• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNIK POMITS 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNIK POMITS 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak – Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK Unair - RSUD Dr. Soetomo, merupakan salah satu instansi pendidikan dokter spesialis. Dalam proses pendidikan PPDS dibutuhkan sarana seperti perpustakaan guna menunjang akses informasi pada proses pembelajaran. Peran penting perpustakaan dalam pendidikan adalah untuk memelihara dan meningkatkan efektifitas proses belajar-mengajar. Aktivitas pengelolaan perpustakaan PPDS Anestesiologi dan Reanimasi yang meliputi pencatatan transaksi peminjaman, pengembalian, dan registrasi yang ada saat ini masih menggunakan cara pencatatan tradisional dengan Microsoft Office Excel. Hal tersebut menyebabkan hambatan pada proses pencarian buku, pengecekan ketersediaan buku, dan pendataan koleksi buku. Dengan adanya proses pencatatan secara tradisonal menggunakan Microsoft Office Excel tersebut, maka akan menghambat aktivitas belajar-mengajar di PPDS Anestesiologi dan Reanimasi RSUD Dr. Soetomo.

Dibutuhkan perangkat lunak Sistem Informasi Manajemen Pustaka yang dilengkapi dengan fasilitas untuk melakukan pengelolaan sumber pustaka berupa fisik dan digital, pengelolaan transaksi peminjaman-pengembalian, pengelolaan data pengguna pustaka, permohonan peminjaman buku melalui waiting list dan manajemen pelaporan perpustakaan. Wujud dari Sistem Informasi Manajemen Pustaka pada PPDS Anestesiologi dan Reanimasi adalah berbentuk aplikasi website. Bentuk aplikasi website dipilih berdasarkan kebutuhan akan kemudahan akses dimanapun dan tersedia secara online. Metode pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pustaka menggunakan pendekatan prototyping, untuk memperjelas rancangan aplikasi dan mempermudah pada proses penggalian kebutuhan perangkat lunak calon pengguna.

Kata Kunci : Program Pendidikan Dokter Spesialis, Perpustakaan, Sistem Informasi Manajemen Pustaka, Prototyping, ReadySET.

I.

PENDAHULUAN

. Peran utama dari perpustakaan dalam dunia pendidikan adalah untuk memelihara dan meningkatkan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar-mengajar di instansi pendidikan tempat perpustakaan tersebut berada [5].

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi dan Renanimasi FK Unair - RSUD Dr. Soetomo merupakan salah satu bagian dari program studi pendidikan dokter spesialis yang dikelola bersama oleh Universitas Airlangga dan RSUD Dr Soetomo. PPDS Anestesiologi dan

Renanimasi memiliki fasilitas perpustakaan untuk memberikan akses informasi dan sebagai sarana yang membantu proses pembelajaran.

Jenis keanggotaan pada perpustakaan PPDS Anestesiologi dan Renanimasi RSUD Dr. Soetomo ada 3 jenis, yaitu dokter supervisor (dosen) , dokter PPDS (mahasiswa), dan staf pegawai Departemen Anestesiologi dan Renanimasi.

Layanan yang tersedia di perpustakaan PPDS Anestesiologi dan Renanimasi antara lain layanan peminjaman buku, layanan pengembalian buku, perpanjangan masa pinjaman, dan regsitrasi keanggotaan. Untuk melakukan pencatatan aktivitas transaksi pelayanan perpustakaan tersebut, perpustakaan PPDS Anestesiologi dan Reanimasi masih menggunakan pencatatan secara tradisional menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel. Proses pencatatan aktivitas tersebut dapat berubah menjadi manual pada saat perangkat computer yang tidak dapat beroperasi.

Proses pencatatan transaksi yang berjalan saat ini menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel masih memiliki kelemahan, yaitu kurang efisien dalam hal pencatatan transaksi dan menyebabkan hambatan pada aktivitas yang lain. Hambatan tersebut meliputi: terhambatnya proses pencarian dan pengecekan ketersediaan buku, terhambatnya transaksi peminjaman dan pengembalian, terhambatnya proses pendataan koleksi buku fisik dan buku elektronik dari perpustakaan.

