• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SDN 3 TALANG BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SDN 3 TALANG BANDAR LAMPUNG"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SDN 3 TALANG BANDAR LAMPUNG

Oleh SAIRAH

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan guru terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV yang rendah, yaitu standar ketuntasan minimal belum tercapai secara maksimal yaitu baru mencapai 50,40%.Hal ini diduga karena pada proses pembelajaran guru belum memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya kepada siswa, dan belum menggunakan alat bantu belajar yang tepat.

Metode yang dipilih peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan datapada penelitian ini adalah pengamatan terhadap peningkatan belajar siswa dan rancangan pembelajaran yang disusun peneliti,dan tes hasil belajar setiap ahkir siklus penelitian. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan rumus sederhana yaitu prosentase. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukan adanya peningkatan aktivitas dan prestasi belajar dari siklus ke siklus, peningkatan aktivitas belajar siklus ke 1 rata-rata 57%, siklus ke 2 rata-rata 85% maka meningkat 20%, sedangkan prestasi belajar siklus ke 1 rata-rata 60%, siklus ke 2 rata-rata 75% maka aktivitas dan prestasi belajar siswa rata-rata meningkat 15%, dengan demikian hipotesis teruji positif dan selanjutnya disimpulkan bahwa pembelajaran IPS menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa SDN 3 Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan selalu berkenaan dengan pembinaan manusia, karena keberhasilan pendidikan

sangat tergantung pada unsur manusia. Guru merupakan ujung tombak pendidikan, berhasil

atau tidaknya proses pendidikan di sekolah. Sebagai guru secara langsung berupaya

mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan siswa yang meliputi aspek

pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor) agar menjadi manusia

yang cerdas, terampil, bermoral tinggi dan mandiri.

Untuk mengarahkan siswa mencapai tujuan tersebut, seyogyanya guru harus mampu

merencanakan, menyusun dan melaksanakan proses belajar yang disuaikan dengan situasi dan

kondisi lingkungan serta tingkat perkembangan siswa. Perencanaan pembelajaran yang

matang memungkinkan tercapainya hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang telah dirumuskan.

Pada kenyataannya di lapangan sering kali terjadi setelah pembelajaran berakhir, siswa tidak

menguasai apa yang kita sampaikan,salah satu penyebabnya mungkin saja kesalahan guru

(3)

menarik atau masih dominan menggunakan metode ceramah yang berlangsung hanya satu

arah

sehingga siswa hanya berperan sebagai objek pembelajaran yang pada akhirnya menimbulkan

kebosanan dan kejenuhan bagi siswa serta dapat mengakibatkan motivasi belajar hilang.

Sebagai solusinya guru harus mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan yang salah satunya melalui metode kerja kelompok.

Berkaitan dengan masalah pembelajaran mata pelajaran IPS, siswa kelas IV SD Negeri 3

Talang Bandar Lampung pada umumnya kurang memiliki motivasi dalam mengikuti

pembelajaran, daya serap materi pelajaran belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) yang ditentukan sekolah yakni sebesar 63, namun pada kenyataannya baru

mencapai rata-rata di bawah nilai yang telah ditentukan. Hal ini diketahui dari hasil belajar

siswa sehingga pengulangan terhadap materi ini sering dilakukan.

Metode yang sudah digunakan dalam penyampaian materi ini diantaranya ceramah, tanya

jawab dan pemberian tugas. Akan tetapi hasilnya tetap kurang memuaskan dan masih banyak

siswa yang hasil belajarnya di bawah KKM.

Proses pendidikan semula di pandang sebagai proses belajar mengajar yang menyiapkan

peserta didik hidup di masyarakat, kini telah berubah menjadi proses pembelajaran, belajar

(4)

sesuai lagi, belajar harus berpusat pada siswa dan guru bukan satu-satunya sumber belajar.

Hal ini adalah salah satu upaya memperbaiki mutu pendidikan, guru berperan mengatur,

mengelola, menfasilitasi dan membantu siswa sehingga tercipta kondisi belajar yang

kondusif, dalam rangka membangun manusia seutuhnya.

Mata pelajaran IPS mengacu pada tujuan pendidikan nasional (UU No.20 tahun 2003), yang

intinya pendidikan tidak hanya mengembangkan aspek kognitif saja, tetapi meliputi

pengembangan afektif atau sikap sosial dan ketrampilan sosial secara bersama-sama.

