PENGOLAHAN DAN
PENGGOLONGAN HASIL PERIKANAN LAUT
BERDASARKAN
JENIS
DAN
TEMPAT
KEHIDUPANNYA
•
Golongan demersal
: ikan yg dapat diperoleh dari
lautan yang dalam. Mis. Ikan kod
•
Golongan pelagik kecil
: jenis-jenis ikan kecil yang
hidupnya di daerah permukaan laut. Mis. Ikan haring
•
Golongan pelagik besar
: jenis-jenis ikan besar yang
hidupnya di permukaan laut. Mis. Ikan tuna
•
Golongan anadromus:
jenis-jenis ikan atau hasil
perikanan yang mula-mula hidupnya di laut kemudian
mengadakan
migrasi
ke
air
tawar
lalu
ke
pertemuannya. Mis. Ikan bandeng, ika salem
•
Golongan katradromus:
jenis-jenis ikan atau hasil
TIPE
IKAN
BERDASAR
TEKSTUR
DAGING
•
Hasil perikanan berkulit keras (Crustacea):
hasil perikanan yg mempunyai kulit yg
keras. Mis. Udang, kepiting
•
Hasil perikanan berdaging lunak. Mis:
cumi-cumi (Cephallopoda), tiram
(Echinodermata), kerang (Anadonta)
•
Hasil perikanan yg tidak dapat diidentifkasi
3 PERSYARATAN HASIL
PERIKANAN LAUT DIKATAKAN
MEMILIKI NILAI EKONOMIS
•
Mempunyai nilai pasaran yang tinggi
•
Volume produksi makro tinggi dan
luas
KEUNTUNGAN MENGKONSUMSI IKAN
DIBANDINGKAN PRODUK HEWANI LAINNYA
• Perairan indonesia yang sangat luas masih memungkinkan untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani melalui pemanfaatan sumberdaya perikanan • Kandungan protein pada daging ikan cukup tinggi
(20 %). Mempunyai nilai biologis yg tinggi.
• Daging ikan relatif lunak karena hanya mengandung sedikit tenunan pangikat (tendon) sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh
• Daging ikantidak berbahaya bagi manusia, juga bagi orang-orang yg kelebihan kolesterol
• Daging ikan mengandung sejumlah mineral yg sangat dibutuhkan tubuh manusia: K, Cl, P, S, Mg, Ca, Fe, dll. Juga mengandung vitamin A dan D sehingga dapat menunjang kesehatan mata, kulit dan proses pembentukan tulang, terutama pada anak balita
• Ikan dapat dengan cepat dan mudah disajikan dalam berbagai bentuk olahan
• Harga ika relatif lebih murah bila dibandingkan dengan sumber protein hewani lain
CIRI-CIRI KHUSUS SUATU BAHAN YANG
DAPAT
BERFUNGSI
SEBAGAI
BAHAN
PANGAN:
•
Mempunyai nilai gizi tinggi
•
Dapat memenuhi selera dan
memuaskan rasa lapar seseorang
•
Bersifat aman dan sehat jika
dimakan
KOMPOSISI KIMIA DAGING
IKAN
•
Air
: 60 – 84 %
•
Protein
: 18 – 30 %
•
Lemak
: 0,1 – 2,2 %
DEFINIS IKAN SEGAR
• Ikan yang baru saja ditangkap dan belum
mengalami proses pengawetan maupun
pengolahan lebih lanjut
PROSES YANG TERJADI PADA
IKAN SETELAH DITANGKAP
• Pre rigor ; < 6 jam, daging elastis, msh spt
ikan segar
• Rigor mortis; 6 jam, tubuh kaku, dging tdk
elastis
PENYEBAB TERJADINYA
PERUBAHAN PADA TUBUH IKAN
• Aktivitas enzim; proses penguraaian organ-organ
tubuh ikan oleh enzim-enzim yang terdapaat
didalam tubuh ikan sendiri (disebut autolisis).
• Aktivitas mikroorganisme/bakteri. Bagian tubuh ikan
yang paling banyak mengandung bakteri adalah:
insang (10
3– 10
5/ gram), usus (saluran
pencernaan: 10
3– 10
7/ gram), kulit (10
2– 10
6/
gram)
CIRI UTAMA IKAN SEGAR DAN IKAN
YANG MULAI BUSUK
Ikan Segar Ikan yg mulai busuk
1. Kulit
- warna kulit terang dan jernih - Kulit masih kuat membungkus
tubuh, tidak mudah sobek, terutama pada bagian perut
- Warna-warna khusus yg ada
masih terlihat jelas
2. Sisik
- sisik menempel kuat pada tubuh sehingga sulit dilepas
-kulit berwarna suram, pucat dan
berlendir banyak
- kulit mulai kelihatan mengendur di
beberapa tempat tertentu
- kulit mudah robek dan
warna-warna khusus sudah hilang
LANJUTAN ….
