• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Proposal Skripsi Devi Ardiyanti.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Seminar Proposal Skripsi Devi Ardiyanti."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

“PENGARUH PERTUMBUHAN UMKM TERHADAP

PENYERAPAN KERJA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI

TULUNGAGUNG ”

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:

Devi Ardiyanti

NIM. 17402153349

EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

(2)

A. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi merupakan suatu hal yang penting dalam suatu negara terutama dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Akan tetapi, banyak permasalahan yang dihadapi suatu negara dalam proses pembangunan. Masalah yang sering dihadapi diantaranya kemiskinan dan pengangguran, tidak terkecuali di Indonesia.

Rendahnya daya serap tenaga kerja yang ada belum mampu diselesaikan pemerintah ataupun instansi terkait. Maka dari itu perlu adanya peran masyarakat dalam mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki dalam menciptakan suatu usaha baik mikro, kecil maupun menengah.

Di Tulungagung jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah semakin tahun semakin meningkat dengan berbagai jenis bidang usaha, namun permasalahan yang sering dihadapi yaitu masih banyaknya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang masih belum memiliki ijin usaha serta keterbatasan modal usaha, sumber daya manusia yang kurang handal dan teknologi yang kurang mendukung.

Peran pemerintah sangat diperlukan dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang ada di Tulungagung dengan memberikan kemudahan dalam mengurus ijin usaha kepada pelaku usaha , memberikan bantuan tambahan modal usaha serta meningkatkan kualitas SDM dengan pelatihan. Sehingga UMKM nantinya dapat memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya yang ada di Tulungagung.

(3)

menyerap tenaga kerja. Ketiga, UMKM memberikan kontribusi yang besar dalam pendapatan nasional.1

Berdasarkan uraian di atas maka dianggap penting untuk dilakukan sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan UMKM Terhadap Penyerapan Kerja Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Tulungagung”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja di Tulungagung?

2. Bagaimana pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi di Tulungagung?

3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di Tulungagung?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengkaji pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja di Tulungagung

2. Mengkaji pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi di Tulungagung

3. Mengkaji pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di Tulungagung

D. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis yaitu dapat menambah ilmu pengetahuan, khususnya yang berkenaan dengan pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan kerja dan pertumbuhan ekonomi di Tulungagung dan sebagai suatu tambahan referensi bagi

1 Solehuddin Murphi, Bussiness Plan Praktis dan Dahsyat untuk UMKM, (Bekasi:Laskar

(4)

peneliti lainnya yang berminat untuk mengkaji dalam bidang yang sama namun dengan pendekatan dan ruang lingkup yang berbeda.

2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan suatu gambaran atau masukan bagi pengambil kebijakan yang berkaitan dengan UMKM, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.

E. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Penelitian 1. Ruang lingkup

Ruang lingkup penelitian ini akan dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan UMKM . Variabel independen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan UMKM. Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.

2. Keterbatasan Penelitian

Batasan masalah pada penelitian adalah:

a. Penelitian ini berfokus pada variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi pertumbuhan UMKM (X1) dan variabel terikat (Y) adalah penyerapan tenaga kerja (Y1) dan pertumbuhan ekonomi (Y2) di Kabupaten Tulungagung.

b. Data penelitian pada variabel bebas dan variabel terikat diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tulungagung.

F. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 1. Definisi Konseptual

a. UMKM

(5)

kesempatan bagi masyarakat untuk memperbaiki serta meningkatkan kehidupan ekonomi, bahkan ekonomi bangsa secara nasional.2

b. Tenaga Kerja

Pengertian tenaga kerja menurut UU 13 Tahun 2003 adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.3

c. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah.4

2. Definisi Operasional

Definisi operasional memberikan pengertian bahwa untuk memberikan pemahaman mengenai judul penelitian agar tidak timbul suatu penafsiran terhadap judul penelitian. Sehingga definisi operasional, pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yaitu apakah ada atau tidak pengaruh dari pertumbuhan UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.

G. Landasan Teori

1. UMKM ( Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)

Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yang dimaksud dengan Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

2 Hikmat Kusumangrat, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2009), hlm.22

3Agusmidah, Dinamika Hukum Ketenagakerjaan,(Medan:USU Press,2010), hlm.5

4Sadono Sukirno, Makroekonomi:Teori Pengantar Edisi Ketiga, (Jakarta;Rajawali Pers,2015)

(6)

atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:5

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).

Selanjutnya, Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Adapun kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:6

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.5000.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) dampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).

5 Achma Hendra Setiawan,”Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) Di Kota Semarang”,Jurnal ilmiah, Vol.3 No.1,2010, hlm.41-42,dalam journal.unnes.ac.id ,diakses pada tanggal 21 Mei 2018.

(7)

Usaha kecil adalah suatu usaha yang menggunakan tenaga kerjanya 5-19 orang, sedangkan jika tenaga kerja terdiri dari 20 sampai 99 orang maka termasuk usaha menengah. Jika tenaga kerjanya kurang dari 5 orang maka digolongkan usaha rumah tangga.7

UMKM belum didukung dengan kualitas yang memadai, hal tersebut menyebabkan kontribusi terhadap pengembangan usaha rakyat, penyerapan tenaga kerja, dan perekonomian secara umum kurang optimal dibandingkan dengan usaha besar.8

Tujuan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah:9

a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan.

b. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha mikro, kecil, dan menengah menjadi usaha mandiri.

c. Meningkatkan peran usaha mikro, kecil, dan menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

2. Tenaga Kerja

Menurut Payaman Simanjuntak tenaga kerja (manpower) adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Pengertian tenaga kerja bukan tenaga kerja menurutnya ditentukan oleh umur/usia.10

Dalam studi demografis disebutkan tenaga kerja adalah penduduk yang berusia produktif yaitu berkisar antara 15-64 tahun. Konsep tenaga kerja mencakup dua hal penting yaitu angkatan kerja

7Ibid.,

8Hikmat Kusumangrat, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil ....,hlm.22

9Budi Harsono,Tiap Orang Bisa Menjadi Pengusaha Sukses melalui UMKM, (Jakarta: PT

Gramedia,2014),hlm.50

(8)

dan bukan angkatan kerja.11 Angkatan kerja atau labourforce terdiri

dari golongan yang bekerja dan golongan yang menganggur atau sedang mencari pekerjaan. Sedangkan kelompok bukan angkat kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain atau penerima pendapatan.12

Tenaga kerja merupakan bagian integral dari pembangunan nasional berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat, martabat, dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur, dan merata, baik materiil maupun spiritual. Dalam pembangunan nasional tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan.13

Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin meningkat dengan diseertai berbagai tantangan dan risiko yang dihadapinya. Oleh karena itu, kepada tenaga kerja perlu diberikan perlindungan, pemeliharaan, dan peningkatan kesejahteraan sebagai pelindung dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum bagi tenaga kerja.14

Menurut Tronena bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung kinerja tenaga kerja adalah motivasi kerja, pendidikan dan pengalaman, sarana kerja, lingkungan kerja serta sosial ekonomi. Sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi terhadap kinerja tenaga kerja adalah upah dan tanggungan keluarga.15

11Seran, Sirilius, Pendidikan &Pertumbuhan Ekonomi Versus Kemiskinan Penduduk,

(Yogyakarta:Deepublish,2016), hlm.62

12Agusmidah,Dinamika Hukum Ketenagakerjaan....,hlm.5-6

13Asri Wijayanti, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi Edisi 1,(Jakarta:Sinar Grafika,

2010), hlm.6

14Zaeni Asyhadie, Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di Indonesia, (Jakarta:

Rajawali Pers,2008), hlm.83

15 Sanusi Hamid, Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan Edisi 1, (Yogyakarta:Deepublish,

(9)

3. Pertumbuhan Ekonomi

Menurut boediono, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita.16 Menurut Kuznet pertumbuhan ekonomi

adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas ini ditentukan oleh kemajuan atau penyesuaian teknologi, institusional, dan ideologis terhadap tuntutan keadaan yang ada.17

Todaro menyampaikan ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap negara, antara lain:18

1) Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia.

2) Pertumbuhan penduduk, dimana pada akhirnya akan memperbanyak jumlah angkatan kerja.

3) Kemajuan teknologi, yaitu berupa cara baru dalam menangani pekerjaan.

