• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Fermentasi Metana dan Peranti Fermentasi Metana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Metode Fermentasi Metana dan Peranti Fermentasi Metana"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

 All sources 25  Internet sources 25

4.1%

Results of plagiarism analysis from 2018-02-19 09:35 UTC

0. Kompilasi.docx

(2)

[0] www.docslides.com/penulisan

 1 documents with identical matches

(3)

PlagLevel: selected / overall

64 matches from 26 sources, of which 26 are online sources.

Settings

Data policy: Compare with web sources Sensitivity: High

(4)

--1

Deskripsi

METODE FERMENTASI METANA DAN PERANTI FERMENTASI METANA

Bidang Teknik Invensi

Invensi ini berhubungan dengan suatu metode fermentasi

meta dan peranti fermentasi metana yang mampu untuk

diperuntungkan suatu sampah organik dengan pengolahan

fermentasi metana yang stabil melalui periode waktu yang

lama. [0]

Latar Belakang Invensi

Pada pengolahan fermentasi metana, suatu sampah organik

yang difermentasi dengan metanogen-metanogen berdasarkan

suatu atmosfier anaerobik dan mengubah sampah organik

menjadi gas metana. Dengan pengolahan ini, sampah organik

dapat didekomposisikan ke dalam biogas dan air, serta

karenanya, sampah organik dapat dikurangi secara menajubkan.

Selanjutnya, pegolahan fermentasi metana mempunyai

keuntungan dari gas metana yang diperoleh kembali dihasilkan

sebagai suatu produk menjadi energi.

Jika sejumlah metanogen yang besar dapat disimpan pada

kecepatan tinggi, sebagai sarana untuk menyimpan sejumlah

metanogen yang besar pada tangki fermentasi metana, hal itu

dilakukan suatu metode untuk mencakup pengaturan suatu

rendaman filter untuk imobilitas bakteri seperti metanogen

pada tangki fermentasi metana. Namun demikian, seperti

masalah yang mempunyai masalah sedemikian hingga itu dapat

dibuat dengan sulit dan mahal, karena tak hanya dari

konfigurasi yang dilengkapi saja dari peranti akan tetapi

juga dibutuhkan untuk mencegah dari kemacetan dari rendaman

filter dan sejenisnya.

Selanjutnya, sebagaimana metode dimana tidak diperoleh

menggunakan suatu rendaman filter, hal itu dicontohkan suatu

(5)

2

memperlakukan suatu cairan fermentasi yang diambil dari

tangki fermentasi metana dengan pemisah cairan padatan dan

mengembalikan lumpur terpisah yang diperoleh oleh pemisah

cairan padatan menuju tangki fermentasi metana atau

sejenisnya.

Misalnya, aplikasi paten Jepang yang diumumkan no.

20006-255571 mengungkapkan suatu metode formasi metana mencakup;

memperlakukan sampah organik pada formasi metana pada tangki

formasi metana, memperlakukan lumpur dari tangki formasi

metana menjadi suatu pemisah cairan padatan dengan suatu

unit pemindah cairan padatan, mengambaikan sebagian dari

lumpur terpisah yang diperoleh dengan pemisah cairan padatan

pada unit pemisah cairan padatan dan sebagian dari cairan

yang terpisah diperoleh dengan pemisah cairan padatan pada

unit pemisah cairan padatan agar bagian dari lumpur terpisah

dan bagian dari cairan terpisah dicampur dengan sampah

organiknya, mengembalikan bagian cairan terpisah lainnya

yang diperoleh dengan suatu pemisah cairan padatan diperoleh

oleh pemisah cairan padatan pada unit pemisah cairan padatan

agar bagian cairan pemisah lainnya dicampur dengan lumpur

dari tangki formasi metana , dan mengeluarkan kesisi dari

lumpur terpisah diperoleh oleh pemisah cairan padatan pada

unit pemisah cairan padatan dan sisi dari cairan terpisah

diperoleh dengan pemisah cairan padatan pada unit pemisah

cairan padatan keluar sistem. Seperti unit pemisah cairan

padatan, hal itu diungkapkan jenis mekanik sebagian unit

pemisah cairan padatan seperti dehidrater tekanan sekrup,

suatu dehidrater sintrifugal, dehidrater tekanan filter,

suatu dehidrater tekanan sabuk dan dihidrater disk beragam,

dan juga sesuatu unit pemisah cairan padatan dari jenis

sedimentasi.

Dari unit pemisah cairan padatan yang diungkapkan pada

pada Aplikasi paten Jepang yang diumumkan no. 2006-255571,

(6)

3

pada biaya yang dioperasikan menyebabkannya tak dibutuhkan

untuk mengisi daya operasi dan sejenisnya. [0]

Namun demikian, keseluruhan dari jenis sedimentasi dari

unit pemisah cairan padatan tidak mempunyai struktur

internal untuk menekan turbulensi yang disebabkan oleh

aliran masuk, campuran yang disebabkan oleh angin dan

turbulensi yang disebabkan oleh penghasil gelembung udara.

Dengan demikian, angka reynolds meningkatkan melemahkan

sifat endapan lumpurnya.

Selanjutnya secara kontinue, sejumlah lumpur dari unit

pemisah cairan padatan yang dikembalikan dengan tangki

formasi metana dan sejumlah sampah cair dari unit pemisah

cairan padatan yang dikeluarkan dari sistem diatur konstan

tanpa secara khusus dikontrol. Namun demikian, ketika beban

(yang disebabkan sejumlah pengeluaran dan konsentrasi) dari

sampah organik pada tangki formasi metana yang meningkat

selama viskositas dari cairan fermentasi tangki formasi

metana yang meningkat, sehingga juga meningkatkan

konsentrasi lumpur dan viskositas dari cairan fermentasi

yang diambil dari tangki formasi metana. Kecepatan

sedimentasi terkait pada jenis sedimentasi unit pemisah

cairan padatan cenderung untuk menurun, sehingga konsentrasi

lumpur dan viskositas dari cairan fermentasi meningkat.

Dengan demikian, sewaktu sedimentasi tak dipastikan secara

mencukupi menyebabkan fluktuasi pada beban dari sampah

organik pada tangki formasi metana dan hal itu dapat

menyulitkan untuk mengembalikan lumpur yang cukup untuk

dikonsentrasikan dengan beberapa konsentrasi yang dibutuhkan

pada tangki formasi metana. Selanjutnya, sifat dari

pengeluaran cairan dari jenis sedimentasi unit pemisah

cairan padatan menjadi buruk, yang mana membuat menyulitkan

pengolahan pengeluaran. Dengan demikian pada formasi metana

dimana dibentuk dengan sejumlah pengembali dari tekanan dari

unit pemisah cairan padatan sedimentasi menuju tangki

(7)

4

unit pemisah cairan padatan keluar dari sistem yang konstan.

Hal itu dibutuhkan untuk dihitung suatu faktor keamanan yang

dipertimbangkan dari fluktuasi pada beban dari sampah

organik pada tangki formasi metana dan meningkat dari

kapasitas tangki dari sedimentasi dari jenis unit pemindah

cairan padatan, yang mana melengkapi dan meperbesar

konfigurasi alatnya.

Masalah yang diselesaikan oleh invensi ini

Tujuan dari invensi ini adalah menyediakan suatu metode

formasi metana dan peranti formasi metana, mampu untuk

menjaga perbandingan dekomposisi yang tinggi dengan waktu

efisien yang baik bahkan tanpa suatu konfigurasi peranti

yang rumit. [6]

Sarana untuk menyelesaikan masalah ini. [1]

Agar menyelesaikan suatu masalah yang disebutkan di atas,

invensi ini menyediakan suatu metode formasi metana

termasuk, memperlakukan suatu sampah organik pada suatu

pengolahan formasi metana pada tangki formasi metana, yang

diambil suatu cairan fermentasi keluar dari tangki formasi

metana dengan jumlah yang ditentukan sebelumnya untuk

membentuk suatu cairan sedimentasi lumpur dimana konsentrasi

lumpur yang meningkat menuju suatu bagian bawah dengan

unit sedimentasi gravitasi, mengembalikan cairan yang

melalui jalur pengembalian, mengeluarkan cairan yang

(8)

