ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODELKOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VB SD XAVERIUS METRO
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
MARIA GORETI SUPARTI
Berdasarkan pengmatan dan diskusi dengan guru SD Xaverius Metro kondisi pembelajaran mata pelajaran matematika masih rendah dikarenakan siswa kurang tertarik, bosan, dan tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan model pembelajaran yang ada masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan dalam penjelasan masih menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab dan menuliskan materi sesuai dengan buku paket yang mengakibatkan siswa kurang efektif dan materi yang disampaikan guru kurang dapat diserap dengan baik oleh siswa, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran matematika melalui penerapan model Examples Non Examplespada siswa kelas VB SD Xaverius Metro.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan di kelas VB semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian dilaksanakan sejak pertengahan Februari hingga akhir maret 2012 mulai tahap persiapan pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan. Pada tahap pelaksanaan dikelas materi pokok yang menjadi pokok objek penelitian adalah materi bangun ruang kubus dan balok.
Hasil dari penelitian yang menggunakan model Examples Non Examples ini menunjukkan adanya peningkatan positif dalam proses pembelajaran. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 72,92% dan siklus II sebesar 85,42%. Sedangkan peningkatan siswa yang mengalami tuntas belajar pada siklus I sebesar 84,38% dan siklus II sebesar 96,88%. Hal ini menunjukkan aktivitas dan hasil belajar siswa semakin meningkat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam membangun bangsa
Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, bertaqwa dan berbudaya
serta mampu menghadapi tantangan dimasa depan yang begitu besar. Pendidikan
dapat menciptakan siswa yang cerdas terampil dan berbudi pekerti luhur di
lingkungan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis melakukan
pengamatan di SD Xaverius Metro, secara lebih khusus lagi penulis mengadakan
penelitian pengamatan di kelas VB yang siswanya berjumlah 32 terdiri dari 16
siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Usia mereka berkisar antara 9-12 tahun,
umumnya mereka berasal dari keluarga kelas ekonomi menengah yang orang
tuanya bermata pencaharian sebagai pedagang, pegawai dan buruh. SD Xaverius
Metro memiliki 14 ruang belajar, satu ruang kantor, satu ruang pustaka, satu
ruang guru, satu ruang UKS, dua ruang laboratorium, satu ruang musik, satu
ruang aula, satu ruang sanggar pramuka, satu ruang kantin,satu ruang dapur dan
dua belas WC. Sarana dan prasarana sudah cukup memadahi untuk kegiatan
belajar-mengajar. Dalam proses belajar-mengajar guru cenderung melakukan
pengajaran dengan cara memberikan penjelasan menggunakan metode ceramah,
disediakan sekolah dan jarang sekali menggunakan media pembelajaran lain saat
melakukan proses belajar mengajar sehingga siswa merasa jenuh dan bosan.
Para siswa belajar dan mendapatkan ilmu serta informasi hanya dari guru
sehingga potensi maupun daya pikir yang ada pada diri siswa tidak tersalurkan
dengan baik. Hal ini mengakibatkan situasi belajar di kelas kurang efektif,
sehingga materi yang disampaikan guru kurang dapat diserap dengan baik oleh
siswa dan hanya sebagian tujuan pembelajaran saja yang tercapai.
Tidak jarang dalam proses belajar mengajar di kelas banyak masalah yang
timbul dari setiap mata pelajaran yang ada seperti siswa tidak fokus dalam belajar,
ribut saat proses belajar, siswa mengantuk saat belajar. Ini tampak nyata dalam
pelajaran Matematika, siswa tidak fokus dalam mengikuti pelajaran Matematika
di kelas. Semua ini menyebabkan situasi belajar tidak efektif sehingga siswa
kurang dapat menyerap materi sepenuhnya.
