• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PERBANKAN MAKALAH BRI KONVENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN PERBANKAN MAKALAH BRI KONVENSI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANAJEMEN PERBANKAN

RESUME BANK RAKYAT INDONESIA KONVENSIONAL (BRI) DAN

BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH (BRI SYARIAH)

Disusun oleh : ARUM WULANDARI

13. 31616

Dosen:

Bakti Sri Rahayu, SE, S.Pd

JURUSAN :

SEKRETARI D III SMT V

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, tanpa Bank, bisa kita bayangkan bagaimana kita sulitnya menyimpan dan mengirimkan uang, memperoleh tambahan modal usaha atau melakukan transaksi perdagangan Internasional secara efektif dan aman.

Bank di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu bank syariah dan bank konvensional. Menurut UU RI No.7 Tahun 1992 Bab I pasal 1 ayat 1, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkaan taraf hidup rakyat banyak.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian

Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

2.2. Definisi

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.

 Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat.

 Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

(4)

 Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

berdasarkan fatwa yang dikeluar-kan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

2.3. Sejarah Berdirinya Bank BRI

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

VISI BRI

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

MISI BRI

(5)

 Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

 Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

2.3.1. Produk Dan Layanan Bank BRI

a. SIMPANAN

 Deposito : Deposito BRI Rupiah, Deposito BRI Valas, Deposit

OnCall (DOC)

 Giro : GiroBRI Rupiah, GiroBRI Valas

 Tabungan : BritAma, : FAQ Untung Beliung BritAma, Simpedes,

Simpedes TKI, Tabungan Haji, BritAma Dollar, BritAma Junio

b. PINJAMAN

Mikro : Kupedes

Ritel

Kredit Agunan, Kas Kredit Express, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, KMK Ekspor, KMK Konstruksi, Kredit BRIGuna, Kredit Waralaba, Kredit SPBU, Kredit Resi Gudang, KMK Talangan SPBU, KMK Konstruksi – BO I, Kredit Batubara, KMK Mitra HMCC, Kredit Mitra WIKA, Kredit Waralaba ALFAMART, Kredit Pemilikan Gudang, Kredit Pengadaan Tabung Elpiji 3 Kg, KMK Mitra PP, Kredit Kepada Anggota PDGI, Kredit Kepada PPTKIS & TKI, Kredit Waralaba Apotik K24

Menengah : Agribisnis, Bisnis Umum

Program : KPEN-RP, KKPE-Tebu , KKPE

(6)

c. JASA BANK

 Jasa bisnis : Bank Garansi, Kliring, Remittance, SKBDN

 Jasa keuangan

Bill Payment, Penerimaan Setoran , Transaksi Online, Transfer dan LLG

 Jasa lain : Layanan Ekspor , Import

 Kelembagaan : SPP Online , Cash Management BRI

 E-banking

ATM BRI, SMS Banking BRI , Phone Banking BRI, Internet Banking BRI, e- BUZZ, KIOSK BRI , Mini ATM BRI , BRIZZI MoCash  Treasury

Foreign Exchange, Money Market , Fixed Income , Produk Derivatif , Keunggulan dan Prosedur

 Internasional

BRIfast Remittance, Layanan Bank Koresponden, Layanan Lainnya

d. PRODUK KONSUMER  Kartu kredit

 Kartu pemilikan rumah (KPR)

KPR BRI , KPR BRI Solusi Rumah Holcim  Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)

KKB Mobil Baru & Bekas, KKB BRI DP 0% , KKB BRI-Refinancing , KKB BRI- Harley Davidson, Simulasi Kredit Multi Guna (KMG)

 INVESTMENT BANKING

DPLK, ORI & SR, Jasa Wali Amanat, Jasa Kustodian  PRIORITY BANKING

Produk, Layanan & Privileges, Kartu BRI  Prioritas, Outlet.

(7)

 BUKOPIN

2.4. Sejarah Berdirinya BRI Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.

Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.

Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRISyariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,

(8)

Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.

Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.

VISI BRI Syariah

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.

MISI BRI Syariah

Misi dari BRISyariah adalah sebagai berikut :

 Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah.

 Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

 Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan dimana pun.

 Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran

2.4.1. Produk Dan Layanan BRI Syariah

(9)

 Tabungan Faedah BRISyariah iB : Tabungan Haji BRISyariah iB, Tabungan Haji Valas BRISyariah iB, Tabungan Impian BRISyariah iBTabunganKu, Simpanan Pelajar (SimPel) BRISyariah iB, Giro BRISyariah iB, Deposito BRISyariah iB b. Pembiayaan

 Qardh Beragun Emas BRISyariah iB

 KKB BRISyariah iB

 KPR BRISyariah iB

 KMG BRISyariah iB

 Pembiayan Umrah BRISyariah iB

c. Calculator

 Calculator KLM

 Calculator KPR

 Calculator Deposito

d. Business Banking

 Commercial Product

Corporate Funding : Deposito, Giro

Corporate Financing : Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Investasi

e. Treasury

 SUKUK NEGARA RITEL adalah Surat Berharga Negara yang

(10)

f. SME & Linkage

 Koperasi

 Auto

 Pembiayaan SME

g. Pembiayaan Mikro h. E-Banking

BRIS menyediakan layanan Electronic Banking atau E-Banking untuk memenuhi kebutuhan Anda akan layanan melalui media elektronik untuk melakukan transaksi perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang dan ATM.

Produk Electronic Banking BRIS: Kartu ATM dan kartu Debit

BRIS, Kartu Co-Branding BRIS, Cash Management System, University / School Payment System (SPP), SMS Banking, BRIS Remittance, Electronic Data Capture (EDC) Mini ATM BRIS, Internet Banking BRISyariah (Internet Banking BRIS)

2.5. Perbandingkan Bank BRI Dan Bank BRI Syariah

Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, tanpa Bank, bisa kita bayangkan bagaimana kita sulitnya menyimpan dan mengirimkan uang, memperoleh tambahan modal usaha atau melakukan transaksi perdagangan Internasional secara efektif dan aman. Saat ini banyak orang memperbincangkan tentang perbankan syariah, yang merupakan salah satu perangkat ekonomi syariah.

(11)

Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem perbankan syariah ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram (usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami, dll), dimana hal ini tidak dijamin oleh sistem perbankan konvensional.

Di Indonesia perbankan syariah dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia, dan hingga tahun 2008 sudah terdapat 4 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank, diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia (Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero). Sistem syariah juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah berkembang 104 BPR Syariah. Keberadaan Bank Syariah di Indonesia telah di atur dalam UU No.10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan. Sementara itu, Bank Konvensional adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional.

Untuk Pembahasan kali ini kita ambil saja contoh antara BRI dan BRI Syariah

Pertama – tama akan kita bahas tentang persamaan dari kedua bank tersebut, yakni ada persamaan dalam hal sisi teknis penerimaan uang, persamaan dalam hal mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan maupun dalam hal syarat-syarat umum untuk mendapat pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan sebagainya. Dalam hal persamaan ini semua kegiatan yang dijalankan pada BRI Syariah sama persis dengan yang dijalankan pada Bank BRI, dan nyaris tidak ada bedanya.

(12)

sesungguhnya setiap amalan itu bergantung dari niatnya. Dan dalam hal ini bergantung dari aqadnya. Perbedaannya untuk aqad-aqad yang berlangsung pada BRI Syariah ini hanya aqad yang halal, seperti bagi hasil, jual beli atau sewa – menyewa. Tidak ada unsur riba’ dalam bank syariah ini, justru menerapkan sistem bagi hasil dari keuntungan jasa atas transaksi riil.

Perbedaan selanjutnya yaitu dalam hal struktur organisasi bank. Dalam BRI Syariah ada keharusan untuk memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam struktur organisasinya. DPS ini bertugas untuk mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. DPS biasanya ditempatkan pada posisi setingkat dengan dewan komisaris. DPS ini ditetapkan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setiap tahunnya. Semenjak tahun 1997, seiring dengan pesatnya perkembangan bank syariah di Indonesia, dan demi menjaga agar para DPS di setiap bank benar-benar tetap konsisten pada garis-garis syariah, maka MUI membentuk sebuah lembaga otonom untuk lebih fokus pada ekonomi syariah dengan membentuk Dewan Syariah Nasional.

Penanganan resiko usaha, BRI Syariah menghadapi resiko yang terjadi secara bersama antara bank dan nasabah. Dalam sistem BRI Syariah, tidak mengenal negative spread (selisih negatif). Sedangkan pada Bank BRI, resiko yang dialami bank tidak ada kaitannya dengan resiko debitur dan sebaliknya. Antara pendapatan bunga dengan beban bunga dimungkinkan terjadi negative spread (selisih negatif) dalam sistem Bank BRI.

Kemudian perbedaan lainnya adalah pada lingkungan kerja BRI Syariah. Sekali-sekali cobalah kunjungi BRI Syariah, pasti ketika kita memasuki kantor bank tersebut ada nuansa tersendiri. Nuansa yang diciptakan untuk lebih bernuansa islami. Mulai dari cara berpakaian, beretika dan bertingkahlaku dari para karyawannya. Nuansa yang dirasakan memang berbeda, lebih sejuk dan lebih islami.

(13)

telah mempercayakan dananya, maka bank harus menjamin pengembalian pokok beserta bunganya. Selanjutnya keuntungan bank adalah selisih bunga antara bunga tabungan dengan bunga pinjaman. Jadi para penabung mendapatkan keuntungan dari bunga tanpa keterlibatan langsung dalam usaha. Demikian juga pihak bank tak ikut merasakan untung rugi usaha tersebut.

Hal yang sama tak berlaku di Bank Syariah. Dana masyarakat yang disimpan di bank disalurkan kepada para peminjam untuk mendapatkan keuntungan Hasil keuntungan akan dibagi antara pihak penabung dan pihak bank sesuai perjanjian yang disepakati. Namun bagi hasil yang dimaksud adalah bukan membagi keuntungan atau kerugian atas pemanfaatan dana tersebut. Keuntungan dan kerugian dana nasabah yang dioperasikan sepenuhnya menjadi hak dan tanggung jawab dari bank. Penabung tak memperoleh imbalan dan tak bertanggung jawab jika terjadi kerugian. Bukan berarti penabung gigit jari tapi mereka mendapat bonus sesuai kesepakatan.

Dari perbandingan itu terlihat bahwa dengan sistem riba pada Bank Konvensional penabung akan menerima bunga sebesar ketentuan bank. Namun pembagian bunga tak terkait dengan pendapatan bank itu sendiri. Sehingga berapapun pendapatan bank, nasabah hanya mendapatkan keuntungan sebesar bunga yang dijanjikan saja. Sekilas perbedaan itu memperlihatkan di Bank Syariah nasabah mendapatkan keuntungan bagi hasil yang jumlahnya tergantung pendapatan bank. Jika pendapatan Bank Syariah naik maka makin besar pula jumlah bagi hasil yang didapat nasabah. Ketentuan ini juga berlaku jika bank mendapatkan keuntungan sedikit.

(14)

2.5.1. BRI Syariah

1. Islam memandang harta yang dimiliki oleh manusia adalah titipan/amanah Allah SWT sehingga cara memperoleh, mengelola, dan memanfaatkannya harus sesuai ajaran Islam.

2. BRI Syariah dengan berdasarkan syariah mendorong nasabah untuk mengupayakan pengelolaan harta nasabah (simpanan) sesuai ajaran Islam.

3. Menempatkan karakter/sikap baik nasabah maupun pengelolaan pada posisi yang sangat penting dan menempatkan sikap akhlakul karimah sebagai sikap dasar hubungan antara nasabah dan bank.

4. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat didasarkan prinsip keadilan, prinsip kesederajatan dan prinsip ketentraman antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah atas jalannya usaha Bank BRI Syariah.

5. Prinsip bagi hasil:

 Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi.

 Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah

keuntungan yang diperoleh.

 Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan.

 Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil.

(15)

2.6. Bank Rakyat Indonesia ( BRI )

1. Pada bank BRI, kepentingan pemilik dana (deposan) adalah memperoleh imbalan berupa bunga simpanan yang tinggi, sedang kepentingan pemegang saham adalah diantaranya memperoleh hasil yang optimal antara suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman (mengoptimalkan interest difference). Dilain pihak kepentingan pemakai dana (debitor) adalah memperoleh tingkat bunga yang rendah (biaya murah). Dengan demikian terhadap ketiga kepentingan dari tiga pihak tersebut terjadi antagonisme yang sulit diharmoniskan. Dalam hal ini bank BRI berfungsi sebagai lembaga perantara saja

2. Tidak adanya ikatan emosional yang kuat antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah karena masing-masing pihak mempunyai keinginan yang bertolak belakang

3. Sistem bunga:

 Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak Bank.

 Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal)

yang dipinjamkan.

 Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik.

 Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi

Jadi untuk memberikan gambaran perbedaan antara BRI Syariadengan Bank BRI, berikut dijelaskan secara garis besar perbedaan tersebut :

Bank BRI :

(16)

2. Hubungan antara nasabah dan bank adalah kreditur – debitur.

3. Dana nasabah diinvestasikan pada aset-aset yang sesuai dengan kebijakan. 4. Prinsip dasar penghimpunan dana dan penyaluran dana dari masyarakat

tidak ada

Bank BRI Syariah :

1. System pendapatan bukan dengan bunga tetapi dengan prinsip : mudarabah ( bagi hasil) waidah (titipan),ijarah ( sewa ), murabahah ( penjualan kembali ).

2. Hubungan antara nasabah dengan bank adalah hubungan kemitraan.

3. Dana nasabah diinvestasikan pada aset-aset yang sesuai dengan prinsip syariah

( syariah complaiance ).

(17)

BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan

Jadi untuk memberikan gambaran perbedaan antara Bank BRI dengan Bank BRI Syariah, berikut dijelaskan secara garis besar perbedaan tersebut :

Bank BRI :

1. System pendapatan berupa bunga yang sudah ditentukan dimuka oleh bank.

2. Hubungan antara nasabah dan bank adalah kreditur – debitur.

3. Dana nasabah diinvestasikan pada aset-aset yang sesuai dengan kebijakan. 4. Prinsip dasar penghimpunan dana dan penyaluran dana dari masyarakat

tidak ada

Bank BRI Syariah :

1. System pendapatan bukan dengan bunga tetapi dengan prinsip : mudarabah

( bagi hasil) waidah (titipan),ijarah ( sewa ), murabahah ( penjualan kembali ).

2. Hubungan antara nasabah dengan bank adalah hubungan kemitraan

3. Dana nasabah diinvestasikan pada aset-aset yang sesuai dengan prinsip syariah

( syariah complaiance )

(18)

3.2. Saran

Semoga Makalah Ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh pembaca.. Karena makalah ini.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peserta yang telah dinyatakan lulus administrasi dan seleksi akademik di perguruan tinggi penyelenggara beasiswa, usulan dan pengajuan berkas persyaratan beasiswa

Berawal dari ide pendirian pendirian Monumen Resolusi Jihad sebenarnya telah dicetuskan sejak tahun 2008, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi sangat mersepon dari apa

Halaman ini digunakan untuk mengelola data waktu yang digunakan untuk setiap tahap pengerjaan berdasar jenis kendaraan dan jenis layanan. Halaman ini terdiri dari

disebabkan banyak faktor antaralain oleh (1) perkembangan kawasan perumahan atau industri yang kemudian mendorong perbaikan aksesibilitas di lokasi tersebut menjadikan

Dengan Meningkat tingkat berpikir siswa, siswa akan lebih mudah dan lebih kereatif menyelesaikan masalah matematika tentang segiempat yang diinterpretasi dalam

Kesimpulannya adalah kedua metode pembelajaran keseluruhan dan metode saintifik memberikan pengaruh yang signifikan secara bersama – sama terhadap teknik dasar servis

115040201111135 P Virus Patogen Tumbuhan Dr Ir Mintarto Martosudiro,MS Prof Dr Ir Tutung Hadiastono,MS 47 HANIATUR ROCHIFAH 115040200111111 P Virus Patogen Tumbuhan Dr Ir

Untuk peternak yang memiliki 1 ekor sapi saja bisa untuk menyediakan kotoran untuk kontinyuitas gas yang di hasilkan (15 kg / hari ), namun untuk penyediaan 200 kg kotoran (sebagai