• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Tulis Ilmiah Topik Kesulitan Belaj

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karya Tulis Ilmiah Topik Kesulitan Belaj"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Muhamad Syaban Subekti Kelas : 7 A

NIM : 11 015 001

TUGAS I

1. Topik :

‘’Kesulitan Belajar Siswa di Kelas Rendah’’

2. Dari topik permasalahan tersebut kembangkan kedalam sebuah judul !

‘’Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca, Menulis Dan Berhitung (CALISTUNG) Pada Siswa Kelas Rendah SD Sokowaten Baru Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul’’

‘’Pengaruh Kemampuan Membaca Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Berhitung Siswa Kelas 2 SD Sokowaten Baru Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul’’

‘’Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Melalui Diskusi’’

3. Kemukakan alasan mengapa mengambil topik tersebut !

Guru sebagai figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan menempati kedudukan yang terhormat dimasyarakat. Masyarakat yakin bahwa figur gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia, guru juga mempunyai tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan anak didik.

(2)

telah bisa membaca dan menulis disusul dengan kemampuan berhitung, ketiga unsur ini sangat penting dikuasai.

Membaca, menulis dan berhitung merupakan salah satu aktivitas yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.

Siswa usia 6-7 tahun mereka baru saja masuk pendidikan dasar. Ketika mereka masuk kelas 1 mereka dihadapkan pada mata pelajaran yang menuntut kemampuan mereka dalam membaca, menulis dan juga berhitung.

Dalam proses belajar mengajar disekolah, setiap guru senantiasa mengharapkan agar siswanya dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Pada kenyataanya banyak siswa yang menunjukkan gejala tidak dapat mencapai hasil belajar sebagaimana yang diharapkan. Beberapa siswa masih menunjukkan nilai yang rendah meskipun telah diusahakan dengan sebaik-baiknya oleh guru. Dalam proses pembelajaran, guru sering kali menghadapi anak yang tidak dapat mengikuti pelajaran dengan lancer. Dengan kata lain, guru sering menghadapi siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Pada tahun ajaran 2014/2015 di SD Sokowaten Baru kemampuan dalam membaca, menulis dan berhitung belum dapat dicapai oleh hampir semua siswa.Padahal kemampuan membaca adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki agar selanjutnya anak dapat menulis dan berhitung secara baik.Penyebab dari kesulitan belajar tersebut disebabkan beberapa faktor. Salah satunya kurang perhatian dan bimbingan dari orang tua dalam kegiatan belajar mereka. Karena orang tua merupakan pendidik utama bagi seorang anak. Disekolah guru semaksimal mungkin membimbing, mengarahkan, juga memberikan perhatian khusus bagi siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar. Di rumah seorang anak memerlukan bimbingan dan dukungan orang tuanya agar berhasil dalam belajar.

(3)

TUGAS II

1. Topik :

‘’Kesulitan Belajar Siswa di Kelas Rendah’’

2. Dari topik permasalahan tersebut kembangkan kedalam sebuah judul !

‘’Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca, Menulis Dan Berhitung (CALISTUNG) Pada Siswa Kelas Rendah SD Sokowaten Baru Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul’’

‘’Pengaruh Kemampuan Membaca Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Berhitung Siswa Kelas 2 SD Sokowaten Baru Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul’’

‘’Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Melalui Diskusi’’

3. Outline

I. Konsep-konsep Dasar Tentang Guru

 Menurut saya guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai seorang guru dalam mendidik anak didik.

Dalam Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang guru Bab 1 Pasal 1 dijelaskan bahwa guru pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini dijalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

(4)

A. Menurut Zakiah Darajat ( Ilmu Pendidikan Edisi Revisi 1 Cetakan ke-4,Jakarta:Bumi Aksara,2000,hal 39) mengartikan bahwa guru adalah pendidik professional. Karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab yang terpikul dipundak para orang tua.

B. Menurut Dr. Syeh Hossein Nasr dalam Azyumardi Azra (Yogyakarta : Hikayat Publishing,2006). Guru sebagai figur sentral dalam pendidikan.Haruslah dapat diteladani akhlaknya di samping kemampuan keilmuan dan akademisnya. Selain itu guru haruslah mempunyai tanggung jawab dan keagamaan untuk mendidik anak didiknya menjadi orang yang berilmu dan berakhlak.