Dari beberapa masalah yang terjadi di kelas, terutama dalam pelajaran
Matematika, masalah yang sangat mengkhawatirkan bagi guru adalah siswa tidak
fokus dalam mengikuti pelajaran Matematika. Ini dapat terlihat dari masalah
masalah yang muncul seperti latihan tidak dikerjakan, menyontek PR teman
sebelum pelajaran dimulai, bermain saat belajar, ngobrol dengan teman saat
diterangkan. Masalah tersebut terjadi karena model pembelajaran membosankan,
seperti guru tidak menggunakan media saat belajar - mengajar, guru mengajar
dengan gaya yang monoton, guru kurang melibatkan siswa dalam proses
belaja-mengajar, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar
Dalam proses belajar mengajar banyak metode yang dapat digunakan oleh
seorang guru dalam menyampaikan materi ajar. Idealnya seorang guru tidak hanya
satu metode dan disesuaikan dengan materi yang diajarkan supaya siswa tertarik
dan pelajaran tidak membosankan. Berdasarkan hasil belajar matematika kelas
VB SD Xaverius Metro, pada ulangan umum tiap semester, siswa yang mendapat
nilai 75 sebanyak 75% ini berarti bahwa haasil belajar berdasarkan KTSP dengan
jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM 75 Minimum 25% sisiwa belum
terpenuhi. Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa kelas VB SD Xaverius Metro
belum maksimal.
Bertitik tolak dari masalah tersebut maka dilakukan penelitian tindakan kelas
dengan menerapkan metode kooperatif tipeexamples non examples.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran Matematika guru selalu melakukan pengajaran
dengan cara memberikan penjelasan menggunakan metode ceramah, metode
Tanya.
2. Kurangnya penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi mengakibatkan
siswa kurang efektif dan materi yang disampaikan guru kurang dapat diserap
dengan baik oleh siswa, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.
3. Dalam proses pembelajaran siswa kurang fokus dalam mengikuti pelajaran
matematika, sehingga siswa kurang aktif.
4. Dalam proses pembelajaran siswa bermain saaat belajar, ngobrol saat
diterangkan, latihan tidak dikerjakan, menyontek PR teman sebelum pelajaran
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penerapan model dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam belajar mata pelajaran Matematika
kelas VB SD Xaverius Metro ?
2. Bagaimanakah meningkatan hasil belajar siswa kelas VB SD Xaverius Metro
dengan penerapan model
1.4 Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis berusaha untuk
memecahkan masalah tersebut dengan melakukan penelitian tindakan kelas
melalui metode kooperatif tipe examples non examples dengan menggunakan contoh-contoh, hal ini membuat siswa dapat terlibat secara langsung dalam
pembelajaran dan pembelajaran akan lebih lama diserap dalam ingatan siswa,
sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VB SD Xaverius Metro semakin
meningkat.
1.5 Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka
tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran volume bangun ruang
kubus dan balok dengan menggunakan metode kooperatif tipe examples non examplesmelalui media gambar di kelas VB SD Xaverius Metro.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SD Xaverius Metro setelah
pembelajaran
dengan menggunakan metode kooperatif tipe examples non examples melalui media gambar.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian di harapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Siswa : dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V B SD
Xaverius Metro pada mata pelajaran matematika
2. Guru : untuk memperbaiki cara mengajar dan mendorong guru agar dapat
menjadi guru profesional.
3. Sekolah : dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas sekolah.
4. Peneliti : menambah pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas sehingga
dapat menjadi guru professional.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Model pembelajaran kooperatif tipe examples non examples mengacu pada tahap perkembangan kognitif siswa kelas VB SD Xaverius Metro yang masih
berada pada tahap operasional konkrit sehingga masih memerlukan media
nyata untuk dapat memahami konsep yang abstrak dan rumit, utamanya
2. Peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata yang
diperoleh dalam pembelajaran pada setiap siklusnya.
3. Aktivitas belajar, siswa terlibat dalam suatu kegiatan yang melibatkan kerja
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelas sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat
(Wardhani, 2007: 14) sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas.
3.1 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah suatu bentuk proses
pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari empat tahapan dasar yang saling
terkait dan berkesinambungan yaitu Perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),pengamatan(observe), dan refleksi(reflecting).
Media penelitian yang dikembangkan peneliti adalah mengadopsi dari
Wardani. Menurut Wardani (2008: 23) siklus dari penelitian tindakan kelas ini
Alur Siklus PTK
3.2 Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan secara kolaboratif antara
peneliti dengan guru SD Xaverius Metro.Subjek penelitian ini adalah siswa
Kelas VB SD Xaverius Metro pada tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah siswa 32
terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
3.3 Tempat Penelitian
Tempat penelitian SD Xeverius Metro, Kelurahan Imopuro, Kecamatan
Metro Pusat, Kota Metro.
