27 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Pada setiap siklus terdapat sebuah kompetensi dasar yang berdasarkan sebuah kompetensi dasar yang berdasarkan sebuah standar kompetensi. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menurut
Permendiknas No.22 tahun 2006. 4.2Pelaksanaan Penelitian
a. Prasiklus
Berdasarkan hasil wawancara yang melibatkan guru kelas 1 SDN Giling sebagai narasumber, dapat informasi bahwa ketika pembelajaran matematika banyak siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan tidak jarang pula ada beberapa siswa yang tidak memperhatika guru dalam menerangkan plajaran. Hanya sebagian siswa yang terlihat aktif dalam kegiatan pembelajara. Maka tak jarang nilai mata pelajaran matematika siswa masih tergolong rendah. Pra siklus pada pembelajaran matematika di kelas 1 SDN Giling sudah mengaitkan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari, namun dalam pemakaian alat bantu media sangat minim, ada namun jarang digunakan.
b. Siklus I
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 20 Februari sampai 21 Februari 2017. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas 1 SDN Giling. Rumusan indikator adalah Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dengan cara mendatar,susun panjang, susun pendek dan pengguanaan sifat pertukaran dan pengelompokan. Media yang digunakan adalah kartu bilangan ARIEF, lembar kerja siswa.
1) Perencanaan
Perencanaan pada siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan. Pada tahap ini
28
a) Mempelajari materi yang akan digunakan dalam pembelajaran b) Menyiapkan kartu bilangan ARIEF sebagai mendia bantu c) Membuat Lembar Kerja Siswa
d) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) e) Membuat soal evaluasi beserta kunci jawaban.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus 1 dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, alokasi waktu
pada pertemuan pertama 90 menit (2 x 35 menit), pertemuan kedua 90 menit (2 x 35 menit), pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Febeuari 2017, pertemuan kedua pada hari Selasa 21 Februari 2017.
Pertemuan pertama (20 Februari 2017) a) Pendahuluan
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan mengelompokkan siswa kedalam kelompok belajar, guru mengabsen kehadiran, guru mengajak siswa, siswa di ajak bernyanyi “4 sehat 5 sempurna”, guru mengaitkan lagu tersebut untuk mengenalkan kartu bilangan ARIEF yang bergambar macam-macam buah. b)Kegiatan Inti
Kegiatan inti dilaksanakan sesuai dengan sintanks model pembelajaran
RME sebagai berikut : guru mengajak siswa menyanyikan lagu ”balonku” guru
bertanya mengenai masalah kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dengan pula memberi contoh dengan menggunakan gambar apel disini siswa berperan aktif yaitu dengan maju ke depan kelas untuk mendemonstrasikan soal yang dibaca oleh guru, lalu siswa diminta untuk mengurutkan kartu bilangan ARIEF 1-50 di atas meja pada kelompok masing-masing, secara lisan guru memberikan masalah kontekstual, guru membacakan soal dan siswa diminta
29
guru meminta 1 orang perwakilan setiap kelompok untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis, guru bersama siswa mendiskusikan jawaban dan bersama-sama menyimpulkan jawaban yang benar.
c) Kegiatan Penutup
Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan hari ini, guru juga memfasilitasi kepada siswa yang belum paham dengan materi yang di ajarkan.
Pertemuan kedua (21 Februari 2017) a) Pendahuluan
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan mengelompokkan siswa kedalam kelompok belajar, guru mengabsen kehadiran, guru mengajak siswa untuk mengingat pelajaran kemarin
b)Kegiatan Inti
Kegiatan inti dilaksanakan sesuai dengan sintanks model pembelajaran RME sebagai berikut : guru bertanya mengenai masalah kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yaitu contoh masalah kontekstual pertemuan yang lalu, siswa diminta untuk mengurutkan kartu bilangan ARIEF 1-50 di atas meja pada kelompok masing-masing, secara lisan guru memberikan masalah kontekstual, guru membacakan soal cerita soal penjumlahan dan pengurangan dengan sifat operasi pertukaran dan pengelompokan, siswa diminta untuk memperhatikan.
