MACAM-MACAM REKTOR, NATURAL GAS
REFORMING, DOWNSTREAM PROCESS
DISUSUN OLEH :
NAMA : RIZKA RACHMANIAR
NIM : I8313055
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Reaktor untuk Reaksi Homogen
A. Reaktor Batch
Mekanisme Kerja
Umpan yang dimasukkan ke dalam reaktor diproses selama
beberapa waktu atau hari lalu dikeluarkan sebagai produk
dengan catatan ketika proses terjadi tidak ada umpan atau
produk yang mengalir.
Keuntungan
Lebih murah dibanding reactor alir
Lebih mudah pengoperasiannya
Lebih mudah dikontrol
Kerugian
Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi kebocoran pada lubang pengaduk)
Waktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untuk
pengisian, pemanasan zat pereaksi, pendinginan zat hasil,
pembersihan reactor, waktu reaksi)
Aplikasi
Fermentasi pembuatan alkohol
B. Reaktor Kontinyu
RATB
Mekanisme Kerja
Reaktan yang diumpankan ke dalam suatu tangki berpengaduk
lalu akan dilakukan pengadukan dengan perangkat pengaduk dan
menghasilkan produk secara kontinyu. Pada reaktor ini pengaduk
dirancang sehingga campuran teraduk dengan sempurna dan
diharapkan reaksi berlangsung secara optimal. Biasanya untuk
mendapatkan konversi yang besar maka rekator disusun secara
seri. Reaktor Alir Tangki Berpengaduk sebenarnya sama dengan
rekator batch namun yang membedakan adalah pada reaktor ini
terjadi masukan reaktan dan keluaran produk secara kontinyu.
Keuntungan
Suhu dan komposisi campuran dalam reaktor sama
Volume reactor besar, maka waktu tinggal juga besar, berarti zat pereaksi lebih lama bereaksi di reaktor.
Kerugian
Tidak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang bertekanan tinggi.
Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding RAP
Untuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang
dibutuhkan RATB lebih besar dari RAP
Aplikasi
Industri farmasi
Pengolahan air limbah yang mengadung banyak
Gambar: RATB pada Aplikasi Fermentor
Gambar: Contoh Pengaduk pada RATB
RAP
RAP (Reaktor Alir Pipa) adalah reaktor yang cocok untuk reaksi fasa
gas. Reaksi ini berlangsung di sepanjang pipa. Oleh karena itu
semakin panjang pipa, maka konversi yang dihasilkan semakin besar.
Mekanisme Kerja
Umpan dimasukkan ke dalam reaktor alir pipa. Reaksi akan
di sepanjang dinding pipa. Produk dan reaktan yang tidak
bereaksi mengalir keluar reaktor.
Keuntungan
Memberikan volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk perolehan konversi yang sama
Kerugian:
Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi “Hot Spot” (bagian yang suhunya sangat tinggi) pada tempat pemasukan .
Dapat menyebabkan kerusakan pada dinding reaktor.
Aplikasi
Produksi gasoline Oil Cracking
Oksidasi sulfur dioksida menjadi sulfur trioksida
Oksidasi komponen nitrogen
Bioreaktor untuk skala kecil (Produksi Algae)
Gambar : Varian Diameter Pipa (Pemilihan diameter pipa
tergantung pada kecepatan alir yang diinginkan, bila diinginkan
kecepatan alir yang tinggi maka dipilih diamter pipa yang kecil
begitu sebaliknya)
C. Reaktor Semi-Batch
Mekanisme Kerja
Reaktor jenis ini bekerja secara batch dan kontinyu secara
bersamaan. Pada reaktor ini, dapat terjadi penambahan reaktan
ataupun pengeluaran produk dalam waktu tertentu.
Keuntungan
Tepat untuk digunakan pada reaksi eksotermis
Meminimalisir reaksi samping
Kerugian
Biaya mahal untuk menghasilkan satu unit produk
Sulit untuk menghasilkan produk dalam skala yang besar
Aplikasi
Tangki fermentor, ragi dimasukkan sekali ke dalam tangki (secara batch) namun CO2 yang dihasilkannya dikeluarkan
secara kontinyu.
Klorinasi, suatu reaksi cair-gas, gas digelembungkan secara kontinyu dari dasar tangki agar bereaksi dengan cairan di
Gambar: Reaktor Slurry Semi-Batch pada Proses
Metalosena-katalis Polimerisasi Alkena
Reaktor untuk Reaksi Heterogen
A. Fixed Bed Reactor
Mekanisme Kerja
Reaktor yang telah dilengkapi katalis heterogen yang telah
dipadatkan sehingga katalis tidak akan terpengaruh oleh arus
dari umpan. Fixed Bed Reactor terdiri dari beberapa jenis:
Single Bed Reactor
Konsep:
Katalis ditempatkan pada vessel sebanyak satu tumpukan
Keuntungan
Konstruksinya sangat mudah
Sangat tepat untuk penggunaan pada kondisi yang tidak terlalu
eksotermik maupun endotermik
Gambar: Single-Bed Reactor
Multiple Bed Reactor
Konsep:
Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk katalisator.
Mekanisme Kerja
Jika reaksi yang terjadi sangat eksotermis pada konversi yang
masih kecil sedangkan suhu gas sudah naik sampai lebih tinggi
dari suhu maksimum yang diperbolehkan untuk katalisator,
maka gas harus di dinginkan terlebih dahulu kedalam heat
exchanger diluar reactor untuk di dinginkan dan selanjutnya
dialirkan kembali ke reaktor melalui tumpukan katalisator
kedua, bila keadaan yang sama terjadi maka dilakukan hal yang
sama yangitu pendinginan dengan heat exchanger.
Keuntungan
Sangat tepat untuk penggunaan pada kondisi yang tidak terlalu
eksotermik maupun endotermik
Aplikasi
Reaksi amonia
Gambar: Multiple-Bed Reactor
Multiple Tube Reactor
Konsep
Pipa-pipa(tubes) diisi oleh partikel kecil yang berperan sebagai
katalis. Pemilihan rekator ini digunakan di mana reaktor
membutuhkan transfer panas.
Mekanisme Kerja
Reaksi berjalan di dalam tube-tube yang berisi katalis
sedangkan pemanas maupun pendingin berada di luar tube di
dalam shell.
Keuntungan
Luas area permukaan tempat terjadi pertukaran panas sangat baik
Tepat untuk penggunaan pada keadaan reaksi yang sangat eksotermik maupun endotermik
Kerugian
Harganya mahal
Aplikasi
Preparation of phthalic anhydride (PA) Acrylic acid
Acrolein
Maleic anhydride (MA)
Gambar: Multi Tube Reactor Gambar: Fixed-Bed (umum)
Secara general Fixed Bed Reactor memiliki batasan-batasan atau
hambatan, yakni:
Kontrol temperature
Penurunan tekanan
Gesekan antaragas dan partikel menyebabkan pressure
drop
Semakin besar penurunan tekanan maka biaya
pemeliharaan semakin besar pula
Beberapa sistem tidak dapat mentolerir akan terjadinya pressure drop
Pressure drop tergantung pada panjang pipa, partikel diameter, kecepatan alir gas, fraksi void.
Deaktivasi Katalis
Hasil samping berupa karbon dapat menonaktifkan katalis dan menyebabkan kerusakan pada reaktor
B. Fluidized Bed Reactor
Konsep
Partikel padat akan terdispersi secara kontinyu
Partikel dapat berperan sebagai adsorben, katalis, maupun pembawa panas
Adanya aliran kontiyu dari gas maupun cairan
Katalis pada FBR biasanya berbentuk padatan, biasanya berbentuk seperti pasir. Ukuran katalis pada reaktor ini
biasanya berukuran 10-300 microns, dengan tujuan agar
partikel katalis dapat mudah difluidisasikan.
Mekanisme Kerja
Gas dialirkan melalui distributor yaitu berupa pelat logam
berlubang secara kontinyu. Kondisi bed setelah fluidisasi awal
tergantung pada keadaan reaktan. Jika reaktan yang
diumpankan adalah cairan bed akan mengembang seragam
dengan peningkatan aliran reaktan menuju atas. Keadaan Ini
disebut fluidisasi homogen. Jika reaktan yang diumpankan
adalah gas bed akan tidak akan seragam karena terbentuk
gelembung gas pada bed, sehingga terjadi fluidisasi agregatif.
Kadang-kadang gelembung pada bahan kasar bisa tumbuh
lebih besar dari dua pertiga dari diameter bed, yang dapat
menyebabkan slugging. Slugging dapat mengakibatkan
timbulnya variabel tekanan, getaran pada bed, dan
pengurangan perpindahan panas. Peningkatan kecepatan gas
menimbulkan adanya rezim fluidisasi di mana apabila
peningkatan gas terjadi lebih lanjut dalam transportasi
reaktan bereaksi karena adanya pelet katalis, membentuk
produk yang dikeluarkan terus menerus.
Keuntungan
Menghasilkan temperature yang seragam
Pertukaran panas yang efisien
Regenerasi dapat terjadi secara kontinyu
Kerugian
Partikel mengalami keausan yang dapat menyebabkan
mengecilnya ukuran partikel yang berada di dalam reaktor
dan ikut mengalir bersama aliran gas sehingga perlu
digunakan alat cyclone separators dan aliran listrik yang
disambungkan pada garis antara reaktor dan generator.
