Implementasi Kriptografi Menggunakan Algoritma RSA
Perkembangan teknologi informasi semakin memudahkan pengguna dalam berkomunikasi termasuk dalam hal pengiriman maupun penyimpanan data dan informasi file yang bersifat rahasia. Pengiriman yang biasa dilakukan melalui jalur komunikasi umum Email dan penyimpanan data yang disimpan pada lokasi yang tidak aman mengakibatkan mudahnya terjadi penyadapan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu dibangun sebuah aplikasi keamanan data enkripsi dan dekripsi yang mampu melindungi isi data dan informasi. Algoritma kriptografi RSA merupakan algoritma yang diterapkan dalam penelitian dan Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu Bahasa Pemrograman Java. Data yang sudah diproses dengan aplikasi ini memiliki tingkat keamanan yang cukup kuat proses enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang berbeda sehingga penyadap tidak mudah mengetahui informasi dari isi file atau data tersebut. Dengan adanya aplikasi enkripsi dan dekripsi file diharapkan dapat membantu mengatasi ancaman kriminalitas atas keamanan informasi yang mengandung rahasia dan privasi sehingga proses pengiriman dan penyimpanan data menjadi aman.
Kata Kunci : Kriptografi, Algoritma RSA, Enkripsi, Dekripsi, Email
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi semakin memudahkan pengguna dalam berkomunikasi melalui bermacam-macam media tanpa memperhitungkan jarak dan waktu, begitu pula dengan data. Data yang dulunya berupa data-data tertulis telah berubah menjadi data elektronik atau digital. Untuk menyimpan data elektronik biasanya pengguna atau perusahaan menggunakan media penyimpanan seperti, flashdisk, CD, memory card, memory external, atau menyimpan
data tersebut di dalam komputer atau laptop. Begitupula dengan pengiriman atau pertukaran data ke pihak lain melalui jalur komunikasi email pengguna hanya melampirkan data tersebut tanpa memberikan perlindungan terhadap isi pesan.
Kontrak kerja, Anggaran proyek, Arsip client, dan Keuangan perusahaan merupakan salah satu data rahasia dari PT XYZ. Data tersebut hanya boleh dilihat oleh pegawai yang berkepentingan. Keamanan dan kerahasian data menjadi aspek yang sangat penting untuk menghindari pesan yang dikirim jatuh pada pihak yang tidak bertanggung jawab serta beberapa resiko yang ada seperti, pencurian, penyadapan, dan manipulasi data. Untuk menghindari kejahatan tersebut maka dibutuhkan proses kriptografi enkripsi terhadap pesan agar pesan tersebut tidak rentan dari kejahatan teknologi informasi. Teknik kriptografi pada umumnya merubah isi pesan (plaintext) menjadi karakter yang tidak bisa dibaca (ciphertext).
Aplikasi kriptografi enkripsi dan dekripsi dikembangkan dengan menggunakan algoritma RSA (Rivest, Shamir, Adleman), dengan tujuan untuk memenuhi beberapa aspek keamanan dari kriptografi yaitu integritas data, otentikasi, dan anti penyanggahan.
2. Tinjauan Pustaka
yang dilakukan oleh Andri[5]. Metode enkripsi yang digunakan adalah DES dan RSA, sedangkan metode kompresi menggunakan LZW.
3. RANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI
Sebelum melakukan pengujian, adapun rancangan sistem dan aplikasi yang akan dibuat yaitu digambarkan melalui flowchart sebagai berikut.
3.1 Flowchart Generate Key
Gambar 1 adalah gambar Flowchart generate
key dalam aplikasi ini dengan menggunakan
algoritma RSA. Di dalam proses ini akan menghasilkan sepasang kunci publik dan kunci privat yang akan digunakan pada saat enkripsi dan dekripsi data perusahaan.
Gambar 1: Flowchart Generate Key
3.2 Flowchart Encrypt RSA
Gambar 2 adalah gambar Flowchart Encrypt
RSA. Flowchart ini menjelaskan bagaimana algoritma
RSA dapat melakukan enkripsi file dari awal hingga
file berhasil di enkripdan tidak dapat dibaca oleh kasat mata (ciphertext).
3.3 Flowchart Decrypt RSA
Gambar 3 adalah gambar Flowchart Decrypt
RSA. Flowchart ini menjelaskan bagaiman algoritma
RSA dapat melakukan decrypt file hingga file berhasil
di decrypt dan mampu dibaca oleh kasat mata
(Plaintext).
Gambar 2: Flowchart Encrypt RSA
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan perancangan sistem dan aplikasi, maka selanjutnya akan dilakukan pengujian. Tampilan menu utama aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4: Tampilan Menu Utama
Awal pengujian yang akan dilakukan yaitu proses pembangkitkan sepasang kunci publik dan kunci privat. Gambar 5 merupakan tampilan layar yang menunjukkan sebuah proses pembangkitan sepasang kunci. Pada gambar tersebut, user diminta untuk memberikan nama kunci yang diinginkan dan menyimpan kunci public dan kunci privat tersebut ke dalam directory yang diinginkan.
