• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan tentang kontrak kerjasama operasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Permasalahan tentang kontrak kerjasama operasional "

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Permasalahan tentang kontrak kerjasama

1. Beberapa permasalahan yang umumnya terjadi terkait Kontrak pengadaan barang/jasa, antara lain keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan pembayaran yang tidak sesuai dengan prestasi pekerjaan. Sebenarnya masih banyak permasalahan yang lain, namun dalam tulisan kali ini Penulis membatasi pada dua hal tersebut.

 Keterlambatan penyelesaian pekerjaan harus disikapi secara arif oleh masing-masing pihak yang terikat dalam Kontrak. Menjadi tidak fair (menurut saya) tatkala

Penyedia/Kontraktor harus selalu disalahkan akibat keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Keterlambatan tidak perlu terjadi jika PPK benar-benar melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana dan pengendali Kontrak (Pasal 11 ayat (1) Perpres 54/2010).

 PPK dan semua tim pendukungnya (terutama Konsultan Pengawas Konstruksi)

seharusnya mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sejak awal. Jika hal ini benar-benar dilakukan, indikasi keterlambatan dapat diketahui dan ditangani lebih cepat. Dalam praktiknya, seringkali justeru PPK-lah yang lalai dalam melakukan tugas

pengendalian Kontrak. Pada akhirnya, Penyedia harus menanggung denda keterlambatan, tindakan pemutusan Kontrak secara sepihak, bahkan pengenaan sanksi pencantuman dalam daftar hitam (blacklist).

2. Singkatnya waktu pelaksanaan juga menjadi alasan yang wajar suatu pekerjaan tidak selesai (terutama pekerjaan konstruksi). Jika secara teknis suatu pekerjaan tidak memungkinkan untuk dilaksanakan karena alasan waktu yang tidak cukup, sebaiknya jangan dipaksakan. Kondisi seperti ini umumnya dialami jika pengadaan barang/jasa dilaksanakan menjelang atau bahkan pada triwulan keempat tahun anggaran berkenaan.

3. Pembayaran yang tidak sesuai dengan prestasi pekerjaan. Tindakan tersebut seringkali dilakukan pada saat mendekati akhir tahun anggaran. Alasan klasiknya tidak lain adalah untuk “menyelamatkan” anggaran, sehingga walaupun pekerjaan belum selesai atau bahkan belum dilaksanakan sama sekali namun pembayarannya sudah seratus persen. Akibatnya, tidak sedikit yang harus berurusan dengan aparat berwenang karena diduga melakukan tindakan merugikan keuangan Negara.

 Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara secara tegas menyatakan bahwa pembayaran atas beban APBN/APBD tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau jasa diterima. Selain itu, dalam Perpres 54/2010 juga diatur tentang cara pembayaran harus dilakukan sesuai dengan prestasi pekerjaan.

(2)

barang/jasa yang akan diadakan, juga harus mengetahui sumber dari barang/jasa tersebut. Harga barang pabrikan tentu saja berbeda dengan harga distributor apalagi harga pasar.

5. Pengurangan kuantitas dan kualitas yang dilakukan oleh Penyedia. Pengurangan kuantitas dan kualitas ini seringkali dilakukan bersamaan dengan pemalsuan dokumen berita acara serah terima barang, dimana penyerahan barang diikuti berita acara yang menyatakan bahwa penyerahan barang telah dilakukan sesuai dengan kontrak.

Uraian

Kasus yang terjadi di PT Infoglobal Teknologi Semesta

1. Proses negoisasi sebelum tanda tangan kontrak. Dikarenakan ada beberapa syarat pengajuan draft kontrak yang tidak sesuai dengan proses produksi atau tenggang waktu yang relatif singkat untuk suatu pekerjaan yang cukup besar

2. Term Pembayaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan produksi yang akan dijalankan dan keterlambatan pembayaran dikarenakan pihak clients bla bla (lalai)

3. Tidak ada standart baku tentang prosedur pembayaran atau pelaksanaan kontrak .

Referensi

Dokumen terkait

komprehensif hasil analisis berbagai faktor sumber daya pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah. 5) Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada

Furniture, Bedroom Furniture, Bedroom Collection, Living Room Furniture, Dining Room Set, Home Office Furniture, Discount Furniture, Home Furniture, Contemporary

Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi konsumen terhadap atribut kualitas anggrek Phalaenopsis, Vanda, dan Dendrobium ialah bunga berbentuk bulat, warna putih untuk

Investasi pada instrumen pasar modal mengandung risiko termasuk namun tidak terbatas pada risiko pasar, risiko kredit, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko nilai tukar

Berdasarkan analisis data, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh tunjangan sertifikasi terhadap kesejahteraan dan kinerja guru di SMP Swasta Dharma Patra Rantau, Kabupaten

Sedangkan Muhammad Abdur Rahman Khan dalam bukunya “Sumbangan Umat Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan” menjelaskan umat Islam juga

penulisan yang sama dengan yang sudah dipelajari namun memiliki arti yang jauh berbeda maupun sebaliknya. Kadang-kadang penulis merasa kebingungan karena apa yang sudah