Adanya peningkatan keabrasivan dimana penyebabnya
adalah partikel padat di dalam proses cracking pada
fluidized bed.
Tidak mempunyai fleksibilitas terhadap perubahan panas.
Aplikasi
Polimerisasi Waste combustion
Pengeringan Sintesis Fischer-Tropsch
Proses cracking
Gambar: Rezim Fluidisasi
C. Slurry Loop Reactor
Konsep
Jenis katalis yang biasa digunakan dalam reaktor slurry adalah katalis berbasis kobalt (Co) dan besi (Fe)
Katalis padat terdispersi dalam fase cair
Slurry disirkulasikan pada kecepatan yang tinggi dengan adanya dorongan dari pompa axial
Pola pencampuran sangat intesif dan dapat dikatakan baik
Mekanisme Kerja
Reaktan (Gas) dimasukkan ke dalam reaktor. Gas diserap ke dalam cairan dari permukaan gelembung . Gas diserap kemudian berdifusi melalui cairan ke permukaan katalis , di mana titik itu berdifusi ke dalam pelet katalis dan reaksi berlangsung .
Keuntungan
Kontrol temperatur yang baik
Konstan aktivitas katalitik keseluruhan dipertahankan dengan mudah dengan penambahan sejumlah kecil katalis .
Berguna untuk katalis yang tidak dapat dibentuk dalam bentuk pelet .
Kapasitas panas dari reaktor bertindak sebagai mode keamanan terhadap ledakan
Kerugian
Kemungkinan terjadi penyumbatan pada reaktor
Rasio liquid lebih besar dari katalis dibandingkan dengan reaktor lain
Sulitnya menemukan cairan yang tepat untuk
digunakan
Aplikasi
Polimerisasi
Konversi gas alam ke GTL (Gas-To-Liquid) Diesel
Hidrogenasi
Hidroformasi
Etinilasi
Sintesis metanol
D. Bubble Column Reactor
Konsep
Gas terdispersi secara kontinyu di dalam fase cair Tepat untuk reaksi dua fase yaitu liquid-gas Atau tiga fase yaitu slurry-gas
Mekanisme Kerja
Gas diumpankan dari bagian bawah kolom lalu menuju ke atas
dan bereaksi dengan cairan lalu meninggalkan kolom.
Penggunaan gas pada jumlah yang lebih banyak atau lebih
kecil tergantung kepada intensitas reaksi kimia dan
perpindahan massa yang terjadi. Gas yang masih mengandung
banyak reaktan akan disirkulasikan kembali sebagai umpan.
Begitu seterusnya.
Keuntungan
Biaya operasi murah
Menghasilkan panas dan perpindahan massa yang
maksimal dan seragam
Kerugian
Produk yang dihasilkan kemungkinan tidak seragam apabila
gas diumpankan pada kecepatan tinggi, karena kemungkinan
terjadi pembentukan aliran yang heterogen. (Sesuai dengan
analisis rezim pada bubble column)
Aplikasi
Konversi gas alam
Bioproses
Pengolahan air limbah
Klorinasi
Industri metalurgi
Contoh proses: (pembentukan metanol)
Syngas masuk dari bagian bawah reaktor dan bereaksi dengan
minyak mineral yang dipanaskan. Gas kemudian bereaksi dengan
bantuan katalis untuk membentuk produk metanol . Gas yang tidak
bereaksi dan metanol menguap dan keluar lewat bagian atas
reaktor. Setelah keluar dari reaktor , metanol terkondensasi menjadi
cairan .
E. Stirred Tank Reactor
Konsep
Pengadukan secara paksa oleh impeller
Dapat diaplikasikan pada sistem yang sangat reaktif
Dapat digunakan untuk reaksi satu fasa (pencampuran
liquid), dua fasa (liquid-gas atau liquid-partikel), dan tiga
fasa (liquid-gas- partikel)
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja stirred tank reactor sama dengan RATB.
Keuntungan:
Perpindahan panas yang effisien (kecuali pada slurry dengan konsentrasi yang tinggi, karena pengadukan sulit
dilakukan)
Aplikasi
Fermentor
Industri makanan dan kertas
Polimerisasi/ konversi gas alam
Faktor yang mempengaruhi pengadukan:
Kecepatan pengadukan
Berat cairan
Design dari baffle
Ukuran dan geometri tanki
Ukuran dan geometri alat pemanas
Ukuran dan jenis impeller
STEAM
Endotermik Eksotermik Eksotermik
Katalis Ni-Catalyst -
(Melalui pembakaran)
Bisa ada/ tidak sama saja Tempera
tur
1100-1200 K 1600-1900K 1200-1400K
Tekanan 15-30 bar →150 bar 20-100 bar
untuk produksi methanol ata FT
dibatasi karena temperatur
Timbul jelaga
Membutuhkan
katalitik parsial oksidasi, reaksi dikatalisasi untuk:
- Mengubah
MULTIFUNCTIONAL REACTOR
Membrane Reactor
Menggabungkan
pemisahan udara dan oksidasi parsial dalam satu unit dengan melibatkan oksigen
Menghilangkan H2 dalam reaktor dengan menggunakan membran maka limit untuk mencapai
keseimbangan dapat dihindari
Dapat emnggunakan
suhu reaksi yang lebih rendah
Chemical Looping Reactor
Sirkulasi terus menerus dari partikel logam yang berfungsi sebagai penyuplai oksigen dan pembawa panas ( oksida logam ) untuk oksidasi parsial metana .
Pada proses ini reaktor yang dibuthkan yaitu: reaktor udara dan reaktor bahan bakar .
Pemisahan oksigen
tergolong sederhana
Tidak ada campuran
yang dapat meledak .
Sorption Enhanced Reaction Process
(SERP)
Menghilangkan CO2
dalam proses steam
reforming dengan
menggunakan adsorben yang dicampur dengan partikel katalis untuk
menghindari limit
keseimbangan .
Adsorben dapat
diregenerasi dengan
meningkatkan suhu
atau mengurangi
tekanan ayunan
adsorbsi (PSA –
Pressure Swing
DAFTAR PUSTAKA
Andrian,E, ‘Reaktor’, <http://ekaandrians.blogspot.com/2013/11/reaktor.html>
Caesar 2012, ‘Macam-Macam Reaktor’,<http://www .caesarvery .com/2012/11 /macam-mac am-reaktor-reactor.html>
Catalano, S, et al., ‘Encyclopedia of Chemical Engineering: Reactors Slurry’,
<http://encyclopedia .che.engin.umich .edu /Pages
/Reactors/Slurry/Slurry.html>
Catalano, S, et al., ‘Encyclopedia of Chemical Engineering: Reactors
Semi-Batch’, <http://encyclopedia.che.engin.umich.edu/Pages /Reactors/Semi-Batch/Semi-Batch.html>
Catalano, S, et al., ‘Encyclopedia of Chemical Engineering: CSTR’,
<http://encyclopedia.che.engin.umich.edu/Pages /Reactors/CSTR/CSTR.html>
Catalano, S, et al., ‘Encyclopedia of Chemical Engineering: Reactors PFR’,
<http://encyclopedia.che.engin.umich.edu/Pages /Reactors/PFR/PFR.html>
Catalano, S, et al., ‘Encyclopedia of Chemical Engineering: Reactors FBR’,
<http://encyclopedia.che.engin.umich.edu/Pages/ Reactors/FBR/FBR.html>
Hazard,M 2011, ‘ Application of CSTR for Bioremediationof Hidrocarbon-rich
Industrial Waste Water’, <http://www.ncbi .nlm.nih.gov/pubmed/21419572>
Ibrank, ‘Pengantar Reaktor’, <https://ibrank.wordpress.com/>
Kantarci,N 2004, ‘Process Bio Chemistry: Bubble Column Rector’, < www.elsevier.com/locate/procbio>
Neutron, Z, ‘Multi Reaction Of Fluidized Bed Membrane Reactor’,
<https://www.academia.edu/9979351/MULTI_REACTION _OF_FLUIDIZED_BED_MEMBRANE_REACTOR>
Nima, A, ‘Reaktor’,< https://www.academia.edu/5479938/Reaktor>
NN, ‘Multi-tube fixed-bed reactor, especially for catalytic gas phase reactions
US 7226567 B1’, <http://www.google.co.id/patent /US7226567>
Pamungkas, G,’Pemilihan Tipe dan Ukuran Katalis dalam Reaktor Berkatalis
Padatan’, <https://www.academia.edu /9009626 /Pemilihan _Tipe_Bentuk_dan_Ukuran_Katalis_dalam_Reaktor_Berkatalis_Padatan>
Vanhallen, G, ‘Reaktor Kimia’, <http://proditeknik kimia. blogspot .com /2013/01/reaktor-kimia.html>
Winda 2010, ‘Macam-Macam Reaktor Heterogen’, < http://migasnet11-winda8010.blogspot.com/2010/01/macam-macam-reaktor-heterogen.html>