Gambar 5: Tampilan Form Generate Key
Setelah melakukan proses generate key
(pembangkitan kunci), maka user dapat melakukan
proses encrypt File_Rahasia1.docx yang memiliki
ukuran file 45kb dan menggunakan kunci publik dengan nilai e = 7 dan n = 2501.
Gambar 6: Tampilan Form Encryption File
Setelah proses encrypt file berhasil dijalankan, maka file yang telah terenkripsi telah berubah menjadi
ciphertext dengan ukuran file enkripsi menjadi 196kb.
File yang terenkripsi dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7: Hasil File Encrypt Document
File yang telah terenkripsi tidak dapat dibuka. Jika user mencoba membuka file dengan notepad
maka file enkripsi akan menghasilkan angka-angka
Gambar 8: Hasil File Encrypt Document dibuka dengan notepad
Proses untuk mengembalikan ciphertext menjadi
plaintext maka user harus melakukan proses decrypt. Proses decrypt file dilakukan dengan menggunakan kunci privat dengan nilai d = 343 dan n = 2501.
Gambar 9: Tampilan Form Decrypt File
Setelah sukses proses Decrypt maka akan menghasilkan file yang telah terdekripsi dimana file
tersebut kembali ke file asli yang dapat terbaca dan tidak terdapat perubahan sedikitpun dan ukuran file
akan kembali menjadi 45kb. Hasil file dekripsi tersebut dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10: Hasil File Decrypt Document
Dalam aplikasi terdapat suatu form yang mampu melakukan proses pengiriman email tanpa melalui
browser, user hanya dapat login account gmail secara
valid yang dimiliki dan akan masuk ke form send email. Tampilan layar modul ini dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11: Tampilan Form Login Email
Setelah proses login account berhasil dijalankan, maka user akan masuk ke form send email. Di dalam
form ini user dapat menginput to, subject, message, dan
attachment file yang sudah di enkripsi kepada pihak
yang dituju. Proses kecepatan waktu pengiriman email
sangat berpengaruh terhadap jaringan internet yang digunakan. Tampilan layar proses ini dapat diliat pada Gambar 12.
Gambar 12:Tampilan Form Send Email
Jika proses send email berhasil dijalankan, untuk memastikan apakah benar file telah berhasil terkirim maka user pengirim dapat melakukan pengecekan
email di dalam menu Sent Email yang ada di dalam
Gambar 13: Tampilan Sent Mail Pengirim
Selain pengecekan keberhasil pengiriman email
dilakukan pada account pengirim maka di dalam
account penerima dilakukan pengecekan yang sama, apakah pesan email berhasil masuk ke dalam kotak
masuk account penerima. Gambar 14 adalah gambar
kotak masuk account penerima, dan pesan email
berhasil diterima.
Gambar 14: Tampilan Inbox Penerima
Dapat dibuktikan proses pengiriman email
melalui form send email dapat berfungsi dengan baik serta penggunaannya sangat user friendly.
5. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh setelah melewati tahap perancangan, pembuatan, serangkaian analisa dan uji coba program aplikasi kriptografi ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Aplikasi ini mampu melindungi isi
data perusahaan baik data yang akan dikirim melalui email maupun data yang disimpan secara
internal oleh perusahaan.
b. Aplikasi kriptografi ini mampu
melakukan pengiriman email tanpa melalui
browser, sehingga proses pertukaran informasi khususnya melalui email menjadi lebih aman.
c. Penyadap yang ingin melakukan
tindakan penyadapan tidak dapat mengerti isi data tersebut sehingga penyalahgunaan dan manipulasi tidak terjadi.
d. Dengan menggunakan password
yang berbeda saat enkripsi dan dekripsi maka keamanan data rahasia semakin terjaga dan aman.
e. Kecepatan penggunaan aplikasi
sangat tergantung dengan software, hardware, dan besaran file yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
X
[1] A. P. Wahyadyatmika, R. R. Isnanto, and M.Somantri, “Implementasi Algoritma Kriptografi RSA Pada Surat Elektronik (E-mail),”
Transient, vol. 3, no. 4, 2004.
[2] P. Lestari, “Implementasi Algoritma RSA
(Rivest Shamir Adleman) Dalam Sistem Enkripsi File dan Pengamanan Folder,” 2013.
[3] T. Firasyan, I. Winarno, and Y. Setiowati,
“Penggunaan Algoritma RSA Untuk Keamanan Transaksi Online Berbasis Aplikasi Mobile,” 2011.
[4] H. B. Prakoso, “Aplikasi Enkripsi
Menggunakan Metode RSA dan Base64 Pada PT Menara Media Murakabi,” 2014.
[5] M. Y. Andri, “Implementasi Algoritma