• Tidak ada hasil yang ditemukan

Best Practice Matematika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Best Practice Matematika"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Ketika masuk ruang belajar yang berjumlah 36 – 40 siswa di kelas X SMA

Negeri 1 Nunukan maka yang ada dalam pemikiran saya bahwa mereka memiliki

kemampuan kognitif yang bagus, kecerdasan yang baik sehingga akan berdampak

pada proses belajar mengajar, dan suasana belajar antara guru dan siswa terjalin

sangat harmonis sangat baik. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan siswa,

maupun orang tua siswa bahkan guru sekalipun apabila siswa bersekolah di SMA

N 1 Nunukan merupakan siswa pilihan yang cerdas, dan terseleksi masuk di SMA

N 1 Nunukan dari proses yang sangat ketat. Hal ini diketahui apabila siswa

tersebut masuk dirombongan belajar A, B dan C merupakan rombongan belajar

yang memiliki kecerdasan sangat baik, sementara itu kelas yang rombongan

belajar D, E dan F stigmanya adalah siswa yang memiliki kecerdasan kurang

sehingga terkadang ada sedikit perbedaan dalam perlakukan siswa dalam proses

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Hasil pembelajaran di kelas X selama ini memiliki kecenderungan masih

banyak yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan

tidak memuaskan sehingga munculnya permasalahan dalam pembelajaran yang

menjadi faktor gagalnya dalam mencapai keberhasilan pembelajaran. Komentar

siswa juga beragam dari yang gurunya kurang variasi sampai pada gurunya yang

kurang perhatian terhadap siswa. Permasalahan tersebut bukan tanpa sebab,

terdapat dua alasan yang mempengaruhi gagalnya pencapaian tujuan

pembelajaran, yaitu faktor internal maupun faktor eksternal, baik dalam diri guru

maupun dalam diri siswa.

Permasalahan faktor internal yaitu guru yang dalam pembelajaran

cenderung dominan menggunakan metode ceramah, variasi dalam pembelajaran

di kelas dianggap siswa kurang memuaskan, sedangkan faktor internal siswa

permasalahannya kurang disiplin dalam menerima pembelajaran, sikap dan

(2)

prilaku siswa terhadap mata pelajaran matematika cenderung cuek dan acuh tak

acuh, kesan yang mereka dapat dari belajar matematika adalah susahnya

menghafal rumus, sulitnya dalam mengerjakan soal tugas maupun ulangan dan

lemahnya daya nalar siswa, sehingga tak heran jika sebagian guru

mengedepankan sedikit kekerasan dalam mentransfer ilmu, atau dengan istilah

"kalau kamu tidak bisa maka kamu akan saya hukum". Sedangkan faktor eksternal

permasalahan siswa yaitu dalam lingkungan belajar siswa sendiri, dimana watak

dan kepribadian siswa akan membentuk karakter diri mereka, kepedulian orang

tua dirumah terkadang tidak perduli dengan hasil belajarnya, anak itu gagal atau

tidak orang tua tidak memperhatikan kekurangan yang dimiliki.

Tidak sedikit siswa dan orang tua siswa menganggap bahwa matematika

adalah musuh terbesar belajar mereka, mereka menganggap matematika adalah

momok dalam penentuan hasil belajar dan bisa gagal melanjutkan pendidikan

kejenjang yang lebih tinggi dikarenakan nilai matematikanya anjlok dan di bawah

nilai standar. Untuk itu, dalam upaya memperbaiki pembelajaran matematika

siswa dan memperbaiki KBM dikelas lebih berkualitas dan bermakna, maka

dalam penulisan karya Best Practice ini berjudul “Pengalaman Mengajar,

Kolaborasi Energizer dan Scientific Learning (ESL) Dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Nunukan”

B. Masalah

(3)

Dalam menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran

selalu saja ada kendala dan permasalahan yang dihadapi, terdapat beberapa

masalah yang dihadapi oleh guru yaitu diantaranya sikap siswa dalam menerima

mata pelajaran matematika masih sangat rendah, dan sebagian siswa yang dengan

sengaja tidak masuk belajar dikarenakan belajar matematika. Sikap siswa dalam

menerima mata pelajaran tentu akan berdampak pada hasil belajar siswa, dan

kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran matematika.