.
dst
Pelaksanaan
Refleksi
Observasi Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Observasi Perencanaan SIKLUS I
SIKLUS II
3.4 Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa alat pengumpulan
data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid. Alat
pengumpulan data yang digunakan antara lain :
1) Lembar pengamatan aktivitas siswa untuk mengumpulkan data
tentang aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2) Lembar pengamatan penggelolaan pembelajaran berupa daftar cek.
3) Tes akhir yang berfungsi untuk mengukur tingkat pemahaman siswa
tentang
materi dan untuk melihat pencapaian tujuan pembelajaran.
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, akan di analisis dengan menggunakan analisis kualitatif
dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif proses pembelajaran. Penggunaan analisis
kualitatif ini dianggap relevan untuk dipakai dalam penelitian ini. Hal yang
dimaksud antara lain :
1) Data aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Data diperoleh
dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa
selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan
aktivitas siswa. Data aktivitas diperoleh berdasarkan perilaku yang sesuai
Jumlah Skor
Jumlah Skor Maksimal
2) Data kinerja guru dalam pembelajaran matematika dengan Model Kooperatif
Tipe Examples Non Examples. Data kinerja ini diperoleh selama kegiatan pembelajar berlangsung.
Data kuantitatif didapat dari hasil eveluasi pembelajaran dilakukan dengan cara
deskritiptif dengan rumus sebagai berikut :
P =
Keterangan :
Mencari mean atau nilai rata-rata :
x
x = Nilai rata-rata
n = Jumlah siswa yang mengikuti test
3.6 Indikator Keberhasilan
Indikator kinerja dari penelitian ini adalah : Diadopsi dari Arikunto (2007: 38)
1) Meningkatnya aktivitas siswa dari siklus ke siklus hingga mencapai
sekurang-kurangnya mencapai 75 %.
2) Meningkatnya hasil belajar siswa dari siklus ke siklus hingga mencapai nilai
di atas KKM sekurang-kurangnya 75 %.
3.7 Urutan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus
memiliki empat tahap kegiatan yaitu :
1. Siklus I
1.1 Tahap Perencanaan
Kegiatan dalam perencanaan meliputi :
1) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses
pembelajaran di kelas
2) Menyusun sekenario pembelajaran yaitu menyusun rencana pelaksanaan
pembealajaran (RPP) dengan materi pembelajarannya bangun ruang kubus
dan balok
3) Merancang kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media
bangun
4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa
selama pembelajaran berlangsung.
5) Menyiapkan alat evaluasi/tes
6) Menyiapakan dokumentasi/foto
1.2 Tahap Pelaksanaan
1) Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan tahap perencanaan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, dan memotivaasi
siswa
yang berhubungan dengan pokok bahasan yang akan disajikan.
2) Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode
kooperatif tipeexamples non examples.
3) Guru memberikan tugas pada kelompok untuk didiskusikan dan
dikerjakan.
4) Siswa melaporkan hasil diskusi dalam kelompok di depan kelas.
5) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak
dimengerti.
6) Guru menyimpulkan sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tes
formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi.
1.3 Tahap Observasi
1) Menganalisis keadaan siswa untuk mempertimbangkan
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.
2) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan media gambar pada
3) Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang
terjadi pada saat menggunakan media gambar.
4) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan
atau kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran.
1.4 Tahap Refleksi
1) Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap
observasi.
2) Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran dengan
menggunakan model kooperatif tipeexamples non examples.
3) Melakukan refleksi terhadap kesesuaian media gambar yang digunakan
dalam proses pembelajaran.
4) Melakukan refleksi terhadap tes terhadap hasil belajar siswa.
2. Siklus II
Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk
mengkaji proses pembelajaran yang di lakukan oleh guru sebgai acuan dalam
pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan pada siklus II meliputi :
2.1 Tahap Perencanaan
1) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi dalam proses
2) Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II
berdasarkan refleksi dari siklus.
3) Menyiapkan perangkat pembelajaran materi bangun ruang kubus dan
balok yang akan di gunakan selama proses di kelas.
4) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ).
5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan
siswa selama pembelajaran berlangsung.
6) Menyiapkan lembar tes untuk melihat hasil belajar siswa.
