• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal MANAJERIAL MENDAYAGUNAKAN INFORMA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal MANAJERIAL MENDAYAGUNAKAN INFORMA (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MENDAYAGUNAKAN INFORMASI SEBAGAI SUMBERDAYA UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF ORGANISASI

Edhy Sutanta1

Abstraksi

Konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM) telah berkembang dari waktu ke waktu, dan para manajer semakin merasakan pentingnya pengelolaan informasi sebagai sumber daya maya dalam organisasi. Informasi tersebut sama pentingnya dengan dengan sumber daya fisik lainnya yang tersedia.

Secara umum, SIM bertujuan untuk mencapai kondisi agar organisasi dapat beroperasi secara efisien, agar organisasi dapat beroperasi secara efektif, agar organisasi dapat memberikan pelayanan/service yang lebih baik, serta agar organisasi dapat meningkatkan kreasi/improvisasi terhadap produk yang dihasilkan. SIM yang baik akan mampu meningkatkan pangsa pasar terhadap produk yang dihasilkan. SIM akan mengakibatkan terjadinya client lock in/copetitor lock out yaitu suatu ketergantungan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan organisasi tertentu dan enggan berpindah ke tempat lain. Tujuan ini akan tercapai apabila SIM yang dikembangkan mampu memberikan dukungan pada seluruh level manajemen dan seluruh fungsi organisatoris yang ada. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi data merupakan faktor penentu bagi tercapainya SIM yang ideal.

Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen/SIM, organisasi, manajer, keputusan

1

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Pendahuluan

(7)

2

1. Kompleksitas kegiatan bisnis yang semakin meningkat dan 2. Kemampuan komputer yang semakin meningkat.

Pada awalnya, aplikasi komputer hanya digunakan sebagai pengolah data akuntansi yang disebut sebagai pengolahan data (data processing). Perkembangan selanjutnya, para manajer dan ilmuwan komputer semakin menyadari, bahwa potensi yang jauh lebih besar terdapat pada dukungan informasi bagi pengambilan keputusan.

1. Evolusi CBIS

Aplikasi komputer pertama sebagai suatu sistem informasi disebut sebagai sistem informasi manajemen (Management Information Systems/MIS), selanjutnya secara berturut-turut diikuti oleh sistem pendukung keputusan

(Decission Support Systems/DSS), otomatisasi perkantoran (Office

Automation/OA), dan sistem pakar (Expert System/ES). Aplikasi-aplikasi tersebut membentuk sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System/CBIS). Secara ringkas evolusi CBIS adalah sebagai berikut:

1. Fokus awal pada data. Selama paruh awal abad 20, saat punched card dan keydriven bookkeeping machines berada pada masa jayanya, perusahaan-perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek ini diteruskan hingga komputer generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akuntansi (Sistem Informasi Akuntansi/SIA/Accounting Information

System) dengan nama pengolahan data elektronik (Electronic Data

Processing/EDP). Istilah EDP tidak lagi populer dan telah disingkat menjadi pengolahan data (Data Processing/DP).

2. Fokus baru pada informasi. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. 3. Fokus revisi pada pendukung keputusan

(8)

mewakili suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu area fungsional. Sedangkan DSS dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer secara khusus.

4. Fokus sekarang pada komunikasi. Berbagai aplikasi komputer untuk otomasi kantor/OA telah berkembang pesat, antara lain meliputi konferensi jarak jauh (tele conference), voice mail, surat elektronik (electronic mail), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing.

5. Fokus potensial pada konsultasi. Sistem pakar (expert system/ ES) yang menerapkan kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) telah semakin banyak diperhatikan. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu area, misal sistem pakar dapat menyediakan sebagian bantuan yang sama seperti seorang konsultan manajemen.

2. Pengelolaan Informasi

Tugas para manajer adalah mengelola sumber daya yang ada dengan cara yang paling efektif. Jenis sumber daya bagi manajer adalah:

1. Sumber daya fisik yang terdiri atas manusia, material, termasuk mesin, fasilitas, energi, dan uang

2. Sumber daya konseptual yang berupa informasi dan data

Sumber daya konseptual digunakan oleh manajer untuk mengelola sumber daya fisik. Manajemen sumber daya fisik dapat dilakukan dengan cara:

1. Menyusun,

2. Memaksimalkan penggunaan dengan meminimalkan waktu terbuang dan menjaganya agar berfungsi pada efisiensi puncak, dan

3. Akhirnya mengganti sumber daya tersebut pada saat kritis yaitu sebelum sumber daya tersebut menjadi tidak efisien dan usang.

