• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pr 10 Dan jurnal medpen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pr 10 Dan jurnal medpen"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1. Sumber :

Binar Kurnia Prahani. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Model Inkuiri Terbimbing Untuk Melatih Kemampuan Multi Representasi Siswa SMA. Surabaya: Jurnal Pendidikan Sains. Vol 4, No 2.

Berdasarkan tes kemampuan multirepresentasi di SMAN 19 Surabaya pada materi fisika sub pokok bahasan kalor terhadap wujud zat secara representasi hanya 12,50% dan hasil observasi melalui wawancara dan angket pada siswa dan guru ditemukan beberapa penyebab belum terlaksana secara maksimal upaya melatih kemampuan multi representasi dalam pembelajaran fisika. Maka dari itu penulis mengambil judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Model Inkuiri Terbimbing Untuk Melatih Kemampuan Multi Representasi Siswa SMA”. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan Kemp. Terdiri atas: 1) instructional problems 2) learner characteristics 3) task analysis 4) instructional objectives 5) content sequencing 6) instructional starategies 7) instructional delivery 8) evaluation instrumens dan 9) instructional resources. Teknik analisis data terdiri atas 1) analisis data validitas perangkat pembelajaran meliputi RPP, buku ajar, LKS, instrument tes pengetahuan, instrument penilaian SMP, instrument tes kinerja. 2) analisis data pengamatan aktivitas siswa menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif 3) analisis peningkatan kemampuan multi representasi fisika menggunakan uji wilcoxon matched pairs dan uji u mann – whitney untuk mengetahui perbedaan kemampuan representasi siswa 4) analisis data angket respon siswa menggunakan skala guttman. Ada beberapa siswa yang tes pengetahuan tidak tuntas, ternyata tes kemampuan multi representasi juga tidak tuntas. Diberikan solusi remedial dengan pendampingan pembelajaran agar mampu memvisualkan dan merepresentasikan secara verbal dalam proses memahami konsep dalam pembelajaran yang bermakna.

(2)

Rouf Al Amin. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika SMA Model Guided Inquiry Untuk Menigkatkan Pemahaman Konsep Siswa Materi Listrik Dinamis. Surabaya: Jurnal Pendidikan Sains. Vol 1, No 2.

(3)

Muhammad Azhari Habsi. 2015. Pengembangan Alat Listrik Dinamis Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa. Mataram: Jurnal pendidikan IPA. Vol 1, No 1.

Dari hasil studi pendahuluan ditemukan beberapa permasalahan pembelajaran disekolah yang perlu diperbaiki diantaranya : pertama, pembelajaran listrik dinamis masih menggunakan metode ceramah dan terpusat pada guru. Kedua, konsep listrik dinamis bersifat abstrak dan masih membutuhkan media untuk penjelasan konsep. Ketiga, keberadaan peralatan praktikum listrik dinamis disekolah tidak memadai jika dibandingkan dengan kondisi ideal. Keempat, pengusaan konsep listrik dinamis disekolah yang diobservasi masih rendah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dalam bidang pendidikan dengan model pengembangan borg &gall yang dimodifikasi oleh sukmadinata (2011) menjadi 3 tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap pengembangan dan tahap pengujian. Pada tahap pendahuluan dilakukan studi kepustakaan, studi lapangan dan penyusunan produk awal atau draf model. Pada tahap pengembangan dilakukan realisasi produk awal APLD berbasis inkuiri dan perangkat pendukung meliputi silabus, RPP, LKS. Tahap uji coba terbatas dilakukan pada sekolah SMPN 2 Montong Gading melibatkan 36 siswa. Hasil uji coba terbatas dan hasil perbaikan selanjutnya digunakan untuk uji coba skala luas. Di SMPN 2 Sikur dan SMPN 1 Terara dengan melibatkan 66 siswa. Produk final diuji efektifitasnya melalui implementasi dalam pembelajaran pada kelas eksperimen dan membandingkannya dengan kelas kontrol dalam cluster random sampling. Pengolahan data pengusaan konsep diawali dengan melakukan uji kolmogrov smirnov dan uji homogenitas menggunakan uji levene. Untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa dilakukan dengan menghitung besarnya skor gain yang dinormalisasi (N –gain). Dimana peningkatan pengusaan konsep kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Tentu dengan beberapa kendala seperti waktu yang sedikit, panduan percobaan dan instrument tes penggusaan konsep yang diberikan.

(4)

Neti Nufrianti. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan PhET Pada Materi Listrik Dinamis Untuk Menigkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Surabaya: Jurnal Pendidkan Sains. Vol 6, No 1.