Sukirno menyebutkan beberapa faktor yang berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi, antara lain:19

1) Tanah dan kekayaan alam

2) Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja 3) Barang-barang modal dan tingkat teknologi 4) Sistem sosial dan sikap masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi tinggi menggambarkan bahwa pembangunan ataupun investasi yang dilakukan pemerintah dan swasta

16Suwandi, Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan

Tenaga Kerja, Kemiskinan dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Induk Provinsi Papua, (Yogyakarta:Deepublish, 2015), hlm.69

17Ibid., hlm.68 18Ibid.,

(10)

di berbagai bidang cukup berhasil. Dampak dari pembangunan tersebut antara lain kesejahteraan masyarakat meningkat dan pengangguran juga jauh berkurang. Sejak orde lama, orde baru, hingga orde reformasi, kondisi perekonomian Indonesia masih belum menggembirakan. Hal ini disebabkan adanya kendala, antara lain terbatasnya sumber dana pembiayaan, rendahnya kualitas sumber daya manusia, dan besarnya tingkat korupsi di berbagai bidang pemerintahan.20

Sukirno mengemukakan beberapa teori tentang pertumbuhan ekonomi, antara lain:21

1) Teori Pertumbuhan Klasik

Para tokoh klasik lebih menekankan tentang pentingnya faktor-faktor produksi dalam menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Namun yang terutama diperhatikan oleh ahli ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

2) Teori Schumpeter

Schumpeter lebih menekankan tentang peranan para usahawan yang akan melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

3) Teori Harrod-Domar

Teori ini lebih menekankan pada peranan investasi sebagai faktor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat, dalam kata lain lebih menekankan pada peranan segi permintaan dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

4) Teori Neo-Klasik

20Sudrajat, Kiat Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan Melalui Wirausaha, (Jakarta:PT

Bumi Aksara,2012), hlm.10

(11)
(12)

H. Kajian Penelitian Terdahulu ,nilai investasi, nilai output, dan upah minimum kota.

Metode analisis

data yang

digunakan adalah analisis regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil.

Koefisien regresi variabel jumlah unit usaha sebesar 0,0694. Nilai koefisien yang positif menunjuk kan bahwa jumlah unit usaha berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja. Sehingga , semakin banyak UKM yang berdiri maka semakin banyak ketersediaan

lapangan kerja yang

menyebabkan tenaga yang terserap pada sektor UKM juga

(13)

) meningkat. Ekonomi Daerah

(Studi di

Pemerintah Kota Batu) atau Keuntungan yang diperoleh UKM.

Metode yang digunakan yaitu metode analisis regresi panel dengan data yang diolah merupakan data time series

Hasil uji parsial jumlah UKM dan penyerapan tenaga kerja tidak signifikan disebabkan serapan tenaga kerja yang sedikit pada tahun 2007-2011. Penyebabnya sedikit angka serapan karena adanya PHK di salah satu perusahaan di Batu yang berjumlah kurang lebih 2500 karyawan. Sedangkan laba UKM berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Kota Batu.

(14)

Malang,2014) Nilai investasi UKM, dan Upah minimum UKM.

Metode yang digunakan yaitu analisis korelasi pearson

UKM memiliki hubungan terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan signifikan 0,952 dengan koefisien mendekati 1 maka hubungan UKM dengan penyerapan tenaga kerja sangat kuat.

Perbedaan terletak pada lokasi, Ekonomi Daerah

Variabel digunakan yaitu metode analisis regresi linier sederhana dengan uji t dan uji koefisien

Variabel UMKM berpengaruh positif terhadap variabel

pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 289,802. Artinya apabila UMKM

(15)

Kabupaten

Sumbawa Tahun 2011-2015

(Nining Sudiyarti, Ismawati, dan Agus Irwansyah, Universitas Samawa, 2017

UMKM di

Kabupaten Sumbawa

determinasi. dinaikkan sebesar 1 unit maka hal tersebut akan menyebabkan

pertumbuhan ekonomi

(16)

Usaha Mikro, Kecil, dan

Menegah (UMKM) (X)

Penyerapan Tenaga Kerja(Y1)

Pertumbuhan Ekonomi

(Y2) I. Kerangka Berpikir

J. Hipotesis

Penelitiaan ini memiliki hipotesis sebagai berikut:

1. H1 : Pertumbuhan UMKM berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Tulungagung

2. H2 : Pertumbuhan UMKM berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Tulungagung

3. H3 : Pertumbuhan UMKM berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di Tulungagung

K. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis explanatory research. Explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.22

2. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kumpulan atau himpunan dari seluruh karakteristik yang dimiliki oleh obyek ataupun subyek yang akan diteliti.23 Populasi dalam penelitian ini adalah semua UMKM yang ada

di Kabupaten Tulungagung. Usaha yang dijadikan sampel adalah

22Rokhmat Subagyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam:Konsep dan Penerapan, (Jakarta:

Alim’s Publising, 2017), hlm.154

(17)

usaha yang memiliki tenaga kerja dengan karakteristik tertentu, yang selanjutnya pengambilan sampel digunakan dengan teknik purposive sampling.

Menurut Kuntjojo, purposive sampling atau judgemental sampling, teknik penarikan sampel ini dilakukan dengan memilih subyek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti.24

3. Data dan Jenis Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data sekunder dari penelitian ini bersumber dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur berupa data jumlah UMKM, Badan Pusat Statistik (BPS) Tulungagung berupa PDRB dan tingkat penyerapan tenaga kerja kabupaten Tulungagung.

4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini sepenuhnya diperoleh melalui studi pustaka dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan datanya. Dalam penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder, yaitu data yang di peroleh dalam bentuk yang sudah jadi dikumpulkan dan diolah pihak lain dalam bentuk publikasi.25

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan dokumentasi dengan mengumpulkan data dari Disperindag Kabupaten Tulungagung dan BPS kabupaten Tulungagung. Sedangkan, Studi pustaka diperoleh dari buku referensi, jurnal, surat kabar, serta dari browsing website internet yang berkaitan dengan judul penelitian.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data, bertujuan mengolah data yang tersedia untuk menjawab rumusan

24Ibid.,hlm.69

25Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2012),

(18)

masalah.26 Teknis analisis data yang diterapkan dari data-data yang

terkumpul yaitu dengan analisis regresi linier berganda.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Agusmidah.2010. Dinamika Hukum Ketenagakerjaan. Medan:USU Press.

Asyhadie, Zaeni.2008. Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di Indonesia.Jakarta:Rajawali Pers.

Hamid, Sanusi.2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan Edisi 1. Yogyakarta:Deepublish.

Harsono, Budi.2014. Tiap Orang Bisa Menjadi Pengusaha Sukses melalui UMKM. Jakarta:PT Gramedia.

Kusumaningrat, Hikmat. 2009. Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Murphi, Solehuddin.2013. Bussiness Plan Praktis dan Dahsyat untuk UMKM.Bekasi:Laskar Aksara.

Setiawan,Achma Hendra.2010.”Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Di Kota

Semarang”.Jurnal ilmiah.Vol.3 No.1, dalam

journal.unnes.ac.id ,diakses pada tanggal 21 Mei 2018.

Sirilius, Seran.2016.Pendidikan &Pertumbuhan Ekonomi Versus Kemiskinan Penduduk.Yogyakarta:Deepublish.

Subagyo, Rokhmat.2017.Metode Penelitian Ekonomi Islam:Konsep dan Penerapan.Jakarta: Alim’s Publising.

Sudrajat.2012. Kiat Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan Melalui Wirausaha. Jakarta:PT BumiAksara.

(20)

Sukirno, Sadono.2015.Makroekonomi:Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.

Suwandi.2015. Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinan dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Induk Provinsi Papua.Yogyakarta:Deepublish.

Wijayanti, Asri.2010. Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi Edisi 1. Jakarta:Sinar Grafika.

. .

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pelatihan ini mendapat respon positif dari peserta pelatihan, adapun manfaat yang didapat oleh peserta pelatihan adalah menumbuhkan minat guru dalam

Peningkatan kemampuan membaca permulaan ini terlihat dari anak sudah mampu mampu mengurutkan huruf abjad, mampu menyebutkan lambang atau simbol huruf vokal, mampu menyebutkan

Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2013 tersebut terdiri dari: 1) Ringkasan Eksekutif Hasil Pemeriksa atas LKPP Tahun 2013; 2) LHP atas LKPP

atau perlakuan yang dilakukan untuk seorang atau masyarakat juga dipaparkan sebagai penatalaksanaan. Intervensi yang dilakukan yaitu memberikan terapi seduhan air

Ketua Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-USU Medan beserta staf, atas kesempatan dan bimbingan yang telah diberikan selama Saya bertugas di Departemen tersebut..

Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 732/KPT/I/2018 tentang Izin Penyatuan dan Perubahan Bentuk Beberapa Perguruan Tinggi

Kondisi ini telah diantisipasi oleh Toyota. Mesin Innova dilengkapi dengan “knock sensor”. bila mesin mengalami detonasi atau “mbrebet”, menembak

Kenapa seorang fisikawan bisa menghasilkan konsep-konsep yang sekarang dipakai dalam matematika, hal ini dikarenakan fenomena-fenomena alam yang ada di fisika