• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PENERAPAN ELECTRONIC ROAD PRICING (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KAJIAN PENERAPAN ELECTRONIC ROAD PRICING (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PENERAPAN

ELECTRONIC ROAD PRICING (ERP)

GUNA MEMPERSINGKAT WAKTU PELAYANAN DI

GERBANG TOL

(Studi Kasus Gerbang Tol Brebes Timur)

Anugerah Fasikhullisan

Taruna Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Jl. Perintis Kemerdekaan No. 17, Kampus PKTJ,

Tegal, 52125 Jl. Perintis Kemerdekaan No. 17, Kampus PKTJ,

Tegal, 52125 Jl. Perintis Kemerdekaan No. 17, Kampus PKTJ,

Tegal, 52125 Jl. Perintis Kemerdekaan No. 17, Kampus PKTJ,

Tegal, 52125

Agus.sahri@gmail.com

Abstrak

Today the toll road is expected to be the solution of traffic congestion, that is, as a highway. But in fact toll road has not functioned optimally. This is seen from the congestion that occurs in output and input of toll roads. One of the main causes of the bottleneck is implementation of manual transaction system. Conventional manual transaction systems cause road users to wait for service from toll personnel. By 2016, congestion toll gate fatalities at the East Brebes toll gate (Brexit). Implementation Electronic Road Price (ERP) to replace manual transaction system toll gate can be a solution to shorten service time at toll gate up to 100%. This is because the ERP transaction system is done electronically and even the effective transaction process on a vehicle with a speed of 65 km / h that the road users do not require waiting time to transact at the toll.

Keywords:Congestion, toll booth, Electronic Road Pricing Abstract

Dewasa ini jalan tol diharapkan menjadi solusi dari kemacetan lalu lintas, yaitu sebagai jalan bebas hambatan. Namun pada kenyaataannya jalan tol belum berfungsi secara optimal. Hal ini dilihat dari kemacetan yang terjadi pada akses keluar dan masuk jalan tol. Salah satu penyebab utama kemacetan tersebut ialah penerapan sistem transaksi manual. Sistem transaksi manual yang masih konvensional menyebabkan pengguna jalan membutuhkan waktu menunggu untuk mendapatkan pelayanan dari petugas gardu tol. Pada tahun 2016, kemacetan di gerbang tol menimbulkan korban jiwa tepatnya di gerbang tol Brebes Timur (Brexit). Penerapan Electronic Road Price (ERP)untuk menggantikan sistem transaksi manual di gerbang tol dapat menjadi solusi guna mempersingkat waktu pelayanan di gerbang tol hingga 100%. Hal ini disebabkan, sistem transaksi ERP dilakukan secara elektronik bahkan proses transaksi efektif pada kendaraan dengan kecepatan 65 km/jam sehingga pengguna jalan tidak membutuhkan waktu menunggu untuk bertransaksi di tol.

(2)

PENDAHULUAN

Jalan tol merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas. Pelayanan dengan hambatan samping yang sangat kecil membuat jalan ini dijadikan pilihan bagi para pengguna jalan untuk sampai ke tujuan dengan cepat (PM PU Nomor 16, 2014). Namun, seiring dengan meningkatnya pengguna jalan tol, maka tingkat pelayanan jalan tol harus disesuaikan dengan kebutuhan layanan saat ini, mulai dari kondisi jalan tol, kecepatan tempuh rata-rata, mobilitas, keselamatan, unit pertolongan, termasuk diantaranya ialah faktor aksesbilitas.