Semua siswa dalam kelompok diminta untuk bekerja sama dengan teman satu kelompok untuk menyusun kartunya di atas meja, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan pula jika ada siswa yang belum paham maka siswa tersebut dapat melihat caranya melalui kartu bilangan yang sudah disusun oleh siswa yang lain. Tetapi nampak hanya beberapa siswa yang aktif
melaksanakan perintah, banyak pula siswa yang belum begitu paham dengan tugas mereka.
30
depan. Setelah perwakilan semua kelompok maju ke depan, guru bersama siswa mengoreksi hasil pekejaan setiap kelompok bersama-sama. Dan guru mengarahkan siswa
c) Kegiatan Penutup
Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan hari ini, guru juga memfasilitasi kepada siswa yang belum paham dengan materi yang di ajarkan.
3) Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, guru kelas sebagai observer mengamati bagaimana jalannya pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah tersedia. Item penyataan pada lembar observasi. Berdasarkan dari hasil lembar observasi akan menunjukkan kelemahan dan kelebihan dalam proses pemelajaran. Kelemahan akan di perbaiki, sedangkan kelebihan akan dipertahankan pada pertemuan berikutnya
Berdasarkan dari hasil lembar observasi siklus I menunjukkan pada kegiatan guru sudah tercapai 100%, sedangkan pada lembar observasi kegiatan siswa juga mencapai 100%. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada siklus I menunjukkan siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika melalui pendekatan realistik berbantu kartu bilangan ARIEF, hal ini tampak dari awal ketika guru memberikan masalah kontekstual dengan penyelesaian menggunakan media pembelajaran kartu bilangan ARIEF, sebagian besar siswa memperhatikan dan ingin mencoba menggunakan media pembelajaran tersebut.
Pada saat memberi contoh guru hanya menggunakan contoh gambar tanpa menggunakan contoh asli, jadi siswa kurang tertarik. Masih ada siswa yang belum jelas apa tugas dan bagaimana cara penggunaan media kartu bilangan ARIEF yang sudah di jelaskan oleh guru, itu karena siswa tersebut tidak memperhatikan
dengan baik, sibuk dengan bermain. 4) Refleksi
31
untuk melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil berdasarkan observasi hasil refleksi siklus I adalah
Kelebihan :
1. Pengelompokan siswa yang di tetapkan oleh guru dan memberikan ikat kepala bernama kepada siswa membuat semua siswa merasa senang dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran.
2. Penggunaan media belajar yang berbentuk kartu bilangan ARIEF membuat siswa bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran.
Kelemahan :
1. Sebagian siswa tidak memperhatikan, karena merasa dekat dengan teman saat di jadikan satu kelompok.
2. Hanya ada beberapa siswa yang aktif dalam pembelajaran.
c. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 sampai 14 Maret 2017. Rumusan indikator adalah Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dengan cara mendatar, susun pendek, susun panjang dan pengguanaan sifat pertukaran dan pengelompokan dengan dibantu media yang digunakan adalah kartu bilangan ARIEF dan lembar kerja siswa.
1) Perencanaan
Perencanaan pada siklus II ini disusun sebelum melaksanakan siklus II. Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut.
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). b) Membuat soal evaluasi beserta kunci jawaban.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan Siklus II dilakukan sebanyak dua pertemuan, alokasi waktu pada pertemuan pertama 90 menit (2 x 35 menit), pertemuan kedua 90 menit (2 x
35 menit), pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 13 Maret 2017, pertemuan kedua pada hari Selasa 14 Maret 2017.
32
Kegiatan awal dimulai dengan memberikan salam, mengajak berdoa siswa dan mengabsensi siswa. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaaran. b)Kegiatan Inti
Kegiatan inti dilaksanakan sesuai dengan sintanks model pembelajaran RME sebagai berikut : guru mengajak siswa menyanyikan lagu ”balonku” guru bertanya mengenai masalah kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari, yaitu bertanya “apakah ada yang berulang tahun hari ini” siswa menjawab, guru bertanya “jika kita ulang tahun itu, menambah apa?”, siswa menjawab, lalu
guru menjelaskan bahwa ulang tahun itu menambah umur. Guru dengan pula memberi contoh dengan menggunakan permen, perwakilan 3 orang siswa maju ke depan untuk memperagakan apa yang di bacakan oleh guru, lalu siswa diminta untuk mengurutkan kartu bilangan ARIEF 1-50 di atas meja pada kelompok masing-masing, guru memberikan masalah kontekstual berupa kartu yang berisikan soal, setiap kelompok mendapat 2 buah soal, guru memberi waktu selama 5 menit untuk mengerjakan soal, dengan mencari kartu berapa yang ada di soal tersebut lalu menyuunnya di atas meja, semua siswa dalam kelompok diminta untuk bekerja sama dengan teman satu kelompok untuk menyusun kartunya di atas meja juga menulisnya di buku masing-masing, jika soal sudah selesai di kerjakan, soal tersebut di geser ke kelompok lain. Nampak hanya beberapa siswa yang aktif melaksanakan perintah, siswa yang tadinya belum begitu paham dengan tugas yang diberikan. Pada siklus II ini siswa sudah tau apa tugas mereka. Selanjutnya guru meminta 2 orang perwakilan untuk setiap kelompok maju ke depan menuliskan jawaban. Siswa nampak antusias karena sudah mengerti. Setelah perwakilan semua kelompok maju ke depan, guru bersama siswa mengoreksi hasil pekejaan setiap kelompok bersama-sama.
c) Kegiatan Penutup
Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan hari ini, guru juga memfasilitasi kepada siswa yang belum paham dengan materi yang di ajarkan.
33
Kegiatan awal dimulai dengan memberikan salam, mengajak berdoa siswa dan mengabsensi siswa. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaaran. b)Kegiatan Inti
Kegiatan inti dilaksanakan sesuai dengan sintanks model pembelajaran RME sebagai berikut : guru mengajak siswa menyanyikan lagu ”balonku” guru bertanya mengenai masalah kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, siswa diminta untuk mengurutkan kartu bilangan ARIEF 1-50 di atas meja pada kelompok masing-masing, guru memberikan masalah kontekstual berupa
kartu yang berisikan soal, setiap kelompok mendapat 2 buah soal, guru memberi waktu selama 5 menit untuk mengerjakan soal, dengan mencari kartu berapa yang ada di soal tersebut lalu menyuunnya di atas meja, semua siswa dalam kelompok diminta untuk bekerja sama dengan teman satu kelompok untuk menyusun kartunya di atas meja juga menulisnya di buku masing-masing, jika soal sudah selesai di kerjakan, soal tersebut di geser ke kelompok lain. Nampak hanya beberapa siswa yang aktif melaksanakan perintah, siswa yang tadinya belum begitu paham dengan tugas yang diberikan. Pada siklus II ini siswa sudah tau apa tugas mereka. Selanjutnya guru meminta 2 orang perwakilan untuk setiap kelompok maju ke depan menuliskan jawaban. Siswa nampak antusias karena sudah mengerti. Setelah perwakilan semua kelompok maju ke depan, guru bersama siswa mengoreksi hasil pekejaan setiap kelompok bersama-sama.
c) Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan hari ini, guru juga memfasilitasi kepada siswa yang belum paham dengan materi yang di ajarkan. Guru memberikan soal evaluasi siklus II
3) Observasi
Berdasarkan dari hasil lembar observasi siklus II menunjukkan pada
34
latihan yang diberikan oleh guru. Pada pertemuan kedua, menujukkan bahwa seluruh siswa sudah terlibat dalam proses pembelajaran, tidak hanya sebagian siswa yang mengikuti. Semua siswa melaksanakan diskusi kelompok sampai selesai, tidak mengobrol dengan teman dalam kelompok kecuali membahas soal, mengerjakan masalah kontekstual secara diskusi, memastikan semua anggota kelompok sudah menguasai materi juga dalam penulisan di buku masing-masing, menyimak seluruh informasi yang disampaikan oleh guru, sebagian besar siswa aktif dalam memberikan tanggapan terhadap apa yang disampaikan oleh guru,
mengerjakan latihan soal, mencatat jawaban yang benar setelah dijelaskan oleh guru, menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan antusias, dan siswa merasa tertarik untuk memperhatikan.
4) Refleksi
Setelah melaksanakan tindakan siklus II, tidak ditemukan kendala atau kekurangan yang berarti pada proses pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan bahwa sikus II merupakan perbaikan yang diberian peneliti untuk memperbaiki pelaksanaanya,. Berdasarkan pengamatan saat pembelajaran berlangsung dan capaian hasil belajar tes tertulis diperoleh bahwa:
a) Hasil belajar siswa tuntas.
b) Siswa menunjukkan rasa antusias pada saat proses pembelajaran. 4.3 Hasil Belajar Siswa
a. Hasil Belajar Pra Siklus
Pada nilai pra siklus menunjukkan hasil yang belum sesuai harapan, nilai tes pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.1 hasil belajar tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan pembelajaran. Penggunaan metode RME diharapkan dapat meningkatkkan hasil belajar siswa.
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus Siswa Kelas 1
No. NamaSiswa KMM Nilai keterangan
1. Malik 60 80 TUNTAS
2. Andi 60 70 TUNTAS
3. Faris 60 60 TUNTAS
35
5. Tegar 60 30 TIDAK TUNTAS
6. Jelita 60 0 TIDAK TUNTAS
7. Kian 60 0 TIDAK TUNTAS
8. Huddan 60 0 TIDAK TUNTAS
9. Naufal 60 80 TUNTAS
10. Kharisa 60 40 TIDAK TUNTAS
11. Gilang 60 50 TIDAK TUNTAS
12. Silvia 60 30 TIDAK TUNTAS
13. Wahyu 60 40 TIDAK TUNTAS
14. Zidna 60 60 TUNTAS
15. Maya 60 30 TIDAK TUNTAS
16. Hanin 60 40 TIDAK TUNTAS
17. Intan 60 70 TUNTAS
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Pra Siklus Nilai Frekuensi Presentase (%)
<40 6 35,29
40-49 3 17,66
50-59 2 11,76
60-69 2 11,76
70-79 2 11,76
80-89 2 11,76
Jumlah 17 100
36
Gambar 4.1 Nilai Tes Pra Siklus
b. Hasil Belajar Siklus I
Setelah dilaksanakan perbaikan pada proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran RME, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Nilai tes siklus I dapat dilihat pada tabel . soal tes terdiri dari 10 nomor, dimana jika jawabannya benar setiap nomor diberi skor 10.
Tabel 4.3 Data Nilai Matematika Siswa Siklus I
37
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Siklus I
Nilai Frekuensi Presentase (%)
< 50 2 11,76 rata-ratanya adalah 62,94%, dan standar deviasinya adalah 21,43%. Adapun grafik nilai tes siklus I disajikan pada Gambar 4.2 siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 10 siswa 58,82%, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan sekolah sebanyak 7 siswa 41,17%.
Gambar 4.2Hasil Belajar Siklus I
c. Hasil Belajar Siklus II
Setelah dilaksanakannya perbaikan pada siklus II, menunjukkan banyak siswa yang hasil belajarnya mengalami peningkatan. Nilai tes siklus II dapat dilihat pada tabel. soal tes terdiri dari 10 nomor, dimana jika jawabannya benar setiap nomor diberi skor 10.
