• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hannah CURRENT UPDATE MANAGEMENT TB IN CHILDREN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hannah CURRENT UPDATE MANAGEMENT TB IN CHILDREN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

CURRENT UPDATE

MANAGEMENT TB IN

CHILDREN

(2)

PENDAHULUAN

Epidemiologi TB

 1/3 populasi dunia terinfeksi M. tuberkulosis

 Tiap tahun 9 juta orang terinfeksi TB

 2 juta meninggal.

 1 juta diantaranya mengenai usia < 15 tahun

 TB anak dunia : 3% - >25%

 Indonesia (WHO 2007):

 Jumlah penderita TB di posisi 3 dunia;

(3)

PENDAHULUAN

Masalah TB anak di Indonesia

 Kasus TB dewasa (jumlah banyak, diagnosis

terlambat, terapi tidak adekuat)  penularan ↑

 Peningkatan kasus HIV-AIDS

 Kesulitan penegakan diagnosis TB anak

(4)

PENULARAN TUBERKULOSIS

 M. tuberkulosis terbawa dalam partikel udara sebagai droplet

nukleus, berdiameter 1 – 5 µ

 Droplet nukleus terbentuk saat penderita TB paru/laring dewasa

batuk, bersin, berteriak atau bernyanyi.

 Droplet nukleus menetap di udara dalam beberapa jam

 Penularan: inhalasi droplet nukleus  mulut/hidung  tr. Respiratori atas  bronkus  alveoli.

(5)

Patogenesis TB

LTBI

(6)

Inhalasi M. tuberculosis

Fagositosis oleh makrofag alveolus paru Kuman mati

Kuman hidup

Pembentukan fokus primer Penyebaran limfogen, hematogen

Kompleks primer

terbentuk imunitas selular spesifik

Sakit TB

Berkembang biak

Infeksi TB

Komplikasi kompleks primer, hematogen, limfogen

Meninggal Sembuh Sakit TB Imunitas optimal Imunitas turun, reaktivasi/reinfeksi Masa inkubasi (2 – 12 minggu) T B p rim e r Imunitas turun

(7)

Komplikasi Kompleks Primer

Fokus primer:

 membesar & terjadi pneumonitis atau pleuritis fokal

 Bila nekrosis perkijuan berat  bagian tengah mencair & keluar melalui bronkus, terjadi kavitas

Kel limfe regional

 Membesar, menekan bronkus  parsial

(hiperinflasi segmen distal paru), total (atelektasis)

 Kelenjar yg inflamasi & nekrosis perkijuan  erosi bronkus (TB endobronkhial atau fistula)

 Massa kiju  obstruksi total bronkus 

pneumonitis & atelektasis (= lesi segmental kolaps konsolidasi)

(8)

Penyebaran TB

Limfogen: terjadi kompleks primer atau

berlanjut menjadi penyebaran

limfohematogen

Hematogen:

 Tersamar (occult hematogenic spread)

 Acute generalized hematogenic spread: tjd

karena sistem imun tidak adekuat (balita)  Tb milier, protracted hematogenic spread

(9)

Latent Tuberculosis Infection (LTBI)

Tidak sakit TB, tidak menular

Dideteksi dengan TST atau IGRA (2 – 8

(10)

Penyakit TB

Infeksius**

Onset setelah LTBI  Sakit TB bervariasi

(segera/tahunan)

Diagnosis: pemeriksaan BTA & kultur

(11)

DIAGNOSIS TB ANAK

Diagnosis pasti: M. Tb ditemukan pada

sputum, bilas lambung, cairan

serebrospinal, cairan pleura atau biopsi

jaringan  pada anak SULIT 

penyebab:

 Paucibacillary

 Sulit pengambilan spesimen

 DIAGNOSIS ATAS DASAR KLINIS, UJI

TUBERKULIN, FOTO

(12)

MANIFESTASI KLINIS

Bervariasi, bergantung pada

 Faktor kuman: jumlah, virulensi

 Faktor pejamu: usia, kompetensi imun

Manifestasi sistemik (umum/nonspesifik)

 Demam lama (≥ 2 minggu)

 Batuk lama (≥ 3 minggu)

