T EK N I K PEM ERCON T OAN
Dudi Nasrudin
Nasrudin Usman
Usman
Dudi
Dudi Nasrudin
Nasrudin Usman
Usman
Fakultas
Fakultas TeknikTeknik, , ProdiProdi TeknikTeknik PertambanganPertambangan Universitas
Universitas Islam BandungIslam Bandung Universitas
M e t ode
M e t ode Sa m pling
Sa m pling
Da la m
Da la m Pe m bora n
Pe m bora n Ba t uba ra
Ba t uba ra
Metode sampling adalah metode pengambilan
conto batubara melalui proses pemboran inti non
coring atau
open hole
. Pemboran inti merupakan
proses pengambilan conto
core
, sedangkan pemboran
p
p
g
g
p
non coring tanpa mengambil sampel
core
tetapi hanya
mengambil
sampel
cutting
untuk
mengetahui
mengambil
sampel
cutting
untuk
mengetahui
kedalaman, ketebalan lapisan tanah penutup dan
l
i
b t b
Sampel
Sampel
Sampel adalah sebagian kecil dari suatu
p
g
tubuh lapisan batubara yang dianggap mewakili
l
h if
if
d
d l
b h l
i
seluruh sifat-sifat yang terdapat dalam tubuh lapisan
batubara
tersebut.
Oleh
karena
itu
sampling
batubara merupakan pengumpulan suatu lapisan
b t b
kili
k
l
h
l
i
batubara
yang
mewakili
keseluruhan
lapisan
T j
T j
P
P
bil
bil
S
S
l
l B t b
B t b
Tujuan
Tujuan Pengambilan
Pengambilan Sampel
Sampel Batubara
Batubara
1.
Menentukan kondisi geologi dan stratigrafi endapan batubara
guna mengetahui hubungannya dengan genesa dan proses
guna mengetahui hubungannya dengan genesa dan proses
geologi yang mengendalikannya.
M
t k
k
lit
b t b
d
b t i
l
i
2.
Menentukan
kualitas
batubara
dan
membatasi
lapisan
batubara yang ekonomis.
3.
Membuat peta kualitas lapisan batubara, apabila digabungkan
dengan peta-peta tematik lainnya. Dapat sebagai dasar untuk
perencanaan tambang dan teknologi yang akan digunakan.
Langkah
Langkah--Langkah
Langkah Sampling Batubara
Sampling Batubara
Langkah-langkah pengambilan sampel batubara berdasarkan standar Joint Ore Reserves Committee (JORC) yaitu :
1 Pembuatan lintasan titik pemboran berdasarkan arah strike/dip dari batubara 1. Pembuatan lintasan titik pemboran berdasarkan arah strike/dip dari batubara.
2. Pembuatan titik pemboran dari hasil peta lintasan trevers.
3. Pada setiap titik pemboran dipakai metode pilot hole atau open hole.
4 Melakukan pemboran dengan kedalaman 100 150 meter sesuai dengan 4. Melakukan pemboran dengan kedalaman 100-150 meter sesuai dengan
standart JORC.
5. Melakukan logging geofisika.
6 Melakukan Pemboran inti. 6. Melakukan Pemboran inti.
7. Melakukan proses coring.
8. Coring dilakukan sepanjang core barrel ± 1,5 meter. 9 Mengeluarkan split dari core barrel
9. Mengeluarkan split dari core barrel.
10. Sampel dipotong ply by ply sesuai dengan ketentuan JORC dan BPP. 11. Menentukan ketebalan dari Batubara yang akan di sampling.
12 Menentukan batas dari sample Ply by Ply dan jumlah yang akan diambil 12. Menentukan batas dari sample Ply by Ply dan jumlah yang akan diambil. 13. Kemudian sampel dibungkus dengan plastik sampel, setelah itu diikat dengan
Metode
Metode Pengambilan
Pengambilan Sampel
Sampel Batubara
Batubara
Dalam pengambilan sampel batubara ada dua cara yang
sering digunakan yaitu :
1. Metode
channel sampling
1. Metode
channel sampling
Metode
Metode
Channel Sampling
Channel Sampling
Channel sampling
merupakan metode
manual sampling
yang pengumpulan contohnya dengan cara
handling
, tergolong
sangat cermat, dan banyak digunakan pada tahap eksplorasi
(test
pitting/trenching)
sampai pembukaan tambang.
Channel
sampling
yang ideal yaitu
harus
konstan
Prosedur
Prosedur
osedu
osedu
Channel Sampling
Channel Sampling
Channel Sampling
Channel Sampling
1
.
Membersihkan permukaan
(preparing the surface).
Menentukan
lokasi
untuk
channel
sampling
kemudian
permukaan singkapan dibersihkan dari pengaruh kotoran
p
g
p
p
g
(soil, abu, debu, organik), pelapukan atau oksidasi.
2 Menggali parit (
cutting the channel
)
2. Menggali parit (
cutting the channel
).
Setelah permukaan bersih selanjutnya dibuat dua garis sejajar
t
k l
(
b
t k
d t b
) d
k t b l
/
yang tegak lurus (membentuk sudut besar) dengan ketebalan/
perlapisan, kemudian digali atau dibuat paritan yang menerus
Prosedur
Prosedur
Channel Sampling
Channel Sampling
3. Pengumpulan contoh (
collecting the sample
)
Prosedur
Prosedur
Channel Sampling
Channel Sampling
4.
Penomoran contoh (
labeling samples
)
Metode
Metode
Drill Core Sampling
Drill Core Sampling
Sampel diambil dari hasil pemboran inti (
core drilling
),
yaitu
setelah
contoh
diambil
dari
core
barrel
lalu
dibersihkan kemudian dipotong (
split
) memanjang menjadi
dua bagian. Sebagian digunakan untuk uji laboratorium dan
sisanya disimpan sebagai arsip untuk penelitian selanjutnya
sisanya disimpan sebagai arsip untuk penelitian selanjutnya.
Metode
Metode
Drill Core Sampling
Drill Core Sampling
Keuntungan cara ini adalah :
1.
Pengambilan contoh dapat mencapai bagian
bawah (
floor
) dari lapisan batubara.
2.
Material yang terambil berbutir halus sehingga
e
y
g e
b
be bu
us se
gg
tidak perlu dihancurkan lagi.
Metode
Metode
Drill Core Sampling
Drill Core Sampling
Adapun kesulitan dengan cara ini adalah :
1. Tidak dapat digunakan atau diterapkan pada lapisan batubara yang tidak seragam, misal berstruktur banded.
2 Ti k k if h
2. Tingkat ketepatan atau representatif contoh sangat tergantung apakah cutting yang dapat terambil tersebut cukup banyak atau tidak, perlu juga diketahui berapa besarnya, p j g p y core recoveryy.
3. Apabila menggunakan lumpur pemboran, maka contoh harus bersih dari lumpur pemboran.
Pengambilan
Pengambilan Sampel
Sampel Batubara
Batubara
Pengambilan conto (
sampling
) batubara adalah suatu proses
pengambilan conto dengan massa yang kecil dari suatu massa
yang besar dan cukup representatif serta merata
yang besar dan cukup representatif serta merata.
Pengambilan conto dapat dilakukan pada singkapan batubara
Pengambilan
Pengambilan Sampel
Sampel Batubara
Batubara
1.
Pada Batubara
In-Situ
Pengambilan conto batubara
in-situ
dari singkapan atau
endapan batubara yang tidak terlalu dalam dilakukan dengan
p
y
g
g
Jumlah contoh yang harus diambil dari batubara in-situ bergantung pada :
a. Tahap penyelidikan.
b. Ketebalan lapisan batubara.
c. Jumlah/perubahan lapisan.
Dalam proses pengambilan contoh bisa timbul kesalahan-kesalahan yang berkenaan dengan hal-hal antara lain :
l h/b h id k k i
1. Jumlah/berat contoh yang tidak mencukupi.
2. Cara pengambilan contoh yang tidak tepat.
Penentuan lokasi pengambilan contoh
3. Penentuan lokasi pengambilan contoh.
Pengambilan
Pengambilan Sampel
Sampel Batubara
Batubara
2.
Pada Batubara Lepas
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan
contoh batubara lepas adalah sebagai berikut :
a.
Lokasi pengambilan contoh (dari ban berjalan / tempat
penimbunan dll).
b.
Jumlah
increment
yang harus diambil.
c.
Berat setiap
increment
yang harus diambil, bergantung
d
k
k i
ik l
pada ukuran maksimum partikel.
d.