5

lapisan atas dari cairan sedimentasi lumpur keluar dari

sistem melalui jalur pengeluaran, dan mengontrol penambahan

dari sejumlah cairan yang dikembalikan melalui jalur kembali

dan sejumlah cairan yang dikeluarkan melalui jalur

pengeluaran pada dasarnya sama dengan sejumlah cairan

fermentasi yang diambil dari tangki formasi metana,

dicirikan oleh metode ini termasuk mengukur suatu konsntrasi

lumpur dari cairan fermentasi ada tangki formasi metana

dengan unit pengukuran konsentrasi lumpur pertama,

menggunakan suatu konsentrasi lumpur pada bagian lumpur yang

ditentukan sebelumnya sedimentasi cairan yang dibentuk

dengan unit sedimentasi gravitasi dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur kedua, membandingkan konsentrasi lumpur

yang diukur dengan unit pengukur konsentrasi lumpur pertama

dengan konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur kedua dan mengontrol sejumlah pengeluaran

cairan melalui jalur pengeluaran dan sejumlah cairan yang

dikembalikan ke tangki formasi metana melalui jalur

pengeluaran agar konsentrasi lumpur dari cairan yag

dikembalikan ke tangki formasi metana melalui jalur

pengembalian lebih tinggi daripada konsentrasi terkait dari

cairan fermentasi pada tangki formasi metana. [1]

Selanjutnya, invensi ini menyediakan suatu peranti

formasi metana termasuk, suatu tangki formasi metana untuk

memperlakukan suatu sampah organic pada pengelolaan formasi

metana, suatu unit sedimentasi gravitas untuk meperlakukan

lumpur pada cairan fermentasi yang diambil dari tangki

formasi metana pada suatu sedimentasi gravitas untuk

membentuk suatu cairan sedimentasi lumpur dimana konsentrasi

lumpur ditingkatkan menuju suatu bagian bawah, suatu jalur

pengembalian untuk mengembalikan suatu cairan yang mempunyai

suatu konsentrasi lumpur tinggi pada suatu sisi lapisan

bawah dari cairan sedimentasi lumpur pada tangki formasi

metana secara langsung atau tak langsung, dan suatu jalur

(9)

6

suatu konsentrasi terkait rendah pada sisi lapisan atas dari

cairan sedimentasi lumpur keluar dari sistem, dimana

sejumlah dari sejumlah cairan yang dikembalikan melalui

jalur kembali dan sejumlah cairan yang dikeluarkan melalui

jalur keluaran yang dikontrol pada dasarnya sama dengan

sejumlah dari cairan fermentasi yang diambil dari tangi

formasi metana, dicirikan oleh peranti itu termasuk, suatu

unit pengukur konsentrasi lumpur pertama untuk mengukur

mengukur suatu konsentrasi lumpur pada cairan fermentasi

pada tangki formasi metana, suatu unit pengukuranonsentrasi

lumpur kedua untuk mengukur suatu konsentrasi lumpur pada

bagian yang ditentukan sebelumnya dari cairan sdimentasi

lumpur yang dibentuk dengan unit sedimentasi gravitas, dan

suatu peranti kontrol untuk membandingkan suatu konsentrasi

lumpur yang diukur dengan unit pengukuran konsentrasi lumpur

pertama dengan konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit

pengukur tanpa kabel kedua, dan mengontrol sejumlah cairan

yang dikeluarkan melalui jalur keluaran dan sejumlah dari

cairan yang dikembalikan ke tangki formasi metana melalui

jalur kembali agar konsentrasi terkait dari cairan yang

dikembali menuju tangki formasi metana melalui jalur kembali

yang lebih tinggi daripada konsentrasi lumpur dari airan

fermentasi pada tangki formasi metana, dan konsentrasi

lumpur dari cairan yang dikeluarkan melalui jalur keluaran

lebih rendah dari pada konsentrasi lumpur dari cairan

fermentasi pada tangki formasi metananya. [1]

Sesuai dengan invensi ini, bergantung pada konsentrasi

lumpur yang diukur dengan unit pengukuran konsentrasi

lumpur pertama dan konsentrasi lumpur yang diukur dengan

unit pengukuran konsentrasi lumpur kedua, sejumlah dari

pengukuran cairan memalui jalur keluaran dan sejumlah dari

cairan yang dikembalikan menuju tangki fermentasi metana

melalui suatu jalur kembali masing-masing yang dikontrol

agar konsentrasi lumpur dari cairan keluaran melalui jalur

(10)

7

cairan fermentasi pada tangki formasi metana atau agar

konsentrasi lumpur dari cairan yang dikembalikan menuju

tangi formasi metana melalui jalur kembali yang lebih tinggi

daripada konsentrasi lumpur dari cairan fermentasi pada

tangki formasi metana. [3]

Pada kondisi untuk mengatur konsentrasi lumpur dari

keluaran cairan melalui jalur keluaran yang lebih rendah

dari pada konsentrasi dari pada konsentrasi lumpur dari

cairan frekuensi pada terminal formasi metana, konsentrasi

lumpur dari cairan yang dikembalikan pada tangki formasi

metana melalui jalur kembali setelah itu ditarik dengan

lumpur dari bagian bawah dari unit sedimentasi gravitas

menjadi relatif lebih tinggi. Dengan kesamaannya, [1] pada

kondisi ini diatur dari konsentrasi lumpur dari cairan yang

dikembalikan ke tangki dari formasi metana melalui jalur

kembali yang lebih tinggi dari pada konsentrasi lumpur dari

cairan fermentasi pada tangki formasi metana, konsentrasi

lumpur dari pengeluaran cairan melalui jalur pengeluaran

dari bagian atas dari unit sedimentasi gravitas menjadi

relatif rendah. [12]

Dengan demikian, bahwa ketika sifat dari sampah organic

disuplai pada tangki formasi metana yang diubah, dan

konsentrasi lumpur dari cairan fermentasi diambil dari

tangki formasi metana yang difluktuasikan, suatu cairan yang

mempunyai suatu konsentrasi lumpur yang rendah dengan

konsentrasi lumpur yang dikurangi dapat dikeluarkan dari

jalur pengeluaran, dan cairan yang mempunyai konsentrasi

lumpur tinggi dikonsentrasikan pada konsentrasi yang

dibutuhkan dapat dikembalikan pada tangki formasi metana

melalui jalur kembali. Akibatnya, suatu substansi organik [1]

yang diperoleh dapat ditujukan untuk formasi metana yang

ditahan suatu perbandingan dekomposisi yang tinggi dengan

efisien waktu yang baik, selama metanogen yang dipertahankan

pada tangki fermentasi untuk periode waktu yang lama, tanpa

(11)

8

Pada salah satu perwujudan dari invensi ini, hal itu

disukai bahwa unit pengukuran konsentrasi lumpur kedua yang

ditempatkan pada paling sedikit satu dari bagian atas dari

jalur keluaran pada unit sedimentasi gravitas dan bagian

pada jalur keluaran, sejumlah dari pengeluaran cairan

melalui jalur pengeluaran yang dikurangi pada kondisi dimana

konsentrasi lumpur diukur dengan unit pengukur konsentrasi

lumpur kedua yang lebih tinggi dari konsentrasi lumpur yang

diukur dengan unit pengukur konsentrasi lumpur pertama,

sejumlah dari cairan yang dikeluarkan melalui suatu jalu

pengeluaran yang ditingkatkan pada kondisi dimana

konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukuran

konsentrasi lumpur kedua yang lebih rendah dari pada

konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukuran

konsentrasi lumpur pertama, dan sejumlah cairan yang

dikembalikan menuju tangki formasi pertama melalui jalur

kembali yang dikontrol sejumlah dapat diperoleh oleh

subtraksi sejumlah dari cairan yang dikeluarkan melalui

jalur keluaran dari sejumlah cairan fermentasi melalui jalur

keluaran dari sejumlah cairan fermentasi yang diambil dari

tangki formasi metana dan diisi pada unit sedimentasi

gravitas. [0]

Sesuai dengan perwujudan yang diuraikan di atas,

konsentrasi lumpur dari keluaran cairan melalui jalur

keluaran dapat dicegah lebih stabil lagi dan rendah, dan

konsentrasi lumpur dari cairan yang dikembali menuju tangki

formasi metana melalui jalur kembali dapat dijaga secara

relatif tinggi. [1]

Pada perwujudan lainnya, dari invensi ini, hal itu

disukai bahwa unit pengukuran konsentrasi lumpur kedua

adalah disukai bahwa unit pengukuran konsentrasi lumpur

kedua yang ditempatkan pada paling sedikit satu dari bagian

(12)

9

9

bagian pada jalur balik, sejumlah dari cairan yang

dikembalikan pada tangki formasi metana melalui jalur

kembali yang ditingkatkan pada kondisi dimana konsentrasi

lumpur diukur dengan unit pengukur konsentrasi lumpur kedua

yang lebih tinggi dari pada konsentrasi lumpur yang diukur

dengan unit pengukur konsentrasi lumpur pertama, sejumlah

dari cairan yang dikembalikan pada tangki formasi metana

melalui suatu jalur kembali yang dikurangi pada kondisi

dimana konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur kedua lebih rendah dari pada konsentrasi

lumpur yang diukur dengan unit pengukur konsentrasi lumpur

pertama dan sejumlah cairan yang dikeluarkan melalui jalur

keluaran yang dikontrol sejumlah yang dapat diperoleh oleh

subtraksi sejumlah dari cairan yang dikembalikan menuju

tangki formasi metana melalui jalur kembali dari sejumlah

cairan frekuensi yang diambil dari tangki formasi metana dan

diisi dengan unit sedimentasi gravitas. [8]

Sesuai dengan perwujudan disebutkan di atas, konsentrasi

lumpur dari cairan yang dikembalikan menuju tangki formasi

metana melalui jalur kembali dapat dicegah lebih stabil dan

tinggi, serta konsentrasi lumpur dari cairan yang

dikeluarkan melalui jalur pengeluaran dapat dijaga secara

relatif rendah. [0]

Pada invensi ini, hal itu disediakan bahwa suatu tangki

pengaturan sluri untuk memperlakukan sampah organik pada

suatu pra pengolahan untuk membentuk suatu sluri yang

ditempatkan pada suatu tahap sebelumnya dari tangki formasi

metana, dan jalur kembali yang dihubungkan ke paling sedikit

satu dari tangki pengaturan sluri dan tangki formasi metana. [0]

Sesuai dengan perwujudan disebutkan di atas, cairan yang

mempunyai suatu konsentrasi lumpur yang tinggi dibentuk

dengan unit sedimentasi gravitas dapat dikembalikan menuju

tangki formasi metana melalui tangki pengukuran sluri atau

(13)

10

langsung. Pada kondisi untuk mengembalikan cairan yang [15]

mempunyai suatu cairan mempunyai konsentrasi lumpur yang

tinggi menjadi tangki formasi metana melalui tangki pengatur

sluri, cairan yang diperlakukan menuju suatu pengolahan

terlarut atau sejenisnya pada tangki pengukuran sluri agar

sifatnya dimodifikasi untuk cairan yang dengan mudah

diperlakukan pada pengolah formasi metana. Dengan demikian, [6]

efisien pengolahan pada tangki fermentasi metana yang

dicapai, dan efisiensi dekomposisi yang lebih tinggi yang

didapatkan. [1]

Dan juga, pada invensi ini, itu disukai bahwa unit

pengukur konsentrasi lumpur paling sedikit satu yang dipilih

dari kelompok viskometer, suatu densitometer jenis cahaya

pancar infra merah, suatu meter antarmuka lumpur ultrasonik

dan densitometer gelombang mikro. [0]

Efek dari invensi ini. [0]

Sesuai dengan invensi ini, bahkan ketika sifat dari

sampah organik yang disuplai pada tangki formasi metana yang

diisi, dan konsentrasi lumpur dari cairan fermentasi diambil

dari tangki formasi metana difluktuasikan, cairan ini

mempunyai suatu konsentrasi lumpuryang rendah, dengan

konsentrasi lumpur yang dikurangi dapat diolah dan

dikeluarkan dari jalur keluaran didalam periode waktu yang

singkat. Selanjutnya, cairan mempunyai suatu konsentrasi [1]

lumpur yang tinggi yang dikonsentrasikan pada konsentrasi

yang dibutuhkan dapat dikembali menuju tangki formasi metana

dari jalur kembali. Dengan demikian, metanogen pada tangki [3]

fermentasi dapat dijamin, dan metanogen dapat diambil dengan

waktu yang ada mencukupi. Akibatnya, suatu sampah organik [1]

dapat ditujukan untuk fermentasi metana dengan suatu

perbandingan dekomposisi yang tinggi didalam periode waktu

yang singkat, tanpa menggunakan suatu unit sedimentasi

(14)

11

Uraian Singkat Gambar

Gambar 1 adalah pandangan struktur skematik yang

memperlihatkan suatu perwujudan pertama dari peranti formasi

metana dari invensi ini. [0]

Gambar 2 adalah suatu diagram alir yang memperlihatkan

suatu kontrol yang dihasilkan pada peranti kontrol dari

peranti formasi metana sesuai dengan perwujudan pertama yang

diuraikan pada Gambar 1. [0]

Gambar 3 adalah suatu pandangan struktur skematik yang

memperlihatkan suatu perwujuda kedua dari peranti formasi

metana dari invensi ini. [5]

Gambar 4 adalah suatu diagram alir yang memperlihatkan

suatu kontrol yang dihasilkan pada peranti kontrol dari

peranti formasi metana sesuai dengan perwujudan kedua yang

diperlihatkan pada Gambar 3. [0]

Uraian Lengkap Invensi

Perwujudan pertama dari peranti formasi metana dari

invensi ini diukur dengan mengacu pada Gambar 1. [10]

Sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 1, peranti

formasi metana secara utama termasuk suatu tangki pra

pengolahan (1), suatu tangki formasi metana (2) dan tangki

sedimentasi gravitas (3). [1]

Tangki pra pengolahan (1) adalah tangki pengolahan,

bahwa, suatu tangki pengukuran sluri untuk memperlakukan

suatu sampah organik yang dikirim dari suatu sumber suplai

dari suatu sampah organik untuk menggerinda, menghancurkan,

melarutkan, dan sebagainya, untuk mengendalikan sampah

organik kedalam sluri. Tangki pra pengolahan (1) juga

mempunyai fungsi bufer untuk menstabilkan suatu aliran dalam

sejumlah dari sampah organik, dimana diatur kedalam sluri,

pada tangki formasi metana (2) yang diuraikan dibawah.

Dengan tangki pra pengolahan (1), suatu pipa L1 yang

memanjang dari suatu sumber suplai dari sampah organik dan

(15)

12

ini) memanjang dari suatu bagian dasar dari tangki

sedimentasi gravitas (3) pipa L2 dapat dihubungkan dengan

bagian bawah dari sisi dari tangki sedimentasi (3) melalui

suatu pompa P1 dihubungkan.

Pada langkah setelah ini dari tangki pengolahan (1),

tangki formasi metana (2) ditempatkan. Tangki pra pengolahan [5]

(1) dan tangki formasi metana (2) dihubungkan satu sama

lainnya melalui pipa L3 dengan suatu pompa P2 yang saling

dihubungkan.

Tangki formasi metana (2) adalah suatu tangki pengolahan

dimana sampah organik (sluri) yang disuplai pada tangki yang

diperlakukan pada pengolahan anaerobik dengan fungsi dari

bakteri anaerobik seperti metanogen dengan mendekompasatkan

sampai orgnaik ke dalam biogas seperti sutau gas metana.

Pada tangki formasi metana (2), suatu peranti pengaduk (tak

diperlihatkan) untuk mendukung suatu cairan fermentasi pada

tangki dan suatu densitometer lumpur pertama (1)) untuk

mengukur suatu konsentrasi lumpur dari cairan fermentasi

pada tangki yang ditempatkan. Selanjutnya, suatu pipa L4 [1]

untuk diambil dengan biogasnya memanjang dari bagian atas

dari tangki formasi metana (2) dan dihubungkan dengan gas

pembawa, suatu fasilitas utilisasi gas, atau sejenisnya.

Hal itu khusus tak terbatas pada peranti pengadukan saja

sama lamanya dengan peranti yang kemampuan untuk mengaduk

cairan fermentasi pada tangki. Contoh dari peranti pengaduk [0]

termasuk suatu pengaduk yang dilengkapi dengan pisau

pengaduk. Selanjutnya, mekanisme yang mana suatu laluan [1]

untuk bersirkulasi dengan cairan fermentasi pada tangki yang

dibentuk untuk menghasilkan suatu aliran ke arah atas atau

aliran kearah bawah dari cairan fermentasi pada tangki yang

disediakan, dan peranti pengaduk gas untuk mengsirkulasikan

biogas yang dihasilkan untuk menghasilkan gelembung dapat

(16)

13

Densitometer lampu pertama (10) tak secara khusus

dibatasi, dan contoh yang disukai darinya termasuk suatu

viskometer, suatu densitometer jenis cahaya yang menyebar

inframerah yang berdekatan, suatu meter antar muka lumpur

ultrasonik, dan densitometer gelombang mikro. Suatu contoh

dari viskometer adalah “FMV80A” (nama dagang) dibuat oleh

seconic corporation. Selanjutnya, contoh dari densitometer

jenis cahaya penyebaran infra merah yang berdekatan adalah

“SG 200” (nama dagang) dibuat oleh Horiba advance Techno.

Selanjutnya, sebagai densitometer gelombang mikro, “LQ

Series)” (nama dagang) secara komersih cocok dari Toshiba

Corporation dapat digunakan.

Pada langkah selanjutnya dari tangki fermentasi metana

(2), tangki sedimentasi gravitas (3) yang dipasang. Tangki

formasi metana (2) dan tangki sedimentasi gravitas (3) yang

dihubungkan pada satu sama lainnya melalui pipa L5 dengan

pompa P3 yang saling dipasang.

Tangki sedimentasi gravitas 930 adalah satu tangki

pengolahan dimana lumpur pada cairan fermentasi diambil dari

tangki formasi metana (2) yang diperlakukan pada suatu

sedimentasi gravitas, untuk membentuk suatu cairan

sedimentasi lumpur dengan konsentarasi lumpurnya yang

meningkat menuju bagian bawahnya. Contoh dari tangki seperti

itu termasuk suatu tampungan sedimentasi gravitas.

Selanjutnya dengan menempatkan pelat gradien aliran air pada

tangki sedimentasi gravitas (3), kecepatan sedimentasi dari

lumpur dapat diperoleh selanjutnya. Contoh dari tangki

sedimentasi gravitas dilengkapi dengan pelat gradien aliran

air termasuk tangki yang diuraikan pada aplikasi paten

Jepang yang diumumkan no. H06-63321.

Pada suatu sisi dari tangki sedimentasi gravitas (3),

suatu pipa L6 (berhubungan dengan “jalur keluaran” pada

invensi ini) untuk mengeluarkan cairan pada sisi lapisan

atas yang mempunyai suatu konsentrasi lumpur (setelah ini,

(17)

14

yang dihubungkan. Pipa L6 adalah dihubungkan melalui pompa

P4. Selanjutnya pipa L2 dihubungkan ketangki pra pengolahan

(1) yang memanjang dari bagian dasar (bagian bawah pada

contoh ini) dari tangki sedimentasi gravitas (3) agar paling

sedikit sebagian dari lumpur cairan pada sisi lapisan bawah

yang mempunyai konsentrasi lumpur yang tinggi (setelah ini,

mengacu sebagai “cairan konsentrasi lumpur”) dapat

dikembalikan pada tangki pengolahan (1). Selanjutnya, pada

tangi sedimentasi garvitas (3) ini pada bagian atas dari

bagian, dimana pipa (L6) dihubungkan ke tangki sedimentasi

gravitas (3), suatu densitometer lumpur kedua (20) yang

ditepatkan. Densitometer lumpur kedua (20) adalah perwujudan

ini yang ditempatkan agar konsentrasi dari cairan terpisah

lumpur pada bagian lapisan atas dari bagian sedimentasi

lumpur dapat diukur bahkan ketika bagian permukaan atas dari

cairan sedimentasi lumpur pada tangki sedimentasi gravitas

(3) ini difluktuasikan, sehingga densitometer lumpur pertama

(10) yang diuraikan diatas dapat digunakan. Selanjutnya hal

itu disukai bahwa densitometer lumpur kedua (20) ditempatkan

pada rongga dari bagian koneksi diantara bagian tangki

sedimentasi gravitas (3) dan pipa L6.

Suatu piranti kontrol (100) mengontrol operasi dari

pompa P1 dan P4 sesuai dengan diagram alir yang

diperlihatkan pada gambar 2 diuraikan dibawah.

Selanjutnya, operasi dari perwujudan pertama dari metode

formasi metana dari invensi ini yang diuraikan diambil pada

kondisi menggunakan piranti formasi metana yang disebutkan

diatas sebagai contoh.

Suatu sampah organik disuplai pada tangki pra pengolahan

(1) melalui pipa L1 dan L2, dan ditunjukan untuk mengolah

(18)

15

yang diatur kedalam sluri. Metode pra pengeolahan dari

sampah organik dapat diubah secara kira-kira bergantung pada

jenis dan sifat dari sampah organik yang digunakan untuk

pengolahan. Misalnya, pada kondisi dimana sampah organik

yang dibuang, sampah bahan baku, kotoron hewan, atau lumpur

limbah, hal itu disukai bahwa sampah organik yang dicampur

dengan air bersih dan diperlakukan untuk mengolah seperti

penggerindaan dan penghancuran. Selanjutnya, pada kondisi

dimana sampah organik mengalir sejumlah besar kandungan

lemak seperti lemak dan sampah cairan misalnya, asam asetat,

atau asam palmitat, hal itu disukai bahwa sampah organik

dipanaskan pada 65o sampai 80o dengan terlarut.

Sampah organik diatur ke dalam sluri dengan pra

pengolahan disuplai pada tangki formasi metana (2) dengan

pompa P2 melalui pipa L3.

Pada tangki formasi metana (2), cairan fermentasi pada

tangki yang diaduk dengan suatu unit pengadukan (tak

diperlihatkan) secara kontinu atau secara terputus-putus,

agar konsentrasi lumpur dan suhu dari cairan fermentasi pada

tangkimenjari pada sanra seragam. Konsentrasi lumpur dari

cairan fermentasi pada tangki diukur dengan densitometer

lumpur pertama (10), dan hasil pengukuran yang dimasukan

pada peranti kontrol (100).

Sampah organik (sluri)disuplai pada tangki formasi

metana (2) dipertahankan pada tangki formasi metana (2)

untuk suatu periode waktu tertentu, dan sehingga,

diperlakukan pada formasi metana dengan fungsi dari bakteria

anaerobik seperti metanogen. Dan juga, cairan fermentasi ini

pada tangki formasi metana (2) pada sejumlah yang sama

sebagai sampah organik (sluri) yang disuplai pada tangki

formasi metana (2) yang dihisap oleh pompa P3 melalui pipa

(L5) dan disuplai pada tangki sedimentasi gravitas (3).

Sehingga, biogas seperti gas metana dihasilkan ketika sampah

(19)

16

dari tangki melalui pipa L4 dan dipertahankan pada penahan

biogas atau sejenis (tak diperlihatkan).

Pada tangki sedimentasi gravitas (3) ini, lumpur pada

cairan fermentasi diambil dari tangki formasi metana (2)

yang diperlakukan pada sedimentasi gravitas untuk membentuk

cairan sedimentasi lumpur dengan konsentrasi lumpurnya

meningkat menuju bagian bawah, kemudian paling sedikit

sebagian dari cairan sedimentasi lumpur yang dikeluarkan

oleh pompa (P4) melalui pipa L6, selama bagian yang ada

dikembali pada tangki pra pengolahan (10 dengan pompa P1

melalui pipa L2. Selanjutnya, dengan densitometer lumpur

kedua (20), konsentrasi lumpur pada bagian yang ditentukan

sebelumnya dari cairan sedimentasi lumpur yang diukur. Pada

peranti formasi metana dari perwujudan ini, densitometer

lumpur kedua (20) ditempatkan pada tangki sedimentasi

gravitas (3) pada bagian atas dari posisi penghubung

diantara pipa L6 dan tangki sedimentasi gravitas (3). Dengan

demikian, pada densitometer lumpur kedua (20), konsentrasi

lumpur dari cairan pemindah lumpur yang diukur. Kemudian,

hasil dari pengukuran pada densitometer lumpur kedua (20)

dimasukan pada peranti kontrol (100).

Ketika hasil dari pengukuran pada densitometer lumpur

pertama (10) dan densitometer lumpur kedua (20)

masing-masing dimasukan pada peranti kontrol (100), peranti kontrol

(100) mengirim sinyal keluaran pada pompa P1 dan P4 agar

nilai yang diukur dari densitometer lumpur kedua (20) lebih

kecil daripada densitometer lumpur pertama (10), dan

sehingga, kontrol sejumlah cairan yang dikembali menuju

tangki prapengolahan (1) melalui pipa L2 (setelah ini,

mengacu sebagai “jumlah kembali dari cairan konsentrat

lumpur') dan sejumlah cairan dikeluarkan melalui pipa L6

(setelah ini mengacu sebagai “jumlah keluaran dari cairan

terpisah lumpur “).

Lebih khusus lagi, sebagaimana yang diilustrasikan pada

(20)

17

densitometer lumpur pertama (10) dan densitometer lumpur

kedua (20) masing-masing dimasukkan (langkah S1), suatu

nilai yang diukur C1 dari densitometer lumpur pertama (10)

dibandingkan dengan nilai yang diukur C2 dari densitometer

lumpur kedua (200 (langkah (S2).

Pada kondisi dimana nilai yang diukur C2 dari

densitometer lumpur kedua (20) lebih besar dari pada nilai

yang diukur C1 dasar densitometer lumpur pertama (10), hal

itu dimaksudkan bahwa konsentrasi lumpur dari cairan

terpisah lumpur dikeluarkan melalui pipa L6 adalah tinggi.

Dengan demikian, keluaran dari pompa P4 yang dikurangi untuk

menurunkan sejumlah pengeluaran dari cairan terpisah lumpur

yang dikeluarkan melalui pipa L6. Secara simultan, keluaran

dari pompa P1 dikontrol agar sejumlah kembali dari cairan

konsentrasi lumpur yang dikembalikan melalui pipa L2 adalah

sejumlah dapat diperoleh melalui keluaran subtraksi sejumlah

dari aliran terpisah lumpur dari jumlah cairan fermentasi

diambil dari tangki formasi metana (2) dan pengisian pada

tangki sedimentasi gravitas (3). Secara khusus, menurunkan

jumlah keluaran dari cairan terpisah lumpur dengan mengalir

keluaran dari pompa P4 kebutuhan untuk meningkatkan pada

jumlah kembalian dari cairan konsentrasi lumpur. Dengan

demikian, keluaran dari pompa P1 ditingkatkan (langkah S3).

Sehingga, cairan pemisah lumpur seperti kondisi yang

mempunyai suatu konsentrasi lumpur yang tinggi dapat dicegah

dari yang dikeluarkan, dan metanogen dapat dipertahankan

pada tangki formasi metana (2) selama periode waktu yang

lama.

Disamping itu, pada kondisi dimana nilai yang diukur

(C2) dari densitometer lumpur kedua (20) lebih kecil dari

pada nilai yang diukur (C1) dari densitometer lumpur pertama

(10), hal itu dimaksudkan bahwa konsentrasi lumpur dari

cairan pemisah lumpur dikeluarkan melalui pipa L6 yang

rendah. Dengan demikian, keluaran dari pompa (P4)

(21)

18

cairan pemindah lumpur yang dikeluar melalui pipa (L6).

Secara simultan, keluaran dari pompa P1 dikontrol agar

sejumlah kembali dari cairan konsentrasi lumpur dikembalikan

melalui pipa L2 adalah jumlah yang didapat diperoleh melalui

subtraksi pada sejumlah cairan pemindah lumpur dari sejumlah

cairan fermentasi diambil dari tangki formasi metana (2) dan

diiisi dengan tangki sedimentasi gravitas (3). Secara

khusus, peningkatan dari jumlah peningkatan dari cairan

pemisah lumpur dengan menggunakan keluaran pompa P4

ditentukan reduksi pada jumlah kembali dari cairan

konsentrasi lumpur. Dengan demikian keluaran dari pompa P1

dikurangi (langkah S4). Sehingga, kecepatan keluaran dari

cairan fermentasi yang diisi pada tangki sedimentasi

gravitas (3) dapat dicampur, dengan demikian menghasilkan

efisien pada pengolahannya.

Sehingga dengan operasi seperti itu, cairan pemisah

lumpur seperti kondisi yang mempunyai suatu konsentrasi

lumpur yang tinggi dapat dicegah dari keluaran melalui pipa

L6. Dengan demikian, konsentrasi lumpur dari cairan

konsentrasi lumpur dikembalikan melalui pipa L2 dijaga

secara relatif tinggi dan bakteri pada lumpur dapat

dikembalikan pada tangki formasi metana (2) untuk

mempertahankan sejumlah bakteri yang dibutuhkan untuk

formasi metana kapan saja.

Sesuai dengan metode konvensional, sejumlah yang

dikembalikan dari tangki sedimentasi gravitas (3) ini

menjadi tangki formasi metana (2) dan sejumlah saluran

keluar dari sistem melalui pipa L6 dijaga konstan.

Sebagaimana yang diuraikan di atas, kecepatan sedimentasi

lumpur pada unit sedimentasi gravitas cenderung untuk

menurun sehingga konsentrasi lumpur meningkat. Dengan

demikian, agar mengembalikan cairan konsentrasi lumpur

dengan konsentrasi lumpur nya yang ditingkatkan secara cukup

untuk tangki formasi metana, dan untuk mengisi cairan

(22)

19

secara mencukupi keluar dari sistem, hal itu dibutuhkan

untuk membagi kedalam suatu faktor keamanan yang

dipertimbangkan fluktuasi pada beban dari sampah organic dan

pengikat dari kapasitas tangki, dimana membuat suatu

konfigurasi peranti yang diselesaikan.

Sebaliknya sesuai dengan invensi ini, penggerak pipa P1

dan P4 dikontrol agar nilai yang diukur dari densitometer

lumpur kedua (20) lebih kecil dari pada dari densitometer

lumpur pertama (10) sebagaimana yang diuraikan di atas.

Dengan demikian, bahkan ketika beban dari sampah organik

pada tangki formasi metana (2) difluktuasikan dibawah

kondisi bawah kapasitas dari tangki sedimentasi gravitas (3)

ini secara relatif kecil, konsentrasi lumpur dari cairan

pemindah lumpur dikeluarkan melalui pipa L6 dapat dijaga

rendah, dan konsentrasi lumpur yang dikembalikan ke pada

tangki formasi metana (2) dapat dijaga tetap tinggi.

Sehingga sampah organik ini dapat diperlakukan pada formasi

metana secara efisien pada perbandingan dekomposisi yang

tinggi.

Pada perwujudan ini, cairan konsentrasi lumpur adalah

dikembalikan dari tangki sedimentasi gravitas (3) menuju

tangki pra pengolahan (1) dengan demikian mengembalikan

cairan konsentrasi lumpur pada tangki formasi metana (2)

secara langsung dengan menghubungkan pipa L2 menuju tangki

formasi metana (2). Bahkan juga, hal itu disukai bahwa

cairan konsentrasi lumpur dikembalikan ke tangki pra

pengolahan (1) menyebabkan cairan konsentrasi lumpur, yang

akan diperlakukan pada pengolahan seperti soludilitas atau

sejenisnya, dan sehingga, mempunyai ciri yang lebih mudah

diperlakukan pada pengolahan formasi metana, dan akibatnya,

efisien pengolahan pada tangki formasi metana (2) diperoleh

(23)

20

Selanjutnya, densitometer lumpur kedua (20) ditempatkan

pada bagian atas dari pipa L6 pada tangki sedimentasi

gravitas (3). Kemungkinan lainnya, densitometer lumpur kedua

(20) dapat dipasang pada pipa L6 dengan menggunakan

konsentrasi lumpur dari cairan (cairan pemindah lumpur)

lewat melalui pipa L6 secara langsung. [0]

Selanjutnya, perwujudan kedua dari peranti formasi

metana dari invensi ini diukur dengan mengacu pada Gambar 3.

Hal itu dipahami bahwa bagian yang pada dasarnya sama

sehingga perwujudan pertama yang dikehendaki dengan nomor

acuan yang sama dan ukuran darinya yang diabaikan.

Perwujudan kedua yang berbeda dari perwujudan pertama

bahwa densitometer lumpur kedua (21) yang ditempatkan pada

tangki sedimentasi gravitas (3) ini pada bagian bahwa

posisinya, dimana pipa L6 dihubungkan ke tangki sedimentasi

gravitas (3). [0]

Lebih khusus lagi, pada perwujudan ini, konsentrasi

lumpur dari cairan yang mempunyai konsentrasi lumpur yang

tinggi (cairan konsentrasi lumpur) pada sisi lapisan bawah

dari cairan sedimentasi lumpur diukur dengan densitometer

lumpur kedua (21). [5] Densitometer lumpur kedua (21)

ditempatkan disukai pada bagian dasar dari tangki

sedimentasi gravitas (3), dan lebih disukai pada rongga dari

bagian penghubung diantara tangki sedimentasi gravitas (3)

dan pipa L2,

Pada perwujudan ini, ketika hasil dari pengukuran pada

densitometer lumpur pertama (10) dan densitometer kedua (21)

masing-masing meng-input pada peranti kontrol (101), peranti

kontrol (101) mengirimkan sinyal keluaran pada pompa P1 dan

P4, agar nilai yang diukur dari densitometer lumpur kedua

(20) lebih besar dari pada dari densitometer lumpur pertama

(10), dan sehingga, mengontrol sejumlah kembalian dari

cairan konsentrasi lumpur dan jumlah keluaran dari cairan

(24)

21

Lebih disukai, sebagaimana yang diperlihatkan pada

Gambar 4, ketika hasil pengeluaran pada densitometer lumpur

pertama (10) dan densitometer lumpur kedua (21)

masing-masing meng-input (langkah S11), suatu nilai yang diukur C1

dari densitometer lumpur pertama (10) dibandingkan dengan

nilai yang diukur C2' dari densitometer lumpur kedua (21)

itu dimaksudkan bahwa konsentrasi lumpur dari cairan

konsentrasi lumpur yang dikembalikan melalui pipa (2) yang

tinggi. Dengan demikian, keluaran dari pompa P1 ditingkatkan

untuk menurunkan sejumlah cairan konsentrasi lumpur yang

dikembalikan melalui pipa L2. Kesamaannya, keluaran dari [5]

pompa P4 dikontrol agar sejumlah pengeluaran dari cairan

pemisah lumpur dikeluarkan melalui pipa L6 adalah jumlah

yang dapat diperoleh dengan mensubstraksi sejumlah cairan

konsentrasi lumpur yang dikembalikan melalui pipa L2 dari

jumlah cairan fermentasi yang diambil dari tangki formasi

metana (2) dan diisi dengan tangki sedimentasi gravitas (3).

Khususnya, untuk meningkatkan jumlah kembali dari cairan

konsentrasi lumpur dengan meningkat keluaran dari pompa P1

untuk kebutuhan reduksi pada sejumlah keluaran dari cairan

pemisah lumpur. Dengan demikian, keluaran dari pompa P4 yang

dikurangi (langkah S13). Sehingga, lumpur dapat dikembalikan

dengan tangki formasi metana (2) secara efisien, dengan

menjaga sejumlah dari keberadaan waktu yang dibutuhkan

bakteri untuk fermentasi.

Disamping itu, pada kondisi dimana nilai pengeluaran

C2' dari densitometer tangki kedua (21) yang lebih kecil

daripada nilai yang diukur C1 dari densitometer lumpur

pertama (10), hal itu dimaksudkan bahwa konsentrasi lumpur

dari cairan konsentrasi lumpur yang dikembalikan melalui

(25)

22

dikurangi untuk menurunkan jumlah cairan konsentrasi lumpur

yang dikembalikan melalui pipa L2, secara sama, keluaran

dari pompa P4 yang dikontrol agar jumlah keluaran dari

cairan pemisah lumpur yang dikeluarkan melalui pipa L6

adalah sejumlah yang dapat diperoleh dengan mensubstraksi

sejumlah cairan fermentasi yang diambil dari tangki formasi

metana (2) dan diisi dengan tangki sedimentasi gravitas (3).

Khususnya, mereduksi jumlah kembali dari cairan konsentrasi

lumpur dengan menurunkan keluaran dari pompa P1 kebutuhan

untuk meningkatkan jumlah keluaran dari cairan pemisah

lumpur. Dengan demikian, keluaran pompa P4 ditingkatkan

(langkah S14). Sehingga, cairan pada kondisi demikian yang

mempunyai suatu konsentrasi lumpur yang rendah dapat dicegah

dari kembari bakteri pada tangki formasi metana (2),

akibatnya konsentrasi bakteri pada tangki formasi metana (2)

dapat dicegah dari penurunan.

Sehingga, dengan operasi seperti itu, lumpur yang

dikembalikan pada tangki formasi metana (2) Ssecara efisien.

Dengan demikian, konsentrasi lumpur dari cairan pemindah

lumpur yang dikeluarkan melalui pipa L6 dijaga secara

relative rendah, dimana dapat membuatnya mudah untuk

opengolah pengeluaran yang berangkai,

Sesuai dengan perwujudan ini, sejumlah pengambilan dari

lumpur yang dikonsentrasikan dikontrol selama konsentrasi

lumpur dari cairan konsentrasi lumpur yang diukur. Dengan

demikian, cairan konsentrasi lumpur yang dikonsentrasikan

lebih pasti pada konsentrasi lumpur yang dikehendaki,

disukai, 5 sampai 3 kali, lebih disukai 2 sampai 2 kali dari

konsentrasi lumpur dari cairan fermentasi pada tangki

formasi metana (2), dapat dikembalikan pada tangki metana

(2) secara langsung atau tak langsung. [0]

Densitometer lumpur kedua (21) ditempatkan pada bagian

(26)

23

Kemungkinan lainnya, densitometer lumpur kedua (21)

dapat ditempatkan pada pipa L1 dengan mengukur konsentrasi

lumpur dari cairan (cairan konsentrasi lumpur) lewat melalui

pipa L1 secara langsung.

Selanjutnya, operasi yang diambil keluar dari cairan

fermentasi dari tangki formasi metana (2) dan mengisinya

pada tangki sedimentasi gravitas (3) dapat dihasilkan secara

kontinu atau secara terputus – putus pada waktu interval

yang ditentukan sebelumnya. Pada kondisi dimana cairan

fermentasi diisi pada tangki sedimentasi gravitas (3) secara

terputus – putus jika pengukuran dari jumlah kembali dari

cairan konsentrasi lumpur dan sejumlah peningkatan dari

cairan pemisah lumpur yang mencapai sejumlah dari cairan

formasi yang diisi dari tangki fermentasi metana (2) pada

tangki sedimentasi gravitas (3), dengan dari pompa P1 dan P4

dapat dihentikan dan cairan fermentasi dapat diisi dari

tangki formasi metana (2) ke tangki sedimentasi gravitas (3)

kembali.

Selanjutnya, suatu meteran ketinggian untuk mengukur

suatu permukaan cairan ketinggian pada tangki dapat

ditempatkan pada tangki formasi metana (2) dan tangki

sedimentasi gravitas (3) dan penggerak pompa P2 dan P3 dapat

dikontrol agar ketinggian permukaan cairan pada setiap

tangki dimana suatu kisaran yang ditentukan sebelumnya.

Misalnya, jika ketinggian permukaan cairan pada tangki

formasi metana (2) melebihi suatu nilai yang ditentukan

sebelumnya, penggerak dari pompa P3 adalah ditingkatkan

selama menghentikan atau mengurangi penggerakan dari pompa

P2. Selanjutnya, jika ketinggian permukaan cairan pada

tangki sedimentasi gravitas (3) ini melebihi nilai yang

ditentukan sebelumnya, penggerak dari pompa P3 dihentikan

(27)

24

Selanjutnya, jika ketika permukaan cairan pada tangki

sedimentasi gravitas (3) ini dibawah nilai yang ditentukan

sebelumnya, penggerak dari pompa P3 ditingkatkan. [10]

CONTOH

(contoh 1)

Formasi metana yang dihasilkan menggunakan peranti

formasi metana yang diperlihatkan pada Gambar . sebagaimana

tangki formasi metana (2), tangki dengan kapasitas 5L yang

digunakan. Sebagai tangki sedimentasi gravitas (3), suatu

tangki ini dengan kapasitas dari p, 5L digunakan.

Selanjutnya, sebagai densitometer lumpur (10 dan 20), suatu

viscometer jenis osilasi “VM-10A)” nama dagang yang

diproduksi oleh SECONIK corporation yang digunakan.

Selanjutnya, seperti sampah organic, suatu lumpur campuran

(dimana perbandingan dari konsentrasi TS dari lumpur

sedimentasi awal pada konsentrasi TS dari lumpur yang

berlebih adalah 6:4) dari pengolahn sampah, mempunyai suatu

konsentrasi padatan sekitar 30.[000 mg/L dan20] konsentrasi dari

zat organik tak volatile (VS) sekitar 25.[000 mg/L20] digunakan.

Hal itu harus dipahami bahwa konsentrasi TS (endapan

setelah evaporasi yang diukur sesuai dengan metode uji

sampah – 2.2.9. Lebih khusus lagi konsentrasi TS dari cairan

sampel yang diperoleh dengan membagi sejumlah dari pandangan

yang ada setelah pengeringan pada 110 C dengan volume o asal

dari cairan sampel. Selanjutnya, konsentrasi VS dari cairan

fermentasi diperoleh dengan mensubstraksi konsentrasi abu,

diperoleh dengan membagi massa dari pandangan yang ada

setelah pemanasan pada 600 oC ± 25 dengan volume asal dari o

cairan sampel, dari konsentrasi TS dari cairan fermentasi

(mg/L) (nilai yang diperoleh dengan membagi massa padatan

yang ada setelah pengeringan pada 110 C dengan volume asal o

dari cairan sampel).

Suatu sluri yang diisi dengan tangki formasi metana (2)

(28)

25

melalui pompa P2, dan formasi metana dihasilkan berdasarkan

beban dari waktu yang ada selama 10 hari (500 mL dari

sejumlah lumpur campuran yang diisi perharinya).

Selanjutnya, cairan fermentasi diisi dari tangki formasi

metana (2) dengan tangki sedimentasi gravitasi (3) pada

empat rendaman perhari melalui pompa P3. Pada aliran dari

operasi sebagai berikut, cairan fermentasi yang dihisap dari

tangki formasi metana (2) dan kemudian sluri yang disuplai. [5]

Selama formasi metana, pengerak pompa P1 dan P4 telah

dikontrol sesuai dengan diagram air yang diperlihatkan pada

Gambar 2, agar nilai pengukuran dengan densitometer lumpur

pertama (10) yang lebih besar dari pada dengan densitometer

lumpuer kedua (20) yang demikian mengontrol sejumlah cairan

dikembaliukan menuju tangki pra pengolahan (1) sampai pipa

L2 dan sejumlah cairan yang dikeluarkan melalui pipa L6.

Jumlah dari cairan yang dikembalikan ke tangki prapengolahan

[5]

(1) melalui pipa L2 yang diatur dengan jumlah yang dapat

diperoleh dengan mensubtraksikan sejumlah keluaran cairan

melalui pipa L6 dari sejumlah cairan fermentasi yang diisi

menuju pipa sedimentasi gravitas (3). [3]

Konsentrasi VS dari cairan fermentasi, setelah melewati

30 hari dari pencapaian kondisi dari waktu yang ada 10 hari

yang diukur pada 10,500 mg/L dan perbandingan dari

dekomposisi adalajh 58,9%. [5]

(Contoh 2)

Fermentasi metana dihasilkan pada cara yang sama pada

contoh 1, kecuali bahwa penggerak dari pompa P1 dan 4 telah

dikontrol sesuai dengan diagram alir yang diperlihatkan pada

(29)

26

diperlihatkan pada gambar 3. Sejumlah cairan dikeluarkan [5]

melalui pipa L6 diatur jumlah yang diperoleh dengan

mensubstraksi sejumlah cairan yang dikembalikan pada tangki

prapengolahan (1) melalui pipa L2 dari sejumlah cairan

fermentasi yang diisi dengan tangki sedimentasi gravitas

(3). Konsentrasi VS dari cairan fermentasi, setelah melewati

selama 30 hari dari pencapaian kondisi waktu yang ada dari

10 hari, diukur dengan 10,100 mg/L dan perbandingan dari

dekomposisi VS adalah 59,6%.

(Contoh perbandingan 1)

Fermentasi metana dihasilkan dengan cara sesuai contoh

1. Kecuali bahwa jumlah total dari cairan pada tangki

sedimentasi gravitas (3) diisi melalui pipa L6 pada Contoh

1.

Konsentrasi VS dari cairan fermentasi, setelah melewati

30 hari dari pencapaian kondisi dari waktu yang ada dari 10

hari pada tangki fermentasi metana (2) dari sampai organik

yang diisi dengan tangki fermentasi metana (2) (500 mL yang

diisi per harinya), di ukur dengan 11,600 mg/L dan

perbandingan dari dekomposisi VS adalah 53,6 %. [13]

(Contoh perbandingan 2)

Fermentasi metana yang dihasilkan pada cara yang sama

dengan contoh 1, kecuali bahwa sejumlah cairan yang

dikembalikan dengan tangki prapengolahan (1) melalui pipa L2

dari tangki sedimentasi gravitas (3) diatur pada 50 mL dan

sejumlah cairan yang dikeluarkan melalui pipa L6 adalah

diatur pada 50 mL pada contoh 1.

Konsentrasi VS dari cairan fermentasi, setelah melewati

waktyu 30 hari dari pencapaian kondisi waktu yang ada selama

10 hari pada tangki fermentasi metana (2) dari sampah

organik yang diisi dengan tangki fermentasi metana (2), di

ukur denga 11,300 mg/L dan perbandingan dari dekomposisi VS

(30)

27

Uraian dari simbol acuan;

1 : tangki pra pengolahan

2 : tangki fermentasi metana

3 : tangki sedimentasi gravitas

10 : densitometer lumpur pertama

20,21 : densitometer lumpur kedua

100, 101 : peranti kontrol

L1 sampai L6 : pipa

(31)

28

Klaim

1.Suatu metode fermentasi metana, meliputi ;

Memperlakukan sampah organik pada pengolahan fermentasi

metana pada tangki fermentasi metana;

Mengambil suatu cairan fermentasi yang keluar dari

tangki sedimentasi metana oleh sejumlah cairan sedimentasi

lumpur dimana konsentrasi lumpur meningkat menuju bagian

bawah dengan suatu unit sedimentasi gravitas;

Mengembalikan suatu cairan yang mempunyai suatu

konsentrasi lumpur pada sisi lapisan rendah dari cairan

sedimentasi lumpur pada tangki fermentasi metana secara

langsung maupun tak langsung melalui jalur pengembalian;

Mengeluarkan cairan yang mempunyai suatu konsentrasi

lumpur rendah pada suatu sisi lapisan atas dari cairan

sedimentasi lumpur yang keluar dari sistem melalui suatu

jalur keluaran, dan

Mengontrol jumlah dari sejumlah cairan yang

dikembalikan melalui jalur pengembali dan sejumlah cairan

buangan melalui jalur keluaran yang pada dasarnya sama

dengan jumlah dari cairan fermentasi yang diambil dari

tangki metana,

Dicirikan oleh metode yang meliputi;

Mengukur suatu konsentrasi lumpur dari cairan

fermentasi pada tangki fermentasi metana dengan suaru unit

pengukur konsentrasi lumpur pertama; [3]

Mengukur konsentrasi lumpur pada bagian yang ditentukan

sebelumnya dari cairan sedimentasi lumpur dengan suatu unit

pengukur konsentrasi lumpur kedua; [3]

Membandingkan konsentrasi lumpur yang diukur dengan

unit pengukur konsentrasi lumpur pertama dengan konsentrasi

lumpur yang diukur dengan unit pengukur konsentrasi lumpur

kedua, dan

mengontrol jumlah dari keluaran cairan melalui jalur

(32)

29

tangki fermentasi metana jalur kembali agar konsentrasi

lumpur dari cairan buangan melalui jalur keluaran yang lebih

rendah dari pada konsentrasi lumpur dari cairan fermentasi

pada tangki fermentasi metana, atau agar konsentrasi lumpur

dari cairan yang dikembalikan pada tangki fermentasi metana

melalui jalur kembali yang lebih tinggi dari pada

konsentrasi lumpur dari cairan fermentasi pada tangki

fermentasi metana.

2. Metode fermentasi metana sesuai dengan klaim 1, [3]

dimana unit pengukur konsentrasi lumpur kedua ditempatkan

pada paling sedikit satu dari bagian atas dari jalur

keluaran pada unit sedimentasi gravitas dan bagian pada

jalur keluaran, jumlah dari keluaran cairan melalui jalur

keluaran yang direduksi pada suatu kondisi dimana

konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur kedua yang lebih tinggi dari pada

konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur pertama, sejumlah cairan yang dikeluarkan

melalui jalur keluaran yang ditingkatkan pada kondisi dimana

konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur kedua yang lebih rendah dari konsentrasi

lumpur yang diukur dengan konsentrasi lumpur pertama pada

unit pengukur, dan sejumlah cairan yang dikembalikan dengan

tangki fermentasi metana melalui jalur kembali yang

dikontrol dengan jumlah yang diperoleh dengan substraksi

sejumlah keluaran cairan melalui jalur keluaran dari

sejumlah cairan fermentasi diambil dari tangki fermentasi

metana dan diisi dengan unit sedimentasi gravitas.

3. Metode fermentasi metana [4] sesuai dengan klaim 1,

dimana unit pengukur konsentrasi lumpur kedua ditempatkan

pada paling sedikit satu bagian dibawah jalur keluaran pada

unit sedimentasi gravitas dan bagian pada jalur kembali,

(33)

30

metana melalui jalur kembali yang ditingkatkan pada kondisi

dimana konsentrasi lumpur diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur kedua yanglebih tinggi dari pada

konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur pertama, sejumlah dari cairan yang

dikembalikan pada tangki fermentasi metana melalui jalur

kembali yang direduksi pada kondisi dimana konsentrasi

lumpur yang diukur dengan unit pengukur konsentrasi lumpur

kedua yang lebih rendah dari pada konsentrasi lumpur yang

diukur dengan unit pengukur konsentrasi lumpur pertama dan

sejumlah keluaran cairan melalui jalur keluaran yang

dikontrol dengan jumlah yang diperoleh dengan mensubstraksi

sejumlah cairan yang dikembalikan dengan tangki fermentasi

metana melalui jalur kembali dari sejumlh cairan fermentasi

yang diambil dari tangki fermentasi metan dan diisi dengan

unit sedimentasi gravitas.

4. Metode fermentasi metana sesuai dengan salah satu [4]

dari klaim 1 sampai 3, dimana tangki pengatur sluri untuk

memperlakukan sampah organik dengan prapengolahan untuk

membentuk suatu sluri yang ditempatkan pada langkah awal

dari tangki fermentasi metana, danjalur kembali yang

dihubungkan paling sedikit satu dari tangki pengatur sluri

dan tangki fermentasi metana.

5. Suatu peranti fermentasi metana, meliputi :

suatu tangki fermentasi metana untuk diperlakukan suatu

sampah organik pada suatu pengolahan fermentasi metana ;

suatu unit sedimentasi gravitas untuk memperlakukan suatu

lumpur pada cairan fermentasi yang diambil dari tangki

fermentasi metana dengan sedimentasi untuk membentuk suatu

cairan sedimentasi lumpur dimana sedimentasi lumpur yang

meningkatkan menuju bagian bawah;

jalur kembali untuk mengembalikan cairan yang mempunyai

(34)

31

dari cairan sedimentasi lumpur pada tangki fermentasi metana

secara langsung atau tak langsung dan jalur keluaran untuk

mengeluarkan cairan yang mempunyai suatu konsentrasi lumpur

yang rendah pada sisi lapisan atas dari cairan sedimentasi

lumpur keluar dari suatu sistem, d imana jumlah dari

sejumlah cairan yang kembali melalui jalur kembali dan

sejumlah dari cairan yang dikeluarkan melalui jalur keluaran

dikontrol pada dasarnya sama dengan jumlah dari cairan

fermentasi yang diambil dari tangki fermentasi metana ,

dicirikan oleh peranti meliputi;

suatu unit pengukur konsentrasi lumpur pertaman untuk

mengukur suatu konsentrasi lumpur pada cairan fermentasi

pada tangki fermentasi metana;

suatu unit pengukur konsentrasi lumpur kedua untuk

mengukur konsentrasi lumpur pada bagian yang ditentukan

sebelumnya dari cairan sedimentasi lumpur dibentuk oleh unit

sedimentasi gravitas; dan [3]

suatu peranti kontrol untuk membandingkan

konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur dengan konsentrasi lumpur yang diukur

dengan unit pengukur konsentrasi lumpur kedua dan mengontrol

sejumlah dari keluaran cairan melalui jalur keluaran dan

sejumlah dari cairan yang dikembalikan pada tangki

fermentasi metana melalui jalur kembali agar konsentrasi

lumpur dari cairan yang dikembali pada tangki fermentasi

metana melalui jalur kembali yang lebih tinggi dari pada

konsentrasi lumpur dari cairan fermentasi pada tangki

fermentasi metana, dan konsentrasi lumpur dari keluaran

cairan melalui jalur keluaran yang lebih rendah dari pada

konsentrasi lumpur dari cairan fermentasi pad tangki

fermentasi metana.

6. Suatu peranti fermentasi metana sesuai dengan klaim

5, dimana unit pengukur konsentrasi lumpur kedua yang

dipasang pada paling sedikit satu dari bagian di atas dari

(35)

32

pada jalur keluar, dan dimana peranti kontrol ditempatkan

untuk mengontrol agar sejumlah cairan yang dikeluarkan

melalui jalur keluaran yang direduksi pada suatu kondisi

dimana konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukuran

konsentrasi lumpur kedua yang lebih tinggi dari pada

konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur pertama, sejumlah dari cairan yang diisi

melalui jalur pengisian yang ditingkatkan pada kondisi

dimana konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentarsi lumpur kedua yang lebih rendah dari pada

konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumour pertama, dan sejumlah dari cairan yang

dikembalikan ke tangki fermentasi metana melalui jalur

kembali yang dikontrol dengan suatu jumlah dapat diperoleh

dengan mensubstraksi sejumlah cairan yang dikeluarkan

melalui jalur keluaran dari sejumlah cairan fermentasi

diambil dari tangki fermentasi metana dan diisi dengan unit

sedimentasi gravitas.

7. Suatu peranti fermentasi metana sesuai dengan klaim

5, dimana unit pengukur konsentrasi lumpur kedua ditempatkan

pada paling sedikit satu dari bagian bawah dari jalur

keluaran pada unit sedimentasi gravitas dan bagian pada

jalur kembali dan dimana peranti kontrol yang ditempatkan

untuk mengontrol agar sejumlah cairan dikembalikan ke tangki

fermentasi metana melalui jalur kembali yang ditingkatkan

pada kondisi dimana konsentrasi lumpur yang diukur dengan

unit pengukur konsentrasi lumpur kedua adalah lebih tinggi

dari pada konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit

pengukur konsentrasi lumpur pertama, sejumlah dari cairan

yang dikembalikan dengan tangki fermentasi metana

melaluijalur keluaran yang direduksi pada kondisi dimana

konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur kedua yang lebih rendah dari pada

(36)

33

konsentrasi lumpur pertama dan sejumlahcairan yang

dikeluarkan melalui jalur keluaran yang dikontrol dengan

jumlah dapat diperoleh dengan mensubtraksi sejumlah dari

cairan yang dikembalikan dengan tangki fermentasi metana

melalui jalur kembali dari sejumlah cairan fermentasi yang

diambil dri tangka fermentasi metana dan diisi dengan unit

sedimentasi gravitas.

8. Peranti fermentasi metana sesuai dengan salah satu

dari klaim 5 sampai 7, dimana tangki pengaturan sluri untuk

memperlakukan suatu sampah organik dengan pra perlakuan

untuk membentuk sluri yang ditempatkan pada suatu langkah

sebelumnya dari tangki fermentasi metana, dan jalur kembali

yang dihubungkan paling sedikit satu dari tangki pengaturan

sluri dan tangki fermentasi metana.

9. Peranti fermentasi metana sesuai dengan [19] salah satu

dari klaim 5 sampai 8, dimana unit pengukur konsentrasi

lumpur paling sedikit satu yang dipilih dari kelompok yang

terdiri dari viskosimeter, suatu densitomter jenis cahaya

yang tersebar inframerah yang berdekatan, suatu meter

antarmuka lumpur ultrasonik dan densitometer gelombang

(37)

34

Abstrak

METODE FERMENTASI METANA DAN PERANTI FERMENTASI METANA

Disediakan suatu metode fermentasi metana dan peralatan

fermentasi metana, yang mampu untuk mencegah perbandingan

dekomposisi yang tinggi dengan efisiensi waktu yang baik

bahkan tanpa konfigurasi peralatan yang rumit. Fermentasi [16]

metana dihasilkan menggunakan suatu peralatan fermentasi

yang termasuk suatu unit pengukur konsentrasi fermentasi

lumpur pertama (10) untuk mengukur suatu konsentrasi lumpur

pada cairan fermentasi pada tangka fermentasi metana (2),

suatu unit pengukur konsentrasi lumpur kedua (20) untuk

mengukur suatu konsentrasi lumpur pada bagian cairan

sedimentasi lumpur yang diutentukan sebelumnya dibentuk

dengan tangki sedimentas gravitas (3), dan suatu peranti

control (100) untuk membandingkan konsentrasi lumpur yagn

diukur dengan unit pengukur konsentrasi lumpur pertama (10)

dengan konsentrasi lumpur yang diukur dengan unit pengukur

konsentrasi lumpur kedua (20) dan mengkontrol sejumlah

cairan agar konsentrasi lumpur dari cairan yang dikembalikan

dengan tangki fermentasi metana (2) melalui suatu jalur

kembali (L2) yang lebih tinggi dari pada konsentrasi lumpur

dari cairan fermentasi pada tangki fermentasi metana (2) dan

konsentrasi lumpur dari cairan yang dikeluarkan melalui

jalur keluaran (L6) yang lebih rendah dari pada konsentrasi

lumpur dari cairan fermentasi pada tangki fermentasi metana

(38)
(39)
(40)
(41)

Gambar

Gambar 1
Gambar 2, ketika dihasilkan dari pengukuran pada
Gambar 4 , ketika hasil pengeluaran pada densitometer lumpur
Gambar 2 , agar nilai pengukuran dengan densitometer lumpur

Referensi

Dokumen terkait

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui konsentrasi dan lama fermentasi optimum dari susu kedelai hasil fermentasi BAL dalam menghasilkan antioksidan

Sementara, konsentrasi gas metana hasil penelitian Ni’mah [6] menyebutkan bahwa konsentrasi tertinggi yang diperoleh dari fermentasi satu tahap biogas dengan

Judul tesis ini adalah ”Kajian Gravity Thickener sebagai Alat Pemisah Lumpur Keluaran Fermentor pada Pembuatan Biogas dari Fermentasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

Semakin rendah konsentrasi urin sapi fermentasi dan semakin lama interval waktu aplikasi urin sapi fermentasi akan memberi pengaruh yang lebih tinggi terhadap pertumbuhan dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penambahan ragi tape dan waktu fermentasi terhadap karakteristik cairan pulpa hasil samping selama fermentasi

konsentrasi garam rendah dengan lama fermentasi yang sama memiliki skor penilaian yang semakin menurun dari awal 12 fermentasi, artinya warna pikel ubi jalar ungu

Biji kopi hasil fermentasi dalam karung plastik mempunyai kadar biji warna coklat lebih rendah daripada kopi yang dari mesin fermentor.. Walaupun pada pengukuran warna dengan

Hewan yang bersifat osmoregulator memiliki konsentrasi cairan internal tubuh lebih tinggi dari konsentrasi mediumnya ketika berada dalam perairan dengan salinitas rendah,