C. Menurut tokoh yang tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, yakni Ki Hajar Dewantara mengatakan guru adalah orang yang mendidik, maksudnya menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasannya guru sebagai seorang pengajar juga pendidik tidak hanya sekedar transfer ilmu tetapi juga sebagai sosok yang seharusnya dapat digugu dan ditiru.

II. Tugas Guru

 Menurut saya sebagai seorang pendidik yang memahami fungsi dan tugasnya, guru khususnya dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula dengan seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar memersosialisasikan sikap keguruan yang diperlukannya. Seorang yang berpribadi khusus yakni ramuan dari pengetahuan sikap danm keterampilan keguruan yang akan ditransformasikan kepada anak didik atau siswanya.

(5)

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat,terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Sesuai kutipan dalam Undang-Undang tersebut tugas guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan, membimbing dan melatih peserta didik.

III. Syarat Guru

 Menurut saya untuk menjadi guru profesional yang memenuh syarat yaitu Guru harus mengingatkan muridnya agar tujuannya dalam menuntut ilmu bukan untuk kebanggaan diri atau mencari keuntungan pribadi, tetapi untuk mendekatkan diri kepada Allah. Guru harus mendorong muridnya agar mencari ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang membawa pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Dihadapan muridnya, guru harus memberikan contoh yang baik, seperti berjiwa halus, sopan, lapang dada, murah hati dan berakhlak terpuji lainnya. Guru harus mengajarkan pelajaran yang sesuai dengan tingkat intelektual dan daya tangkap anak didiknya.

A. Syarat guru dalam islam menurut Soejono (Bandung,Remaja Rosadakarya,1992) sebagai berikut :

1) Umur, harus sudah dewasa

2) Kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani

3) Keahlian, harus menguasai bidang yang diajarkannya dan menguasai ilmu mendidik (termasuk ilmu mengajar)

4) Harus begkepribadian muslim.

B. Menurut Zakiah Daradjat (Jakarta:Rineka Cipta,2000) menjadi guru tidak boleh sembarangan,tetapi harus memenuhi beberapa syarat dibawah ini :

(6)

C. Menurut Wiji Suwarno dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Kependidikan, (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,2006).

‘’Pendidik atau guru harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional’’.

IV. Belajar dan Kesulitan Belajar 1. Pengertian Belajar

 Menurut saya belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.

Para ahli mengemukakan pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

Dalam pengertian yang lain menurut Rosma Hartiny Sam’s (Yogyakarta : Teras,2010) belajar adalah perubahan kemampuan dan disposisi seseorang yang dapat dipertahankan dalam suatu periode tertentu dan bukan merupakan hasil dari proses pertumbuhan.Mayer yang dikutip oleh Seels dan Rita mengemukakan pendapat yang hampir sama mengenai belajar yaitu menyangkut adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

(7)

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Muhibbin Syah,Psikologi Belajar,(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2002) dibedakan atas 3 macam :

1) Faktor Internal 2) Faktor Eksternal

3) Faktor Pendekatan Belajar

3. Pengertian Kesulitan Belajar

 Menurut saya kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan.

Menurut Lily Djokosetio Sidiarto,Perkembangan Otak dan Kesulitan Belajar Pada Anak,2007, ‘’National Joint Committee on Learning Disabilities’’(NJCLD) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah istilah generic yang merupakan kelompok kelainan yang heterogen yang bermanifestasi sebagai kesulitan yang bermakna dalam memperoleh dan menggunakan kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, mengeluarkan pendapat dan matematika.

Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain :

1) Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau dibawah potensi yang dimilikinya.

2) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.

3) Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawanya dari waktu yang disediakan.

4) Menunjukan sikap-sikap yang tidak wajar

5) Menunjukan perilaku yang berkelainan seperti membolos dan sebagainya. 6) Menunjukan gejala yang emosional yang kurang wajar seperti pemurung,mudah

(8)

4. Jenis-jenis Kesulitan Belajar

 Menurut saya apa yang di ungkapkan para ahli sangat benar tentang jenis-jenis kesulitan belajar tetapi saya menambahkan sedikit dalam proses pembelajaran jenis-jenis kesulitan belajar dibedakan atas tiga penyebab,yaitu :

1. Faktor Eksternal yang meliputi

a. Lingkungan, contohnya anak diberi tugas menggambar. Pada saat yang bersamaan, ia mendengar suara ramai dan itu lebih menarik perhatiannya sehingga tugasnya pun diabaikan. Berarti lingkungan memengaruhi konsentrasinya.

b. Pola pengasuhan yang permisif, yaitu pengasuhan yang bersifat menerima atau membolehkan apa saja yang anak lakukan. Pada kasus ini anak yang kurang dilatih untuk menyelesaikan suatu tugas sampai selesai. Jika ia mengalami kesulitan, orangtua membantunya sehingga ia mampu menyelesaikannya, tidak dibiarkan saja anak beralih melakukan sesuatu yang lain.

2. Faktor Psikologis

Anak mengalami tekanan ketika mengerjakan sesuatu sehingga tidak konsentrasi dan tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Contoh, suasana di sekolah yang berbeda dari suasana di rumah. Anak kaget, karena mempunyai teman yang lebih berani, sehingga ketakutan dan kekhawatiran si anak membuatnya sulit untuk konsentrasi. Akibatnya, konsentrasinya di kelas dalam menerima pelajaran berkurang. Hal ini terutama terjadi pada anak yang kemampuan sosialisasinya minim.

3. Faktor Internal

(9)

Jenis-jenis kesulitan belajar menurut Derek Wood,Kiat Mengatasi Gangguan Belajar,2011

Kesulitan belajar dapat dibagi menjadi tiga kategori besar. 1) Kesulitan dalam berbicara dan berbahasa

2) Permasalahan dalam hal kemampuan akademik

3) Kesulitan lain yang mencakup kesulitan dalam mengkoordinasikan gerakan anggota tubuh serta permasalahan belajar yang belum dicakup oleh kedua kategori diatas.

Kesulitan membaca, menulis dan berhitung termasuk dalam kesulitan dalam hal kemampuan akademik.

5. Upaya untuk menangani anak yang mengalami kesulitan belajar membaca, menulis dan berhitung.

 Menurut saya apa yang diungkapkan Mulyadi benar,karena dalam masalah yang dialami anak dalam kesulitan belajarnya perlu malakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan oleh Mulyadi,dan tidak hanya itu peran orang tua dalam mengurus anak juga harus benar.

Pemecahan kesulitan belajar dapat dilakukan dengan cara melakukan diagnostis. Diagnosis adalah upaya mengenali gejala dengan cermat terhadap fenomena yang menunjukan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda siswa. Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur yang terdiri dari langkah-langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar jenis tertentu yang dialami siswa. Prosedur jenis ini dikenal sebagai ‘’diagnostik’’ kesulitan belajar.(Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,2004)

Dalam melakukan diagnostik kesulitan belajar siswa, perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :

(10)

2. Memeriksa pendengaran dan penglihatan siswa khususnya yang diduga mengalami kesulitan belajar.

3. Mewawancarai orang tua atau wali untuk mengetahui hal-hal keluarga siswa yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar.

4. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.

5. Memberikan tes kemampuan inteligensi (IQ) khususnya kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.

(11)

TUGAS III

PEDOMAN WAWANCARA Pedoman Wawancara Yang Digunakan Dalam Mengumpulkan Data : Tempat : SD Sokowaten Baru

Kelas : 2 C

Narasumber : Pak Kasidi dan Pak Hadi Sulistyo

A. PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH Variabel : Guru

1. Berapa jumlah guru yang ada di sekolah ini ? 2. Bagaimana latar belakang pendidikan guru ?

3. Adakah guru honorer yang ada disekolah ini dan berapa orang yang menjadi guru honorer ?

4. Apakah dikurikulum yang terbaru ini mendapat respon positif dari para guru ? 5. Apakah para guru di sekolah ini sudah mengikuti diklat tentang kurikulum yang

terbaru ?

Variabel : Kesulitan Belajar

6. Apakah yang bapak ketahui tentang kesulitan belajar ?

7. Kesulitan apa saja yang dialami siswa pada proses pembelajaran ?

8. Apakah disekolah bapak ada program tambahan jam pelajaran bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar ?

9. Apakah bapak sebagai kepala sekolah juga ikut mengajar ?

B. PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU KELAS Variabel : Guru

(12)

4. Media apa saja yang bapak gunakan saat mengajar ? 5. Metode apa saja yang bapak gunakan saat mengajar ?

Variabel : Kesulitan Belajar

6. Apakah bapak tahu macam-macam kesulitan belajar ?

7. Kesulitan apa saja yang bapak temukan ketika kegiatan belajar mengajar ?

8. Apakah pengaruh dari kesulitan belajar yang dialami siswa selama proses pembelajaran berlangsung ?

9. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam mengatasi kesulitan belajar calistung ?

(13)

HASIL WAWANCARA

Hasil wawancara yang digunakan dalam pengumpulan data

Kelas : II

Narasumber : Hadi Sulistyo, S.Pd.

Pedoman wawancara untuk kepala sekolah : Variable : Guru

Peneliti : Berapa jumlah guru yang ada di sekolah ini ?

Informan : Jumlah guru yang ada di SD Sokowaten Baru ini berjumlah 25 orang. Peneliti : Bagaimana latar belakang pendidikan guru ?

Informan : Latar pendidikan guru di sekolah ini sudah menempuh jenjang S-1, tetapi ada sedikit guru yang berpredikat D3, namun guru yang baru lulusan D3 sedang melanjutkan kejenjang S-I. Karena untuk sekarang ini juga lulusan guru itu harus S-1.

Peneliti : Adakah guru honorer yang ada disekolah ini dan berapa orang yang menjadi guru honorer ?

Informan : Sebagian guru disini masih guru honorer, adapun guru yang sudah berpredikat PNS juga ada yang lolos sertifikasi.

Peneliti : Apakah dikurikulum yang terbaru ini mendapat respon positif dari para guru ? Informan : Kurikulum 2013 ini sebenarnya bagus, namun karena kurikulum yang terbaru ini

(14)

yang sedikit.Hal yang ke empat yaitu kurang mendalamnya materi yang terdapat pada kurikulum 2013.

Peneliti : Apakah para guru di sekolah ini sudah mengikuti diklat tentang kurikulum yang terbaru ?

Informan : Setelah diubahnya kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 para guru di sekolah ini mengikuti diklat untuk memperjelas isi dari kurikulum 2013. Namun ada saja guru yang masih belum paham dengan kurikulum yang terbaru ini.

Variabel : Kesulitan Belajar

Peneliti : Apakah yang bapak ketahui tentang kesulitan belajar ?

Informan : Kesulitan belajar yaitu suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan criteria standar yang telah ditetapkan.

Peneliti : Kesulitan apa saja yang dialami siswa pada proses pembelajaran ?

Informan : Kesulitannya kebanyakan siswa belum bisa membaca, menulis, dan berhitung. Peneliti : Apakah disekolah bapak ada program tambahan jam pelajaran bagi siswa yang

mengalami kesulitan belajar ?

Informan :Disekolah ini karena banyak siswa yang mengalami kesulitan seperti calistung tadi dan paling banyak itu dikelas rendah, sehingga dari pihak sekolah menghimbau guru yang mengajar dikelasnya masing-masing dengan mengadakan les tambahan setelah sepulang sekolah selama 15-30 menit. Sehingga bisa mengurangi bahkan tidak ada lagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Peneliti : Apakah bapak sebagai kepala sekolah juga ikut mengajar ?

Informan : Kebetulan karena saya sebelumnya juga pengajar jadi walaupun saya menjadi kepala sekolah saya juga mengajar.

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU KELAS

Variabel : Guru

Peneliti : Sudah berapa lama pengalaman bapak mengajar ?

(15)

Informan : Jumlahnya ada 30 siswa.

Peneliti : Apakah bapak setuju dengan kurikulum yang sekarang ?

Informan : Setuju tidak setuju, karena kurikulum 2013 menurut bapak hal yang baru dalam pembelajaran, juga bapak belum paham walaupun sudah mengikuti diklat. Namun kita sebagai guru harus mematuhi peraturan dari pemerintah, dan kita jalani saja.

Peneliti : Media apa saja yang digunakan bapak saat mengajar ?

Informan : Media yang bapak gunakan sesuai dengan apa yang ada di buku paket. Karena kurikulum 2013 sekarang juga sudah ada panduannya, jadi bapak lakukan sesuai yang ada dibuku tersebut.

Peneliti : Metode apa saja yang bapak gunakan saat mengajar ?

Informan : Metodenya sama juga sesuai dengan yang ada pada buku paket dikurikulum 2013. Sehingga bapak hanya menyampaikannya sesuai dengan buku, namun ada tambahan metodenya sedikit seperti apabila dibuku tidak ada metode penugasan jadi kita bisa menambahkan metode penugasan.

Variabel : Kesulitan Belajar

Peneliti : Apakah bapak tahu macam-macam kesulitan belajar ?

Informan : Kesulitan belajar itu ada faktor internal yaitu dalam diri sendiri yang dimana siswa memang ada rasa malas di dalam dirinya untuk belajar dan juga ada faktor dari luar disebut juga faktor eksternal yang dimana siswa mempunyai masalah contohnya tentang keluarga atau lingkungannya yang kurang mendukung. Sehingga masalah tersebut terbawa sampai disekolah.

Peneliti : Kesulitan apa saja yang bapak temukan ketika kegiatan belajar mengajar ? Informan :Sebagian siswa yang bapak ajarkan mengalami kesulitan dalam membaca, menulis

(16)

bisa membaca namun bisa bisa berhitung juga tapi ada juga beberapa siswa yang belum bisa membaca, menulis dan berhitung juga.

Peneliti : Apakah pengaruh dari kesulitan belajar yang dialami siswa selama proses pembelajaran berlangsung ?

Informan : Pengaruhnya siswa jadi sulit untuk menyerap materi yang bapak sampaikan, selain itu siswa cenderung suka bermain dikelas pada saat pembelajaran dimulai, sehingga bapak harus berusaha untuk membangkitkan motivasi belajarnya supaya siswa bapak tidak mengalami kesulitan lagi dan mau untuk belajar. Peneliti : Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam mengatasi kesulitan belajar

calistung ?

Informan : Faktor pendukung untuk mengatasi kesulitan calistung adalah dari pihak sekolah yang mendukung, seperti bimbingan les membuat siswa yang tadinya belum bisa materi hari itu menjadi paham. Faktor penghambatnya adalah dari orang tua yang tidak membimbing siswa dalam belajar dan mengerjakan PRnya. Peneliti : Bagaimana upaya bapak dalam mengatasi kesulitan belajar calistung ?

Referensi

Dokumen terkait

PP/61/2014 yang mengatur dibolehkannya aborsi akibat perkosaan karena perempuan yang mengandung janin, merupakan korban perkosaan yang menanggung beban trauma psikologis. Hal

Whenever she got an assignment, she tried to solve it and when she could handle it, it made her feel better and then raise her self-confident. Later, when she found

Selaku Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Kelompok II berdasarkan SK Nomor : 24/KPTS/ULP/2015, tanggal 27 Februari 2015, melalui Layanan Pengadaan Secara

Karena pembangunan menghendaki udara baru, bagi kelantjaran

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA PADA BENIH IKAN BAWAL ( Colossoma macropomum ) DI KOLAM MILIK PETANI IKAN DESA MERTASARI KECAMATAN PURWANEGARA

ini dianggap paling sesuai karena dapat mengungkap permasarahan wirausaha, tturu*yu untuk mengungkap peran keluarga lebih khusus lagi ibu dalam mengembangkan jiwa

Pengaruh Disiplin Belajar Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajarsiswa Pada Mata Pelajaran Akuntansikelas Xi Ips Di Sma Negeri 13 Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia |

beberapa parameter pertumbuhan tanaman kedelai dapat dinyatakan bahwa penggunaan pupuk hayati dari bakteri pada penelitian ini belum dapat menggantikan peran pupuk anorganik