• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indeks stabilitas sistem keuangan sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Indeks stabilitas sistem keuangan sebagai"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

peran semakin besar dalam dunia kita yang dirasakan semakin sempit.

Sehubungan dengan itu Komunita mencoba menyimak 40 tahun dinamika keilmuan serta praktis DKV yang berkembang di Indonesia dalam kontribusinya menghadapi perubahan zaman. Untuk itu kami mencoba berbincang dengan Drs. Indarsah Tirtawidjaja, sosok pelaku yang terlibat dalam perintisan dan perkembangan DKV di Indonesia, juga Dr. Pindi Setiawan, M.Si (dosen, peneliti dan penggiat DKV) dan Dr. Anne Nurfarina, S.Sn., M.Sn (dosen, peneliti dan penggiat Art Therapy) selaku generasi-generasi muda dalam keilmuan dan praktis DKV. Juga mencoba memotret perkembangan pendidikan DKV di salah satu perguruan tinggi, serta game sebagai salah satu reinkarnasi desain komunikasi visual yang menjadi industri.

Selain itu, Komunita menyimak pemikiran Prof. Dr. Abdul Hakim Halim tentang tantangan kualitas perguruan tinggi mengembangkan knowledge society dan knowledge economy dan knowledge cycle dalam memperkuat kegiatan ekonomi berbasis pengetahuan. Juga geliat Universitas Widyatama dengan kepemimpinan baru mensikapi dinamika dan tantangan kualitas pendidikan tinggi.

KOMUNITA juga menyajikan rubrik lain seputar pendidikan, ekonomi & perbankan, ragam yang merupakan olah pikir civitas academica terkait dengan profesi masing-masing mensikapi masalah dari pandangan akademis dan kemas-yarakatan. Selain itu kami sajikan tulisan rehat berupa aktivitas Widyatama, inspiring, komunitas, tamu kita/profil, lifestyle yang bisa kita simak bersama.

Vivat Widyatama, Vivat Civitas Academica, Vivat Indonesia dan Nusantara tercinta.

Redaksi - Lili Irahali Pembina

Yayasan Widyatama Universitas WIdyatama

Dewan Ahli

Prof. Karhi Nisjar Sarjudin, SE., MM., Ak.

Prof. Dr. Davidescu Cristiana Victoria Martha, MA.

Redaktur Artistik & Lay Out Rudy Farid Sagir

Annisa Bela Pertiwi

Redaktur Info Kampus & Mahasiswa Noer Adi K

Reza Permadi

Redaktur Placement Oice, Alumni & Dunia Kerja Anna Yudiana

Diterbitkan oleh: Yayasan Widyatama

Alamat Redaksi

Jl. Cikutra 204 A Bandung 40125 Gedung A, Lt. 2, Ruang A 215 Tlp. 022 7275855, ext. 122, 228; Fax. 022 7278861

Website : www. widyatama.ac.id Email : KOMUNITA@widyatama.ac.id

Sidang Pembaca

yang budiman,

Tidak bisa terbantahkan bahwa fungsi manusia sebagai makhluk sosial diskenariokan Tuhan agar menjadi warga sosial yang dapat memberi manfaat bagi kehidupan manusia dalam ber-masyarakat. Salah satu upaya membangun kebermanfaatannya tersebut, manusia mem-bangun komunikasi untuk menyatakan pikiran dan perasaannya (pesan) dengan sesamanya menggunakan bahasa sebagai alat.

Komunikasi visual adalah suatu komunikasi menggunakan bahasa rupa berbentuk gra-fis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipo-grafi/huruf dan sebagainya yang disusun ber-dasarkan kaidah bahasa visual berdasar ilmu tata rupa dengan tujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku tar-get audience sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan.

Di era perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi saat ini, yang ditunjukkan melalui penemuan berbagai perangkat lunak canggih dengan teknologi hardwarenya, seperti komputasi, printer, interface, internet dan programming-nya sangat mendukung terjadinya transformasi komunikasi visual. Kini lingkup Desain Komunikasi Visual semakin melebar diantaranya aspek: Advertising (per-iklanan), Animasi, Game, Desain Identitas Usaha (corporate identity), Desain Marka lingkungan, Multimedia, Desain Grafis Industri (promosi), Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dll), Cergam (komik, karikatur, Poster), Fotografi, tipografi dan ilustrasi, dll. Hingga saat ini belum ada era yang dapat menggantikan peranan informasi dan digitali-sasi. Pengembangan berbagai fitur dan dunia gadget malah semakin canggih. Oleh karenanya berbagai media komunikasi yang dibutuhkan manusia sangat berimplikasi pada realitas informasi yang dikemas sedemikian rupa agar dengan mudah dipahami. Disinilah Desain Komunikasi Visual mengambil peran

(4)
(5)

Desain Komunikasi Visual (DKV)

Cover di atas menggambarkan simbolisasi komunikasi visual yang dibangun melalui kontak jutaan mata atas sebuah pesan komunikasi menggunakan bahasa rupa (desain komunikasi visual). Komunikasi visual membentuk jutaan makna bagi para penerima pesan dalam membangun persepsi terhadap pesan dan memaknai pesan tersebut sesuai dengan tujuannya. (lee)

06

Rektor Baru Universitas Widyatama

06

Pimpinan Baru Paradigma Baru

07

HUT RI di Institusi Pendidikan Widyatama

07

PEMKOT Bandung dan Universitas Widyatama peringati "Earth Day" dengan Bebersih Sungai

Cidurian

07

Dosen Akuntansi Widyatama Lolos SIM-LITABMAS DIKTI

08

International Conference : Professional Development in Education 2014

08

Kunjungan Industri dari Melaka Universiti of Malaysia

08

Widyatama Accounting Competition (WAC XI) 2014 dan Widyatama Management Event 2014 lolos bantuan Dikti

09

Perlu Standar Pelaporan Keuangan Desa serta Pengoptimalisasian SDM

10

1718 Mahasiswa Baru di terima Universitas Widyatama

10

Penandatanganan MOU 10 Universitas bekerja sama dengan WGS

10

MOU Kerjasama Universitas Widyatama dengan JNE

11

Kisah Agus Mahasiswa Widyatama Mudik Bersepeda

11

Berbagi Bersama di Acara Pekan Cahaya Al-Qur’an

11

Dosen Widyatama Selesaikan Studi S3

24

Mutual Trust Melalui Kepemimpinan

26

Sekilas Dyslexia

27

Ketika Anak Menggunakan Kamera

berita kampus

daftar isi

12

Desain Komunikasi Visual, Ilmu Masa Depan -

Wawancara Dr. Indarsjah

14

Menjaga Dan Menggali Budaya, Akar Desain Komunikasi

Visual - Wawancara Dr, Pindi

16

Melirik Desain Komunikasi Visual (Dkv) Widyatama -

Wawancara Dr. Anne Nurfarina

18

Video Game, Evolusi Desain Komunikasi Visual

20

Widyatama Menjawab Dinamika Pendidikan Tinggi

22

Knowledge Society, Tantangan Perguruan Tinggi

rubrik utama

28

Bidik Fun Photography for Kids

29

Art Therapy Center Widyatama

31

Five Minds for The Future

33

Oppi Imam Hanaiah -Alumni Bahasa Jepang Widyatama yang sukses di Negara Sakura

34

Atalia Praratya Kamil - Bersama Suami Membangun Bandung

35

Galeri Foto

36

Indeks Stabilitas Sistem Keuangan Sebagai Prediksi Kondisi Krisis Keuangan

38

9 Curug atau Air Terjun yang mempesona di Bandung dan sekitarnya

40

Kopi Dapat Menyehatkan Mata

40

Biji Nangka Ternyata Banyak Khasiatnya

41

Sejuta Manfaat Buah Durian untuk Kesehatan

41

Jangan Buang Kulit Pisang, Ada 10 Manfaat

ragam

komunitas

resensi buku

widyatama inspiring

tamu kita

buah pikir

lawatan komunita

galeri foto

(6)

Pemimpin Baru Paradigma Baru

ria dalam sambutannya mengungkapkanbahwa

mahasiswa perlu merubah paradigma

beror-ganisasi, mahasiswa harus merubah mindset

bahwa organisasi itu sangat penting tetapi

tidak melupakan dunia akademis yang menjadi

prioritas. Complement Certificate sebagai Poin

Plus pendamping Ijazah Kelulusan sehingga

mahasiswa mempunyai keahlian dan skill dalam

berorganisasi. Kemudian rangkaian acara

dilan-jutkan oleh Presiden Mahasiswa terpilih dengan

mengucapkan sumpah untuk staff inti PEMA,

dan kemudian melantik Ketua SEMA terpilih.

(27 Juni 2014)

yaitu melaksanakan:

1) Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian;

2) Tata pamong, kepemimpinan, sistem lolaan, dan penjaminan mutu;

3) Peningkatan kuantitas dan kualitas siswa dan lulusan;

4) Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber daya manusia (dosen dan karyawan); 5) Penyempurnaan dan pengembangan lum, pembelajaran, dan suasana akademik; 6) Perolehan Pembiayaan, sarana dan na, serta sistem informasi yang memadai; 7) Peningkatan Penelitian, dian kepada masyarakat, dan kerjasama.

Agenda prioritas adalah:

1) Melakukan Reorganisasi; 2) Menyelesaikan Renstra 2013-2023; 3) Mengisi borang AIPT dan meningkatkan akreditasi BAN-PT; 4) Melaksa-nakan Seminar/Workshop yang berkaitan dengan SDM; 5) Peningkatan jabatan fung-sional dosen; 6) Membina suasana akademik; 7) Mempersiapkan Laporan Tahunan; 8) Me-lakukan Pembinaan personil: ada (a) jam pertemuan Rektor dan rapat rutin. (b) Rapim Universitas dengan Yayasan untuk menerima dan membahas masukan-masukan dari Univer-sitas; 9) Pembinaan karir dosen.

Karyawan, Dosen, serta Mahasiswa berharap dengan terpilihnya Pimpinan Baru, berkembang atmosfir baru serta inovasi - inovasi demi kebaikan Universitas. (July 8, 2014)

P

emilihan pimpinan di Universitas Widya-tama bergema, di awali pemilihan Presiden Ma-hasiswa untuk masa jabatan ke depan, dilanjutkan pemilihan Rektor periode 2014 - 2018. Hasil Dr. H. Islahuzzaman, S.E. M.Si, Ak. CA. sebagai Rektor baru Universitas Widyatama (UTama) dari 9 (sembilan) kandidat rektor. Pelantikan Rektor terpilih bertempat di Audiotorium Universitas Widyatama tanggal 7 Juli 2014 yang dihadiri jajaran pimpinan dan civitas academica.

Dalam visinya Rektor terpilih mencanangkan “Menjadikan Universitas Widyatama sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang Dikenal, Unggul, Mandiri, dan Berbudaya pada Tingkat Nasional di Tahun 2018".

Unggul artinya UTama secara sadar mendidik mahasiswa agar sumberdaya manusia yang dihasilkan mampu bersaing di tingkat nasional, regional dan internasional. Dengan keunggulan ini, UTama diarahkan menjadi lembaga yang dikenal, khususnya dalam hal pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan Ipteks. Mandiri artinya UTama memiliki otonomi dalam berbagai aspek, terutama dalam merencanakan dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, berkepribadian tangguh, percaya diri, dan berdaya saing tinggi, sehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri.

Rektor Baru

Universitas Widyatama

Berbudaya artinya UTama sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi diarahkan untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang mam-pu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan kebenaran akademik.

Misi yang diusung adalah: a) Menjalankan Visi & Misi Universitas Widyatama berdasarkan pada Visi & Misi Yayasan Widyatama; b) Men-jalankan Tridarma PT yang bermutu dan

meng-R

amainya pemilihan Ketua Lembaga

Kemahasiswaan (LK) untuk masa bakti

2014/2015 telah selesai. Menghasilkan

Raka Chicio sebagai Ketua MPM terpilih, M.

Imam Wiryawan sebagai Presiden Mahasiswa

terpilih, Linda Wulandani sebagai Ketua Senat

Mahasiswa Fakultas Ekonomi, dan Rayendra

Pangestu terpilih Ketua Senat Mahasiswa

Fakultas Bisnis dan Manajemen.

(7)

Victo-berita kampus

HUT RI di Institusi

Pendidikan Widyatama

Sekitar 300 Karyawan dan Dosen Universitas Widyatama memperingati perayaan hari kemerdekaan RI di Lapang Parkir Graha Universitas Widyatama, Minggu 17 Agustus 2014. Perayaan dibuka dengan upacara pengibaran bendera. Upacara dipimpin oleh Rektor Universitas Widyatama Dr. Islahuzzaman, S.E., M.Si., Ak., C.A.berlangsung mulai pukul 10.00 WIB.

Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan pengorbanan nya-wa para pejuang. Oleh karena itu, sungguh tidak layak jika kemerdekaan ini diisi oleh hal-hal yang biasa saja. Sebagai bangsa merdeka, Indonesia harus berkibar dengan prestasi.

Dalam dunia pendidikan, kemerdekaan layaknya dimaknai sebuah kerja keras. Bukan hanya euphoria atas dilahirkannya sebuah prestasi, atau koreksi berlebih atas timpangnya sebuah sistem, tetapi keinginan luhur untuk membangun manusia Indonesia berwatak dan berkepribadian Indonesia adalah konsekuensi kemerdekaan yang harus dipikul oleh semua orang, khususnya pendidik. (20 Augustus 2014)

PEMKOT Bandung & Universitas Widyatama

Peringati "Earth Day" dengan

Bebersih Sungai

Cidurian

Kota Bandung memiliki 46 Sungai dan anak sungai dengan 16 sungai prioritas Sub DAS Citarum, 6 Sub DAS Citarum tersebut merupakan titik pantau ADIPURA yang terdiri dari Sungai Cikapundung, Sungai Cikapundung Kolot, Sungai Cidurian, Sungai Cibeureum, Sungai Citepus dan Cicadas; Kondisi status mutu kualitas air sungai pada umumnya berada pada kelas IV dengan posisi tercemar berat. Melihat kondisi tersebut Pemerintah Kota Bandung mencanangkan kegiatan Gerakan Sungai Bersih, sebagai salah satu upaya preventif dalam memperbaiki kualitas air sungai dan kualitas lingkungan sekitar sungai. Titik lokasi pelaksanaan Gerakan Sungai Bersih di Sungai Cidurian lokasi 500 m ke hulu dan 500 ke hilir dari titik lokasi Universitas Widyatama, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kelurahan Sukapada.

Harapan dari kegiatan Gerakan Sungai Bersih : 1) Mensinergikan serta menguatkan program dan kegiatan secara terpadu dalam hal pengelolaan sungai; 2) Sebagai ajang pembinaan dan informasi kepada seluruh elemen pegiat lingkungan dalam hal pelestarian lingkungan hidup; 3) Memberikan pesan moral kepada seluruh elemen pegiat lingkungan tentang pentingnya fungsi sungai; 4) Terbentuknya river guard sepanjang sungai dalam mengawasi pengelolaan sungai secara terpadu; 5) Gerakan Sungai Bersih agar terus berkesinambung sehingga tercipta kondisi lingkungan sungai yang baik dan lestari.

Gerakan Sungai Bersih ini dilakukan secara serentak bersama yang dikoordinir oleh BPLH Kota Bandung serta didukung oleh instansi terkait, yang terdiri dari Universitas Widyatama, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pemakaman dan Pertamanan, Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Kesehatan, PD Kebersihan, PDAM, Unsur masyarakat, TNI/POLRI, Siswa-siswi SMA/K Kota Bandung dan Mahasiswa Internasional yang terdiri dari Komunitas AIESEC, dan Komunitas Sungai serta Tokoh Masyarakat sekota Bandung.

(19 Juni 2014)

Dosen Akuntansi Widyatama

Lolos SIM-LITABMAS DIKTI

D

irektorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (Dit Litabmas) melalui aplikasi SIM-LITABMAS DIKTI menyatakan pengusul Bantuan Seminar Luar Negeri dari Universitas Widyatama LOLOS mendapatkan bantuan.

Bantuan tersebut atas nama INTAN OVIANTARI, S.E., AK., M.S., AK. dengan paper “Interaction Effect of Management Control Systems and Process Quality Management on Product Quality Performance”, yang akan dipresentasikan pada The 4th International Conference on Accounting and Finance (AF 2014), tempat & pelaksanaan Phuket, Thailand, 28-29 April 2014 mendatang.

(8)

Widyatama Accounting

Competition (WAC XI)

2014 dan Widyatama

Management Event 2014

lolos bantuan Dikti

P

roposal dana bantuan kegiatan kemahasiswaan untuk kegiatan Widyatama Accounting Competition (WAC XI) 2014 dan Widyatama Management Event (WME) 2014 diapresiasi Dikti. Sehingga kedua kegiatan mahasiswa program studi Akuntansi dan Manajemen Universitas Widyatama tersebut lolos seleksi dan mendapat bantuan dana masing-masing sebesar Rp. 5.000.000 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Event WAC maupun WME adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan mahasiswa program studi di atas yang kepesertaannya melibatkan siswa-siswa sekolah lanjutan atas. Selamat kepada Prodi Akuntansi dan Manajemen. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi pemicu bagi civitas academica untuk menciptakan kegiatan-kegiatan akademis kemahasiswaan yang lebih positif dan berkualitas. 8 April 2014

Universitas Widyatama, Bandung bekerjasama dengan Open University Malaysia (OUM) dan Universitas Terbuka, Jakarta menyelenggarakan konferensi Internasional dengan tema “Teaching & Learning in The 21st Century (Challenges for Lecturers and Teachers), 11-12 Juni 2014 di Park Hotel, Bandung-Indonesia. Peserta Seminar berasal dari 4 negara yaitu, Indonesia, Malaysia, Srilanka dan Maladewa. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia diwakili Direktur PSMA Kemdikbud, Haris Iskandar,Ph.D.: Prof.Dr.H. Moh. Wahyudin Zakarsyi,SE., MS., Ak. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat; Prof. Tun Jeanne, Chancellor OUM; Prof Dr. Atwi Suparman,M.Sc., Mantan Rektor UT; Prof. Dr.Davidescu Victoria Christiani PLT Rektor Universitas Widyatama. Konferensi bertujuan untuk mempersiapkan semua pihak yang bergerak di bidang pendidikan dalam menghadapi tantangan di abad 21. Agar dapat berperan di era teknologi ini, keterampilan ekstra menjadikan suatu hal wajib dilakukan oleh setiap individu. Sebagian besar peneliti setuju bahwa di era abad 21 masyarakat perlu cara baru untuk bekerja; berpikir; melaksanakan pekerjaan; dan keterampilan baru untuk hidup dibanding di abad ke-20.

Sektor pendidikan memiliki kapasitas untuk mempersiapkan peserta didik dalam merespon tuntutan-tuntutan baru tersebut. Pendidik sebagai pelaku utama dalam seluruh proses yang diperlukan seharusnya secara berkelanjutan memperbarui keterampilan mereka dan mengimplementasikan reformasi yang mengarah pada hasil belajar yang bermutu bagi setiap peserta didik. Tujuan pengembangan profesional untuk pendidik diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa. Konferensi ini berfokus pada lima sub tema yang dianggap penting untuk memberikan informasi kepada para praktisi dan pembuat kebijakan mengenai tantangan dan aspirasi pada pendidik abad ke-21. (16 Juni 2014)

International Conference:

Professional

Development in

Education 2014

Senin, 26 Mei 2014 Universitas Widyatama kedatangan rombongan dari Melaka Universiti Malaysia. Rombongan yang diterima oleh Prof. Dr. Davidescu Cristiana Victoria selaku PLT Rektor, Prof. Jozua Sabandar, M.A., Ph.D., Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Dr. H. Nuryaman,S.E. M.Si., Ak. Serta dosen Fakultas Ekonomi adalah mahasiswa-mahasiswi perwakilan dari Program Studi Akuntansi Melaka Universiti.

Kedatangan rombongan dalam rangka transfer kurikulum akademik dan budaya civitas. Selain itu tamu menampilkan kebudayaan tradisional khas Malaysia. “Kami sangat ter-kesan dengan lawatan ini, kami disambut bagus oleh encik serta kebersihannya sangat dijaga” begitu komentar Nur selaku koordinator pelaksana kunjungan industri Melaka Universiti Malaysia.

Kunjungan industri tersebut bermaksud untuk

memperkenal-kan kedua proil universitas, selebihnya mereka memperkenal-kan proil kota Malaka dalam

rangka promosi “Visit Malaysia 2014” Truly Asia. Pihak rektorat berharap, semoga ada kemitraan baik antara pihak Universitas Widyatama dengan pihak Melaka Univeristi khususnya dalam dunia akademi ke depannya. (26 Mei 2014)

(9)

Perlu Standar Pelaporan Keuangan Desa Serta

Pengoptimalisasian SDM

dana yang cukup besar diberikan?

Untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut diperlukan sebuah solusi. Solusi pertama yaitu Standar Pelaporan Keuangan Desa. Standar ini diperlukan agar desa dapat membuat pelaporan pertanggung jawaban kepada pemerintah yang tidak hanya berupa Buku Kas Umum. Dalam hal ini bukan berarti Buku Kas Umum dihapuskan. Tetapi Buku Kas Umum tetap ada tetapi diubah menjadi berbasis double entry. Selain itu tidak hanya Buku Kas Umum tetapi standar ini akan membantu desa dalam membuat laporan tambahan selain Buku Kas Umum. Pemerintah dapat melakukan persamaan dengan PP No. 71 tahun 2010 bahwa pelaporan terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, serta Catatan Atas Laporan Keuangan. Persamaan laporan perlu dilakukan, karena peristiwa ekonomi di desa hampir sama dengan yang ada di pemerintahan meskipun terdapat beberapa perbeda-an.

Adanya standar akan memudahkan BPK dalam melakukan pemeriksaan. BPK tidak mungkin melakukan pemeriksaan jika tidak ada standar karena BPK bekerja dengan berpegang pada standar.

Saat standar ini dibuat diperlukan SDM yang memiliki kompetensi di bidang akuntansi dalam menjalankannya. Sehingga diperlukan pengoptimalisasian sumber daya manusia dengan penempatan pegawai yang sesuai dengan kompetensinya. Penempatan pegawai sesuai kompetensinya bukan saja hanya lulusan sarjana tetapi dapat juga siswa – siswa lulusan SMK Akuntansi. Semangat IndonesiaKu !

P

ada Juni yang lalu Elsa Oktaviana dan Delima serta Nisa Dwi Apriliani, lolos menjadi finalis dalam sebuah perlombaan Simposium Inovasi dan Kreasi Mahasiswa yang diadakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia wilayah Yogyakarta. Presentasi atas hasil karya mereka diadakan di STIE YKPN, Yogyakarta. Mereka mengangkat permasalahan di desa dikarenakan adanya Undang – Undang baru yaitu, Undang – Undang No. 6 Tahun 2014. UU tersebut menjelaskan bahwa desa pada tahun 2015 akan

mendapatkan kucuran dana sebesar 10% dari APBN. Dimana kucuran dana tersebut tidak akan melewati perantara seperti sebelumnya yang harus melewati APBDesa dan bantuan Pemerintah Desa. Dana tersebut akan langsung sampai kepada desa. Tetapi jumlah nominal yang diberikan kepada masing –masing desa berbeda tergantung dari geografis desa, jumlah penduduk, dan angka kematian.

Alokasi APBN yang sebesar 10% tadi, saat diterima oleh desa akan menyebabkan

penerimaan desa yang meningkat. Penerimaan desa yang meningkat ini tentunya diperlukan adanya laporan pertanggung jawaban dari desa. Desa selama ini telah membuat laporan pertanggung jawaban kepada pemerintah daerah yaitu berupa Buku Kas Umum yang berbasis single entry. Namun, pertanyaannya apakah cukup hanya dengan BKU yang berbasis single entry saat alokasi APBN 10% mulai diberikan kepada desa – desa ? Hal tersebut yang menjadi permasalahan.

Pertama, permasalahan tidak adanya standar pelaporan keuangan di desa. Kedua, standar tersebut tidak dapat dijalankan jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di

berita kampus

bidang akuntansi. Dasar permasalahan tersebut kami dapat dari mini riset pada beberapa desa yang ada di Kabupaten Bandung.

Mini riset tersebut menghasilkan bukti bahwa hanya terdapat 2 desa dari 15 desa di Kabupaten Bandung yang menempatkan SDM sesuai dengan kompetensinya di bidang akuntansi. Sedangkan 13 desa lainnya menempatkan orang – orang yang tidak memiliki kompetensi di bidang akuntansi sebagai bendahara. Hasil mini

riset membuktikan bahwa penempatan aparatur desa yang tidak sesuai dengan kompetensinya. Hal tersebut akan menyebabkan ketidakefektivan dan ketidakefisienan aparatur desa dalam hal ini bendahara dalam bekerja.

(10)

1718 Mahasiswa Baru

di terima Universitas

Widyatama

Kehadiran Universitas Widyatama, semakin mendapat

keper-cayaan masyarakat. Keyakinan masyarakat terhadap pengelola

pendidikan di Widyatama ditandai dengan terus meningkatnya

calon mahasiswa yang mendaftar ke perguruan tinggi swasta

yang berlokasi di Jl. Cikutra No. 204 A Bandung. Dibanding tahun

lalu, jumlah calon mahasiswa yang mendaftar meningkat cukup

siginifikan. Awal pendaftaran di bulan Oktober hingga akhir

penerimaan cenderungan ke arah peningkatan. Dibandingkan

tahun lalu calon pendaftar yang masuk ke Univesitas Widyatama

meningkat sampai dengan sekarang sebesar 40%.

Diakhir masa pendaftaran sejumlah 1718 mahasiswa diterima

sebagai mahasiswa baru Widyatama tahun 2014/15 dalam 13

program studi yang diselenggarakan. Jumlah ini menunjukkan

pertumbuhan dari tahun-tahun sebelumnya.

(September, 2014)

MOU Kerjasama Universitas Widyatama

dengan JNE

dengan WGS

Kamis (27/06/2014), diselenggarakan MOU antara Universitas Widyatama dan PT.WGS (Walden Global Service). Universitas Widyatama patut berbangga menjadi “homebase” Penandatanganan MOU yang mengambil tempat di Universitas Widyatama ini melibatkan 9 (Sembilan) universitas swasta lainnya. Adapun Universitas yang menandatanganani MOU tersebut adalah : Universitas Parahyangan (UNPAR), STIMIK AMIK, STIMIK Sumedang, Politeknik TENS, Piksi Ganesha, Universitas Jendral Achmad Yani (UNJANI), Universitas Bale Bandung, dan Universitas Marana”a. Acara tersebut dihadiri PLT Rektor Universitas Widyatama Prof.Dr. Davidescu Cris™ana Victoria se›a Prof.Jozua Sabandar, M.A., Ph.D. Selaku Kžrdinator TLO, perwakilan APTIKOM Jabar Ibu Wiwin se›a Bapak Ikim perwakilan PT.WGS .

“Ini merupakan sebuah Inovasi bagi mahasiswa se›a dosen, karena seiring dengan era knowledge seorang Dosen harus sering memperbaharui pengetahuan IPTEK. Untuk itu apa yang dipelajari di Universitas akan di fasilitasi oleh PT.WGS” Ujar Ibu Wiwin selaku perwakilan dari APTIKOM Jawa Barat. APTIKOM khususnya Jawa Barat memiliki tujuan memajukan Forum Kepala Program Studi, Forum Dewan Jurnalis™k Ilmiah, dan Consoling Bidang Ilmu.

Dengan adanya kerjasama APTIKOM, PT.WGS, dengan 10 Universitas yang diadakan di Universitas Widyatama, sangatlah membantu dalam se™ap Perguruan Tinggi Swasta dalam penyusunan AIPT (Akreditasi Ins™tusi Perguruan Tinggi). (27 Juni 2014)

K

embali Placement Ofice and Career center Universitas Widyatama menambahkan daftar kerjasama. Kali ini dengan perusahaan cargo besar dan ternama di Indonesia, yaitu Jalur Nusantara Ekakurir (JNE). Dengan jaringan domestiknya JNE mendapat ke-untungan persaingan dalam pasar domes-tik. JNE juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distri-busi. Oleh karena itu, JNE yang diwakili oleh Dwi

Fakultas di Universitas Widyatama. Momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh alumni-alumni yang baru atau telah lama lulus dalam tahap pencarian kerja. Kerjasama yang disepakati dari kedua belah pihak. Selanjutnya JNE akan melakukan job recruitment di Universitas Widyatama serta memberi peluang, ma-hasiswa yang sedang mencari tempat magang. (5 Juni 2014)

Sariwati selaku Head of Talent Acqusition atau HRD Kantor Pusat Jakarta, men-cari pribadi freshgraduate atau yang berpengalaman untuk bergabung menjadi bagian dari JNE.

(11)

berita kampus

Dosen Widyatama

Selesaikan Studi S3

Setelah melalui perjalanan studi yang cukup menyerap energi beberapa dosen Widyatama yang melanjutkan studi S3 di ITB dab UNPAd dan salah satu Universitas di Jepang telah b erhasil menyelesaikan studi mereka. Universitas dan Yayasan Widyatama mengucapkan ucapkan “Selamat” kepada sdr : 1. Dr. Agoestiana Boediprasetya, S.T., M.T.

2 Dr. Achmad Fadjar, S.E., M.Si., Ak. 3. Dr. Evi Octavia, S.E., M.M., Ak. 4. Dr. Rita Yuniarti, S.E., M.M., Ak.

5. Dinda Gayatri R., Ph.D., atas keberhasilannya dalam menyelesaikan studi lanjut S3 hingga meraih gelar Doktor dan sederajat.

Semoga bisa memberikan ilmu yang bermanfaat kepada civitas academica serta masyarakat pada umumnya.

(August 19, 2014)

Pekan Cahaya Al-Qur’an II digelar di Universitas Widyatama merupakan kegiatan Yayasan Widyatama bekerjasama dengan Paguyuban Abdi Triyasa. Acara Cahaya Al-Qur’an kali kedua ini menghadirkan Muhammad Nurhadi (Cak Nur), Ustd. Syaeful Karim, Zulkifar La Ntoresano dengan MC Abu Marlo.

Acara yang dilaksanakan pada tanggal 13 – 16 Juli 2014 ini, selain menyimak makna Al Qur’an, juga dilakukan pengobatan untuk warga masyarakat sekitar Universitas Widyatama. Sekitar 200 pasien mendapat pengobatan. Konsultasi bagi para orang tua dari putera/i penyandang Autis/anak berkebutuhan khusus (ABK) bersama Dr. Anne Nurfarina - Art Theraphy Center Widyatama. Dalam presentasinya, Dr. Anne menceritakan keluarga dengan anak berkebutuhan khusus sehingga beliau terketuk hatinya untuk melakukan penelitian untuk Studi S3 nya tentang Anak Disabilitas dengan pendekatan media gambar dan mewarnai.

Kegiatan Pekan Cahaya Al-qur’an merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) dan pengabdian kepada Masyarakat. dengan membuka 10 Klinik kecil, bersamaan dengan rangkaian acara pekan cahaya Al-Qur’an. Hari ke-4nya dilaksanakan pembagian sembako gratis yang dibagikan untuk warga sekitar yang kurang mampu.

Ketua Yayasan, T. Ontowiryo A. berharap acara ini menjadikan nilai kedekatan antara masyarakat sekitar dan pihak civitas sekaligus menjadi nilai silaturahmi yang baik. (July 18, 2014)

Berbagi Bersama di Acara

Pekan Cahaya Al-Qur’an

Kisah Agus Mahasiswa

Widyatama Mudik

Bersepeda

Bagi sebagian orang, Lebaran sering dijadikan momentum untuk pulang kampung atau yang biasa disebut dengan mudik. Se™ap musim mudik datang, jalan-jalan di jalur selatan dan utara Jawa ™dak pernah luput dari pemberitaan karena membludaknya jumlah kendaraan bermotor yang digunakan pemudik.

Namun, cara mudik ini akan berbeda bila pemudiknya adalah penggemar sepeda. Alih-alih memilih menggunakan moda transpo›asi publik atau kendaraan bermotor, beberapa di antara mereka tetap memilih sepeda sebagai kendaraan untuk pulang kampung. Jarak ratusan kilometer rela ditempuh dengan mengayuh sepeda, demi dapat berlebaran bersama sanak saudara di kampung halaman.

Agus Sep™an salah satunya. Mahasiswa Universitas WIdyatama Bandung ini rela menempuh jarak lebih dari 400 kilometer dengan sepeda besi buatan dalam negeri bermerek Federal, demi berlebaran di kampung halaman orang tuanya di Magelang, Daerah Is™mewa Yogyaka›a.

“Tiap hari kan pulang pergi kuliah pakai sepeda. Setahun sekali nyobainlah bersepeda jauh, mumpung momentumnya pas,” ungkap Agus saat ditemui di Bikepa¢er Shop, Bandung, Kamis (28/07) lalu. Untuk mudik dengan sepeda, Agus yang merupakan salah seorang pengurus bike to campus Bandung ini mengaku ™dak melakukan persiapan khusus. Dia menuturkan bahwa dirinya

hanya cukup menjaga kondisi badan agar tetap fit. “Enggak ada persiapan yang spesial, cuma la™han biasa saja pake on”el, nabung sejak dulu, sama tanya-tanya rute ke peturing yang sudah sering lewat jalur yang sama,” tuturnya.

Perjalanan mudik bersepeda ini merupakan perjalanan mudik pe›ama Agus dengan sepeda. Selain untuk menguji kemampuannya bersepeda jarak jauh, pria yang ak™f di beberapa gerakan pelestarian lingkungan ini menjadikan faktor lingkungan sebagai alasannya. “Saya kan ak™f di beberapa gerakan lingkungan, jadi yah naik sepeda sebagai tanda cinta saya pada lingkungan dengan ™dak bikin polusi,” ujarnya.

(12)

sekolah yang tersebar pada berbagai daerah. Contohnya,

Prodi DKV hadir di Universitas Trisakti, Institut Kesenian

Jakarta, Universitas Gunadarma, Universitas Borobudur,

Universitas Widyatama, STISI Telkom, Itenas, Unpas, ITHB,

Unikom, dan lain sebagainya. Seiring dengan tingginya

kebutuhan akan seni & desain pada dunia kerja, maka

hal ini tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri

bagi setiap orang yang mendalami serta menekuni

agar senantiasa mampu berkembang dalam segala

bidang. Dalam konteks era industri kreatif saat ini,

sebagaimana yang terdapat pada 14 item pembahasan,

8 butir diantaranya membahas mengenai DKV baik dari

sisi desainnya maupun sisi interaksi komunikasi secara

visual. Imbasnya yakni mutu lulusan dan peluang dari

program studi/fakultas ini hampir semuanya langsung

diterima bekerja tanpa ada yang menganggur. Hingga

saat ini perusahaan masih membutuhkan tenaga di

bidang animasi mencapai ± 25.000 orang.

Komunita : Bagaimana fakultas/program studi DKV ini

mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi bapak, apakah

ada visi & misi pribadi di dalam pengembangan keilmuan

ini ?

Drs. Indarsyah : Visi maupun misi yang belum tercapai

hingga saat ini adalah membuat pemerintah paham

tentang DKV. Belum satu pun usaha dari pihak pemerintah

dan pihak lainnya yang mampu menempatkan profesi

orang-orang DKV di instansi pendidikan nasional karena

merasa belum memiliki keyakinan yang pasti. Hal inilah

yang selalu menjadi hambatan sehingga didalam konteks

penataan program pendidikannya pun menjadi

terbata-bata dan salah kaprah. Contoh : persyaratan dalam

memasuki atau mendaftar pada sekolah desain masih

belum jelas dibandingkan dengan jurusan lainnya. Di masa

mendatang, seiring dengan era informasi & digitalisasi

– bidang DKV sangat prospektif kemajuannya. Namun

karena kita berada di wilayah Indonesia yang merupakan

negara berkembang maka tingkat kebutuhan akan bidang

ini menjadi sekedar tambahan saja (bisa ditingkat ke-10

diantara bidang penting lainnya). Ilmu desain sebenarnya

suatu bidang keilmuan yang memiliki tingkat kreatiitas

tinggi, sehingga bisa dikatakan ilmu desain ini berada

pada posisi disamping penguasa/raja sebagai pengambil

keputusannya. Beberapa pakar di bidangnya

menyebut-Komunita : Bagaimana pandangan bapak mengenai

Desain Komunikasi Visual (dari awal keberadaannya

hingga muncul sebagai sebuah keilmuan tersendiri) ?

Drs. Indarsyah : Perkembangan keilmuan Desain

Komunikasi Visual (DKV) telah hampir 40 tahun yang lalu

dan hal ini tentunya masih terlalu muda dibandingkan

dengan keilmuan lainnya seperti ekonomi, sipil,

kimia, biologi, matematika. Adapun cikal bakal desain

merupakan keilmuan dari barat “follow function”

yang berarti memiliki bentuk-bentuk fungsi seperti

interior, produk, komunikasi dan lainnya terkait dengan

kegunaannya. Oleh karenanya DKV bisa dikategorikan

pada cabang ilmu dasar komunikasi yang merupakan

salah satu turunan dari anaknya komunikasi visual. Di

Indonesia sendiri, DKV didirikan berkat ilmu yang dibawa

oleh Prof. A.D Pirous dari ITB sepulangnya sekolah dari

Amerika tahun 1972 dengan berbasis pada keilmuan seni

rupa. Sementara subsistem dari ‘rupa’ adalah desain yang

dikaitkan dengan masalah-masalah tertentu, contohnya:

masalah arsitektur & sipil yaitu desain interior, masalah

industri yaitu desain produk, masalah komunikasi yaitu

desain komunikasi visual. Walaupun sebenarnya desain

ini sudah hampir 40 tahun didirikan, jadi memang dapat

digolongkan ilmu yang cukup tua juga. Hanya saja baru

dikembangkan dan ditelaah untuk menjadi sebuah ilmu

pertama kalinya di ITB (Institut Teknologi Bandung). Nama

atau istilah ‘communication visual design (DKV)’ berbasis

pada ‘graphic design (DG)’ yang berkaitan dengan seni

grais (gambar) pada efek cukilan kayu, contohnya Lino.

Komunita : Perkembangan Desain Komunikasi Visual

(DKV) di masa sekarang telah menghilangkan batas antar

negara, bagaimana hal ini bila dikaitkan dengan era

informasi & teknologi ?

Drs. Indarsyah : Pada era informasi dan digitalisasi,

seni grais (graphic art) ini sangat terbantu oleh adanya

berbagai perangkat lunak yang semakin canggih

sebagai alat perang dagang dan komunikasi, begitu

juga dengan berbagai teknologi hardware’nya. Misalnya,

pengembangan komputasi, printer, interface, internet

dan programming-nya sangat mendukung terjadinya era

informasi terkait dengan visual. DKV mempelajari hal-hal

yang bersifat ‘iconic & semiotic’, yakni mengenalkan

ikon-Desain Komunikasi Visual

ILMU MASA DEPAN

ikon dan tanda-tanda sehingga semua orang dengan

mudahnya – mampu mengetahui dan menggunakan

fungsi-fungsi tombol tertentu sesuai tujuan dan

keinginannya. Widyatama saja memerlukan logo sebagai

lambang pada pemakaian katanya yang memiliki ciri

khas tertentu agar mudah diingat orang lain, contohnya

: pemakaian kata “UTama” sebagai ikon Universitas

Widyatama. Hingga saat ini belum ada era yang dapat

menggantikan peranan informasi dan digitalisasi,

bahkan pengembangan berbagai itur dan dunia gadget

malah semakin canggih. Oleh karenanya berbagai media

komunikasi yang dibutuhkan manusia sangat berimplikasi

pada realitas informasi yang dikemas sedemikian rupa

agar dengan mudah dipahami. Berbagai pengembangan

dunia komunikasi mampu diciptakan para teknolog guna

menghasilkan variasi gadget tertentu. Misal : variasi

handphone, variasi smartphone, variasi tab, dan lain

sebagainya.

Komunita : Trend DKV bagi sebuah kemajuan bangsa

di bidang teknologi seperti sekarang ini seperti apa

menurut bapak ?

Drs. Indarsyah : Seni maupun desain dibutuhkan apabila

sebuah negara telah melangkah maju, seiring dengan

semakin berkembangnya teknologi dasar. Jika kebutuhan

akan mengkonsumsi makanan semakin tinggi maka

bidang pertanian yang harus menjawabnya sesuai

dengan ilmu dasar pertanian dan keteknikannya. Contoh,

penerapan teknologi dasar lainnya adalah menghasilkan

energi yang berasal dari sumber aliran air. Hal ini telah

ditemukan para ahli melalui penciptaan alat teknik

penerangan rumah dengan pengembangan energi listrik

dari sumber air yang sedang mengalir.

Komunita : Indonesia adalah negara kaya akan budaya

dan potensi sumber dayanya. Bagaimana peran dan

peluang keprofesian DKV bagi peningkatan seluruh

potensi yang ada agar Indonesia dapat berkembang

maju?

Drs. Indarsyah : Negara ini butuh pemikiran

orang-orang yang konsen di bidang DKV dengan proyeksi

pencapaian ± 50 kali lipat percepatannya. Hingga saat

ini, perkembangan keilmuannya telah menghasilkan 300

ILMU MASA DEPAN

(13)

desainer dengan mengkombinasikan sisi komunikasi

agar mampu memahami audience dan hasilnya laku di

pasaran?

Dr. Indarsyah : Seni graphic itu memang harus melalui riset

yang telah diteliti secara mendalam, jadi tanpa riset pun

belum tentu hasil desainnya dapat diterima masyarakat.

Teorinya Prof. Primadi Tabrani menyebutkan bahwa

terdapat 3(tiga) kutub yang mendasari proses riset dari

desain, yakni : Goodness – Correctness – Fitness. Artinya

sesuatu yang bagus itu harus benar, kemudian yang

benar dan bagus harus memiliki keserasian. Berdasarkan

pemahaman teori tersebut, dapat diambil kesimpulan

bahwa segala sesuatu yang benar itu belum tentu bagus,

dan yang bagus itu pula belum tentu memiliki kebenaran.

Jadi jangan memaksakan pula jika terdapat barang yang

hebat dan istimewa dapat diterima produknya di mata

masyarakat. Dalam konteks mengelola keilmuan desain

dan seni rupa, semua pihak yang berkepentingan dan

konsen di bidangnya harus lebih strategis lagi dalam

mengeluarkan kebijakan-kebijakannya, meskipun hingga

saat ini negara belum memfasilitasi secara maksimal.

Komunita : Perjalanan panjang dari sebuah keilmuan

desain dan komunikasi yang telah dilalui selama ± 40

tahun tentunya memiliki lika-liku tersendiri. Bagaimana

harapan bapak terhadap perkembangan pendidikan DKV

di Indonesia ?

Drs. Indarsyah : Saya berharap agar kurikulum yang

diajarkannya bisa dirubah sehingga memiliki spesiikasi

dan spesialisasi tersendiri guna mempersiapkan mutu

lulusan yang kompeten dan profesional. Beberapa

pengalaman riset yang pernah saya lakukan bersama

dosen manajemen Universitas Widyatama mengenai

pentingnya ilmu manajemen dalam rangka mensinergikan

hasil-hasil produk desain untuk dikelola secara eisien

agar memiliki nilai guna ekonomis di masyarakat.

Statement terakhir saya menyatakan bahwa ilmu masa

depan berada pada bidang DKV, hal ini tentunya didukung

juga oleh sarana ilmu pengetahuan dan teknologi yang

handal. (abdrjk)

Drs. Indarsyah - Pakar dan Praktisi DKV, dosen FDKV – ITB dan Universitas Widyatama

kan bahwa ilmu ini merupakan ilmu ‘elite’ bagi kalangan

yang memahami secara mendalam dan mengerti akan

makna sebuah seni.

Komunita : Bagaimana tantangan & mutu lulusan

keprofesian DKV dibandingkan dengan jurusan lainnya

yang notabene lebih spesiik dan menjanjikan dalam

meraih peluang untuk bekerja ?

Drs. Indarsyah : Terdapat dua tantangan atau perjuangan

yang harus dijalankan bagi keprofesian di bidang DKV,

yaitu pertama, dengan melakukan pengembangan

ilmunya secara berkesinambungan dan kedua, dengan

membuat orang lain menjadi paham akan keilmuan ini.

Hal ini sebenarnya telah diterapkan dan dilakukan oleh

pendiri Widyatama, yaitu Prof. Koesbandijah (almh.)

dalam rangka mewujudkan pengembangan keilmuan

DKV serta membidani keberadaanya di lingkungan

Universitas Widyatama. Saya sangat mengapresiasi

ibu Prof.Koesbandijah (almh.) yang dengan semangat

dan kegigihannya mampu mendorong, mendukung

dan menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan

guna lahirnya cikal bakal keberadaan Fakultas Desain

Komunikasi Visual.

Komunita : DKV merupakan cabang keilmuan yang

dikatakan ‘elite’. Bagaimana prospek bidang ilmu

desain ini di masa mendatang sehubungan dengan telah

diadakannya studi banding (pembelajaran desain masa

depan) ke negeri Belanda ?

Drs. Indarsyah : studi banding ke negeri Belanda dengan

mempelajari metode kurasi yakni tentang sebuah negara

yang awalnya tidak memiliki apa-apa kemudian menjadi

sesuatu hal baru yang memiliki segala macamnya.

Contohnya, Belanda memiliki semua lukisan ‘Raden

Saleh’, kemudian ribuan anting dari NTT dikoleksi dan

dicatat dalam berbagai museum mereka. Kami semua

beruntung sekali dapat mempelajari dan memahami

makna penting dari kemewahan desain yang merupakan

aset berharga tinggi atau dengan kata lain yakni ‘aset

masa depan adalah asetnya orang lain’. Beragam

perlengkapan dan alat transportasi kuno milik bangsa

Indonesia telah berpindah ke negara lain sehingga jika

ada orang Indonesia yang ingin melihat asal muasal aset

kita, maka harus pergi ke negara lain. Contohnya : sepeda

motor Vespa dan Norton sudah hilang dari Indonesia dan

pindah ke negara Australia (beragam motor kuno yang

dahulunya ada di Indonesia – sekarang telah berpindah

di museum Australia). Kemudian museumnya orang

Indonesia, mulai dari potongan kursi Schumacher yang

merupakan desain arsiteknya Gedung Sate terdapat di

museum negeri Belanda. Memang menurut saya antara

science – art – technology (IPTEK) tidak dapat dipisahkan

dan masing-masing diharapkan untuk saling menghargai

karena saling berkesinambungan.

Komunita : Bagaimana peran DKV di Indonesia dalam

rangka mendorong industri kreatif ?

Drs. Indarsyah : Baru-baru ini saya bersama beberapa

kawan lainnya mendesain sejumlah pasar di Kotamadya

Bandung; baik di Cihapit, di Cihaurgeulis, di Cicadas,

kemudian di Pasar Baru dengan sebutan ‘Pasar Sae’

konsep pasar yang sehat – aman – endah. Pasar

tradisional yang ditingkatkan kualitasnya sehingga

terkesan bersih, aman dan nyaman untuk dimasuki

masyarakat. Contoh lainnya, yaitu pasar tradisional

Depok yang terkesan modern dengan pola interaksi

tawar-menawar harga relatif terjangkau. Adapun konsep

‘Pasar Sae’ yang ingin diterapkan oleh Walikota Bandung

– kang Ridwan Kamil – adalah suatu pasar yang modern,

nyaman dan aman dengan pembagian tingkatnya sebagai

berikut : untuk lantai dasar digunakan sebagai basement

lahan parkir, lantai 1 adalah pasar tradisional semi

modern yang mampu dilewati kendaraan umum, lantai

2 digunakan sebagai pasar untuk kebutuhan sekunder,

seperti toko batik dan perlengkapan lain. Kemudian

lantai berikutnya bisa dipakai sebagai tempat tinggal

(rusunawa). Sehingga konsep pasar tersebut memiliki

konsumen yang tetap (captive market) tanpa harus keluar

dari area tempat tinggal.

Industri kreatif itu – permasalahannya – sangat

kontradiktif dengan industrialisasi, jika pengertian

dari industrialisasi yaitu proses penciptaan/produksi

barang berdasarkan pada jumlah inputnya (1 produksi

menghasilkan 1 barang) sementara kalo industri kreatif

yakni dengan jumlah input tertentu mampu menghasilkan

beragam output yang bersifat unik (1 produksi

menghasilkan banyak barang). Oleh karenanya kita harus

mulai berikir kreatif dengan mencari hal-hal baru yang

ada di sekeliling guna memberikan kemaslahatan bagi

masyarakat.

Komunita : Berdasarkan penjelasan bapak mengenai

kemajuan bidang desain serta semakin bertambahnya

minat dan kebutuhan akan DKV, apakah kira-kira

Indonesia yang kaya budaya ini memiliki potensi untuk

berkembang dan dijadikan kiblat DKV ?

Drs. Indarsyah : Dikarenakan graphic itu memiliki

subsistem yang lumayan banyak, maka tentunya sangat

kompleks dan mendalam untuk dipahami. Di antara

subsistem dari DKV itu sendiri ada 3 pilihan, yakni :

iklan, multimedia dan desain grais. Sementara awal

mula keilmuan graphic ini berasal dari luar negeri yang

notabene sudah sangat advanced (ahli) di bidangnya,

maka masih jauh sekali kalau Indonesia dikatakan

sebagai kiblatnya DKV. Dari sisi teknologi pun banyak

diciptakan dan dihasilkan negara barat, contoh: Amerika,

Jepang, cina, dan lain sebagainya. Paling tidak Indonesia

dapat menciptakan industri kreatif di bidang DKV ini

dengan cara mengantisipasi semua kebutuhan rakyat

guna meningkatkan nilai kekreatiitasannya.

Komunita : Dalam bidang desain terdapat sarana

komunikasi yang merupakan audience setempat.

Bagaimana pandangan bapak terhadap produk dari para

Indarsjah Tirtawidjaja

Visual Communication Designer, As a Lecturer at VCD program in ITB, and starting to be an entrepreneur right now. Anggota KK.KVMM – FSRD ITB.

1976: Kini Perancang Grafis/Logo/Corporate Identity/Branding 1985: Perancang Grafis Paviliun Indonesia – Tsukuba Expo 1987: Job Training di Belanda (Dumbar & Staatsdruken) 1989: Sekretaris Jurusan Desain FSRD ITB

1992: Ketua Jurusan Desain FSRD ITB

1992: Koordinator Pembina PTS Desain (Trisakti/Itenas/Unpas/STISI/STDI/Asesor UNS Solo)

1992: Tim Pendiri FSRD – Itenas (ex officio) 1995: Pendiri Sekolah Desain Grafis Nice – Bandung 1995: Wakil Dekan III FSRD ITB

1998: Ketua Program Studi DKV FSRD ITB

1999: Pendiri Sekolah Tinggi DKV – Universitas Widyatama 1994: Comparative Study di 4 PT di Belanda – atas undangan WVC Netherlands – Jan van Thom (Jan van Eijk/Utrect/Minerva/Scan Design)

2000: Pendiri FSRD – Universitas ARS – Bandung 2001: Penggagas Sekolah Poliseni Yogyakarta 2001: Tim Grafis – Riset Public Building – Singapore 2001: Wakil Dekan II FSRD ITB

2001: Ketua Promosi Ipteks – ITB

2002: Pendiri Graphic Course Shortcut – Bandung 2005: Dekan Fakultas DKV – Universitas Widyatama

2008: Tim Penyusun Kurikulum UPJ – Jakarta

(14)

D

esain Komunikasi Visual sebagai

keilmuan dan praktis tidak lepas

dari budaya, karena ciri khas

utama berkaitan dengan media

dan target. Desain Komunikasi Visual/

DKV - ITB yang pemikiran dasarnya

berkaitan dengan teknologi dan industri

selalu berubah dan mengalami pergeseran,

sehingga membuat orang-orang yang

berada didalamnya selalu berfikiran

dinamis. DKV - ITB selalu mengusung

iden-titas bahwa desain yang dihasilkan harus

memiliki ciri dan unsur Indonesia.

Khusus mengenai keilmuan DKV mulai

berkembang di Indonesia karena industri

kreatif mulai tumbuh sehingga dalam

konteks “dagang” maka dengan sendirinya

akan laku dan banyak peminatnya. DKV

memiliki 2 (dua) ciri khas utama yaitu

media dan target yang sangat spesifik.

Semisal kampanye tentang global warming.

Pesan yang disampaikan di setiap negara

akan berbeda. Itulah pembeda antara DKV

sebagai cabang ilmu dasar komunikasi,

dengan desain produk yang dapat

merata-ratakan target sasaran.

Salah satu masalah komunikasi sosial

adalah saat sebuah korporasi yang

memiliki modal memiliki Stasiun Televisi

sehingga gaya dan keinginan serta pola

pandang dan fikir pemilik stasiun televisi

lah yang selalu tampil. Bila secara terus

menerus berulang diterima oleh

orang-orang maka akhirnya dapat merubah

pola fikir para penerima siaran tersebut.

Efek yang ditimbulkan dapat berupa

negatif ataupun positif. Hal inilah yang

membedakan antara DKV dan Desain

komunikasi secara masal yang terkadang

salah sasaran sehingga menimbulkan

dampak yang besar di masyarakat. Oleh

sebab itu dosen yang mengajar di

FRSD-Budaya adalah akar bagi kehidupan masa depan, tidak

berhenti dan dapat dikembangkan serta tidak harus

berulang.

MENJAGA & MENGGALI

BUDAYA, AKAR

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

(15)

ITB memiliki dasar keilmuan yang berbeda

semisal dari Psikologi, Komunikasi, Arsitek

dan lainnya sehingga munculah

per-tanyaan mengenai linieritas keilmuan

(saling silang) ilmu yang terlibat dalam

memecahkan masalah diri DKV itu sendiri.

Permasalahan inilah yang terkadang

men-jadi kendala dengan permasalahan

teknis atau aturan pendidikan dengan

DIKTI karena terkadang para dosen disini

yang keilmuannya tidak selaras dengan

DKV. Lebih beratnya lagi bahwa

persepsi-persepsi yang agak melenceng ini terus

dipelihara dan tertanam dalam pola pikir

maupun kebijakan dari pemerintah kita

sendiri yang seakan mengkotak-kotakkan

basis keilmuan.

DKV lahir sekitar 25 tahun yang lalu yang

mengkombinasikan berbagai keilmuan

mulai dari komunikasi, kesenirupaan dan

terus bergeser sesuai perkembangan

teknologi dengan berbagai alat

pendu-kungnya mulai dari alat tulis, cetak sampai

komputer dengan beragam so©ware di

dalamnya. Sehingga sampai saat ini

keil-muan yang berada didalamnya sangat

beragam seperti yang dituturkan di atas.

Kendala lainnya adalah keterbatasan kita

untuk mengejar teknologi yang dipakai

dalam dunia DKV misalnya fotografi yang

memerlukan kamera dengan kualitas dan

teknologi yang mumpuni guna hasil yang

maksimal. Dapat saja kamera yang dipakai

adalah kamera yang biasa digunakan

dengan teknologi yang dulu, tetapi

output-nya akan berbeda dan tidak sesuai dengan

yang diinginkan.

Dari segi kreatifitas sebetulnya penggiat

DKV di Indonesia merupakan salah satu

yang diperhitungkan di dunia. Contohnya,

batik yang sekarang sangat komersil

dengan pangsa pasar sangat besar sampai

tidak dapat terpenuhi sehingga masuk

produk batik dari negara lain untuk

meme-nuhi pasar batik di negara kita.

Sekitar 5 sampai 10 tahun mendatang

diperkirakan dunia DKV akan semakin

meningkat secara global termasuk

Indo-nesia. Apabila tidak kita penuhi kebutuhan

pasarnya maka yang akan mengisinya

adalah orang-orang dari negara lain.

Menyikapi atau mengantisipasi hal

ter-sebut maka wajib untuk meningkatkan

kualitas kesenirupaan bagi SDM

(Sumber-daya Manusia) negeri ini, serta rasa

keper-cayaan diri yang tinggi bahwa kita

memi-liki kualitas yang sangat baik. Selanjutnya

kita juga harus banyak belajar dari negara

lain seperti China, India, Jepang atau

negara-negara yang telah berhasil

mem-pertahankan kebudayaan masalalunya

untuk membangun dunia masa depannya.

Negara-negara yang tetap

mempertahan-Dr. Pindi Setiawan, M.Si

PENDIDIKAN

Doctoral for Art and Design, Institute of Technology Bandung, sandwich program at . Centro Camuno di Studi Preistorici, Valcamonica, Italia, dan Art et Histoire, Universite Tolouse de Mirail, Prancis.

PROFESIONAL

Lecture di Komunikasi Visual , Institut Teknologi Bandung

Lecture di Entrepreneur Kreatif Budaya, Business School , Institut Teknologi Bandung Peneliti untuk Budaya dan Produk Ramah Lingkungan Reseach Centre , Institut Teknologi Bandung

AUTHORSHIP

2012 kegiatan inventarisasi Karst Kalimantan , Kalimantan PPE , Kementrian Lingkungan Hidup

2012 Atlas Karst Sangkulirang – Mangkalihat , Badan Lingkungan Hidup Kutai Timur . 2012 Karst Sangkulirang , Dinas Pariwisata Kutai Timur . ( Inggris dan Indonesia versi ,

dengan Wawan Setiawan ) .

2012 Gambar Kalimantan Prasejarah , Melacak Kisah Yang Hilang ( Perancis, Inggris, versi bahasa Indonesia – dengan Luc Henry Fage dan JM Cazine )

Selected Lecture dan Pembicara Paripurna

2013 C – Creativenesia , INCODA , Konferensi Internasional tentang Indonesia Kreatif, UNTAR Jakarta .2013 , Merupakan Masterpiece of Kalimantrope – Man Genius Kreatif , International Conference 2013 , Sangkulirang Alam dan Warisan Budaya , BPCB Samarinda , Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan Dan Kebudayan , Le Grandeur , Balikpapan .

2013 The Prehistoric Kalimantan Rock Art , Festival Adi Kriya Kalimantan , Yayasan Lontar , Bentara Budaya Jakarta .

2013 Cara membaca Gambar TEKS Tanpa , Universitas PGRI Adi Buana , Surabaya , Indonesia

2013 Etnonesia : Jasa Desain berfikir , Seminar Nasional , Universitas Soegijopranata , Semarang , Indonesia

2012 Visual Studi : kasus Art Borneo Rock, Indira Gandhi National Centre for Art The , New Delhi , India .

PENELITIAN TERKAIT TRAVEL

2010-2015 Harimau gua , Sumatra , Indonesia , dengan collaboratain Riset Nasional Indonesia . Dana Bank Pembangunan Asia.

2013 Bahasa Visual Ramayana Naskah , Penelitian Inovasi Program , Institut Teknologi Bandung .

2013 Pemukiman di Dayak Punan Lati , BerauCoal , Kalimantan 2011-2013 model komunikasi orang Dayak Basap – di Kalimantan . 2011-2012 Inventarisasi situs yang signifikan di Kawasan Karst Kalimantan PROFESIONAL AWARD

2008 sebagai 12 tahun peneliti untuk Rock Art di Kutai Timur Region, Kutai Timur Region, Republik Indonesia

2008 Sebagai Motivator untuk Guru TK Sekolah Bina Insani, TK, Bina Insani, Bogor 2000 Sebagai tim anggota ROLEX AWARD untuk Luc Henry Fage, Rolex

(kertas, kaleng, meja, barang 3 dimensi)

dan teknik printing atau sablon atau

non screen dan printing seperti animasi.

Intinya, DKV selain proses alih pesan,

tetapi juga proses tukar makna walaupun

terkadang berlebihan. Keterkaitan DKV

dalam hal pendidikan adalah kewajiban

para pengajar menanamkan pemikiran

pada para mahasiswa bahwa mereka

adalah produsen atau pencipta bukan

konsumen atau pemakai. Meskipun tidak

menjadi Entrepreneur tetapi dapat menjadi

pekerja yang inovatif dalam perusahaan

dimana dia bekerja.

(Fe)

*Dr. Pindi Setiawan, M.Si adalah dosen DKV, peneliti, Kepala Perpustakaan Seni dan Desain FSRD-ITB, peneliti untuk Rock Art di Kutai Timur.

kan kekhasan negaranya tetapi selalu

mengupgrade kebudayaannya, baik

da-lam keilmuan maupun teknologi sehingga

terus berkembang mengikuti jiwa zaman

yang sedang berlangsung.

(16)

D

i tengah kesibukannya selaku

Dekan FDKV dan Ketua Art

Therapy Center Widyatama,

Dr. Anne Nurfarina

meluang-kan waktu berbincang dengan majalah

Komunita seputar bidang studi dan

praktis desain komunikasi visual/DKV.

Dikatakannya, perkembangan DKV

seiring dengan perkembangan teknologi.

Sehingga trendnya sering berubah,

khususnya dalam rana teknis. Namun,

yang selalu menjadi isue adalah local

value, karena persaingan yang ketat

secara global mendorong para kreatif

untuk memunculkan kekhasan budaya

bangsanya baik dari aspek sosial, budaya

dll.

Indonesia adalah negara multi kultur,

kekayaan budayanya menjadi satu

kele-bihan yang sudah seharusnya dijaga dan

dipublikasikan di level internasional.

Sayangnya, kreator kita khususnya

generasi muda lebih tertarik pada

budaya bangsa lain yang sedang trend

pada masanya. Budaya Jepang, Korea

dan negara Eropa paling dominan

pengaruhnya. Sehingga pernah ada

masa film kartun Upin Ipin cukup

mengagetkan para kreatif Indonesia

karena

kesuksesannya,

menembus

pasar nasional dan diminati penonton

Indonesia. Yang diangkat adalah budaya

lokal Melayu khas Malaysia, baik

karakter, logat dan cara berpakaian.

Sederhana namun menyentuh simpati

masyarakat.

Dan yang lebih mengagetkan adalah

salah satu tim kreatifnya adalah

siswa dari Indonesia yang belajar di

sana. Begitu juga film sukses bertaraf

internasional lainnya, seperti Tintin

dan Avatar yang menembus box office.

Ternyata, salah satu tim kreatifnya adalah

putera puteri dari Indonesia. Hal ini

menunjukkan, potensi anak bangsa tidak

kalah bersaing, hanya kesadaran potensi

kelokalannya yang masih minim dan

tidak menjadikannya sebagai peluang di

industri kreatif Indonesia.

Perlu menjadi pertimbangan mendasar

karena Indonesia di tahun 2015

men-datang akan menghadapi ASEAN Free

Trade Area (AFTA), sehingga dapat

dibayangkan persaingan tidak hanya

sesama warga Indonesia, namun juga

pendatang dari luar negeri seperti India,

Thailand dll.

Jenjang Pendidikan

Menyinggung jenjang pendidikan tinggi

DKV, Dr. Anne menggambarkan bahwa:

dalam sistem pendidikan nasional sudah

jelas ada pendidikan professional stream

dan academic stream (meminjam istilah

A.D. Pirous) atau istilah mudahnya

pendidikan berbasis industri dan

pen-didikan berbasis wacana.

Penyeleng-gara pendidikan tinggi DKV dalam

memasarkan produknya menjanjikan

lulusan sarjana S-1 yang siap pakai di

industri. Sehingga mentalitas

Melirik Desain

Komunikasi Visual

(Dkv) Widyatama

(17)

yang dilarang kuliah pada jurusan

ini karena ketidakpahaman orang

tua mereka. Padahal, job opportunity

industri di bidang ini luar biasa besar;

media cetak dan media eletronik

berkembang sangat pesat dalam skala

nasional atau internasional.

FDKV Widyatama

Universitas Widyatama dulu identik

dengan STIEB yang unggul dalam

program studi Akuntansi dan

Manaje-mennya. Tetapi kini seiring

perkem-bangan Universitas yang telah berusia

13 tahun, dua belas program studi

lainnya telah menunjukkan geliat

kema-juan dalam kualitas. Salah satunya

Fakultas Desain Komunikasi Visual/

FDKV (dahulu STDKV – Widyatama

yang berdiri pada tahun 1999 dan tahun

2001 berubah menjadi Fakultas Desain

Komunikasi Visual seiring dengan

pendirian Universitas Widyatama)

de-ngan program studi Desain Grafis dan

Multimedia. Visi yang diusung adalah

FDKV Widya-tama sebagai lembaga

yang menghasilkan sumberdaya manusia

profesional, dan dapat menyesuaikan

diri terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan, tek-nologi dan seni dalam

lingkungan global.

Dr. Anne Nurfarina, S.Sn., M.Sn.

menyebutkan bahwa sistem pendidikan

FDKV Widyatama mendorong

mahasis-wa memahami bahmahasis-wa ilmu desain

bersifat cair, bisa masuk ke ranah ilmu

lain seperti pendidikan, lingkungan,

kesehatan dll. Art Therapy merupakan

salah satu contoh bahwa ilmu ini

ternyata

mempunyai

kemampuan

untuk menjadi media therapy bagi

anak berkebutuhan khusus. Di

negara-negara maju seperti Jepang, Inggris dan

Amerika, anak disabilitas difasilitasi

dengan medium audio visual, selain

juga pada industri kreatifnya. Sehingga,

janggal sekali jika pemerintah atau

masyarakat di Indonesia tidak segera

memahaminya. Karena itu, keberadaan

Art Therapy - Widyatama menjadi bukti

implementasi keilmuan DKV ini dalam

bidang pendidikan bagi penyandang

disabilitas. Alat terapi berbasis audio

visual terbukti bisa mempercepat anak

autis terbangun respon komunikasi

mereka. Misi Anne sebagai dekan

memacu FDKV Widyatama menjadi

fakultas yang menghasilkan lulusan yang

aktif dan produktif di dunia industri

kreatif, khususnya di Indonesia.

teknisi memang mendominasi pola pikir

siswanya. Padahal untuk level D4 setara

S1 seharusnya wajib pula dibangun

kekuatan seorang konseptor berbasis

analisis baik data atau teotritik. D4

khususnya, mahasiswa harus mempunyai

kekuatan tersebut. Tidak hanya

menitik-beratkan pada kemampuan penguasaan

software dan hardware saja, juga harus

menguasai konsep ide kreatif dan mampu

menjelaskannya secara argumentatif.

Itulah sasaran yang disiapkan FDKV

Universitas Widyatama.

Pertumbuhan Pendidikan DKV tersebut

tidak lepas dari perkembangan teknologi,

media informasi, maupun gaya hidup.

Hampir semua sektor seperti : konsumsi,

hiburan, media, infrastruktur, properti,

keuangan pendidikan dan sebagainya

membutuhkan

sentuhan

desainer

komunikasi visual. Fenomena ini yang

membuka peluang tumbuhnya

profesi-profesi baru terkait dengan DKV

yang pada akhirnya meningkatkan

permintaan akan jasa pendidikan

DKV.Bahkan, Drs. Indarsah T. pakar

DKV baru-baru ini menyebutkan:

perkembangan keilmuan DKV telah

menghasilkan 300 sekolah yang tersebar

pada berbagai daerah. Contohnya, Prodi

DKV hadir di Universitas Trisakti,

Institut Kesenian Jakarta, Universitas

Gunadarma, Universitas Borobudur,

Universitas Widyatama, STISI Telkom,

Itenas, Unpas, ITHB, Unikom, dan lain

sebagainya. Seiring dengan tingginya

kebutuhan akan seni & desain pada

dunia kerja, maka hal ini tentunya akan

menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap

orang yang mendalami serta menekuni

agar senantiasa mampu berkembang

dalam segala bidang.

Dalam konteks era industri kreatif saat

ini, sebagaimana yang terdapat pada 14

item pembahasan, 8 butir diantaranya

membahas mengenai DKV baik dari

sisi desainnya maupun sisi interaksi

komunikasi secara visual. Imbasnya

yakni mutu lulusan dan peluang dari

program studi/fakultas ini hampir

semuanya langsung diterima bekerja

tanpa ada yang menganggur. Hingga saat

ini perusahaan masih membutuhkan

tenaga di bidang animasi mencapai

± 25.000 orang. Negara ini butuh

pemikiran orang-orang yang konsen di

bidang DKV dengan proyeksi pencapaian

± 50 kali lipat percepatannya.

Menurut Dr. Anne, kondisi ini belum

sepenuhnya

dipahami

masyarakat,

sehingga banyak kasus calon mahasiswa

Lulusannya adalah pribadi yang kreatif,

iniovatif dan mampu bersaing. Pengajar

juga didorong menjadi role model bagi

peserta didik, sehingga saat ini sedang

dibangun inkubator bisnis yang menjadi

wadah bagi kekaryaan mahasiswa dan

dosen untuk proyek desain.

Upaya tersebut didukung oleh

dosen-dosen FDKV-Widyatama, baik dosen-dosen

senior maupun dosen muda yang ahli

di bidangnya. Mereka telah menempuh

jenjang magister, sekaligus aktif di

luar kampus sebagai praktisi, sehingga

pengalaman praktisnya menjadi bahan

yang up to date untuk percepatan

pendidikan di lingkungan akademis. Di

antara mereka adalah : Prof. Dr. Primadi

Tabrani; Drs. Indarsah T; Dr. Anne

Nurfarina, S.Sn., M.Sn., Rudy Farid,

Drs., M.Ds.; Ifa Mustikadara, Dra.,

M.Si., Fajar Persada Supandi, S.St.,M.T.,

Savitri Putri Ramadina, S.Sn., M.Sn.,

Wahdiaman, S.Sn., M.Sn.; Agus Hakim,

S.Ds., M.Ds., Annisa Bela Pertiwi, S.Pd.,

M.Pd., Arus Reka Prasetya, S.E., M.M.,

Azizah Assatari, S.Sn., M.Ds., Budiman,

Drs., MM.Pd., Jajang Supriyadi, S.Sn.,

M.Sn., Asep Deni Iskandar, M.Sn.,

Muhamad Firdaus Benyamin, Drs., dll.

Karya-karya mereka tersebar dalam

dunia praktis desain komunikasi visual.

Juga aktifitas Dr. Anne di luar FDKV

Widyatama, yakni di Forum Desain

Grafis Indonesia (FDGI) chapter

Ban-dung, Persatuan Orang Tua dan Keluarga

Anak Penyandang Disabilitas Indonesia

(PORTADIN) DPW Jawa barat (Ketua).

Selain itu, dia juga menjadi mitra Dinas

Sosial Jawa Barat sebagai instruktur bagi

para pekerja sosial.

FDKV Universitas Widyatama

mempu-nyai potensi dan peluang yang setara

dengan program studi sejenis di

perguruan tinggi lainnya. Kompetensi

dosen dan mahasiswa menunjukkan

level yang setara dengan kemampuan

dosen dan mahasiswa dari perguruan

ternama. Berkait dengan itu kultur

akademinya terus ditingkatkan, sistem

pembelajarannya difokuskan pada

sis-tem simulasi proyek. Disamping itu,

sistem manajemen bisnis dan pemasaran

menjadi fokus kajian dengan studi kasus

berbasis kelokalan. Secara pribadi, siswa

distimulasi untuk siap bekerja mandiri,

karena desain komunikasi visual

me-mungkinkan juga untuk berwirausaha.

Mari Bergabung bersama FDKV

Widya-tama.

Gambar

Gambar Kalimantan Prasejarah , Melacak Kisah Yang Hilang ( Perancis, Inggris, dengan Wawan Setiawan ) .versi bahasa Indonesia – dengan Luc Henry Fage dan JM Cazine )
Gambar : “Gamer Evolution” karya Noah Kroese. Sumber http://comics.gamesfrst.com/
gambar. . Penempatan  subjek  di sudut  kanan bawah memberi kesan seimbang, dan menuntun mata yang melihat pada warna pakaian mencolok
gambar yang semula tidak ada keterkaitannya satu sama lain
+3

Referensi

Dokumen terkait

Peran Kepemimpinan dalam upaya kebangkitan kembali di KSPS BMT BEN TAQWA dengan mengimplementasikan sifat Rasulullah dalam memimpin seperti sifat sidiq, amanah, fathanah

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan tugas akhir diharapkan dapat memberikan informasi atau pengetahuan mengenai perancangan Motor DC Brushless terhadap pengaturan

(2) Wakil ketua yang mewakili unsur perangkat pemerintah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dijabat secara ex officio oleh kepala satuan

mekanik kemudian dikonversikan oleh generator menjadi energi listrik... ap panas terbuang dari hasil konversi energi tersebut kemudian ditampung ap panas terbuang dari hasil

(1) Rapat Kerja Nasional Majelis Ulama Indonesia dihadiri oleh Pengurus Majelis Ulama Indonesia serta Ketua dan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Provinsi serta

Agenda Clustering Requirement untuk clustering Tipe data dalam cluster analysis Interval-scale variable Binary variable Nominal variable Ordinal variable Ratio-scaled

Penelitian ini dilakukan di LAZ PT Semen Padang dnagan tujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui pelaksanaan dari pengelolaan serta pengunaan dana yang

Berdasarkan hasil penelitian kami dapat dipikirkan bahwa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi lama rawat dan mortalitas pasien anak dalam perawatan UPIA