Tidak hanya itu, peran guru juga sangat berpengaruh terhadap kondisi

mental siswa mengikuti pelajaran matematika. Guru dianggap penentu kemajuan

pembelajaran dikelas. Permasalahan akan muncul apabila, guru masih kurang

mampu menyampaikan tujuan-tujuan pembelajaran yang berkesan bagi siswa,

kurang bervariasi dalam proses KBM sehingga apabila disimpulkan bahwa

permasalahan pembelajaran matematika siswa di SMA Negeri 1 Nunukan terjadi

pada siswa maupun guru.

C. Cara Menyelesaikan Masalah

Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh model, pendekatan,

(4)

strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dipilih. Namun demikian tidak ada

model, pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang paling

mujarab/ampuh dalam menentukan keberhasilan sebuah proses pembelajaran, hal

ini semua tergantung pada karakteristik materi masing-masing mata pelajaran dan

cara menyampaikannya.

Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri yang berbeda dengan

pembelajaran lainnya, maka dari itu tahap-tahap dalam menyampaikan

pembelajaran matematika kolaborasi energizer dan scientific (ESL) untuk

meningkatkan hasil belajar matematika sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan

Hasil analisa guru terhadap siswa mengenai penerapan pembelajaran

kolaborasi antara energizer learning dan scientific learning, maka

perencanaannya dijelaskan sebagai berikut.

a. Menyiapkan silabus

b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

c. Membuat instrumen penilaian dan rubrik penilaian

d. Menyiapkan modul pembelajaran kolaborasi antara energizer learning

dan scientific learning berbasis Projek

e. Menyiapkan media dan bahan ajar pembelajaran

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam penyampaian pembelajaran kolaborasi energizer learning dan

scientific learning, maka pembelajaran ini diharapkan dapat mencapai tujuan

pembelajaran yaitu:

a. Energizer Learning

Energizer berasal berasal dari bahasa inggris yang artinya

penggiat/bekerja giat. Jadi dalam pembelajaran, energizer adalah

permainan-permainan yang digunakan ketika siswa tampak dingin, atau

kehilangan semangat, jenuh, dan mengantuk. Aktivitas ini digunakan

(5)

sebagai sarana menurunkan ketegangan dan menyuntikkan tenaga baru

Permainan menara hanoi dilakukan oleh siswa yang dibimbing oleh

guru dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk melatih

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving)

secara berkelompok, menemukan barisan bilangan dengan cara

bermain, dan menemukan rumus pola bilangan pada materi barisan,

deret aritmetika dan geometri.

2) Permainan Mengukur Besar Sudut

Permainan mengukur sudut dilakukan diruang terbuka dan dapat

dimanfaatkan untuk menentukan besar sudut pada materi pokok

trigonometri. Permainan ini memanfaatkan benda disekitar seperti

selang sedotan es, penggaris busur, dan tali benang.

Permainan ini dilakukan secara berkelompok, dimana masing-masing

kelompok diminta untuk melakukan pengamatan pada sebuah objek

disekitar sekolah, dan dengan busur sederhana buatan siswa dapat

mengukur besar sudut yang diamati. Materi tersebut pada pokok

pembahasan trigonometri.

b. Scientific Learning

Pembelajaran Saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi

langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode

ilmiah dengan tujuan terbudayakannya kecakapan berfikir sains,

(6)

terkembangkannya sense of inquiry, dan kemampuan berfikir kreatif

peserta didik. (Alfred De Vito, 1989) dalam Pembelajaran Matematika

Pendekatan Saintifik di SMA oleh Dirjen Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014.

