• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI AKUISISI DAN

(2)

Merger dan Akuisisi

Merger

Transaksi di mana dua perusahaan sepakat untuk

menggabungkan operasional mereka dengan kedudukan

yang sama karena mereka memiliki sumber daya dan

kemampuan yang jika dikelola bersama akan menciptakan

keunggulan kompetitif yang lebih kuat

Akuisisi

Transaksi di mana sebuah perusahaan membeli

perusahaan lain dengan maksud penggunaan kompetensi

inti yang lebih efektif dengan menjadikan perusahaan

yang diakuisisi sebagai cabang dalam portofolio bisnis

Ambil Alih

(3)

Masalah untuk

Manajer terlalu terfokus pada akuisisi

(4)

Alasan untuk Akuisisi

Contoh: Akuisisi Belgian-Dutch Fortis terhadap American Bankers Insurance Group

Example: Akuisisi Watson Pharmaceuticals terhadap TheraTech

Contoh: Akuisisi British Petroleum terhadap U.S. Amoco

Meningkatkan Market Power

Akuisisi dimaksudkan untuk mengurangi keseimbangan kompetisi industri

Mengatasi Halangan Masuk

Akuisisi mengatasi halangan masuk yang terlalu mahal yang bisa membuat memulai usaha baru tidak menarik secara ekonomis

Membeli bisnis yang sudah mapan mengurangi risiko memulai bisnis baru

(5)

Contoh: Akuisisi General Electric terhadap NBC

Contoh: Akuisisi Kraft Food terhadap Boca Burger

Contoh: Akuisisi CNET terhadap mySimon

Alasan Akuisisi

Meningkatkan Kecepatan ke Pasar

Closely related to Barriers to Entry, allows market entry in a more timely fashion

Diversifikasi

Cara yang cepat untuk pindah ke dalam bisnis di mana perusahaan kurang pengalaman dalam industri

Membentuk Kembali Cakupan Kompetisi

(6)

Masalah dalam Akuisisi

Contoh: Akuisisi Marks and Spencer terhadap Brooks Brothers

Contoh: Akuisisi Intel terhadap divisi semikonduktor DEC

Contoh: Akuisisi AgriBioTech terhadap berlusin-lusin perusahaan kecil

Kesulitan Penggabungan

Perbedaan sistem keuangan dan pengawasan dapat menyulitkan penggabungan perusahaan

Kurangnya Pengujian Terhadap Target

Penawaran “Winners Curse” menyebabkan pengakuisisi membayar terlalu banyak

Utang yang Luar Biasa Besar

(7)

Contoh: Ford dan Jaguar

Contoh: Quaker Oats dan Snapple

Contoh: GE--prior to selling businesses and refocusing

Ketidakmampuan Mencapai Sinergi

Akuisisi dapat meningkatkan estimasi keuntungan yang diharapkan

Masalah dalam Akuisisi

Terlalu Terdiversifikasi

Pengakuisisi tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis yang tidak ada hubungannya

Manajer Terlalu Terfokus Pada Akuisisi

Manajer bisa gagal untuk menaksir nilai hasil yang dicapai secara objektif lewat strategi akuisisi

Terlalu Besar

(8)

Sifat Akuisisi yang Efektif

Sumber daya atau Aset Pelengkap

Membeli perusahaan dengan aset yang memenuhi

kebutuhan saat ini untuk membangun kemampuan untuk bersaing

+

Akuisisi yang Bersahabat

Kesepakatan yang bersahabat membuat penggabungan berjalan dengan lancar

+

Proses Seleksi yang Berhati-hati

Evaluasi dan negosiasi secara berhati-hati lebih bisa menghasilkan penggabungan dan pembentukan

sinergi dengan lebih mudah

+

Mempertahankan Financial Slack

Menyediakan tambahan sumber keuangan yang cukup sehingga proyek yang menguntungkan tidak akan terlewatkan

(9)

Sifat Akuisisi yang Efektif

Utang yang Rendah sampai Sedang

Perusahaan yang dimerger mempertahankan fleksibilitas keuangan

+

Fleksibilitas

Memiliki pengalaman dalam mengelola perubahan dengan fleksibel dan mudah menyesuaikan diri

+

Menekankan Inovasi

Terus berinvestasi dalam penelitian & pengembangan sebagai bagian dari keseluruhan strategi perusahaan

(10)

Contoh: Pengurangan tenaga kerja Procter &

Gamble di seluruh dunia sampai 15,000

Kegiatan Restrukturisasi

Contoh: Disneys selling of Fairchild Publications

Downsizing

Pengurangan tenaga kerja

Downscoping

Mengurangi Cakupan operasional

Selektif dalam mengurangi atau menutup bisnis non-inti

(11)

Leveraged Buyout (LBO)

Pembelian keseluruhan aset perusahaan untuk melakukan privatisasi.

Contoh: Buyout Forsmann Little taerhadap Dr. Pepper

(12)

Downsizing

Downscoping

Leveraged Buyout

Alternatf Hasil

Jangka Pendek

Hasil Jangka Penjang

(13)

Kehilangan Modal Manusia

Kinerja Lebih Rendah

Downsizing

Reduced Labor Costs

Alternatif Hasil

Jangka Pendek

Hasil

Jangka Penjang

(14)

Kinerja Lebih Modal Manusia

Kinerja Lebih Rendah

Alternatif Hasil

Jangka Pendek

Hasil

Jangka Penjang

(15)

Biaya utang

Alternatif Hasil

Jangka Pendek

Hasil

Jangka Penjang

(16)
(17)

LAPORAN  KEUANGAN  BANK  KOMERSIAL  

NERACA  

 

Aset  =  Utang  +  Modal    

LAPORAN  RUGI  LABA  

 NI  =  NII  –  Burden  –  PL  +  SG  –  T    

Di mana:

NII = net interest income (total interest income - total interest expense), yaitu penghasilan bunga bersih.

Burden = noninterest income - noninterest expense, yaitu beban nonbunga yang meru-pakan selisih penghasilan dengan biaya nonbunga.

PL = provisions for loan losses, yaitu provisi/cadangan kerugian kredit SG = securities gains (losses), yaitu laba (rugi) surat berharga

T = taxes (pajak)

(18)

HUBUNGAN  ANTARA  NERACA  DENGAN  

LAPORAN  RUGI  LABA  

NERACA  BERISIKAN  DATA  

STOCK  

LAPORAN  RUGI  LABA  BERISIKAN  DATA  

FLOW

 

NERACA      TREND  PERUBAHAN  MODAL  ATAU  

KEKAYAAN  BANK  

LAPORAN  RUGI  LABA    

(19)

MODEL  

RETURN  ON  EQUITY

 

ANALISIS  PROFITABILITAS  

 ROE  =    NET  INCOME  

(20)

MODEL  

RETURN  ON  EQUITY  

ROE  =      NI

 

                   ATS  

                 ATS  

                   ATE  

     =  ROA  x  EM  

Dimana  EM=equity  mulLplier=  total  aset/total  equity  

 

KOMPONEN  RASIO  PENGELUARAN  

PENGARUH  TINGKAT  SUKU  BUNGA  

PENGARUH  KOMPOSISI  

(21)

PENGUKURAN  KINERJA  BISNIS  

ANALISIS  RASIO  KINERJA  

 TERGANTUNG  PADA:  

PEMILIK  (INVESTOR)  

MANAJER  

KREDITOR  

(22)

Manajemen Pemilik Pemberi Pinjaman Analisis Operasional Profitabilitas Likuiditas

Gross margin Return on total net worth Current ratio Profit margin Return on commo equity Acid test

Operating expense analisys Earning per share Quick sale value Contribution analisys Cash flow per share Cash flow patterns Operating leverage Share price appreciation

Comparative analisys Total shareholder return Shareholder value analisys

Manajemen Sumberdaya Disposisi Penghasilan Finacial Leverage

Assets turnover Dividends per share Debt to assets

Working capital management Dividend yield Debt to capitalization - Inventory turnover Payout/retention of earning Debt to equity

- Accounting recievable patters Dividend coverage Risk/reward trade-off - Account payable patters Dividend to assets

Human resources effectiveness

Profitabilitas Indikator Pasar Debt Service

Return on assets (total or net) Cash flow analisys Interest coverage Return before interest and taxes Price/earning ratio Burden coverage Return on current value basis Cash flow multiples Cash flow analisys Investment project economics Market to book value

(23)
(24)

KINERJA  BANK  MENURUT  CAMEL  

CAR  MINIMAL  8%  

KUALITAS  ASET  BERDASAR  

KOLEKTIBILITASNYA  

MEMENUHI  81%  DARI  KESELURUHAN  ASPEK  

KUALITAS  MANAJEMEN  

(25)

KINERJA  BANK  MENURUT  CAMEL  -­‐-­‐

lanjutan  

RASIO  BIAYA  OPERASIONAL  TERHADAP  P  

ENDAPATAN  OPERASIONAL  TIDAK  LEBIH  DARI  

93,5%  

RASIO  NET  CALL  MONEY  TERHADAP  AKTIVA  

LANCAR  KURANG  DARI  19%  

(26)

INDIKATOR  KUNCI  UTAMA  KINERJA  BANK  

MENURUT  BPPN  

Dalam Persentase (%) Rasio Pilihan

Feb 2002 Maret 2002 April 2002 Mei 2002 Capital Adequacy Ratio (CAR) 27,56 26,35 21,46 20,96 Loan to Deposit Ratio (LDR) 25,82 28,96 33,76 35,02 NPL (kategori 3-5)/ Total Loans 3,68 4,29 4,47 4,33 Net Interest Margin 0,25 0,30 0,14 0,21 Return on Assets (RoA) 1,29 1,38 0,93 0,88 Return on Equity (RoE) 12,17 16,28 14,31 12,71

(27)

MANIPULASI  LAPORAN  KEAUANGAN  

LAPORAN  KEUANGAN  BANK  SERING  TIDAK  

MENYAJIKAN  KEADAAN  YANG  SEBENARNYA  

(28)

APLIKASI:  HUBUNGAN  EFISIENSI  OPERASIONAL  DENGAN   KINERJA  PROFITABILITAS  BANK  UMUM  SWASTA  NASIONAL  

DEVISA  

PENELITIAN  KESOWO  (1991)  TERHADAP  40  BANK  

UMUM  SWASTA  NASIONAL  DEVISA  MENGGUNAKAN  

ROA.  

(29)

PERKEMBANGAN MERGER BANK DI INDONESIA

Dalam sejarah tercatat perjalanan merger perbankan Indonesia usianya sekitar 30 tahun, yang terbagi dalam dua periode yaitu:

a. Periode sebelum Pakto 1988.

Biro Riset Info Bank mencatat telah terjadi 30 kali merger dan

akuisisi yang melibatkan 101 bank pada periode sebelum Pakto 1988, sehingga menyebabkan adanya Bank yang tetap beroperasi dan Bank yang terpaksa ditutup. Dari 101 Bank yang melakukan merger atau akuisisi hanya 30 Bank yang tetap beroperasi, kemudain sampai

tahun 1988 sebanyak 18 Bank harus ditutup atau dilikuidasi sehingga hanya 12 Bank yang masih bertahan hidup.

b. Periode sesudah Pakto 1988.

Setelah pakto 1988 – 1999 terjadi merger dan akuisisi yang

(30)

Peluang Merger:

KASUS 7 BANK PEMERINTAH

Model D.M Lloyd-Williams dan Phil Molyneux

Yang digunakan menganilisis struktur pasar dan kinerja pada Perbankan Spanyol ASET = pangsa masing-masing bank.

DANA = pangsa masing-masing bank dalam menghimpun dana.

(31)

Dasar Pengukuran

Indikator Mean Rank Sebelum

Capital CAR 5,50 12,00 Kinerja Membaik Rekapitalisasi dan peningkatan modal meningkatkan kemampuan

bank menanggung risiko kerugian

Quality RORA 5,50 12,00 Kualitas aktiva

produktif membaik

Restrukturisasi kredit dan pengalihan kredit macet kepada BPPN memungkinkan bank ekspansi ke kredit baru yang lebih

menguntungkan

Management NIM 6,50 8,67 Laba operasional

bersih relative membaik

Pertumbuhan lambat karena fungsi intermediasi perbankan setelah krisis belum pulih selain itu penyaluran kreditpun belum optimal.

Earnings ROA 7,40 5,67 Rentabilitas menurun Dana yang dihimpun cukup besar namun penyaluran dana belum

dilakukan bank secara optimal

Earnings BOPO 6,40 9,00 Tidak ada perbaikan

efisiensi operasional

Disebabkan tingginya biaya dana yang dihimpun sementara pendapatan bunga dari penanaman dana masih rendah

Liquidity CMC 6,10 10,00 Tidak ada perbaikan

likuiditas terhadap kewajiban antarbank

Wajar karena pada umumnya bank pemerintah memiliki tagihan pada bank lain yang lebih besar daripada kewajibannya

Liquidity LDR 8,50 2,00 Likuiditas terhadap

pihak ketiga membaik

Keseimbangan antara biaya dana dengan pendapatan bunga harus dijaga.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka penerapan SPBE yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemerintah sesuai dengan Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis

3) Calon peserta didik datang ke lokasi pendaftaran dengan membawa lengkap berkas-berkas kelengkapan pendaftaran. 4) Proses verifikasi berkas akan dilakukan oleh

Jadi kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan di bidang keuangan dalam suatu periode tertentu dan dinyatakan dalam laporan keuangan yang

Panjang lorong gua yang dipetakan adalah 2952 meter dengan urutan gua dari gua yang paling panjang yaitu Liang Hajuq (1525 m), Liang Puruk (565 m) dan Liang Hintan (222

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Perikanan pada Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan,

37 Kelak anak cucu dari bangsa Mongol inilah yang berhasil mendirikan Kerajaan Mughal di India.. Berdirinya Kerajaan Mughal

Menurut teman sebangkunya X adalah anak yang sering membuat keramaian di kelas dengan mengganggu teman-temannya, sering tidak memperhatikan pelajaran, sering datang terlambat.

Perancangan Simulasi Sistem Pergerakan dengan Pengontrolan Pneumatik untuk Mesin Pengamplas Kayu Otomatis ini adalah untuk mengetahui besaran gaya yang terjadi pada