Aktifitas pengelolaan informasi meliputi:

1. Memastikan bahwa data mentah yang diperlukan telah terkumpul, 2. Memproses data mentah menjadi informasi yang berguna,

(9)

4

4. Membuang informasi usang dengan informasi yang mutakhir dan akurat. Para manajer menaruh perhatian yang semakin besar pada pengelolaan informasi karena:

1. Kompleksitas kegiatan bisnis yang meningkat (terjadi akibat adanya pengaruh ekonomi internasional, persaingan tingkat dunia, kompleksitas teknologi yang meningkat, batas waktu yang semakin ketat, kendala sosial/lingkungan), dan 2. Kemampuan komputer yang semakin baik, ukuran komputer semakin kecil,

namun kecepatannya semakin tinggi.

3. Pemakai Informasi

Pemakai informasi secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Manajer,

2. Non manajer,

3. Orang dan organisasi dalam lingkungan perusahaan, dan 4. Orang dan organisasi di luar lingkungan perusahaan.

Posisi manajer dapat berada di setiap tingkatan manajemen. Perbedaan tingkat manajemen berpengaruh pada perbedaan penekanan fungsi manajemen, sumber informasi (eksternal/internal), dan cara penyajian informasi (ringkas/rinci). Manajer juga berada dalam berbagai area fungsional perusahaan. Perbedaan area fungsional mempengaruhi jenis informasi yang dibutuhkannya.

Seorang manajer yang berhasil harus memiliki banyak keahlian, tetapi ada dua yang mendasar, yaitu:

1. Keahlian komunikasi, keahlian menerima dan mengirimkan informasi dalam bentuk lisan atau tertulis, dan

(10)

merupakan suatu tindakan tertentu yang dipilih. Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Umumnya, manajer perlu membuat keputusan-keputusan berganda dalam proses memecahkan suatu permasalahan tunggal.

Seorang manajer juga harus memiliki pengetahuan manajemen, yaitu: 1. Mengerti komputer (computer literacy), yaitu pengetahuan mengenai

komputer yang diperlukan, mencakup pengertian mengenai istilah komputer, keunggulan dan kelemahan komputer, kemampuan menggunakan komputer (sekalipun tidak perlu menjadi seorang programmer), dan

2. Mengerti informasi (informtion literacy), meliputi pengertian mengenai bagaimana menggnakan informasi pada tiap tahap dari prosedur pemecahan masalah, di mana informasi dapat diperoleh, dan bagaimana membagikan informasi kepada pihak lain.

4. Manajer dan Sistem

Seorang manajer perlu memiliki suatu pandangan sistem (systems view) yaitu suatu pandangan yang melihat operasi bisnis sebagai sistem-sistem yang melekat dalam suatu lingkungan yang lebih luas. Pandangan sistem merupakan suatu cara pandang yang abstrak, tetapi bernilai potensial bagi manajer, yaitu: 1. Mencegah manajer tersesat dalam kompleksitas struktur organisasi dan

rincian pekerjaan,

2. Menyadari perlunya memiliki tujuan yang baik,

3. Menekankan pentingnya kerjasama semua bagian dalam organisasi, 4. Mengakui keterkaitan organisasi dan lingkungannya, serta

5. Memberikan penilaian yang tinggi pada informasi umpan balik yang hanya dapat dicapai dengan cara sistem lingkaran tertutup.

5. Organisasi Pengelola Informasi

(11)

6

Spesialis informasi (information specialist) menggambarkan pegawai perusahaan yang bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara CBIS. Spesialis informasi digolongkan menjadi lima macam, yaitu:

1. Analis sistem, adalah pakar dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah, 2. Pengelola basis data (data base administrator/ DBA), bekerja sama dengan pamakai dan analis sistem menciptakan basis data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai. Selanjutnya, pengelola basis data mengelola basis data sebagai sumber daya penting bagi perusahaan,

3. Spesialis jaringan (network specialist), adalah orang yang ahli dalam bidang komputer dan telekomunikasi. Spesialis jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya komputer yang tersebar,

4. Pemrogram (programmer), bekerja dengan menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode program dalam bahasa tertentu untuk memproses data masukan yang tersedia menjadi keluaran berupa informasi bagi para pemakai, serta

5. Operator, mengoperasikan peralatan komputer berskala besar (misal: main frame, mini), memantau layar komputer, mengganti ukuran kertas di printer, mengelola perpustakaan disk storage, dan lain-lain.

6. End User Computing/EUC

End User Computing/EUC diartikan sebagai pengembangan seluruh atau sebagian CBIS oleh para pemakai. EUC berkembang karena adanya kecenderungan yang semakin besar minat para pemakai untuk mengembangkan sendiri aplikasi komputernya. EUC berkembang akibat empat pengaruh, yaitu: 1. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer,

2. Antrian pekerjaan pada unit jasa dan informasi, sehingga kebutuhan informasi tidak segera terpenuhi,

3. Perangkat keras komputer yang murah, serta

(12)

Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang komputer, para pemakai akhir tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

1. Tingkat menu (menu level end users), 2. Tingkat perintah (command level end users),

3. Pemrogram pemakai akhir (end use programmers), serta 4. Personil pendukung keputusan (functional support personnel).

Para pemakai akhir memiliki dua macam ciri utama, yaitu:

1. Semua tingkat memiliki kemampuan untuk mengembangkan aplikasi, dan 2. Pemakai akhir bukan merupakan anggota organisasi jasa informasi.

Jenis aplikasi yang dikembangkan pemakai akhir sangat beragam dan mempunyai dampak pada subsistem utama dalam CBIS. Sebagian besar pemakai akhir berperan dalam mengembangkan aplikasi:

1. DSS yang relatif mudah, dan

2. OA yang memenuhi kebutuhan perseorangan.

Selebihnya itu merupakan tanggung jawab spesialis informasi, yaitu mengembangkan:

1. SIM dan SIA, 2. DSS yang kompleks,

3. OA yang memenuhi kebutuhan organisasional, serta 4. ES

Beberapa manfaat dapat diperoleh dari peran EUC, antara lain adalah: 1. Pemindahan beban kerja spesialis informasi, sehingga dapat berkonsentrasi

pada sistem yang kompleks dalam lingkup organisasi, dan

2. Mengurangi kesenjangan komunikasi, hal ini terjadi karena pemakai akhir tahu persis area permasalahan yang dihadapi tetapi tidak paham teknologi komputer, sebaliknya spesialis komputer adalah pakar dalam teknologi tetapi kurang menguasai area permasalahan. Dengan membiarkan pemakai mengembangkan sendiri aplikasinya, maka akan mengurangi kesenjangan komunikasi.

(13)

8

2. Desain dan dokumentasi yang buruk, 3. Penggunaan sumber daya tidak efisien, 4. Hilangnya integritas data, serta

5. Hilangnya keamanan data.

Sekalipun EUC telah meluas, para pemakai sebenarnya tidak bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengembangan CBIS. Biasanya pemakai mengembangkan sistem aplikasi komputernya bersama-sama para spesialis, sehingga kecenderungan yang terjadi adalah para spesialis semakin banyak melaksanakan peran sebagai konsultan.

7. Pemanfaatan IT Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif

Sistem fisik perusahaan adalah sistem lingkaran tertutup, yang dikendalikan oleh manajemen, menggunakan informasi umpan balik untuk meyakinkan bahwa tujuannya tercapai. Perusahaan juga merupakan sistem terbuka, artinya berhubungan dengan lingkungannya, mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah diubah itu kepada lingkungannya. Lingkungan sangat berarti bagi perusahaan, karena lingkungan merupakan alasan utama keberadaan perusahaan. Pemilik perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan, dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan dapat beraktivitas. Sedangkan lingkungan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa.

Perusahaan berada dalam suatu lingkungan yang terdiri atas orang atau organisasi. Lingkungan suatu perusahaan tidak sama persis dengan lingkungan perusahaan lain. Elemen lingkungan adalah organisasi atau atau individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung pada perusahaan. Elemen lingkungan perusahaan terdiri atas:

1. Pemasok, 2. Pelanggan, 3. Serikat buruh,

(14)

5. Pemegang saham atau pemilik, 6. Pesaing,

7. Pemerintah, serta 8. Masyarakat global.

Arus sumber daya menghubungkan perusahaan dengan elemen lingkungan. Sumber daya (orang, material, mesin, uang, dan informasi) mengalir kepada perusahaan dari elemen lingkungan melewati perusahaan, dan kembali kepada lingkungannya. Semua sumber daya dari lingkungan perusahaan akhirnya akan kembali kepada lingkungan.

Sebagian sumber daya dapat mengalir lebih sering dari pada yang lain. Arus yang sangat sering mencakup arus informasi dari pelanggan, arus material, kepada pelanggan, arus uang kepada pemegang saham, arus mesin dari pemasok, dan arus pekerja dari serikat buruh. Arus sumber daya yang sangat jarang terjadi antara lain uang dari pemerintah, arus material kepada pemasok, dan arus pekerja kepada perusahaan pesaing (pembajakan tenaga kerja).

Tidak semua sumber daya mengalir antara perusahaan dan semua elemen lingkungan. Misal, mesin biasanya tidak mengalir dari perusahaan ke pemegang saham, uang tidak mengalir kepada pesaing, dan material tidak mengalir kepada sewrikat buruh. Informasi merupakan satu-satunya sumber daya yang mengalir dari perusahaan ke semua elemen lingkungan atau dari elemen lingkungan ke perusahaan. Secara umum keunggulan kompetitif (competitive advantage) dapat dicapai melalui berbagai cara, misal:

1. Menyediakan barang dan jasa dengan harga yang murah, 2. Menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari para pesaing, 3. Memenuhi kebutuhan khusus untuk suatu segmen tertentu.

(15)

10

Banyak contoh perusahaan yang berhasil dan mendapatkan publikasi yang luas setelah memanfaatkan informasi sebagai keunggulan kompetitif, misal dengan sistem reservasi penerbangan, sistem distribusi, sistem pemesanan tiket, dan lain-lain. Berdasarkan pengalaman, terdapat tiga hal penting untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam bidang komputer, yaitu:

1. Tidak ada perusahaan sukses yang hanya mengandalkan sumber daya fisik, 2. Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan

kompetitif terus menerus bagi perusahaan pemakainya, dan

3. Perhatian utama perusahaan adalah memusatkan sumber daya informasi pada para pelanggan.

Pandangan luas tentang keunggulan kompetitif adalah suatu cara memanfaatkan sumber daya data dan informasi untuk mencapai nilai yang maksimum. Hal ini dapat dicapai dengan cara membangun SIM antar organisasi

(interorganizational information system/IOS). IOS menyediakan hubungan

informasi dua arah ke seluruh elemen lingkungan, kecuali pesaing dimana manajemen akan berusaha menciptakan arus informasi masuk dan menekan arus informasi keluar kepada pesaing. Beberapa elemen lingkungan memungkinkan terbentuknya sistem komunikasi elektronik dua arah, yaitu pelanggan, pemasok, pemerintah dan masyarakat keuangan. Sedangkan elemen lain dapat menggunakan media komunikasi non komputer.

Sumber daya informasi dapat terdiri atas: 1. Perangkat keras komputer,

2. Perangkat lunak komputer, 3. Para spesialis informasi, 4. Pemakai,

5. Fasilitas, 6. Basis data, serta 7. Informasi.

(16)

memiliki pengertian lebih dari sekedar gelar, yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi pada semua area operasi perusahaan, bukan hanya pada bidang tertentu saja. CIO menggambarkan seorang manajer tingkat tertinggi dari jasa informasi. Saat manajemen informasi menjadi semakin kompleks, maka akan menjadi tanggung jawab semua manajer.

8. Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi

Perencanaan strategis merupakan perencanaan jangka panjang yang mengidentifikasikan tujuan yang akan memberikan posisi yang paling menguntungkan bagi perusahaan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi pada manajemen tingkat atas untuk mencapai tujuan tersebut. Suatu perencanaan strategis area fungsional menjadi tanggung jawab setiap area fungsional secara independen. Rencana fungsional ini merinci tentang bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya. Oleh karena itu, semua area fungsional harus bekerja sama dalam proses perencanaan strategis mereka.

Perencanaan strategis sumber daya informasi pada dasarnya merupakan kumpulan rencana strategis SIM (MIS strategy set) jasa informasi yang terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini dinamakan sebagai transformasi kumpulan strategi (strategy set transformation). Kekurangan dalam pendekatan ini adalah kenyataan bahwa tidak semua area fungsional memiliki sumber daya yang menjamin tercapainya rencana strategis perusahaan. Hal ini dapat diperbaiki dengan pendekatan perencanaan strategis sumber daya informasi (strategic planning for information resources/ SPIR). Dalam SPIR rencana strategis untuk jasa informasi dan rencana strategis untuk perusahaan dikembangkan secara bersama. Rencana strategis perusahaan mencerminkan dukungan yang dapat disediakan oleh jasa informasi, dan rencana strategis jasa informasi mencerminkan kebutuhan dukungan sistem di masa depan.

(17)

12

1. Tujuan yang akan dicapai oleh setiap subsistem CBIS selama periode tertentu, dan

2. Rincian keterangan mengenai sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Perhatian perlu diberikan pada para pemakai yang diharapkan dapat berperan dalam mengembangkan sebagian atau keseluruhan bagian pekerjaan pengembangan sistem informasi/EUC. Oleh karena itu pemakai akhir merupakan masalah strategis dan EUC harus ditempatkan pada suatu perspektif dimana rencana strategis memungkinkan berkembangnya EUC sekaligus menerapkan sistem pengendalian yang baik.

9. Konsep Pengelolaan Sumber Daya Informasi

Pengelolaan sumber daya informasi (information resources manajemen/IRM) adalah aktivitas yang dilakukan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan untuk:

1. Mengidentifikasi sumber daya informasi yang diperlukan pemakai, 2. Memperoleh sumber daya informasi yang diperlukan pemakai, dan 3. Mengelola sumber daya informasi yang diperlukan pemakai.

Sebuah pendekatan efektif bagi perusahaan dalam mencapai IRM adalah mengembangkan rencana formal yang harus diikuti oleh setiap orang. Untuk mencapai IRM secara penuh, maka perlu adanya set kondisi yang meliputi:

1. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi yang unggul,

2. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama, 3. Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak,

4. Perhatian pada sumber daya informasi saat membuat perencanaan strategis,

(18)

Kesimpulan

Informasi (termasuk data) kini telah dijadikan sebagai salah satu sumberdaya yang vital dalam organisasi. Sebagai sumber daya maya, maka informasi (termasuk data) perlu dikelola sebagaimana sumber daya fisik lainnya (manusia, material, termasuk mesin, fasilitas, energi, dan uang). Pengelolaan informasi (termasuk data) secara baik akan mampu memberikan keunggulan yang bersifat kompetitif sebuah organisasi. Penggunaan teknologi informasi / komputer telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pemerolehan informasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, D.R., Power, M.J., & Owles, V.A., 1985, Computer Information System Development: Design and Implementation, South Western Publishing Co. Burch, J.G.; Grutnitski, G., 1986, Information System: Theory and Practice, 4th

edition, John Wiley & Sons Inc., Canada

Davis, G.B., 1985, Management Information Systems: Conceptual Foundation, Structure and Development, 2nd edition, McGraw-Hill International Co., New York

Hussain, D.; Hussain, K.M., 1981, Information Processing Systems for Management, Richard D. Irwin, Illinois

Jones, M., 1980, The Practical Guide to Structured System Design, Yourdan Press, New York

Lucas Jr, H.C., The Analysis Design & Implementations of Information System, McGraw-Hill International Co.

McLeod, R., 1993, Management Information Systems, A Study of Computer Based Information Systems, MacMillan Publishing Co., New York

(19)

14

BIODATA PENULIS Identitas:

Nama : Edhy Sutanta

Tempat/Tgl Lahir : Kulon Progo, 08 Maret 1972

Minat Khusus : Database, Management Information Systems, Algorithm

Pekerjaan : Staf Pengajar

Kantor : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

IST AKPRIND Yogyakarta

Jabatan Akademik : Lektor / IIIC

Riwayat Pendidikan:

1. 1978-1984 : SD Negeri Sentolo, Kulon Progo, Yogykarta

2. 1984-1987 : SMP Negeri I Sentolo, Kulon Progo, Yogykarta

3. 1987-1990 : SMA Negeri I Sentolo, Kulon Progo, Yogykarta

4. 1990-1995 : Jurusan Manajemen Informatika & Teknik Komputer, IST AKPRIND,

Yogykarta

5. 2004-sekarang : Mahasiswa Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Komputer, UGM,

Yogyakarta

Riwayat Pekerjaan:

1. 1996-sekarang : Dosen Tetap Jurusan Teknik Informatika,

IST AKPRIND Yogyakarta

2. 1998-2000 : Pelaksana Program Diploma III,

Prodi. Manajeman Informatika & Teknik Komputer IST AKPRIND Yogyakarta

3. 1998-2001 : Sekretaris Jurusan Teknik Informatika,

IST AKPRIND Yogyakarta

4. 2000-2004 : Dosen Tidak Tetap Jurusan Teknik Industri,

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta

5. 2001-2003 : Ketua Jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND Yogyakarta

6. 2001-2004 : Redaksi Pelaksana Jurnal Teknologi ACADEMIA ISTA,

IST AKPRIND Yogyakarta

Karya Ilmiah:

1. Publikasi melalui Seminar

No Judul Waktu

1 Tinjauan tentang metoda penyisipan biner untuk pengurutan data 07-01-1997

2 Efek normalisasi dalam basis data relasional 10-06-1997

3 Pemanfaatan field memo untuk mengurangi redudansi rinci data akibat

penerapan teknik normalisasi

31-05-1999

2. Publikasi melalui Jurnal

No Judul Nama Jurnal Waktu

1 Efek normalisasi dalam basis data

relasional

ACADEMIA ISTA, vol. 3, No.2, ISSN : 1410-5829, Desember 2000

2000

2 Pemanfaatkan field memo untuk

(20)

3. Laporan Penelitian

No Judul Waktu

1 Efek Normalisasi Dalam Basis Data Relasional 19-06-1999

s/d 05-10-1999

2 Perancangan Basis Data Model Relasional Pada Entitas Tidak

Homogen

10-03-2000 s/d 25-04-2000

3 Perancangan Basis Data Relasional Untuk Model Data Entity

Relationship Model (ER_Model)

19-02-2001 s/d 5-05-2001

4 Pemanfaatan Field Memo Untuk Minimalisasi Duplikasi Rinci Data

Pada Kunci Penghubung

01-02-2002 s/d 30-07-2002

5 Menyigi Penggunaan Metode Penyisipan Biner Dalam Pengurutan

Data

25-11-2002 s/d 30-05-2002

6 Menyigi Penggunaan Metode Shell Sort Dalam Pengurutan Data 20-10-2003

s/d 30-05-2004

7 Studi Perbandingan Sistem Perdagangan Di Internet 01-10-2004

s/d 25-11-2004

4. Buku Diterbitkan

No Judul Nama Penerbit Waktu

1 Sistem Basis Data:

Konsep & Peranannya Dalam Sistem Informasi Manajemen

ANDI Yogyakarta

1996

2 Sistem Informasi Manajemen Graha Ilmu

Yogyakarta

2003

3 Algoritma:

Teknik Penyelesaian Permasalahan Untuk Komputasi

Graha Ilmu

5 Pengantar Teknik Informatika:

Teori dan Aplikasi Komputer Dasar

Graha Ilmu Yogyakarta

2004

6 Komunikasi Data dan Jaringan Komputer Graha Ilmu

Yogyakarta

2004

7 Statistik dan Probabilitas: Teori dan Praktek Komputer

AMUS Yogyakarta

2004

8 Akuntansi Dasar:

Teori dan Praktek Komputer

AMUS Yogyakarta

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tugas akhir ini dimaksudkan untuk memahami fenomena korosi erosi secara teoritis dalam material baja karbon rendah dan baja karbon sedang akibat aliran air

Untuk memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi, berikut ini diuraikan istilah-istilah yang berkaitan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh EPS (Earning Per Share) dan NPM (Net Profit Margin) terhadap harga saham pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa

PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DARI KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WAJIB. PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR

Di samping karena faktor letak yang tidak strategis secara ekonomi dan kondisi tanah yang gersang, hambatan yang cukup mencolok untuk mengolah tanah wakaf secara

Dengan mempelajari bagaimana peluang pasar, kita akan mengetahui seberapa besar kebutuhan konsumen terhadap suatu produk, sedangkan dengan analisis pesaing bisnis

combination dapat mengevaluasi pengetahuan yang sudah diberikan sampai dapat diaplikasikan dalam pelayanan pada tahap internalization. Hal itu merupakan pelaksanaan

Efek kortisol terhadap metabolisme protein adalah sebagai beriku t: 1) pengurangan protein sel; 2) kortisol meningkatkan protein hati dan protein plasma; dan 3) peningkatan kadar