 Berat badan turun tanpa sebab jelas atau tidak naik dalam 1 bulan dengan gizi adekuat

 Anoreksia dengan gagal tumbuh

 Lesu atau malaise

 Diare persisten tidak sembuh dengan terapi adekuat

(13)

Manifestasi spesifik organ/lokal

 Limfadenopati superfisial (kolli anterior

/posterior, aksila, inguinal, submandibula, supr aklavikula). Ciri: multipel, NT (-), konfluens

 SSP: meningitis TB

 Sistem skeletal: spondilitis, koksitis, gonitis

TB, dll

 Kulit: tuberculous chancre, skrofuloderma

 Mata: konjungtivitis fliktenularis, tuberkel

koroid

(14)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Untuk mencari bukti infeksi TB

Ditemukan kuman patogen dalam spesimen:

BTA, Biakan, PCR

Pemeriksaan respon imun terhadap kuman:

 Humoral (ELISA)

 Selular (lebih berperan pada infeksi TB): uji tuberkulin, uji interferon (IGRA)

(15)
(16)

1.

UJI TUBERKULIN

 Sensitivitas & spesifisitas > 90%

 Dasar: menilai reaksi inflamasi pada jaringan

subkutan, berupa akumulasi sel inflamasi yang dipicu oleh limfosit akibat penyuntikan Ag M. Tb

 Hasil diameter indurasi:

 0 – 4 mm : negatif

 5 – 9 mm : meragukan  10 – 15 mm : positif

 ≥ 15 mm : positif infeksi alamiah TB

(17)

Hasil Pembacaan Uji Tuberkulin

Pembacaan Indurasi Penafsiran

Negatif 0 – 4 mm Tidak ada infeksi

Sedang dalam infeksi Anergi Positif meragukan 5 – 9 mm Infeksi M. atipik BCG Infeksi TB alamiah Kesalahan teknis Positif 10 – 14 mm Infeksi TB alamiah

BCG

Infeksi M. atipik

(18)

2.

UJI INTERFERON

 Spesimen dari darah

 Mengukur kadar interferon γ (IFN- γ) yang

dihasilkan limfosit darah secara in-vitro yang tersensitisasi M. Tb

 Belum bisa membedakan infeksi & sakit TB

 Spesifisitas lebih tinggi, tidak terpengaruh vaksin

BCG & infeksi M. atipik

 Sediaan di pasaran: Quantiferon TB gold dan

T-spot-TB

(19)

3.

FOTO TORAK (AP & lateral)

 Sugestif TB:

 Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakheal dengan/tanpa infiltrat

 Konsolidasi segmental/lobar

 Milier

 Klasifikasi dengan infiltrat

 Atelektasis

 Kavitas

 Efusi pleura

 Tuberkuloma

 Bila radiologis berat & klinis ringan  harus

(20)

4.

SEROLOGIS

 PAP TB, Mycodot, Immunochromatography (ICT)

 Belum ada yang bisa membedakan infeksi & sakit TB

5.

MIKROBIOLOGIS

 Apusan langsung untuk pemeriksaan BTA  pada anak sebagian besar hasilnya negatif

 Biakan kuman TB  perlu waktu lama (6 – 8 mgg)

6.

PATOLOGI ANATOMI

 Granuloma kecil dengan perkijuan/kaseosa di

tengahnya; sel epiteloid; limfosit; sel datia Langhans

 Spesimen: kelenjar superfisial

 Sulit dibedakan dengan infeksi M. atipik dan limfadenitis BCG

(21)

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Klinis 0 1 2 3

Kontak TB Tidak jelas

- Laporan keluarga (BTA negatif atau

tidak jelas)

BTA (+)

Batuk kronik ≥ 3 minggu Demam tanpa sebab

jelas

≥ 2 minggu

Berat badan/ keadaan gizi

BB/TB < 90% atau BB/U < 80%

Klinis gizi buruk atau BB/TB< 70%

atau BB/U < 60% Pembesaran kelenjar

limfe kolli, aksila, inguinal

≥ 1cm, jumlah >1, tidak nyeri Pembengkakan tulang/

sendi

panggul, lutut, falang

Ada

pembengkakan

Mantoux test Negatif Positif( ≥ 10 mm atau ≥ 5 mm pada keadaan

imunosupresi) Rontgen toraks Normal/tidak

jelas

Gambaran sugestif TB

(22)