Tabel 4.5 Data Nilai Matematika Siswa Siklus II
38
4. Wisnu 60 100 TUNTAS
5. Tegar 60 30 TIDAK TUNTAS
6. Jelita 60 90 TUNTAS
7. Kian 60 70 TUNTAS
8. Huddan 60 100 TUNTAS
9. Naufal 60 80 TUNTAS
10. Kharisa 60 90 TUNTAS
11. Gilang 60 100 TUNTAS
12. Silvia 60 60 TUNTAS
13. Wahyu 60 100 TUNTAS
14. Zidna 60 90 TUNTAS
15. Maya 60 40 TIDAK TUNTAS
16. Hanin 60 90 TUNTAS
17. Intan 60 70 TUNTAS
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Siklus II Nilai Frekuensi Presentase (%)
<60 2 11,76
60-69 1 5,88
70-79 3 17,65
80-89 1 5,88
90-100 10 58,83
Jumlah 17 100
Pada siklus II beberapa siswa sudah mencapai KKM yaitu 60 dengan nilai
rata-ratanya adalah 81,76%, dan standar deviasinya adalah 21,28%. Adapun grafik nilai tes siklus II disajikan pada Gambar 4.3 siswa yang sudah mencapai KKM
39
Gambar 4.3 Hasil Belajar Siklus II
4.4 Perbandingan Antar Siklus
Perbandingan hasil pra siklus, siklus I dan siklus II disajikan dalam Tabel 4.7
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
NO NAMA
40
Gambar 4.4 Nilai Setiap Siswa Antar Siklus
Hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II menujukkan bahwa pada siklus I siswa belum terbiasa dengan pembelajaran RME berbantu kartu bilangan. Siswa masih terlihat pasif dan pembelajran masih kurang kondusif karena siswa gaduh dan karena gaduh siswa tidak mengetahui apa tugas yang diberikan, hanya beberapa siswa yang terlibat aktif mengikuti pelajaran dan ada juga yang pasif. Pada siklus II, seluruh siswa sudah terlibat dalam proses pembelajaran, siswa melakukan tugas dari guru.
Tabel 4.8 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas I
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
Mencapai KKM >60 6 siswa
(35,29%)
10 siswa (58,82%)
15 siswa (88,24%)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
41
Gambar 4.5 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas I
Gambar 4.6 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas I
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran matematika dengan model RME di SDN Giling kecamatan
Pabelan kabupaten Semarang telah dilaksanakan sesuai tahap pelaksanaannya yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil analisis perbandingan pra siklus, siklus I dan siklus II yang telah dilakukan menunjukkan bahwa. Hasil pra siklus 42,94%, hasil belajar siklus I menunjukkan siswa yang mendapat nilai diatas KKM ada 10 siswa 62,94%, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ada 7 siswa 41,17%, Hasil belajar siklus II menunjukkan siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 15 siswa 88,23%, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan sekolah sebanyak 2 siswa 11,76%.
0 5 10 15 20
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Pra Siklus Siklus I Siklus II
42,94
62,94
87,05
0 20 40 60 80 100
Pra Siklus Siklus I siklus II
Persentase %
42
Pembelajaran ini dikatakan berhasil jika presentase jumlah siswa yang sudah tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran mencapai lebih dari 80% dari jumlah keseluruhan siswa. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan model RME dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 SDN Giling, hal ini dipicu karena siswa terlihat atusisas karena memakai media belajar kartu bilangan ARIEF.
Hasil observasi pada pra siklus menunjukkan bahwa proses mengajar sudah optimal, namun belum sepenuhnya. Belum maksimalnya penggunaan media
pembelajaran sehingga membuat siswa kurang antusias, apalagi untuk kelas rendah yang ranahnya masih dalam tahap bermain.
Pada awal siklus I, siswa belum terbiasa dengan pemakaian media kartu bilangan ARIEF karena media ini belum pernah dipergunakan oleh siswa. Selain itu dalam proses pembelajaran hanya sebagian yang mendominasi aktif, dan pada saat guru menugaskan ada sebagian siswa yang tidak paham karena tidak memperhatikan. Ahkir pertemuan, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari. Dan pada saat pertemuan ke dua pada siklus I guru memberikan soal evaluasi siklus I.
Pada petemuan siklus II, proses pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar, karena siswa dan guru dapat berinteraksi dengan baik, siswa dapat melakukan intruksi yang diberikan oleh guru dan terlihat siswa bekerja sama dengan teman kelompoknya untuk menyelesaikan soal yang diberika oleh guru. Pertemuan kedua pada siklus II, guru memberikan tes evalusai berupa soal berbentuk uraian singkat untuk mengetahui hasil belajar pada siklus II.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan secara umum siswa dapat megikuti pembelajaran dengan baik terlihat pada antusias siswa saat mengikuti pembelajaran dengan metode pendekatan RME berbantu kartu bilangan ARIEF.
43