Berdasarkan pada hambatan yang dialami PPDS, pada penelitian ini akan dilakukan pembangunan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pustaka. Dimana perangkat lunak dilengkapi fasilitas untuk melakukan pengelolaan sumber pustaka berupa fisik dan digital, pengelolaan transaksi peminjaman-pengembalian, pengelolaan data pengguna pustaka, permohonan peminjaman buku melalui waiting list dan manajemen pelaporan perpustakaan. Proses pencatatan layanan perpustakaan yang sekarang dilakukan secara tradisonal, diharapkan dapat terbantu dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Pustaka.

Untuk memastikan bahwa kebutuhan sudah teridentifikasi dengan tepat, maka akan digunakan metode pengembangan perangkat lunak prototyping. Metode prototyping merupakan salah satu metode yang memiliki keunggulan yaitu dalam hal mendapatkan feedback (umpan balik) dari calon pengguna. Proses pendokumentasian kebutuhan dan perancangan dalam pembangunan aplikasi ini menggunakan standar readySET.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PUSTAKA PADA PROGRAM PENDIDIKAN

DOKTER SPESIALIS (PPDS) ANESTESIOLOGI DAN

REANIMASI RSUD Dr. SOETOMO

Hendra Prasetya

#1

, Sholiq

#2

, Feby Artwodini Muktadiroh

#3

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Tekhnologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

(2)

II.

METODOLOGI

2.1

Metode Pengerjaan Penelitian

Berikut ini merupakan metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian.

2.1.1

Persiapan

Tahap persiapan adalah awal dimana peneliti mengajukan gagasan dan rencana untuk melakukan perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Manajemen Pustaka untuk PPDS Anestesi dan Reanimasi RSUD Dr. Soetomo. Selain itu dilakukan studi literatur mengenai teori perancangan dan pengembangan perangkat lunak.

2.1.2

Identifikasi kebutuhan pengguna (Initial Requirement) Dalam tahap identifikasi kebutuhan pengguna, aktivitas yang dilakukan meliputi wawancara, dan pengamatan mengenai dokumen terkait. Aktifitas-aktifitas tersebut dilakukan guna menggali kebutuhan awal dari perangkat lunak.

2.1.3

Perancangan dan pengembangan prototipe sistem Pada tahap perancangan dan pengembangan prototipe sistem, siklus aktivitas yang dilakukan meliputi Quick Design, Prototyping, Customer Evaluation, dan Review & Update. Pada tahap ini, telah ditetapkan jumlah perputaran siklus tersebut sebanyak 3 kali.

a. Putaran prototipe yang pertama akan dilakukan dengan membandingkan perangkat lunak sejenisnya. Misalnya aplikasi Senayan Library Management System [3] dan Digital Library ITS [2]. Umpan balik yang disampaikan calon pengguna, dapat digunakan untuk menyusun spesifikasi kebutuhan pengguna.

b. Putaran prototipe yang kedua akan dilakukan proses pembuatan GUI (Graphical user interface), yang mana dibuat berdasarkan umpan balik dari calon pengguna dari prototipe pertama. Umpan balik yang disampaikan calon pengguna pada perputaran protipe kedua, digunakan untuk menyusun spesifikasi kebutuhan sistem.

c. Putaran prototipe yang ketiga akan dilakukan proses pembuatan deasain GUI yang detail berdasarkan umpan balik calon pengguna pada iterasi kedua. Umpan balik yang disampaikan calon pengguna, digunakan untuk menyusun desain sistem.

Dari keseluruhan proses prototipe akan menghasilkan spesifikasi kebutuhan pengguna, spesifikasi kebutuhan sistem, dan desain sistem.

2.1.4 Pembangunan sistem (Development)

Pada tahap ini, akan dilakukan implementasi hasil dari spesifikasi kebutuhan dan desain perangkat lunak menjadi kode program. Masukan pada tahapan ini adalah structural diagram, behavioral diagram, user interface, build system, dan architecture. Keluaran dari tahapan ini adalah perangkat lunak Sistem Informasi Manajemen Pustaka.