Selanjutnya untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60% dari 24 siswa yang

telah ditetapkan dalam kurikulum sekolah, harus dikembangkan pola pembelajaran yang dapat

menumbuhkan rasa percaya diri serta perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran menurut E.Yulaelawati (2004:121), bahwa membaca, mendengar

dan melihat tidak cukup dalam belajar karena jika pembelajaran melibatkan peserta didik

untuk mengalami dan membicarakan langsung bahan tertentu kepada orang lain dapat lebih

bermakna dalam belajar. Terlebih lagi bila peserta didik mempunyai kesempatan untuk

(5)

Pembelajaran membutuhkan kondisi yang mendukung pelaksanaan pembelajaran, diantaranya

adalah alat peraga dan perlengkapan berupa alat bantu dalam proses pembelajaran serta

pemilihan metode belajar yang dapat digunakan.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan yang dilakukan peneliti, pada nilai prestasi belajar

IPS siswa kelas IV SDN 3 Talang Bandar Lampung pada semester 1 tahun pelajaran

[image:5.612.64.427.346.713.2]

2012/2013 sebagaimana pada tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1 Nilai Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 3 Talang

No Nama Siswa L/P Nilai Keterangan

1 M.Indra Lesmana L 55,40

2 M.Soni Setiawan L 40,40

3 Rizki Romadhon L 70,60

4 Sekar Anisa P 67,50

5 Adinda Nasya P 40,00

6 Adjeng Selomita P 45,50

7 Ahmad Fikri L 50,00

8 Anggun Bela P 48,50

9 Aprian L 39,00

10 Arif Pramuja L 40,50

11 Dimas Rahmanda L 55,80

12 Dwi Siti Aisah P 68,50

13 Fahrul Afandi L 75,00

14 Gilang Prasetio L 45,00

15 Gita Melisa P 40,50

16 Irvansyah L 30,00

17 Linda Septiani P 35,50

18 M.Iqbal L 80,00

19 M.Reval Artha L 85,50

20 M.Rizki L 50,00

21 Mutiara Sandi P 80,00

22 Raden Bayu L 45,00

23 Renita Sri suci P 50,00

24 Siti Ulfah P 65,00

(6)

( Sumber : Profile SD Negeri 3 Talang Bandar Lampung T.P.2012 – 2013 )

Berdasarkan tabel 1.1 di atas bahwa nilai rata-rata prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN 3

Talang pada semester 1(ganjil) tahun pelajaran 2012/2013 belum mencapai ketuntasan secara

klasikal karena dari 24 siswa hanya8siswa(33%) yang mencapai nilai KKM, sedangkan

seharusnya ketuntasan dicapai oleh 60% dari jumlah siswa. Kondisi di atas menunjukkan

bahwa, prestasi belajar IPS siswa kelas IV rendah.

Selanjutnya pra penelitian melalui pengamatan di SDN 3 Talang, terdapat kelemahan dalam

proses pembelajaran IPS, pada proses pembelajaran siswa belum aktif dan masih

konvensional, alat peraga masih kurang, dan alat peraga yang ada belum diberdayakan atau

penggunaannya belum maksimal. Semua hal di atas adalah merupakan tantangan bagi sekolah

dan guru.

Sistem penyelenggaran pembelajaran di SDN 3 Talang perlu dicari solusinya agar proses

pembelajaran bermutu dan mencapai ketuntasan baik secara individual dan klasikal. Untuk

mengatasi kelemahan dan kekurangan maka guru harus merencanakan strategi pembelajaran,

memilih metode, memanfaatkan media dan alat belajar dan menentukan metode agar siswa

dapat belajar afektif dan mencapai kompetensi yang diharapkan atau tuntas.

Berdasarkan pengalaman penulis, pembelajaran IPS di SDN 3 Talang masih memperihatinkan

(7)

pembelajaran dinominasi dan kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mandiri, tujuan

belajar hanya terfokus pada pengetahuan kognitif, guru mengajar berdasarkan buku teks,

tanpa memperhatikan lingkungan dan kebutuhan siswa, metode ceramah, guru kurang terlatih

menggunakan model pembelajaran ketrampilan proses seperti dianjurkan BSNP dan kurang

pandai memilih metode yang tepat akibatnya siswa belum mencapai ketuntasan.

Diantara beberapa metode pembelajaran yang diduga dipercaya dapat memfasilitasi potensi

dan kemapuan siswa agar belajar aktif, penulis memilih metode belajar kerja kelompok.

Untuk membuktikan peningkatan aktivitas belajar siswa, maka peneliti mencoba melakukan

penelitian terhadap pembelajaran IPS pada materi mengenal sumber daya alam, kegiatan

ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten, kota dan propinsi pada siswa

kelas IV SDN 3 Talang Bandar Lampung.

Berdasarkan kondisi yang telah di temukan di atas, maka penulis berupaya untuk menerapkan

metode kerja kelompok sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang bermakna yang

bermuara pada Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan (PAIKEM)

sebagai bentuk uji coba PTK yang berjudul:“PENINGKATAN AKTIVITAS DAN

PRESTASI BELAJARIPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 3 TALANG BANDAR LAMPUNG”.

B.Identifikasi Masalah

(8)

1. Sebagian besar hasil belajar IPS sebanyak 16 siswa (67%) masih di bawah KKM (63)

dari jumlah 24 orang siswa.

2. Pelajaran IPS yang dilakukan masih bersifat konfensional yakni penyampaian materi

dengan ceramah.