Pembelajaran saintifik dilakukan dalam kegiatan inti siswa melalui proses

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan. Kelima kegiatan tesebut tidak harus terjadi dalam

satu kali pertemuan tetapi setiap pertemuan fokus pada kegiatan mana

yang akan dilakukan sesuai dengan karakteristik materi yang

disampaikan.

Dari pembelajaran saintifik, maka dapat dikembangkan siswa untuk

membuat sebuah projek yang dapat memudahkan siswa untuk memahami

konsep matematika yang diberikan oleh guru. Pembelajaran berbasis

projek dimaksudkan siswa untuk membuat sebuah produk. Hasil kerja

kelompok tersebut merepresentasikan keberhasilan siswa dalam

menguasai materi matematika. Adapun hasil proyek siswa diantaranya

domino persamaan kuadrat, roda pintar bangun datar, dan kubus ajaib.

3. Tahap Evaluasi

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila perubahan yang terjadi pada aspek

kognitif, maupun keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan

(7)

Kesenjangan belajar seperti sebuah piramida, artinya dari permasalahan

belajar yang kecil jika terus dibiarkan maka dia akan menjadi besar dan berakibat

pada hasil belajar siswa. Kesenjangan itu pun muncul dari diri sendiri siswa dan

guru, maka solusi dalam mengatasi kesenjangan itu adalah dengan mencari format

mengajar yang membuat siswa tertarik dan simpatik pada mata pelajaran

matematika.

Strategi ataupun pendekatan pembelajaran yang menarik maka akan

berdampak pada perubahan paradigma pembelajaran. Sikap dan hasil belajar

matematika siswa mengalami peningkatan setelah diberikan strategi ataupun

pendekatan pembelajaran kolaborasi ESL. Semua itu melalui sebuah langkah

input (masukan) dengan manganalisa permasalahan di dalam kelas, kemudian di

proses dengan memberikan perlakuan yang baik, maka yang terakhir ouput

(keluar) siswa yang ditunjukkan dengan hasil belajar matematika siswa.

D. Simpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh guru yang dikemukakan di

atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut.

1. Energizer Learning dapat mengatasi kejenuhan, membosankan, dan

ketegangan siswa dan guru dalam mempelajari matematika dan dapat

membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada proses

(8)

KBM dan prestasi siswa.

2. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik (sceintific learning) dapat

membuat siswa semakin tertarik dan pantang menyerah dalam menyelesaikan

permasalahan matematika sehingga gairah belajar siswa nampak sebagai

bentuk kepercayaan diri siswa untuk meningkatkan prestasi siswa.

Pembelajaran saintifik dapat dikembangkan menjadi pembelajaaran berbasis

Project, dimana hasil kerja kelompok berupa produk alat peraga matematika

yang dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep matematika,

sehingga hasil pembelajaran siswa mudah dipahami.

Hasil pembelajaran dengan memanfaatkan kolaborasi metode-metode

pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar matematika siswa, maka

rekomendasi untuk KBM kedepan diharapkan:

1. Mampu membudayakan pantang menyerah dan giat untuk dapat

menyelesaikan permasalahan dengan cara bermain in door maupun out door.

2. Melibatkan siswa dalam menyelesaikan permasalahan disekitar lingkungan

siswa sehingga siswa dapat dengan mudah mencerna permasalahan yang

diberikan dengan cara pendekatan saintifik.

3. Memanfaatkan hasil kerja keras selama proses KBM untuk dijadikan jurnal

kerja atau proyek siswa yang nantinya akan membantu siswa dapat

memahami penguasaan konsep matematika.

4. Menjelaskan materi ajar agar bervariasi dalam mencapai tujuan pembelajaran.

E. Pelajaran yang Diperoleh (Lesson Study)

Hasil pembelajaran yang diperoleh mereflesikan akan keberhasilan dari

tujuan pembelajaran. Bahwa tujuan pembelajaran yang efektif dan berkualitas

adalah ketika siswa mampu menunjukkan perubahan baik sikap maupun prestasi

matematika siswa.

Kemajuan dan perkembangan yang ditunjukkan oleh sikap siswa dalam

menerima pembelajaran matematika ketika diberikan strategi-strategi maupun

(9)

pendekatan-pendekatan pembelajaran ternyata berdampak pada hasil belajar

matematika siswa. Siswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok, siswa terlibat

aktif dalam melakukan pengamatan, dan siswa terlibat aktif dalam menyelesaikan

masalah matematika yang diberikan oleh guru dengan baik dan benar. Dari hasil

proses KBM yang sebelumnya siswa menguasai matematika hanya 30%, maka

ketika diberikan pendekatan khusus penguasaan matematika meningkat menjadi

70%. Hal ini tergambar pada proses kegiatan belajar mengajar yang menunjukkan

keaktifan siswa, dan siswa percaya diri dalam menyelesaikan masalah matematika

Kemajuan dan perkembangan matematika siswa dikelas X siswa SMA

Negeri 1 Nunukan ini, menurut guru teman sejawat memberikan dampak yang

baik terhadap sikap siswa. Ibu Azia, S.Pd (guru matematika kelas XII IPS) sendiri

mengatakan bahwa “guru yang lebih menekankan pembelajaran yang kreatif

ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan hasil belajar siswa itu

ternyata merata sehingga setiap siswa mempunyai kemampuan dalam

menyelesaikan matematika”. Bapak Rusli, S.Pd (Wakil Kepala Sekolah Bidang

Kurikulum) mengatakan “semoga dengan adanya Bapak/Ibu guru yang gemar

melakukan perbaikan pembelajaran dapat memberikan motivasi lain kepada

Bapak/Ibu guru lainnya sehingga permasalahan pembelajaran secara umum dapat

teratasi karena keberhasilan pembelajaran sangat baik dan bermanfaat”. Jika hal

ini terus dikembangkan dan diterapkan maka bukan tidak mungkin keberhasilan

pembelajaran akan semakin membaik dan sikap siswa terhadap mata pelajaran

tersebut akan lebih bermakna.

Bapak H. Suwarno, S.Pd (Kepala Sekolah) berpendapat bahwa

“Bapak/Ibu jangan sungkan untuk memberikan pembelajaran yang berkualitas

kepada siswa, sebab Bapak/Ibu yang lebih tahu seberapa besar kemampuan dan

keberhasilan mengajar didalam kelas, sekolah siap memfasilitasi untuk perbaikan

pembelajaran.

(10)

Pembelajaran yang bermakna dan memberikan kesan yang baik pada

siswa adalah jawaban permasalahan pembelajaran matematika, sehingga kesan

yang ada didalam diri siswa adalah matematika sangat menyenangkan,

menghibur, dan rumusnya tidak sulit dimengerti.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan SMA. Matematika Melalui Pendekatan Saintifik di SMA.

2014: Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

(11)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Proses Kegiatan Belajar Mengajar

(12)

lampiran 2. Projek Hasil Belajar Matematika Kelompok Siswa (roda pintar

matematika, domino persamaan kuadrat, kubus ajaib)

(13)

Lampiran 3. Penilaian Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Sebelum

Kolaborasi ESL (Energizer dan Saintific Learning)

No Nama Siswa Sikap

Aktif Bekerjasama Toleran

KB B SB KB B SB KB B SB

1 Afifa Dwi H. √ √ √

2 Ahmad Syafiq √ √ √

3 Alfira N. A. S √ √ √

4 Ana Novin B. √ √ √

5 Aswan √ √ √

6 Bibiyana √ √ √

7 Brigita S. R. T √ √ √

(14)
(15)

37 Riyan Hidayat √ √ √

38 Rizmaridha E. D. √ √ √

39 Rizqi Ainnur F. √ √ √

40 Sofia Adam √ √ √

41 Syawal √ √ √

42 Trisha Damalia √ √ √

43 Yusril Hafizh √ √ √

44 Feby Wardhany S. √ √ √

Lampiran 4. Keterampilan Matematika Siswa Sebelum Kolaborasi ESL

(Energizer dan Saintific Learning)

No Nama Siswa Keterampilan

Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah

KT T ST

1 Afifa Dwi Handayani √

2 Ahmad Syafiq √

3 Alfira Natasya A. Sumarlin √

4 Ana Novin Baladja √

5 Aswan √

6 Bibiyana √

7 Brigita Sarina R. T √

(16)

8 Dandi Indra W. √

9 Dewa Kharisma √

10 Ellis Gusti Syam √

11 Emanuel N. K. Saban √

12 Eria Prajayanti √

13 Filujati Bakhril W. A √

14 Firda Julia √

15 Frans Ferdinan N. Neylas √

16 Hafidh Imam F. √

17 Hena Titiana R. Ananda √

18 Iin Ridwan √

25 Milanda Megawati S. P √

(17)

37 Riyan Hidayat √

38 Rizmaridha E. Dara √

39 Rizqi Ainnur F. √

40 Sofia Adam √

41 Syawal √

42 Trisha Damalia √

43 Yusril Hafizh √

44 Feby Wardhany Saputri √

Lampiran 5. Penialaian Sikap Siswa Setelah diberikan Kolaborasi ESL (Energizer

dan Saintific Learning)

No Nama Siswa Sikap

Aktif Bekerjasama Toleran

KB B SB KB B SB KB B SB

1 Afifa Dwi H. √ √ √

2 Ahmad Syafiq √ √ √

3 Alfira N. A. S √ √ √

4 Ana Novin B. √ √ √

5 Aswan √ √ √

6 Bibiyana √ √ √

7 Brigita S. R. T √ √ √

(18)
(19)

36 Risnawati √ √ √

37 Riyan Hidayat √ √ √

38 Rizmaridha E. D. √ √ √

39 Rizqi Ainnur F. √ √ √

40 Sofia Adam √ √ √

41 Syawal √ √ √

42 Trisha Damalia √ √ √

43 Yusril Hafizh √ √ √

44 Feby Wardhany S. √ √ √

Lampiran 6. Keterampilan Matematika Siswa Setelah Kolaborasi ESL (Energizer

dan Saintific Learning)

No Nama Siswa Keterampilan

Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah

KT T ST

1 Afifa Dwi Handayani √

2 Ahmad Syafiq √

3 Alfira Natasya A. Sumarlin √

4 Ana Novin Baladja √

5 Aswan √

6 Bibiyana √

7 Brigita Sarina R. T √

(20)

8 Dandi Indra W. √

9 Dewa Kharisma √

10 Ellis Gusti Syam √

11 Emanuel N. K. Saban √

12 Eria Prajayanti √

13 Filujati Bakhril W. A √

14 Firda Julia √

15 Frans Ferdinan N. Neylas √

16 Hafidh Imam F. √

17 Hena Titiana R. Ananda √

18 Iin Ridwan √

25 Milanda Megawati S. P √

(21)

37 Riyan Hidayat √

38 Rizmaridha E. Dara √

39 Rizqi Ainnur F. √

40 Sofia Adam √

41 Syawal √

42 Trisha Damalia √

43 Yusril Hafizh √

44 Feby Wardhany Saputri √

Lampiran 7. Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Matematika Siswa

(22)

Lampiran 8. Hasil Tes Tertulis Matematika Siswa

Keterangan Awal (sebelum kolaborasi ESL)

Setelah diberikan kkolaborasi ESL

Nilai Tertinggi 51 100

Nilai Terendah 1 67

Rata-rata Nilai Siswa 17,49 76,84

Ketuntasan Klasikal Belajar Siswa

11,4% 52,3%

(23)

BIOGRAFI PENULIS

Dedy Salman, S.Pd. Lahir di Nunukan, 26 Juni

1986. Penulis menyelesaikan studi di SD Negeri

001 Nunukan tahun 1998, SMP Negeri 1 Nunukan

tahun 2001, SMA Negeri 1 Nunukan tahun 2004

dan melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),

Jurusan Pendidikan Matematika lulus pada tahun

2010.