2.2 Tahap Pelaksanaan
1) Melaksanaan langkah langkah sesuai dengan tahap perencanaan.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, dan motivasi yang
berhubungan dengan pokok bahasan yang akan disajikan.
3) Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode
kooperatif tipeexamples non examples.
4) Guru memberikan tugas pada kelompok untuk didiskusikan dan
dikerjakan.
5) Siswa melaporkan hasil diskusi dalam kelompok di depan kelas.
6) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal hal yang tidak
dimengerti.
7) Guru menyimpulkan sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tes
formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi.
1) Menganalisis kadaan siswa untuk mempertimbangkan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.
2) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan model kooperatif tipe
examples non examplespada pembelajaran matematika.
3) Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang
terjadi selama proses pembelajaran matematika
4) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan
dan kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran.
2.4 Tahap Refleksi
1) Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap
observasi.
2) Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran dengan
menggunakan metode kooperatif tipeexamples non examples.
3) Melakukan refleksi terhadap kesesuaian model kooperatif tipeexamples non examplesyang digunakan dalam proses pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan :
1. Penggunaan model Kooperatif tipe Examples Non Examples dapat
meningkatkan aktivitas belajar matematika khususnya materi bangun ruang
kubus dan balok pada siswa kelas VB SD Xaverius Metro Tahun Pelajaran
2011/2012. Hal ini dapat ditunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar
siswa dari siklus I sebesar 72,92%, dan siklus II sebesar 85,42 %.
2. Penggunaan model Kooperatif tipe Examples Non Examples juga dapat
meningkatkan hasil belajar matematika khususnya materi bangun ruang
kubus dan balok pada siswa kelas VB SD Xaverius Metro Tahun Pelajaran
2011/2012. Hal ini dapat ditunjukkan adanya peningkatan siswa yang
mengalami tuntas belajar dari kondisi awal sebesar 75,00%, di siklus I
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti menyarankan sebagai berikut :
1. Kepada Para Guru
Karena model kooperatif tipe Examples Non Examples mampu
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang
kubus dan balok maka disarankan kepada para guru Matematika untuk
menggunakan model pembelajaran ini.
2. Kepada para peneliti
Kepada para peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian
tentang penerapan model pembelajaran yang lain yang dapat
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODELKOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VB SD XAVERIUS METRO
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 (Skripsi)
OLEH
MARIA GORETI SUPARTI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODELKOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VB SD XAVERIUS METRO
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
OLEH
MARIA GORETI SUPARTI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi PGSD S1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR ISI
1.1. Latar Belakang masalah ... 1
1.2. Identifiksi Masalah ... 3
1.3. ... 3 1.1. Aktivitas Belajar ... 6
1.2. ... 7
1.3. ... 7
1.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples .. ... 8
1.5. ... 10
1.6. Pengertian Pembelajaran ... 11
1.7. ... 12
1.8. ... 12
BAB III. METODE PENELITIAN . 13 3.1. .... 13
3.2. .... 14
3.3. Tempat Penelitian .... 14
b. ... 32
c. ... 34
d. ... 38
... 38
... 38
4.2.2. .... 39
... 40
4.2.4. Pembahasan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran.. 41
42 ... 42
5.2. ... 43
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 1984.Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Hamalik. 2001.Proses Belajar mengajar.Bumi Aksara. Jakarta. http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/
http://nadhirin.blogspot.com/2010/05/metode-example-and-nonexample contoh.html
http://www.maswins.com/2010/06/pengertian-matematika.html
Ibrahim, Muslimin, dkk. 2004.Pembelajaran Kooperatif. University Press. Surabaya.
Joni, T. Raka. 1981.Penilaian Program Pendidikan. Bina Aksara. Jakarta. Kumunandar. 2008.Langkah-Langkah Penelitan Tindakan Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Lerning ( mempraktikkan Cooperative learning di
Ruang ruang Kelas ).PT. GramediaWidia Sarana Indonesia. Jakarta. Ruminiati. 2007.Pendidikan Kewarganegaraan SD. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi. Jakarta.
Slamento. 2003.Belajar dan Faktor faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.
Sudirman. 1985. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo persada. Jakarta.
Wardhani IGAK, Kuswaya Wihardit. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.
.
