• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPASTIAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM PERJANJIAN HUTANG PIUTANG DENGAN JAMINAN LEWATNYA WAKTU (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 2223KPdt2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KEPASTIAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM PERJANJIAN HUTANG PIUTANG DENGAN JAMINAN LEWATNYA WAKTU (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 2223KPdt2016)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu perbedaan wanprestasi dengan penipuan dalam perjanjian hutang piutang adalah debitur tetap melakukan prestasi tetapi hanya mampu melunasi sebagian hutangnya

Tanggung jawab pemberi fidusia sebagai debitur adalah merawat jaminan dalam hal ini piutang dan apabila pihak yang namanya tercantum dalam daftar piutang wanprestasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedudukan hukum daftar piutang adalah sebagai objek jaminan tambahan yang menjamin atas ketertiban dan kelancaran dari pembayaran hutang

Bentuk Perlindungan Hukum yang diperoleh pihak kreditur ketika debitur wanprestasi dalam Perjanjian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan menurut Undang-Undang

Masalah-masalah hukum yang timbul per- janjian hutang menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata, selama ini adalah bahwa perjanjian penanggungan merupakan jaminan perorangan

Penelitian ini mengkaji mengenai perlindungan hukum yang diberikan kepada kreditur dalam perjanjian kredit dengan jaminan hak tanggungan saat debitur wanprestasi

Hakim Mahkamah Agung tidak tepat menerapkan hukum dengan mengkualifikasikan gugatan wanprestasi dari kreditur yang bernama Karsono atas tidak ada itikad baik untuk

Caranya adalah dengan menuangkannya dalam perjanjian hutang-piutang dengan pengikatan benda jaminan fidusia yang dibuat antara BMT dan BPR Syariah dengan Pemberi Jaminan Fidusia