110
Lampiran 1 Pedoman Wawancara1. Pedoman Wawancara Kepala SMA Kristen Satya Wacana
Salatiga
Tanggal Wawancara : _____________
Tempat Wawancara : _____________
Nama Lengkap : _____________
Pendidikan Terakhir : _____________
Lama Menjabat : _____________
No. Pertanyaan Jawaban
1. Untuk mewujudkan profil siswa strong in
Christian character, apa yang diharapkan
dapat tercapai melalui pelajaran PAK?
2. Bagaimana cara sekolah mewujudkan profil
tersebut (secara umum)?
3. Bagaimana cara sekolah mendukung
proses pembelajaran PAK untuk
mewujudkan profil Kristiani pada siswa?
4. Bagaimana kondisi siswa secara
keseluruhan baik sosial, ekonomi, dan budaya siswa?
5. Bagaimana tanggapan yang diberikan atas
model pembelajaran kontekstual yang
dilakukan guru PAK? Adakah manfaat yang sudah terlihat?
6. Bagaimana perubahan sikap siswa secara
signifikan pasca pembelajaran PAK?
7. Bagaimana kerja sama guru PAK dan BK
untuk mewujudkan empat profil siswa,
terutama strong in chirstian character?
8. Bagaimana evaluasi yang dapat diberikan
terhadap kerja sama tersebut?
9. Bagaimana evaluasi kepada guru PAK pada
proses pembelajaran PAK?
10. Bagaimana kerja sama sekolah dan orang
tua/wali siswa untuk mewujudkan
111
2. Pedoman Wawancara Guru AgamaTanggal Wawancara : _____________
Tempat Wawancara : _____________
Nama Lengkap : _____________
Pendidikan Terakhir : _____________
Lama Menjabat : _____________
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana backgroud studi anda dalam
membantu anda untuk mengajar PAK (profil guru atau konteks)?
2. Menurut anda, bagaimana profil/backgroud
siswa secara keseluruhan (sosial, ekonomi, budaya) di SMA Kristen Satya Wacana?
3. Berdasarkan profil tersebut, bagaiman
mana anda merancang pembelajaran
berdasrakan kebutuhan siswa?
4. Bagaimana anda mempersiapkan
pembelajaran PAK berbasis kontekstual?
5. Bagaimana anda mempersiapkan materi?
Apakah menggunakan satu buku ajar saja, atau menggunakan beberapa sumber dan dipersiapkan secara mandiri?
6. Bagaimana proses pembelajaran di kelas
dilaksanakan? Metode apa saja yang biasa diterapkan agar siswa tidak hanya jatuh
pada pemahaman konsep? (tujunnya
untuk melihat asas apa saja yang
digunakan guru)
7. Bagaimana dengan siswa yang
membutuhkan penanganan khusus
(bimbingan rohani) di SMA Kristen Satya Wacana?
8. Bagaimana relevansi pembelajaran PAK
terhadap iman dan sikap siswa?
9. Bagaimana tantangan yang muncul selama
mempersiapkan dan melaksanakan
pembelajaran?
10. Bagaimana kerjasama anda dengan bidang studi lain, misalnya BK untuk membangun karakter kristen kepada siswa?
11. Bagaimana dengan hambatan yang muncul dalam kerjasama tersebut?
112
dalam membantu pelaksanakan pembelajaran PAK?3. Pedoman Wawancara Guru BP
Tanggal Wawancara : _____________
Tempat Wawancara : _____________
Nama Lengkap : _____________
Pendidikan Terakhir : _____________
Lama Menjabat : _____________
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana profil siswa SMA Kristen Satya
Wacana secara sosial, ekonomi dan
budaya?
2. Bagaimana kerjasama yang terjalin
bersama guru PAK untuk membentuk karakter Kristiani siswa? (melihat apakah ada metode khusus dalam pelaksanaan)
3. Bagaimana hambatan yang muncul dalam
kerja sama tersebut?
4. Bagaimana perubahan sikap siswa yang
terlihat?
5. Bagaimana kerja sama orang tua/wali
siswa dengan guru BP berkaitan dengan mewujudkan karakter kristiani siswa?
4. Form Wawancara Terbuka Siswa
Form Wawancara Terbuka
Pendidikan Agama Kristen Berbasis Kontekstual
Di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga
Pertanyaan:
1. Bagaimana jalannya proses pembelajaran PAK di kelas?
2. Metode apa saja yang pernah digunakan guru PAK anda
untuk membantu memahami tiap topik pembelajaran?
3. Apakah anda pernah mengalami kesulitan dalam
113
4. Bagaimana hasil pembelajaran PAK terhadap cara anda
bersikap, berpikir dan berrelasi dengan orang lain?