(5)

Putri Ayuningtyas. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Dengan Model Inkuiri Terbimbing Untuk Melatih Ketrampilan Proses Sains Siswa SMA Pada Materi Fluida Statis. Surabaya: Jurnal Pendidikan Saims. Vol 4, No 2.

Hasil diskusi yang telah dilakukan dengan guru fisika SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya dapat diungkap bahwa: 1) belum tersedianya perangkat pembelajaran fisika berbasis scientific 2) pelaksanaan pembelajaran fisika hanya menekan pada pemahaman konsep, penguasaan teori dan pembahasan soal 3) kegiatan praktikum belum mampu melatih keterampilan proses sains. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran fisika dengan model inkuiri terbimbing yang bertujuan untuk melatih keterampilan proses sains siswa perlu dilaksanakan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan karena dikembangkan perangkat pembelajaran fisika dengan model inkuiri terbimbing. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari RPP, LKS, buku ajar, tes hasil belajar dan tes keterampilan proses. Subyek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran fisika dengan model inkuiri terbimbing untuk melatih keterampilan proses sains siswa SMA pada materi fluida statis. Dengan 3 kelas replikasi yaitu XI IPA 1, XI IPA 2 DAN XI IPA 3 SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabayasemester genap tahun pelajaran 2013/2014. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model 3D. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) observasi 2) angket 3) pemberian tes. Berdasarkan hasil penilaian, keterbacaan BAS dan LKS secara umum berkategori baik dan layak digunakan. Keterlaksanaan RPP yang baik menunjukkan bahwa guru mampu mengelola pembelajaran sesuai dengan tahapan – tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing. Kendala dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya a) keterbatasan waktu b) siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran tersebut c) siswa mengalami kesulitan menjawab pertanyaan di LKS d) siswa tidak sabar untuk melakukan percobaan e) siswa masih belum percaya diri saat presentasi. Respon dan tanggapan siswa tentang pembelajaran ini adalah menarik dan baru. Tes hasil belajar dinyatakan bahwa N –gain tergolong tinggi karena memiliki skor rata – rata ≥ 0,7. Keterampilan proses sains siswa mencapai kategori baik dengan nilai rata – rata 83,31. Beberapa saran dari penulis antara lain : 1) pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing memerlukan pengaturan waktu seefektif mungkin 2) dalam merencanakan dengan melaksanakan pembelajaran inkuiri hendaknya guru menyiapkan alat dan bahan percobaan dengan teliti 3) guru perlu terus melatih siswanya untuk mengembangkan keterampilan proses sains.

(6)

Muhammad Rizal. 2014. Pengaruh Pembelajran Inkuiri Terbimbing Dengan Multi Representasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep IPA Siswa SMP. Malang: Jurnal Pendidikan Sains. Vol 2, No 3.

(7)

Puspa Arum Dwi Sulisyowarni, Setyo Admoko. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing Menggunakan Laboraturium Virtual Pada Materi Tata Surya Di SMP. Surabaya : Jurnal Pendidikan Fisika. Vol 5, No 3.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMPN 1 Kedamean oleh peneliti bahwa guru megalami kesulitan dalam proses pembelajaran. materi IPBA merupakan materi baru yang ditambahkan pada semester 2 dikurikulum 2013. Namun hasil yang diperoleh tidak memuaskan, pada ranah kognitif 62% siswa mencapai KKM sedangkan 38% mengalami remedial. Secara individu siswa belum memiliki pemahaman konsep kesimpulan tertulis. Solusi dari permasalahan tersebut adalah tersedianya LKS dengan menggunakan kurikulum 2013 yang bias dipraktekkan secara mandiri oleh siswa. Dengan menggunakan LKS virtual siswa dapat melakukan percobaan secara mandiri dirumah. Siswa mendapat pengalaman baru dan menyelesaikan masalah dalam waktu yang lebih efisien. Jenis penelitian ini adalah pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing menggunakan laboraturium virtual pada materi tata surya. Model pengembangan adalah ADDIE (analysis, design, develop, implementation, and evaluation). Pada tahap analysis, design develop and evaluation dilakukan dijurusan fisika nunesa, sedangkan tahap implementation dilakukan di SMPN 1 Kedamen dengan jumlah siswa 33 . pada tahap uji coba menggunakan model one group pretest – posttest design sebelum uji coba LKS diproses oleh 2 dosen ahli. Kelayakan LKS berbasis inkuiri terbimbing secara umum memperoleh persentase 93,26%. Keterlaksanaan proses pembelajaran mulai dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup adalah sangat baik menurut skala likert. Hasil penilaian sikap siswa selama pembelajaran tergolong bagus. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa dalam pemberian lembar kerja siswa yang dikembangkan, selain mampu melatih keterampilan proses sains juga dapat membentuk sikap siswa dari berbagai sikap seperti teliti kerja sama disiplin terbuka. Secara umum nilai rata – rata keterampilan proses sains telah memenuhi kategori sangat baik dengan presentase 92,06%. Bahwa sebanyak 23 siswa memperoleh skor rata – rata dari pretest adalah 1,66 dengan predikat C- setelah dilakukan pembelajaran dengan laboraturium virtual dan pemberian LKS berbasis inkuiri terbimbing maka rata – rata posttest sebesar 3,44 dengan predikat B+. respon siswa terhadap kerbacaan LKS secara umum adalah 90,91% dengan kategori sangat baik. Saran dari penulis adalah pengembangan LKS berbasis eksperimen virtual membutuhakan persiapan peralatan information, communication and technologies (ICT) yang baik serta persiapan yang dilakukan sebaiknya memperhatikan tugas yang akan diberikan dalam LKS.

(8)

Penulis : Dwi Fista Setyo, Suparmi dan Sarwanto

Bahwa siswa mengalami kesulitan belajar mengunakan buku pegangan yang diberikan oleh guru, sehingga untuk belajar mandiri menggunakan buku tersebut siswa kurang termotivasi. Hal ini menyebabkan prestasi belajar yang diperoleh kurang optimal. Ternyata belum semua guru fisika memahami metode pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing. Hal ini menyebabkan kurangnya keterampilan siswa dalam berinkuiri. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengembangan modul interaktif berbasis inkuiri terbimbing yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pokok bahasan fluida. Jenis penelitian ini adalah research and development yang mengadaptasi model 4D. Pada tahap pendifinisian dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa kelas XII SMK dan guru fisika SMK serta analisis kurikulum. Pada tahap perancangan modul disertai dengan video yang berhungan dengan materi yang ada dalam modul. Pada tahap pengembangan setelah modul siap maka langkah berikutnya adalah validasi ahli, teman sejawat dan guru fisika SMK. Pada tahap penyebaran produk disebarkan ke guru fisika SMK di Surakarta seperti SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMKN 7 Surakarta, SMKN 9 Surakarta, SMKN Batik 2 Surakarta. Pada bab pembahasan berdasarkan hasil validasi dari 2 ahli, 2 guru fisika SMK dan 2 teman sejawat pada table 2 secara umum bahwa modul yang dikembangkan berkategori sangat baik. Uji coba terbatas diberikan kepada 10 siswa diluar kelas sampel yaitu siswa dari kelas XI MM 2. Siswa diberi modul interaktif berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan untuk dipelajari dalam 7 hari. Pada tahap penyebaran rata – rata respon 5 guru terhadap modul interaktif berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan fluida yang dikembangkan adalah sangat baik. Ternyata persoalan yang disajikan dalam modul interaktif berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Hasil belajar kognitif pada uji coba diperluas dari pretest dan posttest. Pada kelas yang menggunakan modul LKS dalam pembelajaran diuji normalitas dan homogenitas, diperoleh hasil normal dan homogen. Kemudian dilakukan analisis independent samples t – test. Diperoleh t hitung adalah 7,65 dan t table adalah 1,99 karena t hitung > t table berarti bahwa terdapat perbedaan antara rata – rata N gain kelas yang menggunakan modul interaktif berbasis inkuiri terbimbing dan kelas yang menggunakan modul LKS. Deskripsi data hasil pencapaian afektif dan psikomotorik dari pertemuan 1 sampai pertemuan 4 selalu menunjukkan peningkatan. Keterbatasan yang dialami penulis antara lain : 1) keterbatasan waktu 2) uji coba terbatas siswa hanya mempelajari modul sendiri 3) respon siswa hanya dilihat dari hasil angket 4) siswa belum terbiasa dengan metode pemebelajaran 5) dalam modul tidak ada tugas pembuatan alat sederhana 6) hasil belajar psikomotor dan afektif pada kelas kontrol tidak diamati 7) pembelajaran masih didampingi guru 8) dalam LKS , masalah yang akan dipecahkan perlu ditunjukan secara eksplisit.

(9)

U.A. Deta, Suparmi dan S. Widha. 2013. Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing dan Proyek, Kreativitas, serta Keterampilan Proses Sains Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Surakarta: Jurnal Pendidikan Fisika. ISSN: 1693 – 1246.

(10)

meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun dalam pelaksanaannya perlu mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki oleh siswa dalam rangka merancang proyek. Siswa yang tidak memiliki sumber daya yang memadai tentu akan mengalami kesulitan untuk merancang suatu proyek. Sedangkan pembelajaran metode inkuiri sebaiknya diterapkan kepada siswa dengan kreativitas dan keterampilan proses sains tinggi.

(11)

Asnita. 2016. Pengembangan Perangkat Pembeljaran IPA Model Inkuiri Terbimbing Dengan Strategi Motivasi ARCS Untuk Menigkatkan Hasil Belajar Siswa SMP. Surabaya : Jurnal Pendidikan Sains.Vol 6, No 1.

Berdasarkan observasi di SMPN 17 Kendari dari hasil diskusi, peneliti mendapat informasi bahwa dalam proses pembelajaran untuk materi suhu dan kalor dalam penyampaian materi guru hanya menggunakan metode ceramah. Permasalahan yang lain adalah keterbatasan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga diharapkan dapat menigkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model yang sesuai dengan pendekatan ilmiah yang mampu memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa agar siswa lebih terampil dalam menyelesaikan masalah adalah model inkuiri terbimbing dengan stategi motivasi ARCS. Penitian ini termasuk penelitian pengembangan karena mengembangkan perangkat pembelajaran IPA model inkuiri terbimbing dengan strategi motivasi ARCS untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP yang meliputi RPP, LKS, buku ajar siswa, instrument penilaian hasil belajar siswa dan angket motivasi siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi pada 3D. uji coba perangkat dilakukan dengan menggunakan rancangan one group pretest – posttest design. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, LKS, BAS, instrument penilaian dan angket motivasi siswa divalidasi oleh pakar dan diujicobakan uji coba 1 12 siswa dan uji coba 2 30 siswa. Bahwa seluruh tahapan pembelajaran terlaksana dengan kategori tiap aspek adalah baik dan rata – rata perolehan berada pada rentang 3,5 – 4.0 nilai reliabilitas rata – rata 96,33. Hasil belajar afektif dalam penelitian ini tampak pada tingkah laku siswa yaitu sikap tanggung jawab dan jujur. Berdasarkan hasil yang diperoleh semua siswa tidak mencapai ketuntasan saat pretest tapi terdapat peningkatan hasil belajar setelah dilakukan proses pembelajaran karena motivasi siswa serta kelibatan siswa dalam pembelajaran. Disisi lain hail posttest setelah pembelajaran diperoleh skor rata – rata untuk aspek keterampilan 3,43. Peningkatan hasil belajar aspek keterampilan terlihat dengan N – gain sebesar 0,81 dengan kategori tinggi analisis motivasi belajar siswa 4 komponen (perhatian, keterkaitan, percaya diri, kepuasan) selama proses pembelajaran rata – rata dalam kategori baik. Saran dari penulis adalah pengenalan awal model pembelajaran yang diterapkan bisa dilakukan pada waktu khusus agar saat proses pembelajaran siswa tidak kesulitan menyelesaikan LKS dan melakukan penyelidikan.

(12)

DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS 1 MATA KULIAH

METODOLOGI PENELITIAN

DISUSUN OLEH :

ZEFRY ARDI FERDIANSAH

17070795008

FAKULTAS PASCASARJANA SAINS

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Referensi

Dokumen terkait

Updating Data Bidang Sosial Tahun Anggaran 2013 (Lelang Ulang) , maka dengan ini kami mengundang Saudara untuk hadir dalam acara Klarifikasi dan Pembuktian Kualifikasi sesuai

Dia adalab Kepala Bidang Bahasa Indonesia dan Daerah pada se- buab lembaga yang saat itu bemama Lembaga Babasa Nasional (sering disebut LBN)^belum bemama Pusat Pembinaan

Hasil analisis rataan bobot potong, persentase karkas, persentase dada, persentase sayap, persentase paha atas, persentase paha bawah, persentase punggung menunjukkan tidak

Selain Kecamatan Genteng, kecamatan lain yang memiliki pendatang lebih sedikit adalah Kecamatan Bulak dengan jumlah 506 jiwa, karena di daerah ini jumlah penduduknya

Dari beberapa indikator teknikal memberikan sinyal bervariasi, seperti: stochastic berada dalam posisi overbought , RSI berada diarea 50 dan cenderung netral, MACD memotong

Pada hari ini Kamis Tanggal Empat Belas Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Empat Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Kesehatan Kabupaten

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2016 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Proses- proses yang ada tersebut memiliki 17 data store yaitu siswa, kelas, pegawai, ta, pelanggaran, nilai, trxpelanggaran, trxprofil, siswa