5. Daging
-daging kenyal, menandakan rigor
mortis masih berlangsung
- daging dan bagian tubuh lain
berbau segar
- bila daging ditekan dengan jari
tidak tampak bekas lekukan
- daging melekat kuat pada tulang - daging perut utuh dan kenyal - warna daging putih
6. Keberadaan dalam air
- ikan segar akan tenggelam
-daging lunak, menandakan rigor
mortis telah selesai
- daging dan bagian tubuh lain mulai
berbau busuk
-Bila ditekan dengan jari tampak
bekas lekukan
- daging mudah lepas dari tulang -Daging lembek dan isi perut sering
keluar
- daging berwarna kuning
kemerah-merahan terutama disekitar tulang punggung
-Ikan yg sudah membusuk akan
DASAR
PENGAWETAN/
PENGOLAHAN IKAN
• Mempertahnkan kesegaran dan mutu ikan
selama dan sebaik mungkin.
TUJUAN
UTAMA
PROSES
PENGAWETAN
DAN
PENGOLAHAN
IKAN
• Mencegah proses pembusukan pada ikan,
terutama pada saat produksi melimpah
• Meningkatkan jangkauan pemasaran ikan
• Melaksanakan diversifikasi pengolahan
produk-produk perikanan
CARA-CARA PENGAWETAN DAN PENGOLAHAN
PADA PASCA PANEN PERIKANAN DILAKUKAN
BERDASARKAN PERTIMBANGAN BERIKUT:
• Tubuh ikan mengandung protein dan air cukup tinggi,
sehinggga merupakan media yg baik bagi pertumbuhan
bakteri pembusuk dan bakteri mikroorganisme lain.
• Daging ikan mempunyai sedikit tenunan pengikat
(tendon), sehingga proses pembusukan pada daging
ikan lebih cepat dibandingkan dengan produk ternak
atau hewan lainnya
• Produksi ikan bersifat musiman, terutama ikan laut.
Kadang produksi melimpah dan kadang rendah
PROSES PENGOLAHAN DAN
PENGAWETAN IKAN DAPAT
DILAKUKAN DENGAN CARA:
1. Menggunakan suhu rendah
Bakteri pembusuk hidup diligkungan bersuhu 0 – 30C. bila suhu diturunkan dengan cepat maka aktivitas bakteri akan terhambat atau berhenti sama sekali
2. Menggunakan suhu tinggi
Aktivitas bakteri pembusuk dapat dihentikan dengan suhu tinggi (80 – 90 C). Mis ikan asap dan ikan kaleng
3. Mengurangi kadar air, dapat dilakukan dengan cara:
• Menggunakan udara panas; penjemuran, oven atau alat pengering khusus (mechanical drier)
• Menggunakan proses osmosa; konsentrasi (tekanan osmotik) air di dalam dan di luar tubuh ikan berbeda, mis proses penggaraman • Menggunakan tekanan; tekanan mekanis misal: pada kecap ikan,
tepung ikan.
4. Menggunakan zat antiseptik; asam
asetat (cuka), natrium benzoat,
natrium nitrat dan natrium nitrit.
5. Menggunakan ruang hampa udara;
tujuannya untuk menghindari
terjadinya oksidasi lemak yang
KENAPA HARUS DIOLAH?
TERJADI
PERUBAHAN PADA TUBUH IKAN
•
Aktivitas enzim; proses penguraaian organ-organ
tubuh ikan oleh enzim-enzim yang terdapaat
didalam tubuh ikan sendiri (disebut autolisis).
•
Aktivitas mikroorganisme/bakteri. Bagian tubuh
ikan yang paling banyak mengandung bakteri
adalah: insang (10
3– 10
5/ gram), usus (saluran
pencernaan: 10
3– 10
7/ gram), kulit (10
2– 10
6/
gram)
•
Adanya oksidasi lemak oleh udara; bisa timbul
aroma tengik dan cara mencegahynya
Pengolahan Hasil Perikanan
Produksi ikan
yang diolah
23-47%
Sisanya dijual
dalam bentuk
segar atau
diekspor
Cara
pengolahan
tradisional
lebih dominan
dibandingkan
dengan cara
Hasil Perikanan Pengolahan Tradisional Pengolahan Modern Anekaragam Produk Olahan Penggaraman Pengeringan Pemindangan Pengasapan Fermentasi Pengalengan Pembekuan Sosis Nuget Bakso Abon Produk Lainnya
PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
PRODUK SAMPING
TEPUNG
IKAN SILASE
MINYAK
IKAN GELATIN CHITOSAN
Produk Fermentasi
Degradasi
makromolekul
(protein)
menjadi
senyawa-senyawa yang
lebih sederhana
(termasuk
senyawa
citarasa)
Kecap Ikan
Peda
Bekasang
Terasi
Produk Fermentasi
(KECAP IKAN)Ikan
Pencucian/ Sortasi
Penambahan Gula Dan Garam
Fermentasi
Penyaringan
Produk Fermentasi
(Terasi)
Udang KecilPencucian
Penjemuran 1-2 hari
Penghancuran dan Penggaraman (>13%)
Pembentukan Gumpalan
Penjemuran (3-4 hari Penghancuran
Penggumpalan Pembukusan
Bakso
Ikan
Pemisahan daging dan duri
Penghalusan Daging ikan
Pencapuran Bumbu (+ tapioka+…STPP)
Pembentukan bulatan
Perebusan