Dilakukan
replikasi sampling
sebagai
sampling check
,
Lokasi
Lokasi Pengambilan
Pengambilan Sampel
Sampel
Pada
Pada Batubara
Batubara Lepas
Lepas
Pengambilan sampel dari massa batubara yang
lepas dapat dilakukan di :
lepas dapat dilakukan di :
1.
Stockpile.
2.
Belt Conveyor.
Lokasi
Lokasi Pengambilan
Pengambilan Sampel
Sampel
Pada
Pada Batubara
Batubara Lepas
Lepas
1. Pada Stockplie
Pengambilan contoh di stockpile dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Jumlah increment yang diambil sesuai dengan lokasi yang diambil.
b. Pengambilan contoh dilakukan dengan sistem blok dengan cara mengukur
panjang, lebar, dan tinggi stockpile.
Jika ukuran ukuran di atas telah diketahui area stockpile dibagi sesuai dengan c. Jika ukuran-ukuran di atas telah diketahui, area stockpile dibagi sesuai dengan
jumlah increment yang harus diambil.
d. Jika pengambilan contoh dilakukan secara manual, makap g , increment diambil
dengan menggunakan sekop atau auger.
e. Contoh kemudian diberi identitas pada container-nya, dan siap dikirim ke
2.
Di Atas
Belt Conveyor
Pengambilan contoh di atas belt conveyor dapat dilakukan sebagai Pengambilan contoh di atas belt conveyor dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Jumlah increment yang diambil sesuai dengan lokasi yangy g g y g
diambil.
b. Pengambilan contoh dapat dilakukan secara manual atau
mekanis. Jika dilakukan secara manual, untuk batubara dengan ukuran maksimum partikel 80 mm hanya bisa dilakukan jika belt
conveyor dihentikan sejenak
conveyor dihentikan sejenak.
c. Jika pengambilan contoh dilakukan secara sistematis kecepatan
dari belt conveyor harus dijaga agar tetap konstan. Pengambilan
sebaiknya dilakukan pada ujung dari belt conveyor.
d. Contoh kemudian diberi identitas dan siap dikirim untuk di
3.
3.
Di
Di Atas
Atas Gerbong
Gerbong Kereta
Kereta Api
Api Atau
Atau Barge
Barge
P bil t h d t dilk k b i b ik t Pengambilan contoh dapat dilkukan sebagai berikut:
a. Jumlah increment yang diambil sesuai dengan lokasi yang
diambil. diambil.
b. Bagian atas gerbong kereta api/barge dibuat blok-blok yang
berbetuk bujur sangkar berukuran 1 x 1 meter.
c. Dua atau tiga increment diambil secara acak.
d. Pengambilan contoh bisa dilakukan dengan menggunakan
sekop atau auger dengan kedalaman pengambilan sampai 30 cm. Jika batubara nampak basah, maka pengambilan harus lebih dalam hingga mencapai setengah tinggi timbunan batubara di dalam hingga mencapai setengah tinggi timbunan batubara di dalam gerbong.
e. Contoh selanjutnya diberi identitas dan kemudian dikirim ke
Perhitungan
Perhitungan
Massa
Massa
Massa atau
atau Jumlah
Jumlah Sampel
Sampel Yang
Yang Diambil
Diambil
Massa atau jumlah sample yang diambil tergantung dari ukuran butir atau
particle size dari batubara tersebut. Ketentuan ini juga tergantung pada standard
mana yang diikuti.
Berat minimum sample untuk setiap increment tergantung dari ukuran butir
batubara yang disampling, dan mengikuti persamaan (pada Stockpile) sebagai
berikut :
M = 0.06 D
Keterangan :
M : Massa atau berat per increment (kg)
Contoh
Contoh Soal
Soal
Berapa berat minimum per increment pada manual
sampling jika ukuran batubara top size 50 mm ?
Diketahui : D = 50 mm
Ditanyakan : M ?
Jawab
:
M = 0.06 D
= 0.06 x 50
3 k
Massa
Massa atau
atau Jumlah
Jumlah Sampel
Sampel Yang
Yang Diambil
Diambil
ContohContoh
SoalSoal
Aspek Geologi dan H om ogen itas
Aspek Geologi dan H om ogen itas
Aspek geologi utam a :
Sejarah dan Kon disi Geologi
Sejarah dan Kon disi Geologi,
Model 3D (geom etri en dapan ),
M d l
tik
d
K
kt
i tik i
l
i