ja per usahaan member i kan pengar uh (2.63), ar ti nya kegiatan pr ocess int egr at i on member ikan pengar uh unt uk peningkatan kiner ja per usahaan. Hal ini sejalan dengan peneliti an Ar iani D & Dwiyanto BM (2013) bahw a var i abel cooper ation dan pr ocess int egr ati on ber pengar uh ter hadap kiner j a per usahaan.

Tabel 3. Uji t

No. Hubungan Pengar uh Koefisi ensi

Jalur t-hit Hipot esi s

t-tabel

(α=5%) Keter angan

Eksogen Endogen 1. Informat i on

Shar ing

Ki ner ja

Per usahaan 0.22 2.30 H1 1.96 Di ter ima 2. Long Term

Relati ons

Ki ner ja

Per usahaan 0.17 1.78 H2 1.96 Di tolak 3. Coor per at ion Ki ner ja

Per usahaan 0.33 3.93 H3 1.96

Di ter ima

4. Pr ocess Int egr ation

Ki ner ja

Per usahaan 0.30 2.63 H4 1.96

Di ter ima

Sumber : Hasil Pengol ahan Data

5.

Keter batasan dan Agenda Penelitian Mendatang

Peneliti an i ni memili ki keter batasan antar a lain : per tama, sampel yang digunakan ber asal dar i satu industr i yait u manufaktur . Riset lanjutan disar ankan unt uk memper l uas kajian pada sekt or -sektor lainnya sehi ngga hasil penel itian lebih dapat di gener al isasi kan. Kedua, desai n peneli tian menggunakan desain cr oss-sect ional yang memi liki ket er batasan dar i si si kausal itas hubungan. Peneliti an mendat ang disar ankan unt uk menggunakan desai n longit udinal untuk memper kuat bukti empir i s mengenai hubungan kausal itas antar var iabel yang diteli ti.

6.

Kesimpulan

Penilaian r esponden tent ang kategor i supply chai n management adalah sedang atau netr al, yai tu r ata-r at a ni lai var iabel informat ion sharing, long t er m r elat ions, dan cooper at i on antar a 2.61 – 3.40. Kecual i var iabel pr ocess int egr ati on dengan kategor i baikat au setuju yaitu antar a 3.41 – 4.20.

(8)

Daftar Pustaka

Anatan, L ( 2008). “ Per an Infor masi Dan Deter minan Infor masi Dalam Pengel ol aan Rantai Pasok Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesi a” Jur nal Modus. Vol. 20 No. 1

Bastian, I (2001). Akuntansi Sektor Publik, Pener bi t BPFE, Gajah Mada, Yogyakar ta

Ber nar d, F S (2011). “Anali sis Pengar uh Fakt or -faktor Kualit as Hubungan Ter hadap Ki ner ja Rantai Pasokan ” Skr i psi. Semar ang: Undip.

Bujang, (2007). “Pengjui an Faktor -Fakt or yang mempengar uhi Tr ust dan Komitmen dalam Hubungan Antar a Pemasok dan Per usahaan” Jur nal Optimal. Vol. 1 No. 1

Cempakasar i, Diah Ar um dan Yoestini (2003). “ Studi Mengenai Pengembangan Hubungan Jangka Panjang Per usahaan dan Pengecer ” Jur nal Sai ns Pemasaran I ndonesi a. Vol. II No. 1

Fawcett S. E., Oster haus P., Magnan G., Br au J. C. and Mc Car ter M.W., (2007). “Informati on shar ing and supply chain perfor mance; t he r ole of connecti vit y and willingness”, Jour nal of Suppl y Chain management , Vol. 12 No. 5, pp. 358-368.

Hamidin, Dini dan Sur endr o, K. (2010). “Model Supply Chai n Management Dalam Per spektif Teknol ogi” Semi nar dan Call For Paper Munas Apt ikom

Heizer , J & Render , B. (2004). Oper ations Management 7t h Edi tion. Englewood Cliffs, NJ: Pr ent ise Hall.

Indr aji t, Richar dus dan Djokopr anoto (2002). Konsep Manajemen Supply Chai n. Jakar ta : PT Gr amedia Widiasar ana Indonesi a

Indr iani, N. K (2006). “Anal isis Pengar uh Keper cayaan Outlet Ri tel Pada Pemasoknya untu k Mencapai Hubungan Jangka Panjang” Tesis. Semar ang: Magi st er Pr ogr am Studi Pasca Sarj ana Uni ver sit as Diponegor o

Lestar i, P. I (2009). “Kaji an Supply Chai n Management; analisi s Relationship Mar keti ng Ant ar a Peter nakan Pemuli han Far m Dengan Pemasok dan Pelanggannya” Skr ipsi . Bogor IPB

Levi, D. S., Sky, P.K & Levi, E.S. (2000). Desi gning And Managi ng The Supply hain: Concept, St r at egi es And Case St udies

Nugr oho B T, Handr iyono, P.D. (2013). “Pengar uh Upst r eam Suppl y Chain Management pada Kiner ja Per usahaan (Studi PT Zebr a Agr indo Utama di Kab. Jember )”. Ar tikel Il miah Mahasi swa Univer sitas Jember .

Pujaw an, I Nyoman dan mahendraw athi ER. (2010). Supply Chain Management. Edisi 2. Sur abaya: Guna Widya

Rahar di, Dedi Ri anto (2012). “Pengar uh Suppl y Chain Management Ter hadap Kiner ja Or gani sasi Per usahaan” Pr oceedi ng Seminar Sistem Pr oduksi

Gambar

Gambar 1. Model Hybrid
Tabel 2. Analisis G o F

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dari sample rokok tanpa pemberian asam amino Tabel 2 diketahui terdapat berbagai banyak unsur senyawa radikal bebas yang terdeteksi di dalam rokok kretek

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi ganda (multiple regression). Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan adanya

Hasil akhir produk penelitian ini dalam bentuk buku digital IPA Terpadu pada pokok bahasan Tekanan pada Zat Cair untuk siswa SMP kelas VIII.. Implementasi buku digital

1) Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang sebab peningkatan TAK dan akibatnya. Rasional : keluarga lebih berpartisipasi dalam proses penyembuhan. 2) Baringkan klie (

Berdasarkan hal tersebut, dalam paper ini penulis akan menjelaskan tentang jaringan sosial pesantren salaf sebagai modal untuk mempertahankan eksistensi pesantren, tidak saja

Metode pembelajaran di Sekolah Alam tidak terpatok dengan metode ceramah atau metode klasikal tetapi lebih banyak dengan metode bergerak, anak berkebutuhan khusus tidak

Pengaruh perbedaan kelajuan terhadap tekanan yang dihasilkan (Konsep II); Pengaruh kedalaman dan ketinggian terhadap jarak pancar fluida (Konsep III). Jawaban peserta

Bagikan kartu indeks kepada setiap peserta didik, mintalah para peserta didik menulis sebuah pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran yang sedang