• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA BENGKEL MOBIL PLAT H AUTO STATION SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA BENGKEL MOBIL PLAT H AUTO STATION SEMARANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

25

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA

BENGKEL MOBIL PLAT H @AUTO STATION SEMARANG Oleh :

Kis Indriyaningrum, Y. Sutomo dan Miftah Nurul Azis

ABSTRAK

Tujuan umum penelitian ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja, dengan motivasi kerja sebagai variabel mediasi, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk menguji dan menganalisis : (1) pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja, (2) pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja, (3) pengaruh motivasi kerja terhadap kenerja, dan (4) apakah motivasi kerja memediasi pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan Bengkel Mobil Plat @Auto Station Semarang sebanyak 55 karyawan. Dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Data penelitian ini merupakan data primer dengan cara pengisian kuesioner oleh responden. Setelah data terkumpul dilakukan uji instrument yang terdiri dari uji Validitas dan uji Relia- bilitas dengan Cronbach Alpha. Selanjutnya dilakukan uji model, uji hipotesis. teknik analisis menggunakan regresi linier dan analisis jalur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, (2) kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja(3) motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, (4) motivasi kerja tidak memediasi pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja.

Kata kunci: Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Kinerja

PENDAHULUAN

Human faktor dan non human faktor akan merupakan penentu tercapai atau tidaknya tujuan organisasi. Keberhasilan setiap organisasi akan ditentukan oleh kinerja karyawannya (Nawawi, 2006). Gomes (2003) menyatakan bahwa kinerja adalah informasi tentang evaluasi tingkat keberhasilan kerja setiap karyawan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Gibson (1996) mengemukakan bahwa kinerja organisasi tergantung pada kinerja setiap karyawannya, sehingga dapat dinyatakan bahwa kinerja setiap karyawan akan memberikan kontribusi pada kinerja organisasi. Untuk mencapai tingkat kinerja yang ditetapkan tentu diperlukan pemahaman tentang variabel-variabel yang mempengaruhinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Flippo, (1998) dan Gibson (1996) adalah motivasi, kepuasan kerja, gaya kepemimpinan, iklim kerja, budaya organisasi, disiplin kerja dan kemampuan pegawai.

(2)

26

situasi tertentu (Silalahi, 2002). Kepemimpinan transformasional (Bass,1985) menunjukkan kemampuan pemimpin dalam mendorong pengikutnya dengan visinya, meningkatkan keahlian dan kemampuan pengikut, memperhatikan kepentingan mereka dengan cara membina, melatih sesuai dengan yang dibutuhkan. Kepemimpinan transformasional juga telah dikaitkan dengan hasil seperti inovasi, peningkatan kualitas dan kinerja. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas dari individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu (Gibson, 1997). Penelitian oleh Sari, Rahmila, dkk (2012); Yuliawan (2012) dan Wijayanti (2012) menunjukkan bahwa bahwa Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

Selain kepemimpinan maka motivasi merupakan elemen yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Motivasi mempunyai makna yang hampir sama dari beberapa penulis, yaitu bahwa motivasi merupakan faktor yang ada pada diri seseorang yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu demi memuaskan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi pada diri seseorang akan mempengaruhi perilaku individu yang berorientasi pada tujuan. Namun motivasi yang berasal dari pimpinan akan mampu mendorong karyawan untuk bekerja dengan produktif. Sujak (1990) dalam Brahmasari mengemukakan bahwa pemahaman motivasi, baik yang ada dalam diri pegawai (secara instrinsik) maupun yang berasal dari lingkungan (ekstrinsik) akan dapat membantu dalam peningkatan kinerja. Hasil penelitian Kurniawan, Dedi, dkk (2012); Wijayanti (2012) dan Tampi (2014) menunjukkan bahwa Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Pemberian motivasi diharapkan akan mendorong pegawai bekerja lebih baik karena pegawai merasa terperhatikan. Oleh karena itu penelitian ini secara umum bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja dengan motivasi kerja sebagai mediasi pada Bengkel Plat H @Auto Station Semarang.

Tujuan Khusus Penelitian

Tujuan khusus penelitian ini untuk menguji dan menganalisis : 1. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja

2. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja 3. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja

4. Motivasi Kerja memediasi Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja

TINJAUAN PUSTAKA Kinerja

(3)

27

dilakukan penilaian pekerjaan yang bersifat komprehensif yang meliputi (1) kualitas hasil pekerjaan (2) pengetahuan tentang pekerjaan dan kreativitas pegawai dalam bekerja (3) jumlah hasil yang dihasilkan dalam waktu tertentu dan (4) ketergantungan untuk menghasikan produk yang ditetapkan perusahaan berdasarkan standar kualiats maupun efisiensi karyawan dalam bekerja.

Setiap pekerjaan tentu memiliki persyaratan tertentu/standar pekerjaan perlu ada agar dapat dilakukan dalam mencapai tujuan. Kinerja merupakan hasil pelaksanaan suatu pekerjaan baik bersifat fisik atau material maupun non fisik atau non material (Nawawi: 2005). Menurut Bangun (2012) kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang, berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan. Sedangkan pengukuran kinerja menurut Bangun (20012) meliputi (1) Jumlah pekerjaan (2) Kualitas pekerjaan (3) Ketepatan waktu (4) Kehadiran. Sedangkan menurut Mathis (2011) kinerja diukur dari 1) Kuantitas, 2) Kualitas, 3) Ketepatan waktu, 4) Kehadiran, 5) Kemampuan bekerjasama

Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah seni seorang pemimpin untuk mempengaruhi perilaku karyawan atau bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi Hasibuan (2011). Pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut mampu menjadi pendorong bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan budaya kerja yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan kinerja karyawannya, serta memiliki kemampuan untuk memberikan pengaruh positif bagi karyawannya untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan arahan dan tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Bas dan Avolio (1995) kepemimpinan transformasional mengandung 4 (empat) komponen: (1) Idealized Influence/Pengaruh Ideal, pemimpin harus menjadi contoh yang baik, yang dapat diikuti oleh karyawannya, sehingga akan menghasilkan rasa hormat dan percaya kepada pemimpin tersebut. (2) Inspirational Motivation/ Motivasi Inspirasional, pemimpin harus bisa memberikan motivasi dan target yang jelas untuk dicapai oleh karyawannya. (3) Intellectual Stimulation/Stimulasi Intelektual, pemimpin harus mampu merangsang karyawannya untuk memunculkan ide-ide dan gagasan-gagasan baru, pemimpin juga harus membiarkan karyawannya menjadi problem solver dan memberikan inovasi-inovasi baru di bawah bimbingannya. (4) Individualized Consideration/Perhatian secara Individual, pemimpin harus memberikan perhatian, mendengarkan keluhan, dan mengerti kebutuhan karyawannya. Seluruh dimensi tersebut jika dilaksanakan dengan baik maka akan membantu dalam memaksimalkan peran pemimpin dalam perusahaan.

Menurut Stoner, Freeman, Gilbert (1996) bahwa manajer yang memiliki kepemimpinan dengan gaya perilaku yang berorientasi pada bawahan akan lebih mengutamakan memotivasi. Dalam kepemimpinannya untuk mengefektikan tujuan organisasi akan mengimplementasikan hubungan bersahabat, saling percaya, saling menghargai, selalu memberi kesempatan karyawan untuk berpartisipasi.

Motivasi

(4)

28

keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan Hasibuan (2012). Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Wibowo (2010) mengemukakan bahwa Motivasi merupakan doronggan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan mengarahkan, menjaga, menunjukan intensitas, bersifat terus menerus dan adanya tujuan. Menurut Mangkunegara (2009) motivasi adalah kondisi yang menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya. Motivasi sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah (Hariandja, 2009).

Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori hierarki yang diungkapkan Maslow. Yang meliputi : (1) Biological needs, kebutuhan biologis, seperti kebutuhan makan, minum dan sebagainya. (2) Safety needs, kebutuhan rasa aman. Pada tingkat ini, seseorang yang telah mendapat penghasilan cukup, berkeinginan untuk mendapatkan rasa aman pada masa pensiun, ada asuransi kalau sakit dan sebagainya (3)Belonging needs, kebutuhan untuk diterima dan dihormati oleh orang lain. (4) Esteem Need, kebutuhan untuk mempunyai citra baik dan (5) Self Actualization Needs, kebutuhan untuk menunjukkan prestasi yang terbaik.

Review Penelitian Sebelumnya

Tabel 1

Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Hasil

Sari, Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar. Motivasi Kerja terhadap Kinerja pada PT Daya Anugrah Semesta Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan International Federa-

(5)

29 Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Sektor Publik dengan Motivasi Kerja sebagai variabel Inteve- ning.

H1 : Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

H2 : Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi kerja

H3 : Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhada Kinerja

H4 : Motivasi Kerja memediasi pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

KEPEMIMPINAN KINERJA

(6)

30

Menurut Arikunto (1998) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah 55 orang dan seluruh populasi akan dijadikan sampel penelitian (sampel sensus).

Uji Instrumen Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner dengan menggunakan Analisis Faktor. Guna mengetahui kecukupan sampel dengan melihat nilai KMO (uji kecukupan sampel). Penelitian bisa dianalisis lebih lanjut apabila nilai KMO > 0,5. Sedangkan untuk vaiditas masing-masing item dinyatakan valid apabila memiliki nilai loading faktor atau komponen matrik > 0,4. (Ghozali: 2011).

Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel, jika nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2011).

Uji Model

Menggunakan Koefisien Determinasi (Adjusted R²) dan Uji F

Koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang di butuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, Adapun Uji Ft pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan dengan Quick look, bila nilai F lebih besar dari 4 maka model dinyatakan Fit.

Uji Mediating

Mediasi merupakan variabel antara yang berfungsi memediasi pengaruh antar variabel independen dengan variabel dependen yaitu dengan menggunakan metode analisis jalur (path analysis).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Deskripsi Responden

(7)

31

pendidikan yang tamatan SLTA/Sederajat sebanyak 35 orang atau (63,63%); tamatan D III sebanyak 3 orang atau (5,45 %), tamatan Sarjana (S1) sebanyak 17 orang atau (30,9%).

Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel yang diteliti Kepemimpinan memiliki mean 3,94; Motivasi Kerja memiliki mean 3,81 dan Kinerja emeiliki mean 3, yang berarti bahwa responden menyatakan setuju terhadap item pertanyaan.

Uji Validitasisis

Indikator yang membentuk masing-masing variabel penelitian adalah valid, karena r hitung > dari r tabel.

Uji Realibilitas

Suatu contruct atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali 2011). Semua variabel dalam penelitian reliabel karena semua variabel mempunyai hasil nilai Cronbach Alpha > 0,70

Analisis Regresi

Tabel 2

Koefisien Regresi Model I dan II

Model Variabel Uji F Uji t Adjusted R

Squere

F Hit sig β sig

I Kepemimpinan 40,336 0,000 0,657 0,000 0,421

II Kepemimpinan 23,548 0,000 0,473 0,001 0,455

Motivasi Kerja 0,279 0042

Uji Model

Pada model 1 diperoleh nilai Adjusted Square sebesar 0,421(42,1%) yang berarti motivasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan sebesar 42,1%, dan sisanya (57,9%) dijelaskan oleh variabel diluar model.

Pada model 2 diperoleh nilai Adjusted Square sebesar 0,455 (45,5%) yang berarti kinerja dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan dan motivasi kerja sebesar 45,5% ., sedanagkan sisanya (49,1%) dijelaskan oleh variabel diluar model.

Model 1 dan model 2 merupakan model yang Fit karena ke dua model memiliki nilai F hitung diatas 4.

Dari Tabel 2 dapat dimasukkan dalam formulasi persamaan regresi model I Y1 = 0,657 X1

Dari Tabel 2 dapat dimasukkan dalam formulasi persamaan regresi model II Y2 = 0,473X1 +

(8)

32 UJI HIPOTESIS

H1: Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Hasil pengujian pada Tabel 2 menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dengan nilai 0,473 dengan signifikansi 0,001 lebih dari 0,05. Artinya bahwa Hipotesis 1 diterima.

H2: Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja

Hasil pengujian pada Tabel 2 menunjukkan bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja dengan nilai 0,657 dengan signifikansi 0,000 kurang dari 0,05. Artinya bahwa hipotesis 2 diterima.

H3: Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

Hasil pengujian pada Tabel 2 menunjukkan bahwa Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dengan nilai 0,279 dengan signifikansi 0,042 kurang dari 0,05. Artinya bahwa hipotesis 3 diterima.

H4: Motivasi Kerja memediasi pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja

Hasil pengujian mediasi dihasilkan bahwa motivasi bukan merupakan variabel yang memediasi pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja. Hal tersebut terbukti dari besarnya pengaruh langsung > dari pengaruh tidak langsung. Pengaruh langsung X1 terhadap Y2 sebesar 0,473, sedangkan pengaruh tidak langsung sebesar 0,183 yang merupakan pengaruh X1 terhadap Y1 dengan Y1 terhadap Y2 (0,657 x 0,279).

PEMBAHASAN

Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja

Hasil pengujian hipotesis 1 dihasilkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja, yang dibuktikan oleh nilai koefisien regresi dengan beta standardized sebesar 0,473. Hal tersebut dapat diartikan bahwa apabila kepemimpinan ditingkatkan lebih baik maka kinerja juga akan lebih baik. Pengaruh positif dan signifikan terbukti dengan taraf signifikansi sebesar 0,001. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya, Rahmila (2012); Kiswanto (2010); dan Wijayanti (`2012) serta Sutomo (2016) yang menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Temuan ini memberi implikasi apabila perusahaan menginginkan peningkatan kinerja maka perlu meningkatkan peran kepemimpinan yang lebih baik.

Pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi

(9)

33

penelitian Wahyuni (2012). Temuan ini memberi implikasi apabila perusahaan menginginkan peningkatan motivasi maka perlu memberi kepemimpinan yang lebih baik.

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja.

Hasil pengujian hipotesis dihasilkan bahwa Motivasi Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja, yang dibuktikan oleh nilai koefisien regresi dengan beta standardized sebesar 0,279 dan tingkat signifikansi 0,042. Hal tersebut dapat diartikan bahwa apabila motivasi ditingkatkan lebih baik maka kinerja juga akan lebih baik. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Wahyuni (2012) dan Sutomo (2013). Temuan ini memberi implikasi apabila perusahaan menginginkan peningkatan kinerja maka perlu memberi motivasi yang tepat.

Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja dengan dimediasi Motivasi Kerja

Hasil pengujian mediasi dihasilkan bahwa Motivasi Kerja bukan merupakan variabel yang memediasi pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja. Hal tersebut terbukti dari besarnya pengaruh langsung > dari pengaruh tidak langsung. Pengaruh langsung X1 terhadap Y2 sebesar 0,473, sedangkan pengaruh tidak langsung sebesar 0,183 yang merupakan pengaruh X1 terhadap Y1 dengan Y1 terhadap Y2 (0,657 x 0,279). Temuan ini tidak mendukung temuan Wahyuni (2012). Perlu peningkatan motivasi kerja yang lebih mengenai sasaran agar dapat meningkatkan Kinerja.

PENUTUP KESIMPULAN

1.1 Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

1.2 Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja

1.3 Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

1.4 Motivasi Kerja bukan merupakan variabel mediasi antara kepemimpinan dengan kinerja.

SARAN

2.1 Upaya peningkatan kinerja ternyata lebih ditentukan oleh kepemimpinan. Oleh karena itu manajemen pada BENGKEL MOBIL PLAT H @AUTO STATION SEMARANG sebaiknya lebih meningkatkan peran kepemimpinan dengan memberikan penjelasan tentang tujuan yang akan dicapai serta mempercayai akan kemampuan pegawainya.

(10)

34

DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dhermawan dkk, 2012, Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 6.

Gibson, J.L, J.M. Ivancevich, Donnely, Jr., & Konopaske. 2012. Organizatonal behavior, structure, processes. 14th Edition. New York: McGraw-Hill Company.

Gibson, J.L, J.M. Ivancevich, Donnely, Jr., & Konopaske. 2012. Organizatonal behavior, structure, processes. 14th Edition. New York: McGraw-Hill Company.

Hariandja, MarihotTua Effendi.2002. Manajemen Sumberdaya Manusia : Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta.Grasindo

Hasibuan, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Cetakan 9. PT. Bumi Aksara

Kiswanto. 2010. Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan Kaltim Pos Samarinda. Jurnal Eksis. Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda.

Kurniawan, Dedi, dkk. 2012. Pengaruh Budaya Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan International Federation Red Cross (IFRC) Banda Aceh. Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Luksono dan Yunianto, Askar.2009 Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi dengan Komitmen Organisasional sebagai mediasi terhadap kinerja. Studi pada Perangkat Desa se Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Jurnal TEMA Telaah Manajemen. Vol 6 Edisi 1 Maret 2009 hal 1-18.

Mangkunegara, Anwar Prabu.2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan keenam. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Nawawi. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Robbins, Stephen P.2002. Essential of Organizational Behavior (terjemanan) Edisi kelima, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Robbins dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Duabelas, Jakarta: Penerbit Salemba Empat:

Sari, Rahmila, dkk. 2012. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar.

Silalahi, Ulbert 2002. Studi tentang Ilmu Administrasi, Cetakan ke empat. Bandung: Sinar Baru Algasindo.

Supriyani, Diana dan Mahmud, Mohamad. 2012. Pengaruh Motivasi, Komitmen dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan BUMN di Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 1 Nomor 2. Universitas Brawijaya, Malang.

Suwardi dan Joko Utomo. 2011. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Pegawai Setda Kabupaten Pati). Analisis Manajemen. Vol. 5. No.1. Juli 2011. Hal. 75 – 86. Universitas Muria Kudus.

(11)

35

Khalimah, Siti dan Sutomo, Y . 2017. Pengaruh Motivasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Dimediasi Komitmen Organisasional SMK Negeri Kabupaten Pemalang. Jurnal TEMA Telaah Manajemen. Volume 14, Edisi 2 Hal. 254-265. Universitas Stikubank Semarang .

Wahyu, Wijayanti Dwi. 2012. Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan, Pada PT. Daya Anugerah Semesta Semarang, Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Wahyuni Evi. 2015. Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerjan Pegawai Bagian Keuangan Organisasi Sektor Publik dengan Motivasi Kerja sebagai Variabel Intervening, (Studi Kasus pada Pegawai Pemerintah Kota Tasikmalaya). Jurnal Nominal/Volume IV Nomor 1/Tahun 2015.

Gambar

Tabel 1
Tabel 2 Koefisien Regresi Model I dan II

Referensi

Dokumen terkait

Dengan rerata skor per- olehan kelompok eksperimen yang lebih besar daripa- da kelompok kontrol, pembelajaran biokimia melalui analisis kasus-kasus olahraga tampak lebih efektif

Investīciju struktūras modeĜa novērtēšanas rezultātā tika konstatēta statistiski nozīmīga darbaspēka produktivitātes līmeĦa pozitīvā atkarība no tādu

Seorang perempuan yang sedang menjalani iddah baik karena dicerai, fasakh maupun ditinggal mati oleh suami tidak boleh menikah dengan selain dengan laki-laki yang meninggalkan

MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI LANGKAI ” AKREDITASI ”A” Alamat : Jalan RA.. No Nama Siswa Kelamin Jenis Kelas Periode

Hasil penelitian: Analisis multivariate menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kehamilan tidak diinginkan dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-59

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun) pada

Mengingat luasnya pembahasan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan tidak meyimpang dari permasalahan, maka penulis membatasi permasalahan yang akan

Hasil ini mendukung temuan Suroso (2005) yang mengungkapkan bahwa kinerja jangka panjang IPO underperformed sebesar 18,95% pada tahun pertama ketika disesuaikan dengan return