Aktivitas sehari-sehari penulis yaitu aktif sebagai tenaga pendidik (guru),

dan fokus membimbing siswa di Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Kabupaten

Nunukan. Pada tahun 2009 penulis mulai mengabdikan diri menjadi guru

matematika dan guru bimbel/les privat. Pada tahun 2009 – 2010 penulis aktif

(24)

mengajar di SMK TI Airlangga Samarinda dan SMP Tunas Kelapa Samarinda.

Kemudian pada tahun 2010 – 2015 aktif mengajar disekolah MA Al Ikhlas

Nunukan, SMP Muhammadiyah Nunukan, SMK N 1 Nunukan, dan saat ini

penulis sebagai PTT di SMA Negeri 1 Nunukan.

Beberapa prestasi dan kepelatihan yang pernah diperoleh oleh penulis

yaitu:

1. Guru Pembimbing KIR pada Lomba Pekan Kreatif Teknologi Tepat Guna

(TTG) yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI)

Tingkat Nasional di Makassar meraih juara 3.

2. Guru Pembimbing lomba Karya Tulis Kemaritiman yang diselenggarakan

oleh Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) pada tahun 2014 meraih

juara 1, 2 dan 3.

3. Finalis dalam Lomba Kreatifitas dan Inovasi Guru LPMP Provinsi

Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara tahun 2014.

4. Juara 1 Lomba Karya Nyata (LKN) tingkat Provinsi Instruktur Kursus

Komputer, tahun 2015 yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan

Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Utara.

5. Peringkat 10 besar Lomba Karya Nyata (LKN) Tingkat Nasional

Instruktur Kursus Komputer, tahun 2015 di Medan Sumatra Utara yang di

selenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bidang

Nonformal dan Informal.

6. Workshop Guru Metodologi Penelitian yang diselenggarakan oleh LIPI

tahun 2012 di Bontang, tahun 2013 di Boyolali, dan tahun 2015 di

Tasikmalaya.

Tahun 2013 penulis menikah dengan seorang putri bernama Agil Ayuna

Prahasty, S.Si. dan dikaruniai seorang putri bernama Nadha Fajria Sabilla. Moto

hidup penulis adalah “ubahlah dunia dengan tulisan”. Alamat penulis Jl. Pasar

(25)

Baru RT. 07 No. 78 Kelurahan Nunukan Utara Kecamatan Nunukan 77482. HP.

0812 5066 6660 dan alamat email: dedysalman86_nunukan@yahoo.co.id.

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi Tentang Etos Kerja Kaitannya denagn Nilai Budaya Masyarakat Melayu Daerah Riau; Kasus Kelurahan Pesisir Kota Madia Pekan Baru.. Tanjung Pinang: Proyek dan Pengkajian

Sehubungan dengan pelelangan yang dilakukan oleh Pokja VI Pengadaan Barang/ Jasa Tahun Anggaran 2014 pada Kantor Layangan Pengadaan Kabupaten Musi Banyuasin untuk kegiatan :.

Tujuan dibuatnya Penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui berapa harga pokok pesanan tangga dengan metode full costing.Hasil penelitian ini adalah pembuatan 10 buah tangga

Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 20 m/s mendekati sumber bunyi 680 Hz yang dalam keadaan diam.. Semangkuk sop 255 g dipanaskan menggunakan pemanas microwave

Bagaimana pengaruh factor lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS di kelas VIII SMP. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap

ANALISIS POWER LINK BUDGET JARINGAN SERAT OPTIK (STUDI KASUS STO PANYABUNGAN – SITE PAGARAN TONGA.. DI PT.

[r]

Dengan semangat pengembangan intelektualitas dan daya pikir kreatif, Alhamdulillah penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA