• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KAPITA SELEKTA HORTIKULTURA BUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KAPITA SELEKTA HORTIKULTURA BUDI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KAPITA SELEKTA HORTIKULTURA

”BUDIDAYA TANAMAN JERUK (

Citrus nobilis LOUR var. microcarpa

Hassk

)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Hortikultura

Dosen Pengampu :

Dr. Ir. Arifah Rahayu, M.Si.

Alfia Wulansari A.1410386

Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Djuanda

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Kapita Selekta Hortikultura ini yang berjudul “Budidaya Tanaman Jeruk “.

Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin dan sebenar-benarnya. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan baik materi, penganalisaan, dan pembahasan. Semua hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman.

Penulis berharap makalah ini dapat diterima oleh dosen mata kuliah dan dipahami bagi para pembaca mata kuliah Kapita Selekta Hortikuktura. Penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun, guna terciptanya kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan makalah ini dapat berguna bagi semua pihak.

Bogor, 17 Oktober 2016

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var. microcarpa Hassk) merupakan bagian kecil dari sekian banyak spesies dan varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan di Indonesia. Jeruk ini merupakan salah satu jenis jeruk yang banyak dikembangkan di Indonesia karena produksinya tinggi dan disukai konsumen. Prospek pengembangan buah jeruk siam di Indonesia memang sangat bagus, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar luar negeri. Secara nasional, produksi jeruk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, meskipun dalam segi luas panen masih mengalami fluktuasi. Produktivitas usahatani jeruk cukup tinggi yaitu berkisar 17 -25 ton/ha dari potensi 25 -40 ton/ha (BPTP Kalsel 2013)

Tanaman jeruk mempunyai manfaat sebagai makanan buah segar atau makanan olahan, dimana jeruk memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Di Beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan pektin dari buah jeruk yang terbuang. Minyak kulit jeruk dipakai untuk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman dan untuk campuran kue.

1.2 TUJUAN

(4)

BAB II ISI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 ASAL ASUL PENYEBARAN

Tanaman jeruk adalah tanaman buahtahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali.

Jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi penting dan nilai kesehatan yang berarti karena mengandung nilai gizi yang tinggi (Vitamin C dan vitamin A). Buah jeruk dapat dikonsumsi langsung sebagai buah segar atau juice dan dapat pula diolah menjadi sirup. Buah jeruk merupakan sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia. Kandungan vitamin C sangat beragam antarvarietas, berkisar antara 27-49 mg/100 g daging buah. Makin tua buah jeruk, biasanya makin berkurang kandungn vitamin C-nya, tetapi semakin manis rasanya. Varietas jeruk sangat banyak, masing-masing jenis mempunyai karakteristik yang berbeda.

Produksi buah jeruk di Indonesia tersebar di berbagai daerah, meliputi : Garut (Jawa Barat), Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat), Tulang Bawang (Lampung), dan Medan (Sumatera Utara).

Jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var. microcarpa Hassk) sendiri merupakan bagian kecil dari sekian banyak spesies dan varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan di Indonesia. Jeruk ini merupakan salah satu jenis jeruk yang banyak dikembangkan di Indonesia karena produksinya tinggi dan disukai konsumen.

2.1.2. BOTANI DAN KLASIFIKASI

(5)

Kingdom : Plantae

Varietas : Citrus nobilis LOUR var. microcarpa Hassk

Tanaman jeruk siam mempunyai akar tunggang panjang bila tanah subur dan gembur pertumbuhan akar dapat mencapai 4 meter. Akar cabang yang mendatar dapat mencapai 6-7 meter tergantung kepada banyaknya unsur hara didalam tanah.

Umumnya batang pohon jeruk siam yang dibudidayakan secara komersial mempunyai tinggi antara 2,5 s.d 3 m, dimana pohon tersebut biasanya berasal dari cangkokan atau okulasi. Pohon yang biasanya berasal dari okulasi, tingginya ditentukan oleh penggunaan batangnya. Pohon jeruk siam yang menggunakan batang bawah JC (Japanese citroen) biasanya memiliki tinggi sekitar 272,5 cm, lingkar batang 16,8 cm, dan lebar tajuk sekitar 197,5/207,5 cm.

Bentuk daunnya oval dan berukuran sedikit lebih besar. Ukuran daunnya sekitar 7,5 cm x 3,9 cm dan memiliki sayap daun kecil yang berukuran sekitar 0,8 cm x 0,2 cm. ujung daunnya agak terbelah, sedangkan bagian pangkalnya meruncing. Urat daunnya menyebar sekitar 0,1 cm dari tepi daun antara batang dengan daun dihubungkan oleh tangkai daun dengan panjang sekitar 1,3 cm.

Sekitar bulan September s.d November biasanya tanaman jeruk mulai berbunga. Bentuk dan warna bunganya cukup menarik. Ukurannya yang kecil mungil dengan warna putih segar seperti bunga melati dapat menarik kumbang untuk melakukan penyerbukan. Setelah terjadi penyerbukan muncul buahnya yang lebat.

(6)

ukuran sekitar 0,9 cm x 0,6 cm, dan jumlah biji per buah sekitar 20 biji. Paling penting dari semua itu adalah daging buahnya lunak dengan rasa manis dan harum., dimana lebih menarik lagi, produksi buahnya cukup lebat dengan berat per buah sekitar 75,6 gram. Satu pohon rata-rata dapat menghasilkan sekitar 7,3 kg buah. Biasanya buah sudah dapat dipanen pada bulan Mei s.d Agustus. (BPTP Kalsel 2013)

2.1.3 SYARAT TUMBUH

Lahan ideal untuk menanam jeruk yaitu memiliki lapisan tanah yang dalam, hingga kedalaman 150 cm serta tidak memiliki lapisan kedap air, kedalaman air tanah ± 75 cm, dan bertekstur lempung berpasir pH yang dibutuhkan adalah pH ± 6. Jika pH tanah di bawah 5, unsur mikro dapat meracuni tanaman jeruk dan sebaliknya tanaman akan kekurangan unsur mikro jika pH diatas 7.

Untuk iklim, tanaman jeruk dapat berkembang dengan baik jika disinari oleh matahari penuh (tanpa naungan) dengan suhu 13oC-35oC dan curah hujan 1.000 - 3.000 mm/tahun. Tanaman jeruk siam dapat tumbuh pada ketinggian tempat sampai 1400 meter diatas permukaan laut. Ketinggian tempat tersebut sangat mempengaruhi kualitas serta rasa buah. Daerah penanaman jeruk siam sebaiknya menerima penyinaran matahari antara 50-60 % dengan perbedaan suhu siang dan malam lebih dari 10 %. Keadaan udara yang lembab akan lebih banyak menimbulkan serangan hama terutama scale insect ( kutu perisai )dan kutu penghisap lainnya.

(7)

Biji diambil dari buah dengan cara memeras buah yang telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yang tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang. Areal persemaian memiliki tanah yang subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m2. Biji ditanam dalam alur dengan jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupuk kandang, sekam, pasir (1:1:1)

Keuntungan:

 Sistem perakaran lebih kuat.

 Lebih mudah diperbanyak.

 Jangka waktu berbuah lebih panjang. Kelemahan:

 Waktu untuk mulai berbuah lebih lama.

 Sifat turunan tidak sama dengan induk.

B. Vegetatif

Metode yang lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan okulasi. Untuk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yang dipilih dari jenis jeruk dengan perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yang biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange

Keuntungan:

 Lebih cepat berbuah.

 Sifat turunan sesuai dengan induk.

 Dapat digabung sifat-sifat yang diinginkan. Kelemahan:

 Perakaran kurang baik.

 Lebih sulit dikerjakan karena membutuhkan keahlian tertentu.

(8)

2.1.5 TEKNIK BUDIDAYA A. Jarak Tanam

Lubang tanam disarankan memiliki ukuran panjang dan lebar masing-masing 60 cm serta kedalaman 60 cm. Jarak tanam adalah 5 x 4 m.

B. Pemupukan

(9)

C. Pengairan

Tanaman jeruk menghendaki drainase yang baik, kekurangan air akan mempengaruhi masa vegetaftif, sedangkan pada saat pembungaan dan pembesaran buah kondisi air harus cukup. semnetara drainase yang tidak tertata dengan baik akan mengganggu perkembangan akar dan menyebabka akar busuk.

D. Pemangkasan

Pemangkasan bertujuan untuk mengatur tinggi tanaman, memudahkan perawatan, membentuk percabangan agar tanaman kokoh dan seimbang, memudahkan sinar matahari masuk ke seluruh permukaan daun, sehingga pertumbuhan normal, memperbaiki kualitas buah, baik ukuran, warna, maupun jumlah. Selain itu juga untuk memperbanyak tunas baru yang memunculkan bunga, buah dan mengurangi kerimbunan pohon untuk mencegah tumbuhnya jamur dan penyakit. Pemangkasan dengan sistem 1,3,9 adalah suatu rekayasa teknologi dengan cara pengaturan pertumbuhan ranting yaitu, batang utama yang dipeliharahanya 1 batang, cabang utama kedua hanya 3 cabang, dan masing-masing cabang hanya mengembangkan 3 ranting, sehingga menjadi 9 ranting.

Waktu pemangkasan dilakukan secara berkala saat tanaman tumbuh sehat untuk pembentukan percabangan pertama, setelah pemupukan, saat penjarangan buah dan setelah panen. Bagian tanaman yang dipangkas diolesi dengan meni sebagai pelapis luka.

Contoh gambar pemangkasan sistem 1,3,9

E. Penyiangan

(10)

F. Pengendalian OPT

Tujuannya adalah untuk menghindari kerugian ekonomi berupa kehilangan hasil (kuantitas) dan penurunan mutu (kualitas) produk serta menjaga kesehatan tanaman dan kelestarian lingkungan hidup. Pengendalian untuk hama dan penyakit bisa dilakukan dengan cara pengendalian hayati/biologis (pengendalian hama dan penyakit menggunakan musuh alamii, perbaikan teknik budidaya (mengatur jarak tanam ideal untuk, memperbaiki sistem pengairan dan sanitasi kebun), Mekanisasi (memotong/membuang bagian tanamam yang terserang kemudian memusnahkannya), penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir. Bila melewati ambang batas ekonomi, maka pestisida dapat digunakan secara berkala.

2.1.6 PANEN DAN PASCA PANEN A. Panen

Kriteria panen adalah buah harus dipanen dalam keadaan masak optimum (matang 80%), karena setelah dipetik rasa buah tidak akan berubah atau meningkat. Ciri buah jeruk siem siap panen ditandai dengan warna buah hijau terang, dan terdapat semburat kuning paling tidak 1/3 bagian buah, dan tekstur agak lunak. Buah jeruk akan mengalami kematangan yang tidak sama. Untuk mendapatkan buah yang seragam harus dipilih buah-buah yang sudah memenuhi kriteria panen saja. Pemetikan dilakukan pagi hari setelah embun hilang dari pohon. Pada pohon yang tinggi pemetikan sebaiknya menggunakan tangga, dan tidak memanjat batang atau cabang pohon. Pemotongan harus hati-hati agar buah dan cabang tidak rusak, karena kerusakan tersebut dapat mengakibatkan pembungaan dan pertunasan berikutnya akan terganggu. Buah harus diletakkan dengan hati-hati, jangan dijatuhkan

B. Pasca Panen 1. Sortasi

Buah yang baru datang dari kebun dibersihkan dari kotoran seperti sisa obat-obatan dan tanah yang menempel pada buah jeruk, dengan menggunakan kain lap yang bersih tujuannya agar buah jeruk bersih, segar, mengkilat dan lebih menarik. Bersamaan dengan itu buah di sortasi atau memisahkan buah yang rusak, memar, busuk, dari buah yang segar, bagus, normal dan bermutu baik.

(11)

Grading adalah kegiatan pengelompokan buah jeruk kedalam kelas-kelas kualitas menurut ukuran besarnya buah, dan tingkat kematangan. Dengan demikian, grading bertujuan untuk mendapatkan keseragaman buah didalam setiap kelompok atau kelas kualitas. Selain itu, tujuan dilakukan grading antara lain : untuk memudahkan pengiriman sesuai dengan permintaan konsumen, untuk meningkatkan harga jual, dan untuk mempermudah penyimpanan.

3.Penyimpanan

Pada umumnya penyimpanan buah jeruk dilakukan ditingkat pedagang besar (grosir) yang memiliki permodalan cukup besar. Kegiatan penyimpanan dilakukan bila keadaan produk melimpah dan situasi harga yang kurang menguntungkan. Fungsi penyimpanan adalah untuk mempertahankan kesegaran buah jeruk sebelum sampai kepasar tujuan atau ketangan konsumen

4. Pengemasan

Bertujuan untuk melindungi buah dari bantingan, tekanan, goncangan selama penanganan, penyimpanan dan pemasaran buah, memudahkan pengangkutan, memudahkan konsumen didalam pembelian sesuai kebutuhan, menambah penampilan agar lebih menarik, dan untuk melindungi buah dari kerusakan mekanis maupun fisiologis.

a. Pengemasan untuk konsumen menggunakan kantong-kantong jala Poly Ethylene (dalam 1 kemasan), dapat berisi 2-4 kg buah jeruk yang memiliki kualitas yang sama.

b. Pengemasan untuk pengangkutan menggunakan keranjang plastik dan kayu sengon

(12)

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

Jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var. microcarpa Hassk) merupakan bagian kecil dari sekian banyak spesies dan varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan di Indonesia. Jeruk ini merupakan salah satu jenis jeruk yang banyak dikembangkan di Indonesia karena produksinya tinggi dan disukai konsumen. Prospek pengembangan buah jeruk siam di Indonesia memang sangat bagus, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar luar negeri. Secara nasional, produksi jeruk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, meskipun dalam segi luas panen masih mengalami fluktuasi. Produktivitas usahatani jeruk cukup tinggi yaitu berkisar 17 -25 ton/ha dari potensi 25 -40 ton/ha.

Jeruk siam bisa dibudidayakan secara generatif maupun vegetatif. Generatif dengan cara perbanyakan dari biji sementara vegetatif lazimnya digunakan dengan penyambungan tunas pucuk dan okulasi.

Selama berlangsungnya budidaya tanaman jeruk siam, perlu dilakukan perawatan terhadap tanaman jeruk seperti pemupukan, pemangkasan, pengairan dan pengendalian terhadap OPT agar produksi tanaman jeruk dapat optimum.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Balai Penelitian Tanaman Jeruk Buah Subtropika,

http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/nilai-kelayakan-ekonomi-usahatani-jeruk-siam/ Balittra. 2006. Jeruk Siam di Lahan Rawa Pasang Surut, Pengelolaan dan

Pengembangannya. Balai Besar Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

BPTPKalSel. 2013. Kajian Pra Panen Jeruk Siam (Citrus suhuiensis Tan) Untuk Ekspor. Balai Pengkajian Teknologi kalimantan Selatan.

BPTPKalTim. 2011. Budidaya Jeruk Bebas penyakit Kampung Tubaan Kecamatan.Tabalar Kabupaten Berau. Balai Pengkajian Teknologi Kalimantan Selatan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Otras tecnologías incluyen NAT, DHCP, el routing estático y predeterminado, EIGRP para IPv4, el routing entre VLAN y la configuración de VLAN.. Las configuraciones de seguridad

Sehingga perbuatan terdakwa telah cakap dalam melakukan perbuatan hukum dengan pengertian lain mampu membedakan mana yang baik dan yang tidak baik, termasuk hal

Walaupun kategori respon petani terhadap varietas Inpari 30 termasuk pada katagori tinggi, namun apabila dilihat per komponen padi, tidak semua petani menyatakan

Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa pendidikan agama Islam merupakan suatu usaha pemberian bimbingan atau asuhan terhadap peserta didik agar nantinya

Area Cukup Ruang? Alokasi Penyimpanan Barang Usulan Selesai Slot Terdekat Spesifikasi Gudang Spesifikasi & Karakteristik Barang Data SKU Data I/O Barang Kapasitas Maksimum

Soidaritas virtual yang dibangun dengan memproduksi jargon file, perilaku blogging dan agregasi algoritma membuat suatu hal yang dapat memberdayakan facebookers