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 1 Hasil Belajar Pada Kondisi Awal ... 22
2. ....
3. Tabel 3 Hasil Belajar pada Kondisi Awal
4. Tabel 4 Hasil Pengamatan akti 26
5. 27
6. Tabel 6 Distribusi Fr 27
7. Tabel 7 Ketuntasan Hasil Belajar pad 28
8. Tabel 8 Hasil Penilaian terhadap Kemampuan Guru Mengelola
Pembelajaran Model 29
9. Tabel 9 Hasil Pengamatan aktivitas Belajar pada Siklus II 34
10. .. 35
11. Tabel 11 Distribusi Fr 36
12. Tabel 12 Ketuntasan Hasil 36
13. Tabel 13 Hasil Penilaian terhadap Kemampuan Guru Mengelola
Pembelajaran Model 37
14. Tabel 14 Persentase Aktivitas Si 39
15. Tabel 15 Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondiisi Awal,
Kata Pengantar
Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesainya pembuatan Penelitian Tindakan Kelas.
ini berkat bantuan dari banyak pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP UNILA.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNILA.
3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd selaku ketua Program Studi S1 dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Sarengat, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan. 5. Bapak Drs. Muncarno, M.Pd selaku Dosen Pembahas
6. Bapak /Ibu Dosen PGSD dan Staf TU PGSD Metro.
7. Bapak Sriyono, SPd selaku kepala Sekolah, rekan-rekan sejawat SD Xaverius Metro yang telah memberikan kesempatan, kemudahan, dan fasilitas pendukung demi terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas.
8. Sr. Petrisia, HK sebagai teman berkolaborasi sekaligus sebagai observer. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian PTK ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa hasil penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan PTK ini. Akhirnya, semoga PTK ini bermanfaat bagi kita semua.
Bandar lampung, Maret 2012 Penulis
PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa PTK yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) Fakultas Keguruan dan ILmu Pendidikan Univeritas Lampung
seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam Penelitian Tindakan Kelas yang
saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Penelitian
Tindakan Kelas Ini bukan hasil karya sendiri atau adanya pelagiat dalam
bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi penjabutan gelar akademik yang
saya sandang dn sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Bandar Lampung, Maret 2012
Yang Membuat Pernyataan
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODELKOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VB SD XAVERIUS METRO
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 (Skripsi)
OLEH
MARIA GORETI SUPARTI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2012
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODELKOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VB SD XAVERIUS METRO
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
MARIA GORETI SUPARTI
Berdasarkan pengmatan dan diskusi dengan guru SD Xaverius Metro kondisi pembelajaran mata pelajaran matematika masih rendah dikarenakan siswa kurang tertarik, bosan, dan tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan model pembelajaran yang ada masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan dalam penjelasan masih menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab dan menuliskan materi sesuai dengan buku paket yang mengakibatkan siswa kurang efektif dan materi yang disampaikan guru kurang dapat diserap dengan baik oleh siswa, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran matematika melalui penerapan model Examples Non Examplespada siswa kelas VB SD Xaverius Metro.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan di kelas VB semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian dilaksanakan sejak pertengahan Februari hingga akhir maret 2012 mulai tahap persiapan pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan. Pada tahap pelaksanaan dikelas materi pokok yang menjadi pokok objek penelitian adalah materi bangun ruang kubus dan balok.
Hasil dari penelitian yang menggunakan model Examples Non Examples ini menunjukkan adanya peningkatan positif dalam proses pembelajaran. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 72,92% dan siklus II sebesar 85,42%. Sedangkan peningkatan siswa yang mengalami tuntas belajar pada siklus I sebesar 84,38% dan siklus II sebesar 96,88%. Hal ini menunjukkan aktivitas dan hasil belajar siswa semakin meningkat.
Kata Kunci: Aktivitas Belajar, ModelExamples Non Examples.