Catatan

:

 Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter

 Bila dijumpai gambaran milier atau skrofuloderma, langsung didiagnosis TB

Berat badan dinilai saat datang (moment opname)

 Demam dan batuk tidak ada respons terhadap terapi baku

 Foto toraks bukan alat diagnostik utama pada TB anak

 Semua anak dengan reaksi cepat BCG (≤ 7 hari) harus dievaluasi dengan sistem skoring TB anak

 Diagnosis kerja TB anak ditegakkan bila jumlah skor ≥ 6 (skor maksimal 13)

 Sistem skoring TB untuk diagnosis TB di sarana

kesehatan dengan fasilitas terbatas. Bila memadai, dipakai sebagai uji tapis, perlu dilengkapi

(23)

Klasifikasi Individu ~ Status TB

Kelas Kontak Infeksi Sakit

0 - -

-1 + -

-2 + +

(24)

TATA LAKSANA TB

1.

MEDIKAMENTOSA

 Lini pertama: R, H, Z, E, S

 Lini kedua : para-aminosalicylic acid (PAS),

ofloxacin, ciprofloxacin, kanamycin, amikasin, dll  untuk MDR

 Evaluasi terapi:

 Setelah 2 bulan, klinis, foto torak pada kasus khusus

 Tidak ada perbaikan  misdiagnosis, mistreatment, resisten ?

 Evaluasi ES terapi: hepatotoksisitas (SGOT,

SGPT ≥ 5x N tanpa gejala atau ≥ 3x N dgn gejala, bil total > 1,5 mg/dL)

(25)

Panduan Obat TB

2 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan INH RIFAMPISIN PIRAZINAMID ETAMBUTOL STREPTOMISIN PREDNISON

(26)

2. NON MEDIKAMENTOSA

 DOTS: pengawasan, kombipak anak, FDC

 Lacak sumber penularan & case finding

 Sumber: TB dewasa aktif & kontak erat  lacak dengan radiologis & BTA sputum

 TB dewasa aktif (+)  lacak anak di sekitarnya dengan klinis dan uji tuberkulin

 Aspek edukasi & sosial ekonomi

(27)

Pencegahan

 Imunisasi BCG  efektif untuk TB berat

 Kemoprofilaksis  primer (mencegah

infeksi TB), sekunder (mencegah sakit TB)

 Kemoprofilaksis sekunder hanya untuk anak

risiko tinggi (imunokompromais: balita, sakit morbili, varisela, pertusis, terapi

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambar di atas, nomor mana saja yang menunjukkan pola persebaran permukiman desa.. memanjang sungai

Mahasiswa biasanya, dan dengan cara terang-terangan, mneatakan dalam kelas dengan beberapa profesor mereka, dengan cara yang terbaik mengatakan, bahwa agama adalah

Dari 13 emiten di industri barang konsumsi yang sudah merilis laporan keuangan, hanya 3 emiten yang mencatat penurunan laba, yaitu UNVR, MYOR dan TCID.

Praktik perjanjian jaminan fidusia dalam pembelian kendaraan bermotor antara debitor dengan kreditor hanya dilakukan di bawah tangan tanpa adanya peran

Naskah yang dapat dimuat dalam Jurnal Tarabawi ini meliputi kajian keilmuan manajemen pendidikan atau hasil penelitian manajemen pendidikan.. Artikel memuat

Dewa Dalem di Bali khususnya di desa Songan raja Masula-Masuli, karena raja Masula-Masuli adalah sang raja yang terlahir kembar pada saat itu. Dan seterusnya

Persamaan trend yang diperoleh dengan menggunakan metode ini, selain dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan nilai suatu variabel dari waktu ke waktu, juga dapat

Pada analisa ini dilakukan tiga kali perubahan jumlah pulsa rotary yang ada pada setiap fasa motor.Hasil yang optimal ditunjukkan dengan kecepatan yang