23 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK guna memperbaiki pembelajaran di kelas, dimana penelitian ini dilakukan guru dalam berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran atau untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. PTK ada karena terdapat kesenjangan/perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan, sehingga dilaksanakan agar terjadi keadaan dalam pembelajaran yang ideal. Bertujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat dan secara sistem, mutu pendidikan pada satuan pendidikan juga meningkat. Menurut David Hopkins kemmis dan Mc Taggart dalam Saur Tampubolon (2014:19) penelitian tindakan kelas merupakan bentuk strategi dalam mendeteksi dan memecahkan masalah yang dihadapi pendidik dengan tindakan nyata, yaitu melalui prosedur penelitian yang berbentuk siklus (daur ulang).
3.2 Setting Penelitian dan Subjek Penelitian
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian ini adalah faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Arikunto 2006).
Variabel penelitian adalah segela sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adannya variabel bebas. (Sugiyono, 2010:61).
3.3.1 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul,atau tidak muncul,atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti, variabel terikatnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media visual.
3.3.2 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi , yaitu faktor-faktor yang diukur,dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomna yang diobservasi atau diamati, variabel bebasnya adalah hasil belajar pada mata pelajaran matematika.
3.4 Prosedur Penelitian
tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan yang saling berhubungan, berkelanjutan dan berulang.
Model Siklus PTK Dua Siklus dan seterusnya (Modifikasi Dedipnas, 2010 & Saur, 2011) Rencana Tindakan Siklus 1
Rencana Perbaikan Tindakan pada Siklus 2 (Revisi)
Atau siklus berikutnya...
Gambar 1 Bagan PTK Siklus 1 dan 2
3.4.1 Tindakan Siklus 1 3.4.1.1 Perencanaan Tindakan
Dalam perancana tindakan siklus 1 dilakukan 2 kali pertemuan. Yang dimana telah meminta dan mendapatkan ijin dari pihak sekolah untuk melakukan penelitian, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk 2 kali pertemuan sesuai dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Menentukan SK dan KD materi Matematika (keliling persegi dan persegi panjang) dan menelaah indikator, membuat tujuan pembelajaran kelas 3. Selain itu peneliti menyiapkan media visual berupa alat dan bahan (perlengkapan
Perencanaan
Tindakan
Obervasi Evaluasi/
Refleksi
Evaluasi/
Revisi
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi Pelaksanaan Tindakan Perbaikan
Perencanaan Tindakan Perbaikan
Hasil Penelitian
percobaan keliling persegi dan persegi panjang) serta sumber belajar terkait materi buku Matematika kelas 3 ,soal evaluasi yang sudah divalidasi, lembar observasi KBM guru dan siswa.
3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan dengan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. Dalam penelitian ini pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menerapkan pembelajaran sesuai dengan skenario model pembelajaran Kooperatif tipe STAD bertantuan media visual.
Pembelajaran dilaksanakan selama dua kali pertemuan atau 4 x 30 menit. Masing-masing pertemuan dilakukan tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal : ( 5 menit ).
1. Guru memeriksa kehadiran dan kerapian siswa. 2. Guru melakukan apersepsi.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. (Penyampaian Tujuan dan Motivasi)
4. Guru mengaitkan bercerita dengan materi.
5. Siswa dia ajak oleh guru untuk mengamati dan melihat benda-benda dengan mengaitkan materi.
6. Siswa di minta menyebutkan benda yang terkait dengan materi b. Kegiatan Inti : (50 menit ).
7. Guru membentuk siswa dalam kelompok. (Pembagian Kelompok) 8. Siswa diberikan penjelasan materi. (Presentasi dari Guru)
9. Siswa bersama dengan kelompok melakukan percobaan menggunakan media. (Kegiatan Belajar dalam Tim)
10. Guru memberikan pertanyaan/kui. (Kuis)
c. Kegiatan Akhir : (15 menit ). 14. Siswa di bagi soal evaluasi 15. Siswa mengerjakan soal evaluasi 16. Siswa membahas soal evaluasi
17. Siswa bersama guru menganalisa hasil evaluasi
18. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran 19. Siswa diberikan pesan dan motivasi
20. Guru mengucapkan salam penutup 3.4.1.3Observasi
Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP siklus 1.
3.4.1.4Refleksi
Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1. Refleksi dilakukan untuk menganalisis semua data yang telah diperoleh, mengumpulkan data hasil pekerjaan siswa berupa LKS dan hasil jawaban soal evaluasi, mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Hasil analisis itu kemudian dijadikan sebagai bahan perbaikan pada pertemuan selanjutnya yakni siklus 2.
3.4.2 Tindakan Siklus II 3.4.2.1 Perencanaan Tindakan
3.4.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan dengan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. Dalam penelitian ini pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menerapkan pembelajaran sesuai dengan skenario model pembelajaran Kooperatif tipe STAD bertantuan media visual.
Pembelajaran dilaksanakan selama dua kali pertemuan atau 4 x 30 menit. Masing-masing pertemuan dilakukan tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal : ( 5 menit ).
1. Guru memeriksa kehadiran dan kerapian siswa. 2. Guru melakukan apersepsi.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. (Penyampaian Tujuan dan Motivasi)
4. Guru mengaitkan bercerita dengan materi.
5. Siswa dia ajak oleh guru untuk mengamati dan melihat benda-benda dengan mengaitkan materi.
6. Siswa di minta menyebutkan benda yang terkait dengan materi b. Kegiatan Inti : (50 menit ).
7. Guru membentuk siswa dalam kelompok. (Pembagian Kelompok) 8. Siswa diberikan penjelasan materi. (Presentasi dari Guru)
9. Siswa bersama dengan kelompok melakukan percobaan menggunakan media. (Kegiatan Belajar dalam Tim)
10. Guru memberikan pertanyaan/kui. (Kuis)
11. Siswa mempresentasikan hasil kegiatan yang mereka lakukan. 12. Guru memberikan penghargaan. (Penghargaan Prestasi Tim) 13. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan tentang materi. c. Kegiatan Akhir : (15 menit ).
17. Siswa bersama guru menganalisa hasil evaluasi
18. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran 19. Siswa diberikan pesan dan motivasi
20. Guru mengucapkan salam penutup 3.4.2.3Observasi
Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada RPP siklus 2.
3.4.2.4Refleksi
Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus 2. Refleksi yang dilakukan adalah mengumpulkan data hasil pekerjaan siswa berupa LKS dan hasil jawaban soal evaluasi selain itu peneliti juga mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Apabila menunjukkan hasil yang signifikan atau sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditentukan, maka penelitian berakhir pada siklus 2.
3.5 Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas 3 dalam mata pelajaran Matematika di SDN Lemahireng 01 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang setelah menggunakan pembelajaran berbasis kecerdasan linguistik adalah:
3.5.1Observasi
3.5.2 Tes
Tes dari hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima materi dan kepahaman dalam pembelajran Matematika.
Instrumen pngumpulan data yang digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas 3 pada mata pelajaran Matematika di SDN Lemahireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang menggunakan pembelajaran berbasis kecerdasaran linguistik:
a. Lembar observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berupa lembar observasi pada praktik pembelajaran terhadap implementasi model pembelajaran berbasis kecerdasan linguistik pada setiap kegiatan pembelajaran. Adapun kisi-kisi lembar observasi KBM guru dan KBM siswa dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4 dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 8-15).
Tabel 3
Kisi-Kisi Lembar Observasi KBM Guru
No Kegiatan Indikator No. Item
1. Awal 1.Guru memberi salam dan mengajak berdoa. 2.Guru melakukan komunikasi kehadiran. 3.Guru melakukan apersepsi.
4.Guru memberikan tujuan dan motivasi kepada siswa.
5.Guru mengaitkan cerita dengan materi.
6.Guru mengembangkan pemikiran siswa dengan mengamati benda sekitar.
1,2,3,4,5, 6,7
2. Inti 1. Guru membentuk kelompok diskusi yang beranggotakan 4-5 orang.
2. Guru memberi penjelasan mengenai materi. 3. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa
dengan menanyakan cara menghitung materi yang diberikan.
4. Guru memberi bantuan cara menghitung materi.
5. Guru memberi contoh soal untuk menghitung materi.
6. Guru meminta siswa melakukan percobaan. 7. Guru memberikan kuis.
8. Guru menunjuk setiap kelompok untuk presentasi.
9. Guru memberikan penghargaan kepada tiap kelompok sesuai tingkat prestasi.
10. Guru menyimpulkan hasil percobaan. 3. Akhir 1. Guru membagikan soal evaluasi.
2. Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi.
3. Guru membahas hasil evaluasi. 4. Guru menganalisa hasil evaluasi.
5. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 6. Guru memberi pesan dan motivasi. 7. Guru mengakhiri pembelajaran.
18,19,20, 21,22,23, 24
Tabel 4
Kisi-Kisi Lembar Observasi KBM Siswa
No Kegiatan Indikator No. Item
1. Awal 1.Siswa melakukan doa 2.Siswa di cek kehadiran.
3.Siswa mendengarkan apersepsi.
4.Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dan motivasi.
5.Siswa mendengarkan cerita yang terkait dengan materi.
6.Siswa mengamati benda di sekitar.
7.Siswa diminta menyebutkan benda tersebut.
1,2,3,4,5, 6,7
2. Inti 1. Siswa membentuk kelompok dikusi 4-5 orang. 2. Siswa menerima penjelasan materi.
3. Siswa menyimak pertanyaan mengenai materi. 4. Siswa di bantu menemukan cara meghitung
materi.
5. Siswa diberikan contoh cara mengerjakan menggunakan rumus.
6. Siswa dan kelompok melakukan percobaan. 7. Siswa diberikan kuis.
8. Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan percobaan. 9. Siswa bersama kelompok diberikan
penghargaan sesuai dengan tingkat prestasi. 10.Siswa bersama-sama dengan guru
menyimpulkan hasil percobaan.
3. Akhir 1. Guru membagikan soal evaluasi. 2. Guru meminta siswa mengerjakan soal
evaluasi.
3. Guru membahas hasil evaluasi. 4. Guru menganalisa hasil evaluasi.
5. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. 6. Guru memberi pesan dan motivasi. 7. Guru mengakhiri pembelajaran.
18,19,20, 21,22,23, 24
b. Soal tes
Tes diberikan guna mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa dalam pembelajaran.
Tabel 5
Kisi-kisi Soal Tes Matematika Siklus 1 kelas 3 SD N Lemahireng 01 Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015
12,13, 14, 15, 18, 19
Tabel 6
Kisi-kisi Soal Tes Matematika Siklus 2 kelas 3 SD N Lemahireng 01 Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015
No. Standar
Menghitung luas bangun datar persegi berdasarkan jumlah sisi pada gambar.
1, 4, 7, 9
Menghitung luas bangun datar persegi.
3, 6, 12, 10 Menghitung luas bangun datar persegi panjang.
Mengurutkan luas bangun datar.
3.5.3 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2010:363) validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian, dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “ yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek penelitian seperti sekolah para guru bekerja keras, maka peneliti melaporkan bahwa para guru bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 1
Dari hasil uji validitas butir soal siklus 1, dari 20 butir soal diketahui bahwa ada 15 soal yang dinyatakan valid dan 5 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah soal nomor 2,4,6,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19 dan 20. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 1,3,5,7,dan 8.
Indikator No Soal Soal
Valid Tidak Valid Menghitung keliling bangun datar
dengan menjumlahkan semua sisinya.
2,6,10,17 2,6,10,17 0
Menghitung keliling bangun persegi. 1,4,8 4,8 1 Membandingkan bangun datar persegi 3,7 0 3,7
Mengurutkan keliling persegi 5 0 5
Menghitung keliling bangun persegi panjang
8,11,12, 13,14,15,18, 19,20
11,12,13, 14,15,18, 19,20
8
Tabel 8
Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 2
Dari hasil uji validitas butir soal siklus 2, dari 20 butir soal diketahui bahwa ada 15 soal yang dinyatakan valid dan 5 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah soal nomor 3,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17,18,19 dan 20. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 1,2,4,5, dan 14.
3.5.4 Uji Reliabilitas
Menuurut Sugiyono (2010:364) reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan kuantitatif, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Kalau peneliti satu menemukan dalam obyek berwarna merah, maka peneliti yang lain juga demikian. Karena reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi
Indikator No Soal Soal
Valid Tidak
Valid Menghitung luas bangun datar persegi
berdasarkan jumlah sisi pada gambar.
1,4,7,9 7,9 1,4
Menghitung luas bangun datar persegi.
3,6,10,12 3,6,10,12 0
Menghitung luas bangun datar persegi panjang.
8,9,14,15,16 , 20
8,9,15,16 ,20
14
Membandingkan luas bangun datar. 2,11 11 2 Mengurutkan luas bangun datar. 5,13,18 13,18 5
penelitian pada obyek sama dengan metode yang sama maka akan menghasilkan data yang sama.
Tabel 9
Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I
Cronbach's Alpha
N of Items
,907 20
Dari hasil uji reliabilitas butir soal siklus I diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,907, hal tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas berada pada tingkat yang bagus.
Tabel 10
Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II
Dari hasil uji reliabilitas butir soal siklus II diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.839 hal tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas berada pada tingkat yang bagus.
Cronbach's Alpha
N of Items
3.6 Indikator Kinerja
Dengan melihat permasalahan dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka dipergunakan indikator yaitu:
3.6.1 Indikator Proses
Indikator proses digunakan untuk mengetahui apakah langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif tipe STAD sudah terlaksanakan atau belum. Pembelajaran akan dikatakan baik apabila guru sudah melakukan semua langkah-langkah model pembelajaran Kooperatif tipe STAD.
3.6.2 Indikator Hasil
Indikator hasil dari penelitian ini adalah tercpainya KKM pada hasil belajar Matematika siswa kelas 3 SD N Lemahireng 01 Kabupaten Semarang sebesar 100% artinya keseluruhan siswa mencapai KKM (65) 100% tuntas.
3.7 Teknik Analisis Data