INVESTASI DI KOTA TANGERANG SELATAN
“ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN”
TAHUN 2016
Disusun Oleh :
OTING RUHIYAT
KEPALA KANTOR PENANAMAN MODAL
DAERAH
KOTA TANGERANG SELATAN
DAFTAR
ISI
1. LATAR BELAKANG
2. DASAR HUKUM
3. VISI MISI
4. INDIKATOR PEREKONOMIAN
5. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KOTA TANGERANG
SELATAN
6. ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL
7. PERKEMBANGAN INVESTASI DI KOTA TANGERANG
SELATAN
1. LATAR BELAKANG
Kota Tangerang Selatan Terbentuk berdasarkan
Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tanggal
26 November 2008, Kota Tangerang Selatan
merupakan daerah otonomi di Provinsi Banten
yang merupakan pemekaran dari Kabupaten
Tangerang.
Investasi adalah salah satu instrumen dalam
pembangunan daerah sekaligus pemanfaatan
potensi-potensi daerah yang ada di Kota
Tangerang Selatan sebagai Pendapatan Asli
Daerah.
2. DASAR HUKUM
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal. Pasal 4 ayat 1 UU No. 25/2007
menyatakan, Pemerintah menetapkan kebijakan
dasar
penanaman
modal
untuk
mendorong
terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi
penanam modal untuk penguatan daya saing
perekonomian
nasional;
dan
mempercepat
peningkatan penanaman modal.
Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2006 tentang Paket
Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi
Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2010 Tentang Pajak
Daerah
Visi
“
Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas,
Berkualitas dan Berdaya Saing Berbasis
Teknologi dan Inovasi”
Misi
- Mengembangkan Sumber Daya manusia yang
handal dan berdaya saing.
-
Meningkatkan
infrastruktur
kota
yang
fungsional.
- Menciptakan Kota layak huni yang berwawasan
lingkungan.
- Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis
inovasi dan produk unggulan.
- Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
baik berbasis teknologi informasi.
3. VISI MISI
PEMBANGUNANPembangunan konsep Park n’ ride
Pembangunan SMK khusus teknologi informasi. Pembangunan sarana komunikasi publik
Pembangunan RSUD Gedung III, Perpustakaan, Pusat Arsip dan Gedung Olahraga dan Budaya
Pembangunan Rumah layak huni vertikal
Pengembangan transportasi masal DAN Ruang Terbuka Hijau Pengembangan sistem penyediaan air bersih dan sanitasi Pengembangan kawasan perdagangan tradisional
Pengembangan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat serta Posyandu
Pengembangan Program Bedah Rumah Pengembangan Taman Pemakaman Umum
Pengembangan Taman Kota Tingkat Kecamatan Pengembangan Industri Kecil dan Produk Unggulan Peningkatan Kualitas SDM
Peningkatan Kualitas Kompetendi Tenaga Pendidik dan Pendidikan Peningkatan dan Pelebaran Jalan, Jembatan, dan SITU
Peningkatan dan Pemeliharaan Drainase Jalan, Lingkungan dan Perumahan
Peningkatan Bantuan beasiswa miskin, BOSDA dan Bantuan Sosial raskin
Peningkatan pelayanan publik melalui pendelegasian kewenangan Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi
Peningkatan kolaborasi antar pemangku kepentingan
5. ARAH KEBIJAKAN
PENANAMAN MODAL
NASIONAL
A. Arah Kebijakan Penanaman Modal
Perbaikan Iklim Penanaman Modal
1
. Mendorong Persebaran
Penanaman Modal
Fokus Pengembangan Pangan, Infrastruktur, dan Energi
Penanaman Modal yang
Berwawasan Lingkungan (Green Investment)
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) Pemberian Fasilitas,
NO. ELEMEN ARAH KEBIJAKAN SUB ELEMEN 1. Perbaikan Iklim Penanaman
Modal
Penguatan kelembagaan penanaman modal
Pengaturan bidang usaha tertutup dan terbuka
Pengaturan persaingan usaha
Pengaturan hubungan industrial
Pengaturan sistem perpajakan dan kepabeanan
2. Mendorong Persebaran Penanaman Modal
Pengembangan pusat ekonomi dan klaster industri
Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan strategis
Pengembangan sumber Energi
Pemberian fasilitas, kemudahan, dan insentif
3.
Fokus Pengembangan Panga, Infrastruktur, dan
Energi
Bidang pangan sebagai isu strategis
Bidang infrastruktur sebagai isu strategis
Menetapkan bidang energi sebagai isu strategis
Teknologi ramah lingkungan
Ekonomi hijau
Cegah cemar
Tata ruang daya dukung lingkungan
4.
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koprasi
(UMKMK)
Strategi naik kelas
Strategi aliansi strategis
5.
Pemberian Fasilitas, Kemudahan, dan/atau Insentif Penanaman Modal
Pemberian fasilitas penanaman modal
Pemberian kemudahan penanaman modal
Pemberian insentif penanaman modal 6. Promosi Penanaman Modal
Image building sebagai daerah tujuan investasi Strategi promosi yang lebih fokus dan inovatif
Peningkatan peran koordinasi promosi
Sumber : Data diolah
NO.
SEKTOR
1.
Sektor Perdagangan, Industri, Hotel dan Resturant
2.
Sektor Kesehatan
3.
Sektor Pendidikan
4.
Sektor Pertanian, Peternakan dan perikanan
5.
Sektor Pariwisata
Sumber : Data diolah Kantor Penanaman Modal Tahun 2014
B. ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL KOTA TANGERANG
SELATAN
a) Penguatan Kelembagaan Penanaman Modal
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam konteks Penguatan Kelembagaan Penanaman Modal Kota Tangerang Selatan, diantaranya sebagai berikut :
Pemerintah Kota Tangerang Selatan membangun sistem Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal yang lebih efektif dan akomodatif terhadap penanaman modal dibandingkan dengan sistem-sistem perizinan sebelumnya.
Peningkatan koordinasi antar lembaga/instansi Kota Tangerang Selatan
dengan Provinsi Banten dan Pusat dalam rangka pelayanan penanaman modal kepada para penanam modal.
Mengarahkan lembaga penanaman modal Kota Tangerang Selatan untuk
secara produktif menjadi inisiator penanaman modal serta berorientasi pada pemecahan masalah (problem-solving) dan fasilitasi kepada para penanam modal yang akan maupun yang sudah menjalankan usahanya.
Arah kebijakan sistem perpajakan dan kepabeanan ke depan adalah
pembuatan sistem administrasi perpajakan dan kepabeanan yang sederhana, efektif dan efisien.
Menetapkan pengaturan-persaingan usaha yang sehat (Level Playing Field)
sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama di masing-masing level pelaku usaha.
Perlu meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap kegiatan-kegiatan
yang bersifat anti-persaingan, seperti penetapan syarat perdagangan yang merugikan, pembagian wilayah dagang, dan strategi penetapan harga barang yang mematikan pesaing.
Lembaga pengawas persaingan usaha yang telah dibentuk Pemerintah perlu
terus mengikuti perkembangan terakhir prktek-praktek persaingan usaha, termasuk kompleksitas praktek dan aturan persaingan usaha berkoordinasi dengan Provinsi dan Nasional.
Menetapkan kebijakan yang mendorong perusahaan untuk memberikan
Pengaturan bidang usaha yang tertutup di wilayah Kota
Tangerang Selatan untuk penanaman modal berdasarkan
kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup,
pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan Kota,
Provinsi dan Nasional.
Pengaturan bidang usaha yang terbuka di wilayah Kota
Tangerang Selatan dengan persyaratan ditetapkan dengan
kriteria kepentingan Kota, Provinsi dan Nasional yaitu
perlindungan sumber daya alam, perlindungan dan
pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koprasi,
pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas
teknologi, peningkatan partisipasi modal dalam negeri, serta
kerjasama dengan badan usaha yang ditunjuk oleh
Pemerintah.
Pengaturan bidang-bidang usaha yang tertutup dan terbuka
dengan persyaratan mempertimbangkan kebebasan arus
barang, jasa, modal, penduduk dan informasi di wilayah Kota
Tangerang Selatan.
Pengaturan bidang-bidang usaha yang tertutup dan terbuka
dengan persyaratan di wilayah Kota Tangerang Selatan tidak
bertentangan dengan kewajiban atau komitmen Indonesia
dalam perjanjian Internasional yang telah di ratifikasi.
Fasilitas Fiskal Dari Pemerintah :
a. Pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan nett sampai tingkat tertentu terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu;
b.Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi didalam negeri;
c. Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu;
d.Pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atau impor barang modal/mesin/peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi didalam negeri selama jangka waktu tertentu;
e. Penyusutan atau amortisasi yang dipercepat, dan keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk bidang usaha tertentu pada wilayah atau daerah atau kawasan tertentu.
Fasilitas, kemudahan dan/atau insentif penanaman modal merupakan suatu keuntungan ekonomi yang diberikan kepada sebuah perusahaan atau kelompok perusahaan sejenis untuk mendorong agar perusahaan tersebut berprilaku/melakukan kegiatan yang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Pemerintah.
Kemudahan Penanaman Modal Dari Pemerintah Dan Pemerintah Daerah:a. Berbagai kemudahan pelayanan melalui PTSP di bidang
penanaman modal;
b.Pengadaan infrastruktur melalui dukungan dan jaminan Pemerintah;
c. Kemudahan pelayanan dan/atau perizinan kepada perusahaan penanaman modal untuk memperoleh atas hak tanah, fasilitas pelayanan keimigrasian, dan fasilitas perizinan impor, penyediaan data dan informasi peluang penanaman modal;
d.Penyediaan sarana dan prasarana; e. Penyediaan lahan atau lokasi;
f. Pemberian bantuan teknis.
Lanjutan..
.
Insentif Penanaman Modal Dari Pemerintah Dan Pemerintah Daerah:a. Pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah;
b.Pengurangan, keringanan, atau pembebasan retribusi daerah;
c) Promosi Penanaman Modal
Promosi penanaman modal melalui penyebarluasan informasi
potensi dan peluang penanaman modal secara terfokus, terintegrasi dan berkelanjutan;
Penguatan image building sebagai Kota tujuan penanaman modal; Pengembangan strategi promosi yang lebih fokus, terarah dan
inovatif;
Kegiatan promosi dilaksanakan untuk pencapaian target investasi
yang telah ditetapkan;
Peningkatan peran koordinasi promosi penanaman modal dengan
seluruh kementerian/lembaga terkait di Pusat maupun di Provinsi;
Penguatan peran pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam
memfasilitasi hasil kegiatan promosi secara pro aktif.
d) Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan
Koperasi (UMKMK)
Strategi Naik Kelas : Strategi untuk mendorong usaha yang
berada pada skala tertentu untuk menjadi usaha dengan skala yang lebih besar, usaha mikro berkembang menjadi usaha kecil, kemudian menjadi usaha menengah dan pada akhirnya menjadi usaha berskala besar;
Strategi Aliansi Strategis : Strategi kemitraan berupa hubungan
Fokus
Penanaman
Modal
Bidang
Pangan:
•
Pengembangan tanaman pangan berskala besar (
mod
estate
), dengan tetap memperhatikan perlindungan
bagi petani kecil.
•
Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif
penanaman modal yang promotif untuk ekstensifikasi
dan intensifikasi lahan usaha, peningkatan ketersediaan
saran dan prasarana budidaya dan pasca panen yang
layak, dan ketersediaan infrastruktur.
•
Pemberian pembiayaan, pemberian kejelasan status
lahan, dan mendorong pengembangan klaster industri
agribisnis di daerah-daerah yang memiliki potensi
bahan baku produk pangan.
•
Peningkatan
kegiatan
penelitian,
promosi,
dan
membangun citra positif produk pangan Indonesia.