3. Siswa belum dilibatkan secara langsung dalam pemecahan masalah pelajaran IPS.

4. Pembelajaran kurang maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Masalah pada penelitian ini akan dibatasi pada peningkatan aktivitas dan prestasi belajarIPS

semester 2 melalui metode kerja kelompok pada siswa kelas IV SDN 3 Talang Bandar

Lampung tahun pelajaran 2012/2013.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas makarumusan masalahnya sebagai berikut :

“Bagaimana Peningkatan Aktivitas dan Prestasi belajar IPS melaluiMetode Kerja Kelompok

pada siswakelas IV SD Negeri 3 Talang Bandar Lampung?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana di atas, maka tujuan dari penelitian tindakan

(9)

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Talang

Bandar Lampung pada pelajaran IPS melalui optimalisasi kerja kelompok.

2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Talang

Bandar Lampung pada pelajaran IPS melalui optimalisasi kerja kelompok.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat bagi :

a. Siswa :-Dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar

pada mata pelajaran IPS dan menunjukan hasil yang

optimal.

- Dapat termotivasi dalam pembelajaran IPS sehingga mengurangi

kebosanan dan kesulitan – kesulitan dalam belajar.

b. Guru : - Dapat meningkatkan profesionalisme kerja serta

memberi kemudahan bagi guru dalam pembelajaran

IPS, dan untuk memotivasi siswa berlatih dalam

meningkatkan kerja sama .

(10)

aktivitas serta prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

IPS di SD.

G. Hipotesis Penelitian

Jika pembelajaran IPS menggunakan metode kerja kelompok, maka aktivitas dan prestasi

(11)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

1. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Adapun teori pembelajaran menurut Sagala (2005:176),menyatakan pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan azas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentuan utama keberhasilan pendidikan. Menurut William H.Burton (dalam Sagala, 2005:213),pembelajaran adalah upaya memberikan stimulus,bimbingan pengarahan,dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.

(12)

2. Pengertian Belajar

Setiap orang pasti mengalami belajar, karena belajar selalu hadir dalam aspek kehidupan manusia mulai dari ia dilahirkan sampai tumbuh menjadi seorang yang dewasa tidak akan pernah lepas dari proses belajar. Adapun teori belajar menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2008:1) belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fondamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan di sekitarnya sedangkan menurut Sumardi Suryabrata (1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Dengan demikian belajar pada hakikatnya merupakan salah satu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektis dan psikomotorik yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar terjadi secara sadar, bersifat kontinyu, relatif menetap dan mempunyai tujuan terarah pada kemajuan yang progresif.

(13)

(belajar menjadi dirinya) menerima kelebihan dan kelemahan dirinya dan terus menerus mengembangkan pribadinya, (4) learning to live together (belajar hidup bersama) pendewasaan sosial.

B. IPS di Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan IPS secara umum membantu agar siswa memahami konsep-konsep IPS dan keterkaitannya dengan kepulauan Indonesia. Memiliki ketrampilan untuk mengembangkan pengetahuan tentang mengenal ragam sumber daya alam setempat dan perkembangan tekhnologi masa kini serta manfaat, kelemahan dan kelebihannya dengan demikian IPS tidak saja sebagai produksi tetapi juga sebagai proses.

Untuk itu ada tiga hal yang berkaitan dengan sasaran IPS di Sekolah Dasar, yaitu :

1. IPS tidak semata berorientasi kepada hasil tetapi juga proses. 2. Sasaran pembelajaran IPS harus utuh dan menyeluruh.

(14)

C. Pembelajaran Metode Kerja Kelompok

Suatu strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan IPS yang berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama, berfikir kritis dan pada saat yang sama meningkatkan prestasi akademiknya. Di samping itu kerja kelompok dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit sambil pada saat yang bersamaan sangat berguna untuk menumbuhkan kemauan kerja sama dan kemauan membantu teman.

Kerja kelompok memungkinkan siswa lebih terlibat secara aktif dalam belajar karena ia mempunyai tanggung jawab belajar yang lebih besar dan memungkinkan berkembangnya daya kreatif dan sifat kepemimpinan pada siswa. Sedangkan peran guru lebih ditekankan sebagai organisator kegiatan belajar mengajar, sumber informasi bagi siswa, pendorong bagi siswa untuk belajar, serta penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa. Guru harus dapat mendiagnosa kesulitan siswa dalam belajar dan dapat memberikan bantuan kepadanya sesuai dengan kebutuhannya.

(15)

disisipi pesan moral yang dapat di jadikan sebagai salah satu budi pekerti. Pembelajaran ini dapat di artikan pula bahwa belajar dapat di lakukan di mana saja,kapan saja,dengan siapa dan dalam kondisi apa saja dengan suasana yang menyenangkan. Sehingga keterbatasan sarana dan prasarana tidak terlalu menjadi kendala,dan dapat di harapkan dapat ikut membantu mengurangi permasalahan pendidikan yang ada,sekaligus sebagai sarana umtuk meningkatakan mutu pembelajaran.

Memperlihatkan uraian di atas,melalui metode kerja kelompok siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat membantu siswa dalam memahami konsep, memperoleh informasi dan pengetahuan, terampil, termotivasi belajar, menumbuhkan semangat berkompetisi, kreatif, senang, sehingga memperoleh pengertian dan pemahaman akan lebih melekat.

(16)

Sagala (2006:91), tujuan penggunaan kerja kelompok dapat memecahkan masalah pembelajaran melalui kerja kelompok, dan mengembangkan kemampuan bekerjasama didalam kelompok. Alasan yang kuat kerja kelompok dapat mengembangkan perilaku gotongroyong dan demokratis, memacu siswa aktif belajar,tidak membosankan melakukan kegiatan belajar dikelas dan diluar kelas.

1. Kekuatan Metode Kerja Kelompok

Kekuatan metode kerja kelompok menurut Abimayu (2008:73)

a. Membiasakan siswa bekerja sama, musyawarah dan bertanggung jawab.

b. Menimbulkan kompetisi yang sehat antar kelompok, sehingga membangkitkan kemauan belajaryang sungguh-sungguh.

c. Guru dipermudah tugasnya , karena kerja kelompok cukup di sampaikan kepada ketua kelompok.

d. Ketua kelompok dilatih menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan anggotanya di biasakan patuh pada peraturan yang ada.

Selanjutnya masih dalam yang sama.

2. Kelemahan Metode Kerja Kelompok

(17)

b. Pempimpin kelompok sering sukar member pengertian kepada anggota, menjelaskan dalam pembagian kerja.

c. Anggota kadang-kadang tidak mematuhi tugas-tugas yang di berikan pemimpin kelompok.

d. Dalam menyelesaikan tugassering menyimpang dari rencana karena kurang kontrol dari kelompok atau guru.

e. Sulit membuat tugas yang sama sulit dan luasnya terutama bagi kerja kelompok yang komplementer.

Abimanyu ( 2008:74), menyatakan bahwa kelemahan dalam kerja kelompok dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:

a. Mengkaji lebih dulumateri pelajaran dengan cermat, lalu membuat rincian tugas untuk setiap kelompok agar bobot tugas sama besarnya.

b. Adakantes sosiometri dan hasilnya digunakan untuk pembentukan kelompok yang di kehendaki.

c. Bimbingan dan pengawasan kepada setiap kelompok dilakukan terus menerus. d. Jumlah anggota dalam setiap kelompok jangan terlalu banyak

e. Motivasi yang diberikan jangan sampai menimbulkan persaingan antar kelompok yang kurang sehat.

(18)

Abimanyu (2008:74) bahwa pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok harus mengikuti langkah- langkahsebagai berikut:

A.Kegiatan Persiapan

1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

2. Menyiapkan materi pelajaran dan menjabarkan materi pelajaran dalam tugas-tugas kelompok.

3. Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sasaran kegiatankerja kelompok.

4. Menyusun peraturan kerja kelompok, cara kerja, saat memulai dan mengakhiri serta tatatertib lainya.

B.Kegiatan Pelaksanaan

1. Kegiatan Membuka Pelajaran

a. Melaksanakan apersepsi , pertanyaan tentang materi pelajaran yang berkaitan dengan materi.

b. Memotivasi siswa untuk belajar mengemukakan kasus yang ada kaitanya dengan materipelajaran yang akan dipelajari.

(19)

2. Kegiatan Inti Pelajaran

a. Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari. b. Membentuk kelompok.

c. Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kesemua siswa.

d. Mengemukakan peraturan dan tatatertib serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan kerja kelompok.

e. Mengawasi dan memonitor serta bertindak sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja kelompok.

f. Pertemuan klasikal untuk pelaporan hasil kerja kelompok, pemberian balikan dari kelompok lain atau dari guru.

D. Aktivitas Belajar

Pembelajaran berhasil jika siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mau beraktivitas dan kritis. Adapun teori aktivitas belajar menurut Winkel (1983:48) menyatakan bahwa aktifitas belajar adalah segalabentuk kegiatan belajar siswa yang menghasilkan sustu perubahan yaitu prestasi belajar. Rahman (2006:34) menyatakan bahwa aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan belajar siswa baik jasmani maupun rohani yang mendukung keberhasilan.

(20)

metode kerja kelompok, aktivitas siswa akan dikembangkan dan siswa akan dapat belajarmenyelesaikan masalah yang dihadapi secara bekerja sama.

E. Prestasi Belajar Siswa

Setiap manusia ingin adanya perubahan yang lebih baik dalam segi pengetahuan, ketrampilan atau kemampuan yang diperlukan. Adapun teori menurut Muray (1990: 290) berpendapat bahwa prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin.

Menurut Djamarah (2002 : 290) mendefinisikan prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah segala sesuatu yang ada di peroleh dengan cara atau proses mengatasi, mengerjakan, atau melatih dengan baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok.

F. Kerangka Pikir Penelitian

(21)
(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengambil tempat di SD Negeri 3 Talang Jl.Basuki Rahmat No.61 Bandar Lampung. Alasan menggunakan tempat ini yaitu dengan pertimbangan bahwa penulis bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

2. Waktu penelitian

Dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2013 pada semester 2 (genap).

3. Subjek Penelitian

(23)

tanggapan siswa terhadap penggunaan metode kerja kelompok dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dalam 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2, setiap siklus meliputi 5 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi dan rekomendasi.

1. Tahap Perencanaan

a. Menentukan kelas yang akan di gunakan untuk penelitian.

b. Menetapkan waktu penelitian semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013. c. Menetapkan materi pelajaran sesuai materi yang di ajarkan.

d. Menganalisa silabus,menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat penelitian.

e. Menyiapkanatlasdan media belajar lain sebagai media penunjang untuk proses pembelajaran antara lain : lembar kerja siswa (soal – soal dari guru) dan lingkungan belajar seperti : meja,buku tulis,peta dan papan nama kelompok.

(24)

observasi di tujukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa yang berupa aktivitas mental.

g. Menyusun kisi – kisi instrumen tes. h. Menyusun soal tes.

Soal tes di gunakan dalam penelitian ini adalah soal tes tertulis (obyektif tes).

2. Tahap Pelakasanaan

Setiap siklus dalam penelitian ini mencakup empat langkah yaitu perencanaan,pelaksanaan tindakan,observasi dan refleksi.

Disain Penelitian Tindakan Kelas

Plan Reflection

Action/Siklus 1

Observation Revised Plan

Reflection

Action/ Siklus 2

Observation Resived Plan

(25)

Action/ Siklus 3 Observation Resived Plan

SIKLUS ke-1

Tahap Perencanaan (Planning),mencakup :

a. Menyusun silabus yang meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator keberhasilan, pengalaman belajar dan alokasi waktu. Pengalaman belajar diperoleh dari kegiatan, materi dan sumber, pembelajaran dan hasil.

b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), meteri pokok tentang perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi dengan indikator : menyebutkan, membandingkan dan cara penggunaan kemajuan teknologi komunikasi.

c. Membagi kelompok siswa, pembagian kelompok didasarkan pada sistem seeded artinya sistem unggulan yang dibagi merata siswa dengan kemampuan prestasi nilai tinggi ke masing-masing kelompok. Tujuan dilakukan hal ini adalah untuk membuat keseimbangan masing-masing kelompok.

Tahap Melakukan Tindakan (Action),mencakup :

a. Pendahuluan

(26)

 Memberi penjelasan mengenai tinjauan pemetaan wilayah kelurahan/desa.

 Guru memberikan penugasan kepada masing-masing kelompok yang telah dibagi untuk dikerjakan.

b. Kegiatan inti

Pada siklus 1 siswa diminta untuk mempresentasikan hasil penugasan kepada masing-masing kelompok yang telah dibagi untuk dikerjakan. Waktu pelaksanaan penugasan selama 50 menit. Durasi selama 50 menit, digunakan untuk mempresentasikan hasil penugasan.

c. Penutup, sisa waktu 10 menit digunakan.

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang kurang jelas.

 Guru memberikan tindak lanjut dengan menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan pelaksanaan metode kerja kelompok.

 Pelaksanaan tes tertulis bagi masing-masing siswa.

Tahap Mengamati (Observation),mencakup :

(27)

a. Peranan peneliti dalam pelaksanaan tindakan yaitu memberi masukan pembelajaran, melakukan observasi dan memberikan kesimpulan perbaikan.

b. Peranan guru mitra dalam pelaksanaan tindakan yaitu mencatat kegiatan pembelajaran dan memberi masukan pembelajaran yang telah dilakukan.

Tahap Refleksi (Reflection),mencakup :

Setelah pelaksanaan selesai dilanjutkan dengam refleksi yang dilakukan bersama guru mitra untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan Siklus 1. Pada saat refleksi hal ini dilakukan adalah mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisa hasil tes tertulis pada lember kerja siswa. Hasil refleksi Siklus 1 akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Tahap Rekomendasi (Recomendation), mencakup:

a. Peneliti dalam pelaksanaan tindakan yaitu memberi masukan pembelajaran, melakukan observasi dan memberikan kesimpulan untuk perbaikkan.

b. Guru mitra dalam pelaksanaan tindakan yaitu mencatat kegiatan pembelajaran dan memberi masukan perlu di tekankan kepada siswa mengenaiperhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran.

c. Kepala sekolah dalam pelaksanaan tindakan yaitu memberi masukan untuk memperbaiki RPP agar sesuai dengan materi supaya lebih mudah dalam pembelajaran.

(28)

Tahap Perencanaan (Planning),mencakup :

a. Menyusun silabus yang meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator keberhasilan, pengalaman belajar dan alokasi waktu. Pengalaman belajar diperoleh dari kegiatan, materi dan sumber, pembelajaran dan hasil.

b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pokok aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dengan indikator : menyebutkan,menjelaskan manfaat dan jenis – jenis sumber daya alam di daerahnya. c. Membagi kelompok siswa, pembagian kelompok didasarkan pada sistem seeded

artinya sistem unggulan yang dibagi merata siswa dengan kemampuan prestasi nilai tinggi ke masing-masing kelompok. Tujuan dilakukan hal ini adalah untuk membuat keseimbangan masing-masing kelompok.

d. Menyiapkan bahan yang dibutuhkan pada pembelajaran metode kerja kelompok yaitu :

 Guru menyiapkan materi pelajaran yang akan disajikan.  Guru menyiapakan bahan diskusi.

 Guru menyiapakan lembar observasi yang akan digunakan untuk menilai aktivitas siswa dalam pembelajaran sebagai bahan evaluasi di setiap akhir pembelajaran.

 Penguatan dari guru (reward).

 Peranan peneliti dalam pelaksanaan tindakan yaitu memberi masukan pembelajaran, melakukan observasi dan memberikan kesimpulan untuk perbaikan.  Peranan guru mitra dalam pelaksanaan tindakan yaitu mencatat kegiatan

(29)

Tahap Melakukan Tindakan (Action),mencakup :

a. Pendahuluan

 Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran metode kerja kelompok.

 Memberi penjelasan mengenai kegiatan ekonomi penduduk :

- Bertani - Berladang - Berdagang

 Guru menugaskan kepada masing-masing kelompok yang telah dibagi untuk menyiapkan bahan pembelajaran berdasarkan penugasan yang diberikan.

b. Kegiatan Inti

 Pada siklus 2 masing-masing kelompok mengirimkananggota kelompok asal untuk mendiskusikan bahan penugasannya kepada kelompok siswa ahli dan kemudian diminta untuk mempresentasikan hasil penugasan tersebut, durasi waktu yang digunakan untuk berdiskusi 15 menit.

 Waktu mempresentasikan masing-masing kelompok selama 11 x 5 menit = 55 menit

c. Penutup

(30)

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang kurang jelas.

 Guru memberikan tindak lanjut dengan menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan pelaksanaan metode kerja kelompok.

Tahap Mengamati (Observation),mencakup :

Evaluasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu : observasi aktivitas belajar siswa yang didasarkan pada penilaian lembar observasi aktivitas yang dilakukan oleh guru mitra dan tes tertulis bagi masing-masing siswa.

a. Peranan peneliti dalam pelaksanaan tindakan yaitu memberi masukan pembelajaran, melakukan observasi dan memberikan kesimpulan untuk perbaikkan.

b. Peranan guru mitra dalam pelaksanaan tindakan yaitu mencatat kegiatan pembelajaran dan memberi masukan pembelajaran yang dilakukan.

Tahap Refleksi (Reflection),mencakup :

(31)

Tahap Rekomendasi (Recomendation), mencakup:

a. Peneliti dalam pelaksanaan tindakan yaitu memberi masukan pembelajaran, melakukan observasi dan memberikan kesimpulan untuk perbaikkan.

b. Guru mitra dalam pelaksanaan tindakan yaitu mencatat kegiatan pembelajaran dan memberi masukan dan saran pembelajaran yang telah dilakukan agar lebih baik lagi.

c. Kepala sekolah dalam pelaksanaan tindakan yaitu memberi masukan untuk memperbaiki RPP dan menggunaan media sesuai dengan materi supaya lebih mudah dalam pembelajaran.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi

Data yang dikumpulkan yaitu data aktivitas siswa dalam pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan lembar observasi dan skala sikap untuk mengetahui aktivitas siswa dalam diskusi dan kerja kelompok. Data nilai diperoleh dari proses evaluasi pembelajaran yang terdiri dari tugas kelompok dan tugas individu.

2. Teknik Analisis Data

Data analisis diperoleh dari data kualitatif dan data kuantitatif yang berupa :

(32)

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta yang sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil analisis data tersebut dicatat dalam lembar observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran.

b. Data kuantitatif

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan belajar siswa, setiap akhir proses pembelajaran dilakukan evaluasi melalui pemberian tes formatif secara tertulis. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sebagai berikut :

1.Penilaian rata-rata kelas

Nilai rata-rata kelas diperoleh dengan rumus :

2.Penilaian ketuntasan belajar

(33)

X 100%

Persentasi ketuntasan belajar pada setiap kegiatan pembelajaran dianalisis menggunakan rumus :

Penilaian ketuntasan belajar = Jumlah siswa yang tuntas

Jumlah siswa

[image:33.612.65.391.428.527.2]

Kriteria tingkat keberhasilan siswa ditetapkan dengan rentang sebagai berikut :

Tabel 3.1. Kriteria tingkat keberhasilan siswa pada pelajaran IPS kelas IV

No. Nilai Tingkat Keberhasilan (%) Keterangan

1. 80 – 100 70 Sangat Baik

2. 60 – 79 20 Baik

3. 40 – 59 10 Cukup

4. 20 – 39 - Kurang

100

Sumber : Diadopsi dari Buku Penelitian Tindakan Kelas (PTK) hal 516. IGK. Wardani 2006 Universitas Terbuka

D. Indikator Keberhasilan

Berdasarkan hasil peneliti, indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

(34)
(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan hasil penelitian tindakan kelas yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi siswa dalam pembelajaran IPS.

2. Penggunaan metode kerja kelompok dalam pembelajaran IPSsiswa menjadi aktif, kreatif, lebih tertarik dan berani dalam proses pembelajaran.

3. Penggunaan metode kerja kelompok di libatkan langsung dalam penemuan konsep pembelajaran, dan dapat membangkitkan minat belajar siswa.

4. Hasil penelitian pada siklus I, di tunjukan pada presetasi siswa aktif sebesar 60% menjadi

75% pada siklus 2, dan pada aktivitas siswa sebesar 57% menjadi 85% pada siklus 2.

B. Saran

1. Untuk siswa :

- Siswa sebaiknya intropeksi diri dan lebih banyak melakukan pelatihan mengetahui kekurangan – kekurangan yang di miliki.

- Siswa sebaiknya termotivasi dalam menerima pelajaran sehingga mengurangi

kebosanan dan kesulitan- kesulitan dalam pembelajaran.

- Siswa sebaiknya lebih tertantang aktif dalam pembelajaran IPS melalui metode atau tekhnik- tekhnik yang bervariatif.

(36)

- Metode kerja kelompok dapat di jadikan alternatif oleh guru untuk memotivasi siswa berlatih untuk meningkatkan kerja sama sehingga aktivitas dan prestasi belajar IPS meningkat.

- Guru harus cepat tanggap terhadap kesulitan – kesulitan belajar siswa yang di hadapi dalam menerima materi pembelajaran yang menyebabkan kemampuan belajar siswa menurun. Untuk mengatasi hal tersebut guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran, di anjurkan menggunakan metode – metode atau tekhnik pembelajaran yang bervariasi.

3. Untuk Sekolah :

- Sekolah sebaiknya memperbanyak Worksop atau musyawarah guru mata pelajaran ( MGMP ) untuk menunjang proses pembelajaran umumnya, dan pembelajaran IPS pada khususnya.

- Sekolah sebaiknya membantu guru dalam pengadaan media pembelajaran khususnya media pembelajaran IPS.

- Sekolah melengkapi sarana belajar yang lain sehingga mempermudah pembelajaran

(37)
(38)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS

MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWAKELAS

IV

SD N 3 TALANG BANDAR LAMPUNG

Oleh

SAIRAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Progam studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(39)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal

3.2

...

Alur

(40)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...i

HALAMAN PERSETUJUAN ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

HALAMAN PERNYATAAN...iv

RIWAYAT HIDUP ...v

MOTTO ...vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI...x

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

BAB I PENDAHULUAN...1

A...Latar Belakang Masalah...1

B...Identifikasi Masalah ...6

C...Pembatasan Masalah...7

D...Rumusan Masalah ...7

E...Tujuan Penelitian ...7

F...Manfaat Penelitian ...8

G...Hipotesis 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA...9

A...BelajardanPembel ajaran ...10

B...IPS di SekolahDasar ...11

C...PembelajaranMeto deKerjaKelompok...12

1.Kekuatan Metode Kerja Kelompok ...14

2. Kelemahan Metode Kerja Kelompok ...14

3. Langkah- langkah Metode Kerja Kelompok ...15

D...AktivitasBelajar ...17

(41)

F...KerangkaPikirPen eliti ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ...19

A...Setting Penelitian ...19

B...ProsedurPenelitian ...20

1...SiklusI 21 2...SiklusII 24 C...TekhnikPengumpu

lan Data...28

D...IndikatorKeberhas ilan ...30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...31

A...Hasil Penelitian ...31

1...Siklus I 33 2...Siklus II 39 B...Pembahasan

Penelitian ...44

1...SiklusI 45 2...SiklusII 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...47

A...Kesimpulan ...47

B...Saran 47 DaftarPustaka...49

(42)

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi,Suharjono.2006,

Penelitian TindakanKelas, Depdikbud,

Semarang.

Abimayu.2008,

StrategiPembelajaran,DirjenDiktiDepartemenPendidikanNasional Jakarta.

Asep Jihat dan Abdul Haris, 2008,

Evaluasi Pembelajaran, Multi

Presindo,Yogyakarta.

DepartemenPendidikanNasional,PeraturanPemerintah

Indonesia,2005,Badan

StandarNasionalPendidikan (BSNP).

Djamarah. SB dan Zain,S.2002. Strategi Belajar Mengajar.Rineka Cipta. Jakarta

Ella Yulaelawati. 2004, Kurikulum dan Pembelajaran, Pakar Raya, Jakarta.

Muray, 1990,Strategi Belajar Mengajar, Jakarta

Rahman. 2006, Strategi Pembelajaran, PT.Balai Pustaka, Jakarta

Sumardi Surya Brata, 1984, Psikologi Pendidikan, Prajawali Pers, Jakarta

Sagala, William H.Burton, 2005, Konsep dan Makna Pembelajaran, CV.Alvabet,

Bandung

Wardani, I.G.A.K.Kuswaya Wihardit, 2003,

Penelitian Tindakan Kelas, Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta

Winkel, W.S. 1983, PsikologiPengajaran, Gramedia, Jakarta.

---,

2006,

(43)
(44)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1. Nilai Prestasi Belajar IPS siswa kelas IV SDN 3 Talang ... 4

3.1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa pada pelajaran IPS... 30

4.1. ObservasiPeningkatanAktivitasSiswaKelas IV (PraPenelitian) ... 31

4.2. PrestasiPraPenelitianSiswaKelas IV... 32

4.3. HasilPengamatanAktivitasSiswaKelas IV Siklus 1... 35

4.4. PerbandinganHasilPengamatanSiklus 1... 36

4.5. RekapitulasiPrestasiSiswaKelas IV Siklus 1 ... 37

4.6. PerbandinganHasilPengamatanPradanSiklis 1 ... 38

4.7. HasilPengamatanAktivitasSiswaKelas IV Siklus 2... 41

4.8. PerbandinganHasilPengamatanSiklus 1 danSiklus 2... 42

4.9. RekapitulasiPerolehanNilaiPrestasiSiklus 2 ... 43

(45)

MOTTO

Jangan mengaku kalah sebelum mencoba karena jika engkau mengalah sebelum

mencoba, maka engkaulah pecundang kekalahan”

“ Berjuanguntukmendapatkansesuatubukanmenungguuntukmendapatkannya”

(46)

PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat meraih

gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

seluruhnya merupakan karya sendiri.

Adapun bagian- bagian tertentu dalam Penulisan Skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya

orang lain yang telah di tuliskan sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan

ilmiah.

Apabila di kemudian hari di temukan atau sebagian skripsi ini bukan merupakan hasil karya

sendiri atau adanya plagiat dalam bagian- bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi

pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanki-sanksi sesuai perndang- undangan

yang berlaku.

Bandar Lampung,20Februari2013

(47)

PERSEMBAHAN

UntukSuamikutercinta( IndartoPraidi ) yang menjadi motivator danpelitahidupku .

Anak-anakkutersayangCyntiaLarasPraididanIzzmiRaharningPraidi yang

(48)

PERSETUJUAN

JudulSkripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN

PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI

METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SDN 3 TALANG BANDAR

LAMPUNG.

NamaMahasiswa : SAIRAH

NomorPokokMahasiswa : 1013069232

BentukKegiatan : PenelitianTimdakanKelas (PTK)

Program Studi : S1-PGSD DalamJabatan

Fakultas : FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

MENYETUJUI

Bandar Lampung, 20 Februari2013

KetuaJurusanDosen Pembimbing, IlmuPendidikan

Drs.BaharuddinRisyak, M.pd Drs.MamanSurahman,M.Pd

(49)

LEMBAR PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs.MamanSurahman,M.Pd ……….

Penguji

BukanPembimbing : Prof.Dr.H.Sudjarwo,M.S ………...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr . H. Bujang Rahman, M.Si. NIP.19600315198503003

(50)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Brebes Kota Brebes pada tanggal 10 Juli 1972 dari pasangan Bapak Mudi

dan Ibu Raniah, yang merupakan putri keenam dari tujuh bersaudara. Pendidikan formal penulis

diawali dari SD Negeri 1 Brebes kecamatan Brebes yang diselesaikan pada tahun 1985. Tahun

1985 di terima di SMP Negeri 2 Larangan dan selesai pada tahun 1988. Tahun 1988 diterima

SMA PGRI Brebes dan selesai tahun 1991 dan pada tahun 2004 penulis baru bisa melanjutkan

ke Akademik menjadi mahasiswa D2 Bahasa Inggris STAIC di Cirebon dan lulus pada tahun

2006. Kemudian pada tahun 2007, penulis menjadi Guru Honorer di SD Negeri 3 Talang Teluk

Betung Selatan Kota Bandar Lampung. Pada tahun 2010, penulis mengikuti program S1 PGSD

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 3 Talang
Tabel 3.1. Kriteria tingkat keberhasilan siswa pada pelajaran IPS   kelas IV

Referensi

Dokumen terkait

Selain dengan latihan terprogram untuk menjadi atlet bulutangkis yang baik butuh evaluasi-evaluasi yang mendukung kemajuan atlet tersebut, dalam hal ini peneliiti

Infeksi jamur sistemik adalah infeksi jamur yang menyerang organ dalam salah satunya paru dan menyebar lewat aliran darah atau getah bening. Penyakit jamur

Bahan ferromagnetik juga memiliki suseptibilitas yang tinggi, sangat berguna karena menghasilkan medan magnet B yang kuat dengan arus yang relatif kecil dalam koil.. Bahan

Adapun perubahan nilai kadar protein daging giling ikan gabus dengan penambahan larutan kitosan selama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 1.. Kadar protein daging

Secara umum Abdimas ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : wawancara dan pengamatan Pengguna PAUD, kunjungan ke lahan baru PAUD, studi literatur

Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Jatmiko (2013) dengan judul “Pengaruh Kredibilitas Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli Konsumen” dengan hasil

Proses pengolahan data kepegawaian di lingkungan Sekretariat Kabupaten Aceh Utara sudah menggunakan komputer yaitu dengan menggunakan Microsoft excel sehingga masih masih

Jika dilihat dari hasil foto mikro dengan penambahan Mn sebesar( 0,5%Wt), (1%Wt) dan (1,2%Wt) sepeti pada Gambar 4.1, Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 terdapat