2.1.5 Pengujian sistem (Testing)

Pada Tahap ini, Perangkat lunak hasil developemet akan diuji berdasarkan pengecekan bagian-bagian unitnya mulai dari input hingga output. Keluaran dari tahap ini adalah perangkat lunak yang sudah menjalani blackbox testing [1].

Gambar 1 Metode Pengembangan Prototyping pada aplikasi Simpus

III.

KAJIAN

PUSTAKA

3.1

Siklus Pengembangan Pengembangan Perangkat

Lunak Dengan Pendekatan prototyping

Sebuah prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspektasikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Pendekatan prototyping memungkinkan calon pengguna memberikan masukan kepada tim pengembang perangkat lunak. Pada intinya calon pengguna akan melihat dan mengevaluasi setiap prototipe perangkat lunak yang dibuat pengembang, proses tersebut akan terus berputar hingga prototipe tersebut sudah cukup merepresentasikan kebutuhan pengguna. Berikut ini merupakan beberapa proses yang dilakukan dalam metode pengembangan perangkat lunak dengan prototyping [9] :

1. Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan perangkat lunak (Initial Requirement).

2. Melakukan perancangan cepat (Quick Design). 3. Membangun prototipe (Prototyping).

4. Evaluasi dilakukan oleh pengguna atas prototipe (Customer Evaluation).

Apabila prototipe tidak sesuai dengan ekspektasi kebutuhan pengguna, maka prosesnya akan masuk siklus iterasi pada langkah ke-5. Apabila telah memenuhi

(3)

ekspektasi kebutuhan, maka dapat berlanjut pada langkah ke-6.

5. Perubahan rancangan dan prototipe (Review & Update). 6. pengembangan perangkat lunak berskala besar dapat

dimulai (Development).

Gambar 2 Metode pengembangan perangkat lunak dengan prototyping

3.2

Standar Dokumentasi (ReadySET)

ReadySET merupakan salah satu template atau kumpulan dokumentasi untuk rekayasa perangkat lunak. Pembuatan ReadySET didasarkan pada pengalaman (best practice) dari ratusan proyek pengembangan perangkat lunak. Kelebihan yang dimiliki ReadySET adalah bisa digunakan untuk menjaga agar tim proyek dapat menganalisis kesalahan sedini mungkin dan tetap sesuai pada perencanaan[4].

3.3

Unified Modelling Language (UML)

UML merupakan bahasa visual dalam pemodelan yang memungkinkan pengembang sistem membuat sebuah blueprint, yang mana dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format yang standar, mudah dimengerti, dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikan dengan pihak lain [6]. Terdapat 2 jenis diagram yang dapat digunakan pada UML, yaitu diagram struktur dan diagram perilaku, masing-masing jenis diagram ini memiliki beberapa jenis diagram lainnya.

3.3.1

Use Case Diagram

Use case diagram merupakan salah satu jenis dari diagram perialaku. Use Case digunakan untuk memodelkan keinginan user terhadap sebuah sistem. Orang – orang atau sistem yang berinteraksi dengan sistem target dinamakan aktor, sedangkan fitur yang digunakan oleh actor disebut dengan use case. Antara use case satu dengan use case lainnya dapat memiliki hubungan yang dihubungkan dengan panah ketergantungan (dependency arrow)[6].

3.3.2

Sequence Diagram

Sequence diagram memiliki fokus pada menggambarkan hubungan antar objek dari waktu ke waktu. Manfaat terbesar dari pembuat sequence diagram adalah untuk mengidentifikasi pesan apa saja yang dipertukarkan antara objek satu dengan objek lainnya. Dalam pertukaran operasi terdapat penerima

dan pengirim, penerima harus memiliki sebuah antarmuka (interface) untuk menangkap informasi dari pengirim. Antarmuka merupakan sebuah operasi yang dimiliki sebuah objek, Sequence diagram bermanfaat untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan operasi operasi pada Class Diagram[6].

3.3.3

Class Diagram

Class diagram memodelkan sumber daya yang digunakan untuk membangun dan mengoperasikan sistem. Sumber daya disini berupa orang, bahan, informasi, dan perilaku. Class diagram memodelkan sumber daya masing - masing dalam hal struktur, hubungan, dan perilaku. Tiga standar kompartemen ditemukan di hampir setiap kelas: nama, atribut,dan operasi[6].

3.4

PHP: Hypertext Preprocessor

(PHP)

PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat suatu website yang dinamis. Dalam konteks tertentu, PHP menyatu dalam kode HyperText Markup Language (HTML). HTML memiliki fungsi sebagai pondasi untuk menampilkan layout website (tampilan website). Sedangkan PHP berfungsi sebagai proses yang mengatur jalannya website. PHP dapat berjalan pada sisi server, oleh karena itu PHP dikenal dengan Server Side Scripting. Selain itu PHP dapat digunakan pada lintas platform, misalnya pada sistem operasi Microsoft Windows ataupun Linux[7].

3.5

MySQL

Database berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan, dan mengklasifikasikan data secara profesional. MySQL merupakan salah satu jenis basis data yang digunakan untuk membuat aplikasi dan website. MySQL bekerja dengan ,menggunakan bahasa pemrograman Structure Query Language (SQL). Jadi dengan kata lain MySQL merupakan standar penggunaan database di dunia untuk pengolahan data

[8].

IV.

ANALISIS

DAN

DESAIN

SISTEM

4.1 Alur Proses Bisnis Perpustakaan PPDS Departemen

Anestesiologi dan Reanimasi

Berdasarkan wawancara dan analisis dokumen terkait yang dilakukan kepada penanggung jawab perpustakaan dan SPS PPDS I Depaartemen Anestesiologi dan Reanimasi. Alur proses yang berjalan pada perpustakaan ini sama dengan perpustakaan pada umumnya. Layanan perpustakaan yang berjalan saat ini meliputi peminjaman, pengembalian, dan peminjaman ulang. Proses pencatatan layanan transaksi tersebut masih menggunakan cara tradisional menggunakan perangkat lunak Microsoft office excel. Terkadang pada saat perangkat komputer tidak berfungsi, maka proses pencatatan transaksi tersebut menjadi proses manual tercatat dalam buku transaksi. Pada gambar 3, akan digambarkan alur transaksi peminjaman yang dilakukan perpustakaan PPDS saat ini.

(4)

Peminjaman Pustaka Petugas Perpustakaan Anggota Perpustakaan Ph ase Mulai Anggota perpustakaan datang ke perpustakaan (tidak boleh diwakilkan) Mencari buku melalui katalog dan

menelusurinya di rak buku Menunjukkan kartu identitas (kartu mahasiswa/ dosen/karyawan) Menyerahkan buku kepada petugas perpustakaan Petugas mencatat transaksi peminjaman Petugas memberikan cap tanggal pengembalian pada buku Menerima buku pinjaman selesai

Gambar 3 Alur Peminjaman Pustaka pada perpustakaan PPDS

4.2 Kebutuhan Fungsional dan Kebutuhan Non-Fungsional

Proses perputaran prototipe yang pertama dilakukan dengan cara melakukan studi komparatif dengan membandingkan aplikasi sistem informasi manajemen perpustakakaan yang sudah ada. Studi komparatif dilakukan guna mendapatkan umpan balik pengguna. Selanjutnya akan menghasilkan spesifikasi kebutuhan pengguna yang tertuang dalam kebutuhan fungsional dan non-fungsional.

4.2.1 Kebutuhan Fungsional

Pada tahap berikut ini akan dilakukan pengelompokan kebutuhan yang berdasasarkan fungsional pada unit yang berhubungan dengan perangkat lunak yang akan dibuat. Berikut ini merupakan kebutuhan fungsional utama yang dibutuhkan pengguna :

KF-01 : Sistem menyediakan fitur bagi setiap aktor untuk masuk dan keluar aplikasi sesuai dengan hak akses.

KF-02 : Sistem menyediakan fitur untuk mengelola data

sumber pustaka.

KF-03 : Sistem menyediakan fitur untuk mengelola data

Anggota perpustakaan.

KF-04 : Sistem menyediakan fitur untuk mengelola untuk mengelola data transaksi pada proses sirkulasi (peminjaman, pengembalian, dan denda)

KF-05 : Sistem menyediakan fitur untuk mengelola hasil pelaporan perpustakaan (unduh laporan file exel data sumber pustaka, anggota dan proses sirkulasi).

KF-06 : Sistem menyediakan fitur untuk mengelola

layanan reservasi pustaka secara online.

KF-07 : Sistem menyediakan fitur untuk mengelola daftar

tunggu (waiting list) dan mengirim pemberitahuan email mengenai ketersediaan buku.

KF-08 : Sistem menyediakan fitur untuk melakukan

backup database.

KF-09 : Sistem menyediakan fitur pengelolaan petugas

KF-10 : Sistem menyediakan katalog dan pencarian

pustaka

KF-11 : Sistem Menyediakan fitur untuk mengelola

kategori status anggota dan kategori pustaka

4.2.2 Kebutuhan Non-Fungsional

Pada tahap ini akan dilakukan inisialisasi terhadap semua kebutuhan non-fungsional perangkat lunak sesuai dengan umpan balik yang diberikan calon pengguna. Berikut ini merupakan bagian untuk menentukan kebutuhan non fungsional.

KNF-01: Aplikasi memiliki bentuk tampilan atau user

interface yang mudah dipahami.

KNF-02: Aplikasi tidak boleh mengalami kehilangan data

transaksi, kecuali dengan sebab interfensi pengguna.

KNF-03: Administrator website dapat membuat,

mengubah status aktif, dan menghapus data Petugas Perpustakaan.

KNF-04: Petugas Perpustakaan dapat membuat, mengubah

status aktif, dan menghapus data Anggota Perpustakaan.

KNF-05: Data-data yang ditampilkan dalam perangkat

lunak merupakan data yang sebenarnya

4.3 Perancangan Prototipe

Pada perputaran prototipe yang pertama telah dihasilkan spesifikasi kebutuhan pengguna yang tertulis dalam kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional.

Pada perputaran prototipe yang kedua, penulis mencoba menggambarkan prototipe secara visual dari umpan balik (feedback) yang diterima pada saat iterasi prototipe yang pertama. Proses penggambaran prototipe aplikasi dilakukan dengan menggunakan GUI (Graphical user interface.) Tampilan GUI dapat menjadi cara yang efektif untuk merepresentasikan perangkat lunak yang akan dibuat dalam bentuk visual. Diharapkan calon pengguna akan lebih memahami maksud dari pengembang perangkat lunak. Hasil keluaran dari proses perputaran prototipe yang kedua, akan digunakan untuk menyusun spesifikasi kebutuhan sistem yang mana tertuang dalam use case.

(5)

Gambar 4 Prototipe Sistem Informasi Manajemen Pustaka 4.4 Use Case

Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan use case berdasarkan fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak yang akan dikembangkan. Berikut adalah beberapa contoh use case dari kebutuhan pengguna :

1. Pengelolaan sistem UC-01.01 Masuk Akun UC-01.02 Keluar Akun 2. Pengelolaan data master

UC-02.01 Lihat Data Master Status keanggotaan UC-02.02 Tambah Data Master Status keanggotaan UC-02.03 Ubah Data Master Status keanggotaan UC-02.04 Hapus Data Master Status keanggotaan 3. Pengelolaan Daftar Tunggu ketersediaan Pustaka

UC-10.01 Memasukkan Data Waiting List

UC-10.02 Memberitahukan ketersediaan pustaka melalui email UC-10.03 Lihat Daftar Pengisi Daftar Tunggu (Waiting List) UC-10.04 Lihat Histori Daftar Tunggu (Waiting List) 4. Pengelolaan Katalog Pencarian

UC-11.01 Cari Sumber Pustaka Berdasarkan Judul UC-11.02 Cari Sumber Pustaka Berdasarkan Pengarang 4.5 Desain Sistem

Setelah mendapatkan hasil analisis dari kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem. Pada tahap berikutnya akan dilakukan pembuatan desain sistem. Desain sistem yang akan dibuat meliputi CDM (Conceptual Data Model), PDM (Physical Data Model), class diagram, sequence diagram, dan desain antarmuka (interface).

4.5.1 Desain Antarmuka (interface)

Desain antarmuka menjelaskan tentang desain dan deskripsi lengkap mengenai halaman dan form yang terdapat dalam sistem. Berikut ini salah satu antarmuka yang terdapat dalam aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pustaka.

Gambar 5 antarmuka login (masuk akun petugas)

Berikut ini merupakan komponen antarmuka yang terdapat pada halaman login dari aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pustaka :

Tabel 1 komponen antarmuka login (masuk akun petugas)

Komponen Antarmuka

Tujuan Isi / Batasan /

Tingkah Laku

Text field

Nomor Pegawai

Untuk mengisikan nomor pegawai dari pengguna

Wajib diisi

Text field

Password

Untuk mengisikan password dari pengguna

Wajib diisi Tombol Masuk Untuk masuk ke dalam

aplikasi

Tekan jika ingin masuk ke dalam aplikasi Tombol

Kembali

Utuk kembali ke halaman awal aplikasi

Tekan jika ingin kembali ke halaman awal aplikasi 4.6 Validasi

4.6.1 Validasi kebutuhan

Validasi kebutuhan dilakukan untuk menelusuri kesesuaian antara hasil analisis kebutuhan pengguna, hasil analisis kebutuhan sistem, hasil desain sistem, implementasi, dan ujicoba dari aplikasi. Validasi kebutuhan tersebut dituangkan dalam matriks keruntutan atau RTM (Requirement Traceability Matrix).

Gambar 6 Matriks keruntutan (Requirement Traceability Matrix)

4.6.2 Validasi sistem

Pada proses validasi sistem, akan dilakukan serangkaiaan skenario uji coba. Skenario uji coba aplikasi dilakukan pada alur proses utama yang digunakan untuk aktivitas pelayanan perpustakaan dan uji coba pada setiap fungsi. Berikut ini merupakan salah satu skenario uji coba yang dilakukan pada fungsi masuk akun petugas.

Skenario Uji Melihat Histori Daftar Tunggu (Waiting

List) Anggota

UC-10.04 Lihat Histori Daftar Tunggu (Waiting List) 1.Berikut ini proses yang dilakukan untuk menampilkan

histori daftar tunggu (waiting list) dari seorang anggota perpustakaan. Pada menu sebelah kiri halaman utama, tekan pilihan menu Histori waiting list.

(6)

Gambar 7 Menu utama akun anggota

2.Selanjutnya akan tampil halaman daftar tunggu pustaka yang berisi daftar buku sedang ditunggu anggota perpustakaan. Dalam halaman tersebut ditampilkan juga status ketersediaan buku yang sedang dicari dan ditunggu anggota tersebut.

Gambar 8 Halaman histori daftar tunggu pustaka V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pengerjaan penelitian ini meliputi :

1. Dokumen perancangan perangkat lunak sistem informasi manajemen telah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sebab sebelumnya telah dilakukan penggalian kebutuhan perangkat lunak melalui wawancara, pengamatan dokumen terkait pengelolaan perpustakaan dan proses pengembangan prototipe. Hal tersebut dibuktikan dengan menggunakan matriks keruntutan atau RTM (Requirement Traceability Matrix).

2. Penggunaan metode pengembangan perangkat lunak menggunakan prototipe dapat memberikan gambaran secara jelas kepada calon pengguna terhadap perangkat lunak yang dibuat. Perputaran siklus dari metode prototipe ini diakukan sebanyak 3 kali, pada masing-masing siklus nantinya akan didapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna, spesifikasi kebutuhan sistem, dan desain sistem.

3. Uji coba terhadap perangkat lunak SIMPUS dilakukan dengan uji coba fungsional sistem. Sehingga dari hasil pengujian tersebut didapatkan bagian-bagian fungsi mana dari perangkat lunak yang tidak berfungsi ataupun memiliki kesalahan langkah.

4. Sistem Informasi Manajemen Pustaka memiliki perbedaan fitur dengan beberapa aplikasi e-library pada umumnya. Perbedaan tersebut terdapat pada fitur daftar tunggu

pustaka (Waiting List) pada saat pustaka tidak tersedia di tempat. Selain itu terdapat fitur pemberitahuan daftar tunggu (Waiting List) melalui email.

5.2 Saran

Beberapa hal yang diharapkan dapat dikembangkan di masa mendatang adalah sebagai berikut :

1. Pemberitahuan waiting list bisa dilakukan juga lewat SMS atau menghubungkan dengan akun social network. Karena saat ini orang cenderung untuk membawa telepon genggam kemanapun, jadi relatif lebih cepat mengetahuinya.

2. Fasilitas pengingat (reminder) keterlambatan pengembalian buku melalui media tertentu misal SMS atau email secara otomatis.

3. Perbaikan fasilitas pengaturan kode buku menjadi format penulisan kode buku standar international.

4. Penambahan fungsi pencatatan aktivitas yang dilakukan oleh administrator dan petugas perpustakaan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK Unair - RSUD Dr Soetomo, dan tidak lupa kepada Bapak Sholiq, Ibu Feby Artwodini Muqtadiroh selaku dosen pembimbing yang selama ini memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Giuseppe A. Di Lucca, A. R. (2006). Testing Web-based applications: The state of the art and future trends. Information and Software Technology 48, 1172–1186. [2] Institut Teknologi Sepuluh Nopember. (2013). Digital

Library. Retrieved February 27, 2013, from Digital Library Institut Teknologi Sepuluh Nopember : http://digilib.its.ac.id

[3] Kemendiknas. (2013). Software SENAYAN. Retrieved February 27, 2013, from Perpustakaan Kemendiknas Indonesia:www.perpustakaan.kemdiknas.go.id/perpusdi knas/?page_id=109

[4] Labs, M. (2013). ReadySET Pro Enterprise-Ready Software Engineering Templates. Retrieved February

21, 2013, from Readyset Pro:

http://www.readysetpro.com

[5] Pemustaka.(2013). Pengertian tujuan dan peran perpustakaan. Retrieved February 22, 2013, from Pemustaka: www.pemustaka.com/pengertian-tujuan-dan-peran-perpustaan

[6] Pender, T. (2003). UML Bible. Indianapolis: Wiley Publishing.

[7] Saputra, A. (2011). Trik Dan Solusi Jitu Pemrograman PHP. Cirebon:PT Elex Media Komputindo.

[8] Simarmata, J.(2005). Basis Data.Yogyakarta: Penerbit Andi.

[9] Simarmata, J.(2010). Rekayasa Perangkat Lunak.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Gambar

Gambar 1 Metode Pengembangan Prototyping pada aplikasi  Simpus
Gambar 2 Metode pengembangan perangkat lunak dengan  prototyping
Gambar 3 Alur Peminjaman Pustaka pada perpustakaan  PPDS
Gambar 4 Prototipe Sistem Informasi Manajemen Pustaka  4.4  Use Case
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa berbagai keputusan KPU dalam konteks pengadaan Surat Suara, sebagai tergambar tersebut di atas, adalah jelas merupakan langkah yang harus dilakukan untuk menjamin

Oleh hal demikian, berdasarkan analisis kajian-kajian lepas pengkaji dapat menyimpulkan beberapa cadangan yang boleh digunakan oleh guru dalam melaksanakan

penelitian berjudul Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pembibitan PT Hindoli (a Cargill Company ) Mukut Musi Banyuasin..

Pada hari ini, Rabu tanggal 1 Agustus 2012 Jam 08.00-11.00 WIB bertempat di lingkungan Sekretariat Presiden, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Presiden Bidang Umum

[r]

[r]

rubellus dilakukan dengan berbagai pendekatan, diantaranya dengan melakukan proses RT-PCR menggunakan templat RNA total dan mRNA, yang menunjukkan hasil elektroforesis

bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2012 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik