• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANTANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TANTANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TANTANGAN PEMERINTAH DAERAH

TANTANGAN PEMERINTAH DAERAH

DALAM

DALAM

MENGHADAPI

MENGHADAPI

IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI

RUU ASN

TANTANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

TANTANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

MENGHADAPI

MENGHADAPI IMPLEMENTASI RUU ASNIMPLEMENTASI RUU ASN

Kelompok II

Kelompok IIII::

Riman K. Harefa (12.A2.022)

Riman K. Harefa (12.A2.022)

Djustiawan Wijaya

Djustiawan Wijaya (12.A2.0 (12.A2.00303)) Edi maknun Muktar (12.A2.010)

Edi maknun Muktar (12.A2.010)

Bayu Wahriyanto

Bayu Wahriyanto (12.A2.0 (12.A2.02828)) Syahrir

Syahrir (12.A2.0 (12.A2.0332)2) Minance Wanma

Minance Wanma (12.A2.0(12.A2.02626)) Fitra Yulia T

Fitra Yulia T (12.A2.0 (12.A2.02727)) Rizki Mursyaid

(2)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

(3)

Perubahan UU Kepegawaian

menuju RUU ASN

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974

tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sudah tidak sesuai dengan penyelenggaraan kepegawaian sehingga perlu diganti.

 Perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai

(4)
(5)

Tantangan Penerapan RUU ASN

Tantangan Penerapan RUU ASN

Pada Pemerintahan Daerah

Pada Pemerintahan Daerah

Status Kepegawa

ian

Status Kepegawaian Pusat dan

Daerah. Status kepegawaian

pusat dan daerah akan dijadikan

satu yaitu aparatur Negara

namun perlu penyelerasan

dengan undang – undang lainnya

seperti Otonomi Daerah.

(6)

Tantangan Penerapan RUU ASN

Tantangan Penerapan RUU ASN

Pada Pemerintahan Daerah

Pada Pemerintahan Daerah

Jenis Jabatan

Jabatan Eksekutif Senior Jabatan administrasi

Jabatan Fungsional

Sistem Penggajian Pegawai

Pemerintah akan menata ulang sistem

penggajian PNS karena membebani

anggaran. Idealnya gaji pokok akan

lebih besar dari pada tunjangannya

(7)

Tantangan Penerapan RUU ASN

Tantangan Penerapan RUU ASN

Pada Pemerintahan Daerah

Pada Pemerintahan Daerah

Jabatan Eselon Dihilangkan

Satu-satunya Jabatan eselon di daerah

adalah Jabatan Eselon Eksekutif (JES) yang dijabat oleh Sekretaris Daerah (Sekda).

Karir Pegawai

RUU ASN ini juga akan mengubah dari

pendekatan closed career system (sistem karir tertutup) yang sangat berorientasi kepada senioritas dan kepangkatan,

kepada open career system (sistem

(8)

Tantangan Penerapan RUU ASN

Tantangan Penerapan RUU ASN

Pada Pemerintahan Daerah

Pada Pemerintahan Daerah

Membuka Kemungkinan Pejabat

Terpilih Dari Luar Daerah

Sekretaris Provinsi/Kabupaten/Kota akan

dipilih oleh KASN (Komisi Aparatur

Sipil Negara) yang bisa berasal dari

daerah mana saja baik PNS maupun

pegawai tidak tetap. Pejabat posisi

dapat Sekda diisi dari luar daerah

(9)

Tantangan Penerapan RUU ASN

Tantangan Penerapan RUU ASN

Pada Pemerintahan Daerah

Pada Pemerintahan Daerah

Memangkas Kewenangan

Kepala Daerah

(10)

Tantangan Penerapan RUU ASN

Tantangan Penerapan RUU ASN

Pada Pemerintahan Daerah

Pada Pemerintahan Daerah

Pensiun

Pensiun bertambah menjadi 56 Tahun

KASN

Dibentuk Komisi yang terdiri dari

berbagai perwakilan.

Diklat

Diklat merupakan hak pegawai

Sanksi pidana

Ada sanksi pidana

(11)

PENUTUP

PENUTUP

KESIMPULAN

Dengan adanya ASN ini, berharap

bisa tercipta birokrasi yang

profesional, netral dan independen

dalam menjalankan tugas

kenegaraan tanpa tergantung

politik pemerintahan. Salah satu

caranya adalah dengan memutus

alur hirarki PNS dengan kepala

(12)

PENUTUP

PENUTUP

Saran

Harus di tinjau ulang RUU ASN yang menyatakan

bahwa pejabat karier tertinggi adalah sekda yang berasal dari PNS dan Non - PNS

Apabila eselon 3 dan 4 di daerah siap – siap

untuk di hapus atau kehilangan jabatan bagaimana dengan eselon 3 dan 4 yang di kantor kelurahan atau kecamatan yang

notabene berinteraktif secara langsung dengan masyarakat.

Peninjaun Ulang Pembentukan Jabatan Eksekutif

(13)
(14)

1. SEPTINUS

Referensi

Dokumen terkait

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa arsip vital merupakan arsip dinamis kelas satu (1) yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dari setiap pimpinan

siswa. 6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. 7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan

Peneliti menduga bahwa masih belum optimalnya kualitas pelayanan yang diberikan oleh bagian Tata Usaha kepada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Hasil penelitian adalah: (1) proses penggalian tata rias pengantin Malang terdiri dari : penggalian pertama menghasilkan tata rias pengantin Langse namun tidak

Pengembangan lebih lanjut badan antariksa india ISRO menandatangani beberapa kerjasama antara lain di bidang keantariksaan dengan badan antariksa Eropa( 1993), India dan Amerika

Coaching pada penelitian ini adalah proses interaktif antara coach dalam hal ini pengawas dengan guru sebagai coachee untuk memberdayakan potensi yang dimiliki

Disarankan kepada keluar- ga, sekolah dan pihak-pihak yang peduli dengan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia agar lebih memperhatikan remaja

Kurikulum 2013 telah menerapkan model pembelajaran pada pelajaran IPS yang dipandang sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. Pada kurikulum tersebut dikembangkan