Faktor aksesbilitas dalam hal ini ialah pintu atau gerbang tol, seringkali menemui masalah terkait dengan waktu pelayanan. Hal ini berkaitan dengan sistem pembayaran yang masih menggunakan sistem manual. Pada saat transaksi di gerbang tol pengguna jalan tol diwajibkan mengambil tiket tanda masuk pada gerbang masuk dan membayar tol pada gerbang keluar (Rahayu, 2015), sehingga para pengguna kendaraan yang akan menggunakan jasa jalan tol diharuskan untuk menghentikan kendaraan pada saat melakukan pembayaran tol. Pada saat tingkat kedatangan lebih tinggi dari pada waktu pelayanan maka akan terjadi antrian. Antrian terjadi disebabkan oleh kebutuhan akan kerugian waktu tempuh. Seperti yang terjadi pada gerbang tol brebes timur (Brexit) pada saat arus mudik mengalami kemacetan sepanjang 23 km, mulai dari pintu keluar Tol Brebes Timur atau KM 272 hingga KM 249 (okezone.com diakses pada Minggu, 3 Juli 2016). Untuk melewati kemacetan tersebut setidaknya membutuhkan waktu 48 jam (CNNIndonesia.com diakses pada Kamis, 7 Juli 2016).

Elektronic Road Price (ERP) adalah sistem pembayaran tol secara elektronik sehingga pembayaran tol dilakukan secara otomatis tanpa diperlukan pengambilan tiket pada saat transaksi. Penerapan ERP ini akan sangat menguntungkan dari segi waktu dan biaya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji penerapan ERP di gerbang tol guna meningkatkan mobilitas kendaraan antar wilayah dengan mengambil studi kasus di gerbang tol Brebes Timur (Brexit).

TINJAUAN PUSTAKA

Komponen Electronic Road Price (ERP)

In-vehicle Unit (IU) atau On Board Unit (OBU)

(3)

Gambar 1. On Board Unit

GerbangElectronic Road Price

Gerbang ini berfungsi sebagai pintu masuk dan tempat terjadinya transaksi secara elektronik. Pada gerbang ERP ini terpasang beberapa komponen antara lain :

1. Antena, komponen ini berfungsi sebagai penerima sinyal dari OBU yang selanjutnya dikirimkan kepada pusat komputer untuk memproses transaksi secara elektronik.

Gambar 2. Antena

2. Radio Frequency Identification (RFID) berfungsi untuk mendeteksi kedatangan kendaraan dengan cara merekam sinyal frekuensi yang dipancarkan oleh OBU. Sinyal frekuensi yang dipancarkan oleh OBU berbeda untuk tiap jenis kendaraan.

Gambar 3. Radio Frequency Identification

(4)

Gambar 4. Kamera

4. AVID controller yaitu suatu sistem untuk meneruskan informasi dari rangkaian proses kerja ketiga alat tersebut yang akan diteruskan ke Pusat Sistem Komputer.

Pusat Sistem Komputer

Komponen ini merupakan komponen utama pada sistem electronic road price. Pusat sistem komputer berfungsi sebagai tempat untuk memonitor operasional gerbang dan memproses transaksi pada gerbang ERP.

Pengertian dan Komponen Antrian

Antrian (waiting line) adalah sebuah situasi dimana orang-orang atau barang dalam barisan yang sedang menunggu untuk dilayani (Heizer & Render dalam Yoga, 2015). Didalam suatu sistem antrian terdapat komponen-komponen sebagai berikut :

1. Tingkat kedatangan adalah jumlah kendaraan atau manusia yang bergerak menuju satu atau beberapa tempat pelayanan dalam satu satuan waktu tertentu.

2. Tingkat pelayanan adalah jumlah kendaran atau manusia yang dapat dilayani oleh satu tempat pelayanandalam satu satuan waktu tertentu. Selain tingkat pelayanan, juga dikenal waktu pelayanan yang dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh satu tempat pelayanan untuk dapat melayani satu kendaraan atau satu orang. 3. Disiplin antrian, Disiplin antrian FIFO sangat sering digunakan di bidang transportasi

di mana orang dan/ atau kendaraan yang pertama tiba pada suatu tempat pelayanan akan dilayani pertama kali. Sebagai contoh disiplin FIFO adalah antrian kendaraan yang terbentuk di depan pintu gerbang tol, atau antrian manusia pada loket pembayaran listrik atau telepon, loket pembayaran bank dan sebagainya.

Antrian memiliki beberapa jenis model, untuk antrian di pintu gerbang tol ialah menggunakan model antrian banyak saluran satu tahap atau biasa disebut dengan model m/m/c. Cara yang dilakukan untuk mempermudah dalam menghitung rumus antrian adalah dengan menggunakan bantuan aplikasi POM for Windows. Aplikasi POM for Windows merupakan sebuah program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi yang bersifat kuantitatif (Yoga, 2015).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel observasi yang menurut Noor dalam Yoga (2015) adalah variabel yang diamati secara langsung dalam penelitian. Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :

 m = Jumlah jalur yang terbuka.

(5)

 µ = Jumlah rata-rata dilayani per satuan waktu pada setiap jalur.  Po = Probabilitas terdapat 0 unit dalam sistem.

 Ls = Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem.

 Lq = Jumlah unit rata-rata yang menunggu dalam antrian.  Wq = Waktu rata-rata yang dipakai pelanggan dalam antrian.  Ws = Waktu tunggu rata-rata dalam sistem.

p = Faktor utilisasi sistem.

GAMBARAN UMUM

Gambar 5. Gerbang Tol Brebes Timur

(6)

METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Penelitian

Metode Pengolahan Data

Pada penelitian ini digunakan metode analisis komparasi. Teknik analisis komparasi yaitu salah satu teknik analisis kuantitatif yang digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada atau tidaknya perbedaan antar variabel atau sampel yang diteliti. Jika ada perbedaan, apakah perbedaan itu signifikan ataukah perbedaan itu hanya kebetulan saja. Penelitian ini

Gambar 6 Kerangka Penelitian Inspeksi ada di gerbang tol Brebes Timur ? 2. Bagaimana cara untuk mengurangi

waktu antrian di gerbang tol Brebes Timur ?

Tujuan :

1. Mengetahui waktu pelayanan transaksi dan waktu antrian kendaraan

Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu perbandingan waktu pelayanan antara gerbang tol yang menggunakan gardu tol dan ERP di gerbang tol.

(7)

akan membandingkan dua sampel yang berkorelasi.

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Cara Kerja Elektronic Road Price (ERP)

Sistem kerja elektronic road price (ERP) dimulai pada saat sebuah kendaraan melewati antena pertama pada gerbang ERP. Pada saat kendaraan melewati gerbang ERP, (1) OBU mengirimkan sinyal frekuensi yang direkam oleh antena pertama. (2) Kemudian jenis kendaraan akan dideteksi oleh RFID. Setelah kendaraan yang melintas diketahui jenisnya, selanjutnya antena kedua menangkap sinyal dari OBU yang sekaligus melakukan transaksi elektronik. (3) Dan pada tahap akhir perekaman nomor kendaraan oleh kamera.

Gambar 7. Ilustrasi Cara Kerja Electronic Road Price

Proses transaksi menggunakan sistem elektronic road price mempunyai 2 (dua) jenis antara lain :

1. Kamera elektronik, yaitu dengan menggunakan kamera untuk merekam nomor polisi setiap kendaraan yang melintas pada jalan berbayar, rekaman ini akan dimasukkan kedalam basis data untuk memudahkan dalam penagihan sesuai tarif yang berlaku.

2. Pemindai elektronik, alat pemindai elektronik befungsi sebagai mesin pembayaran tunai yang akan langsung dipotong secara otomatis sesuai tarif jalan berbayar.

1 2

(8)

Pemindai elekronik tersebut dapat bekerja efektif pada kendaraan yang melaju dengan kecepatan maksimal 65 km/jam (Land Transport Authority, 2008)

Dari 2 (dua) jenis ERP tersebut, ERP dengan pemindai elektronik lebih optimal apabila di pasang pada gerbang tol dari pada ERP dengan kamera elektronik. Hal ini disebabkan transaksi pada gerbang tol memiliki mobilitas tinggi yang membutuhkan proses transaksi cepat.

Kajian Penerapan Electronic Road Pricing

Berikut perbandingan antrian sistem pembayaran manual, gerbang tol otomatis (GTO) dan electronic road price (ERP). Dengan asumsi sebagai berikut :

a. Waktu pelayanan gerbang tol sesuai standar pelayanan minimal jalan tol pada pintu masuk untuk sistem pembayaran manual yaitu 5 detik dan GTO yaitu 4 detik (PM PU Nomor 16, 2014).

b. Waktu pelayanan gerbang tol sesuai standar pelayanan minimal jalan tol pada pintu keluar untuk sistem pembayaran manual yaitu 9 detik dan GTO yaitu 5 detik (PM PU Nomor 16, 2014).

c. Waktu pelayanan gerbang tol pada pintu masuk dan keluar untuk sistem pembayaran dengan sistem ERP menggunakan waktu yang digunakan ERP untuk merekam sinyal yang diberikan oleh OBU pada tiap kendaraan yaitu masing - masing 1 detik (Land Transport Authority, 2008).

d. Pintu tol yang beroperasi berjumlah 3 (tiga) pintu sesuai dengan spesifikasi gerbang tol Brexit.

e. Tingkat kedatangan 1000 kendaraan per jam.

Tabel 1 Hasil Perhitungan Kinerja Gerbang Tol

Parameter Sistem Pembayaran

Wq 1 menit 62 detik 25 detik 0 detik

Ws 9 menit 56 detik 7 menit 5 detik 0 detik

Gerbang Tol Keluar

P 0,83 0,46 0,09

Lq 3,51 0,17 0,00

Ls 6,01 1,56 0,28

Wq 21 menit 13 detik 1 menit 62 detik 0 detik

(9)

Sumber : Analisis, 2017

Dari beberapa indikator pada Tabel 1diatasdapat diketahui bahwa penggunaan Elektronik Road Price (ERP) baik di gerbang tol masuk maupun keluar lebih unggul dari pada kedua sistem pembayaran lainnya (manual dan GTO). Sehingga dapat disimpulkan penerapan ERP pada gerbang tol berdampak positif untuk mempersingkat waktu antrian pada saat transaksi di gerbang tol masuk maupun keluar.

Penerapan sistem elektronik road price (ERP) tidak dipungkiri juga akan menimbulkan beberapa permasalahan. Dari beberapa permasalahan tersebut terdapat 2 (dua) permasalahan yang vital antara lain terkait dengan saldo pada OBU dan kejelasan jalur transaksi. Dalam upaya meminimalisir permasalahan tersebut maka perlu dilakukan upaya guna mengoptimalkan penerapan ERP pada gerbang tol. Berikut adalah beberapa upaya yang perlu dilakukan dalam rangka optimalisasi penerapan elektronik road price antara lain :

a. Pemasangan Palang Pintu Otomatis

Sesuai dengan definisi jalan tol yaitu jalan yang penggunaannya dipungut biaya tol (PM PU Nomor 16, 2014), maka setiap pengguna jalan tol wajib membayarkan sejumlah uang agar dapat menggunakan jasa jalan tol. Pemasangan palang pintu otomatis pada penerapan ERP di gerbang tol ditujukan sebagai fungsi pengawasan bagi pengguna jalan tol, yaitu untuk mencegah pengguna jalan tidak membayar tol pada saat melintas gerbang tol tersebut. Selain itu, pemasangan palang pintu otomatis juga berfungsi sebagai self-enforcement pengguna jalan agar ketertiban dan kelancaran di gerbang tol tetap terjaga. Pemasangan palang pintu tersebut disesuaikan dengan jarak pengeraman yang aman menurut GRSP (2008). Kecepatan yang disarankan untuk diterapkan pada saat melintasi gerbang tol ialah 30 km/jam, kecepatan 30 km/jam dipilih karena apabila kendaraan tersebut mengalami tabrakan hanya menimbulkan tingkat keparahan 10% (GRSP, 2008). Sementara itu untuk penempatan palang pintu otomatis dengan jarak pengereman yang aman untuk kecepatan kendaraan 30 km/jam ialah 13 meter dari gerbang tol (GRSP, 2008).

b. Penggantian Kartu Deposit dengan Kartu Kredit

(10)

c. Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas

Perambuan pada saat mendekati gerbang tol sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan sehingga pengguna jalan tidak mengalami kendala pada saat menggunakan fasilitas ERP yang diterapkan pada gerbang tol. Rambu-rambu lalu lintas tersebut dapat berupa Rambu-rambu konvensional maupun elektronik (Variable Message Sign). Namun lebih disarankan rambu yang digunakan ialah Variable Message Sign (VMS), dengan penggunaan VMS informasi yang disampaikan dapat diubah sesuai kondisi lalu lintas sehingga informasi yang ingin disampaikan lebih mudah untuk diterima para pengguna jalan.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan tentang Kajian Penerapan Electronic Road Price (ERP) Guna Mempersingkat Waktu Pelayanan di Gerbang Tol dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Pada gerbang tol Brebes Timur (Brexit) yang masih menggunakan sistem transaksi manual waktu rata-rata yang dipakai pengguna jalan dalam antrian yaitu 1 menit 62 detik untuk gerbang masuk dan 21 menit 13 detik untuk gerbang keluar. Sedangkan waktu tunggu rata-rata dalam sistem 9 menit 56 detik untuk gerbang masuk dan 36 menit 22 detik untuk gerbang keluar.

b. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penerapan Elektronic Road Price pada gerbang tol memiliki dampak yang positif dalam menyingkat waktu pelayanan transaksi di gerbang tol. Bahkan para pengguna jalan tidak menggunakan waktu menunggu antrian karena transaksi dilakukan secara elektronik yaitu melalui OBU.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih kami haturkan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pembuatan penelitian;

2. Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes dan PT. Waskita Toll Road yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian;

3. Manajemen PKTJ yang telah memberi semangat dan informasi lomba; dan

4. Seluruh taruna PKTJ yang telah membantu dan memberi semangat dalam menyelesaikan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Anthara, I Made Aryantha. 2014. Analisis Sistem Antrian Gerbang Tol Pasteur Bandung Di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Jurnal Ilmiah Unikom. 12(1), 25-36.

Global Road Safety Partnership. 2008. Speed Management: A Road Safety Manual For Decision-Makers And Practitioners. Switzerland.

Kesuma, Yoga Puja. Analisis Perbandingan Kinerja Sistem Antrian Gerbang Tol Bandung 2015. Universitas Telkom. Bandung.

Land Transport Authority. 2008. Elektronic Road Pricing. Singapura.

(11)

Gambar

Gambar 1. On Board Unit
Gambar 4. Kamera
Gambar 5. Gerbang Tol Brebes Timur
Gambar 6 Kerangka Penelitian Inspeksi
+3

Referensi

Dokumen terkait

(1) Telah berhasil dibuat sistem kunci elektronik pada pintu ruang radiasi berbasis Android dengan kunci berlapis yaitu RFID, PIN, dan sidik jari dengan Arduino

BUKU TEKS PELAJARAN YANG MEMENUHI SYARAT KELAYAKAN UNTUK DIGUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH.. BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH

Selama ini pungutan daerah diatur dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan evaluasi pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan bantuan software Ispring Suite Quizmaker yang dapat

Pemasaran produk oleh mitra dilakukan dengan cara tradisional yaitu dijual eceran ke tetangga untuk camilan dengan kemasan plastik biasa dan dijual ke pasar-pasar Malang

Permasalahan yang dihadapi KUB Cempaka yang memproduksi kripik pisang yaitu dapur produksi belum higienis karena berlantai tanah, ukuran dan rasa kripik belum standar,

bagi orang Melayu untuk tetap berniaga secara

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh