• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual Bidang Studi Pendidikan Agama Kristen di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kontekstual Bidang Studi Pendidikan Agama Kristen di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

110

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

1. Pedoman Wawancara Kepala SMA Kristen Satya Wacana

Salatiga

Tanggal Wawancara : _____________

Tempat Wawancara : _____________

Nama Lengkap : _____________

Pendidikan Terakhir : _____________

Lama Menjabat : _____________

No. Pertanyaan Jawaban

1. Untuk mewujudkan profil siswa strong in

Christian character, apa yang diharapkan

dapat tercapai melalui pelajaran PAK?

2. Bagaimana cara sekolah mewujudkan profil

tersebut (secara umum)?

3. Bagaimana cara sekolah mendukung

proses pembelajaran PAK untuk

mewujudkan profil Kristiani pada siswa?

4. Bagaimana kondisi siswa secara

keseluruhan baik sosial, ekonomi, dan budaya siswa?

5. Bagaimana tanggapan yang diberikan atas

model pembelajaran kontekstual yang

dilakukan guru PAK? Adakah manfaat yang sudah terlihat?

6. Bagaimana perubahan sikap siswa secara

signifikan pasca pembelajaran PAK?

7. Bagaimana kerja sama guru PAK dan BK

untuk mewujudkan empat profil siswa,

terutama strong in chirstian character?

8. Bagaimana evaluasi yang dapat diberikan

terhadap kerja sama tersebut?

9. Bagaimana evaluasi kepada guru PAK pada

proses pembelajaran PAK?

10. Bagaimana kerja sama sekolah dan orang

tua/wali siswa untuk mewujudkan

(2)

111

2. Pedoman Wawancara Guru Agama

Tanggal Wawancara : _____________

Tempat Wawancara : _____________

Nama Lengkap : _____________

Pendidikan Terakhir : _____________

Lama Menjabat : _____________

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana backgroud studi anda dalam

membantu anda untuk mengajar PAK (profil guru atau konteks)?

2. Menurut anda, bagaimana profil/backgroud

siswa secara keseluruhan (sosial, ekonomi, budaya) di SMA Kristen Satya Wacana?

3. Berdasarkan profil tersebut, bagaiman

mana anda merancang pembelajaran

berdasrakan kebutuhan siswa?

4. Bagaimana anda mempersiapkan

pembelajaran PAK berbasis kontekstual?

5. Bagaimana anda mempersiapkan materi?

Apakah menggunakan satu buku ajar saja, atau menggunakan beberapa sumber dan dipersiapkan secara mandiri?

6. Bagaimana proses pembelajaran di kelas

dilaksanakan? Metode apa saja yang biasa diterapkan agar siswa tidak hanya jatuh

pada pemahaman konsep? (tujunnya

untuk melihat asas apa saja yang

digunakan guru)

7. Bagaimana dengan siswa yang

membutuhkan penanganan khusus

(bimbingan rohani) di SMA Kristen Satya Wacana?

8. Bagaimana relevansi pembelajaran PAK

terhadap iman dan sikap siswa?

9. Bagaimana tantangan yang muncul selama

mempersiapkan dan melaksanakan

pembelajaran?

10. Bagaimana kerjasama anda dengan bidang studi lain, misalnya BK untuk membangun karakter kristen kepada siswa?

11. Bagaimana dengan hambatan yang muncul dalam kerjasama tersebut?

(3)

112

dalam membantu pelaksanakan pembelajaran PAK?

3. Pedoman Wawancara Guru BP

Tanggal Wawancara : _____________

Tempat Wawancara : _____________

Nama Lengkap : _____________

Pendidikan Terakhir : _____________

Lama Menjabat : _____________

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana profil siswa SMA Kristen Satya

Wacana secara sosial, ekonomi dan

budaya?

2. Bagaimana kerjasama yang terjalin

bersama guru PAK untuk membentuk karakter Kristiani siswa? (melihat apakah ada metode khusus dalam pelaksanaan)

3. Bagaimana hambatan yang muncul dalam

kerja sama tersebut?

4. Bagaimana perubahan sikap siswa yang

terlihat?

5. Bagaimana kerja sama orang tua/wali

siswa dengan guru BP berkaitan dengan mewujudkan karakter kristiani siswa?

4. Form Wawancara Terbuka Siswa

Form Wawancara Terbuka

Pendidikan Agama Kristen Berbasis Kontekstual

Di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga

Pertanyaan:

1. Bagaimana jalannya proses pembelajaran PAK di kelas?

2. Metode apa saja yang pernah digunakan guru PAK anda

untuk membantu memahami tiap topik pembelajaran?

3. Apakah anda pernah mengalami kesulitan dalam

(4)

113

4. Bagaimana hasil pembelajaran PAK terhadap cara anda

bersikap, berpikir dan berrelasi dengan orang lain?

5. Pernahkah anda terbantu untuk menyelesaikan permasalahan

yang anda alami setelah mengikuti dan memahami

(5)

114

Lampiran 2 Pedoman Observasi

Instrumen Pedoman Observasi

Proses Belajar Mengajar

Indikator Ada Tidak

 Musik tertentu

 Permainan

 Gambar

 Buku teks

(dipilih salah satu atau lebih jika memang ada) Konstruksi

(guru membangun pemahaman awal siswa melalui pertanyaan yang berkaitan dengan materi ajar)

Pemodelan

(guru memberikan contoh tokoh atau model untuk menguatkan

(guru memberi waktu siswa untuk

merenungkan materi pembelajaran dengan pengalaman mereka, memberikan tugas untuk merefleksikan materi dengan kehidupan mereka misal: renungan, menggambar,

menuliskan pengalaman, cerita pendek, dll)

(6)

115

tetapi sejak proses

pembelajaran di kelas) Invitasi

(guru menjelaskan materi yang akan dipelajari di awal pembelajaran dan menarik perhatian siswa dengan pertanyaan-pertanyaan)

Eksplorasi

(guru memberi ruang siswa untuk dengan materi atau menemukan

permasalahan yang belum diketahui solusinya)

Penjelasan dan Solusi (guru menjawab pertanyaan siswa, maupun menguatkan pendapat siswa berkaitan dengan materi serta membantu memberikan pilihan solusi yang nantinya diputuskan sendiri oleh siswa) Pengambilan tindakan (guru bersama-sama dengan siswa

(7)

116

Lampiran 3 Pedoman Studi Dokumentasi

Instrumen Studi Dokumentasi

Pembelajaran PAK di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga

No. Aspek Indikator Sasaran

1. Relevansi

program terhadap konteks

Konteks sekolah Lokasi sekolah, latar

belakang sekolah, visi dan misi sekolah, student profile

2. Input 1. Latar belakang

guru

2. Latar belakang

siswa

3. Sarana

prasarana sekolah

-Latar belakang

pendidikan guru PAK

-Latar belakang

ekonomi, sosial dan budaya siswa

-Fasilitas yang

disediakan oleh sekolah untuk mendukung proses pembelajaran

3. Pelaksanaan

Program

1. Kegiatan

pra-pembelajaran

2. Evaluasi hasil

pembelajaran

- Perencanaan pembelajaran: RPP, Silabus, Prota, Promes, Buku Ajar, Buku Siswa,

Dokumen Presentasi - Hasil belajar siswa

dan cara penilaian yang digunakan

4. Analisa

hasil program

1. Evaluasi yang

diberikan oleh sekolah

2. Kelemahan

program

-Keterlibatan sekolah

dalam membimbing dan mengarahkan guru PAK agar proses pembelajaran

berkembang lebih baik

-Kelemahan program

(8)

117

Lampiran 4 Hasil Wawancara

1. Wawancara kepada Kepala Sekolah (KS)

No. Pertanyaan Jawaban

1. Untuk

mewujudkan profil

siswa strong in

Christian character,

apa yang

diharapkan dapat tercapai melalui pelajaran PAK?

Banyak yang dilakukan sebenarnya tetapi inti sebenarnya karena ini sekolah Kristen, maka karakter yang Kristiani mencontoh karakter Yesus. Karena itu diharapkan siswa yang sekolah di sini walau berbeda agama

bisa menerapkan atau mengerti

karakter Kristiani yaitu suka

menolong, bekerja sama, tidak

bertindak kekerasan, segala sesuatu

diselesaikan secara damai,

mengutamakan seperti orang jawa yaitu melayani. Mudah minta maaf, bertanya apa yang bisa saya bantu, apa yang harus saya kerjakan.

2. Bagaimana cara

sekolah

mewujudkan profil tersebut (secara umum)?

Melalui program sekolah siswa selalu dibina, setiap pagi ada renungan dan doa pagi, di samping renungan akhir pecan yang sederhana. Selain itu ada retreat, persekutuan doa walau tidak semua tetapi ditawarkan pada anak yang punya kemauan dan minat untuk bergabung pada hari Sabtu jam

9-11 di samping

pembinaan-pembinaan Kristiani apalagi guru-guru di sini 95% kan Kristen.

3. Bagaimana cara

Kami sangat mendukung sekali,

kaitannya dengan pelajaran PAK yaitu ruang khusus, di sana kami lengkapi

dengan Alkitab, gitar. Kemudian

masuk ke ruang PAK itu masuk di ruang yang keadaan lain, yaitu sakral, menyenangkan karena harapannya kamu masuk ruangnya Yesus. Jadi guru PAK di situ tugasnya membawa siswa dalam suasana menyenangkan dan gembira, bukan stress. Saya juga berpesan bahwa ibu dan bapak

pengajar, panjenengan adalah wakil

Tuhan di sini, sehingga pesan-pesan

dari Yesuslah yang harus anda

sampaikan kepada siswa.

(9)

118

siswa secara

keseluruhan baik sosial, ekonomi, dan budaya siswa?

sekolah ini ada di tingkat menengah ke atas. Dan berasal dari tidak hanya Salatiga. Bahkan ada yang dari luar Jawa, apalagi kita ditunjuk sebagai sekolah yang menerima siswa program pemerataan. Sehingga budaya pun di

sini bercampur, ada Jawa,

Kalimantan, Timor, Papua, banyak lagi. Dan memang siswa di tempat ini tidak hanya berasal dari Jawa, ada juga yang dari Kalimantan bahkan

Papua, sehingga ada perbedaan

budaya yang bersatu di sekolah ini.

Untungnya mereka tidak saling

membedakan karena kami selalu

mengingatkan pentingnya

meng-utamakan cara hidup Kristen yang hanya menguasasi teori keagamaan tetapi kuasailah teori, bacalah Alkitab kemudian bagaimana penerapannya dalam kehidupan keseharian. Dan kami menekankan kalau kamu tidak akan menjadi indah kalau kamu makan tetapi kamu melihat teman kamu kelaparan. Maksudnya adalah

bahwa kita harus peduli dan

menolong orang lain. Anak-anak

belajar bertanggung jawab untuk

menerapkan pembelajaran tadi, tidak hanya di sekolah tetapi di rumah juga. Jadi kita tanamkan rasa peduli ke

sesama dan lingkungan. Siswa

dipersilakan menguasai ilmu setinggi-tingginya tetapi penerapan itu juga harus dilakukan sehari-hari.

6. Bagaimana terjadi siswa bertengkar, walaupun

ada pendelik-pendelikan (saling

(10)

119

dikendalikan, seperti kuda liar yang ditutup matanya. Menurut saya PAK mengarahkan fokus mengarah pada Tuhan dan tidak melihat keuntungan dunia saja.

7. Bagaimana kerja

sama guru PAK dan BK untuk mewujudkan empat profil siswa,

terutama strong in

chirstian character?

Tahun lalu ada spesifik antara guru PAK dan BP, tetapi tahun ini meluas pada PKN juga. Sehingga saling bekerja sama, agama mengarahkan tingkah laku, guru PKN mengarahkan tentang iman. Kerja sama ini selalu

diwujudkan. Tetapi kami selalu

menekankan bahwa antara

kesiswaan, agama, BK, PKN tolong

berkoordinasi kaitannya dengan

menentukan nilai karakter anak.

8. Bagaimana sebenarnya bahwa kaitannya dengan agama Kristen ya sikap Kristiani atau teladan Yesus itu. Kalau di kelas masih banyak yang egois menonjolkan diri sendiri, tidak peduli, cuek, ketemu

orang lain bahkan guru tidak

menyapa, maka ini tidak berhasil. Maka ini harus dipelajari lewat PAK bahwa kita harus saling peduli. Selain itu ya karena saya juga membiasakan untuk saling senyum, menyapa dan memberi salam akhirnya siswa juga terbentuk demikian. Ini kan yang Kristus mau atas kita, yaitu hidup damai dan penuh kasih.

9. Bagaimana

evaluasi kepada guru PAK pada proses

pembelajaran PAK?

Saya selalu mengarahkan guru bahwa PAK di sekolah ini tidak hanya menjadi mata pelajaran, tetapi PAK harus membangun Kekristenan siswa. Memang yang sekolah di sini tidak semuanya Kristen, tetapi Kekristenan

melalui teladan Kristus harus

diajarkan. Saling menolong, saling

menyapa, memberi salam, tidak

berkelahi, paling tidak ini yang

diharapkan. Sekolah juga berusaha menfasilitasi dengan program-program seperti retreat, ibadah awal pekan &

akhir pekan, perayaan natal &

(11)

120

10. Bagaimana kerja

sama sekolah dan orang tua/wali kami pending. Misalnya pengennya orang tua usul tidak minggu atau dua

minggu sekali ada retreat atau

kunjungan ke luar kota. Karena ini kaitannya tentang pendanaan maka

kami sesuaikan dengan program

sekolah. Toh sekolah juga

merencanakan retreat. Tetapi sejauh ini orang tua juga melaporkan kalau ada yang tidak beres dengan siswa ketika mereka di rumah.

2. Wawancara kepada Guru Agama 1 (GA1)

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana

backgroud studi

anda dalam

membantu anda

untuk mengajar

PAK (profil guru

(sosial, ekonomi,

budaya) di SMA

Kristen Satya

Wacana?

Kalau saya boleh menyimpulkan, anak-anak di sini seperti anak yang baru keluar dari rumahnya dan di luar adalah tempat bebas melakukan apa saja. Bahkan mereka tidak peduli dengan aturan sekolah. Nah, saya

pikir juga anak-anak SMA itu

mengerti kalau mereka fokusnya UN. Walau mapel lain dipaksakan sebagai

penunjang, mereka nggak akan fokus

ke situ tapi ke mapel UN saja. Kalau masalah ekonomi di sini sebagian

besar baik karena dari kelas

(12)

121

banyak pendidikan dari teknologi dan teman, dari orang tua sedikit.

3. Berdasarkan profil

tersebut, membuat saya harus mempersiapkan

pembelajaran dan mengkaitkan

topiknya dengan kehidupan mereka

sehari-hari. Kita nggak usah memberi

contoh yang mengawang-awang jadi

dari mereka sendiri. Contohnya

kemarin pelajaran tentang HAM, anak itu punya hak menentukan cita-cita mereka. Mereka mengatakan kalau terjadi di rumah, orang tua pengen apa anaknya pengen apa. Justru kalau anak hidupnya lurus-lurus saja itu pembelajaran PAK berbasis

kontekstual?

Kalau saya si biasanya baca materi lalu teks kitab terkait, kemudian dibuat ringkasan. Terus karena yang kelas XII masih KTSP jadi pendekatan saya ya pembukaan, isi dan penutup. Pembukaan itu seperti ilustrasi kisah nyata atau pengandaian, nah itu bisa saya ambil dari buku karena kadang-kadang ada tetapi lebih sering saya ambil cerita sehari-hari kadang yang

mereka secara umum alami.

materi? Apakah

menggunakan satu

buku ajar saja,

atau menggunakan

beberapa sumber

dan dipersiapkan

secara mandiri?

pembelajaran di

(13)

122

kelas

dilaksanakan? Metode apa saja

yang biasa

diterapkan agar

siswa tidak hanya

jatuh pada

pemahaman konsep?

(tujuannya untuk melihat asas apa

saja yang

digunakan guru)

sendiri tidak fokus di Alkitab. Saya

singgung sedikit yang sangat

diperlukan. Dan realita di kelas itu anak-anak SMA Lab setelah saya Tanya ke beberapa guru kenapa kok keadaan di kelas seperti ini, mereka menjawab sebagian besar siswa perlu dilakukan pendekatan sosial. Jadi saya tanya jawab atau gimana caranya biar saya kenal mereka dulu baru nanti di kelas bisa lebih mudah lagi pelajarannya. Saya kadang harus merubah metode pembelajaran di kelas karena ternyata kondisi kelas tidak memungkinkan untuk metode tertentu. Yang penting esensinya sama dengan materi yang sudah saya persiapkan. Dan karena sekarang diarahkan pakai penilaian nyata, jadi pengambilan nilai tidak lagi cuma dari

ulangan. Kadang dari portofolio,

penugasan di kelas, atau kalau

Kristen Satya

Wacana?

Kalau dengan saya si tidak banyak ya, karena rata-rata mereka tidak banyak terbuka apa lagi saya ketemu mereka cuma di kelas XII pastinya mereka

lebih menutup diri. Tapi kalau

memang sangat dibutuhkan biasanya

saya bantu mereka untuk

menemukan solusi kalau pas mereka ada masalah atau ya kita tangani secara konseling sama-sama dengan guru BP. Karena saya sendiri takut menyalahi aturan kalau saya sampai ke arah konseling. Tetapi memang

anak-anak SMA Lab itu perlu

(14)

123

Tetapi sebenarnya kalau mau kita lihat banyak masalah keluarga yang berpengaruh ke siswa, ada yang nikah

campur, broken home, kurang

perhatian orang tua jadi sebenarnya apa lagi kalau kita lulusan teologi harusnya bisa membantu itu secara rohani.

8. Bagaimana

relevansi

pembelajaran PAK terhadap iman dan sikap siswa?

Nah ini kita harus bicara kenyataan, bahwa pelajaran agama di sekolah itu sepertinya di sekolah Indonesia hanya sampiran pelengkap. Mereka banyak yang tidak menanggapi serius, tapi beruntung beberapa siswa punya persekutuan, mereka buat ibadah hari Sabtu. Ya saya bersyukur kalau mereka berminat dan menerapkan

pelajaran agama dengan

perkembangan sikap dan kehidupan sehari-hari walau sangat sedikit.

9. Bagaimana

tantangan yang

muncul selama

mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran?

Namun ada kesulitan bahwa

perbedaan latar belakang ekonomi, sosial dan budaya itu ditambah dengan anggapan bidang studi PAK sebagai mata pelajaran pelengkap rapor saja, sehingga siswa lebih

banyak tidak antusias untuk

mengikuti pelajaran ini. Makanya saya

berusaha mengkaitkan topiknya

dengan kehidupan sehari-hari mereka secara umum sebagai remaja. Maka

saya sering berusaha menarik

perhatian dengan kerja kelompok, nonton film, atau tugas-tugas lainnya. Lalu pengaruh yang tidak diharapkan paling-paling kalau di kelas, kelas kan

santai tapi beberapa siswa

memanfaatkan itu. Malah kesannya

mereka santai-santai tidak

memperhatikan. Beberapa sibuk

(15)

124

kalau sudah begini saya serba salah. Dibuat serius mereka tidak suka, dibuat santai mereka seenaknya. 10. Bagaimana

kerjasama anda

dengan bidang

studi lain,

misalnya BK untuk membangun

karakter kristen

kepada siswa? Bagaimana dengan

hambatan yang

muncul?

Mungkin karena penanganan

konseling di sini berjalan dengan baik,

saya sendiri tidak banyak

berhubungan dengan guru BK/BP. Selain itu saya kan cuma mengajar kelas XII, ya pasti mereka sendiri sudah banyak ketemu guru BP untuk konseling tentang masa depan. Tapi kalau kaitannya dengan karakter Kristen paling-paling saya berusaha

mengingatkan mereka atau

mengkomunikasikan ke guru BP

kalau ada siswa yang sedang

bermasalah, seperti tahun lalu ada yang putus asa cuma karena putus cinta, saya bantu tapi juga saya beritahukan ke guru BP.

11. Bagaimana peran orang tua/wali tentang denominasi gereja juga tidak ada. Mungkin langsung masukannya ke pihak sekolah secara umum. Dan secara tidak langsung bantuannya ya siraman rohani dari orang tua yang juga pendeta, retreat kita mengundang orang tua. Kalau kerja sama langsung dengan agama belum ada.

3. Wawancara kepada Guru Agama 2 (GA2)

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana

backgroud studi

anda dalam

membantu anda

untuk mengajar

(16)

125

bagaimana profil

/backgroud siswa

secara keseluruhan

(sosial, ekonomi,

budaya) di SMA

Kristen Satya

Wacana?

tetapi contoh-contoh dari daerah lain

pun ternyata berguna. Soal

kemampuan ekonomi memang mereka banyak yang tergolong orang mampu, jadi tidak ada masalah soal ekonomi. Yang secara sosial karena beberapa di

antara mereka dari luar Jawa

pergaulannya berbeda, malah itu yang

jadi tantangan juga. Kalau

pergaulannya bener si nggak masalah

tapi kalau pergaulannya salah itu yang masalah.

2. Berdasarkan profil

tersebut,

bagaimana anda

merancang pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa?

Saya menggunakan hal-hal yang dekat dengan mereka sebagai contoh, mulai dari tokoh sampai pada tindakan sehari-hari. Kadang saya ambil artikel yang ada kaitannya dengan topik

pembelajaran dan kemudian

membandingkan dengan pengalaman mereka. Sehingga mereka paham tentang kesamaan dan perbedaan antara hidup mereka dengan yang terjadi di sekitarnya.

3. Bagaimana anda

mempersiapkan pembelajaran PAK berbasis

kontekstual?

Saya mengingat siswa sebagai remaja, sebagai anak, sebagai anggota gereja, dan sebagai manusia. Dari situ saya

bisa membayangkan apa yang

dibutuhkan siswa sehingga

pembelajaran tidak sekedar teori

hafalan tetapi ada kaitannya dengan kehidupan mereka.

4. Bagaimana anda

mempersiapkan

materi? Apakah

menggunakan satu

buku ajar saja,

atau menggunakan

beberapa sumber

dan dipersiapkan

secara mandiri?

Aktivitas atau alat-alat kadang saya buat sendiri, karena dari buku kadang tidak sepenuhnya tepat untuk siswa di tempat ini. Jadinya saya pilih

permainan atau aktivitas lainnya

misal menulis renungan, menulis refleksi, biar saya tahu apa yang mereka rasakan atau sedang alami. Saya berusaha membuat siswa tidak

(17)

126

sehingga saya membantu mereka

untuk memahaminya. Caranya

dengan memberikan tafsiran

sederhana yang sifatnya aplikatif bagi mereka. Temanya juga sering saya kembangkan dari buku paket yang dipakai, karena kadang tema di buku paket beberapa kali diulang. Bagi saya buku ajar memang penting, tetapi

biasanya saya berikan mereka

handout jadi mereka lebih gampang

belajarnya dan tidak perlu membeli buku.

5. Bagaimana proses

pembelajaran di

kelas

dilaksanakan? Metode apa saja

yang biasa

diterapkan agar

siswa tidak hanya

jatuh pada

pemahaman

konsep? (tujunnya untuk melihat asas

apa saja yang

digunakan guru)

Pelajaran di kelas ya saya pakai ceramah, kadang diskusi, kadang saya minta mereka buat sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran. Apa lagi

sekarang harus penilaian nyata

karena mereka pakai kurikulum 2014.

Nonton film juga pernah, yang

biasanya saya cari dari youtube atau film-film durasi tertentu. Lalu soal

penilaian sudah dilakukan sejak

proses belajar di kelas. Karena

sekarang kan sudah pakai penilaian nyata, jadi tidak bergantung lagi sama hasil ulangan atau UTS/UAS.

6. Bagaimana dengan

Kristen Satya

Wacana?

Biasanya setelah pelajaran saya

memberi ruang untuk mereka

bercerita atau saya bertanya beberapa hal mengenai materi pembelajaran yang ada kaitannya dengan mereka. Dari sini saya kenal mereka lebih

jauh, dan saya jadi tahu

permasalahan mereka. Jika perlu ada tindak lanjut dari cerita yang mereka sampaikan, saya akan ajak mereka

berbicara secara pribadi untuk

memberi bantuan konseling secara pastoral.

(18)

127

relevansi

pembelajaran PAK terhadap iman dan sikap siswa?

hubungan ya setelah mereka belajar tentang PAK, maka iman mereka

bertumbuh. Karena bahasa yang

sudah saya sederhanakan, harusnya mereka lebih paham. Contoh-contoh juga diambil dari kehidupan mereka, dan beberapa siswa terlihat lebih menghargai diri, sesama dan Tuhan. Meskipun banyak juga yang tidak banyak mengalami perkembangan.

8. Bagaimana

tantangan yang

muncul selama

mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran?

Tantangannya ya itu, dari asal

mereka, sampai kehidupan ekonomi

yang cukup malah bikin kurang

menghargai yang lebih tua. Tapi paling susah itu ngajak mereka konsentrasi karena biasanya mereka sendiri sudah kurang tertarik dengan pelajaran PAK.

9. Bagaimana

kerjasama anda

dengan bidang

studi lain,

misalnya BK untuk membangun

karakter kristen

kepada siswa?

Di awal-awal saya mengajar saya berusaha mengenal mereka, sehingga saya tahu apa yang harus saya tekankan dan lebih mengenal mereka secara pribadi. Setelah itu saya bekerja sama dengan guru BP jika ada

masalah yang membutuhkan

penangan khusus. Di awal tahun ajaran itu kan saya kasih mereka

kesempatan untuk bersaksi atau

bercerita tentang mereka. Tujuan saya selain mau mengenal mereka, saya

mau mengajarkan mereka untuk

berani bersaksi. Beberapa kali saya lakukan cara ini dan berhasil. Mereka

mau bercerita tentang masalah

mereka, jadi saya tahu bagaimana

caranya memberi motivasi untuk

mereka. 10. Bagaimana dengan

hambatan yang

muncul dalam

kerjasama

Hambatan kerjasama dengan BP

(19)

128

tersebut? tahu porsi masing-masing dalam

membantu mereka menyelesaikan

masalah. 11. Bagaimana peran

orang tua/wali signifikan dengan orang tua. Karena saya sendiri tidak banyak mengenal orang tua mereka. Mungkin kerja sama itu diwujudkan di ikatan yang lebih luas, bukan di PAK tetapi di sekolah.

4. Wawancara kepada Guru BP (GBP)

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana profil

siswa SMA Kristen

Satya Wacana

secara sosial,

ekonomi dan

budaya?

Siswa di sekolah ini berasal dari

berbagai macam latar belakang.

Secara budaya memang di dominasi siswa yang berasal dari pulau Jawa, namun demikian beberapa siswa berasal dari luar pulau Jawa bahkan ada yang berasal dari Papua karena program pemerintah. Demikian pula

secara ekonomi, sebagai besar

berasal dari kalangan menengah ke

atas, sehingga soal kemampuan

finansial tidak terlalu ada banyak

hambatan jika ada kebutuhan

pendanaan berkaitan dengan proses belajar mengajar. Di samping itu karena banyak yang dari luar kota, maka masalah jarak antara anak dan orang tua jelas muncul. Selain itu

ada yang dari keluarga broken home

sehingga komunikasi antara anak dan orang tua kurang. Relasi dengan teman saya pikir wajar lah seperti sekolah lain. Kalau relasi sosial

dengan guru, ini mungkin

dipengaruhi keluarga, ada yang bisa menempatkan diri sedang berbicara

(20)

129

Mungkin dianggapnya teman, jadi

kata-kata kurang pas, perilaku

tertentu juga tidak tepat.

2. Bagaimana

kerjasama yang

terjalin bersama

guru PAK untuk

membentuk

karakter Kristiani

siswa? (melihat

apakah ada metode

khusus dalam

pelaksanaan)

Kalau tahun ajaran lalu memang BP dengan PAK bekerja sama di mata pelajaran PAK&BP, tetapi di tahun ini sudah tidak ada. Tetapi biasanya

sekarang guru PAK sering

berkomunikasi dengan BP/BK,

sehingga kalau ada masalah di anak kita saling memberi tahu. Apalagi kalau berkaitan dengan karakter Kristen atau iman mereka. Bagusnya

guru yang sekarang memberi

kesempatan ke anak-anak untuk cerita. Mereka punya masalah apa jadi tahu.

3. Bagaimana

hambatan yang

muncul dalam kerja sama tersebut?

Hambatan sejauh ini belum ada karena juga kebetulan guru PAK yang ini baru, jadi masih banyak mencari informasi, dan untunglah kami bisa bekerja sama dengan baik.

4. Bagaimana

perubahan sikap

siswa yang terlihat?

Perubahan memang tidak banyak terlihat. Tetapi ada yang memang lebih baik, ada yang tidak berubah. Karena sebenarnya di antara mereka

juga banyak yang pengen

diperhatikan. Ya karena itu, di rumah mereka kurang mendapatkan perhatian orang tua. Tapi kalau dikeras juga kadang-kadang semakin menjadi. Akhirnya ya kadang saya

coba pelan-pelan ngomong atau

memancing dia kenapa kok dia begini atau kenapa kok dia berbuat ini. Setelah ditelusuri ya itu ternyata ada yang tidak beres dari rumah.

5. Bagaimana kerja

sama orang

tua/wali siswa

dengan guru BP

Belum ada kerja sama dengan orang

tua yang kaitannya dengan

(21)

130

berkaitan dengan

mewujudkan

karakter kristiani

siswa?

Mungkin ini wewenang guru PAK langsung ya. Jadi paling-paling kerja sama untuk menyelesaikan masalah siswa ada, tetapi kaitannya ya secara konseling umum. Kalau kaitannya dengan karakter Kristiani belum ada.

5. Rangkuman hasil form wawancara terbuka siswa

No. Pertanyaan Hasil

1. Bagaimana jalannya

proses pembelajaran

PAK di kelas?

Secara umum siswa setuju bahwa

pembelajaran PAK di kelas berjalan

baik. Gangguan muncul dari

siswa-siswa yang tidak memperhatikan

proses pembelajaran. Kegaduhan

yang kadang dibiarkan oleh guru

yang justru menghambatkan

kelancaran guru dalam mengajar.

2. Metode apa saja

yang pernah

digunakan guru PAK

anda untuk

membantu

memahami tiap

topik pembelajaran?

Siswa menyatakan bahwa guru

menggunakan metode pembelajaran

yang beragam, mulai dari portofolio,

menulis renungan, mencari

informasi tokoh-tokoh, berdiskusi,

presentasi, bahkan menonton film

pendek yang berkaitan dengan topik

pembelajaran. Dari situ siswa

merasa terbantu sebab doktrin

abstrak dalam PAK dibahasakan

ulang dengan pengertian yang lebih

mudah dipahami siswa. Pemilihan

tokoh model yang tidak jauh dari

kehidupan sehari-hari juga dirasa

(22)

131

pelajaran.

3. Apakah anda

pernah mengalami

kesulitan dalam

pembelajaran PAK?

Bagaimana guru

membantu anda?

Sebagian besar siswa mengaku tidak

pernah mengalami kesulitan dengan

pembelajaran PAK. Namun sebagian

mengaku pernah mengalaminya,

sehingga guru menjelaskan ulang

secara lisan atau menjawab

pertanyaan siswa yang berkaitan

dengan topik yang sedang

dibicarakan sampai siswa betul-betul

mengerti.

4. Bagaimana hasil

pembelajaran PAK

terhadap cara anda

bersikap, berpikir

dan berrelasi

dengan orang lain?

Hampir seluruh responden siswa

menyatakan bahwa pembelajaran

PAK tidak terhenti pada hafalan.

Namun mereka berhasil

mempraktekkan apa yang mereka

terima di kelas dalam kehidupan

sehari-hari. Pembelajaran PAK juga

berpengaruh pada cara bersikap

kepada sesama, sehingga rasa

menghargai dan menghormati satu

sama lain muncul.

5. Pernahkah anda

terbantu untuk

menyelesaikan

permasalahan yang

anda alami setelah

mengikuti dan

memahami

pembelajaran PAK?

Ceritakanlah

Bagi beberapa siswa yang pernah

mengalami masalah pribadi, guru

PAK dirasa sangat membantu

mereka dalam memberi penguatan

melalui pembicaraan empat mata

(konseling pastoral). Siswa tidak

hanya diberikan jalan keluar, namun

siswa dituntun sendiri oleh guru

(23)

132

pengalaman

tersebut!

masalah. Guru dirasa mau

mendengarkan masalah siswa

sehingga siswa merasa nyama untuk

(24)

133

Lampiran 5 Hasil Observasi

Hasil Observasi

Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Kristen

Di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga

Indikator Ada Tidak

 Musik tertentu

 Permainan

 Gambar

 Buku teks

(dipilih salah satu atau lebih jika memang ada)

V

Hanya di kelas XII

Konstruksi (guru membangun pemahaman awal siswa melalui pertanyaan yang berkaitan dengan materi ajar)

V Guru bertanya kepada

siswa tentang hal

mendasar dari topik

yang akan dipelajari

pada hari itu. Berbagai

jawaban siswa

ditampung kemudian

dirangkum

bersama-sama. Dari kesimpulan

itu guru

me-nambahkan dengan

teori secara lisan

(ceramah). Pemodelan

(guru memberikan contoh tokoh atau model untuk

sosial atau tokoh dalam

kehidupan sehari-hari

sebagai contoh positif maupun contoh negatif. Dengan pemodelan ini

siswa nampak lebih

memahami topik yang sedang dipelajari.

Refleksi

(guru memberi waktu siswa untuk

merenungkan materi pembelajaran dengan pengalaman mereka,

V Refleksi tidak di-berikan

secara lisan tetapi siswa

diminta untuk

(25)

134

meng-kaitkan topik

dengan pengalaman

mereka.

Penilaian Nyata (guru memberikan penilaian tidak hanya berdasarkan hasil tes, tetapi sejak proses pembelajaran di kelas)

V Proses penilaian tidak

hanya melalui tes,

tetapi sejak di kelas guru telah melakukan

penilaian. Terlihat

dengan diberikannya

nilai tambah bagi siswa

yang aktif menjawab

pertanyaan,

mengerjakan tugas

dengan baik atau

mempresentasikan jawabannya.

Catatan:

Proses pembelajaran dimulai dengan renungan bersama dipimpin

oleh sekelompok siswa sendiri. Setelah itu guru mulai menjelaskan

topik yang akan dipelajari pada hari itu. Proses konstrukstivisme

dimulai ketika guru menanyakan pemahaman dasar siswa tentang

topik. Setelah menampung banyak jawaban, guru memberikan

kesimpulan dan meneruskan dengan metode ceramah menggunakan

proyektor atau whiteboard untuk membantu. Di kelas lain guru

menggunakan permainan, film pendek, dan metode yang beragam.

Jika muncul pertanyaan dari siswa, guru segera menjawabnya.

Empat asas yang dipilih penulis telah dilakukan oleh guru dan

ditambah dengan asas konseling pastoral kepada siswa yang

membutuhkan bantuan rohani. Proses konseling dilakukan setelah

(26)

135

Lampiran 6 Hasil Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi

Pembelajaran PAK di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga

No. Aspek Indikator Sasaran Hasil

1. Relevansi

program terhadap konteks

Konteks sekolah Lokasi sekolah, latar

belakang sekolah, visi dan misi sekolah, student profile

- Informasi tentang latar belakang sekolah,

visi, misi dan students profile ada

- Presentase siswa yang berasal dari luar

kota salatiga lebih dari 70%

2. Input -Latar belakang

guru

- Latar belakang siswa

- Sarana prasarana sekolah

- Latar belakang

pendidikan guru PAK

- Latar belakang

ekonomi, sosial dan budaya siswa

- Fasilitas yang

disediakan oleh sekolah untuk mendukung proses pembelajaran

-Guru PAK alumni fakultas teologi dan PAK

- Siswa berasal dari kelas ekonomi

menengah ke atas tetapi juga ada bantuan/beasiswa kepada siswa yang kurang mampu

-Fasilitas sekolah berupa ruang belajar,

meja-kursi siswa, whiteboard, LCD

projector, marker, dan di beberapa kelas

memiliki pengeras suara (sound speaker),

perpustakaan, teater terbuka, kantin, gedung olahraga, ruang konseling, ruang Lab, studio musik, dan sistem belajar moving class

3. Pelaksanaan

Program

-Kegiatan

pra-pembelajaran

-Evaluasi hasil

pembelajaran

- Perencanaan

pembelajaran: RPP, Silabus, Prota, Promes, Buku Ajar, Buku Siswa,

Dokumen Presentasi

-Silabus disediakan oleh sekolah

- RPP, promes dan prota dibuat oleh guru mata pelajaran

- Buku ajar pada tahun 2014-205 hanya oleh kelas XII sedangkan kelas X-XI

(27)

136

- Hasil belajar siswa

dan cara penilaian yang digunakan

- Hasil belajar siswa (blanko penilaian) ada

-Cara penilaian sejak proses pembelajaran

dan melalui tes. Bobot yang diberikan lebih besar nilai harian daripada tes tengah semester atau tes akhir semester

4. Analisa

hasil program

- Evaluasi yang

diberikan oleh sekolah

- Kelemahan

program

- Keterlibatan sekolah

dalam membimbing dan mengarahkan guru PAK agar proses pembelajaran

berkembang lebih baik

- Kelemahan program

atau hambatan yang muncul sehingga program berjalan kurang maksimal

-Tiap bulan diselenggarakan rapat dewan

guru dan karyawan, di dalamnya

disampaikan arahan secara umum dari kepala sekolah, waka kesiswaan dan waka kurikulum

- Daftar nilai menunjukkan pencapaian

nilai yang tidak maksimal oleh siswa yang

tidak memperhatikan proses

(28)

137

Lampiran 7 Duplichecker

Abstrak

(29)

138

Rumusan Masalah

(30)

139

Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka

(31)

140

Pembelajaran Berbasis Kontekstual

(32)

141

Penelitian yang Relevan

(33)

142

Hasil Penelitian dan Analisis

Deskripsi Hasil Penelitian

(34)

143

Penutup

Simpulan

Gambar

Buku teks Gambar V V

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen kualifikasi saudar a, per ihal Penawar an Peker jaan Pembangunan Pagar.. kecamatan Sebuku, maka dengan ini kami mengundang

The following thirteen thematic extension modules were introduced by version 2.0 of the CityGML standard: Appearance, Bridge, Building, CityFurniture,

Dengan permasalahan kemiskinan perkotaan di Provinsi Lampung, maka diperlukan penanggulangan yang dapat mengurangi penyandang fakir miskin.Kementrian Sosial RI

- Pengadaan Kendaraan Roda Dua Penyedia Barang 1 Unit Donggala 20.000.000 P A D JUNI 2012 30 Hari. - Pengadaan Kendaraan Roda Dua Penyedia Barang 2 Unit Donggala 35.000.000

[r]

KUDUS-PURWODADI NO.93 MENGUMUMKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN TAHUN 2013, SEPERTI TERSEBUT DIBAWAH INI. NON LELANG/

Pengetahuan fisis adalah suatu pengetahuan yang menunjukkan karakteristik fisik (ukuran, bentuk, warna, tekstur dsb) dari suatu objek/benda dan interaksi maupun

Apabila Saudara membutuhkan keterangan dan penjelasan lebih lanjut, dapat menghubungi kami sesuai alamat tersebut di atas sampai dengan batas akhir pemasukan Dokumen