• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Sistem Jaringan Informasi K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Identifikasi Sistem Jaringan Informasi K"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Identifikasi Sistem Jaringan Informasi dan Komunikasi

Kementerian Pertanian

Oleh : Asyhadi Laksono Hakim

Program Studi Teknik Elekro, Magister Chief Information Officer Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

Bandung, Indonesia

asyhadi@pertanian.go.id

Abstrak Kementerian Pertanian dalam melaksanakan tugasnya tidak lepas dari peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). TIK sebagai pemicu bagi revitalisasi pertanian untuk mewujudkan pelayanan prima di Kementerian Pertanian sudah seharusnya diterapkan secara menyeluruh. Semakin pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini, mengharuskan institusi mengikuti perkembangan teknologi tersebut terutama di bidang TIK, hal ini tentunya untuk menyelaraskan tugas-tugas dan informasi yang dibutuhkan terkait dalam hal kerjasama dengan institusi lain dalam menjalankan tupoksi di Kementerian Pertanian. Untuk itu Pusdatin sebagai unit kerja yang bertugas mengelola TIK mempunyai tanggung jawab pada kemajuan TIK. Perkembangan teknologi seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah pengguna TIK saat ini harus selaras dengan layanan TIK yang baik oleh Pusdatin. Oleh karena itu perancangan arsitektur dan tata kelola TIK yang baik akan mempengaruhi kelancaran penerapan TIK itu sendiri. Di dalam paper ini akan dijelaskan tentang identifikasi kebutuhan layanan informasi, identifikasi spesifikasi system informasi dan arsitektur jaringan informasi di Kementerian Pertanian.

Kata Kunci Jaringan, Informasi, Arsitektur, Kementerian Pertanian, Pusdatin.

I. PENDAHULUAN

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian, dan pelayanan data dan informasi pertanian.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusdatin dibantu oleh bidang-bidang, salah satunya adalah Bidang Pengembangan Sistem Informasi yang menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan, serta pengelolaan sistem jaringan komputer;

2. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan, serta sosialisasi aplikasi sistem informasi; dan

3. Penyiapan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan, serta sosialisasi aplikasi multimedia dan website.

Bidang Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tiga sub bidang, yaitu :

1. Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi 2. Sub Bidang Aplikasi Multimedia

3. Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer

Sumber Daya Manusia (SDM) Pusdatin yang mengelola TIK di Kementerian Pertanian berjumlah 31 orang yang terdiri dari:

1. Kapusdatin 1 orang

2. Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi 1 orang

3. Kasubbid lingkup Bidang Pengembangan Sistem Informasi 3 orang

4. Fungsional Pranata Komputer Ahli 15 orang

5. Fungsional Pranata Komputer Terampil 5 orang, serta 6. Fungsional Umum 6 orang

Guna mendukung operasional penyelenggaraan TIK di Kementerian Pertanian maka dibentuk tim pokja diantaranya :

- Tim pokja pengelola sistem jaringan komputer - Tim pokja pengelola web lingkup Kementan

- Tim pokja penjawab sms center, forum diskusi dan tanggap respon.

(2)

II. LANDASANTEORI

a. Arsitektur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Berpedoman pada Panduan Umum Tata Kelola TIK Nasional, rencana Induk TIK seharusnya didukung dengan perencanaan atas komponen arsitektur informasi, arsitektur aplikasi, arsitektur infrastruktur teknologi, organisasi dan manajemen, serta pendekatan dan roadmap implementasi. Berikut ini adalah Arsitektur TIK di Kementerian Pertanian :

Gambar 2. Arsitektur TIK di Kementerian Pertanian

b. Arsitektur Informasi

Arsitektur Informasi, yaitu model informasi organisasi yang mendefenisikan lingkup kebutuhan informasi yang dipetakan ke dalam proses bisnis organisasi terkait. Hingga saat ini belum ditemukan dokumentasi arsitektur informasi yang menggambarkan peta kebutuhan informasi dengan proses bisnis di Kementerian Pertanian.

c. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur Aplikasi, yaitu model aplikasi organisasi yang mendefenisikan lingkup aplikasi beserta persyaratan dan spesifikasi desain apa saja yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mengakomodasi seluruh level proses bisnis organisasi. Secara umum kategorisasi aplikasi dapat dilakukan atas : 1. Pelayanan publik–merupakan aplikasi yang dikhususkan

untuk memberikan pelayanan kepada warga dan komunitas bisnis, baik layanan informasi, komunikasi maupun transaksi.

2. Manajemen internal – merupakan aplikasi yang dikhususkan untuk mengelola proses bisnis standar manajemen seperti keuangan, kepegawaian, pengelolaan aset, pengelolaan program kerja, monitoring kinerja, dan sejenisnya.

3. Pendukung manajemen – merupakan aplikasi yang sifatnya mendukung operasional manajemen sehingga proses-proses bisnis standar manajemen dan pelayanan kepada publik dapat optimal, mencakup diantaranya fungsional informasi, komunikasi dan kolaborasi.

4. Datawarehouse & Business Intelligence – merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengelola laporan dan fasilitas analisa data multidimensional.

Hingga saat ini belum ditemukan dokumentasi arsitektur aplikasi yang memberikan peta tentang aplikasi apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan karakteristik konteks organisasi dan manajemen namun telah dilakukan inventarisasi aplikasi yang ada di Kementan meskipun belum semua aplikasi yang terdata. Untuk dapat memetakan semua aplikasi yang sudah dibangun Kementan maka perlu dilakukan re-inventarisasi aplikasi.

d. Arsitektur Infrastruktur Teknologi

Arsitektur Infrastruktur Teknologi, yaitu topologi, konfigurasi, dan spesifikasi infrastruktur teknologi beserta pendekatan siklus hidupnya untuk memastikan infrastruktur teknologi yang digunakan organisasi selalu sesuai dengan kebutuhan. Infrastruktur teknologi mencakup jaringan komunikasi, perangkat pemrograman informasi (server, workstation dan pendukungnya), software sistem (sistem operasi, database RDBMS), dan media penyimpanan data. Pusdatin telah menyediakan infrastruktur teknologi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan TIK di Kementan namun belum didukung dengan backup infrastruktur teknologi yang memadai. Oleh sebab itu perlu dilakukan re-inventarisasi infrastruktur secara keseluruhan dan mendokumentasikan siklus hidup masing-masing infrastruktur teknologi untuk memastikan infrastruktur teknologi yang digunakan Kementan selalu sesuai dengan kebutuhan.

e. Organisasi dan Manajemen

Organisasi dan Manajemen, yaitu struktur organisasi dan deskripsi peran, serta kebijakan dan prosedur untuk menjalankan seluruh proses dalam manajemen TIK. Organisasi dan menajemen TIK mengacu kepada Permentan No.61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian,unit kerja di Kementan yang bertugas mengelola TIK adalah Pusdatin.

f. Pendekatan dan Roadmap Implementasi

Pendekatan dan Roadmap Implementasi, yaitu pola pendekatan yang digunakan untuk memastikan implementasi seluruh arsitektur beserta organisasi dan manajemen, didukung oleh roadmap implementasi yang mendeskripsikan tahapan-tahapan target implementasi dalam sebuah durasi waktu tertentu. Roadmap Implementasi mengacu kepada Blueprint TIK Kementan 2012-2016 :

Ap

SDM Bidang TIK Berbasis Kompetensi Dokumen TIK

(3)

III.IDENTIFIKASI KEBUTUHAN LAYANAN INFORMASI Kebutuhan akan layanan informasi di Kementerian Pertanian sangat tinggi, hal tersebut dilihat dari semakin

meningkatnya traffic & bandwidth penggunaan internet dan

kapasitasstorageyang semakin meningkat serta meningkatnya

permintaan layanan aplikasi.

Pusdatin menyediakan layanan data dan informasi yang dibutuhkan sesuai tupoksinya guna memenuhi permintaan layanan dan kemajuan TIK di Kementerian Pertanian. Kebutuhan layanan informasi yang terdapat di Pusdatin yaitu :

1. Layanan aplikasi sistem informasi 2. Layanan aplikasi multimedia 3. Layanan sistem jaringan komputer.

Layanan-layanan tersebut di atas dilengkapi dengan prosedur dan membutuhkan dokumen-dokumen pendukung yang harus dilengkapi oleh pengguna. Semua layanan di atas dapat diperoleh melalui Pusdatin setelah melengkapi syarat-syarat yang diperlukan untuk masing-masing layanan.

Gambar 3. Prosedur Permintaan Layanan TIK

IV. IDENTIFIKASI SPESIFIKASI SISTEM LAYANAN INFORMASI

Mengacu kepada arsitektur TIK Kementerian Pertanian. Arstitektur aplikasi yang ada dikelompokkan menjadi 2 yaitu : 1. Aplikasi Sistem Informasi, terdiri dari:

a. Aplikasi Administrasi dan Manajemen meliputi : 1. Aplikasi Kepegawaian (SIMPEG)

2. Aplikasi Keuangan

3. Aplikasi Perlengkapan (SIMKAP)

4. Aplikasi Monitoring & Evaluasi (SIMONEV) b. Aplikasi Layanan Spesifik meliputi :

1. Eform Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan

2. E-Proposal

3. Basis Data Statistik Pertanian (BDSP) 4. Aplikasi Perizinan Pertanian

2. Aplikasi Multimedia dan Website, terdiri dari : a. Website, meliputi :

1. Website Kementerian Pertanian (www.pertanian.go.id)

2. Website Eselon 1

No Eselon Satu Alamat Website

1 Sekretariat Jenderal http://setjen.pertanian.go.id

2. Inspektorat Jenderal http://itjen.pertanian.go.id

3. Dirjen Tanaman Pangan http://tanamanpangan.perta nian.go.id

4. Dirjen Hortikultura http://hortikultura.pertanian .go.id/

10 Badan Ketahanan Pangan http://bkp.pertanian.go.id/

11

Badan Karantina Pertanian

http://karantina.pertanian.g o.id/

Tabel 1. Website Eselon 1 lingkup Kementan

A. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)

Gambar 4. Aplikasi SIMPEG

SIMPEG (http://aplikasi3.pertanian.go.id/simpeg ) digunakan untuk kebutuhan manajemen kepegawaian di Kementerian Pertanian. Aplikasi ini berbasis web dengan dikembangkan menggunakan bahasa pemorgraman PHP dan MSSQL Server sebagai databasenya. Saat ini SIMPEG sudah digunakan di seluruh unit kerja mulai dari unit eselon 1 sampai eselon 4 di seluruh Indonesia.

(4)

Gambar 5. Aplikasi SIMKAP

SIMKAP (http://database.deptan.go.id/simkap/ ) adalah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk menginventarisir aset dan perlengkapan yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian. Dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman ASP dan database MSSQL Server. Aplikasi ini digunakan oleh bagian tata usaha di setiap unit kerja di Kementerian Pertanian.

C. Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV)

Gambar 6. Aplikasi SIMONEV

SIMONEV (http://simonev.pertanian.go.id/) adalah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan anggaran di Kementerian Pertanian. Aplikasi ini berbasis web dan dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP.

D. E-Proposal

Gambar 7. Aplikasi Eproposal

E-Proposal (http://eproposal.pertanian.go.id/eprop16) atau Elektronik Proposal adalah aplikasi berbasis web yang digunakan oleh Kementerian Pertanian (Eselon 1 & 2), Tingkat Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten, dan seluruh satuan kerja (satker) yang mendukung pertanian. Untuk mengajukan kegiatan di tiap satker, anggaran dan dana pembantuan dari Kementerian Pertanian. Dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database Mysql.

E. Basis Data Statistik Pertanian (BDSP)

BDSP (http://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/index.asp) adalah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk mencari dan mengetahui data statistik komoditas pertanian di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan berdasarkan indikator dan lokasi. Dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman ASP dan PHP serta database MSSQL Server.

Gambar 8. Aplikasi BDSP

F. Aplikasi Perizinan Online

Aplikasi Perizinan Online (http://perizinan.pertanian.go.id/) adalah aplikasi berbasis web yang digunakan oleh para pengusaha dan produsen di bidang pertanian (pupuk, pestisida, mesin pertanian dan sebagainya) untuk mendapatkan izin dari Kementerian Pertanian tentang produk yang dihasilkan dan ingin dipasarkan. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan PHP dan database Mysql.

(5)

V. ARSITEKTURSISTEM JARINGANINFORMASI

Dalam penyediaan layanan infrastruktur TIK, Pusdatin telah memiliki data center serta infrastruktur backbone jaringan komputer yang melayani segala kebutuhan penyimpanan data/informasi pertanian dan akses internet lingkup Kementan.

Melalui Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer yang berada di bawah koordinasi Bidang Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas utama untuk menyiapkan, merencanakan serta melakukan pembinaan SDM yang terkait dengan pengelolaan sistem jaringan komputer atau infrastruktur sistem data/informasi pertanian.

Secara garis besar tugas ini adalah menyediakan dan mengelola sistem infrastruktur TIK yang meliputi: layanan data center, layanan jaringan/LAN, layanan koneksi internet, layanan sistem komunikasi/kolaborasi, pedoman tata kelola TIK dan pembinaan SDM dalam bentuk workshop. Seluruh layanan tersebut harus mampu beroperasi selama 24 jam.

Layanan data center Kementan yang dikelola oleh Pusdatin melayani penyimpanan atau hosting seluruh aplikasi sistem informasi pertanian seluruh Eselon I. Layanan ini sesuai untuk kebutuhan akses data dan informasi 24 jam, koneksi internet yang stabil dan cepat serta dukungan sarana listrik yang juga beroperasi 24 jam. Dengan kapabilitas tersebut maka perangkat jaringan, server dan storage yang dimiliki harus senantiasa terjaga performanya, oleh karena itu perlu terus dilakukan peningkatan kapasitas dan standar layanan yang baik untuk mengantisipasi permintaan layanan hosting (collocation) sistem informasi pertanian yang terus meningkat.

Selain itu Pusdatin juga memberikan layanan koneksi jaringan di lingkup Kementan. Mulai dari kantor pusat pertanian di Ragunan hingga kantor pusat pertanian di Pasar Minggu. Layanan ini meliputi koneksi internet ke jasa ISP dengan bandwidth internasional serta nasional IX serta

backbone fiber optic yang menghubungkan seluruh gedung dan area kantor pusat.

Seluruh layanan ini di monitoring penuh selama 24 jam dan 7 hari seminggu yang mengantisipasi agar layanan tersebut tetap stabil dan beroperasi dengan baik. Fasilitas tambahan lainnya yaitu berupa dukungan UPS, genset dan AC presisi untuk jaminan ketersediaan listrik serta suhu operasional yang terjaga.

No. Infrastruktur

Kementan Keterangan

1 Internet Bandwidth 80 MBps IX, 400 Mbps IIX 2 Subdomain 236 subdomain

3 Server 99 server logic dan 34 server fisik yang terdiri dari :21 server milik Pusdatin, 13 milik Eselon I lainnya lingkup

Kementan 4 Storage 70 TB

5 Email dan Milist 3081 account email dan 10 distribution list

6 User Kementan 3510user (access point dan LAN) 7 Komputer Lab 15 unit core i3 (2013), 5 unit core i5

(2013) dan 20 unit core2duo 8 Perangkat

Pendukung UTM, Cache Engine dan AntiSpamemail (2013 Peningkatan Kapasitas DC) 9 DRC Internet :Bandwidth 5 MBps

Server: 2 unit

Storage : 3 TB (yang sudah digunakan

45%)

Perangkat pendukung :

Switch, SAN Switch, Router, UPS, Firewall (2013, ex DC)

Tabel 2. Spesifikasi Infrastruktur Jaringan Internet di Kementan

(6)

Firewall

Firewall mempunyai peran untuk melindungi seluruh komputer yang terkoneksi di dalam jaringannya. Umumnya Firewall ini terdapat pada Router di dalam jaringan ataupun Server yang terinstal software khusus seperti IP Tables untuk GNU/Linux. Pada Router, seorang administrator dapat mengkonfigurasi Router-nya untuk melindungi jaringan di dalamnya. Firewall juga dapat menghalau paket data virus yang akan masuk ke dalam jaringan.

Router and Limiter

Pada Kementerian Pertanian ada beberapa perangkat router dan mempunyai fungsi dan tujuan masing-masing yang dikonfigurasi sesuai kebutuhan, router untuk pelayanan ke dua ISP adalah router mikrotik CCR1036 fungsi router ini sebagai load balancing. Load balancing adalah mengoptimal kan bandwidth yang tersedia pada 2 buah jalur koneksi internet yaitu Moratel dan iForte yang masing-masing memiliki bandwidth sebesar 80 Mbps internasional atau IX dan 400 Mbps IIX atau local secara merata dan membagi beban kumulatif pada sebuah network. Metoda ini untuk

mengoptimalisasikan penggunaan bandwidth dengan cara

menggabungkan koneksi - koneksi tersebut. Selanjutnya untuk

membagi ke user Kementerian Pertanian menjadi tugas

router untuk. mengatur pemakaian bandwidth internet.

Konfigurasi untuk batasanbandwidthpada user diberikan

rata-tara sebesar 2 mbps/user.

Server Security

Secure FTP dan SSH menjadi sarana default untuk mengakses server farm Kementerian Pertanian melalui network. Secure FTP atau FTPs menggunakan teknik enkripsi pada proses transfernya, hal ini untuk menghindari pencurian data melalui packet sniffer. Sementara SSH mempunyai

tahapan keamanan sebelumusermengakses server.

VI. KESIMPULAN

Dari yang telah dipaparkan di dalam paper ini dapat ditarik kesimpulan identifikasi kebutuhan layanan informasi, identifikasi spesifikasi sistem layanan informasi, dan arsitektur sistem jaringan informasi.

1) Identifikasi kebutuhan layanan informasi

• Kebutuhan layanan informasi di Kementan sangat tinggi

dilihat dari semakin meningkatnya traffic & bandwidth

penggunaan internet dan kapasitas storage yang semakin

meningkat serta meningkatnya permintaan layanan aplikasi.

• Layanan di pusdatin terbagi tiga yaitu : layanan aplikasi sistem informasi, layanan aplikasi multimedia dan layanan sistem jaringan computer

2) Identifikasi spesifikasi layanan sistem informasi

• Arsitektur aplikasi terbagi dua yaitu : aplikasi multimedia dan aplikasi sistem informasi yang terdiri dari aplikasi administrasi seperti SIMPEG, SIMONEV, SIMKAP dan aplikasi spesifik seperti E-Proposal, Perizinan Online, BDSP, dan E-Form.

3) Arsitektur sistem jaringan informasi

• Sub bidang sistem jaringan komputer menyediakan layanan data center, layanan jaringan/LAN, layanan koneksi internet, layanan sistem komunikasi/kolaborasi, pedoman tata kelola TIK dan pembinaan SDM dalam bentuk workshop.

Layanan data center Kementan yang dikelola oleh Pusdatin melayani penyimpanan atau hosting seluruh aplikasi sistem informasi pertanian seluruh Eselon I. • Layanan koneksi jaringan di lingkup Kementan mulai dari

kantor pusat pertanian di Ragunan hingga kantor pusat pertanian di Pasar Minggu.

• layanan ini di monitoring penuh selama 24 jam dan 7 hari seminggu yang mengantisipasi agar layanan tersebut tetap stabil dan beroperasi dengan baik

Load balancing adalah mengoptimal kanbandwidthyang

tersedia pada 2 buah jalur koneksi internet yaitu Moratel

dan iForte yang masing-masing memiliki bandwidth

sebesar 80 Mbps internasional atau IX dan 400 Mbps IIX atau local secara merata dan membagi beban kumulatif pada sebuah network

REFERENSI

[1] Panduan Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, Versi 1, 2007.

[2] Panduan Penerapan Tata Kelola Keamanan Informasi Bagi Penyelenggara Pelayanan Publik, Tim Direktorat Keamanan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, 2011.

[3] B.A. Forouzan (2007), “Data Communications and Networking”. 4thEd,

Mc Graw Hill.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Data dan Sistem Informasi
Gambar 2. Arsitektur TIK di Kementerian Pertanian
Gambar 3. Prosedur Permintaan Layanan TIK
Gambar 7. Aplikasi Eproposal
+2

Referensi

Dokumen terkait

mengambil informasi dari info ubaya pada saat ini dapat dilakukan dengan.. menggunakan komputer-komputer yang ada didalam jaringan komputer

Dari paparan mengenai pengembangan sistem informasi, website dan infrastruktur jaringan komputer PVMBG dapat diperoleh kesimpulan yang sekaligus menjadi sebuah solusi dari

Berangkat dari hal tersebut dan dalam rangka optimalisasi jaringan komputer yang telah dibangun, penulis menyusun tugas akhir berjudul “Pengembangan Jaringan Komputer untuk

Berangkat dari hal tersebut dan dalam rangka optimalisasi jaringan komputer yang telah dibangun, penulis menyusun tugas akhir berjudul “Pengembangan Jaringan Komputer untuk

Pada teknologi informasi ini, dapat dibuat dengan menggunakan aplikasi berbasis komputer yang mana di dalam sistem informasi tersebut mencakup database untuk penyimpanan

Dari penelitian yang sudah dilaksanakan yaitu merancang sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan tender proyek infrastruktur jaringan komputer pada UPTD SMA 3

Penyelenggaraan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang layanan infrastruktur data center, disaster recovery center, teknologi informasi komunikasi layanan pengembangan intranet

Berikut aspek Keamanan Digital  Password yang kuat: gunakan password yang kuat untuk segala aktivitas digital Anda  Keamanan jaringan: pastikan jaringan komputer Anda aman dari