5. Pernahkah anda terbantu untuk menyelesaikan permasalahan
yang anda alami setelah mengikuti dan memahami
114
Lampiran 2 Pedoman ObservasiInstrumen Pedoman Observasi
Proses Belajar Mengajar
Indikator Ada Tidak
Musik tertentu
Permainan
Gambar
Buku teks
(dipilih salah satu atau lebih jika memang ada) Konstruksi
(guru membangun pemahaman awal siswa melalui pertanyaan yang berkaitan dengan materi ajar)
Pemodelan
(guru memberikan contoh tokoh atau model untuk menguatkan
(guru memberi waktu siswa untuk
merenungkan materi pembelajaran dengan pengalaman mereka, memberikan tugas untuk merefleksikan materi dengan kehidupan mereka misal: renungan, menggambar,
menuliskan pengalaman, cerita pendek, dll)
115
tetapi sejak prosespembelajaran di kelas) Invitasi
(guru menjelaskan materi yang akan dipelajari di awal pembelajaran dan menarik perhatian siswa dengan pertanyaan-pertanyaan)
Eksplorasi
(guru memberi ruang siswa untuk dengan materi atau menemukan
permasalahan yang belum diketahui solusinya)
Penjelasan dan Solusi (guru menjawab pertanyaan siswa, maupun menguatkan pendapat siswa berkaitan dengan materi serta membantu memberikan pilihan solusi yang nantinya diputuskan sendiri oleh siswa) Pengambilan tindakan (guru bersama-sama dengan siswa
116
Lampiran 3 Pedoman Studi DokumentasiInstrumen Studi Dokumentasi
Pembelajaran PAK di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga
No. Aspek Indikator Sasaran
1. Relevansi
program terhadap konteks
Konteks sekolah Lokasi sekolah, latar
belakang sekolah, visi dan misi sekolah, student profile
2. Input 1. Latar belakang
guru
2. Latar belakang
siswa
3. Sarana
prasarana sekolah
-Latar belakang
pendidikan guru PAK
-Latar belakang
ekonomi, sosial dan budaya siswa
-Fasilitas yang
disediakan oleh sekolah untuk mendukung proses pembelajaran
3. Pelaksanaan
Program
1. Kegiatan
pra-pembelajaran
2. Evaluasi hasil
pembelajaran
- Perencanaan pembelajaran: RPP, Silabus, Prota, Promes, Buku Ajar, Buku Siswa,
Dokumen Presentasi - Hasil belajar siswa
dan cara penilaian yang digunakan
4. Analisa
hasil program
1. Evaluasi yang
diberikan oleh sekolah
2. Kelemahan
program
-Keterlibatan sekolah
dalam membimbing dan mengarahkan guru PAK agar proses pembelajaran
berkembang lebih baik
-Kelemahan program
117
Lampiran 4 Hasil Wawancara1. Wawancara kepada Kepala Sekolah (KS)
No. Pertanyaan Jawaban
1. Untuk
mewujudkan profil
siswa strong in
Christian character,
apa yang
diharapkan dapat tercapai melalui pelajaran PAK?
Banyak yang dilakukan sebenarnya tetapi inti sebenarnya karena ini sekolah Kristen, maka karakter yang Kristiani mencontoh karakter Yesus. Karena itu diharapkan siswa yang sekolah di sini walau berbeda agama
bisa menerapkan atau mengerti
karakter Kristiani yaitu suka
menolong, bekerja sama, tidak
bertindak kekerasan, segala sesuatu
diselesaikan secara damai,
mengutamakan seperti orang jawa yaitu melayani. Mudah minta maaf, bertanya apa yang bisa saya bantu, apa yang harus saya kerjakan.
2. Bagaimana cara
sekolah
mewujudkan profil tersebut (secara umum)?
Melalui program sekolah siswa selalu dibina, setiap pagi ada renungan dan doa pagi, di samping renungan akhir pecan yang sederhana. Selain itu ada retreat, persekutuan doa walau tidak semua tetapi ditawarkan pada anak yang punya kemauan dan minat untuk bergabung pada hari Sabtu jam
9-11 di samping
pembinaan-pembinaan Kristiani apalagi guru-guru di sini 95% kan Kristen.
3. Bagaimana cara
Kami sangat mendukung sekali,
kaitannya dengan pelajaran PAK yaitu ruang khusus, di sana kami lengkapi
dengan Alkitab, gitar. Kemudian
masuk ke ruang PAK itu masuk di ruang yang keadaan lain, yaitu sakral, menyenangkan karena harapannya kamu masuk ruangnya Yesus. Jadi guru PAK di situ tugasnya membawa siswa dalam suasana menyenangkan dan gembira, bukan stress. Saya juga berpesan bahwa ibu dan bapak
pengajar, panjenengan adalah wakil
Tuhan di sini, sehingga pesan-pesan
dari Yesuslah yang harus anda
sampaikan kepada siswa.
118
siswa secarakeseluruhan baik sosial, ekonomi, dan budaya siswa?
sekolah ini ada di tingkat menengah ke atas. Dan berasal dari tidak hanya Salatiga. Bahkan ada yang dari luar Jawa, apalagi kita ditunjuk sebagai sekolah yang menerima siswa program pemerataan. Sehingga budaya pun di
sini bercampur, ada Jawa,
Kalimantan, Timor, Papua, banyak lagi. Dan memang siswa di tempat ini tidak hanya berasal dari Jawa, ada juga yang dari Kalimantan bahkan
Papua, sehingga ada perbedaan
budaya yang bersatu di sekolah ini.
Untungnya mereka tidak saling
membedakan karena kami selalu
mengingatkan pentingnya
meng-utamakan cara hidup Kristen yang hanya menguasasi teori keagamaan tetapi kuasailah teori, bacalah Alkitab kemudian bagaimana penerapannya dalam kehidupan keseharian. Dan kami menekankan kalau kamu tidak akan menjadi indah kalau kamu makan tetapi kamu melihat teman kamu kelaparan. Maksudnya adalah
bahwa kita harus peduli dan
menolong orang lain. Anak-anak
belajar bertanggung jawab untuk
menerapkan pembelajaran tadi, tidak hanya di sekolah tetapi di rumah juga. Jadi kita tanamkan rasa peduli ke
sesama dan lingkungan. Siswa
dipersilakan menguasai ilmu setinggi-tingginya tetapi penerapan itu juga harus dilakukan sehari-hari.
6. Bagaimana terjadi siswa bertengkar, walaupun
ada pendelik-pendelikan (saling
119
dikendalikan, seperti kuda liar yang ditutup matanya. Menurut saya PAK mengarahkan fokus mengarah pada Tuhan dan tidak melihat keuntungan dunia saja.
7. Bagaimana kerja
sama guru PAK dan BK untuk mewujudkan empat profil siswa,
terutama strong in
chirstian character?
Tahun lalu ada spesifik antara guru PAK dan BP, tetapi tahun ini meluas pada PKN juga. Sehingga saling bekerja sama, agama mengarahkan tingkah laku, guru PKN mengarahkan tentang iman. Kerja sama ini selalu
diwujudkan. Tetapi kami selalu
menekankan bahwa antara
kesiswaan, agama, BK, PKN tolong
berkoordinasi kaitannya dengan
menentukan nilai karakter anak.
8. Bagaimana sebenarnya bahwa kaitannya dengan agama Kristen ya sikap Kristiani atau teladan Yesus itu. Kalau di kelas masih banyak yang egois menonjolkan diri sendiri, tidak peduli, cuek, ketemu
orang lain bahkan guru tidak
menyapa, maka ini tidak berhasil. Maka ini harus dipelajari lewat PAK bahwa kita harus saling peduli. Selain itu ya karena saya juga membiasakan untuk saling senyum, menyapa dan memberi salam akhirnya siswa juga terbentuk demikian. Ini kan yang Kristus mau atas kita, yaitu hidup damai dan penuh kasih.
9. Bagaimana
evaluasi kepada guru PAK pada proses
pembelajaran PAK?
Saya selalu mengarahkan guru bahwa PAK di sekolah ini tidak hanya menjadi mata pelajaran, tetapi PAK harus membangun Kekristenan siswa. Memang yang sekolah di sini tidak semuanya Kristen, tetapi Kekristenan
melalui teladan Kristus harus
diajarkan. Saling menolong, saling
menyapa, memberi salam, tidak
berkelahi, paling tidak ini yang
diharapkan. Sekolah juga berusaha menfasilitasi dengan program-program seperti retreat, ibadah awal pekan &
akhir pekan, perayaan natal &
120
10. Bagaimana kerjasama sekolah dan orang tua/wali kami pending. Misalnya pengennya orang tua usul tidak minggu atau dua
minggu sekali ada retreat atau
kunjungan ke luar kota. Karena ini kaitannya tentang pendanaan maka
kami sesuaikan dengan program
sekolah. Toh sekolah juga
merencanakan retreat. Tetapi sejauh ini orang tua juga melaporkan kalau ada yang tidak beres dengan siswa ketika mereka di rumah.
2. Wawancara kepada Guru Agama 1 (GA1)
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana
backgroud studi
anda dalam
membantu anda
untuk mengajar
PAK (profil guru
(sosial, ekonomi,
budaya) di SMA
Kristen Satya
Wacana?
Kalau saya boleh menyimpulkan, anak-anak di sini seperti anak yang baru keluar dari rumahnya dan di luar adalah tempat bebas melakukan apa saja. Bahkan mereka tidak peduli dengan aturan sekolah. Nah, saya
pikir juga anak-anak SMA itu
mengerti kalau mereka fokusnya UN. Walau mapel lain dipaksakan sebagai
penunjang, mereka nggak akan fokus
ke situ tapi ke mapel UN saja. Kalau masalah ekonomi di sini sebagian
besar baik karena dari kelas
121
banyak pendidikan dari teknologi dan teman, dari orang tua sedikit.
3. Berdasarkan profil
tersebut, membuat saya harus mempersiapkan
pembelajaran dan mengkaitkan
topiknya dengan kehidupan mereka
sehari-hari. Kita nggak usah memberi
contoh yang mengawang-awang jadi
dari mereka sendiri. Contohnya
kemarin pelajaran tentang HAM, anak itu punya hak menentukan cita-cita mereka. Mereka mengatakan kalau terjadi di rumah, orang tua pengen apa anaknya pengen apa. Justru kalau anak hidupnya lurus-lurus saja itu pembelajaran PAK berbasis
kontekstual?
Kalau saya si biasanya baca materi lalu teks kitab terkait, kemudian dibuat ringkasan. Terus karena yang kelas XII masih KTSP jadi pendekatan saya ya pembukaan, isi dan penutup. Pembukaan itu seperti ilustrasi kisah nyata atau pengandaian, nah itu bisa saya ambil dari buku karena kadang-kadang ada tetapi lebih sering saya ambil cerita sehari-hari kadang yang
mereka secara umum alami.
materi? Apakah
menggunakan satu
buku ajar saja,
atau menggunakan
beberapa sumber
dan dipersiapkan
secara mandiri?
pembelajaran di
122
kelasdilaksanakan? Metode apa saja
yang biasa
diterapkan agar
siswa tidak hanya
jatuh pada
pemahaman konsep?
(tujuannya untuk melihat asas apa
saja yang
digunakan guru)
sendiri tidak fokus di Alkitab. Saya
singgung sedikit yang sangat
diperlukan. Dan realita di kelas itu anak-anak SMA Lab setelah saya Tanya ke beberapa guru kenapa kok keadaan di kelas seperti ini, mereka menjawab sebagian besar siswa perlu dilakukan pendekatan sosial. Jadi saya tanya jawab atau gimana caranya biar saya kenal mereka dulu baru nanti di kelas bisa lebih mudah lagi pelajarannya. Saya kadang harus merubah metode pembelajaran di kelas karena ternyata kondisi kelas tidak memungkinkan untuk metode tertentu. Yang penting esensinya sama dengan materi yang sudah saya persiapkan. Dan karena sekarang diarahkan pakai penilaian nyata, jadi pengambilan nilai tidak lagi cuma dari
ulangan. Kadang dari portofolio,
penugasan di kelas, atau kalau
Kristen Satya
Wacana?
Kalau dengan saya si tidak banyak ya, karena rata-rata mereka tidak banyak terbuka apa lagi saya ketemu mereka cuma di kelas XII pastinya mereka
lebih menutup diri. Tapi kalau
memang sangat dibutuhkan biasanya
saya bantu mereka untuk
menemukan solusi kalau pas mereka ada masalah atau ya kita tangani secara konseling sama-sama dengan guru BP. Karena saya sendiri takut menyalahi aturan kalau saya sampai ke arah konseling. Tetapi memang
anak-anak SMA Lab itu perlu
123
Tetapi sebenarnya kalau mau kita lihat banyak masalah keluarga yang berpengaruh ke siswa, ada yang nikah
campur, broken home, kurang
perhatian orang tua jadi sebenarnya apa lagi kalau kita lulusan teologi harusnya bisa membantu itu secara rohani.
8. Bagaimana
relevansi
pembelajaran PAK terhadap iman dan sikap siswa?
Nah ini kita harus bicara kenyataan, bahwa pelajaran agama di sekolah itu sepertinya di sekolah Indonesia hanya sampiran pelengkap. Mereka banyak yang tidak menanggapi serius, tapi beruntung beberapa siswa punya persekutuan, mereka buat ibadah hari Sabtu. Ya saya bersyukur kalau mereka berminat dan menerapkan
pelajaran agama dengan
perkembangan sikap dan kehidupan sehari-hari walau sangat sedikit.
9. Bagaimana
tantangan yang
muncul selama
mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran?
Namun ada kesulitan bahwa
perbedaan latar belakang ekonomi, sosial dan budaya itu ditambah dengan anggapan bidang studi PAK sebagai mata pelajaran pelengkap rapor saja, sehingga siswa lebih
banyak tidak antusias untuk
mengikuti pelajaran ini. Makanya saya
berusaha mengkaitkan topiknya
dengan kehidupan sehari-hari mereka secara umum sebagai remaja. Maka
saya sering berusaha menarik
perhatian dengan kerja kelompok, nonton film, atau tugas-tugas lainnya. Lalu pengaruh yang tidak diharapkan paling-paling kalau di kelas, kelas kan
santai tapi beberapa siswa
memanfaatkan itu. Malah kesannya
mereka santai-santai tidak
memperhatikan. Beberapa sibuk
124
kalau sudah begini saya serba salah. Dibuat serius mereka tidak suka, dibuat santai mereka seenaknya. 10. Bagaimana
kerjasama anda
dengan bidang
studi lain,
misalnya BK untuk membangun
karakter kristen
kepada siswa? Bagaimana dengan
hambatan yang
muncul?
Mungkin karena penanganan
konseling di sini berjalan dengan baik,
saya sendiri tidak banyak
berhubungan dengan guru BK/BP. Selain itu saya kan cuma mengajar kelas XII, ya pasti mereka sendiri sudah banyak ketemu guru BP untuk konseling tentang masa depan. Tapi kalau kaitannya dengan karakter Kristen paling-paling saya berusaha
mengingatkan mereka atau
mengkomunikasikan ke guru BP
kalau ada siswa yang sedang
bermasalah, seperti tahun lalu ada yang putus asa cuma karena putus cinta, saya bantu tapi juga saya beritahukan ke guru BP.
11. Bagaimana peran orang tua/wali tentang denominasi gereja juga tidak ada. Mungkin langsung masukannya ke pihak sekolah secara umum. Dan secara tidak langsung bantuannya ya siraman rohani dari orang tua yang juga pendeta, retreat kita mengundang orang tua. Kalau kerja sama langsung dengan agama belum ada.
3. Wawancara kepada Guru Agama 2 (GA2)
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana
backgroud studi
anda dalam
membantu anda
untuk mengajar
125
bagaimana profil
/backgroud siswa
secara keseluruhan
(sosial, ekonomi,
budaya) di SMA
Kristen Satya
Wacana?
tetapi contoh-contoh dari daerah lain
pun ternyata berguna. Soal
kemampuan ekonomi memang mereka banyak yang tergolong orang mampu, jadi tidak ada masalah soal ekonomi. Yang secara sosial karena beberapa di
antara mereka dari luar Jawa
pergaulannya berbeda, malah itu yang
jadi tantangan juga. Kalau
pergaulannya bener si nggak masalah
tapi kalau pergaulannya salah itu yang masalah.
2. Berdasarkan profil
tersebut,
bagaimana anda
merancang pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa?
Saya menggunakan hal-hal yang dekat dengan mereka sebagai contoh, mulai dari tokoh sampai pada tindakan sehari-hari. Kadang saya ambil artikel yang ada kaitannya dengan topik
pembelajaran dan kemudian
membandingkan dengan pengalaman mereka. Sehingga mereka paham tentang kesamaan dan perbedaan antara hidup mereka dengan yang terjadi di sekitarnya.
3. Bagaimana anda
mempersiapkan pembelajaran PAK berbasis
kontekstual?
Saya mengingat siswa sebagai remaja, sebagai anak, sebagai anggota gereja, dan sebagai manusia. Dari situ saya
bisa membayangkan apa yang
dibutuhkan siswa sehingga
pembelajaran tidak sekedar teori
hafalan tetapi ada kaitannya dengan kehidupan mereka.
4. Bagaimana anda
mempersiapkan
materi? Apakah
menggunakan satu
buku ajar saja,
atau menggunakan
beberapa sumber
dan dipersiapkan
secara mandiri?
Aktivitas atau alat-alat kadang saya buat sendiri, karena dari buku kadang tidak sepenuhnya tepat untuk siswa di tempat ini. Jadinya saya pilih
permainan atau aktivitas lainnya
misal menulis renungan, menulis refleksi, biar saya tahu apa yang mereka rasakan atau sedang alami. Saya berusaha membuat siswa tidak
126
sehingga saya membantu mereka
untuk memahaminya. Caranya
dengan memberikan tafsiran
sederhana yang sifatnya aplikatif bagi mereka. Temanya juga sering saya kembangkan dari buku paket yang dipakai, karena kadang tema di buku paket beberapa kali diulang. Bagi saya buku ajar memang penting, tetapi
biasanya saya berikan mereka
handout jadi mereka lebih gampang
belajarnya dan tidak perlu membeli buku.
5. Bagaimana proses
pembelajaran di
kelas
dilaksanakan? Metode apa saja
yang biasa
diterapkan agar
siswa tidak hanya
jatuh pada
pemahaman
konsep? (tujunnya untuk melihat asas
apa saja yang
digunakan guru)
Pelajaran di kelas ya saya pakai ceramah, kadang diskusi, kadang saya minta mereka buat sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran. Apa lagi
sekarang harus penilaian nyata
karena mereka pakai kurikulum 2014.
Nonton film juga pernah, yang
biasanya saya cari dari youtube atau film-film durasi tertentu. Lalu soal
penilaian sudah dilakukan sejak
proses belajar di kelas. Karena
sekarang kan sudah pakai penilaian nyata, jadi tidak bergantung lagi sama hasil ulangan atau UTS/UAS.
6. Bagaimana dengan
Kristen Satya
Wacana?
Biasanya setelah pelajaran saya
memberi ruang untuk mereka
bercerita atau saya bertanya beberapa hal mengenai materi pembelajaran yang ada kaitannya dengan mereka. Dari sini saya kenal mereka lebih
jauh, dan saya jadi tahu
permasalahan mereka. Jika perlu ada tindak lanjut dari cerita yang mereka sampaikan, saya akan ajak mereka
berbicara secara pribadi untuk
memberi bantuan konseling secara pastoral.
127
relevansipembelajaran PAK terhadap iman dan sikap siswa?
hubungan ya setelah mereka belajar tentang PAK, maka iman mereka
bertumbuh. Karena bahasa yang
sudah saya sederhanakan, harusnya mereka lebih paham. Contoh-contoh juga diambil dari kehidupan mereka, dan beberapa siswa terlihat lebih menghargai diri, sesama dan Tuhan. Meskipun banyak juga yang tidak banyak mengalami perkembangan.
8. Bagaimana
tantangan yang
muncul selama
mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran?
Tantangannya ya itu, dari asal
mereka, sampai kehidupan ekonomi
yang cukup malah bikin kurang
menghargai yang lebih tua. Tapi paling susah itu ngajak mereka konsentrasi karena biasanya mereka sendiri sudah kurang tertarik dengan pelajaran PAK.
9. Bagaimana
kerjasama anda
dengan bidang
studi lain,
misalnya BK untuk membangun
karakter kristen
kepada siswa?
Di awal-awal saya mengajar saya berusaha mengenal mereka, sehingga saya tahu apa yang harus saya tekankan dan lebih mengenal mereka secara pribadi. Setelah itu saya bekerja sama dengan guru BP jika ada
masalah yang membutuhkan
penangan khusus. Di awal tahun ajaran itu kan saya kasih mereka
kesempatan untuk bersaksi atau
bercerita tentang mereka. Tujuan saya selain mau mengenal mereka, saya
mau mengajarkan mereka untuk
berani bersaksi. Beberapa kali saya lakukan cara ini dan berhasil. Mereka
mau bercerita tentang masalah
mereka, jadi saya tahu bagaimana
caranya memberi motivasi untuk
mereka. 10. Bagaimana dengan
hambatan yang
muncul dalam
kerjasama
Hambatan kerjasama dengan BP
128
tersebut? tahu porsi masing-masing dalam
membantu mereka menyelesaikan
masalah. 11. Bagaimana peran
orang tua/wali signifikan dengan orang tua. Karena saya sendiri tidak banyak mengenal orang tua mereka. Mungkin kerja sama itu diwujudkan di ikatan yang lebih luas, bukan di PAK tetapi di sekolah.
4. Wawancara kepada Guru BP (GBP)
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana profil
siswa SMA Kristen
Satya Wacana
secara sosial,
ekonomi dan
budaya?
Siswa di sekolah ini berasal dari
berbagai macam latar belakang.
Secara budaya memang di dominasi siswa yang berasal dari pulau Jawa, namun demikian beberapa siswa berasal dari luar pulau Jawa bahkan ada yang berasal dari Papua karena program pemerintah. Demikian pula
secara ekonomi, sebagai besar
berasal dari kalangan menengah ke
atas, sehingga soal kemampuan
finansial tidak terlalu ada banyak
hambatan jika ada kebutuhan
pendanaan berkaitan dengan proses belajar mengajar. Di samping itu karena banyak yang dari luar kota, maka masalah jarak antara anak dan orang tua jelas muncul. Selain itu
ada yang dari keluarga broken home
sehingga komunikasi antara anak dan orang tua kurang. Relasi dengan teman saya pikir wajar lah seperti sekolah lain. Kalau relasi sosial
dengan guru, ini mungkin
dipengaruhi keluarga, ada yang bisa menempatkan diri sedang berbicara
129
Mungkin dianggapnya teman, jadi
kata-kata kurang pas, perilaku
tertentu juga tidak tepat.
2. Bagaimana
kerjasama yang
terjalin bersama
guru PAK untuk
membentuk
karakter Kristiani
siswa? (melihat
apakah ada metode
khusus dalam
pelaksanaan)
Kalau tahun ajaran lalu memang BP dengan PAK bekerja sama di mata pelajaran PAK&BP, tetapi di tahun ini sudah tidak ada. Tetapi biasanya
sekarang guru PAK sering
berkomunikasi dengan BP/BK,
sehingga kalau ada masalah di anak kita saling memberi tahu. Apalagi kalau berkaitan dengan karakter Kristen atau iman mereka. Bagusnya
guru yang sekarang memberi
kesempatan ke anak-anak untuk cerita. Mereka punya masalah apa jadi tahu.
3. Bagaimana
hambatan yang
muncul dalam kerja sama tersebut?
Hambatan sejauh ini belum ada karena juga kebetulan guru PAK yang ini baru, jadi masih banyak mencari informasi, dan untunglah kami bisa bekerja sama dengan baik.
4. Bagaimana
perubahan sikap
siswa yang terlihat?
Perubahan memang tidak banyak terlihat. Tetapi ada yang memang lebih baik, ada yang tidak berubah. Karena sebenarnya di antara mereka
juga banyak yang pengen
diperhatikan. Ya karena itu, di rumah mereka kurang mendapatkan perhatian orang tua. Tapi kalau dikeras juga kadang-kadang semakin menjadi. Akhirnya ya kadang saya
coba pelan-pelan ngomong atau
memancing dia kenapa kok dia begini atau kenapa kok dia berbuat ini. Setelah ditelusuri ya itu ternyata ada yang tidak beres dari rumah.
5. Bagaimana kerja
sama orang
tua/wali siswa
dengan guru BP
Belum ada kerja sama dengan orang
tua yang kaitannya dengan
130
berkaitan dengan
mewujudkan
karakter kristiani
siswa?
Mungkin ini wewenang guru PAK langsung ya. Jadi paling-paling kerja sama untuk menyelesaikan masalah siswa ada, tetapi kaitannya ya secara konseling umum. Kalau kaitannya dengan karakter Kristiani belum ada.
5. Rangkuman hasil form wawancara terbuka siswa
No. Pertanyaan Hasil
1. Bagaimana jalannya
proses pembelajaran
PAK di kelas?
Secara umum siswa setuju bahwa
pembelajaran PAK di kelas berjalan
baik. Gangguan muncul dari
siswa-siswa yang tidak memperhatikan
proses pembelajaran. Kegaduhan
yang kadang dibiarkan oleh guru
yang justru menghambatkan
kelancaran guru dalam mengajar.
2. Metode apa saja
yang pernah
digunakan guru PAK
anda untuk
membantu
memahami tiap
topik pembelajaran?
Siswa menyatakan bahwa guru
menggunakan metode pembelajaran
yang beragam, mulai dari portofolio,
menulis renungan, mencari
informasi tokoh-tokoh, berdiskusi,
presentasi, bahkan menonton film
pendek yang berkaitan dengan topik
pembelajaran. Dari situ siswa
merasa terbantu sebab doktrin
abstrak dalam PAK dibahasakan
ulang dengan pengertian yang lebih
mudah dipahami siswa. Pemilihan
tokoh model yang tidak jauh dari
kehidupan sehari-hari juga dirasa
131
pelajaran.3. Apakah anda
pernah mengalami
kesulitan dalam
pembelajaran PAK?
Bagaimana guru
membantu anda?
Sebagian besar siswa mengaku tidak
pernah mengalami kesulitan dengan
pembelajaran PAK. Namun sebagian
mengaku pernah mengalaminya,
sehingga guru menjelaskan ulang
secara lisan atau menjawab
pertanyaan siswa yang berkaitan
dengan topik yang sedang
dibicarakan sampai siswa betul-betul
mengerti.
4. Bagaimana hasil
pembelajaran PAK
terhadap cara anda
bersikap, berpikir
dan berrelasi
dengan orang lain?
Hampir seluruh responden siswa
menyatakan bahwa pembelajaran
PAK tidak terhenti pada hafalan.
Namun mereka berhasil
mempraktekkan apa yang mereka
terima di kelas dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran PAK juga
berpengaruh pada cara bersikap
kepada sesama, sehingga rasa
menghargai dan menghormati satu
sama lain muncul.
5. Pernahkah anda
terbantu untuk
menyelesaikan
permasalahan yang
anda alami setelah
mengikuti dan
memahami
pembelajaran PAK?
Ceritakanlah
Bagi beberapa siswa yang pernah
mengalami masalah pribadi, guru
PAK dirasa sangat membantu
mereka dalam memberi penguatan
melalui pembicaraan empat mata
(konseling pastoral). Siswa tidak
hanya diberikan jalan keluar, namun
siswa dituntun sendiri oleh guru
132
pengalamantersebut!
masalah. Guru dirasa mau
mendengarkan masalah siswa
sehingga siswa merasa nyama untuk
133
Lampiran 5 Hasil ObservasiHasil Observasi
Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Kristen
Di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga
Indikator Ada Tidak
Musik tertentu
Permainan
Gambar
Buku teks
(dipilih salah satu atau lebih jika memang ada)
V
Hanya di kelas XII
Konstruksi (guru membangun pemahaman awal siswa melalui pertanyaan yang berkaitan dengan materi ajar)
V Guru bertanya kepada
siswa tentang hal
mendasar dari topik
yang akan dipelajari
pada hari itu. Berbagai
jawaban siswa
ditampung kemudian
dirangkum
bersama-sama. Dari kesimpulan
itu guru
me-nambahkan dengan
teori secara lisan
(ceramah). Pemodelan
(guru memberikan contoh tokoh atau model untuk
sosial atau tokoh dalam
kehidupan sehari-hari
sebagai contoh positif maupun contoh negatif. Dengan pemodelan ini
siswa nampak lebih
memahami topik yang sedang dipelajari.
Refleksi
(guru memberi waktu siswa untuk
merenungkan materi pembelajaran dengan pengalaman mereka,
V Refleksi tidak di-berikan
secara lisan tetapi siswa
diminta untuk
134
meng-kaitkan topik
dengan pengalaman
mereka.
Penilaian Nyata (guru memberikan penilaian tidak hanya berdasarkan hasil tes, tetapi sejak proses pembelajaran di kelas)
V Proses penilaian tidak
hanya melalui tes,
tetapi sejak di kelas guru telah melakukan
penilaian. Terlihat
dengan diberikannya
nilai tambah bagi siswa
yang aktif menjawab
pertanyaan,
mengerjakan tugas
dengan baik atau
mempresentasikan jawabannya.
Catatan:
Proses pembelajaran dimulai dengan renungan bersama dipimpin
oleh sekelompok siswa sendiri. Setelah itu guru mulai menjelaskan
topik yang akan dipelajari pada hari itu. Proses konstrukstivisme
dimulai ketika guru menanyakan pemahaman dasar siswa tentang
topik. Setelah menampung banyak jawaban, guru memberikan
kesimpulan dan meneruskan dengan metode ceramah menggunakan
proyektor atau whiteboard untuk membantu. Di kelas lain guru
menggunakan permainan, film pendek, dan metode yang beragam.
Jika muncul pertanyaan dari siswa, guru segera menjawabnya.
Empat asas yang dipilih penulis telah dilakukan oleh guru dan
ditambah dengan asas konseling pastoral kepada siswa yang
membutuhkan bantuan rohani. Proses konseling dilakukan setelah
135
Lampiran 6 Hasil Studi DokumentasiStudi Dokumentasi
Pembelajaran PAK di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga
No. Aspek Indikator Sasaran Hasil
1. Relevansi
program terhadap konteks
Konteks sekolah Lokasi sekolah, latar
belakang sekolah, visi dan misi sekolah, student profile
- Informasi tentang latar belakang sekolah,
visi, misi dan students profile ada
- Presentase siswa yang berasal dari luar
kota salatiga lebih dari 70%
2. Input -Latar belakang
guru
- Latar belakang siswa
- Sarana prasarana sekolah
- Latar belakang
pendidikan guru PAK
- Latar belakang
ekonomi, sosial dan budaya siswa
- Fasilitas yang
disediakan oleh sekolah untuk mendukung proses pembelajaran
-Guru PAK alumni fakultas teologi dan PAK
- Siswa berasal dari kelas ekonomi
menengah ke atas tetapi juga ada bantuan/beasiswa kepada siswa yang kurang mampu
-Fasilitas sekolah berupa ruang belajar,
meja-kursi siswa, whiteboard, LCD
projector, marker, dan di beberapa kelas
memiliki pengeras suara (sound speaker),
perpustakaan, teater terbuka, kantin, gedung olahraga, ruang konseling, ruang Lab, studio musik, dan sistem belajar moving class
3. Pelaksanaan
Program
-Kegiatan
pra-pembelajaran
-Evaluasi hasil
pembelajaran
- Perencanaan
pembelajaran: RPP, Silabus, Prota, Promes, Buku Ajar, Buku Siswa,
Dokumen Presentasi
-Silabus disediakan oleh sekolah
- RPP, promes dan prota dibuat oleh guru mata pelajaran
- Buku ajar pada tahun 2014-205 hanya oleh kelas XII sedangkan kelas X-XI
136
- Hasil belajar siswa
dan cara penilaian yang digunakan
- Hasil belajar siswa (blanko penilaian) ada
-Cara penilaian sejak proses pembelajaran
dan melalui tes. Bobot yang diberikan lebih besar nilai harian daripada tes tengah semester atau tes akhir semester
4. Analisa
hasil program
- Evaluasi yang
diberikan oleh sekolah
- Kelemahan
program
- Keterlibatan sekolah
dalam membimbing dan mengarahkan guru PAK agar proses pembelajaran
berkembang lebih baik
- Kelemahan program
atau hambatan yang muncul sehingga program berjalan kurang maksimal
-Tiap bulan diselenggarakan rapat dewan
guru dan karyawan, di dalamnya
disampaikan arahan secara umum dari kepala sekolah, waka kesiswaan dan waka kurikulum
- Daftar nilai menunjukkan pencapaian
nilai yang tidak maksimal oleh siswa yang
tidak memperhatikan proses
137
Lampiran 7 DuplicheckerAbstrak
138
Rumusan Masalah139
Manfaat PenelitianKajian Pustaka
140
Pembelajaran Berbasis Kontekstual141
Penelitian yang Relevan142
Hasil Penelitian dan AnalisisDeskripsi Hasil Penelitian
143
PenutupSimpulan