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODELKOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
OLEH
MARIA GORETI SUPARTI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi PGSD S1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2012
Judul Tugas Akhir : UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN
KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
KELAS VB SD XAVERIUS METRO TAHUN
PELAJARAN 2011/2012
Nama Mahasiswa : Maria Goreti Suparti
Nomor Pokok Mahasiswa : 0913099018
Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lokasi Penelitian : SD Xaverius Metro
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Dosen Pembimbing,
Drs. Baharudin Risyak, M.Pd Drs. Sarengat, M.Pd
NIP 195105071981031002 NIP 195806081984031003
1. Tim Penguji
Penguji :Drs. Sarengat, M.Pd
Penguji
Bukan Pembimbing :Drs. Muncarno, M.Pd.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si NIP 19600315 198503 1 003
Tanggal Lulus Ujian Tugas Akhir : 11 Juli 2012
PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa PTK yang saya susun
(PGSD) Fakultas Keguruan dan ILmu Pendidikan Univeritas Lampung
seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam Penelitian Tindakan Kelas yang
saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Penelitian
Tindakan Kelas Ini bukan hasil karya sendiri atau adanya pelagiat dalam
bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi penjabutan gelar akademik yang
saya sandang dn sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Bandar Lampung, Maret 2012
Yang Membuat Pernyataan
MARIA GORETI SUPARTI
Kata Pengantar
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesainya pembuatan Penelitian Tindakan Kelas.
ini berkat bantuan dari banyak pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP UNILA.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNILA.
3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd selaku ketua Program Studi S1 dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Sarengat, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan. 5. Bapak Drs. Muncarno, M.Pd selaku Dosen Pembahas
6. Bapak /Ibu Dosen PGSD dan Staf TU PGSD Metro.
7. Bapak Sriyono, SPd selaku kepala Sekolah, rekan-rekan sejawat SD Xaverius Metro yang telah memberikan kesempatan, kemudahan, dan fasilitas pendukung demi terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas.
8. Sr. Petrisia, HK sebagai teman berkolaborasi sekaligus sebagai observer. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian PTK ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa hasil penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan PTK ini. Akhirnya, semoga PTK ini bermanfaat bagi kita semua.
1.1. Latar Belakang masalah ... 1
BAB II. KAJIAN PUSTAKA . 6 2.1. Aktivitas Belajar ... 6
2.2. ... 7
2.3. ... 7
2.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples .. ... 8
2.5. ... 10
2.6. ... 11
2.7. Pengertia ... 12
2.8. ... 12
BAB III. METODE PENELITIAN . 13 3.1. .... 13
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 21 4.1. Hasil ... 21
4.2.2. Pembahasan Aktivitas Siswa .... 39
4.2.3. Data Hasil Belajar Siswa ... 40
BAB V. KESIMPULAN DAN PENUTUP 42
5.1. ... 42
5.2. ... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 1 Hasil Belajar Pada Kondisi Awal ... 22
2. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kondisi Awal ....
4. Tabel 4 Hasil Pengamatan akti 26
5. Tabel 5 Nilai Tes Siswa pada Siklus I 27
6. Tabel 6 Distribusi Fr 27
7. Tabel 7 Ketuntasan Hasil 28
8. Tabel 8 Hasil Penilaian terhadap Kemampuan Guru Mengelola
Pembelajaran Model 29
9. Tabel 9 Hasil Pengamatan aktivitas Belajar pada Siklus II 34
10. .. 35
11. Tabel 11 Distribusi Fr 36
12. Tabel 12 Ketuntasan Hasil 36
13. Tabel 13 Hasil Penilaian terhadap Kemampuan Guru Mengelola
Pembelajaran Model 37
14. Tabel 14 Persentase Aktivitas Si 39
15. Tabel 15 Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondiisi Awal,
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.
2. Gambar 1. Grafik Presentase Aktivitas Siswa Siklus I dan II 40
3. Gambar 2. Grafik Hasil Belajar Siswa dari Kondisi Awal
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I
2. Materi Tes saat berlangsungnya tindakan siklus I
3. Lembar obsevasi aktivitas siswa siklus I
4. Lembar observaasi Guru siklus I
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II
6. Materi tes saat berlangsungnya tindakan siklus II
7. Lembar obsevasi aktivitas siswa siklus II
8. Lembar observaasi Guru siklus II
9. Hasil tes siswa awal dan akhir
10. Foto-foto kegiatan belajar mengajar di SD Xaverius Metro siklus I
11. Foto-foto kegiatan belajar mengajar di SD Xaverius Metro Siklus II
12. Surat izin melaksanakan PTK
13. Surat keterangan melaksanakan PTK dari SD Xaverius Metro