• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh metodelogi dan penelitian skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh metodelogi dan penelitian skripsi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODA PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan sebuah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat di generalisasikan dan sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Pendekatan kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial.

Pendekatan kuantitatif terkenal dengan sebutan metode tradisional, hal ini dikarenakan metode ini sudah cukup lama digunakan dalam penelitian layaknya sebuah tradisi. Metode ini tergolong metode ilmiah, karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut sebagai metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai IPTEK baru. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2006).

3.1.1 Desain Ekploitasi

Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Arikunto (2006) menyatakan bahwa penelitian korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel yang diteliti. Rancangan cross-sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatanya dilakukan secara simultan pada satu saat atau sekali waktu (Hidayat, 2007). Metode analitik korelasi pada penelitian ini digunakan untuk mengukur hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan PT.GF Indonesia.

(2)

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana suatu karekteristik dari suatu fenomena dipaparkan. Penelitian deskriptif menggambarkan keadaan obyek penelitian pada sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya penelitian ini, karena pada fakta yang ditemukan akan dilakukan analisa, sehingga data atau fakta yang terkumpul tidak hanya ditampilkan secara deskriptif namun dapat diolah dan dilakukan analisa untuk memahami arti dari data data tersebut.

Penelitian ini berdasarkan dimensi waktunya termasuk ke dalam penelitian cross-sectional, yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini hanya digunakan dalam suatu waktu tertentu dan tidak akan dilakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk diperbandingkan. Penelitian ini dilakukan pada periodexxxx2013–xxxx2014.

3.1.3 Kausalitas

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode deskriptif dengan hubungan kausal, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis.

3.2 Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional dari masing-masing variabel digunakan untuk menjelaskan variabel yang diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Dalam penelitian ini definisi operasional variabel adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X2) yaitu Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah sikap ketaatan dan kesetiaan karyawan terhadap peraturan tertulis atau tidak tertulis yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan pada perusahaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur disiplin kerja antara lain:

(3)

b. Taat terhadap aturan perusahaan: kesesuaian antara peraturan dasar perusahaan dengan pelakasanaan di lapangan seperti cara berpakaian dan bertingkah dalam bekerja di ruang lingkup perusahaan.

c. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan: kesesuaian cara melakukan pekerjaan sesuai terhadap jabatan, tugas dan tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja yang lain.

d. Taat terhadap peraturan lainnya diperusahaan: tingkat kepatuhan terhadap aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh pegawai dalam perusahaan.

2. Variabel tidak bebas (Y) yaitu Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh karyawan dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab perusahaan. Indikator yang digunakan mengutip dari dari Sedarmayanti (2009:51) yang meliputi:

a. Quality of work (kualitas pekerjaan): tingkat kualitas pekerjaan dan kesesuaian hasil dengan standar pekerjaan.

b. Promptness (kecepatan): ketepatan pelaksanaan tugas tepat waktu dan pekerjaan tercapai sesuai dengan target.

c. Initiative (prakarsa): kemampuan dalam memberikan ide-ide untuk menunjang tercapainya tujuan dan mampu memanfaatkan waktu luang.

d. Capability (kemampuan): kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat menyelesaikan dengan praktis dan rapi.

e. Communication (komunikasi): kemampuan berkomunikasi dengan baik dengan atasan atau pimpinan dan sesama rekan kerja.

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

(4)

Dari beberapa pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah PT.GF Indonesia yang berjumlah59orang. Dalam hal ini, agar tidak terjadi salah penafsiran, yang merupakan populasi ialah karyawan PT.GF pada periode bulan xxxxx-xxxx tahun 2013, bukan karyawanPT.GF keseluruhan pada tahun 2013.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:120). Sedangkan menurut pendapat lainnya, yang dimaksud sampel atau contoh adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:174). Penentuan besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat Arikunto berikut:

“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik semua

sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Selanjutnya apabila subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.”

Berdasarkan konsep yang disebutkan di atas, karena populasi jumlahnya kurang dari 100 maka peneliti mengambil sampel seluruhnya sejumlah 59 karyawan. Dengan sampel sejumlah itu diharapkan sudah memenuhi persyaratan dalam pengambilan sampel.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Data Primer

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini metode survei, yaitu meneliti populasi yang relatif luas dengan cara menentukan sampel yang mewakili (representative) dari populasi yang akan diteliti.

(5)

Metode survei adalah sebuah metode kuantitatif yang dapat digunakan apabila masalah yang diteliti memiliki tolak penelitian yang jelas. Masalah tersebut merupakan sebuah fenomena penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, dan antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam laporan ini, masalah ini disajikan melalui sebuah data, baik data hasil penelitian itu sendiri maupun data dari hasil dokumentasi.

Pengolahan data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan skala Likert sebagai alat penilaian dalam kuesioner. Skala Likert terdiri dari sejumlah pertanyaan dimana setiap yang semuanya menunjukan sikap terhadap suatu objek tertentu atau menunjukan ciri tertentu yang akan diukur. Cara pemberian nilai atas tanggapan yang diberikan responden terhadap pernyataan yang tersedia di kuesioner adalah dengan memberikan nilai dari setiap jawaban yang telah ditentukan.

Adapun bentuk pertanyaan yang akan diajukan dalam kuesioner adalah pertanyaan tertutup, dengan menggunakan skala Likert pada jawaban guna memudahkan membuat kesimpulan dan analisis secara kuantitatif.

Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument penelitian yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Tabel 3.1

Penilaian Skala Likert

Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Metode Penelitian Bisnis (2008:113)

(6)

Data sekunder adalah data kedua dimana data dianggap dapat mendukung proses analisis masalah yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, website, serta data dari PT.GF Indonesia.

3.5 Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data, maka perlu dilakukan tahap-tahap teknik pengolahan data sebagai berikut:

1. Editing

Editing merupakan proses pengecekan dan penyesuain yang diperoleh terhadap data penelitian untuk memudahakan proses pemberian kode dan pemrosesan data dengan teknik statistik.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian tanda berupa angka pada jawaban dari kuesioner untuk kemudian dikelompokkan ke dalam kategori yang sama. Tujuannya adalah menyederhanakan jawaban.

3. Scoring

Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk kuantitatif. Dalam penentuan skor ini digunakan skala likert dengan lima kategori penilaian, yaitu:

a. Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju b. Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju

c. Skor 3 diberikan untukjawaban netral d. Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju

e. Skor 1 diberilkan untuk jawaban sangat tidak setuju 4. Tabulating

Tabulating yaitu menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel, sehingga diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah proses tabulating selesai dilakukan, kemudian diolah dengan program SPSS 17.0 for windows.

(7)

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut.

Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan adalah:

Ho : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk.

Ha : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk.

Uji validitas dilakuan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertany aan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung< r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali,2005).

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur (indikator pada masing-masing variabel yang digunakan didalam penelitian) dalam mengukur gejala yang sama. Suatu alat ukur dikatakan reliable apabila dapat memberikan hasil pengukuran yang relatif konsisten, manakala alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur gejala yang sama.

Untuk mengukur reliabilitas instrumen pada penelitian ini, digunakan teknik Alpha Cronbach untuk mengetahui indikator-indikator apa yang harus dihapus atau dihilangkan guna mendapatkan nilai reliabilitas yang baik. Uji reliabilitas dilaksanakan dengan melihat nilai Alpha Cronbach dari tiap-tiap indikator dalam instrumen.

Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan Cronbach’s Alpha dapat dilihat sebagai berikut (Kriyantono, 2008):

(8)

Keterangan :

r = Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya Pertanyaan ∑σ² = Jumlah Varian Butir σt² = Varian Total

Adapun tingkat reliabilitas suatu indikator berdasarakan nilai alpha dipaparkan pada table di bawah ini:

Tabel 3.2

Kategorisasi Nilai Rata-Rata Skala Likert

Alpha Tingkat Reliabilitas

0.00–0.20 Kurang Reliabel

>0.20–0.40 Sedikit Reliabel >0.40–0.60 Cukup Reliabel

>0.60–0.80 Reliabel

>0.80–1.00 Sangat Reliabel Sumber: Kriyantono (2008, p.141)

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yangdiperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan normalitas.

1. Uji Multikolinearitas

(9)

• Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat (Ghozali, 2005).

• Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Apabila antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2005).

• Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilihyang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2005).

Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti di atas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatanke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatanlain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedstisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

(10)

Y yang telah diprediksi, dan sumbu Xadalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analsisnya adalah:

 Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titikyang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

 Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal (Ghozali, 2005). Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambian keputusannya adalah (Ghozali, 2005):

 Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonaldan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

 Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.6 Rancangan Uji Hipotesis

1. Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F )

(11)

Ho : Variabel bebas yaitu disiplin kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.

Ha : Variabel-variabel bebas yaitu disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.

Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:

a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Analisis Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005). Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel bebas (disiplin kerja) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (kinerja karyawan) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas, maka R² pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.

3. Uji Signifikasi Pengaruh Parsial (Uji t)

(12)

karyawan) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:

Ho : Variabel bebas (disiplin kerja) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kinerja karyawan).

Ha : Variabel-variabel bebas (disiplin kerja) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (kinerja karyawan).

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:

a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.7 Tempat dan Waktu Penelitian

(13)

Jasa pem buat an skripsi t esis dan disert asi sert a olah dat a st at ist ic dapat m engunj ungi blog berikut :

ht t p: / / spss- dat a- analyst - expert s.blogspot .com ht t p: / / t hesis- dat a- analysis.blogspot .com / ht t p: / / pem buat - skripsi.blogspot .com /

ht t p: / / t hesis- dissert at ion- w rit er.blogspot .com / ht t p: / / proposal- t esis- disert asi.blogspot .com /

Jasa pem buat an pr oposal t esis ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain - lain.

Jasa pem buat an pr oposal disert asi ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain - lain

Jasa pem buat an pr oposal t esis ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain- lain

Jasa pem buat an t esis s2 pendidikan, ilm u sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain- lain

Jasa pem buat an pr oposal t esis ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain - lain

Jasa pem buat an pr oposal disert asi ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain - lain

Jasa Pem buat an Skripsi dan t esis

Jasa pem buat an skripsi t esis yang m urah dan ber kualit as Jasa pengolahan dat a st at ist ik SPSS and SEM

Jasa Pem buat an Disert asi ekonom i, pendidikan, t eknologi inform asi dan ilm u sosial Jasa pem buat an pr oposal t esis ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain - lain

Spss dat a analyst exper t

Low cost spss dat a analysis service for t hesis and dissert at ion

Gambar

Tabel 3.1Penilaian Skala Likert
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Pengaturan mengenai Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang mendukung MP3EI Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 12 Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013

Peningkatan penyediaan hijauan makanan ternak (HMT) berupa peningkatan produksi hijauan segar dan produksi bahan kering (BK) dari sistem tiga strata (STS) termodifikasi,

Agar pembelajaran menunjukkan arah yang jelas dalam meningkatkan kemampuan siswa mulai dari kecakapan awal (kognitif) sampai kecakapan yang ditentukan

Pengelolaan &amp; Pengadaan 9 Persentase jumlah SKPD yang menerapkan SPM % 100 9 Program Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Bag. Kesra 10 Persentase

Mekanisme penyelesian pelanggaran hak asasi manusia yang berat berdasarkan intrumen hukum internasional telah dilakukan oleh PBB dengan membentuk pengadilan pidana baik yang

sinetron Anak Jalanan ini, namun pihak production house sinetron ini mengatakan bahwa akan ada lanjutan dari sinetron Anak Jalanan tetapi. judul dari sinetron ini

Pada tahap terakhir arsitektur teknologi, hal yang dilakukan adalah identifikasi platform teknologi melalui laporan dan proyeksi teknologi, menentukan kriteria dan proses

Faktor manakah dari faktor nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pertimbangan pasar kerja, dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi akuntan publik, yang paling dominan