•
Pengembangan sektor strategis pendukung ketahanan
pangan nasional, antara lain sektor pupuk dan benih di
Kota Tangerang Selatan.
Fokus Penanaman Modal Bidang Infrastruktur:
• Optimalisasi kapasitas dan kualitas infrastruktur yang saat ini sudah tersedia.
• Pengembangan intrastruktur baru dan perluasan layanan infrastruktur sesuai strategi peningkatan potensi ekonomi di masing-masing wilayah.
• Pengintegrasian pembangunan infrastruktur nasional sesuai dengan peran masing-masing wilayah dan jangkauan pelayanan infrastruktur.
• Percepatan pembangunan infrastruktur terutama pada wilayah sedang berkembang dan belum berkembang.
• Percepatan pemenuhan kebutuhan infrastruktur melalui mekanisme skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) atau non KPS.
Lanjutan..
.
Fokus Penanaman Modal Bidang Energi:
• Optimalisasi potensi dan sumber energy baru dan terbarukan serta mendorong penanaman modal infrastruktur energi untuk memenuhi kebutuhan listrik.
• Peningkatan pangsa sumberdaya energi baru dan terbarukan untuk mendukung efisiensi, konservasi, dan pelestarian lingkungan hidup dalam pengelolaan energi.
• Pengurangan energi fosil untuk alat transportasi, listrik, dan industri dengan substitusi menggunakan energi baru dan terbarukan (renewable energy).
• Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif penanaman modal serta dukungan akses pembiayaan domestik dan infrastruktur energi, khususnya bagi sumber energi baru dan terbarukan.
f) Mendorong Persebaran Penanaman Modal
Pengembangan sentral-sentral ekonomi baru melalui
pengembangan sektor-sektor strategis sesuai daya dukung lingkungan dan potensi unggulan yang dimiliki.
Pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif penanaman
modal yang mendorong pertumbuhan penanaman modal.
Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan strategis, antar lain
dengan pola pendekatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia.
Pengembangan sumber energy yang bersumber dari energy baru
dan terbarukan sehingga dapat mendorong pemerataan penanaman modal di Indonesia.
Percepatan pembangunan infrastruktur dengan mengembangkan
pola Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan non KPS yang di integrasikan dengan rencana penanaman modal untuk sektor tertentu yang strategis.
Kota Tangerang Selatan menetapkan kawasan strategis ekonomis yang tertuang dalam Rencana Kawasan Strategis Kota, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah sebagai berikut :
Kawasan strategis ekonomi : Bumi Serpong Damai, Alam Sutera dan
Bintaro Jaya.
Kawasan strategis sosial budaya pada Kecamatan Ciputat.
Kawasan strategis fungsi dan daya dukung lingkungan pada Situ
Gintung.
Kawasan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi
g) Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan
(
green investment
)
Pengembangan
penanaman
modal
harus
menuju
pengembangan ekonomi hijau (
green economy
).
Sinergi dengan kebijakan dan program pembangunan
lingkungan hidup, khususnya program pengurangan emisi
gas rumah kaca pada sektor kehutanan, transportasi,
industry, energy, dan limbah, serta program pencegahan
kerusakan keanekaragaman hayati.
Pengembangan sektor-sektor prioritas dan teknologi yang
ramah lingkungan, serta pemanfaatan potensi sumber
energi baru dan terbarukan.
Peningkatan penggunaan teknologi dan proses produksi
yang ramah lingkungan secara lebih terintegrasi, dari aspek
hulu hingga aspek hilir.
Pengembangan wilayah yang memperhatikan tata ruang
dan daya dukung lingkungan.
Pemberian
fasilitas,
kemudahan,
dan/atau
insentif
6. PERKEMBANGAN INVESTASI DI
KOTA TANGERANG SELATAN
Data Jumlah Proyek Investasi PMA dan PMDN di Kota Tangerang Selatan Berdasarkan Izin Penanaman Modal dan LKPM Tahun 2011-2015 (Per November 2015)
PERKEMBANGAN INVESTASI DI KOTA TANGERANG SELATAN
NO STATUS JUMLAH KET
PROYEK/ PERUSAHAAN
NILAI INVESTASI (Rp)
1 PMA*) 71 494.694.875.660 Realisasi
2 PMDN*) 9 3.943.625.600 Realisasi
3 PMDN**) 1773 10.637.889.413.220
-4 PMDN Usaha Kecil
Menengah 488 3.854.750.000
-5 PMDN Berasal dari
Koperasi 552 33.129.239.476
-6 PMDN (Badan Usaha maupun Perorangan) berdasarkan data dari Disperindag menurut Ijin Usaha Industri
12 53.492.462.769
-JUMLAH 2899 11.227.004.366.725
-0 Menengah dan Disperindag Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 (data diolah kembali
• Diagram Investasi PMDN, Pelaku Usaha dan APBD Kota Tangerang Selatan di Luar Perizinan BKPM RI
INDIKATOR KONDISI PEREKONOMIAN
KOTA TANGERANG SELATAN
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan; 0.32%Industri Pengolahan; 11.45% Pengadaan Listrik dan Gas; 0.12%
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang; 0.04% Konstruksi; 15.01%
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor; 17.55%
Transportasi & Pergudangan; 3.07% Penyediaan Akomodasi & Makan Minum; 3.36%
Informasi & Komunikasi; 10.86%
Jasa Keuangan & Asuransi; 1.21% Real Estat; 16.21%
Jasa Perusahaan; 3.42%
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib; 1.25%Jasa Pendidikan; 8.96% Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial; 4.05%Jasa lainnya; 3.14%
Lapangan Usaha 2014
A Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 0.32%
B Pertambangan dan Penggalian 0.00%
C IIndustri Pengolahan
11.45 %
D
Pengadaan Listrik dan
Gas 0.12%
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah & Daur Ulang 0.04%
F Konstruksi 15.01%
G
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor
Penyediaan Akomodasi &
Makan Minum 3.36%
J Informasi & Komunikasi
10.86 %
K Jasa Keuangan & Asuransi 1.21%
L Real Estat 16.21%
M,NJasa Perusahaan 3.42%
O
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan & Jaminan
Sosial Wajib 1.25%
P Jasa Pendidikan 8.96%
Q Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 4.05%
R,S,
T,U Jasa lainnya 3.14%
Produk Domestik Regional
KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN
PELUANG DAN TANTANGAN
INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN
PELUANG
NO. ASPEK
1. Memiliki struktur Organisasi tersendiri dalam pengelolaan investasi (Kantor Penanaman Modal Daerah / KPMD)
2. Letak lokasi yang strategis ditinjau dari letak yang berdampingan dengan ibukota Jakarta
3. Jaringan Transportasi, telekomunikasi dan infrastruktur dasar lainnya yang mendukung perkembangan ekonomi
4. Laju pertumbuhan industri tersier dan ketersediaan lahannya untuk pengembangan
5. Potensi pengembangan industri primer dan ketersediaan lahannya untuk pengembangan
6. Pertumbuhan UMKM di Kota Tangerang Selatan yang mampu menyerap tenaga kerja pada sektor tersier 7. Jumlah penduduk yang besar dalam usia produktif
8. Memiliki daya dukung dalam konteks pengembangan dibidang pendidikan dan kesehatan
KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN
LANJUTAN....
NO. ASPEK
1. Keterbatasan sarana dan prasarana pemerintahan dalam konteks optimalisasi pelayanan publik pada umumnya dan penciptaan iklim investasi khususnya
2. Kurang kegiatan pembukaan dan pencarian pasar untuk industri lokal yang memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi
3. Gunung es kerjasama antar pemerintah kecamatan, karena kurang koordinasi dan informasi terkait dengan pengembangan ekonomi lokal
4.
Kurang ketersediaan marketing tools daerah dan kegiatan pembukaan dan pencarian pasar untuk industri lokal yang memanfaatkan kemajuan
Teknologi Informasi
5. Lemahnya daya saing SDM penduduk Kota Tangerang Selatan yang terampil dan inovatif khususnya pada sejumlah kecamatan
6.
Belum efisiennya pengelolaan pendidikan dalam konteks pengembangan teknologi dan lainnya yang memberikan daya dukung untuk pengembangan investasi Kota Tangerang Selatan
7. Tingkat pengangguran pada usia produktif dan keterbatasan lapangan kerja
KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN
LANJUTAN....
PELUANG/OPPORTUNITY
NO. ASPEK
1. Peluang pengembangan sektor perdagangan dan jasa
2. Optimalisasi lembaga pendidikan sebagai teknologi transfer dan eksistensi PUSPITEK untuk kepentingan penciptaan iklim investasi
3. Daerah perbatasan sebagai lokasi pengembangan infrastruktur dan pemukiman yang terintegrasi
4. Potensi minat investor untuk berinvestasi di Kota Tangerang Selatan
5. Adanya sejumlah masyarakat dan institusi pengembangan industri yang mengglobalkan informasi dan ekonomi diwilayah Kota Tangerang Selatan
6. Adanya gerakan reformasi birokrasi dan pengembangan pelayanan publik
KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN
LANJUTAN....
ANCAMAN/TREATH
NO. ASPEK
1.
Gangguan keamanan akibat instabilitas politik, sosial dan ekonomi, seperti halnya budaya ORMAS dalam mengembangkan aktifitas yang berdampak kepada high cost economy;
2.
Masih adanya masyarakat miskin dan pengangguran usia produktif yang kemudian mengorganisir eksistensi mereka pada wilayah kerja politik dan ekonomi
3.
Masih rendahnya ketaatan kepada RTRW dalam pemanfaatan ruang dan wilayah dan pengembangan wilayah pemukiman yang tidak ramah
lingkungan
4. Pengendalian migrasi kependudukan
Keterangan
• Kekuatan dan Kelemahan merupakan indikasi lingkungan internal dalam organisasi yang bisa dikendalikan.
KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Pemerintah Kota Tangerang Selatan dapat mengembangkan data terkait dengan base line ekonomi daerah dan komoditi berorientasi ekspor, identifikasi komoditi, produk/jenis usaha unggulan daerah
Kebijakan dan Strategi menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Membuat perencanaan bisnis daerah
Mengembangkan informasi diatas untuk pembuatan marketing tools daerah yang kemudian diciptakan dalam penjaringan calon investor Kapasitas dan tata kelembagaan social capital
Kebijakan dan Strategi meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
Optimalisasi network baik pihak pengusaha swasta maupun pihak pemerintah provinsi dan pusat melalui kerjasama publikasi potensi daerah yang dimiliki Kota Tangerang Selatan
Membuat situs khusus berbasis web dalam mempromosikan potensi unggulan
Pembinaan, pengembangan dan pendampingan yang kontinyu dalam rangka peningkatan daya saing SDM yang dimiliki oleh Kota Tangerang Selatan
KANTOR PENANAMAN MODAL DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN
Kebijakan dan Strategi menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Optimalisasi lokasi strategis Kota Tangerang Selatan dengan menciptakan keamanan melalui pendekatan yang komprehensif terhadap ORMAS
Optimalisasi sektor UMKM melalui jaringan transportasi, telekomunikasi dan infrastruktur dasar lainnya guna meningkatkan daya serap tenaga kerja
Membuat kebijakan yang komprehensif dalam rangka meminimalisir urbanisasi
Penegakan supremasi hukum kepada masyarakat yang tidak taat aturan dalam pemanfaatan ruang dan wilayah pemukiman yang tidak ramah lingkungan
Kebijakan dan Strategi meminimalkan kelemahan untuk
menghindari ancaman
Meningkatkan marketing tools dalam rangka optimalisasi penjaringan calon investor
Meningkatkan koordinasi antar pemerintah kecamatan
Meningkatkan sarana dan prasarana dalam meningkatkan pelayanan publik dan penciptaan iklim investasi